• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

MENINGKATKAN PKB GURU

2. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya Pasal 1 dijelaskan bahwa Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Kemudian dilanjutkan pada Pasal 11, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, meliputi:

1) Pengembangan Diri: a) diklat fungsional

b) kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru 2) Publikasi Ilmiah

a) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal

b) publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru 3) Karya Inovatif

a) menemukan teknologi tepat guna b) menemukan / menciptakan karya seni

c) membuat / memodifikasi alat pelajaran/ peraga/ praktikum

d) mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya

Tujuan Khusus PKB Guru:

a. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.

b. Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik.

c. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.

d. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru. e. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat. f. Menunjang pengembangan karir guru. (Kemdikbud, 2012)

Sementara menurut Idris Apandi (2013), manfaat dari PKB adalah sebagai berikut. a. Bagi peserta didik

Peserta didik memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif; b. Bagi guru

Guru dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya, sehingga mampu menghadapi perubahan internal dan memenuhi kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupannya di masa datang.

c. Bagi sekolah/ Madrasah

Sekolah/madrasah mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik.

d. Bagi orang tua/ masyarakat

Orang tua/ masyarakat memperoleh jaminan bahwa anak mereka mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas dan pengalaman belajar yang efektif.

e. Bagi pemerintah

Memberikan jaminan kepada masyarakat tentang layanan pendidikan yang berkualitas dan profesional.

3.

Pusat Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(PPPPTK) Matematika

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika (PPPTK Matematika) merupakan salah satu unit pelaksana teknis pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sesuai dengan Permendiknas nomor 8 Tahun 2007, PPPPTK Matematika mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Matematika. (PPPPTK Matematika, 2012)

Visi PPPPTK Matematika 2014:

Terwujudnya PPPPTK Matematika sebagai institusi yang terpercaya dan pusat unggulan dalam pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan matematika Misi PPPPTK Matematika 2010-2014:

b. Mengembangkan model pembelajaran matematika berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

c. Memfasilitasi peningkatan kompetensi PTK Matematika.

d. Menumbuhkan citra matematika sebagai mata pelajaran yang mudah dan menyenangkan.

e. Memberikan masukan dalam pengembangan kurikulum pendidikan matematika.

f. Membangun hubungan kerja sama dengan institusi pendidikan pada level nasional dan internasional dalam rangka peningkatan kompetensi PTK Matematika.

(PPPPTK Matematika, 2012)

4.

Diklat Online

Diklat Online merupakan salah satu bentuk diklat jarak jauh yang berbasis web, yang merupakan jenis penerapan dari e-learning. Menurut Bambang Warsita (2011:4), diklat jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan peserta diklat untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu. Proses pembelajaran dilakukan dengan perantara media pembelajaran yang saat ini sebagian besar dalam bentuk pemanfaatan TIK yang dirancang secara khusus. Sedangkan menurut Rusman (dalam Rusman, Dedi K., dan Cepi R., 2011:56), Sistem e-learning merupakan bentuk penerapan teknologi informasi yang ditujukan untuk mempermudah proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk konten digital dan pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer yang terkoneksi dengan internet. Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa diklat online adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan peserta diklat untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dan pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer yang terkoneksi dengan internet.

Pelaksanaan Diklat Online ini dilakukan secara online melalui situs http://etraining.p4tkmatematika.org/. Pada saat ini, diklat online terbagi menjadi dua pola, yaitu pola 15 hari yang disetarakan dengan 60 jam pelajaran dan pola 45 hari yang disetarakan dengan 180 jam pelajaran. Peserta mengakses materi, mengerjakan penugasan, berdiskusi secara mandiri sesuai dengan jadwal diklat.

Tujuan Diklat Online bertujuan untuk:

a. Mendelivery fasilitasi peningkatan kompetensi guru matematika melalui implementasi pengembangan sistem ETraining PPPPTK Matematika secara nyata.

b. Sosialisasi kurikulum 2013.

c. Mensosialisasikan pemanfaatan teknologi ETraining sebagai salah satu sarana untuk memperluas upaya peningkatan kompetensi bagi guru matematika.

Struktur Program Diklat Online Pola 15 hari adalah sebagai berikut. Tabel 1. Struktur Program Diklat Online Pola 15 Hari

MATERI JAM PELAJARAN

Pengenalan Sistem E-Training 4

Internet 3

Geogebra 12

Pemanfaatan Alat Peraga Matematika 1 5 Pemanfaatan Alat Peraga Matematika 2 5

Matematika Rekreasi 5

Sosialisasi Kurikulum 3

Pemanfaatan Office Untuk Pembelajaran Matematika 6

Karya Tulis Ilmiah (Teori) 5

Karya Tulis Ilmiah (Praktek) 5

Refleksi dan Evaluasi 3

Program Tindak Lanjut (PTL) 2

Pretest dan Postest 2

Jumlah 60

Komponen penilaian dalam diklat online adalah sebagai berikut.

a. Keaktifan peserta untuk masuk ke sistem (setiap login peserta akan tercatat oleh sistem) b. Keaktifan dalam mengikuti diskusi online (dilihat dari frekuensi dan kualitas diskusi) c. Tugas (individu/kelompok)

d. Tugas akhir dalam bentuk artikel atau karya ilmiah populer. Artikel atau karya ilmiah yang memenuhi kriteria akan dipublikasikan di website PPPPTK Matematika dan peserta mendapatkan surat keterangan.

e. Postes

Keuntungan yang diperoleh mengikuti diklat online ini adalah:

a. Para guru dapat mengikuti program ini tanpa meninggalkan tugas keseharian.

b. Diklat dapat menjangkau jumlah lebih banyak dibandingkan dengan diklat tatap muka. c. Biaya diklat relatif lebih murah dibandingkan dengan diklat tatap muka.

d. Dapat mengikuti perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi.

Sedangkan menurut Rusman, Dedi K., dan Cepi R. (2011), kelebihan Pembelajaran Berbasis Web (e-learning) adalah:

1. Memungkinkan setiap orang di mana pun, kapan pun, untuk mempelajari apa pun. 2. Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkah-langkah dirinya

sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual.

3. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pembelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar.

4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajar yang tidak memiliki cukup waktu belajar.

5. Dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar.

6. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran.

7. Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.

8. Isi dari materi pelajaran dapat di update dengan mudah.

Kemudian menurut Rusman, Dedi K., dan Cepi R. (2011), kekurangan Pembelajaran Berbasis Web (e-learning) adalah:

1. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi pembelajar.

2. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar.

3. Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapatnya peralatan yang memadai dan bandwith yang cukup

4. Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang relevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam

5. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.

5.

Diklat Online Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan PKB Guru