DUMMY4. Pengelolaan Alat Pelajaran
7. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah, pendidik, tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan atau masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat, sebagaimana telah lama dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro yaitu tri pusat pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat). Ini berarti mengisyaratkan bahwa orangtua murid dan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Turner., Chandler dan Heffer seperti dikutip oleh Suriansyah (2014), menyatakan bahwa perilaku orangtua dalam mendidik anak dapat memengaruhi motivasi berprestasi siswa, self eficasy dan prestasi belajar siswa. Artinya bagaimana bentuk pengasuhan orangtua di rumah merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Beberapa bentuk pengasuhan tersebut seperti orangtua otoriter,
DUMMY
orangtua yang permissive atau orangtua yang sangat demokratis merupakan bentuk perilaku pengasuhan yang nantinya akan memengaruhi kebiasaan anak, perilaku anak dan akhirnya prestasi belajar anak.
Sejumlah penelitian yang dilakukan para ahli telah menemukan pengaruh keterlibatan keluarga/orangtua murid mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas. Hendarson dan Mapp seperti dikutip oleh Suriansyah (2014) telah mereview ratusan kajian menyimpulkan bahwa tingginya kualitas keterlibatan keluarga dalam program meningkatkan dan mendukung prestasi belajar siswa. Secara khusus Grant dan Ray (2010) juga menyatakan bahwa siswa yang keluarganya terlibat dalam pendidikannya, maka anak akan mendapatkan keuntungan yaitu: 1) Earn higher grades and test scores, 2) Are less likely to be
retained in a grade, 3) Are more apt to have an accurate diagnosis for educational placement in classes, 4) Attend school regularly, 5) Like school and adapt well to it, 6) Have better social skills, 7) Have fewer negative behavior report, and, 8) Graduate and go on to post secondary education.
Heath dan McLaughlin seperti dikutip oleh Suriansyah (2014) menyatakan bahwa keterlibatan orangtua murid dan masyarakat di sekolah sangat penting sebab problem pencapaian prestasi/mutu pendidikan dan keberhasilan akademik menuntut sumber-sumber yang sangat besar yang sering berada di luar kemampuan sekolah bahkan juga di luar kemampuan orangtua. Mereka mengidentifikasi bahwa perubahan demografi orangtua murid dan keluarga bervariasinya perkembangan di antara siswa merupakan alasan bahwa sekolah dan keluarga secara sendiri tidak dapat menyediakan sumber yang cukup untuk meyakini bahwa semua anak mendapatkan pengalaman dan dukungan dalam mencapai kesuksesan di sekolah dan masyarakat.
Banyak masalah-masalah pendidikan di sekolah yang tidak dapat diatasi oleh sekolah tanpa kerja sama dengan orangtua murid/masyarakat. Oleh karna itulah kepala sekolah harus melakukan pengelolaan hubungan sekolah masyarakat ini secara intensif.
Elsbree & McNally menyatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat pada dasarnya bertujuan untuk: 1) To improve the quality of children’s
learning and growing. 2). To raise community goals and improve the quality of community living, 3). To Develop understanding, antusiasme and support for the community programme of public education.
Hubungan sekolah dengan masyarakat ini sangat penting dalam rangka mendapatkan bantuan dan masyarakat, sebab melalui kegiatan ini dapat diberikan penjelasan kepada masyarakat tentang program yang ingin dilakukan
DUMMY
oleh sekolah sehingga mereka mengerti dan mau membantu. Sehubungan dengan ini Clifford Lee Brownell mengemukakan:
Knowledge of the programme is essential to understanding, understanding is basic to appreciation, and appreciation is basic to support.
Bertolak dari pendapat di atas berarti bahwa sekolah harus memberikan penjelasan kepada orangtua murid atau masyarakat tentang program sekolah yang akan dilaksanakan, serta tujuan apa yang ingin dicapai melalui program tersebut.
Untuk mengelola program ini ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan hubungan masyarakat, yaitu:
a. Integrity, Integrity maksudnya semua fakta-fakta informasi yang disajikan kepada orangtua murid/masyarakat hendaknya didasarkan pada kegiatan yang terpadu antara kegiatan akademik dan kegiatan non akademik, jangan ada hal-hal yang disembunyikan dari segala kegiatan yang telah dan sedang dilakukan oleh sekolah.
b. Continuity, Prinsip ini menghendaki adanya keteraturan dan kemantapan program hubungan sekolah dengan masyarakat dilakukan secara kesinambungan, dalam arti jangan hanya pada ingin minta bantuan uang kepada orangtua murid/masyarakat baru sekolah mengadakan hubungan. c. Coverage, Prinsip ini berarti bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat
dalam memberikan informasi hendaknya mencakup keseluruhan aspek kegiatan sekolah secara lengkap. Misalnya mulai dari kegiatan belajar mengajar sampai kepada kegiatan ekstrakurikuler, semuanya perlu diinformasikan kepada masyarakat agar mereka mengetahui secara jelas keberhasilan dan kegagalan yang dihadapi sekolah. Dengan demikian mereka akan dapat merenungkan pada bagian mana mereka dapat membantu sekolah meningkatkan aktivitasnya.
d. Simplicity, Prinsip ini menghendaki penggunaan kata-kata yang sederhana, mudah dimengerti, jelas dan disukai oleh masyarakat/orangtua murid. e. Constructiveness, Prinsip ini menghendaki informasi yang diberikan bersifat
konstruktif, dalam arti sekolah dapat mengungkapkan problem yang dihadapi sekolah dan masyarakat diminta merespons bagaimana usaha mereka membantu sekolah mengatasi masalah tersebut.
f. Adaptability, Prinsip ini menghendaki pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat disesuaikan dengan keadaan, kondisi dan situasi masyarakat lingkungan.
DUMMY
g. Flexibility, Prinsip ini menghendaki pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat bersifat fleksibel dalam rangka mengantisipasi perubahan-perubahan kebutuhan dan kondisi dalam masyarakat lingkungan sekolah. Leonard V. Koes seperti dikutip oleh Suriansyah (2014) mengemukakan cara atau teknik yang dapat digunakan untuk melaksanakan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut: 1) Surat Kabar Sekolah, 2) Pengumuman atau Surat Edaran, 3) Radio dan Televisi Pendidikan, 4) Pertemuan Orangtua Murid, 5) Pameran Sekolah, 6) Pesta Sekolah, 7) Upacara Pagelaran 8) Kunjungan ke Rumah Orangtua Murid, 9) Partisipasi Sekolah dalam Kegiatan Masyarakat, 10) Commencement (di Indonesia semacam upacara pelepasan siswa/pengukuhan siswa yang baru lulus atau wisuda sarjana di Perguruan Tinggi), 11) Hubungan Langsung Secara Personal Melalui Telepon atau Surat Pribadi.
Dalam mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat ini kepala sekolah harus melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Memberikan pengertian tentang pelaksanaan sekolah dengan masyarakat/ orangtua murid dengan seluruh staf.
2. Memberikan bimbingan kepada seluruh staf sekolah tentang bagaimana peran mereka masing-masing dalam hubungan sekolah dan masyarakat. 3. Mengadakan hubungan langsung baik terhadap seluruh staf sekolah
maupun terhadap orangtua.
4. Menciptakan staf harmonis dan suasana kerja yang menyenangkan. Sehingga seluruh staf merasa bertanggung jawab atas segala beban kegiatan yang dilaksanakan.
5. Memberikan penjelasan kepada orangtua murid/masyarakat tentang: a. Program kerja yang akan dilakukan dan telah dilakukan termasuk
tujuan yang diinginkan.
b. Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.
c. Hasil dan prestasi sekolah baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
d. Permasalahan yang dihadapi sekolah misalnya kenakalan remaja, kekurangan fasilitas belajar dan sebagainya.
Dalam melakukan kegiatan komunikasi dengan masyarakat keberhasilannya akan sangat ditentukan oleh kemampuan orang yang melakukan kegiatan komunikasi. Sehubungan dengan hal tersebut John L. Beckly seperti dikutip oleh Suriansyah (2014) menyarankan beberapa hal agar seseorang berhasil
DUMMY
dalam komunikasi. Untuk itu dia mengungkapkan beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Practice self control, yaitu seseorang lebih dahulu hendaknya mampu koreksi diri sendiri sebelum memberikan petunjuk dan atau bimbingan kepada orang lain. Artinya dia harus mampu lebih dahulu menunjukkan apa yang akan dilakukan kepada orang lain.
2. Appraised and where deserve, maksudnya dalam komunikasi seseorang jangan ragu memberikan penghargaan kepada orang lain kalau memang patut dihargai. Tapi harus diingat bahwa penghargaan tidak selalu dalam bentuk hadiah. Penghargaan bisa diberikan dalam bentuk sentuhan, anggukan, ucapan dengan kata baik, bagus dan sebagainya.
3. Criticize tactfully, yaitu memberikan kritik secara bijaksana, dalam arti jangan menjatuhkan orang lain di depan orang banyak. Kalau mau memberikan kritik tentang kesalahan orng lain berikan dalam bentuk bahasa yang halus, dan kalau mungkin kritik yang diberikan hanya didengar oleh orang yang bersangkutan tanpa orang lain yang tahu/ mendengar.
4. Always listen, maksudnya adalah usahakan untuk selalu mendengar pembicaraan orang lain, dalam arti jangan memborong pembicaraan sendirian tanpa memberikan kesempatan kepada mereka mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan mereka.
5. Explain Thoroughly, maksudnya adalah dalam memberikan informasi, berikan sejelas-jelasnya, hindarkan informasi yang justru membingungkan atau malah menimbulkan pertanyaan besar bagi pendengarnya.
6. Stress rewards, yaitu mengutamakan ganjaran, maksudnya dalam komunikasi apabila lawan bicara mau memberikan gagasan, pemikiran dan lain-lain, patut diberikan ganjaran berupa ucapan terima kasih, bagus dan lain-lain.
7. Considier the person interest, maksudnya adalah perhatian minat dari setiap individu atau orang yang diajak bicara, apakah mereka menaruh minat yang besar terhadap isi pembicaraan kita. Kalau belum usahakan mengubah cara memulai pembicaraan dengan materi yang cukup menarik minat mereka selanjutnya diarahkan kepada permasalahan yang ingin kita diskusikan dengan mereka.
Untuk memperluas dan memperdalam pemahaman serta keterampilan kita tentang hubungan sekolah dengan masyarakat, ada beberapa catatan yang perlu dilakukan sebagai kegiatan administrasi ketatausahaan sekolah. Mari
DUMMY
kita lihat format-format administrasi ketatausahaan di sekolah yang harus kita kuasai.
Untuk itu coba Anda berlatih mengisi format-format berikut sebagai latihan. Apabila Anda masih bingung dalam mengisi format tersebut coba berdiskusi dengan guru-guru di sekolah atau kepala sekolah di lingkungan Anda.