• Tidak ada hasil yang ditemukan

Revitalisasi dan Sustainabilitas sains dasar

Dalam dokumen Buku Filsafat Sains Dasar 2011 (Halaman 56-60)

Perkembangan sains dasar di Indonesia sangat terbatas, terutama secara materi. Hal ini bisa disebabkan oleh karen penelitian sains dasar bagi pemerintah tidak menjadi prioritas utama sehingga sokongan dari pemerintah tidak terlalu kuat. Selain itu, orang-orang yang terlibat langsung dan yang terjun langsung pada sains dasar itu sendiri yang terkadang mengeksklusifkan diri sehingga bahasa yang dipakai di sains dasar kurang bias dipahami oleh orang-orang di luar bidang tersebut. Penguatan mengenai sains dasar baik ke dalam maupun keluar dan juga keberlangsungannya menjadi sangat penting. Berikut adalah pandangan dari penulis mengenai beberapa hal yang dapat dikembangkan untuk tujuan tersebut.

2.3.1 Revitalisasi sains dasar

Revitalisasi sains dasar adalah upaya penguatan sains dasar dengan melihat bagian mana dan dengan cara seperti apa sains dasar harus tumbuh semakin kuat. Beberapa hal yang perlu dikuatkan pada sains dasar di Indonesia diuraikan dalam subbab-subbab berikut.

2.3.1.1 Pemahaman sains dasar pada Masyarakat Umum

Sudah menjadi kebiasaan yang melekat pada masyarakat bahwa sains dasar adalah subjek yang sulit dipahami. Secara kolektif, pendapat ini diterapkan bahkan sejak anak-anak duduk di sekolah dasar. Salah satu penyebab utama adalah masalah bahasa dan penyampaian. Beberapa pengajar tidak mengemas apa yang diajarkannya menarik atau bahkan sengaja dibuat membosankan. Beberapa formula yang diajarkan hanya menjadi hafalan tanpa dimengerti dan dipahami dengan baik dari mana dan bagaimana menggunakannya dan tanpa melalui penalaran yang lengkap. Salah satu akibat lain dari penghafalan hukum-hukum sains dasar adalah kekurangmampuan kita untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa hal yang bisa dilaksanakan untuk menghindari hal tersebut adalah membuat bahasa yang lebih dimengerti dan lebih aplikatif pada kehidupan sehari-hari. Contoh yang sederhana adalah menjelaskan limit deret takhingga dengan cerita paradoks Zeno atau menggunakan integral lipat dua untuk menghitung luas bukit.Contoh-contoh kecil tersebut dapat dikembangakn lebih jauh dan

50

lebih sederhana sehingga sains dasar mudah dipahami dan si pemaham dapat menggunakan cara penalaran sains dasar untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Salah satu pepatah yang baik tentang pembahasan ini adala, “Seorang ilmuwan baru bisa dikatakan memahami dengan baik bidang keilmuannya jika dia bisa menjelaskan dan membuat mengerti orang yang pertama dia temui di pinggir jalan.”

2.3.1.2 Produk sains dasar yang Bisa Memberikan Dampak Luas

Kelemahan banyak penelitian dari sains dasar adalah hasil dari penelitian tersebut tidak atau sulit untuk dilempar ke masyarakat yang lebih luas, baik masih dalam satu bidang ilmu, atau di luar bidang ilmu. Padahal seharusnya sains dasar memberikan kemampuan dan keterampilan bagi orang-orang yang mempelajarinya sehingga produktif menghasilkan karya dan komoditas yang terserap pasar.

Pasar dalam hal ini bisa berarti bidang ilmu terkait ataupun industri. Yang dimaksud dengan bidang ilmu terkait adalah hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi bidang ilmu lain, misalnya sifat-sifat matriks dalam aljabar linier dapat memberikan kontribusi padabidang statistika. Untuk pasar industri, sudah jelas artinya bahwa penelitian-penelitian sains dasar diharapkan dapat menyokong industri yang sudah ada atau pun memberikan peluang dibukanya industri baru.

2.3.1.3 Peningkatan Kemampuan Lulusan sains dasar

Sarjana sains dasar haruslah mampu melakukan penelitian baik di bidang teori, terapan maupun menguatkan industri. Sebagai akibat langsung dari ini sarjana sains dasar mampu menulis karya ilmiah untuk dipublikasikan. Karya ilmiah ini adalah salah satu faktor yang dapat menjaga keberlangsungan penelitian-penelitian sains dasar. Pemberian kuliah yang merata antara teori sains dasar dan terapannya menjadi sangat penting untuk menguatkan faktor ini.

2.3.1.4 Penghiliran sains dasar

Sains dasar adalah ilmu mentah yang harus diolah sehingga dapat digunakan dengan baik pada kehidupan sehari-hari. Sudah menjadi keharusan bahwa orang-orang yang bekerja di bidang sains dasar memiliki kemampuan yang lebih cepat untuk beradaptasi dengan bidang-bidang lain yang merupakan turunan dari sains dasar (lihat pertumbuhan ilmu pengetahuan di bab 3). Sifat sains dasar ini seharusnya memberikan peluang yang sangat luas agar sains dasar berkembang secara pesat. Tetapi terkadang jembatan antara sains dasar dan ilmu-ilmu turunannya tidak terbangun secara baik. Penelitian-penelitian bersama antara kedua kelompok ilmu ini sangat penting untuk

51

dilaksanakan. Contoh penelitian bersama yang sudah dilakukan adalah penelitian penyebaran penyakit HIV/AIDS yang dilakukan oleh Matematika ITB dan Kedokteran UI.

Selain penelitian bersama, pemberian kesempatan bagi para mahasiswa sains dasar untuk mengikuti kuliah di luar bidangnya merupakan salah satu langkah yang baik. Dengan langkah ini, para mahasiswa memiliki kesempatan melebarkan pemahaman yang didapat dari sains dasar dan juga kesempatan untuk dapat menerapkan langsung pemahaman sains dasarnya pada ilmu-ilmu turunannya. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, diharapkan revitalisasi sains dasar dapat diupayakan dengan baik sehingga tidak hanya orang-orang yang bekerja di sains dasar yang mendapatkan keuntungan, tetapi juga pemerintah, pengusaha dan masyarakat secara umum.

2.3.2 Sustainabilitas sains dasar

Seperti yang telah kita ketahui, pertanyaan yang seringkali sulit dijawab mengenai suatu penelitian sains dasar adalah untuk apa hasil dari penelitian ini. Banyak dari penelitian sains dasar tidak memiliki terapan langsung pada bidang ilmu lain. Hal ini memang masih menjadi salah satu faktor pengganjal untuk memajukan penelitian sains dasar. Pemberian dana penelitian yang minim adalah akibat langsung dari ketidakpraktisan penelitian-penelitian sains dasar. Karena itu, harus dilakukan perluasan bidang dan cakupan penelitian yangdilakukan di bidang sains dasar.

Sustainabilitas adalah kemampuan sains dasar menghasilkan karya yang dapat ditransaksikan/dipasarkan, sehingga dari apresiasi transaksi tersebut sains dasar dapat membiayai pertumbuhannya. Menghilirkan sains dasar adalah upaya untuk menghasilkan sustainabilitas. Karya yang dapat ditransaksikan/dipasarkan tidak hanya berarti karya tersebut menghasilkan barang, metode atau algoritma, tetapi juga karya tersebut dapat mengeluarkan impact yang besar, baik di bidangnya atau pun di luar bidangnya.

Selain memperbanyak penelitian-penelitian besar dalam arti akibat yang dihasilkan, sudut pandang kita tentang penelitian sains dasar juga harus sedikit diubah. Menurut penulis, banyak penelitian sains dasar hanya merupakan ekor dari penelitian-penelitian sebelumnya, atau juga hanya penelitian tersebut dilakukan tanpa mengetahui apakah ada kegunaannya untuk ilmu lain.

Beberapa penelitian mengangkat langsung masalah nyata ke masalah yang lebih abstrak sehingga dapat dikaji dalam ilmu sains dasar. Salah satu contohnya adalah mengangkat permasalahan penyebaran suatu virus ke dalam permasalahan mencari solusi dari persamaan diferensial. Tetapi setelah didapatkan hasil yang diperlukan, biasanya penelitian tersebut langsung diturunkan kembali ke permasalahan awal. Hal ini memang baik, tetapi akan lebih baik apabila hasil yang sudah

52

didapatkan pada ranah persamaan diferensial dilanjutkan juga di ranah persamaan diferensialnya sendiri.

Topologi merupakan salah satu contoh ilmu yang berkembang dengan sangat baik padahal awalnya merupakan versi abstrak dari suatu permasalahan fungsi peubah banyak. Pengembangan penelitian yang tidak hanya mencari terapan dari penelitian sains dasar yang sudah ada ke dalam ilmu-ilmu turunannya tetapi juga mengangkat hasil-hasil penelitian dari ilmu-ilmu terapan ke dalam ranah sains dasar juga dapat menguatkan sustainabilitas dari sains dasar.

Kedua hal di atas,yaitu revitalisasi dan sustainabilitas sains dasar adalah upaya yang harus dilaksanakan sampai berhasil, kemudian memelihara keberhasilan tersebut. Dengan demikian, diharapkan sains dasar menjadi ilmu yang berguna secara menyeluruh dan disadari kegunaannya oleh masyarakat luas. Dengan kata lain matematika adalah bahan bakar pengembangan IPTEKS.

53

DAFTAR KONTRIBUTOR

Dalam dokumen Buku Filsafat Sains Dasar 2011 (Halaman 56-60)