PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KARAKTER SOLIDARITAS ORGANIK PADA
SISWA KELAS X DI SMA METHODIST BERASTAGI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
OLEH:
HANNA MARGARETTA BR GINTING NIM. 1123151019
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KARAKTER SOLIDARITAS ORGANIK PADA
SISWA KELAS X DI SMA METHODIST BERASTAGI TAHUN AJARAN 2015/2016
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanPada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
OLEH:
HANNA MARGARETTA BR GINTING NIM. 1123151019
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DATA PRIBADI
Nama : Hanna Margaretta Br Ginting
Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe, 17 Mei 1994 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Nama Ayah : Rasken Ginting
Pekerjaan : PNS
Nama Ibu : Perdamen Br Purba (+)
Pekerjaan : Almarhumah
Alamat Orang Tua : Jl. Jamin Ginting Gg. Rezeki No. 15 Kec. Kabanjahe Kab. Karo
RIWAYAT PENDIDIKAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bersyukur buat kebaikan dan penyertaan Tuhan yang
selalu setia menolong dan memberkati sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini.
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang
tiada terhingga saya persembahkan karya yang sederhana
ini kepada Ayah dan mendiang Ibuku yang sangat saya
kasihi yang telah memberikan kasih sayang, dukungan,
serta doa yang membuat saya mampu bertahan hingga bisa
menyelesaikan tugas akhir ini. Saya tidak dapat membalas
semua kebaikan yang telah mereka berikan namun dengan
selembar kertas yang berisikan kata cinta dan ucapan
syukur ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang
mendalam kepada orang tua saya. Terima kasih juga buat
abang dan kakak yang selalu mendukung dan memberi
perhatian mereka sehingga saya bisa termotivasi untuk
memberikan dan menjadi yang terbaik untuk keluarga.
Banyak suka dan duka yang saya alami dalam proses
penyelesaian tugas akhir ini, walau terkadang ada
keinginan untuk menyerah namun orang tua, keluarga,
sahabat dan teman-teman memberi semangat yang tiada
ternilai harganya. Sungguh melalui proses penyelesaian
skripsi ini saya menyadari bahwa
“k
esuksesan tanpa
perjuangan bagai gulai ayam tidak bergaram
”
.
Amsal 23:18
ABSTRAK
HANNA MARGARETTA BR GINTING. NIM. 1123151019. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X Di SMA Methodist Berastagi TA. 2015/2016. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap karakter solidaritas siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 10 orang siswa yang terdiri dari 6 orang termasuk kategori rendah, 3 orang dengan kategori sedang dan 1 orang dengan kategori tinggi. Peringkat karakter solidaritas organik mereka dilihat dari hasil pengolahan data pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tingkat karakter solidaritas organic siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh terhadap meningkatnya pemahaman tentang karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016. Hal ini tergambar dengan hasil Uji Wilcoxon, dan diperoleh nilai Jhitung = 15 peningkatan sesudah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok teknik diskusi.
Kata kunci : Bimbingan Kelompok, Teknik Diskusi, Solidaritas Organik
KATA PENGANTAR
Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menjadi pribadi yang berkarakter dan berakhlak.
Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X Di SMA Methodist Berastagi Tahun Ajaran 2015/2016” dapat diselesaikan oleh peneliti.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Serta Wakil Dekan pada bidang akademik Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. Wakil Dekan pada bidang umum dan keuangan Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS. Serta Wakil Dekan pada bidang kemahasiswaan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah mendukung penulis selama mengikuti pendidikan di jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan di FIP UNIMED.
5. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak serta tidak berlelah membimbing dan mengajari penulis sampai menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd,Kons., Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd., dan Ibu Dr. Nur’aini, MS., selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam menyempurnakan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen yang ada di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti pendidikan dan memotivasi dalam penyelesaian tugas akhir.
8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
9. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.
10.Ibu Eva Chandra, S.Pd.K. selaku Kepala Sekolah SMA Methodist Berastagi beserta Ibu Della selaku Kepala Sekolah SMP Methodis Berastagi, guru-guru di SMA Methodist Berastagi khususnya guru BK Bapak Imanuel Sitepu M.Pd.K., guru agama bapak Bangun Hutajulu, Bapak Bukit, Ibu Herlina serta pegawai yang telah banyak membantu dan mengijinkan untuk melakukan penelitian.
11.Seluruh Siswa TK-SD-SMP-SMA Methodist Berastagi saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan serta semangat yang diberikan untuk membangkitkan semangat dalam menyelesaikan perkuliahan saya.
hidup terasa hampa, tanpa sahabat tidak ada semangat menyelesaikan tugas akhir ini.
13.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Rasken Ginting dan Almh. Ibunda Perdamen Br Purba. Melalui mereka lah saya temukan dan rasakan nikmatnya hidup yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi, motivator dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasi-motivasi yang mereka berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam menghadapi kehidupan ini. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis agar penyelesaian skripsi berjalan dengan baik. Terkhusus buat abang dan kakak tersayang terima kasih sudah merawat dengan penuh kasih sayang saat penulis dalam keadaan sakit dan membantu menyusun skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa, kelakuan dan perbuatan yang penulis lakukan dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini dan bersedia memaafkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan, 14 Juni 2016 Penulis
Hanna Margaretta Br Ginting NIM. 1123151019
DAFTAR ISI
e. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok ... 17
2.1.2 Teknik Diskusi ... ... 22
a. Tujuan Diskusi ... 23
b. Langkah-langkah Melaksanakan Diskusi ... 24
c. Kelemahan Teknik Diskusi ... 25
2.2 Kerangka Konseptual ... 31
2.3 Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 33
3.2 Subjek Penelitian ... 34
3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.5.Teknik Analisis Data ... 38
3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 39
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 41
4.2 Persiapan Penelitan ... 43
4.2.1 Pelaksanaan Penelitian ... 43
4.3 Hasil Uji Coba Instrumen ... 43
4.3.1 Uji Validitas Angket Karakter Solidaritas Organik 44
4.3.2 Uji Reliabilitas Angket Karakter Solidaritas Organik 46 4.4 Hasil Penelitian ... 46
4.4.1 Data Pre test Angket Karakter Solidaritas Organik 46 4.4.2 Data Post-test Angket Karakter Solidaritas Organik 47 4.4.3 Data Hasil Pre test dan Post Test ... 49
4.4.4 Hasil Analisis Data ... 49
4.5 Pengujian Hipotesis ... 52
4.6 Pembahasan Penelitian ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59
5.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Solidaritas Organik ... 63
Lampiran 2 Sebaran Uji Coba Angket ... 65
Lampiran 3Perhitungan Validitas Angket Karakter Solidaritas Organik . 66
Lampran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Karakter Solidaritas Organik 68 Lampiran 5 Angket Valid ... 71
Lampiran 6 Skor data Pre-test ... 74
Lampiran 7 Skor Data Post-Test ... 75
Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 76
Lampiran 9Perhitungan Kategori Skor Subjek Penelitian Pre-test ... 77
Lampiran 10 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi ... 79
Lampiran 11 Perhitungan Kategori Skor Subjek Penelitian Post test ... 80
Lampiran 12 Perhitungan Harga Rata-rata ,Standar Deviasi ... 82
Lampiran 13 Pengujian Hipotesis ... 83
Lampiran 14 Perhitungan Peningkatan Karakter Solidaritas Organik Siswa 86 Lampiran 15 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peneliti membagikan angket ... 88 Gambar 2. Siswa mengerjakan angket yang diberikan peneliti ... 88 Gambar 3. Pelaksanaanlayanan bimbingan kelompok teknik diskusi ... 89 Gambar 4. Siswa yang mengemukakan pendapatnya dalam suasana diskusi 89 Gambar 5. Subjek Penelitian menonton video karakter solidaritas organik 90 Gambar 6. Permainan yang berhubungan dengan karakter Solidaritas organik ... 90 Gambar 7. Foto bersama Subjek Penelitian. ... 91
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial siswa tidak dapat hidup sendiri tetapi membutuhkan siswa yang lainnya. Dalam menjalani kehidupan antara yang satu dengan yang lain pasti timbul rasa saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Agar terciptanya kehidupan bersama yang harmonis dan bermakna maka sangat penting untuk adanya interaksi sosial antara satu dengan yang lain. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama yang harmonis dan bermakna. Suatu hubungan sosial lahir dari interaksi yang juga menimbulkan solidaritas di antara individu maupun kelompok.
Solidaritas pada dasarnya adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Intinya bahwa dalam proses interaksi ada saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain atau (give and take) melalui berbicara atau saling menukar tanda yang dapat menimbulkan perubahan dalam perasaan dan kesan dalam pikiran yang selanjutnya menentukan tindakan yang akan dilakukan. Interaksi merupakan dasar dari segala proses termasuk solidaritas.
2
kerja yang menimbulkan rasa solidaritas dalam diri mereka. Kelompok sebagai wadah/wahana siswa untuk melangsungkan hidup, karena dengan kelompok siswa dapat memenuhi kebutuhan, dapat mengembangkan diri, mengembangkan potensi serta aktualisasi diri. Namun di beberapa kelompok masih terlihat homogenetik dan pembagian kerja di dalam kelompok itu sangatlah minim.
Solidaritas organik penting ditimbulkan pada individu maupun di dalam kelompok terkhusus bagi kalangan remaja/siswa yang sedang berada dalam proses berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Sikap, perilaku dan sekaligus karakter mereka akan terbentuk di dalam kelompok ataupun situasi lingkungan sosial. Banyak kalangan remaja pada masa-masa ini belum memiliki karakter hidup solidaritas organik. Solidaritas organik menekankan pada keadaan hubungan antar individu didalam kelompok yang sudah mengenal pembagian kerja, bergantung kepada orang lain, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, menciptakan suatu keefisienan kerja kelompok, mempunyai tujuan yang sama yaitu agar kelompok mencapai apa yang dicitakan di dalam kelompok serta tugas yang diberikan kepada individu itu saling berkaitan, Emile Durkheim (dalam The Division Of Labour, 1964;79).
3
dengan tujuan yang salah dan rasa egoisme yang tinggi di kalangan pelajar. Remaja memang tidak lepas dari hidup berkelompok namun di dalam kelompok yang mereka bentuk tersebut belum ada rasa tanggung jawab yang besar atas tugas atau tujuan yang mau dicapai lewat terbentuknya kelompok tersebut. Kebanyakan kelompok yang dibentuk tidak menunjukkan hasil kerja yang nyata bahkan tak jarang kalau tujuan mereka membentuk kelompok itu tidak tercapai.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dian Novianti (Jurnal
EduTech Vol .1 No 1 Maret 2015) dengan judul penelitian pengaruh penerapan
layanan bimbingan kelompok teknik role-playing terhadap perilaku solidaritas siswa dalam menolong teman. Penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup remaja yang mulai beralih dari prinsip gotong royong menjadi gaya hidup yang individual telah merekomendasi pemahaman remaja terhadap arti solidaritas dalam pergaulan dan lingkungan.
Dalam jurnal penelitian Elly Malihah, Bunyamin Maftuh dan Rizki Amalia (2014) yang berjudul Solidarity in the Student Group and its Influence on
Brawl Behaviour mengatakan bahwa banyak remaja yang menyalahgunakan
solidaritas yang ada pada diri mereka untuk melakukan perilaku kekerasan terhadap sesama anggota pelajar, pembelaan kepada teman secara berlebihan serta tak jarang menimbulkan tindakan anarkis dan kriminalitas dikalangan remaja.
4
peneliti tidak melihat adanya pembagian kerja, tanggung jawab bahkan yang timbul hanyalah sifat mau menang sendiri inilah yang mereka terapkan dalam kelompok yang mereka bentuk. Tujuan semula yang mereka ingin capai melalui kelompok yang mereka bentuk tidak tercapai dan hasil yang diperoleh buruk.
Hal ini banyak terlihat khususnya pada siswa-siswi kelas X, saat itu guru bidang studi memberikan tugas kelompok dan tugas tersebut dibagikan kepada setiap anggota, pada hari pengumpulan tugas ada kelompok yang tidak mengumpulkan tugas dengan alasan ada satu orang yang bertugas membawa tugas tersebut dan tidak hadir pada saat pengumpulan tugas. Ada juga kelompok yang tugasnya tidak maksimal karena hanya sebagian orang yang bekerja yang lainnya tidak. Ada siswa yang datang mengadu ke kantor BK karena merasa kesal dengan salah satu anggota kelompoknya yang tidak mau tau dan tidak peduli dengan tugas kelompok padahal tugas itu akan segera dikumpulkan. Fenomena ini terlihat sangat tidak baik karena dengan alasan apapun mereka adalah kelompok bisa disebut suatu tim kerja yang harus bekerja sama menyelesaikan tugas mereka.
5
Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam mengembangkan bakat , minat dan kemampuanya. Sekolah juga menjadi tempat siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial yang dimiliki. Dalam hal ini sekolah berperan aktif dalam membentuk nilai-nilai moral siswa agar dapat berkerjasama dan membentuk kerukunan dalam kelompok maupun masyarakat. Dalam sekolah siswa dididik agar dapat bekerjasama dan tumbuh interaksi sosial sehingga tindakan sosial berkembang sesuai dengan nilai moral yang diajarkan sekolah. Di dalam sekolah juga harus terdapat guru bimbingan konseling yang professional. Guru BK haruslah mampu menjalankan bimbingan ini secara optimal, terutama terkait dengan metode pelaksanaan bimbingan pribadi sosial siswa terkhusus bidang bimbingan kelompok.
6
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis terhadap masalah sosial tentang solidaritas sosial pada siswa kelas X di SMA Methodist Berastagi sehingga membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen lebih mendalam yang dituangkan dalam bentuk tulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi
Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X Di SMA Methodist Berastagi Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Setelah melakukan observasi terhadap sekolah selama masa PPL-T di SMA Methodist Berastagi, maka peneliti menyimpulkan bahwa identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Di SMA Methodist Berastagi terdapat siswa yang karakter solidaritas organiknya rendah.
2. Tidak ada rasa tanggung jawab serta rendahnya rasa kepedulian dalam menyelesaikan tugas kelompok
3. Konsistensi serta rasa egois yang masih tinggi ditunjukkan melalui sikap dan tindakannya dalam penyelesaian tugas kelompok
1.3 Pembatasan Masalah
7
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi latar belakang, maka untuk lebih memfokuskan penelitian ini, peneliti perlu merumuskan masalah penelitan yang akan dibahas dalam skripsi ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “ Adakah Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016?”
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, “Pengaruh pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi tahun ajaran 2015/2016.”
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dicapai ada dua bentuk antara lain manfaat praktis dan konseptual.
1. Manfaat Praktis
8
b) Bagi guru bk penelitian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi ini dapat dikembangkan dalam menyelesaikan masalah siswa mengenai karakter solidaritas organik pada siswa.
c) Bagi siswa dapat dijadikan masukan untuk bisa memiliki dan menerapkan rasa solidaritas organik dalam kehidupan berkelompok.
d) Bagi peneliti digunakan sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana sekaligus mengetahui kemampuan dan keterampilan peneliti dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari.
2. Manfaat konseptual
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016. Hal ini sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung = 15 dengan α = 0,05 dan n = 10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 8. Dengan demikian
Jhitung > Jtabel (15 > 8). Artinya Hipotesis diterima. Sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terdapat rata –rata karakter solidaritas organik pada 10 siswa tersebut 53.7 % dan setelah diberikan bimbingan kelompok teknik diskusi diketahui rata-rata 10 siswa 84.7 % jadi perolehan selisih yang diperoleh sebesar 31. Perubahan peningkatan interval karakter solidaritas organik 10 siswa tersebut 57.7%. Artinya skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan bimbingan kelompok teknik diskusi lebih tinggi daripada sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Hal ini menujukan ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.
5.2 Saran
60
1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih menyediakan ruangan kegiatan layanan bimbingan konseling terkhususnya untuk layanan bimbingan kelompok yang lebih memadai dan mendukung, karena ini merupakan hal yang penting untuk membuat siswa nyaman dan tertarik mengikuti kegiatan bimbingan konseling dalam bentuk kelompok.
2. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa ,diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah untuk dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru dalam layanan bimbingan kelompok.
3. Bagi subjek penelitian, disarankan agar lebih memiliki kemampuan dalam menerapkan karakter solidaritas organik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menyelesaikan tugas kelompok baik di sekolah maupun diluar sekolah.
4. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri sendiri baik dalam bidang pribadi maupun sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Durkheim, Emile, 1964. The Division of Labour in Society. Translated by George Simpson, New York,Free Pres.
McDaniel, H.B. (1956). Guidance in The Modern School. New York: The Dryden Press
Moenir, A.S. 2010. Masalah-masalah dalam Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Novianti, D. Maret 2015. “Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Role-Playingterhadap Perilaku Solidaritas Siswa Dalam Menolong
Teman.” Jurnal EduTech Volume 1 No. 12-1.
Pratiwi, Tiara CitaOktadkk. 2013. Pengaruh Solidaritas Kelompok Sosial
terhadap Perilaku Agresi Siswa Kelas XI SMA Negeri 85 Jakarta. Jurnal
PPKn UNJ on line, Vol 1, No 2 (Unduh 27 Januari 2016, 09:18)
Prayitno & Erman, A. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan konseling Kelompok (dasar & profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Santosa, Slamet. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Soekanto, Soerjono. 2005. Pengantar Sosiologi Kelompok. Bandung: Remadja Karya.
Sudjana. 2001. Penilaian hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sukardi, Dewa Ketut. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Sumarnonugroho. 1999. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Hanindita
Romlah, Tatiek. 2001. Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Penerbit UM
Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Ulwan (2006) (Dalam Http:// rasa Solidaritas sesama manusia.com) Di akses pada 4 Januari 2016
Veeger, Karel J. Dkk. 1992. Pengantar Sosiologi Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia
Willis Sofyan. 2010. Remaja & Masalahnya, Bandung: Alfabeta
Winkel & Sri Hartati. 2004. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizky (
http://abdulghofursparatise.blogspot.co.id/2012/10/solidaritas-mekanis-dan-organis-emile.html, di akses tanggal 27 Januari 2016, pukul 06.55 Wib)
(
http://charlie-muhammad.blogspot.co.id/2012/04/pemikiran-emile-durkheim.html,diakses tanggal 27 Januari 2016, pukul 07.30 Wib)