• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebuah Model Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif

Pilihan-Pilihan Strategis

Pertimbangan 2: Mewujudkan visi dari Strategi Nasional membutuhkan investasi dalam model pengembangan PAUD HI berkelanjutan

5.2 Sebuah Model Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif

Sebuah model dapat dijelaskan untuk menunjukkan pelayanan PAUD Holistik Integrasi yang bermutu tinggi dapat disediakan kepada semua ibu dan anak Indonesia dengan menggunakan kerangka kelembagaan yang ada saat ini.

Model tersebut juga didasarkan pada kerangka peratuan yang ada saat ini – khususnya, kebijakan yang dinyatakan dalam Strategi Nasional untuk PAUD HI.

Kolaborasi lintas sektoral di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/kota dan Desa adalah penting untuk munculnya penyelenggaraan yang integratif, namun dengan adanya sejumlah lembaga dan pemangku kepentingan membuat hal ini menjadi rumit dan sulit untuk dicapai.

Strategi Nasional untuk PAUD HI menjelaskan kebijakan, strategi dan kegiatan yang seharusnya akan menghasilkan ketersediaan pelayanan pengembangan anak usia dini yang bermutu tinggi. Namun saat ini bukan seperti itu yang terjadi. Dari konsultasi dan kunjungan lapangan menunjukkan, bahwa walaupun terdapat kerangka peraturan dan legislasi yang signifi kan yang didasarkan pada implementasi internasional terbaik saat ini, begitu juga dengan beberapa kapasitas di semua tingkat sistem untuk melaksanakan pelayanan PAUD HI, hasil akhirnya tetap saja menunjukkan tingkat penyelenggaraan bermutu rendah, dengan kolaborasi dan sumber daya yang terbatas di tingkat daerah.

Dalam kaitan mengidentifi aksi gap di dalam implementasi, tim menguraikan model kerja untuk PAUD HI di Indonesia dengan menyampaikan pertanyaan “Jika Nasional Strategi terimplementasi dengan benar di bawah perencanaan lembaga saat ini, bagaimana gambaran dari penyelenggaraan PAUD HI yang bermutu tinggi dan setara? Menggunakan model ini, kemudian kita bias melakukan komparasi “model kerja” dengan gambaran implementasi saat ini, seperti yang ditampilan dalam laporan penelitian. Kemajuan berbagai pilihan strategi dapat berdasar pada komparasi tersebut.

Model tersebut dikembangkan dengan melihat pada kebijakan, strategi, dan kegiatan yang dijelaskan di Strategi Nasional untuk PAUD HI, yang masuk ke dalam empat kategori: akses, mutu, perencanaan dan pengelolaan

Gambar 10. Strategi Nasional Pemerintah Indonesia untuk PAUD HI: Kebijakan dan Strategi

Kebijakan Strategi

1. Peningkatan akses, pemerataan, serta kelengkapan jenis pelayanan pengembangan anak usia dini

1. Meningkatkan pemahaman remaja dan calon pengantin, orang tua, keluarga, dan pengasuh pengganti, dalam melakukan pengasuhan anak secara optimal;

2. Menyelenggarakan pelayanan pengembangan anak usia dini yang merata dan terjangkau; 2. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan

pengembangan anak usia dini

3. Meningkatkan kualitas pelayanan pengembangan anak usia dini;

4. Melakukan Internalisasi nilai-nilai agama dan budaya;

99 Studi Strategi Pengembangan Anak Usia Dini

Bab 5 Pilihan-pilihan Strategis

Kebijakan Strategi

3. Peningkatan koordinasi dan kerjasama lintas sector, serta kemitraan antar institusi pemerintah, lembaga penyelenggara pelayanan, dan

organisasi terkait, baik lokal, nasional, maupun international

6. Meningkatkan komitmen, koordinasi dan kerjasama antar institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan organisasi yang terkait.;

4. Penguatan kelembagaan dan dasar hokum serta pelibatan masyarakat termasuk dunia usaha dan media massa dalam penyelenggaraan pengembangan anak usia dini

7. Memperkuat dan penyelarasan landasan hukum penyelenggaraan layanan pengembangan anak usia dini holistik integratif.

Dikarenakan sifat dari sistem desentralisasi, langkah pertama adalah menjelaskan hasil yang kita harapkan jika kebijakan benar-benar dilaksanakan di tingkat masyarakat, kabupaten/kota, provinsi dan tingkat nasional. Hal ini penting karena sementara para actor di berbagai tingkatan sangat terpengaruh di setiap tingkat lain, masyarakat, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah pusat dapat mengambil tindakan baik itu dalam cakupan sempit atau luas untuk meningkatkan ketersediaan pelayanan. Daftar hasil di bawah ini tidak lengkap namun memberikan basis analisis untuk data yang dikumpulkan selama masa penelitian.

Gambar 11. Hasil dari Model PAUD HI yang Bekerja dengan Baik

Pelayanan antenatal yang terampil dan persalinan yang aman tersedia untuk semua anak

Terdapat monitoring pertumbuhan, deteksi dini permasalahan fi sik dan perkembangan, imunisasi lengkap, pengelolaan bayi sakit, stimulasi dini untuk perkembangan bagi anak dari lahir – 2 tahun

Semua ibu baru mendapatkan dukungan untuk perawatan dan stimulasi bayi dan anak sampai usia 2 tahun. Semua anak usia 3 sampai 6 tahun berpartisipasi dalam program untuk pengembangan dan pendidikan anak usia dini, inilah dukungan yang holistic dan integratif untuk fi sik, social, dan perkembangan kognisi.

Hasil di tingkat Daerah (Kabupaten/Kota dan Provinsi)

Terdapat perencanaan, koordinasi dan pengawasan hasil dari pengembangan di tingkat daerah. Terdapat dukungan teknis dari para ahli, perlengkapan dan material untuk komponen PAUD HI. Terdapat mekanisme/badan koordinasi untuk PAUD HI.

Terdapat Sumber daya fi nansial/penganggaran untuk mendukung PAUD HI.

Hasil di tingkat Pemerintahan Pusat

Terdapat perencanaan, koordinasi dan pengawasan hasil di tingkat nasional

Terdapat investasi strategis sumber daya pemerintahan untuk memperomosikan akses, kesetaraan, dan kualitas pelayanan holistik integratif untuk PAUD.

Kita dapat mengembangkan model lebih lanjut bagaimana hasil ini berkaitan dengan kerangka kelembagaan saat ini untuk penyelenggaraan PAUD HI.

100 Kemitraan untuk Pengembangan Kapasitas dan Analisis Pendidikan

Bab 5 Pilihan-pilihan Strategis

G

ambar 12. P

elaksanaan P

A

101 Studi Strategi Pengembangan Anak Usia Dini

Bab 5 Pilihan-pilihan Strategis

Di tingkat Pemerintah Nasional/Pusat, prioritas pembangunan ditetapkan melalui proses yang dikelola oleh Badan Perencana Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan sesuai dengan target yang muncul dari Rencana Pembangunan Nasional. Lini Kementerian mengembangkan rencana strategis, juga berdasarkan pada target tersebut dan menguraikan permintaan anggaran. Keuangan mengalir melalui beberapa anggaran nasional dan daerah (APBD), Dana Alokasi Khusus (DAK) (yang biasanya fokus pada sektor), dan Dana untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Pembiayaan pelaksanaan PAUD dilengkapi juga melalui anggaran Desa dan kolaborasi masyarakat (biaya, sumbangan masyarakat, sukarelawan, program tanggungjawab social perusahaan).

Dua struktur formal untuk koordinasi, kelompok kerja Posyandu dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, keduanya ada di masing-masing tingkat (asisten daerah di tingkat Provinsi dan tingkat Kabupaten/ kota) dan dialog koordinasi lintas sektor dan isu isu pelaksanaan. Dalam model yang berfungsi, mereka memainkan peran sebagai pemimpin dalam mendorong kolaborasi dan perencanaan lintas sektor.

Di dalam model kami, pemerintah Kabupaten/Kota memainkan peran yang penting dalam mendukung pelaksanaan PAUD HI bermutu tinggi. Dalam sistem desentralisasi, salah satu dari fungsi yang dipegang adalah jaminan mutu. Hal ini membutuhkan kapasitas untuk mengawasi dan mendukung hasil dari kesehatan dan pendidikan melalui mekanisme penjaminan mutu, yang termasuk dukungan bagi sekolah agar dapat mencapai standard minimum. Kabupaten juga memegang peran yang penting dan mengkoordinasi penyediaan yang setara akan PAUD HI melalui konsultasi dengan masyarakat setempat, dan berperan sebagai sumber daya teknis yang memberikan pengetahuan mengenai implementasi terbaik. Kabupaten/Kota juga berperan dalam mengkoordinasi badan yang memastikan komunikasi antara perencanaan dan pelaksanaan dari berbagai lembaga dan departemen sektor yang berbeda, dan sebagai sumber daya teknis untuk penggalangan dana masyarakat dan teknik pendanaan otomatis.

Pada tingkat Pemerintah Desa di Gambar 12 menunjukkan kemungkinan pengaturan kelembagaan yang sesuai dengan masyarakat yang memungkinkan ketersediaan PAUD HI. Pelayanan formal yang terkait antar lembaga digambarkan dengan panah yang utuh, sementara otoritas dan/atau aliran pembiayaan digambarkan dengan panah putus-putus. Panah balok mengindikasikan jaringan potensial daripada jaringan actual. Saat ini, jaringan formal lintas pelayanan belum sesuatu yang umum. Juga terdapat beberapa variasi dalam jaringan potensial untuk pelaksanaan PAUD HI. Sebagai contoh, sebuah Pusat Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) dalam melaksanakan PAUD HI akan memiliki jaringan yang lebih erat dengan fasilitas kesehatan daripada Posyandu jika kondisi daerah membuat kaitan ini lebih efi sien. Di beberapa komunitas, pelayanan pada umumnya diberikan melalui Posyandu – seperti keluarga berencana – mungkin akan lebih efektif jika diberikan oleh fasilitas kesehatan.

Pengaturan kelembagaan yang sebenarnya untuk menyediakan PAUD HI di masyarakat akan tergantung pada aset dan sumber daya masyarakat yang telah tersedia. Banyak kunci keputusan mengenai PAUD HI hanya dapat dilakukan pada tingkat (desa/masyarakat) setempat. Kondisi daerah, kondisi geografi lokal,karakteristik penduduk, jenis kegiatan mata pencaharian yang mendominasi, dan sejarah lokal dari pengembangan kelembagaan, diantara faktor-faktor lainnya, menentukan bagaimana PAUD HI paling efektif diberikan.

Informasi tingkat lokal diperlukan untuk memahami anak-anak yang sedang tersisihkan dan cara terbaik untuk menjangkau mereka, serta hubungan antara pelayanan yang paling efi sien untuk memastikan bahwa semua anak mencapai sekolah dasar dalam kondisi yang optimal untuk belajar. Sementara itu tingkat nasional dan kapasitas teknis regional, serta sumber daya yang diperlukan, melalui proses sistematis untuk mobilisasi dan mengkaiitkan sumber daya ini di tingkat lokal- - komponen penting dari Model Pengembangan PAUD HI – kondisi tersebut yang membuat pelaksanaan playanan holistik integratif dapat berjalan.

Namun demikian, beberapa fi tur dari penyelenggaraan yang kuat di tingkat masyarakat adalah: • Sebuah Posyandu dengan jaringan yang kuat dengan fasilitas kesehatan dan bidan dan dengan

102 Kemitraan untuk Pengembangan Kapasitas dan Analisis Pendidikan

Bab 5 Pilihan-pilihan Strategis

• Dalam beberapa kasus, fasilitas kesehatan dapat melakukan penjangkauan kepada rumah tangga secara langsung melalui berbagai bentuk PAUD (seperti TK, RA, KB, Pos PAUD, Taman Posyandu, dll.).

• Semua PAUD memiliki jaringan formal dan kuat untuk Posyandu untuk integrasi kesehatan dan pemantauan pertumbuhan. Di beberapa desa jaringan mungkin tersedia secara langsung melalui fasilitas kesehatan melalui bidan. Dalam kasus lain, sebuah program PAUD telah ditambahkan ke lokasi Posyandu yang menciptakan pelayanan “satu - atap”.

• Ada variasi besar dalam penyelenggaraan komponen PAUD HI dan campuran jenis tertentu

dariPAUD. Beberapa sentra berbasis program memiliki pendanaan yang baik dan mandiri atas dasar biaya (“fee”), sementara yang lain tergantung pada subsidi yang disediakan oleh dana pemerintah, dana LSM atau melalui ketersediaan tenaga kerja tanpa digaji, pada bagian dari tugas pengasuh.

5.3 Tantangan Strategis untuk Perkembangan PAUD HI di

Garis besar

Dokumen terkait