• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X SEMESTER I SMAN 9 MEDAN T.P. 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X SEMESTER I SMAN 9 MEDAN T.P. 2016/2017."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN KOO PERATI F T I PE GROUP INVES TI GATION TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X SEMESTER I SMAN 9 ME DAN T. P 201 6/ 2017

Oleh :

Juni Astuti Siburian NIM 4123321026

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Juni Astuti Siburian dilahirkan di Aek Kulim, Kec. Simangambat, Kab.

Padang Lawas Utara pada tanggal 19 Juni 1994. Ayah bernama Abdul Siburian

dan Ibu bernama Romauli Sianturi merupakan anak keempat dari enam

bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri No. 118427 Aek babura

dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP

Swasta St. Yosep Aek Kanopan, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,

penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Santa Maria Medan dan lulus pada

tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas Negeri Medan

Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X SEMESTER I SMAN 9 MEDAN

T.P. 2016/2017

Juni Astuti Siburian (NIM 4123321026)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok pengukuran di kelas X semester I SMAN 9 Medan T.P. 2016/2017.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMAN 9 Medan yang berjumlah 270 siswa yang terdiri dari tujuh kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X-1 (sebagai kelas eksperimen) yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan kelas X-4 (sebagai kelas kontrol) yang diberi perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional yang ditentukan dengan cara cluster random sampling. Data penelitian ada satu macam yaitu dalam bentuk hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dengan lima option jawaban yang sebelumnnya telah divalidasi.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 35,71 dan kelas kontrol adalah 33,14, setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70 dan kelas kontrol 49. Berdasarkan analisis uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Berdasarkan hasil uji t satu pihak diperoleh thitung > ttabel, hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok pengukuran di kelas X semester I SMAN 9 Medan T.P. 2016/2017.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

berkat dan kebaikan-Nya yang memberi hikmat dan kesehatan kepada penulis

sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Kelas X Semester I SMAN 9 Medan T.P 2016/2017” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak

Drs.Jonny H. Panggabean, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis

sampaikan kepada Bapak Prof. Mara Bangun Harahap,M.S, Ibu Dra. Betty M,

Turnip, M.Pd, dan Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen penguji I, II, dan III yang

memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya

penulisan skripsi ini.Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak

Drs.Sehat Simatupang, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih

juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA dan

kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA

UNIMED yang sudah membantu penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Riko Marbun,

S.Pd, M.Si selaku kepala SMAN 9 Medan yang memberikan izin penelitian dan

kepada Bapak Sarohatua Sarumpaet, S.Pd, M,Si dan Ibu Dewi Wulandari,S.Pd

selaku guru bidang studi fisika serta seluruh staf dewan guru dan pegawai SMAN

9 Medan yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama

(6)

v

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada A.Siburian dan

R.Sianturi selaku orang tua yang teramat penulis sayangi yang telah mengajari

penulis tentang arti kesederhanaan dalam hidup. Mendidik dan membesarkan

penulis, memberi doa yang tulus, kasih sayang yang tak henti, dan dorongan serta

sumbangsih yang besar dari segi spiritual, materil dan nasehat yang menjadi

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, juga teristimewa

penulis ucapkan terima kasih kepada Abangku tercinta Dennis Samuel Siburian,

Kakak Ipar saya Rohani Siallagan, kakak saya Eka Krisnawati dan Betala

Siburian, Adek saya Gabriela Meyril dan Meri Yanti Siburian yang telah

memotivasi dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada kekasih saya Yansen

Harianto Sirait yang selama penyusunan Skripsi penulis setia membantu dan

memberikan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Eks. A 2012 dan

teman-teman satu PS saya terima kasih atas saran-saran dan masukannya.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman terbaikku selama

dikampus ( Dahni, Evi dan Hana) dan. teman kost Dahlia No. 35 F (Dahni, Gita,

Tiur, Felisa dan Irma) terimakasih atas kebersamaan dan doanyaa serta membantu

dan memberikan motivasi kepada penulis selama penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Pebruari 2017 Penulis,

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.3 Model,Pendekatan,Strategi,Metode, dan Teknik Pembelajaran 10

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.4.1 Efek Model Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.4.2 Sintaks Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.4.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation 13 2.1.4.4 Hasil Penelitian dengan Model Pembelajaran Kooperatif GI 15

2.1.6 Pembelajaran Konvensional 18

2.1.7 Materi Pembelajaran 19

2.1.7.1 Pengukuran 19

2.1.7.2 Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya 19

2.1.7.2.1 Mistar 19

2.1.7.2.2 Jangka Sorong 20

2.1.7.2.3 Mikrometer Sekrup 21

2.1.7.3 Angka penting 23

2.1.7.4 Besaran dan Satuan 25

2.1.7.4.1 Besaran Pokok 25

2.1.7.4.2 Sistem Internasional 25

2.1.7.4.3 Besaran Turunan 26

2.1.7.4.4 Dimensi 26

(8)

viii

2.3 Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.3 Variabel Penelitian 30

3.4 Jenis Dan Desain Penelitian 31

3.4.1 Jenis Penelitian 31

3.4.2 Desain Penelitian 31

3.5 Prosedur Penelitian 32

3.5.1 Tahap Awal (Persiapan dan Perencanaan) 32

3.5.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian 32

3.5.3 Tahap Akhir Penelitian 33

3.6 Instrumen Penelitian 34

3.6.1 Angket Siswa 34

3.6.2 Tes Hasil Belajar 34

3.6.3 Validitas Tes 36

3.7 Teknik Analisis Data 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 40

4.1.2 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

4.1.2.1.Uji Normalitas 41

4.1.2.2.Uji Homogenitas 42

4.1.2.3.Uji Kemampuan Awal/Pretes 42

4.1.3. Perlakuan dalam Pelaksanaan Penelitian 43

4.1.4. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

4.1.4.1.Uji Normalitas 47

4.1.4.2.Uji Homogenitas 48

4.1.4.3.Uji Hipotesis 48

4.2. Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53

5.1. Kesimpulan 53

5.2. Saran 53

DAFTAR PUSTAKA 54

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks untuk model pembelajaran kooperatif 12

Tabel 2.2 Hasil-hasil Penelitian dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Group Investigation 15

Tabel 2.3 Tujuh Besaran Pokok Dalam SI 26

Tabel 2.4 Dua Besaran Tambahan Dalam SI 26

Tabel 2.5 Tujuh Besaran Pokok Berdimensi 27

Tabel 2.6 Beberapa besaran Turunan, Dimensi dan Satuannya 27

Tabel 3.1 Desain Penelitian tipe Two Group (Pre-Test dan Post-test) 31

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pengukuran 35

Tabel 4.1 Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 40

Tabel 4.2 Uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 41

Tabel 4.3 Uji homogenitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 42

Tabel 4.4 Uji hipotesis data pretes siswa 43

Tabel 4.5 Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 46

Tabel 4.6 Uji normalitas data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 47

Tabel 4.7 Uji homogenitas data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 48

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Mistar 20

Gambar 2.2 Jangka Sorong 21

Gambar 2.3 Mikrometer Sekrup 21

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 33

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Pretes 41

Gambar 4.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Setiap Pertemuan 45

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Siswa 56

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 60

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 74

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I 88

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II 91

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III 94

Lampiran 7 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 96

Lampiran 8 Instrumen Soal Pretest dan Posttest 108

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Belajar 115

Lampiran 10 Perhitungan rata-rata, Varians dan standar Deviasi 123

Lampiran 11 Uji Normalitas 126

Lampiran 12 Uji Homogenitas 130

Lampiran 13 Uji Hipotesis 134

Lampiran 14 Tabel Luas Distribusi Normal Standar 140

Lampiran 15 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 142

Lampiran 16 Daftar Nilai kritis Distribusi F 143

Lampiran 17 Daftar Nilai Kritis Distribusi t 145

Lampiran 18 Hasil Lembar Kerja Siswa 146

Lampiran 19 Reliabilitas Instrumen Tes 148

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian 158

Lampiran 21 Validasi Isi Perangkat Instrumen Oleh Validator 161

Lampiran 22 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi 167

Lampiran 23 Surat Ijin Mengadakan Penelitian Melalui Kepala Dinas 168

Lampiran 24 Surat Ijin Mengadakan Penelitian Melalui Fakultas 169

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan karena masih jauh

tertinggal dibanding negara-negara lain. Di dunia internasional, kualitas

pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia

berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring

Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan

(Education Development Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari

127 negara pada2011.

(http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia-pendidikan-di-indonesia)

Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan

yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)

yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan SDM

yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang dan seyoginya

berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi adalah

pendidikan. Trianto (2011 : 4)

Penyebab utama kegagalan pendidikan sebuah Negara, salah satunya

adalah disebabkan oleh sistem pendidikan yang digunakan, di samping

faktor-faktor lain yang sifatnya lebih kepada masalah-masalah praktis pendidikan, seperti

biaya pendidikan, pemerataan pendidikan, serta kualitas pengajar dan pengelolaan

pendidikan. Abdul Kadir (2012 : 200)

Sementara masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Pola pembelajaran masih bersifat transmitif,

pengajar mentransfer konsep-konsep secara langsung pada peserta didik, dan

siswa secara pasif akan menyerap struktur pengetahuan yang disampaiakan oleh

guru. Sanjaya (2011 : 1) menyatakan bahwa proses pembelajaran di dalam kelas

di arahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi, tanpa di tuntut

untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan

(13)

2

pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Kenyataan berlaku untuk semua mata

pelajaran.

Motlan Sirait (2010 : 1) menyatakan Fisika adalah ilmu yang mempelajari

dan menjelaskan gejala alam serta pemanfaatannya. Pengetahuan tentang gejala

alam ini adalah sangat perlu bagi umat manusia agar dapat dimanfaatkan membuat

hidup manusia menjadi nyaman, misalnya kita dapat menikmati jaringan listrik

karena penguasaan kita terhadap gejala listrik, seorang yang rabun dekat bisa

lebih nyaman membaca setelah dibantu dengan lensa dan lain sebagainya yang

tidak terhingga jumlahnya, bahkan hampir tidak ada dalam kehidupan kita yang

terlepas dari gejala alam.

Pelajaran fisika pada umumnya lebih menekankan pada pemberian

langsung untuk meningkatkan kompetensi sehingga siswa kurang mampu berpikir

kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika. Pemahaman yang kurang

akan pelajaran fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pelajaran fisika sampai saat ini masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan

membosankan serta menempati posisi terakhir sebagai pilihan mata pelajaran

yang disukai oleh siswa. Hal ini disebabkan oleh metode mengajar fisika yang

disajikan kurang bervariasi sehingga kurang menarik minat siswa untuk belajar

fisika.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMAN 9 Medan dengan

melakukan wawancara dengan salah seorang guru fisika mengajar di kelas X yaitu

Ibu Dewi Kemala Sari, diketahui bahwa nilai rata-rata fisika di kelas X masih

rendah. Nilai tersebut tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Mata Pelajaran (KKM)

yaitu 75. Minat siswa pada pelajaran Fisika di kelas X berubah-ubah, hal tersebut

dikarenakan sedikitnya siswa yang menyukai mata pelajaran fisika. Model dan

metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak bervariasi, dimana model

yang paling sering digunakan adalah model pembelajaran kooperatif dan metode

yang digunakan yaitu diskusi kelompok dan ceramah. Tetapi hal tersebut

dikarenakan kondisi siswa yang kurang mendukung sehingga sulit bagi guru

untuk menerapkan model dan metode yang bervariasi. Di kelas X juga sangat

(14)

3

tidak mendukung untuk melakukan praktikum di kelas. Jadi siswa cenderung

pasif, dan hanya menerima pelajaran di dalam kelas.

Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa salah satu kelas X,

diketahui bahwa Fisika bukanlah pelajaran yang mereka senangi, karena menurut

mereka pelajaran fisika itu sulit dimengerti dan terlalu banyak rumus. Siswa

mengatakan bahwa Fisika pelajaran yang sangat membosankan. Tetapi cara

mengajar yang kurang bervariasi menyebabkan pembelajaran Fisika menjadi

membosankan. Guru cenderung menggunakan pembelajaran konvensional yaitu

metode ceramah, diskusi kelompok, mencatat, dan mengerjakan soal. Siswa takut

ketika disuruh mengerjakan soal di papan tulis dan malu untuk bertanya sekalipun

mereka belum paham, karena tidak mau jika salah mereka akan ditertawai oleh

teman-temannya. Siswa kurang terlatih mengembangkan ide-idenya dalam

memecahkan masalah. Siswa masih takut untuk mengungkapkan pendapat. Hal

tersebut menimbulkan kurangnya aktivitas siswa di dalam pembelajaran Fisika.

Permasalahan diatas dapat di selesaikan jika guru mampu memahami

permasalaahan dan mencari model pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran dan kemampuan siswa, sehubungan dengan kesulitan yang sesuai tentu

dapat menjadi solusi bagi peningkatan hasil belajar siswa. Arends (2008:24)

menyatakan bahwa tidak ada satu model pembelajaran yang paling baik diantara

yang lainnya, karena masing-masing model pembelajaran dapat dirasakan baik,

apabila telah diujicobakan untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu. Artinya

setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan

dapat dipadukan dengan model pembelajaran lain untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

Ada beberapa model pembelajaran yang digunakan untuk mengubah

pembelajaran fisika yang bersifat teacher centered menjadi student centered.

Guru dapat meningkatkan aktivitas anak didiknya melalui pembelajaran yang

didasari penyelidikan. Salah satunya adalah model pembelajaran model

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi siswa,

memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, saling mengambil tanggung jawab.

(15)

4

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dirancang oleh Herbert

Thelen (Arends, 2008). Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

ini dapat menyiapkan siswa untuk berpikir logis, kritis, kreatif, serta

berargumentasi di depan kelas dengan baik. Penelitian mengenai model Model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sudah pernah diteliti oleh

peneliti sebelumnya.

Peneliti sebelumnya Harahap (2014) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar

siswa kelas X semester I SMA Negeri 14 T.P 2013/2014 yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) berbantu media flash

pada materi pokok Hukum Newton adalah 37,25 menjadi 67,82. Dari hasil

observasi didapatkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

kooperatif tipe group investigation (GI) berbantu media flash dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa terkait materi Hukum Newton yaitu dengan kategori aktif.

Hasil penelitian Amdani (2014) diperoleh Hasil belajar siswa pada materi

pokok besaran dan satuan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran koperatif

tipe Group Investigation memiliki rata-rata sebesar 47,50 menjadi 83,67

berkategori baik. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvesional memiliki rata-rata 42,50 menjadi 60,46 dan berkategori buruk. Dari

aktivitas yang diamati pada kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation diperoleh rata-rata aktivitas

sebesar 69,99% dengan kategori cukup aktif.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tempat

penelitian, sampel penelitian, materi penenlitian dan waktu pelaksanaan

penelitian. Penelitian ini menggunakan materi Pengukuran di SMAN 9 Medan.

Dari uraian permasalahan diatas, apabila hasil belajar fisika siswa dapat

ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation.

Untuk dapat mengetahui hal tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian

(16)

5

1.2Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diterangkan pada latar belakang masalah diatas.

Maka yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit.

2. Rata-rata hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya

mata pelajaran fisika masih rendah.

3. Masih sedikit guru yang menerapkan variasi model pembelajaran

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

1.3Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan

masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol.

2. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas X Semester I SMAN 9

Medan T.P 2016/2017.

3. Materi pelajaran fisika kelas X Semester I di SMAN 9 Medan hanya

pada materi pokok Pengukuran.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa di kelas kontrol dengan

menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok

Pengukuran di kelas X Semester I SMAN 9 Medan T.P 2016/2017?

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa di kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

pada materi pokok pengukuran di kelas X Semester I SMAN 9 Medan

T.P 2016/2017?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group

(17)

6

siswa pada materi pokok Pengukuran kelas X Semester I SMAN 9

Medan T.P 2016/2017?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa di kelas kontrol dengan

menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok

Pengukuran di kelas X Semester I SMAN 9 Medan T.P 2016/2017.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa di kelas eksperimen

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation pada materi pokok Pengukuran di kelas X Semester I

SMAN 9 Medan T.P 2016/2017.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation dan pembelajaran konvensional terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok Pengukuran kelas X Semester I

SMAN 9 Medan T.P 2016/2017.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi tentang hasil belajar Fisika siswa kelas X

SMAN 9 T.P 2016/2017 pada materi pokok Pengukuran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation.

2. Sebagai bahan informasi alternative pemilihan model pembelajaran.

1.7Definisi Operasional

Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan pendidikan, maka berikut ini

diajukan beberapa defenisi operasional yang mengacu pada penelitian, antara lain:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan

salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada

partisipasi dan keaktifan siswa untuk mencari sendiri materi

(informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang

(18)

7

2. Pengajaran konvensional merupakan metode pengajaran yang berpusat

pada guru sehingga dengan menerapkan pengajaran konvensional ini

siswa hanya sebagai pendengar dan menyebabkan anak didik menjadi

pasif. Pada umumnya terdiri dari metode ceramah, Tanya-jawab, dan

pemberian tugas. (Hamdani.2011:278-279)

3. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan

lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya,

jadi tidak bersifat verbalistik. Sardiman (2011 : 20)

4. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Agus Suprijono

(19)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi pokok

Pengukuran di kelas X semester I SMAN 9 Medan T.P. 2016/2017

yaitu 70 (sudah mencapai kriteria kelulusan minimal).

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diterapkan pembelajaran

konvensional pada materi pokok Pengukuran di kelas X semester I

SMAN 9 Medan T.P. 2016/2017 yaitu 49 (belum mencapai kriteria

kelulusan minimal).

3. Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa 7,5 > 1,669 yang berarti ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi

pokok Pengukuran di kelas X semester I SMAN 9 Medan T.P.

2016/2017.

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai

berikut:

1. Apabila dalam pembelajaran terdapat pelaksanaan praktikum

sebaiknya dalam observasi di pastikan kepada pihak sekolah bahwa

laboratorium dalam keadaan baik dan dapat dipergunakan untuk

praktikum.

2. Bagi peneliti selanjutnya supaya pandai-pandai mengambil kebijakan

kepada siswa yang harus mengikuti kegiatan diluar pembelajaran,

(20)

54

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, A., (2014), The Effect of Inquiry-based Learning Method on Students Academic Achievement in Science Course, Journal of Educational Research10: 1-5

Arisa, Y., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis, Jurnal Inpafi 2: 1-7

Arends, R. I., (2008), Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Giancoli, D.C., (2001), Fisika Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka setia, Bandung.

Handayani, S., (2009), Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Kadir, A., (2012), Dasar-Dasar Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Kanginan, M., (2013), Fisika SMA, Erlangga, Jakarta.

Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Nilüfer OKUR AKÇAY1, (2014), Pengaruh Group Investigation dan Pembelajaran Kooperatif Teknik Diterapkan di Tenaga Pendidikan dan Motion Subyek pada Prestasi Akademik Mahasiswa, Educational Sciences Research, Jerman.

Nurachmandani, S., (2009), Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Palupi, D.S., (2009), Fisika : untuk SMA dan MA Kelas XI, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pujianto, C., Risdiyani, Supardianningsih, Abadi, Rinawan, (2013), Fisika Untuk SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika Dam Ilmu Alam, Yudhistira, Jakarta.

Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

(21)

55

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Simanjuntak, Salomo Leonardus dan Siregar, Nurdin,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis, UNIMED, Medan.

Simanjuntak, Sofia Monika dan Simanjuntak, Mariati Purnama,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Media Komputer terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II Sma Negeri 10 Medan T.A. 2013/2014, UNIMED, Medan.

Sirait, M., (2010), Fisika Dasar I, Cita Pustaka Media Perintis, Medan.

Sopiah Sangadji, (2016), Implementasi pembelajaran kooperatif dengan model yang investigasi kelompok untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa SMK di Indonesia, JOURNAL LEARNING & DEVELOPMENT, Malang.

Sudjana, (2005), Metode Statistika Edisi Keenam, Tarsito, Bandung.

Suprijono, A., (2010), Kumpulan Model Pembelajaran, Teori Dan Aplikasi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Mistar

Referensi

Dokumen terkait

BAGIAN D : Masa mulai berlaku: Amendemen Ketujuh ini mul ai berlaku segera setelah ditandatangani oleh Para Pihak... IN WITNESS WHEREOF, USAID and the Grantee,

Dari data nilai viskositas instrinsik pada minggu ke-0 dari empat komposisi film poliblen PCL dengan PGA, komposisi 50%:50% merupakan poliblen PCL dengan PGA dengan bobot

Pengamatan Keragaman Kupu-kupu Pengamatan kupu-kupu dilakukan pada empat lokasi di kawasan Telaga Warna yaitu sekitar telaga, kebun teh, tepi hutan, dan sekitar rumah (Lampiran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

[r]

[r]

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih