• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran B. Metodologi dan Data

Dalam periode awal Tim Peneliti telah melakukan konsultasi secara luas dengan para pemangku kepentingan di berbagai sektor pemerintah yang terkait dengan pengembangan fi sik, psiko-sosial dan kognitif anak-anak. Tim peneliti juga bertemu dengan banyak tokoh non-pemerintah yang berpengalaman dalam sejarah pengembangan PAUD di Indonesia (lihat Lampiran A). Selain itu tim peneliti telah mengumpulkan dan menganalisis berbagai undang-undang, keputusan, pedoman dan laporan yang menurut responden merupakan dokumen kunci yang menjelaskan kerangka hukum, struktur kelembagaan dan arah kebijakan sektor-sektor, termasuk PAUD HI.

Dalam periode awal terlihat jelas bahwa konsensus strategi untuk PAUD di Indonesia sudah tersedia dalam bentuk Strategi Nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif dan dengan dokumen pelengkap berupa Pedoman Umum Untuk Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif. Strategi Nasional dan Pedoman Umum tersebut telah disosialisasikan pada tahun 2008 di bawah koordinasi BAPPENAS untuk menggalang kerjasama dan masukan dari berbagai kementerian dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam meningkatkan pengembangan anak usia dini. Proses pengembangan Strategi Nasional dan Pedoman Umum didukung bantuan teknis dan keuangan dari mitra pembangunan di bidang pengembangan anak usia dini. Strategi dan Pedoman tersebut menggambarkan prinsip-prinsip, kebijakan, dan jenis layanan yang merupakan komponen dari PAUD HI di Indonesia. Strategi dan Pedoman tersebut juga menguraikan struktur pelaksanaan, termasuk organisasi perencanaan dan pembangunan, dan menyebutkan peran dari berbagai pemangku kepentingan dalam pelaksanaan dan pengelolaan pelayanan. Strategi dan Pedoman tersebut secara resmi disebarluaskan pada tahun 2009.

Dengan adanya konsensus tentang arah yang diinginkan oleh PAUD tersebut, Tim Peneliti menggunakan Strategi Nasional sebagai dasar perencanaan penelitian dan lebih memfokuskan penggunaan sumberdaya studi untuk merencanakan penelitian dengan target lebih memahami peluang dan kendala dalam pelaksanaan visi nasional tersebut. Metode-motde penelitian telah digunakan oleh Tim untuk menganalisis peluang dan tantangan dalam implementasi Strategi Nasional di setiap tingkat (nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan/desa) serta untuk memodifi kasi strategi yang potensial dan menjanjikan untuk meningkatkan akses, penyetaraan, kualitas dan pengelolaan PAUD HI.

Pelayanan PAUD HI diselenggarakan di tingkat lokal (desa/dusun). Walaupun demikian, anggaran yang tersedia untuk studi hanya cukup untuk melakukan pengamatan sampai di tingkat kabupaten/desa dengan jumlah pengamatan yang relatif terbatas. Mengingat keragaman di Indonesia dan besarnya variasi dalam penyelenggaraan PAUD di masyarakat, maka jika lokasi pengamatan dipilih secara acak, hasilnya tidak akan memberikan gambaran tentang penyelenggaraan PAUD yang dapat mewakili Indonesia. Karena alasan tersebut, Tim Studi menggunakan kerangka purposive sampling untuk memilih lokasi penelitian di daerah. Lokasi yang potensial untuk studi dipilih menggunakan kriteria yang relevan untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pelaksanaan Strategi Nasional yang efektif. Kriteria tersebut antara lain perbedaan tingkat pembangunan ekonomi, perbedaan tantangan geografi s, perbedaan tingkat partisipasi dalam PAUD (rendah dan tinggi) saat ini, dan lokasi yang telah berpengalaman mencoba berbagai jenis model penyelenggaraan PAUD HI.

Metode Cost-Eff ective yang digunakan untuk mengatasi peluang dan kendala tingkat sistem sangat bergantung pada analisis baru terhadap data yang ada. Data tersebut digunakan untuk:

• Memperkirakan tingkat partisipasi dan variasinya menurut wilayah administratif

• Menganalisis faktor individu dan rumah tangga yang mempengaruhi partisipasi dalam PAUD. • Memetakan peluang untuk PAUD HI dan bagaimana peluang tersebut bervariasi menurut wilayah

125 Studi Strategi Pengembangan Anak Usia Dini

Lampiran B Metodologi dan Data

Sumber data/informasi sekunder tersebut meliputi Laporan operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Kesehatan, Survei Rumahtangga Nasional (Susenas), Survei Potensi Desa (PODES) dan lain-lain.

Kunjungan lapangan dibatasi hanya di 6 lokasi karena keterbatasan sumberdaya. Kunjungan lapangan di daerah menghasilkan gambaran bagaimana sumberdaya dimobilisasi untuk PAUD HI, perbedaan dalam koordinasi penyelenggaraan PAUD HI, strategi yang menjanjikan untuk penyelenggaraan PAUD HI, kendala dalam akses dan pemerataan sumberdaya, peran berbagai pemangku kepentingan dalam menjamin kualitas, dan isu-isu penting dan relevan lainnya. Mengingat pentingnya pemahaman tentang bagaimana peluang dan kendala yang muncul di lokasi penyelenggaraan (desa/dusun), Tim Peneliti menerapkan metodologi studi kasus masyarakat untuk kunjungan lapangan. Dalam hasil akhir penelitian, yaitu pada makalah tentang Opsi-opsi Strategi PAUD HI, informasi yang diperoleh dari studi kasus tersebut akan ditempatkan dalam konteks rencana nasional yang terkoordinasi dengan disertai implikasi keuangan/anggarannya.

Tabel 1. Penilaian terhadap Akses dan Pemerataan Tingkat Sistem Analisis deskriptif terhadap partisipasi dalam PAUD

tingkat kabupaten/kota

Tingkat partisipasi menurut kelompok usia dan jenis kelamin yang relevan dengan menggunakan Susenas memberikan gambaran tentang bagaimana partisipasi bervariasi menurut wilayah

Metode alternatif untuk menghitung tingkat partisipasi dalam PAUD

Perkiraan partisipasi dalam PAUD menggunakan data administrasi (laporan pendaftaran) dan usia populasi (jika mungkin dipilah menurut gender) sebagai pelengkap untuk estimasi berbasis sampel menggunakan data rumahtangga

Tabel 2. Kebutuhan terhadap Layanan PAUD Causal modelling untuk faktor penentu partisipasi dalam PAUD

Menggunakan data mentah SUSENAS dan menerapkan metode multivariate, penelitian ini akan memperkirakan dampak bersih karakteristik dari individu dan rumah tangga terhadap kemungkinan partisipasi dalam PAUD. Penggunaan analisis multivariate (peluang bersyarat) memungkinkan menguraikan variabel kebijakan yang relevan. Sebagai contoh, metode multivariat memungkinkan untuk memahami kepentingan relatif dari jenis kelamin, usia, kekayaan rumah tangga, tingkat pendidikan orang tua, dan jumlah anak dalam keluarga, jenis kegiatan ekonomi rumah tangga dan lokasi geografi s. Memahami kepentingan relatif dari factor-faktor di sisi kebutuhan yang mendukung pengembangan dari strategi dan kebijakan yang tepat sasaran untuk meningkatkan akses dan kesetaraan. Tabel 3. Ketersediaan Peluang dalam PAUD HI

Distribusi Komponen PAUD HI Memanfaatkan data PODES untuk memperkirakan Ketersediaan komponen dan layanan PAUD HI saat ini dalam kaitannya dengan populasi yang relevan.

Analisis Ekonomi dan Keuangan

Agar hasil studi dapat berguna dalam pembuatan kebijakan dan penyusunan perencanaan, maka analisis ekonomi dan keuangan mengkombinasikan:

a. pemahaman tentang pengeluaran saat ini; b. deskripsi mekanisme pendanaan saat ini;

126 Kemitraan untuk Pengembangan Kapasitas dan Analisis Pendidikan

Lampiran B Metodologi dan Data

c. perkiraan kebutuhan sumberdaya untuk mencapai sasaran kebijakan secara efektif; dan

d. analisis tentang bagaimana mekanisme alternatif pendanaan yang potensial saat ini dapat meningkatkan atau menghambat akses, pemerataan dan kualitas PAUD HI.

Expenditure review/tracking Understanding the magnitude of the current resource allocation (and preferably expenditure) in ECD requires a careful analysis across institutional boundaries and across administrative levels (national, provincial, district, etc.). The study team will attempt an expenditure review across HI ECD relevant entities for the fi eld study sites.

Cost analysis and estimation of resource implications These cost estimates will be in the form of reporting of actual expenditures, from the analysis of budgetary allocations and a normative estimation of resource requirements at fi eld level sites required for implementing the national strategy under various service delivery alternatives. These cost estimates will be subsequently applied in developing estimates of resource requirements to accompany strategy options on a national scale. (2nd phase of the study)

Analysis of fi nancial/budgetary constraints to access, quality and equity

Building on the expenditure review, the cost analysis, the fi eld level study of fi nancing of ECD and the multivariate analysis, current funding modalities and potential alternatives will be analyzed with respect to their consequences for access, equity and quality.

Studi Kasus Masyarakat

Partisipasi dalam PAUD HI bergantung pada beberapa faktor. Walaupun peraturan dan keputusan yang dikeluarkan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten mempengaruhi tingkat partisipasi, tetapi PAUD HI umumnya disediakan di tingkat masyarakat. Pemahaman tentang bagaimana kondisi lokal dan keputusan lokal mempengaruhi tingkat partisipasi PAUD adalah sangat penting untuk mengembangkan strategi yang bisa diterapkan dan efektif untuk meningkatkan akses agar lebih luas, lebih setara, lebih berkualitas dan pengelolaan yang efi sien. Studi kasus masyarakat memungkinkan untuk meneliti tentang pengadaan dan partisipasi PAUD dalam konteks kehidupan nyata di masyarakat yang menjadi sasaran. Penggunaan studi kasus berganda (multiple case studies) memberikan peluang untuk mempejari bagaimana perbedaan dan persepsi lokal memiliki pengaruh yang berbeda terhadap partisipasi dalam PAUD.

Studi kasus masyarakat terdiri atas dua jenis kegiatan penelitian:

1. Pengkajian terhadap peluang dan kendala untuk PAUD HI di tingkat kabupaten/kota/desa dengan melibatkan para pemangku kepentingan (pejabat pemerintah, Kader, penyedia swasta, LSM, FBO, dan lain-lain) menggunakan kegiatan dan metode Appreciative Inquiry (AI).

2. Pengamatan tentang penyelenggaraan PAUD termasuk karakteristik sentra-sentra dan pengasuh PAUD serta kualitas dukungan bagi anak-anak.

Tim studi bekerjasama dengan HIMPAUDI sebagai kolaborator kunci dalam mewujudkan studi lapangan. HIMPAUDI meliputi sejumlah pemangku kepentingan utama PAUD termasuk guru, pengasuh, manajer sentra PAUD dan pemilik serta akademisi, pendidik guru dan pihak lain yang berkepentingan. HIMPAUDI ada di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk di tingkat lokal. Bergabungnya HIMPAUDI ke dalam tim studi lapangan memberikan akses terhadap profesional yang ahli dan mempunyai pengetahuan tentang lokasi studi. Penggabungan HIMPAUDI ke dalam kegiatan penelitian juga memberikan peluang

127 Studi Strategi Pengembangan Anak Usia Dini

Lampiran B Metodologi dan Data

untuk mendukung pengembangan kapasitas HIMPAUDI dan penguatan peran advokasi dan teknis mereka dalam mengembangkan kualitas PAUD di Indonesia.

Studi Kasus masyarakat terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pelatihan dan sosialisasi penelitian dan tahap pekerjaan lapangan. Tahap pertama - pelatihan dan sosialisasi penelitian - meliputi pelatihan di Jakarta selama dua hari untuk kolaborator penelitian tingkat lokal dari HIMPAUDI (2 orang setiap kabupaten yang akan dikunjungi). Dalam pelatihan ini para kolaborator lokal (serta tim peneliti inti) menerima orientasi dan rencana kerja untuk penelitian lapangan, termasuk pemberian informasi sebelum studi lapangan dan tugas sosialisasi di kabupaten asal mereka. Pelatihan juga diberikan selama Appreciative Inquiry oleh pemberi layanan utama AI di Indonesia. Appreciative Inquiry akan digunakan dalam desain dan pelaksanaan wawancara dengan Focus Group selama penelitian studi kasus.

Tahap dua - tahap penelitian lapangan - berlangsung selama satu minggu (5 hari) di setiap lokasi (6 kabupaten). Hari pertama penelitian difokuskan pada pertemuan dan wawancara di tingkat provinsi menggunakan metode “appreciative interview”. Hari ke 2 melakukan wawancara dan focus group discussions (FGD) tingkat kabupaten. Hari ke 3 dan 4 Tim (termasuk kolaborator HIMPAUDI) melakukan pengkajian di tingkat desa (observasi dan FGD). Hari ke 5 digunakan untuk menindaklanjuti pembekalan di tingkat provinsi dan Tim Peneliti kembali ke Jakarta.

128

Kemitr

aan untuk Pengembangan Kapasitas dan

Analisis Pendidikan

Garis besar

Dokumen terkait