• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan V : Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar serta Ikatan Kovalen Koordinat

Dalam dokumen Buku Guru Kimia Kelas Kelas X (Halaman 90-93)

Pembelajaran pada Materi Pokok Ikatan Kimia

6. Pertemuan V : Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar serta Ikatan Kovalen Koordinat

a. Materi untuk Guru

Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar. Hal tersebut berdasarkan pada perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang membentuk senyawa kovalen serta memerhatikan bentuk molekul senyawa kovalen yang terjadi. Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terbentuk dari atom unsur yang mempunyai keelektronegatifan berbeda, sehingga elektron lebih tertarik ke salah satu atom unsur. Senyawa kovalen nonpolar adalah senyawa yang terbentuk dari dua atom unsur yang keelektronegatifannya sama, atau resultan elektronegatifan atom unsur penyusunnya = 0, sehingga kemampuan atom unsur untuk menarik elektron sama.

Pada molekul nonpolar elektron-elektron tersebut merata sehingga molekul itu tidak bermuatan. Contohnya H2, O2, N2, dan CH4.

Pada molekul polar elektron-elektron terkumpul di salah satu unsur pembentuknya. Contohnya H2O, HF, HCl, HBr, dan NH3.

• Ikatan kovalen nonpolar: senyawanya tersusun dari molekul-molekul dan tidak dapat menghantarkan arus listrik.

• Ikatan kovalen polar: senyawanya mempunyai kutub positif dan negatif yang tersusun dari molekul-molekul polar.

• Ikatan kovalen koordinasi: senyawanya berbentuk senyawa kovalen polar yang tersusun dari molekul-molekul polar.

Ikatan kovalen yang terbentuk dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas yang berasal dari salah satu atom dinamakan ikatan kovalen koordinasi atau ikatan dativ. Atom yang memberikan pasangan elektronnya untuk dipakai bersama disebut atom donor, sedangkan atom yang menerima pasangan elekrtonnya untuk dipakai bersama disebut

atom akseptor.

Contoh: ikatan kovalen koordinasi dalam ion H3O+

H3O+ terbentuk dari reaksi antara H2O sebagai donor elektron dan ion H+ sebagai akseptor elektron. F F B F + H NH H Pasangan

elektron bebas Belumoktet

F F B F H NH H atau Ikatan kovalen koordinasi H N + H H B F F B → Pengayaan

Pada molekul simetris, misal BeCl2, BF3, CF4, dan SF6 terdapat dipol pada tiap ikatan kovalen karena adanya perbedaan keelektronegatifan. Akan tetapi dipol tiap ikatan saling meniadakan sehingga molekul-molekul tersebut bersifat nonpolar.

Ukuran kuantitafif kepolaran ikatan adalah momen dipol (μ) yang merupakan hasil kali muatan (Q) dan jarak antarmuatan (r).

μ = Q × r

Momen dipol biasanya dinyatakan dalam satuan debye (D) dari nama kimiawan Belanda Amerika, Peter Debye. 1 D = 3,336 × 10–30 C m dimana C = coloumb dan m = meter.

Molekul-molekul diatom nonpolar tidak mempunyai momen dipol (misal H2, Cl2, O2). Untuk molekul triatom, misalnya molekul CO2 geometrinya linear tidak mempunyai momen dipol (karena besar kedua momen ikatannya sama).

|→ ←| O = C = O Molekul linier (tidak ada momen dipol)

b. Pembelajaran

1) Tujuan Esensial

a) Peserta didik dapat membedakan senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen nonpolar.

b) Peserta didik dapat memberikan contoh senyawa kovalen polar dan kovalen nonpolar.

c) Peserta didik dapat menjelaskan terbentuknya ikatan kovalen koordinat. d) Peserta didik contoh senyawa kovalen polar dan kovalen koordinat. 2) Metode Pembelajaran

a) Pengamatan b) Diskusi c) Tanya jawab 3) Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan model pembelajaran project base

learning. Guru juga dapat memilih model pembelajaran lain yang sesuai dengan

kondisi peserta didik. a) Pendahuluan • Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan mental untuk memulai pelajaran kimia. • Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang ikatan kovalen. • Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan peserta didik yang heterogen.

• Guru menekankan pentingnya bekerja dalam tim, saling berdiskusi, menghargai pendapat, dan saling respect dalam proses pembelajaran. • Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran menentukan kepolaran

senyawa dengan memerhatikan metode ilmiah dan keselamatan kerja. b) Inti

(1) Guru meminta peserta didik mengobservasi (mengamati) dengan membaca artikel tentang ikatan kovalen polar dan nonpolar serta ikatan kovalen koordinat atau melihat penayangan video pembentukan ikatan kovalen dan nonpolar serta ikatan kovalen koordinat.

(2) Guru memotivasi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang tidak atau kurang dipahami dari pengamatan, dengan memberikan contoh pertanyaan. Misalnya, ”Apakah perbedaan antara ikatan kovalen polar dan nonpolar?” (3) Guru meminta peserta didik untuk menggali informasi dengan membaca

sumber-sumber lain tentang ikatan kovalen polar dan nonpolar serta ikatan kovalen koordinat. Peserta didik diminta untuk membuat catatan-catatan dari berbagai informasi tersebut yang akan didiskusi dalam kelas bersama guru. Catatan dapat berbentuk tabel, deskripsi, atau bentuk lain yang paling mudah dipahami oleh peserta didik.

(4) Guru bersama dengan peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah

informasi yang didapat dari membaca sumber-sumber tentang ikatan kovalen

polar dan nonpolar serta ikatan kovalen koordinat. Peserta didik menuliskan pembetukan ikatan kovalen koordinat.

(5) Peserta didik mengomunikasikan/menyampaikan kesimpulan dari pengamat-an dpengamat-an informasi dari sumber-sumber lainnya tentpengamat-ang lain tentpengamat-ang ikatpengamat-an kovalen polar dan nonpolar serta ikatan kovalen koordinat. Guru memberi-kan penilaian terhadap kesimpulan yang diberimemberi-kan oleh peserta didik dan memberikan penguatan.

Molekul diatomik yang terdiri atas unsur yang sama akan bersifat nonpolar, sedang yang terdiri atas dua unsur yang berbeda dan berbeda keelektrone-gatifannya akan bersifat polar.

Ikatan yang terbentuk dari penggunaan bersama pasangan elektron bebas yang berasal dari salah satu atom yang berikatan disebut ikatan kovalen koordinat atau ikatan dativ atau ikatan semipolar. Atom yang menerima pasangan elektron untuk dipakai bersama dalam membentuk ikatan kovalen koordinasi dinamakan atom aseptor. Atom yang meberikan pasangan elektron bebas untuk dipakai bersama dalam mebentuk ikatan kovalen koordinasi dinamakan atom donor.

(c) Penutup

• Guru melakukan refleksi seluruh kegiatan pembelajaran atau post test. • Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya tentang bentuk

molekul dan meminta peserta didik membacanya. 4) Alat, Bahan, dan Media

• Komputer, LCD, dan program yang relevan. 4) Sumber Belajar

• Buku Kimia SMA/MA kelas X.

• Sumber lain yang relevan, misalnya internet (id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_polar_ molekul_anoganik).

6) Penilaian

• Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tugas dan ulangan harian dalam bentuk uraian.

• Penilaian keterampilan pada waktu melakukan Kegiatan 3.1 (halaman 83). • Penilaian sikap waktu presentasi dan mengerjakan tugas.

Dalam dokumen Buku Guru Kimia Kelas Kelas X (Halaman 90-93)