• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan II : Hukum Dasar Kimia ( JP)

Dalam dokumen Buku Guru Kimia Kelas Kelas X (Halaman 148-152)

Pembelajaran pada Materi Pokok Hukum Dasar Kimia

3 Pertemuan II : Hukum Dasar Kimia ( JP)

a. Materi untuk Guru

Pada pertemuan ini guru memberikan pemahaman pada peserta didik tentang hukum dasar kimia, bagaimana Lavoisier melakukan percobaan sampai menemukan konsep jumlah

massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan hukum Perbandingan Tetap

dari Proust dengan menganalisis data hasil percobaan sehingga dapat menemukan konsep bahwa dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsurnya selalu tetap.

Untuk membutikan hukum Lavoiser peserta didik diajak melakukan percobaan pada Kegiatan 5.2 halaman 195–196 Buku Siswa.

Untuk mendapatkan hukum perbandingan tetap (hukum Proust), Proust telah melakukan beberapa percobaan, diantaranya mereaksikan tembaga dengan belerang. Data yang diperoleh sebagai berikut.

Tabel 5.2 Data Percobaan Tembaga dan Belerang

No. Massa Tembaga (gram) Massa Belerang (gram) Sulfida yang Terbentuk (gram)Massa Senyawa Tembaga (II)

1 0,24 0,12 0,36

2 0,31 0,15 0,45

3 0,41 0,19 0,57

4 0,51 0,24 0,72

5 0,64 0,31 0,93

Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap, sehingga dapat dihitung persentase massa unsur-unsur dalam senyawa tersebut. Persentase massa unsur-unsur dalam senyawa didasarkan pada perbandingan jumlah massa atom relatif (Ar) unsur tertentu dengan massa molekul relatif (Mr) rumus kimia tersebut.

Contoh:

Rumus molekul urea adalah CO(NH2)2. Tentukan massa masing-masing unsur dalam 12 gram urea! (Mr CO(NH2)2 = 60)

Jawab:

Massa CO(NH2)2 = 12 gram Massa C = Ar C

Mr CO(NH )2 2 massa CO(NH )× 2 2 = 12

60 12 gram× = 2,4 gram

Massa O = Ar O

Mr CO(NH )2 2 massa CO(NH )× 2 2 = 16 60 12 gram× = 3,2 gram Massa N = 2 Ar N Mr(NH ) SO× 4 2 4 massa (NH ) SO× 4 2 4 = 2 14 60 12 gram × × = 5,6 gram

Massa H = Mr CO(NH )4 Ar H massa CO(NH )

2 2 2 2

× ×

= 4 1

60 12 gram

× × = 0,8 gram

Jadi, massa unsur C, O, N, H dalam CO(NH2) berturut-turut adalah 2,4; 3,2; 5,6; dan 0,8 gram.

b. Pembelajaran

1) Tujuan Esensial

a) Peserta didik dapat menemukan konsep hukum Lavoisier melalui Kegiatan 5.2 (membuktikan hukum kekekalan massa).

b) Peserta didik dapat menentukan kadar zat yang terkandung dalam suatu senyawa berdasarkan hukum Proust.

2) Metode Pembelajaran a) Pengamatan b) Diskusi c) Tanya jawab d) Eksperimen 3) Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan model pembelajaran project base learning dan problem base learning. Guru juga dapat memilih model pembelajaran lain yang sesuai dengan kondisi peserta didik.

a) Pendahuluan

• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan mental untuk memulai pelajaran kimia.

• Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang persamaan reaksi sebagai syarat untuk mempelajari hukum dasar kimia (hukum Lavoisier dan hukum Proust).

• Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan peserta didik yang heterogen.

• Guru menekankan pentingnya bekerja dalam tim, saling berdiskusi, menghargai pendapat, dan saling respect dalam proses pembelajaran.

• Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang hukum dasar kimia (hukum Lavoisier dan hukum Proust).

b) Inti

(1) Guru meminta peserta didik mengobservasi (mengamati) dengan membaca artikel tentang hukum Lavoiser dan hukum Proust serta mengamati data percobaan hukum Prous pada Tabel 5.2 dan 5.3 halaman 197 Buku Siswa. (2) Guru memotivasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang tidak

atau kurang dipahami dari pengamatan dan sumber-sumber lain, dengan memberikan contoh pertanyaan. Misalnya, ”Bagaimana berlakunya hukum Lavoisier?”

(3) Guru meminta peserta didik untuk menggali informasi dengan melakukan percobaan seperti Kegiatan 5.2 halaman 195-196 Buku Siswa. Percobaan yang dilakukan sebagai berikut.

Tujuan percobaan membuktikan hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier)

Alat dan bahan:

1. Tabung Y

2. Larutan timbal(II) nitrat, Pb (NO3)2(aq) 3. Larutan kalium iodida, Kl(aq)

Prosedur:

1. Satu kaki tabung Y diisi dengan larutan timbal(II) nitrat, sedang-kan kaki tabung yang lain diisi dengan larutan kalium iodida, kemudian tutup dengan sumbat. Timbang dan catat massa tabung Y bersama seluruh isinya.

2. Kedua larutan dalam tabung Y dicampurkan dengan memiringkan tabung Y. Catat perubahan yang terjadi. Kemudian timbang kembali tabung Y bersama isinya dan catat massanya.

3. Diskusikan hasilnya dan buat kesimpulan.

4. Presentasikan hasil diskusi dan kesimpulan di depan kelas.

Pertanyaan:

1. Apa yang terjadi pada zat-zat yang dicampurkan?

2. Apakah terjadi perubahan massa akibat reaksi kimia (setelah terjadi pencampuran)?

Gambar 5.1 Tabung y

Pb(NO3)2(aq) Kl(aq)

1. Saat bekerja di laboratorium perhatikan tata tertib laboratorium dan keselamatan kerja, terutama saat menggunakan bahan-bahan kimia.

2. Catat hasil pengamatan sesuai dengan data yang diperoleh dengan teliti, cermat, dan jujur.

3. Diskusikan hasil kegiatan, buat kesimpulan, dan presentasikan di depan kelas.

Catatan

Hukum Kekekalan Massa

Dalam melakukan percobaan harus dengan mengikuti tahapan metode ilmiah. Tahapan metode ilmiah adalah (a) merumuskan masalah, (b) mengumpulkan keterangan, (c) membuat hipotesis, (d) melakukan percobaan, (e) menarik kesimpulan, (f) menguji kembali kesimpulan, dan (g) pelaporan.

(4) Guru bersama dengan peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah

informasi dari percobaan yang telah dilakukan dan dari membaca

sumber-sumber tentang persamaan reaksi.

Apabila percobaan dilakukan dengan cermat maka massa tabung dan isinya sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

Pb(NO3)2 (aq) + KI (aq) → PbI2 (aq) + 2 KNO3 (aq)

Massa Pb(NO3) + massa KI = massa PbI2 + massa KNO3 (ini membuktikan berlakunya hukum Lavoisier).

• Peserta didik dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan hukum Lavoisier, seperti Contoh Soal halaman 196 Buku Siswa.

• Peserta didik dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan hukum Proust, seperti Contoh Soal halaman 197-198 Buku Siswa.

(5) Peserta didik mengomunikasikan/menyampaikan kesimpulan dari pengamat-an dpengamat-an informasi dari sumber-sumber lainnya tentpengamat-ang massa atom relatif, massa molekul relatif, dan persamaan reaksi. Guru memberikan penilaian terhadap kesimpulan yang diberikan oleh peserta didik dan memberikan penguatan.

Hukum Lavoisier dikenal dengan hukum kekekalan massa, yaitu: jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.

Hukum Proust dikenal dengan hukum perbandingan tetap, yaitu: dalam suatu senyawa, perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap. c) Penutup

• Guru melakukan refleksi seluruh kegiatan pembelajaran atau post test. • Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya tentang hukum

dasar kimia (hukum Dalton, hukum Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro) dan meminta peserta didik membacanya.

3) Alat, Bahan, dan Media

• Timbangan, pipa Y, gelas ukur, dan pipet. • Larutan Pb(NO3 )2 dan larutan KI. • Animasi tentang hukum Lavoisier.

• Komputer, LCD, dan program yang relevan. 4) Sumber belajar

a) Buku Kimia SMA/MA kelas X.

b) Sumber lain yang relevan, misalnya internet. 5) Penilaian

• Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tugas dan ulangan harian dalam bentuk uraian.

• Penilaian ketrampilan pada waktu melakukan Kegiatan 5.2 (halaman 148). • Penilaian sikap waktu presentasi dan melakukan diskusi.

Dalam dokumen Buku Guru Kimia Kelas Kelas X (Halaman 148-152)