DUMMY1. Kode Etik Guru
2. Organisasi Profesi
Di Indonesia telah dikenal berbagai organisasi profesi yang telah kuat dan mapan sebagai organisasi profesi. Beberapa organisas profesi tersebut seperti organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Advokat Indonesia (IAI), Ikatan Pembimbing Indonesia (IPBI) dan lain- lain. Untuk organisasi guru telah kita kenal lama adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Setelah era reformasi bertumbuhan organisasi profesi guru yang baru seperti Ikatan Guru Indonesia (IGI) juga ada Sarikat Guru Indonesia (SGI) dan mungkin akan tumbuh lagi sejumlah organisasi profesi lainnya. Tetapi sudahkah organisasi profesi guru itu melindungi hal-hak guru, melindungi guru dari gangguan dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Tampaknya masih banyak kasus yang terjadi di mana guru belum terlindungi secara kuat hak-haknya oleh organisasinya sendiri. Meskipun demikian PGRI sebagai organisasi guru memiliki visi dan misi melindungi guru, meningkatkan kualitas guru, meningkatkan kesejahteraan dan rasa aman guru.
Di Indonesia ada dua organisai profesi yang terkait dengan profesi keguruan/kependidikan yang sudah lama hadir adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPO).
DUMMY
1) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Organisasi profesi guru ini didirikan pada tanggal 25 November 1945 melalui Kongres Guru Indonesia di Surakarta.
Sifat organisasi ini sebagai organisasi perjuangan dan organisasi profesi yang berasaskan Pancasila dengan tujuan:
a. Mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Mewujudkan cita-cita proklamasi Negara Kesatuan Republik Indo-nesia sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945. c. Turut berperan aktif mensukseskan pembangunan nasional,
khususnya bidang pendidikan dan kebudayaan dengan jalan memberikan pemikiran dan penunjang pelaksanaan program yang menjadi garis kebijaksanaan pemerintah.
d. Mempertinggi kesadaran, sikap dan mutu kemampuan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan Guru/Anggota PGRI.
Sebagai organisasi profesi dan organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia bertugas untuk:
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Membela, mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila sebagai sikap dan tingkah laku manusia, dasar negara dan pandangan hidup bagi sikap dan tingkah laku manusia, dasar negara dan pandangan hidup bangsa serta satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
c. Mempertahankan dan melestarikan Negara Kesatuan RI.
d. Berusaha secara terus-menerus meningkatkan integritas bangsa serta menjaga tetap terjaminnya dan terpeliharanya keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka perwujudan wawasan nusantara. e. Lembaga pendidikan guna meningkatkan pengabdian dan peran serta
di dalam pembangunan nasional.
f. Mengadakan hubungan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan atau kemasyarakatan umumnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan.
g. Turut aktif melaksanakan dan mengamankan sistem pendidikan nasional berdasarkan Pancasila.
DUMMY
h. Memelihara, membina dan mengembangkan kebudayaan nasional serta memelihara kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan nasional.
i. Menyelenggarakan dan membina anak lembaga PGRI.
j. Memelihara dan mempertinggi kesadaran guru akan profesinya untuk meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, pengabdian, prestasi dan kerja sama.
k. Memelihara, membina dan meningkatkan mutu kader organisasi sekaligus sebagai kader Pancasila, kader pembangunan dan kader bangsa.
l. Membina usaha kesejahteraan guru dalam arti yang luas dan membantu upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan hak- hak kepegawaian.
m. Menegakkan kedudukan, wibawa dan martabat guru.
n. Membina dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan organisasi guru luar negeri sesuai dengan politik luar negeri Indone sia, mengabdi pada kepentingan nasional.
2) Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
Untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa dalam rangka mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Maka Sarjana Pendidikan Indonesia merasa terpanggil dan bertanggung jawab untuk lebih banyak memberikan sumbangan tenaga dan pemikiran. Agar sumbangan tenaga dan pemikiran tersebut dapat terarah dan sesuai dengan apa yang diinginkan, maka para sarjana pendidikan Indonesia membentuk wadah organisasi yang disebut dengan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI).
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 17 Mei 1960, dan berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. ISPI merupakan organisasi yang berdasarkan Pancasila dan Undang -Undang Dasar 1945. Organisasi ini bersifat profesional dan ilmiah dalam bidang kependidikan. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ini bertujuan untuk:
a. Menghimpun para sarjana pendidikan dari berbagai spesialisasi di seluruh Indonesia.
b. Meningkatkan sikap dan kemampuan profesional para anggota. c. Membina serta mengembangkan ilmu, seni dan teknologi pendidikan
dalam rangka membantu pemerintah mensukseskan pembangunan bangsa dan negara.
DUMMY
d. Mengembangkan dan menyebarkan gagasan-gagasan baru dalam bidang ilmu, seni, dan teknologi pendidikan.
e. Melindungi dan memperjuangkan kepentingan profesional para anggota.
f. Meningkatkan komunikasi para anggota dari berbagai spesialisasi pendidikan.
g. Menyelenggarakan komunikasi antar organisasi-organisasi profesi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sarjana pendidikan Indonesia melakukan usaha-usaha antara lain:
a. Menyelenggarakan pertemuan ilmiah dan penelitian mengenai ilmu dan seni serta teknologi.
b. Mengadakan kerja sama yang saling menguntungkan dengan lembaga-lembaga pemerintah dan swasta serta organisasi profesi baik di dalam maupun di luar negeri.
c. Menertibkan media komunikasi ilmu, seni dan teknologi pendidikan. d. Melindungi kepentingan profesional para anggota dan mengembangkan
profesi pendidikan.
e. Melindungi kepentingan masyarakat dari praktik profesional kependidikan yang merugikan.
DUMMY
Pendidikan pada saat ini dihadapkan pada berbagai permasalahan, akibatnya harapan masyarakat akan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan putra-putri mereka yang cerdas dan berkarakter masih belum dapat dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan. Hal ini akibat pendidikan hanya dipandang sebagai proses pembelajaran semata. Padahal dalam dunia pendidikan ada tiga bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap penyelenggaraan pendidikan khususnya penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Pertama, yaitu pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas, terkait
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dalam rangka membentuk intelektualitas anak. Oleh sebab itu, pembelajaran bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap yang merupakan tanggung jawab dan tugas utama seorang guru.
Kedua, bimbingan konseling, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seorang
konselor atau guru pembimbing atau guru biasa yang melaksanakan tugas sebagai pembimbing di kelas (teachers as counselor) untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terkait belajar atau masalah lain yang turut memengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini diperlukan karena setiap pelaksanaan proses pembelajaran pasti menemukan hambatan ataupun permasalahan, baik yang berkaitan dengan proses pembelajaran