• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN KAMPUS PERADABAN MELALUI PENGUASAAN BAHASA INGGRIS

Oleh Nani Sungkono Madayani, M.Pd.

T

ahun 2017, tahun di mana kita berada di zaman atau era globalisasi. Zaman di mana segala sesuatu berjalan dengan cepat, secepat informasi yang selalu tersedia dengan instan. Salah satu dari akibat adanya globalisasi adalah suasana daya saing atau kompetisi yang semakin bebas dan hampir tak berbatas. Hal ini terjadi lantaran teknologi modern dan informasi yang sebegitu cepat dalam masyarakat dunia dewasa ini. Kita yang hidup di era globalisasi ini berada dalam lingkungan yang kompleks karena hubungan antar manusia dan antar bangsa semakin terbuka lebar. Interaksi antar bangsa yang sedemikian dinamis membutuhkan perencanaan yang matang. Komunitas global adalah efek dari interaksi yang terjadi antar bangsa.

Di zaman global sekarang ini segala sesuatunya menjadi berbeda. Globalisasi mulai bergeser menjadi kompetisi global yang praktis akan membuat daya saing akan semakin meningkat. Mengutamakan pembangunan dengan menyediakan fasilitas di bidang kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, dan lingkungan adalah sebuah gagasan penting untuk menyambut persaingan global. Dalam hal ini sudah seharusnya kampus kita sebagai kampus dakwah dan peradaban mengupayakan peningkatan kesadaran dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Hal ini harus ditempatkan dalam prioritas utama, artinya pembangunan manusia Indonesia disusun dengan berorientasi pada wawasan nasional dan global. Jumlah generasi muda di negara kita sedang berada dalam kuantitas yang besar, sekarang

tinggal bagaimana kita dapat membekali generasi muda termasuk di dalamnya adalah mahasiswa untuk memajukan kualitas dirinya menjadi semakin baik. Lalu bagaimana posisi mahasiswa kita di tengah-tengah perkembangan dunia yang begitu pesat dalam mewujudkan kampus peradaban?

Dengan kondisi yang semakin kompetitif dalam skala regional maupun global seperti sekarang ini, kemampuan dalam bidang pengetahuan, wawasan, dan komunikasi harus dimiliki oleh mahasiswa yang ingin maju dan mampu bersaing. Dunia yang terus berubah perlu dihadapi dengan dinamis dan optimis. Dimana kesadaran dalam membentuk kualitas diri sebagai perluasan kemampuan dalam membekali diri mereka sendiri. Dengan memperhatikan kenyataan yang ada, perlu kiranya segera merumuskan langkah-langkah baru. Untuk menumbuhkan motivasi yang kuat dan semangat dalam bekerja dengan kesadaran dan peningkatan kemampuan diri menjadi mahasiswa yang bisa diunggulkan.

Bahasa adalah sarana paling mendasar dari proses penyampaian adat/tradisi, termasuk penyampaian segala bentuk hasil kebudayaan serta teknik membudaya, bahkan sarana dasar penerus segala citra yang telah terwujud, dilestarikan, dan diwariskan oleh suatu masyarakat. Bahasa menjadi a key to

the world, di mana akses komunikasi dan informasi akan terjalin

melalui perantara bahasa. Persaingan global ini juga memiliki keterkaitan secara erat dengan kemampuan berbahasa, artinya bahasa internasional menjadi suatu kebutuhan penting untuk berkomunikasi, menggali/memperoleh informasi maupun berbagi informasi. Ketika bahasa Inggris dijadikan bahasa internasional, maka bahasa Inggris menjadi bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Kelemahan penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu sebab dari kurang mampunya kita berdaya saing di kancah internasional. Keterasingan manusia dari masyarakat dunia yang semakin maju seakan melanda negara kita dengan sindrom “gagap bahasa”. Padahal Indonesia saat ini berada dalam lingkaran persaingan global yang semakin masif. Hal inilah yang menjadi penyebab perkembangan pengetahuan dan teknologi berjalan lamban. Padahal teknologi dan keilmuan modern masa kini berkembang pesat di luar negeri dan bahasa yang paling memungkinkan sebagai “penghubung”

IAIN Tulungagung Membangun Kampus Dakwah dan Peradaban

pengetahuan yang digunakan adalah kemampuan bahasa Inggris. Upaya mewujudkan daya saing mahasiswa melalui peningkatan keterampilan bahasa Inggris merupakan salah satu langkah konkrit untuk mengejar ketertinggalan dan memperkaya pengetahuan melalui akses informasi. Pendidikan dan pelatihan keterampilan berbahasa Inggris menjadi urgensi untuk kesiapan dalam menghadapi era globalisasi.

Bahasa Inggris adalah bahasa yang umum dan universal seluruh negara. Ada hubungan yang erat antara kemampuan berbahasa Inggris dalam membuka pencerahan terhadap dunia global, karena kita akan lebih mudah menguasai pengetahuan tentang dunia global dengan penguasaan kita terhadap bahasa Internasional yaitu bahasa Iggris. Usaha ini dapat menjadi langkah untuk keluar dari keterkungkungan dan kita bisa melakukan lompatan besar menuju masa depan yang lebih cemerlang. Di satu sisi keterampilan berbahasa Inggris dibutuhkan mahasiswa untuk menyerap pengetahuan dalam literatur-literatur luar negeri yang lebih maju. Di sisi lain ide dan gagasan kreatif yang ada dibenak mahasiswa akan tersebar ke ruang yang lebih luas melalui penggunaan bahasa internasional dalam karya yang dihasilkan. Bahkan bisa saja ide kita akan menunjang peningkatan kemajuan dunia yang lebih kompleks. Keterampilan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dapat dipahami pula dalam dua dimensi, yaitu cakupan maupun kekuatan atau kapasitas . Di sinilah dengan kemampuan berbahasa Inggris kita dapat memiliki akses informasi mengenai pengetahuan, teknologi, dan kemajuan yang berguna untuk meningkatkan nilai tambah kualitas diri.

Kemampuan beradaptasi dalam melihat wawasan dunia juga menjadi lebih luas. Di samping interpretasi terhadap dunia dan wawasan, serta berpartisipasi dalam membangun keilmuan. Mahasiswa sebagai penentu peradaban benar-benar terwujud dengan peranan, kemampuan, dan kesanggupan untuk membawa nama baik kampus peradaban kita ke kancah yang lebih luas bahkan di tingkat Internasional. Kita tahu bahwa pengaruh dan dampak secara berkelanjutan dari peranan dan kemampuan kita dalam kancah internasional akan membuat harum nama bangsa. Manusia Indonesia yang berkualitas dan berwawasan luas selalu memiliki etos kerja yang tinggi, tetapi masih belum mengembangkan pemikiran dan potensi yang

ada dalam dirinya. Untuk itu mahasiswa diharapkan akan bisa mewujudkannya demi menunjang tujuan kampus sebagai kampus peradaban.

Persyaratan yang cukup baik yang digunakan sebagai bekal persaingan di era global adalah mampu berkomunikasi secara internasional dan memiliki wawasan luas. Potensi ini akan memacu daya cipta dan pembaruan dengan menjadi pendorong lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas. Apalagi bahasa Inggris lebih dominan digunakan di forum internasional. Peranan bahasa Inggris dalam meningkatkan daya saing nasional maupun internasional dapat dilakukan pula dengan cara membumikan pembelajaran bahasa Inggris dikalangan mahasiswa. Diharapkan dengan cara ini terbentuk orientasi ke depan dengan munculnya gagasan-gagasan baru untuk mewujudkan transformasi ilmu dan budaya.

Dalam kondisi sekarang, maka kampus kita perlu berkonsentrasi dalam meningkatkan daya saing global dan membuka diri pada dunia untuk mengembangkan basis teknologi dan keilmuan. Mahasiswa sebagai penentu arah tujuan ini pasti mampu untuk mewujudkan cita-cita kampus kita menuju ke tingkat yang lebih baik. Oleh karena itu, semoga energi mereka untuk terus melontarkan gagasan-gagasan yang lebih demi kemajuan kampus tercinta di kancah internasional dapat terwujud dan tumbuh secara berkelanjutan.

Supaya memberikan arahan dalam memproyeksikan kampus kita ke masa depan, maka kita juga harus mulai menggiatkan penguasaan bahasa Inggris untuk pengembangan teknologi lokal yang berdaya saing global. Menyambut era global dengan optimistik, tanggap menghadapi perubahan dan memupuk semangat persaudaraan global sehingga terbentuk pola kehidupan kebudayaan masyarakat yang bersifat multikultural. Globalisasi bukanlah sebuah ancaman, tapi ini sebuah tantangan bagi kita yang ada di kampus untuk meningkatkan kegiatan berpikir dan berkarya. Ada satu cara yang bisa ditempuh oleh kampus kita yaitu kita harus berbenah! Terutama upaya meningkatkan penguasaan bahasa dalam hal ini adalah bahasa Inggris selain bahasa Arab. Sehingga mahasiswa yang ingin belajar di luar negeri ataupun bekerja dapat berkomunikasi, membaca dan menulis dengan bahasa Inggris.

IAIN Tulungagung Membangun Kampus Dakwah dan Peradaban

Pertanyaannya sekarang adalah apakah kampus kita telah siap untuk bersaing? Jawabannya adalah, ya. Tentunya ada banyak hal yang harus kita siapkan untuk dapat bersaing, mulai dari soft skill maupun hard skill. Namun di balik semua itu, ada hal paling mendasar yang harus kita kuasai, yaitu Bahasa Inggris. Mengapa? Karena keterkaitan global antar bangsa secara tidak langsung menempatkan Bahasa Inggris pada posisi yang sangat strategis yang digunakan sebagai bahasa internasional.

Tentunya, mempelajari suatu bahasa asing akan lebih menarik jika kita tahu persis manfaat apa yang akan diperoleh dari mempelajarinya. Untuk memotivasi dan merangsang minat mempelajari Bahasa Inggris, tentunya seseorang harus tahu terlebih dahulu manfaat yang akan mereka peroleh jika telah mahir.

Berikut ini adalah beberapa manfaat Bahasa Inggris yang harus diketahui untuk merangsang minat untuk belajar bahasa Inggris sehingga dapat meningkatkan semangat dan cita-cita dari setiap individu dalam mempelajari bahasa internasional yang satu ini.

Bahasa Inggris adalah alat untuk bersosialisasi dengan masyarakat luas

Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling banyak digunakan dan sangat populer. Bahasa ini telah menjadi bahasa internasional. Tak mengherankan bila salah satu syarat menerima beasiswa memakai standar penguasaan Bahasa Inggris. Kita bisa bayangkan, jika mahir berbahasa Inggris, maka kita akan mampu berkomunikasi dengan lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia.

Bahasa Inggris untuk pendidikan

Untuk kita yang bergelut di dunia pendidikan, pengusaan Bahasa Inggris menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai. Hal ini dikarenakan hampir semua sumber literatur utama yang digunakan dalam pendidikan menggunakan Bahasa Inggris. Buku-buku sumber referensi utama yang seringkali digunakan sebagai rujukan tersedia dalam Bahasa Inggris. Artinya, jika kita menguasai Bahasa Inggris, kita telah membuka salah satu pintu

untuk bisa mempelajari semua ilmu pengetahuan tersebut.

Memudahkan laju akademis

Salah satu syarat bila seseorang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 melalui jalur beasiswa adalah memiliki kemampuan berbahasa Ingris yang baik. Biasanya untuk seleksi beasiswa, seseorang dipatok mempunyai nilai TOEFL di atas 500 atau 550. Dengan menguasai Bahasa Inggris, artinya kita telah melewati salah satu langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan beasiswa.

Bahasa Inggris dan dunia kerja

Di era globalisasi, lingkup dunia kerja semakin berkembang hingga lintas negara. Hal ini disatu sisi membuka kesempatan kerja dan karir yang sangat luas, namun disi lain membuat persaingan kerja menjadi lebih ketat. Persaingan kerja tidak lagi hanya dengan orang-orang dalam negeri, melainkan orang diseluruh dunia.

Bahasa Inggris kembali berperan di sini. Jika kita ingin bisa bersaing secara global, Bahasa Inggris menjadi syarat mutlak untuk dikuasai. Misalnya jika kita ingin bekerja di perusahaan multinasional, sudah dipastikan kemampuanmu dalam penguasaan Bahasa Inggris dipertanyakan dan menjadi salah satu syarat utama.

Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru

Beberapa negera telah terbiasa dengan pemakaian Bahasa Inggris dalam keseharian mereka. Ketika kita berpergian ke berbagai tempat di luar negeri maka skill berbahasa Inggris akan membantu mengetahui dan cepat belajar tentang negara yang baru akan disinggahi. Kita tidak perlu takut tersesat atau hilang karena Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang digunakan disetiap negara.

Kesimpulannya adalah bahwa untuk menunjang tujuan kampus kita sebagai kampus dakwah dan peradaban yang mampu bersaing di kancah internasional maka kita perlu membekali diri dengan peningkatan kompetensi berbahasa Inggris dengan baik. Namun sayangnya, sebagian dari kita masih banyak yang memiliki paradigma bahwa dengan menguasai bahasa Inggris maka akan lahirlah generasi-generasi penerus

IAIN Tulungagung Membangun Kampus Dakwah dan Peradaban

bangsa yang hilang akan jati dirinya terutama dalam aspek bahasa. Untuk itu perlu adanya perubahan paradigma tentang pentingnya kemampuan berbahasa Inggris, yaitu persepsi baru bahwa dalam era globalisasi nanti, daya saing tiap individu akan saling berlomba dalam mendominasi berbagai macam lapangan kerja/usaha. Selain bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu (bahasa nasional) yang wajib dikuasai maka bahasa internasional pun menjadi bahasa kedua yang patut dan wajib dikuasai. Untuk mempersiapkan mahasiswa yang handal dan mahir berbahasa Inggris secara aktif dan komunikatif tidak akan lepas dari peran serta semua pihak termasuk kampus kita menuju kampus peradaban dalam berbahasa, terutama bahasa Inggris, sehingga bisa dipastikan daya saing akan meningkat.

*Nany Soengkono Madayani, M.Pd., lahir di

Tulungagung, 15 Mei 1973. Beralamat di Perumahan Permata Kota 3 blok G no 4 Tulungagung. Dia menamatkan sekolah dasar di SDN Kampung Dalem IV, kemudian melanjutkan di sekolah menengah di SMPN 1 Tulungagung. Setelah itu meneruskannya di SMAN 1 Tulungagung. Setamat dari SMA memutuskan melanjutkan ke S1 di Fakultas Sastra Universitas Jember dan S2 di Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Islam Malang. Saat ini dia masih tercatat sebagi dosen Bahasa Inggris di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Tulungagung.

27