• Tidak ada hasil yang ditemukan

Occupational Safety and Health (K3)

Dalam dokumen DRAFT 19 (IDN ENG) PRINT (Halaman 165-167)

Setiap karyawan berhak mendapatkan perlindungan seutuhnya dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk didalamnya perlindungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). bank bjb menyadari bahwa sumber daya manusia adalah aset yang paling berharga bagi keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu aspek keselamatan dan kesehatan kerja menjadi bagian penting dalam kegiatan usaha bank bjb [G4-DMA]. Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dikelola meliputi kesehatan kerja perkantoran, keselamatan gedung, dan kesiapan tanggap darurat. Dengan pengelolaan risiko yang benar, bank bjb berusaha memberikan rasa aman bagi seluruh karyawan serta mengelola risiko operasional bank bjb sendiri. Meskipun belum memiliki komite khusus terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), bank bjb telah mengidentiikasi risiko kecelakaan kerja yang relevan dan cara pengelolaannya. Upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: [G4-LA8]

1. Menetapkan prosedur dan sistem tanggap darurat. 2. Melaksanakan latihan tanggap darurat berkala. Salah

satunya adalah pada 21-22 November 2016 di Bekasi mengenai Emergency Response Team dengan peserta sebanyak 34 orang dari Kantor Cabang bagian Umum. 3. Sosialisasi kepada karyawan secara terus-menerus

melalui media internal bank bjb. Pada bulan Juni 2016 dibagikan Kalendar Meja Evakuasi Tanggap Darurat yang berisi informasi, himbauan dan petunjuk terkait keselamatan dan keadaan tanggap darurat kepada 311 Kantor Cabang Pembantu.

4. Perlengkapan fasilitas dengan peralatan dasar keselamatan yang relevan dan memadai, termasuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, water sprinkle, sistem alarm, bejana tekan, mesin genset, penyalur petir, instalasi listrik, jalur evakuasi, gondola, lift, tangga darurat dan mesin UPS. Pemeriksaan peralatan K3 di Kantor Pusat dan Kantor Cabang bank bjb dilakukan rutin secara berkala. Pemeriksaan peralatan tersebut mengacu pada Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, serta berpedoman pada ketentuan Divisi Manajemen

Every employee have the rights to get full protection in performing work, including the protection of Occupational Safety and Health (OSH). bank bjb realizes that human resources are the most valuable asset for the sustainability of the company, therefore the aspects of occupational safety and health become an important part in bank bjb business activities [G4-DMA].

The Occupational Health and Safety Risks include occupational health of the oice, building safety, and emergency preparedness. With proper risk management, bank bjb tries to provide a sense of security for all employees as well as to manage the operational risks of the bank bjb itself. Although there is no speciic committee related to Occupational Safety and Health (OSH), bank bjb has identiied the relevant occupational accident risk and how it is managed. Eforts that have been made are as follows: [G4-LA8]

1. Establish emergency system and procedures.

2. Conducting periodic emergency response exercises. One of them was held on November 21st-22nd, 2016 in Bekasi regarding Emergency Response Team with 34 participants from Branch Oice General Afair. 3. A continuous socialization to employees through

internal media of bank bjb. In June 2016 Emergency Response Events Calendar Table was distributed which contains information, instructions and instructions regarding safety and emergency response to 311 Sub-Branch Oices.

4. Completing the facilities with relevant and adequate basic safety equipment, including Fire Extinguishers (APAR), hydrants, water sprinkles, alarm systems, pressure vessels, generator sets, lightning installations, electrical installations, evacuation lines, gondolas, elevators, staircases Emergency and UPS machines. Conducting the routine Inspection of K3 equipment at Head Oice and Branch Oice of bank bjb. Inspection of such equipment refers to the Law Number 1 Year 1970 on Occupational Safety, and guided by the provisions of the Risk Management Pengembangan Sumber Daya Manusia

166

Laporan Keberlanjutan 2016

Tentang Laporan Ini About this Report

Tentang bank bjb About bank bjb

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Involvement

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

Resiko perihal operasional bank. Pada tahun 2016 untuk melengkapi peralatan K3 yang sudah tersedia, juga dibagikan sebanyak 68 buah safety vest untuk loor warden di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang. 5. Perhatian pada aspek bangunan kantor dengan me-

mastikan rasio kepadatan jumlah karyawan di ruang- an, keamanan, sistem pencahayaan, kenyamanan suhu ruangan dan kualitas air terpelihara dengan baik.

Tim Manajemen Krisis (TMK) BCP Pusat adalah tim yang terdiri atas beberapa unit kerja yang telah ditunjuk untuk dapat mengambil keputusan secara cepat selama terjadinya krisis. Pembentukan TMK di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang merupakan strategi bank bjb agar dapat melakukan tindakan cepat saat terjadi bencana jika terjadi pada masing-masing kantor. Tim TMK terdiri dari:

Tim Manajemen Krisis (TMK)

Crisis Management Team (TMK)

Tim Pemulihan Usaha (TPU)

Business Recovery Team (TPU)

Tim Pemulihan Teknologi (TPT)

Technology Recovery Team

Tim Pemulihan Fasilitas (TPF)

Facilities Recovery Team

tugas dan tanggung jawab mengkoordinasikan dan mengelola pemulihan fungsi bisnis setelah terjadinya bencana.

The roles and responsibilities are coordinating and managing the recovery of business functions after a disaster.

tugas dan tanggung jawab mengkoordinasikan dan mengelola penyediaan fasilitas untuk

kelangsungan fungsi bisnis setelah terjadinya bencana

The roles and responsibilities are coordinating and managing the provision of facilities for business continuity after a disaster.

tugas dan tanggung jawab adalah untuk mengkoordinasikan dan mengelola pemulihan teknologi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan fungsi bisnis setelah terjadinya bencana.

The roles and responsibilities are coordinating and managing the technological recovery needed for the implementation of business functions after a disaster.

Division Concerning bank operations. In 2016 to complete K3 equipment that already provided, there was also distributed 68 pieces of safety vest for loor warden in Regional Oice and Branch Oice.

5. Concern to the oice building aspect by ensuring the density ratio of the number employees in the room, security, lighting system, comfort of room tempera- ture and water quality are well maintained

Crisis Management Team (TMK) BCP Center is a team consisting of several work units that have been appointed to make fast decisions during the crisis. The formation of TMK in Regional Oices and Branch Oices is the strategy of bank bjb in order to perform fast action in case of disaster if it happens in each oice. TMK team consists of:

167

Sustainability Report 2016

Kontribusi Ekonomi Dan Tanggung Jawab Produk Economy Contribution and Product Responsibility

Sosial Dan Masyarakat Social and Community

Lingkungan Environment

Dalam melaksanakan fungsinya TMK berpedoman pada Emergency Response Plan yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 722/SK/DIR-MR/2015 tanggal 11 Agustus 2015. Dalam pedoman ini, keadaan darurat dideinisikan sebagai kondisi yang diakibatkan adanya gangguan/bencana, dan membutuhkan tindakan segera dalam kaitannya dengan adanya potensi ancaman terhadap keamanan dan keselamatan jiwa, lingkungan, dan atau aset bank bjb. Pedoman ini juga menjelaskan secara rinci peran dan tanggung jawab dari anggota TMK. Setiap pemimpin Unit Kerja memiliki tanggung jawab untuk:

• Memastikan bahwa Unit Kerja telah mengembangkan dan memiliki salinan dari pedoman Emergency Response Plan ini pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya.

• Memastikan keamanan dan keselamatan jiwa Pegawai Bank bjb di daerah yang menjadi tanggung jawabnya, termasuk karyawan bank bjb dari Unit Kerja lain yang sedang melakukan perjalanan dinas ke lokasi Unit Kerja tersebut.

Secara umum rencana dan antisipasi keadaan tanggap darurat dapat digambarkan sebagai berikut:

In performing its function, TMK guided by the Emergency Response Plan as stipulated in Decision Letter of the Board of Directors Number 722 / SK / DIR-MR / 2015 dated August 11th, 2015. In this guideline, emergency is deined as a condition caused by disruption / disaster, and requires immediate action in relation with the potential threat to the security and safety of life, environment, and or bank bjb’s assets. It also explains in detail the roles and responsibilities of TMK members. Each Leader of the Working Unit has the responsibility to:

• Ensure that the Work Unit has developed and copies the Emergency Response Plan guidelines at the locations in which they are responsible.

• Ensure the security and safety of the bank bjb’s employees in their responsibility area, including bank bjb’s employees from other Work Units who are on a business trip to their work unit location.

In general, plans and anticipated emergency response situations can be described as follows:

• Kartu Evakuasi

Berisi informasi tindakan yang harus diambil untuk melindungi diri sendiri dalam keadaan bencana. Kartu ini dtempatkan di mana-mana di dalam fasilitas bank bjb yang banyak dilewati orang, seperti tempat melakukan ibadah, pantry, rute evakuasi, ruang rapat, dan lain-lain. • Titik Berkumpul

Setiap kantor menetapkan suatu Lokasi Berkumpul dimana seluruh Pegawai diperintahkan untuk berkumpul setelah melakukan evakuasi.

• Warden (Pengawas Lantai)

Warden (Pengawas Lantai) adalah orang yang sudah ditunjuk sebelumnya yang bertanggung jawab dalam memantau dan memastikan evakuasi berjalan dengan rapi dan aman untuk lantai atau daerah yang menjadi kewenangannya selama kebakaran atau jenis keadaan darurat lainnya. Pada saat kejadian darurat yang membutuhkan evakuasi atau “Berlindung di Tempat”, Warden (Pengawas Lantai) adalah orang pertama yang dihubungi pada setiap lantai dan memegang peran penting dalam memastikan evakuasi dilaksanakan benar dan teratur. Warden (Pengawas Lantai) dilengkapi dengan peralatan seperti alat pelindung diri, penerangan, komunikasi dan tempat penyimpanan. [G4-LA8]

Dalam dokumen DRAFT 19 (IDN ENG) PRINT (Halaman 165-167)