• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Peningkatan Kinerja Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Peningkatan Kinerja Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

STRATEGI

PENINGKATAN

KINERJA

PENYULUHAN

PERTANIAN

DI

KABUPATEN

SERDANG

BEDAGAI

GELADIKARYA

Oleh

THERESIA

MEI

M.

HUTAPEA

NIM:

077007062

PROGRAM

STUDI

MAGISTER

MANAJEMEN

SEKOLAH

PASCASARJANA

UNIVERSITAS

SUMATERA

UTARA

(2)

LEMBAR

PERSETUJUAN

GELADIKARYA

Judul Geladikarya : ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA

PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN

SERDANGBEDAGAI

Nama : THERESIAMEIMAHDAHUTAPEA

NIM : 077007062

ProgramStudi : MAGISTERMANAJEMEN

Konsentrasi : AKUNTANSIMANAJEMEN

Menyetujui

KomisiPembimbing

Dr. Ir. Harmien Nasution, MSIE Ketua

Ir. Mozart Darus MBA, M.Sc Anggota

KetuaProgram Studi DirekturPascasarjana

Prof.Dr.Ir.DarwinSitompul.M.Eng Prof.Dr.Ir.RahimMatondang,MSIE

(3)

LEMBAR

PERNYATAAN

DenganinisayamenyatakanbahwaLaporanGeladikaryayangberjudul:Analisis

StrategiPeningkatanKinerjaPenyuluhanPertaniandiKabupatenSerdang

Bedagaiadalahbenarhasilkaryasendiridansepanjangpengetahuansaya,judul

yangdimaksudbelumpernahdimuatataudipublikasikan.Semuasumberdatadan

informasiyangdipergunakantelahdinyatakansecarajelas.

Medan,Juni2012 Yangmembuatpernyataan

(4)

RINGKASAN

EKSEKUTIF

TheresiaMeiMH.AnalisisStrategiPeningkatanKinerjaPenyuluhanPertanian

diKabupatenSerdangBedagai.DibawahbimbinganDr.Ir.HarmeinNasution, MSIE(KetuaKomisiPembimbing)danIr.MozartDarusMBA,M.Sc(Anggota KomisiPembimbing).

Penyuluhanadalahsuatuprosespembelajaranbagipelakuutama

serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan

mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,

permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan

produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Tujuan

penyuluhanpertanianadalahmerubahperilakuutamadanpelakuusahamelalui peningkatanpengetahuan,keterampilandanmotivasinya.Penyuluhanmerupakan salahsatubentukpelayananyangdiberikanpemerintahkepadamasyarakatdalam halinipetani.

Agar tujuan penyuluhan dapat tercapai maka diharapkan sumberdaya manusia penyuluhan ini memiliki kualitas yang baik yang

ditunjukkan dengan kinerja yang baik pula. Peningkatan kinerja ini dapat

dilakukanmelaluiindividupenyuluhdanmelaluiorganisasipenyuluhantersebut. Saat ini di Kabupaten Serdang Bedagai kegiatan penyuluhan dilakukan oleh

BadanPelaksanaPenyuluhandanKetahananPangan(BP2KP).

KinerjaPenyuluhandirasakanmenurunsaatini,karenasemakin menurunnya kedisiplinan penyuluh dalam melaksanakan kewajibannya. GladikaryayangdilaksanakandiKabupatenSerdangBedagaiinibertujuanuntuk menentukanstrategiyangtepatuntukdilaksanakanagarkinerjapenyuluhandapat ditingkatkan.Darihasilanalisisyangdilakukanmelaluiwawancaradandiskusi dengan responden yang terkait diperoleh faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhikinerjapenyuluhan. Faktor Internal meliputi umur,masakerja,

pendidikan formal, pelatihan, motivasi, persepsi terhadap tugas, pemanfaatan

media, hubungan interpersonal, dan jumlah kelompok yang dibina. Faktor

ekternalmeliputiadministrasi,ketetapankebijakanorganisasi,ketersediaansarana dan prasarana, dukungan sistem penghargaan, kondisi lingkungan kerja,

keterjangkauandaerahtemapatbekerja,tingkatpartisipasiaktifmasyarakatserta dukunganpembinaandansupervisi.

FaktorInternaldanEkternaltersebutdianalisisdenganmenggunakan SWOTdanmenghasilkanbeberapaalternatifstrategidenganmemformulasikan strategi, yaitu SO (Strenghts-Opportunities), WO (Weaknesses-Threats), ST

(Strenghts-Threats), dan WT (Weaknesses-Threats). Secara ringkas untuk

meningkatkankinerjapenyuluhpertaniandiKabupatenSerdangBedagaimaka diperlukan strategi-strategi penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang tepat

melaluiupayapeningkatanterhadaptigaaspekpentingyaitupeningkatanperan organisasipenyelenggaraanpenyuluhanpertanian,peningkatanjenjangkarierdan kesejahteraan penyuluh pertanian peningkatan peran lembaga pendukung

penyuluhanpertanian.

(5)

RIWAYAT

HIDUP

PenulisdilahirkandiMedan,SumateraUtarapadatanggal19Mei

1982,sebagaianakketigadaripasanganIr.S.GHutapeadanR.Siagian.Riwayat

Pendidikan:

1. Tahun1994tamatdariSekolahDasar(SD)RK.Makmur,Medan

2. Tahun1997tamatdatiSekolahMenengahPertama(SMP)BudiMurni3

Medan

3. Tahun 2000 tamat dari Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 3,

Medan

4. Tahun2006tamatdariProgramSarjanaPertanian,ManajemenAgribisnis,

InstitutPertanianBogor,Bogor

5. Tahun2008mengikutipendidikandiProgramStudiMagisterManajemen

Konsentrasi Akuntansi Manajemen di Sekolah Pascasarjana Universitas

SumateraUtara,Medan.

RiwayatPekerjaan:

1. Tahun2006-2007bekerjasebagaikaryawandibagianAustralianVisadi

VFSGlobal,Jakarta.

2. Tahun2007-2008bekerjasebagaikaryawandiBankOCBCNISP,Medan.

3. Tahun 2009 sampai sekarang bekerja sebagai Penyuluh Pertanian di

(6)

KATA

PENGANTAR

SegalapujisyukurpenulispanjatkankehadiratTuhanYangMaha

Esa, atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesikan geladikarya ini

dengan judul Analisis Strategi Peningkatan Kinerja Penyuluhan Pertanian di

KabupatenSerdangBedagai.

Geladikarya ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi

persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Magister

ManajemenSekolahPascasarjanUniversitasSumateraUtara.Padakesempatan

ini,dengansegalakerendahanhatipenulisinginmengucapkanterimakasihdan

rasahormatyangsetinggi-tingginyakepadasemuapihakyangtelahmembantu

penulisdalammenyelesaikangladikaryaini,yaitukepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dr. Syahril Pasaribu DTM&H, MSc(CTM), SpA(K)

selakuRektorUniversitasSumateraUtara

2. BapakProf.Dr.Ir.A.RahinMatondang,MSIE,selakuDirekturSekolah

PascasarjanaUniversitasSumateraUtara.

3. BapakProf.Dr.Ir.DarwinSitompul,M.EngselakuKetuaProgramStudi

MagísterManajemenSekolahPascasarjanaUniversitasSumateraUtara.

4. BapakDr.Ir.HarmienNasution,MSIE,selakuKetuaKomisiPembimbing

5. BapakIr.MozartDarusMBA,MSc,selakuAnggotaKomisiPembimbing.

6. Seluruh Dosen dan staff Program Studi Magister Manajemen Sekolah

PascasarjanaUniversitasSumateraUtara.

7. PimpinandanstaffBadanPelaksanaPenyuluhandanKetahananPangan

(BP2KP) Kabupaten Serdang Bedagai yang telah bersedia meluangkan

waktuuntukmembantupenulilsdalammenyelesaikangeladikaryaini.

(7)

8. Pararekan-rekanpenyuluhpertanian

9. OrangtuaIr.S.G.HutapeadanR.Siagain,sertakeluargaatasdoadan

dukungannya.

10.SuamidananakkuDjesiaA.Hartatiatasdoadandukungannya

11.Rekan-rekan mahasiswa Program Magíster Manajemen Sekolah

PascasarjanaUniversitasSumateraUtarakhususnyaangkatanXXIII.

Penulis telah berusaha sebaik mungkin menyempurnakan

gladikarya ini, namun penulis menyadari bahwa gladikarya ini masih terdapat

kekurangan, sehingga masih diperlukan banyak masukan serta saran untuk

perbaikan, walaupun demikian penulis tetap berharap semoga geladikarya ini

bermanfaatbagipihakyangmembacanya.

Medan,Juni2012 Penulis

(8)

DAFTARISI

LembarPersetujuanGladikarya……….. i

LembarPernyataan………ii

RingkasanEksekutif………...iii

RiwayatHidup………... iv

KataPengantar……… v

DaftarIsi………..vii

DaftarTabel... ix

DaftarGambar... x

DaftarLampiran... xi

BABI. PENDAHULUAN... 1

1.1. LatarBelakang... 1

1.2. PerumusanMasalah... 8

1.3. TujuanPenelitian... 8

1.4. ManfaatPenelitian... 9

1.5 BatasandanRuangLingkup... 9

BABII.KERANGKATEORETIS... 11

2.1. PengertiandanProsesManajemenStrategis... 11

2.1.1. Visi,MisidanTujuanOrganisasi ... 14

2.1.2. AnalisisLingkunganOrganisasi... 14

2.1.3. Faktor-fakoryangMempengaruhiKinerjaPenyuluhan Pertanian... 17

2.1.4 MatriksIFEdanEFE... 19

2.1.5 MatriksSWOT... 19

2.1.6 ManajemenStrategikSektorPublik... 19

2.2. Kinerja... 22

2.2.1. AkuntabilitasKinerjaPemerintah ... 22

2.2.2. IndikatorPenilaianKinerja... 23

2.2.3. ManajemenKinerja... 26

2.3 PengertianPenyuluhPertanian... 27

2.3.1 PendekatanLatihandanKunjungan... 28

2.3.2 LembagayangBerperandalamPenyuluhan... 29

2.3.3 TugasPokokdanFungsiPenyuluhPertanian... 30

BABIII.KERANGKAKONSEPTUAL... 34

(9)

BABIV.METODOLOGIPENELITIAN... 37

4.1. LokasidanWaktuPenelitian... 37

4.2. MetodePenelitian... 37

4.3. JenisdanSumberData... 38

4.4. TeknikPengumpulanData... 40

4.5 MetodeAnalisisData... 40

4.5.1 AnalisisLingkunganPerusahaan... 41

4.5.2 PopulasidanSampel... 45

4.6 DefenisidanBatasanOperasional... 45

BABV.GAMBARANUMUMORGANISASI... 47

5.1. SejarahSingkat... 47

5.2. Visi,MisidanLokasiOrganisasi... 48

5.3. StrukturOrganisasiBP2KPKabupatenSerdangBedagai... 49

BABVI.ANALISISDANPEMBAHASAN... 56

6.1. AnalisisInternalPenyuluhan... 56

6.1.1. Umur,MasaKerjadanPendidikanFormal ... 56

6.1.2. Pelatihan,MotivasidanPersepsiTerhadapTugas... 58

6.1.3. PemanfaatanMedia,HubunganInterpersonaldanJumlah KelompokBinaan... 60

6.1.3. KesejahteraanPenyuluh... 63

6.2. AnalisisEkternalPenyuluhan... 63

6.2.1. Administrasi,KetetapanKebijakanOrganisasidan KetersedianSaranadanPrasarana... 64

6.2.2. SistemPenghargaan,KondisiLingkunganKerjadan KeterjangkauanDaerahTempatKerja... 65

6.2.3. TingkatPartisipatifAktifMasyarakatdanPembinaan DanSupervisi... 67

6.3. FormulasiStrategi... 69

6.3.1. IdentifikasiFaktorKekuatandanKelemahanPenyuluhan.... 69

6.3.2. IdentifikasiFaktorPeluangdanAncamanPenyuluhan... 70

6.3.3. AnalisisMatriksIFEdanEFE... 73

6.3.4. AnalisisMatriksSWOT... 75

6.3.4. ImplementasiStrategiSWOT... 79

BABVII.KESIMPULANDANSARAN... 81

7.1. Kesimpulan... 81

7.2. Saran... 81

DAFTARPUSTAKA... 83

(10)

DAFTARTABEL

Tabel1. PerkembanganKelasKelompokTanidiKabupatenSerdang

Bedagai...... …...5

Tabel2. PersentasePenyuluhdalamPengumpulanLaporan Administras(Programa,MonografidanRencanaKerja) PadaLima BPKP... 7

Tabel3. PersentasePenyuluhyangMengumpulkanLPKTahun 200-2011………... 7

Tabel4.JadwalRencanaKegiatanPenelitian………... 37

Tabel5.TabelMatriksIFE......……….... 42

Tabel6.TabelMatriksEFE………... 43

Tabel7.BalaiPenyuluhandanKetahananPangan(BPKP) DiKabupatenSerdangBedagai... 55

Tabel8.PersentasePenyuluhdariFaktorUmur,LamaBekerja DanPendidikanFormal... 57

Tabel9. KomposisiPenyuluhdenganKelompokTaniBinaan... 62

Tabel10.AnalisaMatriksIFEBP2KP... 68

Tabel11.AnalisaMatriksEFEBP2KP... 69

(11)

DAFTAR

GAMBAR

Gambar1.ProsesManajemenStrategisyangKomprehensif ... 13

Gambar2.SiklusManajemenKinerja... 27

Gambar3.KerangkaKonseptual ... 36

Gambar4.MatriksSWOT... 44

Gambar5.StrukturOrganisasiBP2KP... 51

(12)

DAFTAR

LAMPIRAN

Lampiran1.ProduksiPadiTahun2007-2010diKabupaten

SerdangBedagai ... 84

Lampiran2.KomposisiJumlahPenyuluhdenganJumlahDesa

diKabupatenSerdangBedagai... 84

Lampiran3.KehadiranPenyuluhPertaniandalamRapatDan

PelatihanBalaiPenyuluhanPertanian(BPP)2008-2010

SeiRejo ... 85

Lampiran4.StrategipeningkatanKinerjadalamMatriksSWOT... 86

(13)

RINGKASAN

EKSEKUTIF

TheresiaMeiMH.AnalisisStrategiPeningkatanKinerjaPenyuluhanPertanian

diKabupatenSerdangBedagai.DibawahbimbinganDr.Ir.HarmeinNasution, MSIE(KetuaKomisiPembimbing)danIr.MozartDarusMBA,M.Sc(Anggota KomisiPembimbing).

Penyuluhanadalahsuatuprosespembelajaranbagipelakuutama

serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan

mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,

permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan

produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Tujuan

penyuluhanpertanianadalahmerubahperilakuutamadanpelakuusahamelalui peningkatanpengetahuan,keterampilandanmotivasinya.Penyuluhanmerupakan salahsatubentukpelayananyangdiberikanpemerintahkepadamasyarakatdalam halinipetani.

Agar tujuan penyuluhan dapat tercapai maka diharapkan sumberdaya manusia penyuluhan ini memiliki kualitas yang baik yang

ditunjukkan dengan kinerja yang baik pula. Peningkatan kinerja ini dapat

dilakukanmelaluiindividupenyuluhdanmelaluiorganisasipenyuluhantersebut. Saat ini di Kabupaten Serdang Bedagai kegiatan penyuluhan dilakukan oleh

BadanPelaksanaPenyuluhandanKetahananPangan(BP2KP).

KinerjaPenyuluhandirasakanmenurunsaatini,karenasemakin menurunnya kedisiplinan penyuluh dalam melaksanakan kewajibannya. GladikaryayangdilaksanakandiKabupatenSerdangBedagaiinibertujuanuntuk menentukanstrategiyangtepatuntukdilaksanakanagarkinerjapenyuluhandapat ditingkatkan.Darihasilanalisisyangdilakukanmelaluiwawancaradandiskusi dengan responden yang terkait diperoleh faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhikinerjapenyuluhan. Faktor Internal meliputi umur,masakerja,

pendidikan formal, pelatihan, motivasi, persepsi terhadap tugas, pemanfaatan

media, hubungan interpersonal, dan jumlah kelompok yang dibina. Faktor

ekternalmeliputiadministrasi,ketetapankebijakanorganisasi,ketersediaansarana dan prasarana, dukungan sistem penghargaan, kondisi lingkungan kerja,

keterjangkauandaerahtemapatbekerja,tingkatpartisipasiaktifmasyarakatserta dukunganpembinaandansupervisi.

FaktorInternaldanEkternaltersebutdianalisisdenganmenggunakan SWOTdanmenghasilkanbeberapaalternatifstrategidenganmemformulasikan strategi, yaitu SO (Strenghts-Opportunities), WO (Weaknesses-Threats), ST

(Strenghts-Threats), dan WT (Weaknesses-Threats). Secara ringkas untuk

meningkatkankinerjapenyuluhpertaniandiKabupatenSerdangBedagaimaka diperlukan strategi-strategi penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang tepat

melaluiupayapeningkatanterhadaptigaaspekpentingyaitupeningkatanperan organisasipenyelenggaraanpenyuluhanpertanian,peningkatanjenjangkarierdan kesejahteraan penyuluh pertanian peningkatan peran lembaga pendukung

(14)

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Penyuluhanmerupakansalahsatubentukpelayananyangdiberikan

pemerintahkepadamasyarakat. Masyarakatsebagaipenggunajasapenyuluhan

dalamhaliniadalahpetani.Kelembagaanpenyuluhansalahsatuorganisasi

non-profit yang dimiliki oleh pemerintah. Organisasi ini memberikan jasa layanan

kepada masyarakat terutama petani untuk memperoleh informasi mengenai

program-program pertanian serta informasi untuk memecahkan masalah yang

berkaitandenganbidangpertanianmulaidarisubsektorhulusampaisubsektor

hilir.

Kelembagaanpenyuluhanmerupakansuatufaktorpenentuyang

penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya pertanian dan tercapainya

tujuan pembangunan pertanian Kelembagaan penyuluhan dibentuk untuk

mewadahi proses dan kegiatan penyuluhan. Sistem penyuluhan yang dahulu

hanyaterdiridaripetani,penyuluhdankelembagaanstrukturalsaatinimenjadi

lebih lengkap yaitu terdiri dari petani, penyuluh, pelaku agribisnis lainnya,

lembaga penelitian, pendidikan dan lembaga pelatihan. Penyelengaraan

penyuluhan saat ini dilakukan dengan pendekatan sistem dan usaha agribisnis

yangberdayasaing,berkerakyatan, danberkelanjutan.

Sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian nomor

:273/KPTS/OT.160/4/2007, kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan

pendekatankelompok.Kelompokinidibentukditingkatdesadansesuaidengan

UUnomor16tahun2006tentangPenyuluhanPertanian,Peternakan,Perikanan,

(15)

dan Kehutanan, kegiatan penyuluhan dan pembinaan kelompok tani dilakukan

olehPenyuluhPertanian.ProgramPemerintahtersebuatadalahuntukmencapai

satudesaterdapatsatuorangpenyuluh.Kelembagaanpenyuluhanyangterdekat

dengan masyarakat saat ini adalah Balai Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

(BPKP).

KabupatenSerdangBedagai merupakan salah satu kabupatendi

Indonesiayangmemilikiperangkatkelembagaanpenyuluhan.Kelembagaanini

berdiri sejak tahun 2007. Balai Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPKP)

merupakan suatu unit penunjang penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang

administrasi, pengaturan, pengelolaan dan pemanfaatannya adalah tanggung

jawabpemerintahKabupaten.Agarkegiatanpenyuluhandapatberjalandengan

baik maka diperlukan sumber daya penyuluh yang memiliki kemampuan dan

kompetensi yang baik dalam bidang pertanian. Lapangan, sarana, prasarana,

pendanaansertastastuskelembagaanyangkuatsangatperluagarkinerjadapat

tepat guna (efektif) dan berhasil guna (efisien) dalam menjalankan tugas dan

fungsikelembagaan.

Tujuan utama kegiatan penyuluhan yang dilakukan para

penyuluhandapatdilihatdaribeberapahalyaitu:

1. Perubahanperilakudanpolapikirpetanidalamkegiatanpertanian

2. Peningkatanhasilpertanian

3. Peningkatanpendapatanpetanidarihasilpertanian.

Selama ini petani melaksakan kegiatan pertanian berdasarkan

pengalamanpadamasalaluataukebiasaan yangtelahdilakukansecara

(16)

salah dalam bertani seperti tidak menggunakan pola tanam dan perencanaan,

hanya mengandalkan pupuk kimia dan penggunaan secara berlebihan,

memaksakansistemataucarayangjustrudapatmerusakekosistemtanamanyang

secarajangkapanjangdapatmenyebabkanproduksimenurunkarenakerusakan

ekosistem.

Seiring dengan berjalannya waktu, terlihat bahwa kegiatan

penyuluhansaatinitidakberjalansesuaidenganyangdiharapkan.Kondisiyang

terjadi di lapangan tidak sesuai dengan yang di harapkan yaitu terlihat dari

penurunan produksi petani dan kondisi kerja penyuluh yang mengalami

kemunduran. Adabeberapahal yangmenggambarkan haltersebut. Selamaini

sejakberdirinyakabupatenini,SerdangBedagaimengalamiswasembadaberas.

ProduksiberasdapatdilihatpadaLampiran1.Menurutdata,padaproduksipadi

mulaitahun2005sampai2007cenderungmeningkatataustabilyaitusebanyak

298.708tonpadatahun2005menjadi334.704tonpadatahun2006dan342.434

tonpadatahun2007.Namunsejaktahun2007sampaisekarangproduksipadi

mengalami penurunan, terlihatdarihasil panen daribeberapakecamatan pada

Lampiran 1. Pada tahun 2007 menuju 2008, produksi mengalami peningkatan

sebanyak1406tonyaitu342434tonpadatahun2007menjadi343838tonpada

tahun2008.NamunPadatahun2009-2010mengalamipenurunan.Perilakupetani

yangseringtidakmengenalpotensidaerahdanmelaksakansistempertanianyang

tidak sesuai dengan pola tanam yang ditetapkan menjadi faktor penurunan

produksitersebut.

Keadaan seperti ini yang membuat pentingnya penyuluhan

pertanianuntukdilaksakansecaraintensif.Sistempenyuluhanselainmemberikan

(17)

pengarahan dan informasi kepada petani, juga memberikan praktek langsung

bersamapetani.Bersamaandenganpolatanamyangditetapkansecara

bersama-sama, juga perencanaan tanamam dari mulai perlakuan serta sarana produksi

(saprodi), penyuluh berkewajiban untuk membuat demonstrasi plot (demplot)

seluas luasan yang telah ditetapkan, sebagai lahan percontohan yang dapat

menjadiacuanbagipetanidalammelaksanakankegiatanpertaniannya.Saatini

demplotyangdibuat adalahseluassatuhektaruntukmewakililahanpertanian

seluas25ha.Selainberhubungandengankegiatanonfarmyaituyangberkaitan

denganproduksi,penyuluhanjugamembantudalamkegiatanofffarmyaitupasca

panen, serta pengolahan. Hal ini berguna untuk membantu petani dalam

mendapatkan harga yang pantas, pemasaran yang baik, pemanfaatan hasil

pertaniandalambentukyanglainjugamengurangiprodukyangterbuang,seperti

denganpelatihanpembuatankompos,carapanenyangtepatdanpengolahanhasil

pertanianmelaluikelompokwanitatani.Pelaksanaanpenyuluhaninidilaksanakan

denganpendekatanpendidikanuntukorangdewasa.Denganadannyapendekatan

sepertiini,diharapkandapatmerubahpolapikirpetaniuntukbertanisecaraefektif

danmendahulukanprinsip-prinsippertanianyangbaikdanbenar.

Hasil keluaran (output) dari kegiatan penyuluhan selain dari

peningkatan produksi adalah perubahan pola pikir dan perilaku petani dalam

melaksanakan pertanian. Melalui penyuluhan diharapkan tingkat kelas dari

kelompoktanidapatmeningkatdarikelompoktanipemulasampaikelompoktani

TerampilatauUtama.Peningkatankelaspetanidinilaidaribeberapaaspekyaitu

polatanam yangsudahterencanabaikdarisisisistemtanam,pengolahandan

(18)

baik, memiliki dana atau buku kas serta memiliki Rencana Usaha Kelompok

(RUK). Sejak berdirinya Badan Penyelenggara Penyuluhan dan Ketahanan

Pangan (BP2KP) sampai saat ini, perkembangan kelompok tani tidak

menunjukkanperkembanganyangbaiksecarakualitas.HaliniterlihatpadaTabel

1berikut:

Tabel1.

PerkembanganKelasKelompokTanidiKabupatenSerdangBedagai

Sumber:BP2KPBidangKelembagaan(Diolah)2011

Padatabeldiatasterlihatbahwa,kualitaspetanitidakmengalami

peningkatanyangbaiksecarakualitas.Padakenyataannyamasihbanyakpetani

yangtidakmelaksanakanpolapertanianyangterencanasesuaidenganpolatanam

yangditetapkanbaikdarisistemtanamsampaipadapengolahandanpemasaran.

Masih banyak yang mengolah pertanian secara tradisional, sehingga hama

pertanianpunmeningkatsertaproduksimenurun.Selainitupengolahanhasiljuga

belummenerapkancarayangefektifdanefisiensehinggabanyakmenghasilkan

produk panen yang terbuang percuma. Ketergantungan kepada tengkulak juga

membuat pendapatan petani dari hasil panennya tidak meningkat karena tidak

mendapatkan harga yang sesuai. Petani belum memanfaatkan kelembagaan

kelompok tani dengan baik dalam menjalankan usaha tani. Hal ini terlihat

sebagianbesarkelompoktanitidaklengkapsecaraadministrasidantidakkuat

Tahun KelasKelompokTani Total

Pemula Lanjut Madya Utama

2007 980 - - - 980

2008 1350 - - - 1350

2009 1517 35 - - 1552

2010 1514 38 - - 1552

2011 1514 37 1 - 1552

[image:18.595.120.511.265.369.2]
(19)

dalampermodalan.Haliniyangmenyebabkankelaskelompoktanitidaldapat

meningkat.

SaatinidiKabupatenSerdangBedagaiterdapat17Kecamatan,6

Kelurahandan243Desa.SaatterbentukKelembagaanPenyuluhantahun2007

KabupatenSerdangBedagaihanyamemiliki30orangpenyuluhpertanian.Jumlah

ini tidak sebanding dengan jumlah desa yang terdapat di Kabupaten ini yaitu

sebanyak243desa.Halinitentusajaakanmenghambatterlaksananyaprogram

pertanian di desa dan tidak sesuai dengan target satu desa satu penyuluh.

Pelaksanaan pembangunan pertanianmenjadi tidak meratakarenatidak semua

desa memiliki petugas yang dapat mendampingi petani untuk menjalankan

program-programpertanian.Saatiniterdapat151orangpenyuluhpertaniandi

KabupatenSerdangBedagai.WalaupundemikianmasihadadesadiKabupaten

Serdang Bedagai yang tidak memiliki penyuluh. Penyebaran jumlah penyuluh

terhadapjumlahdesadapatdilihatpadaLampiran2. Selainitudengankondisi

tersebutadapenyuluhyangmerangkaplebihdarisatudesa.

Selainitupenurunankinerjapenyuluh terlihatdalambeberapahal

yang menjadi tugas dan kewajiaban penyuluh itu sendiri. Ada beberapa tugas

administrasiyangharusdilakukanolehpenyuluhsepertipengumpulanLembar

Persiapan Kunjungn (LPK), Pengumpulan Programa Penyuluhan,

MonografidanRencanaKerja.Umumnyauntuksemualaporanadministrasiini

berkaitan dengan tugas penyuluh dilapangan yaitu supervisi dan penyampaian

materi penyuluhan. Secara umum sebagain besar penyuluh terlambat dalam

pengumpulanlaporanbahkanadayangtidakmemberikanlaporansampaibatas

(20)

Pangan(BP2KP)yangakanberdampakpadaterlambatnyapenyusunanrencana

kerjadanprogramtingkatkabupaten.KondisitersebutdapatdilihatpadaTabel2

berikut.

Tabel2.

PersentasePenyuluhdalamPengumpulanLaporanAdministrasi

(Programa,MonografidanRencanaKerja)PadaLimaBPKP

Sumber:BP2KPdokumenBid.Penyuluhan2011(diolah) BPKP:BalaiPenyuluhandanKetahananPangan

Selain itu kedisiplinan penyuluh dalam menghadiri posko

kecamatandanpelatihansertakordinasiBPKPyangdilakukansekaliduaminggu

jugamengalamikemunduruan.Daridatayangadapersentaseketidakhadirandari

tahun2008sampai2010mengalamipeningkatanyaitumencapai27persenpada

beberapa bulan tertentu di tahun 2010, kondisi tersebut dapat dilihat pada

Lampiran3.Padapertemuanrutinyangdiadakansekalidalamduamingguini,

yaitu posko kecamatan dan pelatihan BPKP ini penyuluh diwajibkan untuk

mengumpulkanLembarPersiapanKunjungan(LPK).Namundaridatayangada

terlihatpenurunandalamjumlahpenyuluhyangmengumpulkanlaporanini.Hal

inidapatdilihatpadatabelberikut.

Tabel3.

PersentasePenyuluhyangMengumpulkanLPKTahun2008-2011

Sumber:BidangPenyuluhan2011(diolah)

No BPKP 2008(%) 2009(%) 2010(%) 2011(%)

1 Sijonam 100 97 70 63

2 SeiRejo 100 80 67 60

3 TanjungBeringin 98 60 60 56

4 DolokMasihul 100 80 80 60

5 Brohol 100 85 70 60

No BPKP 2008(%) 2009(%) 2010(%) 2011(%)

1 Sijonam 100 98 70 63

2 SeiRejo 100 100 80 70

3 TanjungBeringin 100 95 85 73

4 DolokMasihul 95 100 76 60

5 Brohol 100 98 80 68

[image:20.595.116.514.182.302.2] [image:20.595.115.514.616.720.2]
(21)

Data pengumpulan Lembar Persiapan Kunjungan merupakan

gambarandarikedisiplinanpenyuluhdalammelakukankunjungandansupervisi

langsung ke petani. Kondisi diatas menggambarkan kedisiplinan penyuluh

menurun. Selain itu ada beberapa masalah yang mengurangi keefektifan

organisasi penyuluhan seperti teknologi tepat guna tidak tersedia bagi petani,

tidak ada keterkaitan yang efektif antara organisasi penyuluhan dan lembaga

penelitianpertanian,petugaspenyuluhanyangkurangmemperolehlatihandalam

metode penyuluhan dan keterampilan berkomunikasi, tenaga lapangan kurang

memiliki fasilitas transportasi untuk mencapai petani, petugas penyuluhan

kekurangan alat untuk mengajar dan berkomunikasi, penyuluh dibebani tugas

gandadisampingtugaspenyuluhannyasendiri.

1.2PerumusanMasalah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penelitianiniadalah:

1. FaktorapakahyangmenyebabkanpenurunankinerjapenyuluhdiKabupaten

SerdangBedagai?

2. Apasajaalternatifstrategiyangdapatdilaksanakanuntukdapatmeningkatkan

kinerjadanmemajukanpenyuluhandi KabupatenSerdangBedagai?

1.3.TujuanPenelitian

Untuk mengatasi masalah diatas maka penelitian ini dilakukan

dengantujuanuntukmenemukanstrategiyangefektifuntukpeningkatankinerja

(22)

1.4.ManfaatPenelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

banyakpihak,terutamakepada:

a. BadanPelaksanaPenyuluhanPertaniandanKetahananPangan(BP2KP)

sebagaisumbanganpemikiranuntukmemperbaikisistemkerja yangdi

berlakukanuntukparapenyuluhpertaniansehinggadapatmeningkatkan

kinerjadankepuasankerjadaripenyuluhpertanian.

b. Bagi Peneliti untuk menambah pengetahuan dan mengimplementasikan

ilmupengetahuanyangtelahdiperolehuntukmenghadapi permasalahan

yangdihadapipermasalahanyangdihadapiPenyuluhPertanian.

c. MagisterManajemenUSU,sebagaitambahanreferensipenelitiandalam

bidangManajemenSumberdayaManusia.

d. Peneliti selanjutnya sebagai sumber informasi untuk melaksanakan

penelitiandibidangManajemenSumberdayaManusiaterutamamengenai

kinerjapenyuluhpertanian.

1.5.BatasandanRuangLingkupPenelitian

Pembatasan masalah berfungsi untuk lebih memfokuskan dan

memperkecilruanglingkupbahasanmasalah,sehinggatidakmenyimpangdari

persoalanyanginginditeliti.Olehsebabitupenelitianinimemilikibatasandan

ruanglingkupsebagaiberikut:

1. Geladikaryainimencakupdimensi-dimensiyangberhubunganlangsung

dengan tugas pokok dan fungsi penyuluhan pertanian, serta

indikator-indikatoryangdapatmempengaruhikinerjapenyuluhpertanian.

(23)

2. TugaspokokdanfungsipenyuluhanmengacupadaUURINO16Tahun

2006tentangPenyuluhanPertanian,PerikanandanKehutanandanPermen

(24)

BAB

II

KERANGKA

TEORETIS

2.1PengertiandanProsesManajemenStrategis

MenurutStephanieK.MarrusdalamUmar(2008)strategiberarti

suatuprosespenentuanrencanaparapimpinanpuncakyangberfokuspadatujuan

jangkapanjangorganisasiyangdisertaidenganpenyusunansuatuupayaataucara

agar tujuan dapat tercapai. Menurut David (2006), strategi adalah alat untuk

mencapai tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan potensial yang

membutuhkankeputusanmanajementingkatatasdan sumberdayaperusahaan

dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengaruhi kemakmuran

perusahaan dalam jangka panjang. Strategi memiliki konsekuensi yang

multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor

internaldaneksternalyangdihadapiperusahaan.

Manajemen strategi dapat didefenisikan sebagai ilmu tentang

perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang

memungkinkanorganisasimencapaitujuan.TujuanManajemenStrategisadalah

memanfaatkan dan menciptakan peluang-peluangbarudan berbedapadamasa

mendatang(David,2006).Prosesmanajemenstrategisterdiridaritigatahapyaitu

perumusanstrategi,pelaksanaanstrategi,danevaluasistrategi.

a. Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi

organisasi,mengidentifikasipeluangdan ancamaneksternalorganisasi,

menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan

(25)

tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif

untukorganisasidanmemilihstrategiuntukdigunakan.

b. Pelaksanaanstategimengharuskanperusahaanuntukmenetapkansasaran

tahuanan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasi

sumber daya sehingga perumusan strategi dapat dilaksanakan.

Pelaksanaanstrategimencakuppengembanganbudayayangmendukung

strategi, menciktakan struktur organisasi yang efektif, pengarahan

kembaliusaha-usahapemasaran,penyiapananggaran,pengembangandan

pemanfaatansisteminformasi,sertamenghubungkankompensasiuntuk

karyawandengankinerjaorganisasi.

c. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen startegis. Tiga

kegiatan pokok evaluasi strategi adalah mengkaji ulang faktor-faktor

eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang

diterapkan sekarang ini, mengukur kinerja dan melakukan tindakan

korektif

Salahsatucarayangdigunakanuntukmempelajaridanmengaplikasikanproses

manajemen strategis adalah dengan sebuah model, dimana setiap model

mempresentasikan semacam proses. Berikut ini merupakan model manajemen

(26)
(27)

2.1.1Visi,Misi,danTujuanOrganisasi

Visimerupakanrumusandarisalahsatuataugabungandaritiga

halberikut:(1)apayanginginkitacapaipadamasadepan,(2)apayangingin

kitaperolehpadamasadepan,dan(3)kitainginmenjadiapapadamasadepan.

Visiyangjelasakanmenjadidasaruntukmengembangkanpernyataanmisiyang

komprehensif(David2006).Visiakandilengkapidenganmisiperusahaanyang

menyatakantujuanperusahaanditinjaudaripihakyangberkepentingandengan

perusahaanyangterdiridaripelanggan,karyawan,pemegangsaham,pemerintah,

pemasokperusahaandanlain-lain.Misiadalahrumusantentangapayangharus

kita kerjakan atau selesaikan. Pernyataan misi adalah deklarasi tentang alasan

keberadaansebuahorganisasi.Pernyataanmisiyangjelasadalahpentinguntuk

merumuskan tujuan dan formulasi strategi yang efektif. Pernyataan misi ini

menjawabpertanyaan”ApaBisnisKita?(David2006).

2.1.2AnalisisLingkunganOrganisasi

Organisasi yang sukses adalah organisasi yang dapat mengenali

dan memberi interaksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan, serta

kecenderungan yang belum terpenuhi dalam lingkungan. Analisis lingkungan

merupakan suatu proses yang digunakan perencana strategis untuk memonitor

sektorlingkungandalammenentukanpeluang-peluangataupunancaman-ancaman

terhadaporganisasi(JauchdanGlueck1988,dalamKristiyani2008).Lingkungan

organisasi dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan

(28)

a.AnalisisLingkunganInternal

Analisislingkunganinternalmerupakantahappengkajian

faktor-faktoryangmenjadikekuatandankelemahandalamsuatuorganisasi.Kekuatan

merupakansuatukelebihankhususyangmemberikankeunggulankomparatifdi

dalam suatu industri yang berasal dari organisasi. Sedangkan kelemahan

merupakanketerbatasandankekurangandalamhalsumberdaya,keahliandan

kemampuan yang secara nyata menghambat aktivitas keragaan organisasi.

Menurut David (2006), terdapat beberapa faktor yang diidentifikasi dalam

lingkunganinternalperusahaan,yaitu:

1)Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan

pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua

sumberdayaorganisasiuntuktercapainyatujuanorganisasiyangtelahditetapkan.

Menurut David (2006), terdapat lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan,

pengorganisasian,pemberianmotivasi,pengelolaanstaf,danpengendalian.

2)Pemasaran

Pemasarandapatdideskripsikansebagaiprosesmendefinisikan,mengantisipasi,

menciptakan, sertamemenuhi kebutuhandan keinginan pelanggan atas barang

danjasa.MenurutKotler(1999),terdapatempatmacambauranpemasaran,yaitu

produk,harga,distribusi,danpromosi.

3)KeuanganatauAkuntansi

Danadibutuhkandalamoperasionalorganisasi.Olehkarenaitu,faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam aspek keuangan atau akuntansi, adalah

kemampuan organisasi memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang,

(29)

beban yang harus ditanggung organisasi sebagai upaya memperoleh modal

tambahan, hubungan baik dengan penanam modal dan pemegang saham,

pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk, pemantauan

enyebabinefisiensi,dansistemakuntingyanghandal(Umar2008).

4)Produksi/Operasi

Fungsiproduksiatauoperasidarisuatubisnisterdiriatassemuaaktivitasyang

mengubah input menjadi barang dan jasa. Menurut David (2006), manajemen

produksi atau operasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi : proses,

kapasitas,persediaan,tenagakerja,dankualitas.

5)SumberDayaManusia

Manusiamerupakansumberdayaterpentingbagiperusahaan.Olehkarenaitu,

manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan

perusahaan. Beberapafaktor yangperludiperhatikan pada aspek sumberdaya

manusia, antara lain langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM,

keterampilandanmotivasikerja,produktivitas,dansistemimbalan(Umar2008).

6)PenelitiandanPengembangan

Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produkkhususnya harus

memiliki orientasi litbang yang kuat. Pengeluaran litbang ditujukan pada

pengembanganprodukbarusebelumpesaingmelakukannnyauntukmemperbaiki

kualitas produk atau untuk memperbaiki proses produksi untuk menurunkan

biaya.

Badan usaha pemerintah dan organisasi nirlaba biasanya tidak

(30)

hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan laba secara financial tidak menjadi

pembahasandalamGladikaryaini.

B.AnalisisLingkunganEksternal

Analisislingkunganeksternaldiperlukanuntukmengetahui

faktor-faktor yang dapat memberikan peluang dan ancaman bagi organisasi. Pada

umumnya lingkungan eksternal berada di luar kontrol perusahaan. Menurut

PearcedanRobinson(1997),lingkunganeksternalterdiridarilingkunganjauh

danlingkunganindustri.LingkunganJauhmenurutPearcedanRobinson(1997)

lingkunganjauhterdiridarifaktor-faktoryangbersumberdariluardanbiasanya

tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu organisasi tertentu, yaitu

faktorekonomi,sosial,politik,danfaktorteknologi.

2.1.3Faktor-faktoryangMempengaruhiKinerjaPenyuluhPertanian

MenurutYusri(1999),adaduafaktoryangmempengaruhikinerja

penyuluhpertaniandalambekerjasecaraprofessional,yaitu:

a. Faktor Internal Penyuluh Pertanian. Kinerja penyuluh dipengaruhi oleh

faktor-faktordaripenyuluhitusendiri.Inilahyangdisebutfaktorinternalyang

terdiridari:

1.Pendidikanformalpenyuluhpertanian.

Telah ditetapkan basis pendidikan formal pertanian minimal Diploma III atau

memperoleh sertifikat pendidikan dan latihan fungsional dibidang penyuluhan

pertanian.Tingkatpengetahuanmempengaruhiketerampilandankeahlianyang

dimiliki untuk melaksaanakan tugasnya mengimbangi dinamika masyarakat

petani.

(31)

2.UmurPenyuluhPertanian

Semakinbertambahumurdangolonganpenyuluh,persepsipenyuluhpertanian

tentang jabatan fungsional dalam pengembangan karier dan profesi penyuluh

semakinrendah.

3.MasaKerjaPenyuluhPertanian

Semakinlamamasakerja,penyuluhakansemakinmenguasaibidangpekerjaan

yangmenjaditanggungjawabnyasehinggaakansemakinmatangdan pekerja

lebih produktif dan bersaamaan dengan kemampuan kerja menentukan kinerja

kerja.

b.FaktorEksternal.Beberapafaktoreksternalpenyuluhyangdipertimbangkan

berhubungandengankinerjapenyuluhpertanianadalah:

1.Ketersediaansaranadanprasaranayangdiperlukan.

Dengan adanya sarana dan prasarana seperti teknologi pertanian, pelatihan,

transportasi, computer, OHP dan lain-lain sangat diperlikan penyuluh dalam

pelaksanaantugasnya.

2.Sistempenghargaan

Halinibiasanyaterkaitdenganperbaikansistempenggajian,tunjanganfungsional

dandanaoperasionalsertajabatanataukepangkatan.

3.Komoditasdominandiwilayahbinaan

Kebiasaan pola tanam yang dilakukan oleh petani secara turun temurun telah

memberikanpengetahuanteknologiusahatanidanpengalamanberhargakepada

petani untuk dapat dikembangkan kearah yang lebih maju dan rasional dalam

(32)

2.1.4MatriksIFEdanEFE

Matriks IFE ditujukan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan

internaldanmengukursejauhmanakekuatandankelemahanyangdimilikiunit

yangdianalisis.MatriksEFEditujukanuntukmengidentifikasifaktorlingkungan

eksternaldanmengukursejauhmanapeluangdanancamanyangdihadapiunit

yangdianalisis(Rangkuti,2008)

2.1.5MatriksSWOT

Menurut Rangkuti (2008), analisis SWOT adalah identifikasi

berbagaifaktorsecarasistematisuntukmerumuskanstrategiperusahaan.Melalui

analisisini,perusahaandiharapkandapatmenyusunberbagaialternatifstrategi

berdasarkan kombinasi antara faktor kekuatan, kelemahan, peluang, adan

ancaman.MatriksSWOTadalahalatyangpentingbagiseorangmanajerdalam

mengembangkan empat tipe strategi, yaitu SO (Strenghts-Opportunities), WO

(Weaknesses- Opportunities), ST (Strenghts-Threats), dan WT (

Weaknesses-Threats).

2.1.6ManajemenStrategikSektorPublik

Manajemen strategik tidak hanya digunakan pada sektor swasta

tetapijugasudahditerapkanpadasektorpublik.Penerapanmanajemenstrategik

pada kedua jenis institusi tersebut tidak jauh berbeda, hanya pada organisasi

sektorpubliktidakmenekankantujuanorganisasipadapencarianlabatetapilebih

padapelayanan.MenurutAnthonydanYoungdalamMahsun(2009)penekanan

organisasisektorpublikdapatdiklasifikasikankedalam7halyaitu:(1)Tidak

bermotif mencari keuntungan. (2) Adanya pertimbangan khusus dalam

pembebanan pajak. (3) Ada kecenderungan berorientasi sematamata pada

(33)

pelayanan.(4)Banyakmenghadapikendalayangbesarpadatujuandanstrategi.

(5) Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan

bantuan keuangan (6) Dominasi profesional. (7) Pengaruh politik biasanya

memainkan peranan yang sangat penting. Seorang ahli bernama Koteen

menambahkan satu hal lagi yaitu less responsiveness bureaucracy dimana

menurutnyabirokrasidalamorganisasisektorpubliksangatlambandanberbelit–

belit. Sedangkan pada sektor swasta penekanan utamanya pada pencarian

keuntunganataulabadantentunyakelangsunganhiduporganisasimelaluistrategi

dantujuanyangtelahditetapkansebelumnya.

AnalisisSWOTmerupakansalahsatualatdalammanajemenstrategikuntuk

menentukan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan

(opportunity) dan ancaman (threat) dalam organisasi (Salusu,2003). Analisis

SWOTdiperlukan dalam penyususnanstrategi organisasi agardapat mencapai

tujuan dengan efektifdan efisien.Walaupunanalisis SWOTdianggap sebagai

suatuhalyangpentingnamunkadangkalamanajermenghadapimasalahdalam

analisisini.Masalah–masalahtersebutadalah:

1. The Missing link Problem, masalah ini timbul karena hilangnya unsur

keterkaitan, yaitu gagalnya menghubungkan evaluasi terhadap faktor

internaldanevaluasiterhadapfaktoreksternal.Kegagalantersebutakan

berimbaspadalahirnyasuatukeputusan yangsalahyangmungkinsaja

untukmenghasilkannyasudahmemakanbiayayangbesar.

2.TheBlueSkyProblem,masalahiniidentikdenganlangitbirudimanalangit

yangbiruselalumebawakegembiraankarenacuacayangcerah.Halini

(34)

menetapkansesuatukeputusantanpamempertimbangkanketidakcocokan

antara faktor internal dan faktor eksternal sehingga meremehkan

kelemahanorganisasiyangadadanmembesar–besarkankekuatandalam

organisasi.

3.TheSilverLiningProblem,masalahyangberkaitandengantimbulnyasuatu

harapan dalam kondisi yang kurang menggembirakan. Hal ini timbul

karenapengambilkeputusanmengharapkansesuatudalamkondisiyang

tidakmenguntungkan.Masalahakantimbulapabilapengambilkeputusan

meremehkanpengaruhdariancamanlingkungantersebut.

4. The all Things To All People Problem, suatu falsafah yang dimana

pengambil keputusan cenderung untuk memusatkan perhatian pada

kelemahanorganisasinya.Sehinggabanyakwaktuyangdihabiskanhanya

untuk memeriksa kelemahan yang ada dalam organisasi tanpa melihat

kekuatanyangadadalamorganisasitersebut.

5.ThePuttingTheCartBeforeTheHorseproblem,Merekamemulaiuntuk

menetapkan strategi dan rencana tindak lanjut sebelum menguraikan

secarajelasterhadappilihanstrateginya.

Semua kendala diatas haruslah dihindari oleh semua organisasi sektor

publik dalam melakukan analisis SWOT karena sebenarnya analisis SWOT

apabila dilakukan dengan tepat sejak awal akan membantu organisasi sektor

publikdalammencapaivisi,misidantujuanyangditetapkan.

2.2.Kinerja

Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam

(35)

mewujudkan sasaran, tujuan, visi, misi organisasi yang dituangkan melalui

perencanaanstrategisorganisasi(Moeheriono,2009).Kinerjadalammenjalankan

fungsinyatidakberdirisendiri,melainkanselaluberhubungandengankepuasan

kerjakaryawandantingkatbesaranimbalan yangdiberikan,sertadipengaruhi

olehketerampilan,kemampuandansifat-sifatindividu.Beberapaaspekmendasar

dalampengukurankinerjayaitu:

1. Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi dengan menetapkan

secaraumumapayangdiinginkanorganisasisesuaidengantujuan,visi

danmisinya.

2. Merumuskan indikator kinerja, dan ukuran kinerja yang mengacu pada

penilaian kinerja secara tidak langsung, sedangkan indikator kinerja

mengacu pada pengukuran kinerja secara langsung yang berbentuk

keberhasilamutama(criticalsuccessfactor),danindikatorkinerjakunci

(keyperformanceindicator).

3. Mengukurtingkat capaian tujuan dan sasaran organisasi , menganalisis

hasil pengukuran kinerja yang dapat diimplementasikan dengan

membandingkantingkatcapaiantujuandansasaranorganisasi.

4. Mengevaluasi kinerja dengan menilai kemajuan organisasi dan

pengambilankeputusanyangberkualitas,memberikangambaranatauhasil

kepada organisasi seberapa besar tingkat keberhasilan tersebut dan

mengevaluasilangkahapayangdiambilorganisasiselanjutnya.

2.2.1AkuntabilitasKinerjaPemerintah

Akuntabilitas pemerintah dalam negara demokrasi harus

(36)

rakyat. Berdasarkan Instruksi Presiden no.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

KinerjaInstansiPemerintah(AKIP),sasaransistemAKIPtersebutadalahsebagai

berikut:

1. Menjadikaninstansipemerintahyangakuntabelsehinggadapatberoperasi

secara efisien, efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan

lingkungannya.

2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah dalam terwujudnya

partisipasimasyarakatdalampelaksaanpembangunannasional.

3. Terpeliharannya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah atas

pertanggungjawabannya.

SecarateknispelaksanaanAKIPdiIndonesiatelahdiaturmelaluiInpresNo.7

Tahun 1999, Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), dan

ditindak lanjuti dengan keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.

589/IX/6/Y/1999tentangPedomanPenyusunanPelaporanAkuntabilitasKinerja

Instasi Pemerintah yang di sempurnakan melalui Keputusan Kepala LAN No.

239/IX/6/8/2003. Setiap instansi pemerintah harus menyerahkan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang berdasarkan dari

rencanadankegiatanyangberpedoamandalamrencanastrategisberisikanvisi,

misi,tujuan,sasaran,danstrategiinstansi.

2.2.2IndikatordanPenilaianKinerja

Definisiindikatorkinerjaadalahukurankuantitatifataukualitatif

yangmenggambarkantingkat pencapaiansuatusasaranatautujuan yangtelah

ditetapkan (BPKP, 2000). Sementara menurut Lohman (2003) dalam Mahsun

(2009), indikator kinerja (performance indicators) adalah suatu variabel yang

(37)

digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi

prosesatauoperasidenganberpedomanpadatarget-targetdantujuanorganisasi.

Jadi jelas bahwa indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk

menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang diwujudkan dalam

ukuran-ukurantertentu.

Indikatorkinerja(performanceindicator)seringdisamakandengan

ukurankinerja(performancemeasure).Namunsebenarnya,meskipunkeduanya

merupakan kriteria pengukuran kinerja, terdapat perbedaan makna. Indikator

kinerjamengacupadapenilaiankinerjasecaratidaklangsungyaituhal-halyang

sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya

cenderung kualitatif. Sedangkan ukuran kinerja adalah kriteria kinerja yang

mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, sehingga bentuknya lebih

bersifat kuantitatif. Indikatorkinerja dan ukuran kinerjaini sangat dibutuhkan

untukmenilaitingkatketercapaiantujuan,sasaran,danstrategi.

Indikator Kinerja (performance indicator), sering disamakan

dengan ukuran kinerja. Namun sebenarnya meskipun keduannya merupakan

sama-samadalamkriteriapengu

Gambar

Tabel 1.
Tabel Persentase Penyuluh dalam Pengumpulan2.  Laporan Administrasi
Gambar 2. Siklus Manajemen Kinerja
Gambar  3.Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai, kemudian setelah terbentuknya Kabupaten maka penelitian ini bertujuan juga untuk

Dengan demikian hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pedagang salak lokal di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai melakukan strategi pemasaran dalam

Agar pengendalian terhadap upaya alih fungsi tanah pertanian menjadi tanah perumahan dapat efektif dan efisien di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, pemerintah sudah melakukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan usahatani jagung manis manis di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai menggunakan strategi SO, dimana

Analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi yang digunakan pengembangan kambing potong melalui kelompok peternak di Kabupaten Serdang Bedagai antara lain: peningkatan

Adapun strategi yang dilakukan pada pengembangan kambing potong melalui kelompok peternak di Kabupaten Serdang Bedagai dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

“bagaimana Peran koordinasi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan dalam peningkatan Aksesibilitas pangan di daerah rawan pangan kabupaten

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja