• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengundang Lulusan SMU untuk menjadi Mahasiswa Sains

Dalam dokumen Buku Filsafat Sains Dasar 2011 (Halaman 112-115)

DAFTAR BACAAN

4.2 Proses Menghilirkan Sains

4.2.5 Menghilirkan sains dasar dalam Kurikulum

4.2.5.2 Mengundang Lulusan SMU untuk menjadi Mahasiswa Sains

Sedikitnya jumlah peminat lulusan SMU terhadap program studi sains dasar atau MIPA disebabkan oleh persepsi dari mereka itu sendiri. Persepsi mereka adalah sains dasar mengajarkan berpikir logis, hukum alam, prinsip-prinsip, keterampilan, merumuskan, merakit bahasa simbol, menghitung, mengetahui perkembangan teknologi, dan sebagainya. Oleh karena itu, mereka mengganggap bahwa sains dasar itu merupakan pelajaran yang berat karena menuntut untuk bisa menalar dan menghafal. Di samping itu, karena program studi untuk sains dasar bernama bidang ilmu, maka mereka mengkhawatirkan lapangan kerja di bidang tersebut masih tidak jelas. Tidak sedikit diantara mereka pun berpikiran bahwa hanya orang yang “idealis” yang akan memilih program studi sains dasar, mengingat bahwa lulusannya yang akan bergelut di dunia penelitian untuk menemukan teori–teori baru atau prinsip–prinsip baru.

Berdasarkan fakta di lapangan, lulusan MIPA seringkali bekerja di dunia kerja yang bukan merupakan bidangnya. Sebagai contoh seorang lulusan Kimia bekerja di bank atau di bagian administrasi suatu perusahaan yang sudah jelas tidak ada hubungannya konsep–konsep yang ia pelajari selama kuliah. Seorang lulusan MIPA akan dihadapkan pada 3 keputusan, diantaranya:

1. Seorang lulusan MIPA akan diberi pilihan untuk bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan bidangnya atau melanjutkan kembali kuliahnya dengan mengambil bidang lanjutan yang lebih spesifik atau bidang lain seperti terapan atau bisnis.

2. Jika ia memilih bekerja di luar bidangnya untuk mencapai puncak karirnya maka ia bisa mengikuti pendidikan profesi ataupun studi lanjut S2 yang berkaitan dengan bidang dimana tempat ia bekerja atau dengan pengalaman yang sudah diraih selama bekerja ia bisa membuka usahanya sendiri (entrepreneurship). Sedangkan jika ia memilih untuk kuliah

103

lanjut dengan bidang lanjutan, maka kemungkinan besar ia akan menjadi seorang dosen atau seorang ahli bidang tertentu (peneliti).

3. Jika pada keputusan kedua ia memilih untuk mengikuti pendidikan profesi, maka untuk mencapai puncak kesuksesannya ia harus meniti karir profesi tersebut. Sedangkan jika ia memilih untuk membuka usaha sendiri maka ia harus memasuki dunia usaha dan mempelajari seluk beluk tentang usahanya.

Isu yang berkaitan dengan lapangan kerja untuk seorang lulusan sains dasar sering menjadi bahan pembicaraan. Karena sifat dari sains dasar adalah berpikir dan berpengetahuan ilmiah maka seringkali seorang lulusan sains dasar akan memasuki dunia sekolah dengan berprofesi sebagai seorang pengajar (guru). Namun, seorang guru perlu mendapatkan kelengkapan seperti bersertifikat, mampu membuat alat peraga, komunikatif dan kreatif, serta keterampilan untuk bekal hidupnya jika ia ingin sukses di dunia kerjanya tersebut. Adapun bekerja di dunia terapan/industri akan mendapatkan pendalaman materi selama kuliah seperti informatika (keterampilan komputer), elektro (kelistrikan, elektronika, dan telekomunikasi), instumentasi, Fisika bumi (eksplorasi dan eksploitasi ESDM), argokompleks (argoteknologi), atau pengolahan bahan/material. Beberapa lulusan juga melanjutkan studinya dengan memilih bidang lanjutan sehingga ke depannya ia bisa menjadi seorang dosen ataupun peneliti. Juga ada yang memilih studi lanjut di bidang terapan lain bahkan ada pula yang memilih bidang ekonomi atau bisnis.

Salah satu upaya meningkatkan daya saing lulusan sains dasar adalah dengan cara menghilirkan sains dasar itu sendiri. Proses menghilirkan ini dilakukan pada saat masa perkuliahan, berikut merupakan langkah-langkah nyata dalam upaya menghilirkan sains dasar pada mahasiswa.

1. Mengutamakan memahami konsep dibanding hanya menghafal konsep. Hal inilah yang diperlukan oleh seorang mahasiswa sains dasar, sehingga mereka dapat mengolah apa yang telah ia peroleh selama kuliah untuk diterapkan dalam penyelesaian masalah.

2. Untuk program studi Matematika, Kimia, dan Fisika, pemahaman rumus yang disertai dengan banyak latihan. Salah satunya adalah dengan ujian open book. Mahasiswa dituntut untuk pandai memilih rumus dalam menyelesaikan suatu persoalan. Selain itu, upaya lainnya adalah dengan menggunakan penilaian dengan menerapkan nilai diskrit (betul sempurna diberi nilai 10 namun jika hanya sebagian diberikan nilai 0). Dengan demikian, memaksa mahasiswa untuk bisa lebih rajin latihan soal, cermat dan rapih dalam mencatat.

104

3. Membiasakan menalar dalam memahami persoalan dengan menggambarkan tahap berpikir menggunakan diagram alir. Dimana setiap alirannya memiliki alur pikir yang berlandaskan pada teori atau prinsip dari apa yang pernah ia pelajari selama perkuliahan.

4. Memfokuskan program studi dengan mengembangkan mata kuliah pilihan yang terkait dengan bidang pekerjaan hilir tertentu (sekitar 40 sks).

5. Mengadakan kegiatan fokus, sebagai contoh untuk Fisika optik dapat dilihat di tabel berikut. Tabel 4.2. Contoh kegiatan fokus dalam bidang fisika optik.

Kegiatan Fisika optik

Industri

kacamata Industri kamera fotografi Industri teropong Telekomunikasi Pembuatan lensa bahan kristal Transmisi, refleksi Pengolahan citra Potong, gosok Kristal Uji bayangan Lensa kristal Optoelektronik Uji gambar Kombinasi PERLU Teknik foto cetak PERLU Lensa kristal Optoelektro nik Sistem geometri Filter Sistem antene Transponder filter

6. Kembangkan mata kuliah berbasis sains dasar ke arah bidang produksi dan bagaimana pengetahuan wirausaha mengelolanya (inkubator usaha). Sebagai contoh:

a. Matematika

1) Matematika asuransi, perbankan, ekonomi, atau mata kuliah dari prodi lain atau yang diciptakan sendiri.

2) Matematika terkait dengan permesinan aliran fluida (MiGas), simulasi kekuatan konstruksi, dan sebagainya.

3) Matematika medis, membuat model–model biomedika, hitungan statistika kependudukan, olahraga, dan sebagainya.

b. Fisika

1) Fisika komputasi dan pembuatan software simulasi

2) Fisika bumi untuk migas, mineral, energi, dan bencana alam 3) Fisika instrumentasi

4) Fisika ekonomi dan sosial

5) Fisika optik: kacamata, kamera, dan teropong 6) Fisika komunikasi seluler

c. Kimia

105 2) Kimia sel mineral

3) Kimia bahan pangan dan obat-obatan 4) Kimia bahan serat dan plastik

5) Kimia lingkungan d. Biologi / ilmu hayati

1) Biologi lingkungan 2) Biologi pangan 3) biomedika

Terapan tersebut tidak mesti semuanya dijalani, setiap prodi harus memilih fokus mana yang akan mereka kuasai, sebaiknya setiap prodi hanya memfokuskan pada dua terapan saja, sehingga akan lebih menguasai seluk beluk dunia dari ilmu terapan tersebut. Kesuksesan ini sangat ditentukan oleh kesiapan para pengajarnya yaitu dosen. Oleh karena itu, dosen harus terlebih dahulu diperkenalkan dengan terapan tersebut, dan diharapkan juga hendak menelusuri ilmu terapan tersebut. Faktor eksternal lain yang mendukung kesuksesan proses penghiliran ini adalah kerja sama dengan institusi hilir (industri) seperti kerjasama dalam hal kerja praktek atau topik skripsi. Selain itu, lulusan sains dasar hendaklah yang berhubungan dengan dunia usaha yang terkait dengan bidangnya. Harapannya adalah memunculkan lapangan kerja bagi para lulusan sains dasar berikutnya.

Program ini sangat membutuhkan peran dari mahasiswanya itu sendiri yaitu dalam hal pemasaran. Dalam hal ini, mahasiswa sains dasar harus menunjukkan perilaku dan dedikasi yang baik selama mengikuti kontrak kerjasama dalam kerja praktek ataupun topik skripsi. Dengan demikian, institusi bersangkutan akan memberikan peluang lebih besar untuk lulusan-lulusan sains dasar berikutnya. Di samping itu, dikembangkan pula mekanisme “share” atau berbagi pengalaman sehingga mahasiswa yang belum lulus mengetahui kondisi lapangan kerja dimana ia nantinya akan bekerja.

Dalam dokumen Buku Filsafat Sains Dasar 2011 (Halaman 112-115)