• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

24) Pulau Yef

5.6 Nilai ekonom

5.8.1 Status keberlanjutan dimensi ekolog

Dimensi ekologi merupakan dimensi utama dalam menjaga keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan agar dapat dikelola secara berkelanjutannya untuk generasi yang akan datang. Tanpa adanya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, maka akan terjadi degradasi sumberdaya alam dan lingkungan di Teluk yang merupakan habitat bagi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil. Dimensi ekologi dibutuhkan untuk mewujudkan bagaimana pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil berdampak secara ekologis terhadap keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan serta ekosistem tersebut sehingga kegiatan pemanfaatannya dapat berlangsung secara berkelanjutan pula. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Rapfish terhadap sembilan belas atribut dimensi ekologi diperoleh nilai indeks keberlanjutan sebesar 61,68% dengan status cukup berkelanjutan.

Hasil analisis yang diperoleh menggambarkan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan kawasan untuk kegiatan ekowisata dan minawisata akan berkelanjutan tanpa adanya tekanan degradasi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil. Atribut-atribut yang mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi yang berdampak positif tetap harus dijaga dan ditingkatkan sedangkan atribut yang berdampak negatif harus ditekan. Atribut ekologi yang diperkirakan berpengaruh terhadap tingkat keberlanjutan pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil : 1) Kesesuaian minawisata budidaya rumput laut, 2) daya dukung minawisata budidaya rumput laut, 3) daya dukung minawisata budidaya rumput laut kapasitas perairan, 4) daya dukung budidaya rumput laut kapasitas asimilasi, 5) kesesuaian minawisata keramba jaring apung, 6) daya dukung minawisata keramba jaring apung, 7) daya dukung minawisata keramba jaring apung kapasitas perairan, 8) kesesuaian ekowisata pancing, 9) daya dukung ekowisata pancing, 10) kesesuaian ekowisata selam, 11) daya dukung ekowisata selam, 12) kesesuaian ekowisata snorkeling, 13) daya dukung ekowisata snorkeling, 14) kesesuaian ekowisata pantai, 15) daya dukung ekowisata pantai, 16) kesesuaian ekowisata mangrove, 17) daya dukung ekowisata mangrove, 18) kesesuaian ekowisata lamun, dan 19) daya dukung ekowisata lamun. Adapun

atribut-atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks keberlanjutan dapat diketahui dengan melakukan analisis Leverage.

Gambar 51 Indeks keberlanjutan dimensi ekologi

Hasil analisis Leverage diperoleh lima atribut ekologi yang sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan antara lain : 1) kesesuaian minawisata keramba jaring apung, 2) daya dukung ekowisata pancing, 3) daya dukung ekowisata selam, 4) daya dukung ekowisata snorkeling dan 5) daya dukung ekowisata pantai. Hasil analisis Leverage disajikan pada Gambar 52.

Peran atribut dimensi ekologi dengan nilai Root Mean Square menjelaskan bahwa atribut daya dukung ekowisata selam merupakan atribut yang paling sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan kawasan. Atribut yang sensitif ini merupakan faktor pengungkit dalam dimensi ekologi, sehingga apabila dilakukan perbaikan pada atribut ini akan mengungkit nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi secara keseluruhan. Hasil analisis menunjukkan bahwa daya dukung ekowisata selam, daya dukung ekowisata snorkeling dan daya dukung minawisata pancing termasuk relatif rendah karena sangat terkait dengan besarnya tutupan karang. Hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keberlanjutan ekologi pada ekosistem terumbu karang adalah melakukan penetapan kawasan konservasi sesuai dengan persyaratan pengelolaan kawasan konservasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia sesuai peruntukkannya.

Dimensi ekologi juga terdapat dua atribut sensitif yang mempengaruhi indeks keefektifan pengelolaan kawasan yaitu kesesuai minawisata keramba jaring apung dan daya dukung ekowisata pantai. Kedua atribut tersebut berhubungan langsung dengan atribut lainnya pada dimensi ekologi, hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan luasan akan berdampak pada kualitas objek wisata dan kualitas perairan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kunjungan wisata ke wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Teluk Weda.

Gambar 52 Peran atribut dimensi ekologi dengan nilai Root Mean Square 5.8.2 Status keberlanjutan dimensi ekonomi

Dimensi ekonomi merupakan dimensi pendukung untuk menjaga keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan agar dapat mempertahankan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Dengan dimensi ekonomi berarti sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki nilai positif dan bernilai ekonomis penting untuk menunjang keberlanjutan pengelolaan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Rapfish terhadap sepuluh atribut dimensi ekonomi diperoleh nilai indeks keberlanjutan sebesar 55,98% dengan status cukup berkelanjutan.

Hasil analisis yang diperoleh mengambarkan bahwa posisi indeks keberlanjutan ekonomi berada pada kuadran negatif maka ini menunjukkan bahwa pemanfaatan kawasan selama ini kurang optimal. Adapun untuk meningkatkan nilai indeks keberlanjutan tersebut maka atribut-atribut yang berdampak negatif terhadap nilai indeks harus lebih diperbaiki dan atribut-atribut yang berdampak positif tetap dipertahankan. Atribut ekonomi yang diperkirakan berpengaruh terhadap tingkat keberlanjutan pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pualu kecil: 1) budidaya keramba jaring apung, 2) budidaya rumput laut, 3) daerah penangkapan ikan pelagis, 4) daerah penangkapan ikan demersal, 5) wisata pantai, 6) wisata bahari, 7) wisata sejarah/budaya, 8) spesies penting, 9) spesies endemik, dan 10) bentuk ancaman. Adapun atribut-atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks keberlanjutan dapat diketahui dengan melakukan analisis Leverage.

Hasil analisis Leverage diperoleh enam atribut ekonomi yang sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan antara lain : 1) wisata pantai, 2) daerah penangkapan ikan demersal, 3) wisata bahari, 4) daerah penangkapan ikan pelagis, 5) budidaya rumput laut, dan 6) budidaya keramba jaring apung. Hasil analisis Leverage disajikan pada Gambar 54.

Gambar 54 Peran atribut dimensi ekonomi dengan nilai Root Mean Square

Peran atribut dimensi ekonomi dengan nilai Root Mean Square menjelaskan bahwa atribut wisata pantai merupakan atribut yang paling sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan kawasan. Atribut yang sensitif ini merupakan faktor pengungkit dalam dimensi ekonomi, sehingga apabila dilakukan perbaikan pada atribut ini akan mengungkit nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi secara keseluruhan. Hasil analisis menunjukkan bahwa daerah penangkapan ikan demersal dan wisata bahari memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap besarnya nilai indeks keberlanjutan, hal ini dipengaruhi kawasan penangkapan ikan karang telah mengalami degradasi akibat rusaknya terumbu karang, sedangkan untuk wisata pantai juga dipengaruhi oleh abrasi pantai yang terjadi di pesisir Teluk Weda akibat pembangunan.

Dimensi ekonomi juga terdapat tiga atribut sensitif yang mempengaruhi indeks keefektifan pemanfaatan kawasan yaitu daerah penangkapan ikan pelagis, budidaya rumput laut dan budidaya keramba jaring apung. Ketiga atribut tersebut berhubungan langsung dengan atribut lainnya pada dimensi ekonomi, hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan luasan akan berdampak pada kualitas perairan yang pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap kegiatan minawisata bahari di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Teluk Weda.