PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN I NQUIRY TRA INI NG TE RHADAP H ASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS X SMA NE GERI 1
DOL OK MASIH UL T . P 2016/ 201 7
Oleh :
Felisa Irawani Hutabarat NIM 4123321020
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
PENGUKURAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 DOLOK MASIHUL T.P. 2016/2017
Felisa Irawani Hutabarat (NIM 4123321020) ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi pengukuran di kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P. 2016/2017.
Penelitian merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul yang berjumlah 280 siswa yang terdiri dari sembilan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X IPA B (sebagai kelas eksperimen) yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri training dan kelas X IPA C (sebagai kelas kontrol) yang diberi perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional yang ditentukan dengan cara cluster random sampling. Data penelitian ada dua macam yaitu dalam bentuk hasil belajar dan observasi aktivitas siswa. Data hasil belajar siswa yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 15 soal dengan lima option jawaban yang sebelumnnya telah divalidasi.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 37,71 dan kelas kontrol adalah 41,4, setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70,11 dan kelas kontrol 62,45. Pada proses pembelajaran Inquiry Training berlangsung dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dengan hasil rata-rata nilai aktivitas pada pertemuan pertama 60,26 dan pada pertemuan kedua 81,78, dimana hasilnya dikategorikan aktif sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Berdasarkan hasil uji t satu pihak diperoleh thitung > ttabel ( 2,503 > 1,,669 ), hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pengukuran di kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P. 2016/2017.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran di Kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P 2016/2017” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
Ibu Dr. Rita Julliani, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, Bapak Drs. Togi
Tampubolon, M.Si, dan Ibu Drs. Ida Wahyuni, M.Pd selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Ratelit, M.Si dan Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd selaku dosen validator
yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian.
Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Abdul Hakim S, M.Si, selaku dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan bimbingan selama
masa pendidikan. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd
selaku dekan FMIPA, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan
Fisika, serta seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika
FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Amansyah
Saragih, S.Pd selaku kepala sekolah SMA N 1 Dolok Masihul yang memberikan
izin penelitian dan kepada Ibu Idawati Husnah, S.Pd selaku guru validator, dan
selaku guru bidang studi fisika serta bapak ibu guru yang telah membantu penulis
v
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Parluhutan Hutabarat
dan Tumiar Sitinjak selaku orang tua yang teramat penulis sayangi yang telah
mengajari penulis tentang arti kesederhanaan dalam hidup. Mendidik dan
membesarkan penulis, memberi doa yang tulus, kasih sayang yang tak henti, dan
dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi spiritual dan nasehat yang
menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, juga
teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada abang dan kakak tercinta Frenki
Hutabarat, Fardi Hutabarat, Fatma Hutabarat, kepada kakak iparku Fransisca
Manalu dan juga kepada abang iparku Toga Marbun yang telah memotivasi dan
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat-sahabatku
Focus And Relax (RSBI 1ST GEN) terima kasih atas kebersamaan, dukungan
serta doa yang diberikan kepada penulis. Terima kasih juga buat teman
seperjuangan kost dahlia 35F (Tiur, Juni, Dahniati, Irma, Elgita, Yansen, dan
Rio). Terima kasih juga buat Rado Saragih yang telah banyak membantu dan
memberikan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi. Terima kasih
juga buat seluruh keluarga besar Fisika Eks A 2012 yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Terima kasih juga buat teman terdekatku Natasha Harahap yang
telah memberikan dukungan selama penyusunan skripsi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca
yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Pebruari 2017
Penulis,
Felisa Irawani Hutabarat
vi
Daftar Isi
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Identifikasi Masalah 5
1.3Batasan Masalah 5
1.4Rumusan Masalah 6
1.5Tujuan Penelitian 6
1.6Manfaat Penelitian 7
1.7Definisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Pengertian Mengajar 10
2.1.3 Hasil Belajar 10
2.1.3.1 Ranah Kognitif 11
2.1.3.2 Ranah Afektif 12
vii
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 13
2.1.5 Model Pembelajaran Inquiry Training 15
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Inquiry 15
2.1.5.2 Pengertian Model Pembelajaran Inquiry Training 16
2.1.5.3 Sintaks Model Pembelajaran Inquiry Training 19
2.1.5.4 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiry Training 22
2.1.5.5 Teori Belajar yang Mendukung Materi Pembelajaran Inquiry Training 23
2.1.6 Pembelajaran Konvensional (Klasikal) 24
2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran Konvensional (Klasikal) 24
2.2 Materi Pembelajaran 25
2.2.1 Alat ukur panjang dan ketelitiannya 25
2.2.1.1 Mistar 25
2.2.1.2 Jangka sorong 26
2.2.1.3 Mikrometer sekrup 27
2.2.1.4 Angka Penting 29
2.2.2 Besaran dan Satuan 31
2.2.2.1 Besaran Pokok 31
2.2.2.2 Sistem internasional 31
2.2.2.3 Besaran Turunan 32
2.2.2.4 Dimensi 32
2.3 Peneliti Terdahulu 33
2.4 Kerangka Konseptual 35
2.5 Hipotesis Penelitian 36
BAB III METODE PENELITIAN 37
3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 37
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 37
viii
3.2.2 Sampel Penelitian 37
3.3 Variabel Penelitian 37
3.3.1 Variabel Bebas 37
3.3.2 Variabel Terikat 37
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 37
3.4.1 Jenis Penelitian 37
3.4.2 Desain Penelitian 38
3.5 Prosedur Penelitian 38
3.6 Instrumen Pengumpulan Data Penelitian 41
3.6.1 Angket Siswa 41
3.6.2 Wawancara Guru 41
3.6.3 Penilaian Sikap 42
3.6.4 Penilaian Keterampilan 42
3.6.5 Observasi Aktivitas Siswa 42
3.6.6 Tes Hasil Belajar 43
3.7 Validitas Tes 43
3.7.1 Validitas Isi 43
3.8 Teknik Analisis Data 44
3.8.1 Angket Siswa 44
3.8.2 Penilaian Sikap 44
3.8.3 Penilaian Keterampilan 44
3.8.4 Tes Hasil Belajar 44
3.8.4.1 Menghitung Mean dari Pretes dan Postes 45
3.8.4.2 Uji Normalitas 45
3.8.4.3 Uji Homogenitas 46
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50
4.1 Hasil Penelitian 50
4.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50
4.1.1.1 Uji Normalitas 52
4.1.1.2 Uji Homogenitas 52
4.1.1.3 Uji Kemampuan Awal atau Pretes 53
4.1.2 Perlakuan dalam Pelaksanaan Penelitian 54
4.1.3 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 55
4.1.3.1 Uji Normalitas 57
4.1.3.2 Uji Homogenitas 57
4.1.3.3 Uji Hipotesis 58
4.1.4 Observasi Aktivitas Siswa 59
4.2 Pembahasan 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64
5.1 Kesimpulan 64
5.2 Saran 65
xi
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Tujuh besaran pokok dan SI 31
Tabel 2.2 Dua besaran tambahan dalam SI 32
Tabel 2.3 Tujuh besaran turunan dalam SI 33
Tabel 2.4 Bberapa besaran turunan, dimensi dan satuannya 33
Tabel 2.5 Penelitian Terdahuluan 34
Tabel 3.1 The Pretes-Postes Control Group Design 38
Tabel 3.2 Kategori dan Persentase Nilai 42
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol 53
Tabel 4.4 Uji Hipotesis Data Siswa 53
Tabel 4.5 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 55
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 58
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Data Siswa 59
Tabel 4.9 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada
x
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Sintaks Pembelajaran Inquiry Training 20
Gambar 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Inquiry Training 21
Gambar 2.3Mistar 25
Gambar 2.4 Jangka Sorong 26
Gambar 2.5 Mikrometer Sekrup 27
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 40
Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Pretes Eksperimen 51
Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Pretes Kontrol 51
Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Postes Eksperimen 56
Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai Postes Kontrol 56
Gambar 4.3 Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pada
xii
Daftar Lampiran
Lmapiran1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-1 68
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-2 80
Lampiran 3 LKS-1 94
Lampiran 4 LKS-2 97
Lampiran 5 Tabel Spesifikasi Hasil Belajar 101
Lampiran 6 Tes Hasil Belajar 111
Lampiran 7-10 Rekapitulasi Hasil Belajar 116
Lampiran 11,12 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen 125
Lampiran 13 Perhitungan Rata-rata Varians dan Standar Deviasi 127
Lampiran 14 Uji Normalitas 130
Lampiran 15 Uji Homogenitas 134
Lampiran 16 Uji Hipotesis 138
Lampiran 17 Hasil LKS 144
Lampian 18 Aktivitas 146
Lampiran 19 Data Aktivitas Siswa 149
Lampiran 20 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Siswa 151
Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors 153
Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis Distribusi F 154
Lampiran 23 Daftar Nilai Kritis Distribusi t 156
Lampiran 24 Luas Distribusi Normal 157
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan
mengembangkan potensi perserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan suatu proses perubahan sikap dan perilaku seseorang
dalam upaya mendewasakan manusia melalui proses pembelajaran (Trianto,
2009:2).
Masalah utama dalam pembelajaran pendidikan formal adalah rendahnya
kualitas dan hasil belajar peserta didik. Tampak dari rata-rata hasil belajar peserta
didik masih sangat memprihatinkan. Prestasi tersebut tentunya merupakan hasil
kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh
ranah dimensi peserta didik, yaitu bagaimana sebenarnya yang disebut dengan
belajar. Arti yang lebih substansial bahwa proses pembelajaran hingga sekarang
masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik
untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya.
Sistem Pendidikan di Provinsi Sumatera Utara masih perlu ditingkatkan
kualitasnya sesuai perkembangan zaman. Pendidikan selalu berkembang
sepanjang masa sesuai kemajuan dunia. Dunia pendidikan di Sumatera Utara
masih jauh dari harapan seperti hasil riset yang dilakukan oleh UNDIP pada
tahun 1995 dan 2002 bahwa pendidikan di Indonesia dinilai masih jauh dari
harapan mutu pendidikan. Masalah dalam pendidikan nasional termasuk Provinsi
Sumatera Utara yang masih hangat dibicarakan adalah kualitas hasil pendidikan.
Berdasarkan UNDP BB diketahui bahwa dari 174 negara di dunia, Indonesia
2
Hasil observasi berupa wawancara dengan salah satu guru fisika di SMA
Negeri 1 Dolok Masihul yaitu ibu Idawati Husnah, S.Pd, dengan meninjau nilai
fisika siswa di salah satu kelas X, diperoleh informasi bahwa 60% dari jumlah
siswa belum memperoleh nilai sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
70, tetapi rata-rata hanya 10 orang siswa di tiap kelas yang mampu mencapai nilai
di atas 70 dan lainnya masih dibawah 70. Beliau menambahkan bahwa model
yang biasanya digunakan dalam menyampaikan pelajaran fisika adalah model
pembelajaran konvensial yang memakai metode ceramah, tanya jawab dan
pemberian tugas. Bila model tersebut selalu dilakukan dan terlalu lama akan
sangat membosankan dan mengakibatkan siswa menjadi pasif.
Hasil belajar peserta didik yang menurun disebabkan dominannya proses
pembelajaran konvensional. Suasana kelas pembelajaran konvensional cenderung
teacher-learning mengakibatkan siswa menjadi pasif. Siswa hanya menghafal
konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut apabila menemui
masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki,
tidak terkecuali dengan pembelajaran fisika. Guru dominan menggunakan metode
ceramah dan penugasan serta kurangnya memanfaatkan media dalam
pembelajaran, sehingga banyak siswa yang menyatakan bahwa pelajaran fisika
merupakan pelajaran yang sulit dipahami dan membosankan. Pada saat siswa
diajarkan dengan menggunakan metode ceramah, siswa jarang diajak berpikir
dalam menemukan konsep fisika itu sendiri, sehingga siswa hanya sebagai
pendengar yang baik. Siswa didominasi dengan pengajaran menggunakan metode
penugasan, siswa merasa bingung dalam menjawab soal yang diberikan guru
sebab siswa tidak mampu mengaitkan konsep fisika dengan yang sebenarnya
dengan soal.
Studi yang peneliti lakukan dengan cara menyebarkan angket kepada 40
orang siswa SMA Negeri 1 Dolok Masihul kelas X semester II pada tanggal 14
Januari 2016 sebanyak 56,25 % berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit
dipahami, kurang menarik, dan membosankan , 31,25 % berpendapat fisika
biasa-biasa saja, dan hanya 12,50 % yang berpendapat fisika menyenangkan dan mudah
3
pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa. Hasil angket juga diperoleh bahwa
kegiatan belajar mengajar dikelas masih berpusat pada guru. Guru hanya
menjelaskan dipapan tulis, siswa mencatat materi dan mengerjakan soal.
Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari angket yang menunjukkan bahwa
siswa jarang mengulang pelajaran dirumah meskipun mereka mempunyai buku,
kurangnya pemanfaatan media pembelajaran serta penggunaan alat-alat
laboratorium yang kurang maksimal disekolah dan kurang berkeinginan
mempelajari fisika di luar sekolah.
Kemampuan belajar manusia muncul dengan diawali rasa keingintahuan.
Ketidakpastian muncul ketika mengalami sesuatu yang baru dan mengejutkan
yang menimbulkan rangsangan tinggi dalam sistim saraf. Respon manusia ketika
menghadapi suatu ketidakpastian disebut dengan curiosity atau rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu akan suatu fenomena dipecahkan dengan penyelidikan dan
menemukan jawabannya. Salah satu model pembelajaran yang mengarahkan
siswa, khususnya siswa SMA Negeri 1 Dolok Masihul utnuk menciptakan rasa
ingin tahu mengenai peristiwa dan fenomena alam disekitarnya serta mengajak
siswa untuk menyelidiki solusi dari fenomena tersebut adalah model pembelajaran
Inquiry Training. Model pembelajaran Inquiry Training adalah model yang
bertujuan melatih kemampuan siswa dalam meneliti, menjelaskan fenomena, dan
memecahkan masalah secara ilmiah. Model Inquiry Training meyakinkan siswa
bahwa ilmu bersifat tentatif dan dinamis, karena ilmu berkembang terus-menerus.
Anggapan-anggapan negatif siswa dalam proses pembelajaran siswa maka
perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat membantah anggapan siswa.
Inquiry Training dirancang untuk membawa siswa secara langsung kedalam
proses ilmiah melalui latihan-latihan yang memadatkan proses ilmiah tersebut
dalam periode waktu yang singkat. Mengalami langsung yang sedang dipelajari
akan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya sekedar mendengarkan
guru menjelaskan. Membangun pemahaman dari pengamatan langsung akan lebih
mudah daripada membangun pemahaman dari uraian lisan guru, dan siswa masih
berada pada tingkat kongkrit. Model pembelajaran Inquiry Training dimulai
Siswa-4
siswa yang menghadapi situasi tersebut akan termotivasi menemukan jawaban
masalah-masalah yang masih menjadi teka-teki tersebut. Guru menggunakan
kesempatan tersebut untuk mengajarkan prosedur pengkajian sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran Inquiry Training. (Joyce, 2011:201)
Pembelajaran Inqiury Training sudah pernah diteliti sebelumnya yaitu
Harahap dan Sinuraya (2013) memperoleh hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry Training lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan konvensional, terbukti dengan nilai rata-rata postest siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran Inquiry Training adalah 70,375
sedangkan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional diperoleh
rata-rata nilai postest sebesar 63,125. Adapun Juliani dan Ginting (2014) hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh penggunaan model
pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013. Dibuktikan
dengan perolehan nilai rata-rata pretes siswa kelas eksperimen adalah sebesar
34,71 dan nilai rata-rata postes 73,38. Sedangkan siswa untuk di kelas kontrol
diperoleh rata-rata pretes sebesar 34,03 dan nilai rata-rata postes 63,61.
Membuktikan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Inquiry Training lebih tinggi daripada model pembelajaran langsung. Diperoleh
peningkatan aktivitas pada kelas kontrol dengan kategori sedang, sedangkan pada
kelas kontrol peningkatan aktivitas kategori rendah. Kedua hasil penelitian telah
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Inquiry Training. Perbedaan dengan penelitian
sebelumnya adalah penggunaan media komputer sebagai pendukung penyajian
materi pelajaran pada kelas eksperimen. Perbedaan lainnya dengan peneliti
terdahulu adalah tempat peneliti, sampel dalam penelitian, dan materi yang akan
dibawakan dalam penelitian.
Sihotang dan Sinaga (2014) menunjukkan adanya pengaruh model
pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013 yang
menunjukkan dengan adanya perbedaan peningkatan hasil belajar kelas
5
dan rata-rata postes 71,88 mengalami peningkatan sebesar 38 sedangkan pada
kelas kontrol perolehan nilai rata-rata pretes 33,38 dan rata-rata postes 67,00
mengalami peningkatan hanya sebesar 33,62. Selain hasil belajar penelitian juga
dilakukan dengan pengamatan aktivitas, afektif dan psikomotorik siswa.
Sesuai dengan masalah yang peneliti jumpai, maka perlu adanya suatu
pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam kelas, melibatkan seluruh siswa
dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang lebih
autentik dalam kehidupan sehari-hari. Paling penting adalah adanya suatu
peningkatan hasil belajar siswa tersebut. Tentu dengan menggunakan model
pembelajaran yang mendukung serta media pembelajaran yang mendukung.
Berdasarkan Permasalahan yang dikemukakan maka peneliti perlu
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran
Kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P. 2016/2017”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1.Rendahnya hasil belajar fisika siswa.
2.Pembelajaran yang masih berpusat pada guru
3.Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1.Model pembelajaran yang digunakan adalah model Inquiry Training
2.Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1
Dolok Masihul T.P 2016/2017
3.Materi pokok adalah Besaran dan Satuan di kelas X SMA
6
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Pengukuran di kelas
X SMA Negeri 1 Dolok Masihul Tahun Pelajaran 2016/2017 ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Pengukuran di kelas X SMA Negeri 1
Dolok Masihul Tahun Pelajaran 2016/2017 ?
3. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan model pebelajaran
Inquiry Training pada materi pokok Pengukuran di kelas X SMA
Negeri 1 Dolok Masihul Tahun Pelajaran 2016/2017 ?
4. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi Pengukuran di kelas X SMA Negeri 1 Dolok
masihul ?
5. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di kelas X
SMA Negeri 1 Dolok Masihul?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Pengukuran di kelas
X SMA Negeri 1 Dolok Masihul Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Pengukuran di kelas X
SMA Negeri 1 Dolok Masihul Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Pengukuran di kelas
X SMA Negeri 1 Dolok Masihul
4. Untuk mengetahui aktivitas siswa dengan pembelajaran konvensional
pada materi pokok Pengukuran di kelas X SMA Negeri 1 Dolok
7
5. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry Training
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di kelas X
SMA Negeri 1 Dolok Masihul .
1.6Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Pengukuran di kelas
X SMA Negeri 1 Dolok Masihul Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran bagi
guru dan calon guru.
1.7Definisi Operasional
Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan pendidikan, maka berikut ini
diajukan beberapa definisi operasional yang mengacu pada peneliti, antara
lain:
1. Model pembelajaran inquiry training adalah suatu rangkaian kegiaatan
belajar yang melibatkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis,
kritis, logis, dan analitis untuk menganalisis dan memecahkan suatu
persoalan.
2. Hasil belajar adalah suatu penialian akhir dari proses dan pengalaman
64 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka hasil
penelitian pada materi pengukuran kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P.
2016/2017 maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry
Training pada materi pengukuran di kelas X SMA Negeri 1 Dolok
Masihul T.P. 2016/2017 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes
siswa sebesar 37,71 dan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata postes
siswa sebesar 70,11 (sudah mencapai kriteria kelulusan minimal).
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
materi pengukuran di kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P.
2016/2017 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes siswa sebesar
41,4 dan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata postes siswa sebesar
62,45 (belum mencapai kriteria kelulusan minimal).
3. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok pengukuran di kelas X
SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P.2016/2017 dalam setiap pertemuan
terjadi peningkatan keaktifan siswa. Pada pertemuan I nilai rata-rata
aktivitas belajar siswa sebesar 60,26 dengan kategori cukup aktif,
pertemuan II nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 81,78 dengan
kategori aktif.
4. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok pengukuran di kelas X
SMA Negeri 1 Dolok Masihul T.P.2016/2017 dalam setiap pertemuan
siswa masih kurang aktif.
5. Ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar
siswa pada materi pengukuran di kelas X SMA Negeri 1 Dolok Masihul
T.P. 2016/2017, hal ini berdasarkan analisis uji hipotesis diperoleh thitung >
65
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka
peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu:
1. Dalam proses penelitian, peneliti menggunakan model pembelajaran
inkuiri training disarankan untuk memperhatikan efisiensi waktu terutama
saat siswa melakukan eksperimen dan mengerjakan lembar kerja siswa
sehingga semua sintaks efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran.
2. Dalam pembentukan dan pembagian kelompok pada model pembelajaran
Inkuiri Training dapat dilakukan sebelum memulai kegiatan proses
pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran tidak ada waktu
yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.
3. Peneliti harus lebih pandai menyikapi siswa yang susah diatur dalam
pembentukan kelompok belajar dan agar siswa tidak sering keluar masuk
66
DAFTAR PUSTAKA
Arisa, Y., dan Simamora, P., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis, Jurnal Inpafi, Vol. 2, No. 4: 56-58
Dimyati dan Mudjiono., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Giancoli, D. C., (2001), Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Erlangga, Jakarta
Harahap, A., dan Sinuraya, J., (2014), Pengaruh Model Pembelajarn Inquiry
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X SMA Swasta Al Ulum Medan T.P 2013/2014, Jurnal Inpafi, Vol. 2, No. 3 hal: 1-10
Harahap, F., dan Sinuraya, J., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran Kelas VII T.P 2012/2013, Jurnal Inpafi, vol 1, No. 1: 1-7
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2011), Model Of Teaching:
(Terjemahan)Model – Model Pembelajaran, Edisi Kedelapan, Penerbit
Pustaka Belajar, Yogyakarta
Juliani, R., dan Ginting, M.F., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013, Jurnal Inpafi, vol 2, No. 1: 122 – 131
Marthen, K., (2013), FISIKA untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Rasyidin, A., dan Nur, W., (2013), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Perdana, Jakarta
Riyadi, U., (2008), Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Kegiatan Laboratorium
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pokok
Bahasan Fluida Statis, Tesis, Semarang.
Sagala, Syaiful., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran, Penerbit Kencana, Bandung
67
Sihotang, M., dan Sinaga, U.M., (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis di SMA Negeri 16 Medan. Jurnal Inpafi, Vol. 2, No. 2: 1 -10
Sudjana, (2005), Metoda Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung
Suprijono, A., (2010), Kumpulan Model Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit PT. Rhineka Cipta, Yogyakarta