• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Panen Kelapa Sawit : Hubungan Mutu Buah dan Curah Hujan Terhadap Kandungan Asam Lemak Bebas di Kebun Rambutan PTPN III Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Panen Kelapa Sawit : Hubungan Mutu Buah dan Curah Hujan Terhadap Kandungan Asam Lemak Bebas di Kebun Rambutan PTPN III Sumatera Utara"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1   Hubungan kriteria panen dan tingkat kematangan kelapa sawit
Gambar 1 Proses pemanenan buah: potong buah (A) susun pelepah (B) potong
Tabel 8   Herbisida yang digunakan di Kebun Rambutan
Gambar 3 Kegiatan DAK : mendongkel anak kayu (Tanaman Talas) (A)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Panen kelapa sawit terutama didasarkan pada saat kadar minyak mesokarp mencapai maksimum dan kandungan asam lemak bebas minimum, yaitu pada saat buah mencapai tingkat

Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1% dan kadar kotoran lebih kecil 0,01%, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin(lebih kurang 2%

Selain itu, buah yang lewat matang juga akan merugikan karena akan meningkatkan kandungan asam lemak bebas (ALB) yang dapat menurunkan kualitas minyak kelapa

Hubungan Curah Hujan, Hari Hujan dan Umur Tanaman Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit. Menurut penelitian Manalu (2008) Di Kebun Kelapa Sawit

SOFI HANS HAMDAN : Pengaruh Curah Hujan dan Hari Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Berumur 7, 10, dan 13 Tahun di PTPN III Kebun Huta Padang Kabupaten Asahan, yang

2015, Pengaruh Curah Hujan dan Hari Hujan pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Bah Jambi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun,

sedangkan curah hujan yang terjadi pada kebun Berangir memiliki curah hujan 2.818 mm/tahun sehingga dalam memenuhi kebutuhan air pada perkebunan kelapa sawit

Tujuan utama kegiatan panen kelapa sawit yaitu mencapai produktivitas TBS dan kandungan minyak yang tinggi serta mutu produksi yang baik berupa asam lemak bebas ALB atau free fatty acid