• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan VI dan VII : Tata Nama Senyawa Kimia (3 JP)

Dalam dokumen Buku Guru Kimia Kelas Kelas X (Halaman 125-130)

Pembelajaran pada Materi Pokok Larutan Elektrolit, Reaksi Oksidasi Reduksi, Tata Nama Senyawa

6. Pertemuan VI dan VII : Tata Nama Senyawa Kimia (3 JP)

a. Materi untuk Guru

Pertemuan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang tata nama senyawa. Para ahli membuat nama senyawa secara sistematis sesuai dengan aturan IUPAC (International Union Of Pure and Applied Chemistry) tahun 1990. Tata nama senyawa dikelompokkan ke dalam (1) tata nama oksida basa dan oksida asam, (2) tata nama asam, basa, dan garam, dan (3) tata nama senyawa organik.

1) Tata Nama Oksida Basa dan Oksida Asam a) Tata Nama Oksida Basa

Oksida basa/oksida logam yaitu hasil reaksi logam dengan oksigen. Apabila logam mempunyai bilangan oksidasi satu macam maka cara pemberian nama adalah dengan menyebutkan nama logam diikuti kata oksida.

Contoh:

- Na2O : natrium oksida - MgO : magnesium oksida

Apabila logamnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam maka cara pemberian namanya dapat memakai nama sistematik (sistem Stock) atau memakai nama latin.

(1) Nama sistematik (sistem Stock)

Cara memberi nama disebut nama logam diikuti bilangan oksidasi, ditambah kata oksida.

Contoh:

Atom Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa

Fe +2 FeO Besi(II) oksida

+3 Fe2O3 Besi(III) oksida

(2) Nama latin (nama lama)

Nama logam yang bilangan oksidasinya rendah diberi akhiran o, sedangkan logam yang bilangan oksidasinya tinggi diberi akhiran i.

Contoh:

Atom Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa Fe

+2 FeO Fero oksida

+3 Fe2O3 Feri oksida

b) Tata Nama Oksida Asam

Oksida asam adalah oksida nonlogam. Pada umumnya atom unsur nonlogam

mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam. Pemberian namanya adalah didasarkan pada sistem awalan (nama Latin).

Contoh:

Atom Unsur Bilangan Oksidasi Rumus Senyawa Nama Senyawa

Cl

+1 Cl2O Dikloro monoksida

+3 Cl2O3 Dikloro trioksida +5 Cl2O5 Dikloro pentaoksida +7 Cl2O7 Dikloro heptaoksida

2) Tata Nama Asam, Basa, dan Garam b) Tata Nama Asam

(1) Asam yang tidak mengandung oksigen, diberi akhiran ida.

Contoh :

Rumus Kimia Nama Senyawa HF(aq) Asam fluorida HCl(aq) Asam klorida

HBr(aq) Asam bromida

(2) Asam yang mengandung oksigen

Senyawa yang mengandung jumlah oksigen lebih sedikit diberi akhiran it dan senyawa yang mengandung jumlah oksigen lebih banyak diberi akhiran

Contoh:

Rumus Kimia Nama Senyawa HNO2 Asam nitrit HNO3 Asam nitrat H2SO3 Asam sulfit H2SO4 Asam sulfat

Awalan per diberikan kepada senyawa yang mengandung oksigen lebih dari senyawa umumnya. Sementara itu, awalan hipo diberikan pada senyawa yang mengandung oksigen kurang dari senyawa umumnya.

Contoh:

Rumus Kimia Nama Senyawa HClO Asam hipoklorit HClO2 Asam klorit HClO3 Asam klorat HClO4 Asam perklorat

b) Tata Nama Basa

(1) Bila logam mempunyai bilangan oksidasi satu macam maka tata namanya, menyebutkan nama logamnya kemudian ditambah kata hidroksida.

Contoh:

Rumus Kimia Nama Senyawa NaOH Natrium hidroksida KOH Kalium hidroksida Mg(OH)2 Magnesium hidroksida Ca(OH)2 Kalsium hidroksida

(2) Bila logam mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam maka tata nama disebutkan nama logam diikuti hidroksida.

• Nama sistematik

Contoh:

Rumus Kimia Nama Senyawa Fe(OH)2 Besi(II) hidroksida Fe(OH)3 Besi(III) hidroksida

CuOH Tembaga(I) hidroksida Cu(OH)2 Tembaga(II) hidroksida

• Nama latin

Contoh:

Rumus Kimia Nama Senyawa Fe(OH)2 Fero hidroksida Fe(OH)3 Feri hidroksida CuOH Cupro hidroksida Cu(OH)2 Cupri hidroksida

c) Tata Nama Garam

Penamaan garam adalah dengan cara menyebut nama ion logam diikuti nama sisa asamnya.

Contoh:

Rumus Sisa Asam Nama Sisa Asam Rumus Garam Nama Garam NO2 Ion nitrit NaNO2 Natrium nitrit NO3 Ion nitrat NaNO3 Natrium nitrat SO32– Ion sulfit (NH4)2SO3 Amonium sulfit SO42– Ion sulfat (NH4)2SO4 Amonium sulfat

3) Tata Nama Senyawa Organik

Pembahasan tata nama senyawa organik di kelas X dibatasi hanya untuk senyawa organik sederhana yang diperlukan untuk belajar bab berikutnya, misalnya persamaan reaksi. Berikut ini beberapa contoh rumus kimia dan nama senyawa organik sederhana.

Contoh:

Rumus Kimia Nama Senyawa Rumus Kimia Nama Senyawa

CH4 Metana C2H4 Etena (etilena)

C3H8 Propana C2H2 Etuna (asetilena)

C5H12 Pentana CH3OH Metanol

C7H16 Heptana C2H5OH Etanol b. Pembelajaran

1) Tujuan Esensial

a) Peserta didik dapat menjelaskan aturan IUPAC dalam memberi nama senyawa oksida basa dan oksida asam (senyawa anorganik).

b) Peserta didik dapat menjelaskan aturan IUPAC dalam memberi nama senyawa asam, basa, dan garam.

c) Peserta didik mampu menganalisis dan menalar bilangan oksidasi unsur atau ion dalam senyawa untuk memberikan nama senyawa.

d) Peserta didik mampu menganalisis dan menalar nama senyawa untuk menentukan rumus kimianya.

e) Peserta didik dapat memberi nama senyawa organik sederhana. 2) Metode Pembelajaran

a) Pengamatan b) Diskusi c) Tanya jawab 3) Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan model pembelajaran problem base

learning. Guru juga dapat memilih model pembelajaran lain yang sesuai dengan

kondisi peserta didik. a) Pendahuluan

• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan mental untuk memulai pelajaran kimia.

• Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang bilangan oksidasi otom unsur atau ion dalam senyawa sebagai prasyarat untuk mempelajari tata nama senyawa kimia.

• Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan peserta didik yang heterogen.

• Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran tata nama senyawa kimia.

b) Inti

(1) Guru meminta peserta didik mengobservasi (mengamati) dengan membaca artikel tentang penerapan aturan IUPAC dalam memberi nama oksida basa dan oksida asam; tata nama asam, basa, dan garam; serta tata nama senyawa organik sederhana.

(2) Guru memotivasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang tidak atau kurang dipahami dari pengamatan, dengan memberikan contoh pertanyaan. Misalnya, ”Bagaimana tata nama senyawa asam berdasarkan IUPAC?” (3) Guru meminta peserta didik untuk menggali informasi dengan membaca

sumber-sumber lain tentang penerapan aturan IUPAC dalam memberi nama oksida basa dan oksida asam; tata nama asam, basa, dan garam; serta tata nama senyawa organik sederhana. Peserta didik diminta untuk membuat catatan-catatan dari berbagai informasi tersebut yang akan didiskusi dalam kelas bersama guru. Catatan dapat berbentuk tabel, deskripsi, gambar, atau bentuk lain yang paling mudah dipahami oleh peserta didik.

(4) Guru bersama dengan peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah

informasi yang didapat dari membaca sumber-sumber tentang penerapan

aturan IUPAC dalam memberi nama oksida basa dan oksida asam; tata nama asam, basa, dan garam; serta tata nama senyawa organik sederhana. Peserta didik dapat melakukan pemberian nama oksida basa dan oksida asam; tata nama asam, basa, dan garam; serta tata nama senyawa organik sederhana yang diberikan oleh guru, seperti pada Contoh Soal halaman 172 Buku Siswa.

(5) Peserta didik mengomunikasikan/menyampaikan kesimpulan dari pengamat an dan informasi dari sumber-sumber lainnya tentang penerapan aturan IUPAC dalam memberi nama oksida basa dan oksida asam; tata nama asam, basa, dan garam; serta tata nama senyawa organik sederhana. Guru memberikan penilaian terhadap kesimpulan yang diberikan oleh peserta didik dan memberikan penguatan.

Senyawa kimia terdiri atas senyawa biner dan senyawa poliatom. Senyawa biner adalah senyawa yang terbentuk dari dua jenis atom baik itu antara atom unsur logam dengan atom unsur nonlogam atau antaratom unsur nonlogam. Senyawa poliatom adalah senyawa yang terbentuk lebih dari dua atom yang berbeda. c) Penutup • Guru melakukan refleksi seluruh kegiatan pembelajaran atau post test. • Guru menugaskan peserta didik mengerjakan Tantangan halaman 176 Buku Siswa. • Guru mengingatkan peserta didik untuk menghadapi ulangan harian tentang larutan elektrolit, reaksi oksidasi redaksi, dan tata nama senyawa dengan mengerjakan Soal Latihan halaman 178 – 184 Buku Siswa.

• Guru menugaskan peserta didik mengerjakan Proyek halaman 184 Buku Siswa.

3) Alat, Bahan, dan Media

• Komputer, LCD, dan program yang relevan. 4) Sumber Belajar

• Buku Kimia SMA Kelas X.

• Sumber lain yang relevan, misalnya internet (chemistry-boisestatu.edu/people/ richardbank/inorganic/Naming Inorganic Compounds).

5) Penilaian

• Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tugas dan ulangan harian dalam bentuk uraian.

• Penilaian sikap waktu presentasi dan mengerjakan tugas.

Dalam dokumen Buku Guru Kimia Kelas Kelas X (Halaman 125-130)