• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengedaran Uang - 2010

Dalam dokumen Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang (Halaman 124-130)

Sebagai upaya mewujudkan Destination Statement BI 2013 untuk menjadi lembaga yang dipercaya sebagai penjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, maka pada tahun 2010, kebijakan dan strategi BI ditekankan pada pencapaian 2 sasaran strategis yaitu terpeliharanya kestabilan moneter dan terpeliharanya stabilitas sistem keuangan. Salah satu strategi yang dilakukan BI untuk dapat mewujudkan stabilitas sistem keuangan adalah dengan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan pengedaran uang. Upaya pencapaian strategi BI di bidang pengedaran uang tahun 2010, yaitu:

Rencana Kebutuhan Uang Tahun 2010

Dalam rangka menunjang kelancaran proses pengadaan bahan uang dan uang, maka pelaksanaan

penyusunan Rencana Kebutuhan Uang (RKU) tahun 2009 terdiri dari Rencana Distribusi Uang (RDU), Kas Minimum (KM) dan Persediaan Uang / Iron Stock Nasional (ISN) dilakukan pada Triwulan II-2009 yaitu melalui forum Workshop Perencanaan, Pengadaan dan Distribusi Uang. Dalam pelaksanaan workshop tersebut, selain melibatkan seluruh Kantor Bank Indonesia (KBI), satuan kerja terkait di Kantor Pusat (KP), juga melibatkan stakeholders Bank Indonesia sebagai narasumber antara lain Departemen Keuangan Republik Indonesia dan Perum Peruri. Hal ini dimaksudkan untuk memproleh masukan yang komprehensif dalam perumusan RKU Tahun Anggaran (TA) 2010.

Terkait dengan penyusunan RKU TA.2010 telah dilakukan beberapa penyempurnaan baik yang berkaitan dengan formulasi perencanaan kebutuhan uang maupun jumlah KM dan ISN. KM dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya fluktuasi kebutuhan kas di luar pola atau tren yang telah diproyeksikan dalam perhitungan RKU misalnya kenaikan harga sebagai dampak inflasi yang di luar proyeksi, dan antisipasi kendala transportasi dalam pengiriman uang kerusakan moda transportasi atau terganggunya jadwal moda transpostasi. Jumlah KM TA.2010 ditetapkan sebesar 1½ bulan rata-rata outflow TA.2010. Adapun ISN dimaksudkan untuk peningkatan kebutuhan uang sebagai dampak dari kebijakan Pemerintah yang signifikan antara lain kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta kondisi force

majeur antara lain bencana alam, rush/penarikan uang

yang besar dari masyarakat.

Dengan memperhatikan perkembangan cashflow KBI, kapasitas khazanah dan kendala operasional kas, maka untuk tahun 2010 direncanakan akan tetap menempatkan sebagian ISN dalam bentuk Kas Besar Titipan (KBT) di 14 (empat belas) KBI sebagai pengelola KBT yaitu 6 KBI di wilayah Sumatera, 4 KBI di Pulau Jawa dan Bali, serta 2 KBI di Kalimantan dan 2 KBI di Sulawesi.

 Halaman 119 

Menyediakan uang yang berkualitas dan layak edar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai dan tepat waktu

Pada tahun 2010, peran layanan kas perbankan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang, khususnya uang pecahan kecil (UPK) yaitu uang pecahan Rp10.000 ke bawah akan ditingkatkan melalui optimalisasi pemanfaatan jaringan kantor cabang yang dimiliki oleh perbankan dalam memberikan layanan kas kepada nasabah dan masyarakat khususnya layanan penukaran UPK. Pada tahap awal yaitu pada tahun 2009 telah dilakukan

Pilot Project kerjasama penukaran UPK dengan

beberapa bank terutama menjelang Lebaran, Natal dan akhir tahun 2009. Melalui kerjasama ini, bank dapat memberikan layanan penukaran uang khususnya uang pecahan kecil secara langsung kepada nasabah dan masyarakat. Pada tahun 2010 akan dilakukan perluasan kerjasama layanan penukaran UPK dengan bank.

Upaya lain yang akan dilakukan adalah dengan mendorong perbankan untuk memberikan jasa layanan penukaran Uang Tidak Layak Edar (UTLE) kepada masyarakat melalui Pilot Project kerjasama penukaran Uang Tidak Layak Edar dengan beberapa bank pada tahun 2010. Dengan adanya kemudahan bagi masyarakat untuk menukarkan UTLE melalui bank, dimana sebelumnya hanya dapat melakukan penukaran UTLE di loket yang ada di Kantor Bank Indonesia (KBI), diharapkan uang yang beredar di masyarakat kondisinya dapat lebih ditingkatkan sehingga mendukung program clean money policy Bank Indonesia.

Sebagai upaya untuk dapat menyediakan uang yang berkualitas dan layak edar di masyarakat serta guna menjamin kontinuitas supply bahan uang, Bank Indonesia akan melakukan kajian / studi kelayakan terhadap kemungkinan Indonesia untuk memiliki pabrik kertas uang sendiri yang menggunakan bahan baku lokal, mengingat tingginya biaya pengadaan

bahan uang yang selama ini diimpor dari luar negeri. Hasil kajian studi kelayakan tersebut akan ditindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait.

Menanggulangi Peredaran Uang Palsu di Masyarakat

Dalam upaya untuk meningkatkan peranan BI dalam penanggulangan peredaran uang palsu di masyarakat, maka pada tahun 2010, BI secara aktif akan terus melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi strategi komunikasi melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah. Untuk tahun 2010, direncanakan akan ditandatangani kerjasama dengan 4 institusi dan organisasi kemasyarakatan sebagai upaya BI untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dari berbagai lapisan masyarakat tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah.

Kerjasama dengan instansi-instansi terkait serta institusi penegak hukum seperti BOTASUPAL dan KEPOLISIAN RI, yang selama ini telah terjalin dengan baik dalam rangka penanganan peredaran uang palsu, akan terus ditingkatkan pada tahun 2010, termasuk memperluas kerjasama dengan pihak Kejaksaan. Pada tahun 2010 juga akan dilakukan peningkatan kerjasama dengan instansi terkait di luar negeri seperti INTERPOL dan bank sentral negara lain maupun institusi penegak hukum di daerah. Upaya penanggulangan peredaran uang palsu juga dilakukan dengan memperkuat analisa, database, sistem informasi peredaran uang palsu dan secara aktif akan melakukan pertukaran informasi tentang pengelolaan data uang palsu dengan pihak Kepolisian yang diharapkan dapat mempersempit ruang gerak pelaku pemalsuan uang di Indonesia.

Mengantisipasi meluasnya tingkat pemalsuan uang sebagai akibat perkembangan teknologi dan metode pemalsuan uang di Indonesia, BI secara berkesinambungan melakukan peningkatan unsur pengaman uang (security features) agar lebih mudah

 Halaman 120 

dikenali oleh masyarakat. Untuk tahun 2010, akan dikeluarkan dan diedarkan uang kertas pecahan Rp10.000 dengan desain baru dan unsur pengaman yang lebih ditingkatkan, serta uang logam pecahan Rp1.000.

Mendorong perkembangan e-money sebagai subsitusi uang pecahan kecil (UPK)

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan uang pecahan kecil dalam kegiatan sehari-hari mengakibatkan terus meningkatnya biaya pengadaan uang yang harus dilakukan BI dari tahun ke tahun untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Salah satu upaya yang akan dilakukan BI untuk menjaga ketersediaan uang pecahan kecil di masyarakat adalah dengan mendorong perkembangan electronic money

(e-money) sebagai subsitusi uang pecahan kecil, yang

dilakukan oleh operator (bank maupun non-bank) terutama dalam transaksi yang memerlukan uang pecahan kecil. Dalam rangka mendorong perkembangan e-money tersebut, pada tahun 2010 BI akan melakukan mapping terhadap stakeholders yang merupakan pengguna uang pecahan kecil terbesar, seperti jalan tol, hypermarket, dan sebagainya. Melalui

mapping tersebut, diharapkan BI dapat mendorong

pengembangan bentuk e-money yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna uang pecahan kecil terbesar tersebut. Melalui perkembangan penggunaan e-money tersebut diharapkan kebutuhan uang pecahan kecil di masyarakat secara gradual akan semakin menurun.

Meningkatkan efektivitas strategi manajemen pengedaran uang

Dalam rangka meningkatkan kinerja BI di bidang pengedaran uang, BI akan menerapkan strategi jangka menengah/panjang dalam setiap pilar manajemen pengedaran uang yang mencakup proses perencanaan, pengadaan, distribusi, layanan kas dan pengolahan uang serta pengawasannya. Untuk itu, pada penyusunan Rencana Kebutuhan Uang tahun

2010 yang akan diimplementasikan pada tahun 2011, akan dilakukan penyempurnaan perhitungan kebutuhan uang khususnya untuk denominasi dan uang pecahan kecil. Peningkatan keefektifan manajemen pengedaran uang juga akan dilakukan dengan mengkaji kembali keefektifan jalur distribusi uang yang ada saat ini serta melakukan penetapan standarisasi Uang Layak Edar (ULE) dan Uang Tidak Layak Edar (UTLE).

Peningkatan efektivitas strategi manajemen pengedaran uang pada pilar pengadaan uang dan bahan uang akan dilakukan dengan membangun kerjasama yang lebih harmonis dengan penyedia barang dan jasa di bidang pengedaran uang dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip governance dengan melakukan penyusunan profiling atau penetapan spesifikasi barang/jasa dan kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa. Profiling tersebut merupakan salah satu bentuk persiapan BI untuk melaksanakan Pengadaan Uang dengan mekanisme Pembelian Uang pada tahun 2010.

Implementasi aplikasi sistem informasi manajemen pengedaran uang yang terintegrasi yang telah dikembangkan selama ini seperti aplikasi Bank Indonesia Sistem Aplikasi Kas (BISAK), Enterprise Data

Warehouse Sistem Informasi Pengedaran Uang

(EDW-SIPU), Bank Indonesia Counterfeit Analysis Centre (BICAC) serta aplikasi manajemen pengedaran uang lainnya, diharapkan mampu meningkatkan efektivitas manajemen pengedaran uang.

Meningkatkan efektivitas operasional kas

Untuk meningkatkan keefektifan penerapan kebijakan setoran dan bayaran uang kepada perbankan yang diterapkan sejak tahun 2008, BI akan melakukan penyempurnaan mekanisme setoran dan bayaran tersebut melalui penerapan wholesale secara bertahap dan kebijakan yang lebih disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik wilayah kerja, dimana untuk tahun 2010, akan dilakukan Kajian Penyempuranaan

 Halaman 121 

Mekanisme Setoran Bayaran dan penyempurnaan ketentuan setoran dan bayaran bank.

Bank Indonesia juga akan mendorong optimalisasi peran perbankan dalam pengembangan cash centre secara gradual yang akan diawali dengan Kajian Optimalisasi Peran Perbankan dalam Pengembangan

Cash Centre pada tahun 2010.

Disamping itu, Bank Indonesia akan meningkatkan layanan penukaran uang tanpa fee kepada masyarakat khususnya penukaran uang pecahan kecil melalui perluasan kerjasama layanan penukaran uang dengan bank, termasuk melakukan penyempurnaan mekanisme layanan penukaran uang tersebut dan mekanisme pengawasannya.

Penyempurnaan sistem dan prosedur layanan kas (Kas Keliling dan Kas Titipan) pada tahun 2010 akan lebih disesuaikan dengan karakteristik wilayah kerja setempat, seperti daerah yang padat penduduk, daerah terpencil, daerah perbatasan, serta daerah yang sulit terjangkau oleh layanan kas Bank Indonesia dan perbankan (blank spot area).

Upaya lainnya yang akan dilakukan Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan efektifitas operasional kas di tahun 2010 adalah melalui penyempurnaan sarana dan prasarana operasional kas antara lain dengan melakukan pemenuhan SDM, optimalisasi pemanfaatan peralatan kas dan penyediaan moda transportasi yang lebih disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah kerja seperti sarana transportasi air untuk operasional kas (Kas Keliling dan Kas Titipan) di daerah pedalaman atau kepulauan yang transportasinya mengandalkan sungai atau laut.

 Halaman 122 

 Halaman 123 

 Halaman 124 

Artikel 1

Pengeluaran dan Pengedaran

Dalam dokumen Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang (Halaman 124-130)