ADMINISTRASI SEKOLAH
C. Kegiatan-kegiatan Administratif Guru di Sekolah
2. Pengelolaan Kesiswaan
Di lingkungan sekolah pengelolaan kesiswaan memerlukan kegiatan perencanan, pengorganisasian, koordinasi, pengarahan dan kontrol. Perencanaan kesiswaan menyangkut rencana jumlah siswa (student body) di sekolah, baik untuk satu tahun maupun jangka panjang dengan mengingat daya tampung dan kemungkinan pengembangan sekolah selanjutnya.
Pengorganisasian siswa menyangkut pengaturan dan penempatan siswa di kelas dan pencatatannya sehingga dapat memenuhi keseimbangan baik antarkelas maupun keseimbangan jumlah pria dan wanita dalam satu kelas, serta keseimbangan siswa berprestasi (anak cerdas dan tidak) dalam satu kelas, status sosial ekonomi bahkan keseimbangan agama dan keyakinan. Dengan demikian, dapat menghindarkan adanya kelas eksklusif dan kelas yang dianggap buangan. Dengan pengaturan yang demikian akan dihindarkan adanya konflik antarkelas, antarindividu dalam kelas dan akan membuat kelas menjadi dinamis. Pengorganisasian ini juga menyangkut pengelompokan belajar, olahraga, kesenian, pengurus OSIS dan berbagai panitia siswa.
Agar dalam pengelompokan dapat menghasilkan kelompok yang harmonis dan produktif maka selanjutnya tugas membimbing dan membina diserahkan kepada guru, perlu dilakukan pengarahan dan koordinasi oleh kepala sekolah dan atau guru yang ditugaskan khusus untuk itu. Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing dapat menyatu, baik tindakan maupun arah kegiatan. Selanjutnya kegiatan tersebut selalu dimonitor secara kontinu untuk menghindarkan penyimpangan yang mungkin terjadi dan mencari alternatif untuk mengatasi penyimpangan dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.
Adapun kegiatan konkret dalam pengelolaan kesiswaan ini dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut:
a. Penerimaan Siswa Baru
Pernahkah Anda ditunjuk sebagai panitia dalam penerimaan siswa baru di sekolah. Kalau pernah apa yang menjadi kewajiban Anda sebagai panitia.
DUMMY
Untuk mencermati hal tersebut mari kita ikuti penjelasan sebagai berikut: Dalam kegiatan penerimaan siswa baru, sebaiknya didahului dengan pembentukan panitia penerimaan siswa baru dengan surat keputusan kepala sekolah. Panitia ini sebaiknya terdiri dari guru-guru dan tenaga administratif. Panitia berkewajiban untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:
1) Membuat pengumuman penerimaan siswa baru (apa yang perlu ada dalam surat pengumuman penerimaan siswa baru coba Anda diskusikan bersama teman untuk selanjutnya buat pengumuman tersebut). Lengkap dengan kriteria dan persyaratannya
2) Melakukan pencatatan pendaftaran,
3) Membuat/mempersiapkan segala formulir yang diperlukan.
4) Melaksanakan seleksi, menentukan kelulusan (sebaiknya dalam rapat Lengkap).
5) Membuat pengumuman kelulusan.
6) Membuat laporan kepada kepala sekolah tentang siswa yang diterima, cadangan dan yang ditolak dengan dilengkapi alasan dan data yang lengkap.
b. Melakukan Pengelompokan Siswa dalam Kelas
Sering setelah siswa diterima pada awal tahun ajaran terjadi problem yang dihadapi oleh guru dalam mengelompokkan siswa di suatu kelas. Bagaimana cara Anda membagi siswa dalam kelas kalau Anda menjadi guru kelas di kelas satu SD. Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada beberapa pertimbangan yang seharusnya diperhatikan dalam membagi siswa menjadi kelompok-kelompok tertentu. Dalam membagi siswa kepada sejumlah kelas, perlu memerhatikan rasio kelas dan keseimbangan baik jenis kelamin, tingkat kecerdasan, status sosial ekonomi dan lain-lain.
c. Melakukan Pencatatan Kehadiran/Ketidakhadiran Siswa
Kehadiran dan ketidakhadiran dianggap sebagai masalah penting bagi sekolah, sebab hal ini sangat berkaitan dengan prestasi belajar anak dan prestasi sekolah, sehingga tidak salah kirangan adanya pengaturan tentang batas minimum kehadiran siswa (misalnya 80% dari hari belajar efektif atau paling banyak 30 hari tidak hadir) dianggap tidak dapat mengikuti UTS, UAS atau UN. Karena itu guru perlu memiliki daftar hadir sendiri untuk siswanya baik untuk kelas maupun untuk masing-masing mata pelajaran. Di samping itu untuk sekolah akan lebih baik pada
masing-DUMMY
masing kelas dibuat papan daftar yang memuat siswa yang tidak hadir dan ditempatkan di dinding agar dapat diketahui pada hari itu siapa yang tidak hadir dan apa alasan ketidakhadirannya.
d. Pembinaan Disiplin Siswa
Masalah displin siswa merupakan masalah penting yang dihadapi sekolah dewasa ini. Bahkan sering disiplin siswa di sekolah menjadi barometer pengukur sejauhmana kemampuan kepala sekolah dan guru dalam mengelola Sekolahnya.
Disiplin sekolah harus dimulai dari disiplin kelas, sehingga dengan demikian sedikit demi sedikit akan terbentuk disiplin individu siswa, dalam pembinaan disiplin kelas, dikenal beberapa teknik seperti:
1) External control technique, yaitu pengendalian dari luar berupa bimbingan dan penyuluhan dalam arti pengawasan yang diperketat untuk menghindarkan adanya pelanggaran disiplin.
2) Inner control technique, yaitu tumbuhnya kesadaran dari dalam diri siswa sendiri (self discipline) dengan inner control ini siswa diharapkan dapat mengendalikan diri sendiri ‘self control, ke arah pembinaan dan perwujudan diri sendiri (self realization).
3) Cooperative control/technique, yautu teknik pengendalian yang merupakan kerja sama antara siswa, guru, kepala sekolah dan bahkan dengan orangtua murid dalam mengendalikan perilaku siswa yang berdisiplin.
e. Pengelolaan Mutasi Siswa
Keluar masuknya siswa perlu dilakukan pendokumentasian, dalam hal ini tentunya perlu diperhatikan secara teliti segala aturan dan persyaratan untuk dapat masuk atau pindah, misalnya SPP, raport terdahulu, kesediaan sekolah baru untuk menerima pindahan siswa dan persyaratan lainnya. Pindah/keluar bisa juga berarti siswa lulus/tamat dari sekolah. Dalam hal ini perlu dicatat dan diberikan bukti-bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah lulus dan sekolah secara sah seperti ijazah/STTB dan surat keterangan lainnya. Pengelolaan dan pencatatan ini sangat penting untuk menghindari penyalahgunaan di kemudian hari. Kita banyak menyaksikan dalam pemberitaan tentang pemalsuan ijazah asli tapi palsu yang berasal dari tidak baiknya proses pencatatan dan pengelolaan mutasi siswa. f. Pembinaan Osis
Dalam pembinaan siswa juga termasuk pembinaan keorganisasian siswa (OSIS/IKOSIS). Organisasi siswa sebagai wadah bagi siswa dalam melatih
DUMMY
berorganisasi dan kemampuan memimpin dengan demikian ía dapat tumbuh menjadi warga negara yang baik kelak di masyarakat sebagai warga dan organisasi masyarakat.
Pembinaan kesiswaan ini juga mencakup pembentukan karakter siswa, bahkan memberikan bekal dalam pembentukan jiwa kepemimpinan siswa dikemudian hari melalui pembinaan kegiatan kesiswaan yang baik akan terbentuk karakter yang tangguh bagi siswa.