• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

A. Hasil Penelitian

6. Nilai Pendidikan dalam Novel

Nilai mempunyai bermacam makna seperti: mengandung nilai, yang artinya berguna merupakan nilai, yang artinya baik, benar atau indah mempunyai nilai yang artinya merupakan obyek keinginan, mempunyai kualitas

yang dapat menyebabkan orang mengambil sikap menyetujui dan tidak setuju atau mempunyai sifat nilai tertentu memberi nilai, yang artinya menanggapi sesuatu sebagai hal yang diinginkan atau sebagai hal yang menggambarkan nilai tertentu Nilai pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia untuk meningkatkan dan tetap menegakkan harkat dan martabat manusia sehingga dapat mewujudkan manusia berbudaya. Nilai-nilai pendidikan yang dapat diambil dari novel Tebularasa karya Ratih Kumala adalah nilai agama, moral, nilai budaya/adat dan nilai sosial. Nilai-nilai tersebut tercerminkan dalam dialog-dialog antar pelaku baik secara tersirat maupun tersurat.

Novel Tabularasa memberikan gambaran pada pembaca bagaimana pentingnya beragama dengan menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan. Melalui tokoh utama dan tokoh tambahan, Ratih Kumala sebagai penulis novel memberikan gambaran berupa contoh perbuatan positif maupun negatif yang berpegang pada moral. Gambaran lain tentang nilai moral ada pada tokoh dalam mengkaji tentang agama. Nilai pendidikan sosial dan budaya/adat juga terdapat dalam novel Tabularasa melalui tokoh utama dan tokoh-tokoh tambahan.

a. Nilai Pendidikan Agama

Ibadah dalam novel ini merupakan salah satu hal penting. Ibadah digambarkan lewat tokoh-tokohnya yang melalui agama Islam, Konghuchu, dan Kristen. Kedamaian yang diperolehnya hanya melalui bertaubat dan amal ibadah seseorang. Ayah Raras seorang laki-laki yang sangat menggagumi akan pandawa

Lima. Memperlihatkan pedulinya pada aliran Kejawen. Sementara Ibunya Raras seorang perempuan yang sangat taat beribadah.

Menurut Raras lagi, hal ini agak sedikit menyimpang dari pribadi ayahnya yang memajang ornament Pandawa Lima sebagai hiasan dinding, menunjukkan kecintaan pada aliran Kejawen. Kejawen adalah perpaduan antara Hindu dan Islam, yang mitosnya saat orang Gujarat datang ke tanah Jawa bukan hanya untuk berdagang, tapi juga mengembangkan alam pemikiran Islam, sementara pendeta-pendeta Hindu sudah lebih dahulu masuk ke masyarkat Jawa dan menyebarkan Hindu serta filsafatnya. Inilah agama asli orang Jawa. Pandangan ini kelak disebut ‘Kejawen’ yang dinamakan ‘Ilmu Kesempurnaan Jiwa’. Filsafat Islam menyebutnya sebagai ‘Suluk’. Sementara, ibunya sangat patuh pada Islam, seorang muslim sejati yang pernah dikenal Raras. Sosok yang ia hormati dan tak pernah menyuruhnya untuk berjilbab sebab ibunya percaya bahwa tiap anak memiliki pemikiran sendiri-sendiri.( Tabularasa.2004.hal:74-75).

Negara Rusia bukanlah negara kristen tetapi merayakan natal di nega itu sangat cocok . Namun ,aliran Komunis yang sudah bertahun-tahun hidup di negar itu sudah melupakan Hari Natal sebagi hari memperingati agama. Ajaran Karl Marx sudah bercokol sehingga menganggap Lenin sebagai “ Tuhan” mereka.

Sebentar lagi natal, tetapi di sini tidak seperti di negara-negara lain. Suhu di sini super dingin dan salju turun di mana-mana. Putih, benar-benar cocok untuk White Christmas. Apalagi gedung-gedung tua di Moskwo ini jadi lebih mengambarkan suasana natal zaman dulu .( Tabularasa.2004.hal: 9)

Ketaatan Ibu Raras pada agama Islam membuat Raras merasakan ketenangan hati. Setiap kali bermimpi atau merasa kangen dengan saudara kembarnya. Rimbang sering menemui Raras melalui mimpi kemudian ibunya menenangkan Raras dengan cara menganjurkan selalu berdoa untuk Rimbang dengan melakukan sholat Lail dan membacakan surat Yaa Siin.

Tetapi ibu juga tidak begitu yakin, bisa jadi itu adalah jin jahil yang berpura-pura menjadi dirinya demi mengobati kangenku. Aku tetap yakin itu adalah Rimbang.

Malamnya aku mengirim doa sebagai penghantar damai. Shalat Lail pukul tiga pagi, Lalu membaca Yaa Siin detelah niat mendoakannya untuk Rimbang. Aku tak pintar membaca huruf hijaiah maka kubaca latinnya (Tabularasa.2004.hal:75).

Sejak kematian Violet, Raras mulai memperhatikan botol keramik yang kelak akan di isi abu kematian Violet, perempuan yang sangat dicintainya. Mayat Violet tidak di rawat seperti orang indonesia atau agama islam, Kristen pada umumnya tetapi memegang pada ajaran agama Kristen Konghucu.

Pandanganku beralih pada botol keramik Cina yang kini terpajang di salah satu rak tumpuk. Kelak akan ada kamu di dalamnya. Aku mengeluarkan ’ english Sonnet’ dari dalam tasku. Dua hari sebelum kematianmu aku menemukan buku ini di toko dan entah kenapa aku membelinya.... Tak ada nisan. Kamu kembali polis, kembali jadi abu. Kremasi kelak mengantarkanmu ke bentuk asal manusia menurut agamamu. Debu. From ashes, from dust to dust (Tabularasa.2004.hal:102).

b. Nilai pendidikan Moral

Norma-norma yang melandasi kehidupan manusia sebagai warga negara timur sangat dijunjung tinggi. Nilai moral disampaikan melalui novel tokoh Violet dan Gale berupa pesan-pesan moral kepada pembaca menjadi ukuran patut tidaknya ,benar, atau salah dalam kehidupan perbergaulan di masyarakat.

Lelaki itu tergoda, tangannya meraih bong setelah sebelumnya menutup kamar. Beberapa saat kemudian keduanya tampak bergantian, saat yang satu mengisap maka yang lain membakar. Lalu terkekeh-kekeh. Mereka tinggi. “Kenapa kamu di sini Violet?”

“Gara-gara ini, nih…,” jawabnya teler sambil menunjuk bong yang terbakar. “Kamu sendiri?”

“Sama,” jawab Gale. Lalu ada jeda diam yang cukup panjang, tapi tak perlu menyebutkan waktu karena tidak ada yang peduli di situ. Tiba-tiba Violet menangis.

“Kenapa?” Tanya Gale. Violet menggeleng. “Kamu mau sembuh?” Violet mengangguk. “Ayo kita sembuh sama-sama. Kita bersih sama-sama, ya?” (Tabularasa.2004.hal:88).

Ratih Kumala menyampaikan gambaran moral tokoh utama perempuan ketika menghadapi peristiwa hilangnya keperawanan karena hubungannya dengan lelaki yang dipilihnya sebagai pasangan. Kemudian, berlanjut dengan datangnya peristiwa kehamilan diluar nikahnya. (Tabularasa.2004.hal:154)

”Aku...hamil ?” katanya dalam bahasa Indonesia. Pertanyaan yang lebih kepada dirinya sendiri.

”Wah did you say?” tanya Argus tidak mengerti bahasa Indonesia.

”I’m pregnant...,” kata Raras lirih. Argus mendekatinya lalu duduk dipinggir kasur.

”Are you okay, Raras? Is it bad news?” (Apa kehamilan berita buruk untukmu?)

”Well... the problem is, all pregancy out of marriage is bad news for us, Indonesians,”(Masalahnya, semua kehamilan diluar nikah untuk orang Indonesia berarti berita buruk) katanya sambil mengangkat kecil bahunya (Tabularasa.2004.hal:172).

Novel Tabularasa ini menggambarkan tentang moral seseorang yang dengan mudah dapat dipengaruhi oleh orang lain ke arah perilaku moral yang buruk. Datangnya pengaruh buruk terhadap anak muda yang paling mudah melalui kehidupan sosialnya, dimana ia berkelompok dengan teman seusianya (Tabularasa.2004.hal:172).

Burhan memperkenalkanku pada suntikan olahan candu mentah alias morfin yang merupakan alkaloid utama opium. Dia menusukkan tajamnya pada lenganku. Kini, aku gemetar, mulai dingin, ada yang aneh pada tubuhku (Tabularasa.2004.hal:78).

c. Nilai Pendidikan Sosial

Nilai pendidikan sosial adalah hubungan antara manusia dengan manusia/orang lain. Sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan orang lain, dalam diri manusia meskipun terdapat sifat individu yang senantiasa ingin mengutamakan kepentingan sendiri.

Sudah hampir dua bulan kami tinggal di Moskwa, aku mulai dapat banyak teman selain Diaz yang masih menjadi teman baikku. Aku juga mulai mengenal beberapa orang Rusia. Kebanyakan dari mereka sifatnya keras, mungkin seperti itu sifat orang Rusia. Aku balum menjelajahi negara ini, di Moskwa saja aku masih sering bingung jalan. Kalau ada kesempatan pasti aku akan keliling Soviet. Sulit sekali bahasa Rusia, Ayah mendatangkan guru privat bahasa Rusia untuk aku dan Dian(Tabularasa.2004.hal:18). Gale sejak bertemu dengan Violet mengalami perubahan yang sangat drastis. Keingginan untuk sembuh sangat besar sekali. Setelah Violet meninggal Gale merasakan kesendirian dan tidak ada yang menantikannya di luar panti rehabilitasi. Gale mendadak rindu pada teman-teman pecandu morfin. Ia tidak kembali ke Panti Rehabilitasi seperti yang telah dijanjikannya kepada petugas rehabilitasi.Uang yang dijanjikan untuk menyuap petugas ia pakai untuk membeli obat di sebuah kamar kost di jadikan tempat teler Gale bersama teman-teman lamanya.

Tapi tiba-tiba ia merasa bebas, tak ingin lagi kembali ke ’penjara’ itu. Ia merasa tidak ada gunanya lagi. Kalau dulu ada Violet yang menunggu dia keluar dari Pusat Rahabilitasi dengan waras, sekarang tidak ada. Jadi, untuk apa kembali kesana? Percuma? Tapi karena baru kembali, otomatis ia tak punya teman dan uang masih ada di tangan. Ia mendadak rindu teman-temannya yang dulu, maka kembali ke sana, ke kelompok orang yang sedang teler dengan suksesnya di sebuah kamar kost yang memang menjadi base camp tanpa ketahuan si empunya rumah kos. Uang tadi tak jadi untuk sumpal mulut sang indisipliner, tapi ia pakai untuk beli ”barang” Tabularasa.2004.hal:110).

Perilaku sosial yang diupayakan sekelompok orang atau individu untuk tujuan memperoleh penghargaan. Penghargaan atas dirinya tersebut sebagai ujud kesadaran akan kepedulian pada teman yang dianggap dekat yang pantas memperolehnya. Ujud kepedulian berupa tindakan yaitu kesadaran dan keingginan membantu atau kesadaran ingin berbuat baik pada orang lain dan bersikap keramah tamahan seseorang terhadap orang lain. . Hal ini di sampaikan oleh pengarang novel melalui dialog tokoh-tokohnya.

Scarfase_ca: Raras? r_dhamar2000: yes?

Scarfase_ca: why don’t you came here( Raras, kamu dtang ke si i saja.) r_ dhamar2000: yeah,right! And where will istay?( yang benar saja! Terus aku mau tidur dimana?)

scarface_ce: yau can stay here at my place. (kamu ’kan bisa tinggal ditempatku.)

r_dhamar2000: what about my study?(Terus kuliahku gimana?)

scarface_ca: you can continue your study here if you want to. I’ll help you, you can get a job too, you know? Or you can just at least refresh your mind here. What do you think?(kalau kamu mau kamu bias melanjutkan kuliah disini. Aku bias membantu kamu, cari kerja juga bias. Atau setidaknya kamu bisa menyegarkan pikiran disini. Gimana?) (Tabularasa.2004.hal: 146-147).

Uni Soviet mengalami perpecahan, sejak itu masyarakat mengalami perubahan banyak. Salah satunya dalam bergaul lebih mementingkan keramah tamahan dengan lawan bicaranya. Hal itu akhirnya di pegangnya sebagai salah satu kunci sukses dalam berbisnis sehingga berhasil.

Taksi berhenti di depan Hotel Rossia. Anatoli telah mengatur segala akomodasi dan transportasi kepulangan. Kami bertiga kebagian kamar sendiri-sendiri. Aku check-in di salah satu kamar dari sekitar 800 kamar yang ada di hotel ini. Ada yang berubah, kurasakan orang-orang Rusia sekarang lebih ramah daripada dulu. Mungkin karena Uni Soviet telah pecah, swasta yang berkembang, selain segalanya yang dulu menjadi milik pemerintah di negara ini telah membangunkan mereka bahwa ramah-tamah adalah salah satu kunci sukses dalam bisnis hospitality industry( Tabularasa.2004.hal:132).

d. Nilai Budaya/Adat

Nilai budaya adalah nilai yang dipakai sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Meskipun para tokoh dalam novel ini berpegang pada kehidupan yang modern masih ditemukan adanya tokoh yang memegang kepercayaan terhadap mimpi. Raras sering mengalami mimpi bertemu dengan

Rimbang saudara kembarnya. Mimpi-mimpi sangat ia percaya bahwa Rimbang memang sedang rindu padanya. Setiap kali ia memimpikan Rimbang hatinya merasakan kehangatan dapat bertemu dengan Saudarnya.

Ketika kau sedang bergerak dalam pikiran mayaku, setengah tidur, terkantuk hampir mataku terpejam. Indraku dapat merasakan sosoknya datang menghampiriku ditengah wengi. Ia membelakangiku, tapi aku tahu dia ada. Ia memberiku kehangatan dan duduk di tempat tidurku,memandangku dan tersenyum damai. Ia adalah bagian dari diriku. Rimbang. Aku tahu dia adalah rimbang sebab aromanya yang manis menusuk masuk ke dalam nostrilku yang kecil. Apakah rimbang telah moksa.( Tabularasa.2004.hal: 75).

Galih percaya dengan apa yang diimpikan tentang Krasnya. Ia memimpikan Krasnaya telah ditembak oleh seseorang. Saat itu Krasnaya sedang melukis sehingga kuas terlepas dari tangannya dan cat lukisan berceceran dimana-mana. Kejadian tersebut terjadi di tempat petama Galih bertemu dengan Krasnaya di Red Square. Galih dalam mimpi mencoba menangkap badannya yang sudah mulai dingin.

Galih, uy mozno ustat’ ! (Galih kamu harus bangkit!) Gambaranmu lalu menjauh setelah sebelumnya aku mendengar. selongsong peluru ditembakkan dalam gelap, tanganmu yang menggenggam kuas lalu terbanting ke tanah, kuas terlepas dan cat berterbangan dimana-mana berwarna warni. Lalu tiap kelirnya berubah jadi merah merah, merah…Krasnaya, red, Red Square…tempat kita bertemu,red…Tangan kananku mencoba menggapai pinggangmu yang ramping,dan tangan kiriku mencoba menangkap kuasmu yang terlepas dari genggamanmu. Dingin, wajahmupun berwarna dingin. Udara disekitar juga menjadi dingin. Krasnaya…Kras…Krasnaya ...“ Krasnaya!” Lalu laki-laki itu terbangun setelah berteriak memangil namanya. Keringat bercucuran di dahinya. …(Hal Tabularasa.2004.hal:53).

Membaca novel Tabularasa dapat menemukan budaya dari negara lain. Bagaimana pun disiplin antri, budaya berbelanja dengan membawa tas belanjaan sendiri tanpa disediakan dari penjual, dan budaya tahun baru merupakan

gambaran kebudayaan negara lain yang berbeda dengan negara tempat tinggal penulis novel.

“Memang begini keadaannya. If you keep complaining you better wait there with Bunda. Ayah masih mau melihat Lenin.” Kalau ngeluh terus, mendingan tunggu disana saja sama Bunda.

“No, I want to see him now, Bunda nggak tahu kalau nunggu besok pun masih harus antre. Kata Diaz, orang antre disini mau lihat Lenin setip hari jam 5 pagi. Jadi percuma nunggu besok.” Aku mau lihat Lenin.

“Yeah….” Ayah tersenyum, menang, aku tahu dia senang karena aku ikut antre. Itu artinya dia masih punya teman untuk antre. Bunda dan adikku Dian sudah menyerah, kecapekan berdiri antre. Orang rusia memang patutu diacungi jempol dalam hal antre. Bayangkan, satu jam antre pun dilakoni. Di Rusia, kalau kamu tidak biasa antre maka kamu mati. Tidak bisa beli roti dan kebutuhan lainnya. Maka, mengantrelah!( Tabularasa.2004.hal:4-5). . “Kita ke Kremlin aja, orang-orang kumpul di depan Saviour’s Tower. Biasa,

hitung mundur sambil menunggu jam 12 malam,” kata Diaz. Kremlin lagi? Sebetulnya aku memutuskan untuk pergi ke sana tanggal 1 Januari, tapi aku juga penasaran dengan tradisi acara tahun baru di Rusia. Betul saja, orang berjubel kumpul di depan Saviour’S Tower. Jam yang besar sekali ada di atasnya, dari sudut mana pun kita berada di Red Square, selalu bisa melihat jam raksasa itu (Tabularasa.2004.hal:11).

Thanks for coming,” katanya. Ia menyerahkan bungkusan kamus. Tidak diberi kantong plastic seperti umumnya belanjaan di Indonesia. Aku pun tidak membawa tas. Di Moskwa, setiap kali belanja kita harus bawa tas sendiri-sendiri karena toko atau penjual manapun tidak akan member fasilitas tas kecuali –tentu saja- kalau kita belanja tas untuk belanja(Tabularasa.2004.hal:24).

Pergantian musim di Rusia juga melengkapi cakrawala novel Tabularasa ini. Pergantian musim dideskripsikan dengan dilengkapi berbagai kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk melindungi dan menjaga agar suhu badan tetap stabil karena pangaruh cuaca dingin.

Aku demam. Mungkin karena pancaroba atau habitat aslinya adalah di negri tropis, Walaupun sudah lama tinggal di negri empat musim. Maka tubuhnya tidak tahan hawa dingin salju. Atau karena terlalu banyak pikiran. Ia menuju kotak obat, mengobrak –abrik isinya. Mengeluarkan plester,obat anti mabuk perjalanan juga. Inhaler Dian, Cadangan inhaler di rumah selain yang selalu dibawa-bawa dan yang ada di laci kamarnya. Obat luka, alcohol. Tak ada