• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA DI KELAS X SEMESTER I SMA KATOLIK BUDI MURNI 3 MEDAN T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA DI KELAS X SEMESTER I SMA KATOLIK BUDI MURNI 3 MEDAN T.P. 2013/2014."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA DI KELAS X SEMESTER I SMA KATOLIK

BUDI MURNI 3 ME DAN

Oleh :

Hunter Lumbanbatu NIM 4102121008

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika dan Satuannya di Kelas X

Semester I SMA Katolik Budi Murni 3 Medan T.P 2014/2015

Hunter Lumbanbatu NIM 4102121008

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya di Kelas X Semester I SMA Katolik Budi Murni 3 Medan.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Katolik Budi Murni 3 Medan yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X2 sebagai kelas eksperimen yang

berjumlah 34 orang dan kelas X4 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 36 orang.

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 10 soal. Dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa adalah lembar observasi aktivitas.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 4,29 dan nilai rata-rata kelas kontrol 4,03, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Pada pengujian normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa data pretes berdistribusi normal dan variansnya homogen. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan thitung = 0,1459 dan ttabel = 0,1520( thitung < ttabel), maka dapat

dinyatakan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen 6,29 dan kelas kontrol 5,64. Pada pengujian normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa data pretes berdistribusi normal dan variansnya homogen. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas diperoleh thitung = 1,714 dan ttabel = 1,668, karena thitung > ttabel maka Ha

diterima, artinya ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya di kelas X SMA Katolik Budi Murni 3 Medan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa dari tiga kali pertemuan adalah sebesar 66.63 % dengan kategori cukup aktif.

(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar vi

Daftar Isi viii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 9

2.1.3. Aktivitas Belajar 10

2.1.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 10

2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah 10

2.1.4.2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis masalah 12

2.1.4.3. Manfaat Pembelajaran Berbasis masalah 14

2.1.4.4. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis masalah 15

2.1.4.5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah 16

(5)

vii

2.1.5. Materi Besaran Fisika dan Satuannya 18

2.2. Kerangka Konseptual 24

2.3. Hipotesis Penelitian 24

BAB III METODE PENELITIAN 25

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 25

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 25

3.3. Variebel Penelitian 25

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 25

3.5.InstrumenPenelitian 26

3.6. Langkah – Langkah penelitian 28 3.7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 29 3.8. Teknik analisis Data 29 3.8.1 Menghitung mean dari data pretes dan postes 29 3.8.2 Uji Normalitas 30 3.8.3 Uji Homogenitas 31 3.8.4 Pengujian Hipotesis 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil penelitian 36

4.1.1 Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 36

4.1.2 Uji Persyaratan Analisis Data 36

4.1.2.1 Uji Normalitas Dat 38

4.1.2.2 Uji Homogenitas Data 39

4.1.2.3 Uji Hipotesis Penelitian 39

4.3 Observasi 42

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 48

(6)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 15

Tabel 2.2. Besaran pokok dan satuannya 19

Tabel 2.3. Besaran turunan 19

Tabel 2.4. Dimensi besaran pokok 19

Table 3.1. Rancangan penelitian 26

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 27

Tabel 3.3 Kategori dan Persentase Nilai Aktivitas 29

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 34

Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 35

Tabel 4.3 Hasil Analis Uji Normalitas Data Pretes Kedua Kelompok Sampel 37

Tabel 4.4 Hasil Analisis Pretes Kedua Kelompok Sampel 37

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 38

Tabel 4.6. Hasil Analisi Uji Normalitas Postes kedua Kelompok Sampel 38

Tabel 4.7.Hasil Analisis Uji Homogenitas Postes Kedua Kelompok Sampel 39

Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes 39

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pembacaan skala pada mistar 20

Gambar 2.2 Jangka sorong 20

Gambar 2.3 Mikrometer sekrup 21

Gambar 4.1 Grafik data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 35

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 47

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa (LKS) 93

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian 124

Lampiran 4 : Tes Hasil Belajar 128

Lampiran 5 : Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 131

Lampiran 6 : Lembar Penilaian Aktivitas Belajar 132

Lampiran 7 : Lembar Angket Siswa 133

Lampiran 8 : Lembar Angket Guru 135

Lampiran 9 : Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 137

Lampiran 10 : Hasil Pretes dan Postes Kelas Kontrol 138

Lampiran 11 : Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 139

Lampiran 12 : Uji Normalitas 143

Lampiran 13 : Uji Homogenitas 149

Lampiran 14 : Uji Hipotesis 152

Lampiran 15 : Distribusi Data Observasi Aktivitas Pembelajaran Kelas 156

Lampiran 16 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen 165

Lampiran 17 : Dokumentasi Penelitian 169

Lampiran 18 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 172

Lampiran 19 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 173

Lampiran 20 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 174

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka

panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di

dunia. Tingginya kualitas sumber daya manusia akan membawa kemajuan suatu

bangsa. Berbagai carapun dilakukan untuk memenuhi sistem pendidikan di

Indonesia baik secara pendidikan formal maupun pendidikan informal.

Berkembangnya pendidikan juga akan mempengaruhi perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknnologi (IPTEK). Fisika sebagai salah satu ilmu

pengetahuan alam memiliki sumbangan yang besar terhadap kemajuan IPTEK

dengan berbagai penemuan di bidang sains dan teknologi. Fisika sebagai cabang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di

dalamnya.

Selama ini para siswa berpendapat bahwa pelajaran fisika merupakan

pelajaran yang sulit karena mereka lebih banyak menemui persamaan matematis

sehingga fisika diidentikkan dengan angka dan rumus. Pembelajaran fisika hanya

memfokuskkan persamaan-persamaan fisika dan mengutamakan perhitungan

daripada menjelaskan konsep, hubungan fisika di dalam kehidupan sehari-hari dan

masalah-masalah fisika di dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, siswa

menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang tidak menarik. Hal ini

berdampak pada rendahnya minat siswa untuk belajar fisika. Masalah ini

merupakan masalah yang sering dijumpai oleh para guru di sekolah. Berdasarkan

hasil angket yagn disebar oleh peneliti kepada 34 siswa pada Juli 2014 di SMA

Katolik Budi Murni 3 Medan diperoleh data bahwa 32% ( 11 orang siswa tidak

menyukai pelajaran fisika) , 56% (19 orang siswa) biasa-biasa saja terhadap mata

pelajaran fisika, 29% (10 orang siswa) menyukai pelajaran fisika. Siswa yang

tidak menyukai fisika tentunya tidak akan termotivasi untuk mempelaajari fisika.

Selanjutnya, dari observasi yang dilakukan peneliti ternyata guru fisika di

(10)

2

proses pembelajaran fisika. Guru fisika hanya menggunakan model pembelajaran

konvensional yang berupa kegiatan ceramah, tanya jawab, mencatat dan

mengerjakan soal. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam

proses pembelajaran fisika. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran karena

hanya menjadi pendengar, pembelajaran fisika masih bersifat teacher center.

Pembelajaran fisika juga hanya berorientasi pada hapalan dan rumus tanpa

memahami konsep dari fisika tersebut. Pelajaran fisika bukanlah mata pelajaran

yang hanya menuntut kemampuan menghapal rumus-rumus yang diberikan, tetapi

juga harus terampil dalam mengaplikasikannya untuk menyelesaikan masalah

fisika di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditekankan untuk meningkatkan

kompetensi berpikir kritis dan sistem dalm memahami konsep fisika, sehingga

siswa memperoleh pemahaman yang benar tentang fisika.

Masalah-masalah di atas menyebabkan hasil belajar fisika siswa rendah.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika di sekolah

tersebut yang menyatakan bahwa hasil belajar fisika siwa kelas X masih rendah

jika dilihat dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Pada T.P.

2011/2012 nilai rata-ratanya 62 dan pada T.P. 2012/2013 nilai rata-ratanya 64.

Data ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata ujian fisika kelas X SMA Budi Murni

3 Medan untuk tahun kedua Tahun Pelajaran tersebut masih tergolong rendah.

Berdasarkan masalah di atas, perlu dilakukan pembenahan dalam

mengatasi pembelajaran teacher centered penulis ingin mencoba menerapkan

model pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu alternative untuk

memecahkan masalah-masalah di atas dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan metode pembelajaran

dimana siswa belajar melalui pemecahan masalah dan merefleksikan pengalaman

mereka. Dengan menggunakan model ini maka siswa dapat berperan aktif dalam

memecahkan masalah dalam proses pembelajaran khususnya pada materi fisika

serta mampu memahami konsep (prinsip yang abstrak), mampu bersikap kritis,

siswa dapat mengembangkan sifat ilmiah di dalam dirinya dan mampu

(11)

3

masalah dalam kelompok, dimana siswa akan dituntun untuk bekerjasama dengan

siswa yang lain.

Berdasarkan hasil penelitian Kennedy (2009) di SMAN 4 Kisaran pada

materi pokok pemuaian diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 30,666.

Kemudian setelah melakukan perlakuan dengan model pembelajaran berbasis

masalah diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen adalah 68,666.

Hasil penelitian Lusiana Siagian (2009) di SMPN 2 Rantau Utara pada materi

pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen adalah 4,197

setelah melakukan perlakuan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah

pada kelas eksperimen diperoleh hasil postes kelas eksperimen 7,54. Dari kedua

penelitian tersebut dapat dilihat bahwa model pembelajaran berbasis masalah

dapat menigkatkan hasil belajar fisika.

Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika dan Satuannya di Kelas X Semester I SMA Katolik Budi Murni 3 Medan T.P. 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

1.2.1. Guru belum maksimal melibatkan siswa untuk aktif selama proses

pembelajaran berlangsung.

1.2.2. Cara guru menjelaskan pelajaran hanya dengan mengandalkan rumus

dan soal-soal saja sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh .

1.2.3. Ruangan kelas kurang nyaman seperti kursi rusak, menyebabkan siswa

tidak konsen ketika pembelajaran berlangsung.

1.2.4. Model pembelajaran yang digunakan belum bervariasi.

1.3. Batasan Masalah

Ada banyak yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ini,

maka peneliti membuat batasan-batasan masalah yang akan diteliti sebagai

berikut:

1.3.1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

(12)

4

1.3.2. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok besaran fisika dan

satuannya

1.3.3. Siswa yang diteliti adalah kelas X SMA Katolik Budi Murni 3 Medan

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan luasnya ruang lingkup masalah

pada penelitian ini adalah :

1.4.1 Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok besaran fisika dan

satuannya di kelas X SMAN Katolik Budi Murni 3 Medan

1.4.2 Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok besaran fisika dan

satuannya di kelas X SMA Katolik Budi Murni 3 Medan.

1.4.3 Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi

pokok besaran fisika dan satuannya di kelas X SMA Katolik Budi

Murni 3 Medan.

1.4.4 Apakah ada perbedaan pengaruh Model pembelajaran berbasis

masalah dengan model konvensional terhadap hasil belajar siswa di

kelas X SMA Katolik Budi Murni 3 Medan.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi

pokok Pengukuran.

1.5.2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok

(13)

5

1.5.3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi

pokok Pengukuran.

1.4.5 Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh model

pembelajaran berbasis masalah dengan model konvensional terhadap

hasil belajar siswa di kelas X SMA Katolik Budi Murni 3 Medan.

1.6.Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1.6.1. Bagi peneliti sendiri agar lebih mengetahui dan memahami bahwa ada

pengaruh model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap hasil belajar

fisika.

(14)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Setelah Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat

disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya dengan

menggunakan model pembelajaran masalah secara individu terdapat 15

orang siswa yang tuntas (44%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas.

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional secara individu terdapat

11 orang siswa yang tuntas (31%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas.

3. Aktivitas belajar siswa pada materi pokok besaran pokok besaran fisika

dan satuannya dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

di kelas X SMA Katolik Budi Murni 3 Medan Semester Ganjil T.P.

2014/2015 termasuk kategori cukup baik.

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji-t satu pihak diperoleh

bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berbasis

masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan

satuannya di kelas X semester I SMA Katolik Budi Murni 3 Medan T.P.

(15)

46

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai

berikut:

1. Pada saat pemberian masalah, sebaiknya guru lebih jeli dalam memilah

masalah yang akan diberikan kepada siswa. Sebaiknya yang berhubungan

dalam kehidupan mereka secara langsung. Ada kalanya siswa tidak tertarik

pada masalah yang diajukan oleh guru, sehingga mereka cepat bosan dan

jenuh selama pembelajaran berlangsung.

2. Pada saat pembagian kelompok sebaiknya guru menuntun siswa untuk

membentuk kelompok. Hal yang sering terjadi adalah para siswa justru

menjadi ribut saat pembagian kelompok apabila pembagian kelompok

diserahkan kepada siswa.

3. Guru sebaiknya mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan saat

melakukan eksperimen dari rumah karena bisa saja alat dan bahan yang

diperlukan untuk melakukan eksperimen tidak tersedia di laboratorium.

4. Guru sebaiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang

akan mempresentasikan hasil karya mereka, karena sering terjadi siswa

merasa malu-malu dan kurang percaya diri saat tampil di depan kelas.

5. Kepada siswa, para siswa hendaknya lebih meningkatkan kerjasama dalam

kelompok. Karena sering terjadi adalah hanya satu atau dua orang saja

yang bersedia memecahkan masalah atau mengerjakan tugas kelompok

Gambar

Gambar 2.1  Pembacaan skala pada mistar                                                                     20

Referensi

Dokumen terkait

Presentase daya tarik siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat dengan pemanfaatan sumber belajar digital juga mengalami peningkatan

BAGIAN D : Masa mulai berlaku: Amendemen Ketujuh ini mul ai berlaku segera setelah ditandatangani oleh Para Pihak... IN WITNESS WHEREOF, USAID and the Grantee,

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel keamanan, privasi, nama merek, website dan navigasi, informasi dan kebijakan pengembalian dalam mempengaruhi

The right to development is an inalienable hl,Jman right by virtue of which every human person and the peoples of ASEAN are entitled to participate in,

Indonesia dengan Model Mind Mapping pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah. I

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..

[r]

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang