SSIA garap proyek senilai Rp 10 triliun.
BUMI akhirnya melepas Gallo Oil.
Tahun ini, WIKA menargetkan laba bersih Rp 1,22 T.
Beban pendapatan turun, INCO raih laba.
DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
I
HSG kemarin berhasil men‐
guat ditutup di 5372,748 atau
naik 14 poin (0,3%). Penguatan
IHSG ditopang aksi beli selektif
atas saham infrastruktur, perda‐
gangan dan konsumsi. Sejumlah
rilis laba 2016 emiten sektoral
yang berhasil tumbuh di atas
estimasi sebelumnya menjadi
katalis positif penguatan sejum‐
lah harga saham sektoral, begitu
pula sebaliknya. Harga komodi‐
tas logam yang terkoreksi akibat
aksi ambil untung ikut memicu
koreksi di sejumlah saham tam‐
bang logam. Penguatan IHSG
kemarin berbeda bila dilihat tren
di pasar kawasan Asia kemarin
yang umumnya terkoreksi.
Sementara Wall Street tadi malam bergerak bervariasi. Saham‐
saham berbasis teknologi dilanda aksi ambil untung. Indeks Nasdaq ko‐
reksi 0,43% di 5835,51. Sedangkan indeks DJIA dan S&P berhasil men‐
guat terbatas. Indeks DJIA naik 0,2% di 20810,32 dan S&P naik tipis
0,04% di 2363,81. Harga minyak mentah tadi malam di AS naik 1,6% di
USD54,45/barel menyusul data cadangan minyak mentah AS pekan lalu
naik hanya 564 ribu barel jauh di bawah perkiraan 3,4 juta barel. Di LME,
harga komoditas logam melanjutkan koreksinya tadi malam. Harga nikel
koreksi 1,6% di USD10582/MT dan harga timah turun 1,9% di
USD18900/MT. Koreksi harga komoditas logam ini akan berimbas negatif
terhadap pergerakan harga saham tambang logam. Saat ini fokus pasar
saham global tertuju pada rencana reformasi kebijakan perpajakan di AS
yang akan memangkas pajak korporasi.
Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan akan ber‐
gerak dalam rentang terbatas berusaha menguji kembali resisten kuat di
5400 dengan support di 5350. Sentimen pasar akan digerakkan dengan
pergerakan harga sejumlah komoditas tambang dan energy dan juga rilis
laba sejumlah emiten sektoral.
S1 5350 S2 5330 R1 5380 R2 5400
Index Last Chg % DJIA 20810.32 34.72 0.17 S&P 500 2363.81 0.99 0.04 FTSE 100 7271.37 (30.88) (0.42) CAC 40 4891.29 (4.59) (0.09) DAX 11947.83 (50.76) (0.42) NIKKEI 225 19339.57 68.10 0.35 HANGSENG 24114.86 (87.10) (0.36) STI 3133.82 12.19 0.39 SHENZHEN 1991.98 1.65 0.08 SHANGHAI 3251.38 (9.84) (0.30) Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 54.29 0.27 0.50 CPO (RM/M.T) 2782.00 (27.00) (0.96) Gold (USD/T.oz) 1249.40 11.80 0.95 Nikel (USD/M.T 10775.00 (285.00) (2.58) Timah (USD/M.T) 19650.00 (225.00) (1.13) Coal (USD/M.T) 83.40 0.40 0.48 Exchange Rates Chg % IDR/USD 13330.00 (18.00) (0.13) USD/EUR 1.058 0.00 0.28 JPY/USD 112.93 (0.23) (0.20) IDR/SGD 9459.41 21.27 0.23 IDR/AUD 10273.90 26.20 0.26 TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 29.12 3882 0.13 0.45Top Gainers IDR % Chg
AGRO‐W 875 27.70 190 TKIM‐W 195 25.80 40
AGRO 975 25.00 195 GDYR 2,250 25.00 450 BRMS 106 19.10 17
Top Losers IDR % Chg
ARII 338 (15.50) (62) IKBI 350 (9.80) (38) SDRA 1,000 (9.10) (100)
ELTY 52 (8.80) (5) RIGS 182 (8.10) (16)
Top Value IDR % (miliar)
BUMI 360 (2.20) 1,187 B TLKM 3,840 (1.00) 946 B DEWA 78 11.40 654 B BBCA 15,500 0.00 506 B PGAS 2,840 5.60 499 B
Top Volume IDR % (juta)
DEWA 78 11.40 8,296.545 ELTY 52 (8.80) 6,761.761 BRMS 106 19.10 3,460.512 BUMI 360 (2.20) 3,229.200 MYRX 125 2.50 3,181.306 IHSG 5,372.75 Change 14.07 Change (%) 0.26 Change (%/ytd) 1.44
Total Value (IDR triliun) 7.540 Total Volume (miliar saham) 21.845 Net Foreign Buy (IDR miliar) (247.000)
News Update
2
SSIA garap proyek senilai Rp 10 triliun. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) bakal menggarap megaproyek senilai Rp 10 triliun. Emiten ini memperoleh proyek renovasi hotel Gran Melia. Rencananya, hotel yang ada di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan itu bakal diperkecil, namun ditambah dua office tower baru. Kini, SSIA tengah mengurus perizinan proyek tersebut. "Untuk konstruksinya baru akan dilakukan mulai tahun depan," kata Erlin Budiman, Head of Investor Relations SSIA. Pembanguan proyek ini ditargetkan kelar tahun 2024. Untuk tahun depan, SSIA baru akan memulai pembanguan satu tower. Nilai proyeknya sekitar Rp 2 triliun. . Perusahaan juga bakal menggandeng mitra guna mengerjakan renovasi Gran Melia ini. Namun SSIA tetap menjadi pemegang saham utama di proyek tersebut. SSIA bakal menggunakan kombinasi sejumlah sumber dana untuk mendanai megaproyek ini. Salah satunya dari hasil divestasi tol Cipali. Seperti diketahui, SSIA memperoleh dana segar mencapai Rp 2,5 triliun dari divestasi tol Cipali secara bertahap. Manajemen SSIA juga sedang mempertimbangkan penerbitan obligasi. Apalagi perusahaan ini memiliki obligasi jatuh tempo pada November 2017 mendatang dengan nilai sebesar Rp 550 miliar. Pembangunan proyek renovasi Gran Melia diharapkan mampu mendongkrak porsi recurring income SSIA menjadi 20%. Selama ini, pendapatan perusahaan dari sektor tersebut masih mini. Di kuartal III-2016, recurring income SSIA tercatat Rp 508,45 miliar, atau setara 17% dari total pendapatan konsolidasi yang mencapai Rp 3,01 triliun. (Kontan)
BUMI akhirnya melepas Gallo Oil. Nasib aset pertambangan minyak milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di Republik Yaman berakhir sudah. BUMI tengah memproses pelepasan Gallo Oil (Jersey) Ltd, karena sejak diakuisisi pada tahun 1999 silam, aset itu belum juga memberikan keuntungan. Direktur Utama BUMI Ari S. Hudaya berdalih, banyaknya permasalahan geopolitik di negara itu menyebabkan BUMI tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan Gallo Oil. Pemerintah Yaman dinilai sudah tidak memiliki komitmen terhadap aset tersebut. Sehingga, BUMI yang memiliki langsung 100% saham Gallo Oil akan menawarkan hak partisipasinya. "Di Gallo Oil kami sudah out. Sebenarnya sejak tahun lalu menyetop produksinya, karena sudah tidak ada kejelasan lagi. Saat ini kami sedang proses pelepasan," ujar Ari. Sudah tentu, BUMI rugi besar karena aset yang dibeli 17 tahun silam ini tak pernah memberi untung sepeser pun. Kerugian BUMI berasal dari biaya eksplorasi yang dikeluarkan untuk menggali hasil bumi dari Gallo Oil. Ari menyebutkan, nilai kerugian yang berasal dari eksplorasi itu mencapai US$ 300 juta. BUMI mengambilalih Gallo Oil melalui aksi korporasi penerbitan saham baru (rights issue). Kala itu, BUMI menerbitkan saham baru sebanyak 18,61 miliar. Aksi ini menimbulkan efek dilusi hingga 95,92%. Bertindak sebagai pembeli siaga adalah Long Haul Holdings Ltd. Namun, rights issue itu ternyata sepi peminat. Saham baru BUMI hanya terjual 100 saham. Konsekuensinya, Long Haul memborong 14,34 miliar saham senilai Rp 7,17 triliun. Adapun sisa 4,27 miliar saham diambil Minarak Labuan Co Ltd, nilainya Rp 2,13 triliun. BUMI pun mendapat dana dari rights issue Rp 9,31 triliun. Tapi dari jumlah itu, BUMI hanya menerima dana tunai Rp 60 miliar. Saham senilai Rp 9,25 triliun dibayar dengan saham Gallo Oil. Usut punya usut, ternyata BUMI dan pemilik Gallo Oil, yakni Long Haul dan Minarak Labuan, pada 21 Oktober 1999 telah menyepakati transaksi jual beli Gallo Oil. Saat itu, BUMI merilis promissory note Rp 9,25 triliun. Alhasil, Long Haul per akhir Desember 2000 menjadi pemilik 73,01% saham BUMI. Sedangkan Minarak Labuan menggenggam 21,99% saham BUMI. Long Haul rupanya merupakan afiliasi Grup Bakrie lewat kolaborasinya masuk Bumi Plc. Demikian juga dengan Minarak Labuan Co Ltd. Ari menjelaskan, sebenarnya BUMI sempat menemukan cadangan gas sekitar 10 trillion cubic feet (TCF). "Tetapi ya bagaimana cara mengambilnya. Ini ada di daerah perang. Pemerintah di sana juga bingung mau bagaimana," imbuh dia. Ari mengatakan, kerugian dari Gallo Oil itu terhitung sebagai impairment loss alias kerugian penurunan nilai aset. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi laporan laba rugi perseroan. (Kontan)
Tahun ini, WIKA menargetkan laba bersih Rp 1,22 T. Laba bersih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di tahun 2016 melejit. Emiten pelat merah ini meraih laba Rp 1,01 triliun, naik 161,88% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 625,04 miliar. Pencapaian tersebut melampaui target yang ditetapkan perusahaan, yaitu Rp 750 miliar. Kinerja WIKA yang gemilang di tahun 2016 ditopang oleh penjualan Rp 15,67 triliun, naik dari penjualan di 2015, yaitu Rp 13,62 triliun. Angka tersebut belum termasuk pendapatan KSO (kerjasama operasi). Jika termasuk KSO, penjualan WIKA bisa mencapai target tahun 2016, yaitu Rp 17,29 triliun. Sekretaris Perusahaan WIKA Suradi Wongso Suwarno menyampaikan, perusahaannya menargetkan kenaikan penjualan menjadi Rp 25,75 triliun atau naik 48% dibandingkan target 2016. "Tentunya target ini ditopang oleh proyek-proyek yang telah didapat," ujar Suradi. Proyek tersebut di antaranya adalah Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, HSR Jakarta-Bandung, LRT Jakarta dan jalan tol Serang-Panimbang. Nilai proyek-proyek ini di atas Rp 5 triliun. Sementara Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo menyampaikan, tahun ini pihaknya menargetkan kontrak sebesar Rp 103 triliun atau naik 24% dari kontrak tahun 2016 yang sebesar Rp 83 triliun. Kontrak baru ditargetkan sebesar Rp 43,25 triliun dan carry over dari 2016 sebesar Rp 59,69 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru diproyeksikan berasal dari kontribusi kontrak pemerintah 29,8%, BUMN 30% dan swasta 40,2%. "Kontrak baru yang dikantongi WIKA di Februari ini mencapai Rp 9,38 triliun atau 21,71% dari target kontrak baru di 2017," ujar dia. Bintang menyampaikan, WIKA menargetkan laba bersih bisa mencapai Rp 1,22 triliun tahun ini. Jumlah itu naik 20,45% dari tahun lalu. (Kontan)
Beban pendapatan turun, INCO raih laba. Kinerja PT Vale Indonesia Tbk berangsur-angsur membaik. Setelah tiga kuartal berturut-turut mengalami kerugian, emiten dengan kode INCO ini berhasil meraih laba di akhir tahun. Pada kuartal I-2016, INCO mencatat kerugian US$ 15,4 juta. Pada kuartal II, kerugiannya membengkak menjadi US$ 20,04 juta. Sedangkan di kuartal III mulai membaik dengan rugi US$ 7,02 juta. Barulah pada kuartal IV, INCO meraup laba US$ 8,9 juta. Alhasil, pada 2016 lalu INCO berhasil mencetak laba tahunan sebesar US$ 1,9 juta. Sementara pendapatan perusahaan tambang ini sepanjang 2016 mencapai Rp 584,1 juta. CEO dan Presiden Direktur INCO Nico Kanter menyebut, efisiensi jadi kunci utama membaiknya kinerja perusahaan. Beban pokok pendapatan perusahaan tambang ini turun 18% dibandingkan tahun 2015. "Posisi biaya yang membaik membantu kami mencatatkan laba dan EBITDA yang positif," papar dia melalui siaran pers. Penurunan beban pokok pendapatan didorong oleh penurunan biaya bahan bakar, bahan pembantu dan jasa. "Biaya bahan bakar yang turun 38% memberikan kontribusi 47% penurunan beban pendapatan," tambah Nico. Selain efisiensi, perseroan ini juga melakukan optimalisasi kapasitas produksi demi menurunkan biaya. Sebab, harga nikel diprediksi masih rendah, terutama karena tingginya persediaan, baik di London Metal Exchange dan Shanghai Future Exchange. Penjualan INCO di kuartal IV-2016 juga naik 5% meskipun produksi menurun 10%. "Peningkatan harga rata-rata realisasi nikel di kuartal IV sebesar 7%. Ini berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan sebesar 13% dibanding pendapatan di kuartal sebelumnya," ungkap Nico. Produksi nikel INCO di 2016 hanya 77.581 ton, atau 97% dari target 80.000 ton, karena kegagalan transformasi tanur listrik. Sedangkan tahun ini, INCO menargetkan produksi mencapai 80.000 ton. (Kontan)Stock Picks
3JSMR 4900‐5100.
Harga saham operator jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), kemarin berhasil melanjutkan
tren bullish setelah beberapa sesi sebelumnya bergerak konsolidasi. Penguatan harga sahamnya kemarin
berhasil menembus resisten di Rp4900 dan tutup di Rp4960. Dengan pendekatan Fibonacci retracement
(FR) target resisten sederhana berikutnya di Rp5100 (FR 61,8%). Sejak awal tahun ini harga saham JSMR
bergerak bullish. Akhir tahun lalu harga sahamnya masih di Rp4320. Sepanjang 2016 lalu total pendapatan
tumbuh 69,18% mencapai Rp16,66 triliun dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar Rp9,85 triliun.
Lonjakan pendapatan tahun lalu terutama ditopang dari bisnis jasa konstruksi yang mencapai Rp7,83 triliun
atau tumbuh 253% dibandingkan tahun 2015 yang hanya Rp2,22 triliun. Sedangkan pendapatan tol menca‐
pai Rp8,83 triliun atau tumbuh 15,74% dari 2015 sebesar Rp7,63 triliun dengan topangan kenaikan tran‐
saksi kendaraan 3,8% mencapai 1,36 miliar transaksi. Sedangkan laba bersih 2016 lalu tumbuh 28,84%
mencapai Rp1,89 triliun dibandingkan 2015 sebesar Rp1,47 triliun. Namun marjin bersih turun menjadi
11,34% dari 2015 sebesar 14,89%. EPS 2016 lalu sebesar Rp276,97 di atas estimasi sebelumnya Rp241,25.
Tahun ini dengan pertumbuhan moderat 15% pendapatan diproyeksikan mencapai Rp19,16 triliun. Perse‐
roan menargetkan pendapatan dari jalan tol tahun ini mencapai Rp10 triliun atau tumbuh 13,6% (yoy). Vol‐
ume trafik kendaraan jalan tol tahun ini diperkirakan tumbuh 2% mencapai 1,39 miliar transaksi kenda‐
raan. Sedangkan marjin bersih diperkirakan sebesar 12%, sehingga laba bersih tahun ini diperkirakan men‐
capai Rp2,30 triliun atau tumbuh 22%. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp316,75. Tahun ini perseroan
akan mengoperasikan jalan tol sepanjang 210 km yang berasal dari enam ruas tol baru yaitu : tol Semarang
‐Solo (ruas Bawen‐Salatiga) sepanjang 17,5 km, serta Surabaya‐Mojokerto (Sepanjang‐Kirian) 15,5 km.
Kemudian ruas tol Gempol‐Pasuruan 20,5 km, Medan‐KualaNamu‐Tebing Tinggi (Perbarakan‐Sei Rampah)
41,69 km, Solo‐Ngawi 90,25 km, dan Ngawi‐Kertosono (Ngawi‐Garuban) 25 km. Saat ini perseroan
mengoperasikan 593km jalan tol atau 61% dari 960 km dari seluruh panjang jalan tol yang beroperasi di
Indonesia. Sentimen positif atas pergerakan harga sahamnya kemarin turut dipicu oleh penandatangan
oleh PT Penjaminan Infrastruktur (PII) dengan empat BUJT yang melaksanakan pembangunan konstruksi
empat ruas tol baru termasuk ruas tol Jakarta‐Cikampek II Elevated senilai Rp14,7 triliun. Dari sisi valuasi
sebelumnya kami menargetkan harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 18,7x (E/17) atau
mencapai Rp5923. Maintain Buy, SL 4650
4
Stock Picks
PGAS 2750‐2950.
Tekanan jual saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dalam beberapa hari
perdagangan terakhir tertahan di support di kisaran Rp2680 hingga Rp2720. Kemarin harga sahamnya
berhasil rebound ditutup di Rp2840. Ini mengindikasikan terjadinya pola bullish reversal. Target resisten
akan menguji di kisaran Rp2900 hingga Rp2950. Dari sisi kinerja, sepanjang sembilan bulan pertama 2016
lalu (9M16) pendapatan bersih tumbuh tipis 0,8% mencapai USD2,15 miliar dibandingkan periode yang
sama 2015 sebesar USD2,14 miliar. Selama periode 9M16 perseroan menyalurkan gas bumi sebesar 1595
MMSCFD, naik 2,5% dari 1556 MMSCFD periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 793
MMSCFD dari distribusi gas naik dari 789 MMSCFD periode yang sama tahun lalu. Sedangkan volume
transmisi gas bumi sebesar 802 MMSCFD naik dari 767 MMSCFD periode yang sama tahun sebelumnya.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2016, infrastuktur pipa gas perseroan bertambah sepanjang lebih dari
241 km dan saat ini mencapai lebih dari 7267 km atau setara 78% pipa gas bumi hilir nasional. EBITDA
perseroan 9M16 tumbuh 4,42% mencapai USD641,51 juta berbanding USD614,34 juta di periode yang
sama 2015. Laba bersih 9M16 turun 21% (yoy) mencapai USD241,99 juta berbanding USD306,32 juta.
Turunnya laba bersih terutama disebabkan naiknya beban pokok hingga 3,87%, beban keuangan naik 7,9%
dan rugi kurs mencapai USD56,20 juta dibandingkan periode yang sama 2015 yang menderita rugi kurs
USD14,96 juta. Kondisi saat ini dimana dolar AS cenderung menguat atas sejumlah mata uang asing akan
menguntungkan perseroan. Pendapatan bersih perseroan 2016 lalu diperkirakan mencapai USD2,87 miliar
atau turun 6,5% dibandingkan 2015 sebesar USD3,07 miliar. Sedangkan laba bersih diperkirakan mencapai
USD324,52 juta atau turun 19,11% dari tahun 2015 sebesar USD401,20 juta. Hal ini dikarenakan
tertekannya marjin menjadi 11,3% dari 13% di 2015. EPS 2016 diperkirakan USD0,0134. Dengan kurs
1USD=Rp13350, EPS 2016 setara Rp178,7. Tahun ini, diperkirakan pendapatan bersih naik 10% mencapai
USD3,16 miliar. Sedangkan laba bersih diperkirakan mencapai USD426,47 juta atau naik 31,4%. Ini
mencerminkan EPS proyeksi tahun ini sebesar USD0,017 atau setara Rp227 dengan kurs 1USD=Rp13350.
Perseroan tahun ini mengalokasikan capex sebesar USD500 juta yang diperuntukan bagi kegiatan‐kegiatan
pengembangan jaringan pipa gas distribusi dan transmisi. Sebelumnya diperkirakan harga sahamnya
berpeluang ditransaksikan dengan PE 14x (E/17) atau mencapai Rp3178. Maintain Buy, SL 2600
5
Stock Picks
WIKA 2470‐2600.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang 2016 lalu berhasil mencatatkan pertumbuhan
laba bersih hampir 62% mencapai Rp1,01 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp940 miliar. Pencapaian
laba bersih ini di atas perkiraan kami sebelumnya sebesar Rp940 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut
ditopang penjualan bersih yang tumbuh 15% mencapai Rp15,67 triliun dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya Rp13,62 triliun. Pencapaian penjualan bersih 2016 lalu di bawah target manejeman
sebesar Rp17,29 triliun. Tahun lalu kontrak baru mencapai Rp52,2 triliun dengan total order book
mencapai Rp82,3 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan total kontrak mencapai Rp102,937 triliun naik
26,3% dari tahun lalu. Total kontrak itu terdiri dari kontrak baru Rp43,24 triliun dan carry over 2016
sebesar Rp59,692 triliun. Perseroan memperkirakan penjualan tahun ini sebesar Rp25,75 triliun atau naik
64,3% dari 2016 lalu. Hingga Januari 2017, perseroan memperoleh kontrak baru Rp5,1 triliun atau 11,8%
dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp43,24 triliun. Sedangkan proyeksi laba bersih tahun ini dengan
asumsi marjin bersih 5,5% adalah sebesar Rp1,43 triliun naik 41,21% dari tahun lalu Rp1,01 triliun. EPS
tahun ini diperkirakan Rp159,28 naik dari perkiraan sebelumnya Rp135,9. Pada harga Rp2530 pada
penutupan kemarin, saham WIKA ditransaksikan dengan PE 15,9x (E/17). Harga sahamnya diperkirakan
berpeluang ditransaksikan dengan PE 21,3x atau mencerminkan target harga di Rp3400. Dari harga saat ini
ada ruang penguatan 34%. Secara technical pergerakan harga sahamnya saat ini membentuk pola sinyal
bullish reversal dengan support di kisaran Rp2470 hingga Rp2500 dan target resisten terdekat di Rp2600.
Maintain Buy, SL 2430
Jumat, 24 Februari 2017
Saham Pilihan
ASII 7900-8300 TB, SL 7800
AKRA 6400-6700 TB, SL 5900
PTPP 3480-3610 Buy, SL 3400
GJTL 1100-1200 Buy, SL 980
GGRM 61750-63700 Buy, SL 59000
HRUM 2000-2200 Buy, SL 1980
ELSA 412-430 Buy, SL 408
Stock View
6
Jumat, 24 Februari 2017
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
IHSG
5372.75 5381.64 5390.53 5355.86 5338.97
PERKEBUNAN AALI 14700 14,841.67 14,983.33 14,616.67 14,533.33 13,059,216.00 ‐19.91 393.15 ‐75.27 45.02 BWPT 368 372.67 377.33 362.67 357.33 LSIP 1500 1,516.67 1,533.33 1,486.67 1,473.33 4,189,615.00 ‐11.36 91.36 ‐32.01 18.72 SGRO 2010 2,040.00 2,070.00 1,990.00 1,970.00 SIMP 510 518.33 526.67 503.33 496.67 13,835,444.00 ‐7.53 16.72 ‐68.60 25.18 UNSP 50 51.33 52.67 49.33 48.67PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 1715 1,725.00 1,735.00 1,695.00 1,675.00 37,032,346.42 ‐10.48 65.74 ‐5.12 10.50 BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00 BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00 BUMI 360 382.67 405.33 338.67 317.33 DEWA 78 85.00 92.00 71.00 64.00 3,312,510.21 13.47 0.30 48.03 166.35 HRUM 2080 2,140.00 2,200.00 2,020.00 1,960.00 ITMG 16700 17,100.00 17,500.00 16,175.00 15,650.00 21,925,897.16 ‐9.27 770.46 ‐65.05 8.53 PTBA 11300 11,408.33 11,516.67 11,133.33 10,966.67 13,733,627.00 5.01 883.59 0.98 7.64 PTRO 770 785.00 800.00 750.00 730.00
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 123 133.67 144.33 114.67 106.33
ELSA 414 417.33 420.67 411.33 408.67 3,775,323.00 ‐10.56 51.43 ‐8.99 7.17
ENRG 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ESSA 1900 1,900.00 1,900.00 1,900.00 1,900.00 MEDC 2630 2,840.00 3,050.00 2,400.00 2,170.00
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 785 790.00 795.00 780.00 775.00 10,531,504.80 11.79 ‐151.06 85.85 ‐3.10 INCO 2590 2,646.67 2,703.33 2,556.67 2,523.33 10,894,532.28 ‐15.64 70.11 ‐67.49 26.24 TINS 990 1,015.00 1,040.00 975.00 960.00 6,874,192.00 ‐6.74 13.64 ‐84.08 56.09 SEMEN INTP 15675 15,750.00 15,825.00 15,600.00 15,525.00 17,798,055.00 ‐10.99 1,183.48 ‐17.34 17.00 SMCB 915 950.00 985.00 880.00 845.00 9,239,022.00 ‐12.25 22.85 ‐73.80 47.91 SMGR 9250 9,341.67 9,433.33 9,166.67 9,083.33 26,948,004.47 ‐0.14 762.28 ‐18.76 14.07
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 101 104.33 107.67 98.33 95.67 JPRS 138 141.33 144.67 136.33 134.67 KRAS 700 705.00 710.00 695.00 690.00 PAKAN TERNAK CPIN 3080 3,163.33 3,246.67 3,023.33 2,966.67 JPFA 1730 1,833.33 1,936.67 1,668.33 1,606.67 25,022,913.00 2.31 43.92 40.87 18.44 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 8050 8,091.67 8,133.33 7,966.67 7,883.33 184,196,000.00 ‐8.68 357.28 ‐24.59 20.71 GJTL 1155 1,193.33 1,231.67 1,083.33 1,011.67
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 8300 8,366.67 8,433.33 8,241.67 8,183.33 INDF 8075 8,133.33 8,191.67 8,008.33 7,941.67 MYOR 1900 1,933.33 1,966.67 1,853.33 1,806.67 ROTI 1545 1,551.67 1,558.33 1,536.67 1,528.33 GGRM 63125 63,541.66 63,958.33 62,466.66 61,808.33 INAF 2400 2,433.33 2,466.67 2,383.33 2,366.67 1,621,898.67 17.41 2.12 463.17 184.06 KAEF 1840 1,886.67 1,933.33 1,796.67 1,753.33 4,860,371.48 7.51 44.81 6.06 28.68 KLBF 1495 1,508.33 1,521.67 1,468.33 1,441.67
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 226 229.33 232.67 223.33 220.67 ASRI 380 383.33 386.67 377.33 374.67 BKSL 96 98.33 100.67 94.33 92.67 BSDE 1910 1,920.00 1,930.00 1,890.00 1,870.00 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 COWL 1075 1,078.33 1,081.67 1,073.33 1,071.67 CTRA 1375 1,386.67 1,398.33 1,366.67 1,358.33 CTRP 690 690.00 690.00 690.00 690.00 CTRS 2710 2,710.00 2,710.00 2,710.00 2,710.00 ELTY 52 57.33 62.67 48.33 44.67 KIJA 296 299.33 302.67 293.33 290.67 MDLN 326 333.33 340.67 319.33 312.67 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2210 2,250.00 2,290.00 2,160.00 2,110.00 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 DGIK 129 133.67 138.33 124.67 120.33 PTPP 3510 3,556.67 3,603.33 3,476.67 3,443.33 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 SSIA 560 566.67 573.33 551.67 543.33 TOTL 810 816.67 823.33 806.67 803.33 WIKA 2530 2,556.67 2,583.33 2,506.67 2,483.33 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 2840 2,896.67 2,953.33 2,746.67 2,653.33 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1470 1,476.67 1,483.33 1,466.67 1,463.33 JSMR 4960 5,056.67 5,153.33 4,796.67 4,633.33 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 EXCL 3240 3,293.33 3,346.67 3,143.33 3,046.67 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 ISAT 7000 7,108.33 7,216.67 6,883.33 6,766.67 TLKM 3840 3,863.33 3,886.67 3,823.33 3,806.67 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI GIAA 340 343.33 346.67 335.33 330.67 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 MBSS 428 434.00 440.00 424.00 420.00 WINS 270 270.00 270.00 270.00 270.00 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 725 733.33 741.67 718.33 711.67 BANK BBCA 15500 15,583.33 15,666.67 15,408.33 15,316.67 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 BBKP 605 611.67 618.33 601.67 598.33 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 BBNI 6325 6,358.33 6,391.67 6,258.33 6,191.67 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 BBRI 11925 11,975.00 12,025.00 11,900.00 11,875.00 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 BBTN 2210 2,263.33 2,316.67 2,173.33 2,136.67 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 BDMN 5000 5,083.33 5,166.67 4,833.33 4,666.67 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 BJBR 2300 2,323.33 2,346.67 2,273.33 2,246.67 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 BMRI 11150 11,233.33 11,316.67 11,108.33 11,066.67 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 BNGA 995 1,016.67 1,038.33 976.67 958.33 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 6600 6,666.67 6,733.33 6,466.67 6,333.33 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 INTA 328 331.33 334.67 325.33 322.67 UNTR 24650 24,716.67 24,783.33 24,516.67 24,383.33 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 5675 5,741.67 5,808.33 5,541.67 5,408.33 RALS 1295 1,310.00 1,325.00 1,285.00 1,275.00
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 1535 1,560.00 1,585.00 1,520.00 1,505.00 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 106 117.33 128.67 93.33 80.67
Corporate Action
8
Code
Name
Type
Date
Time
Venue
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk AGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk EGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
SCPI Merck Sharp Dohme
Pharma Tbk. AGM 03/08/2016 00:10:00
MYRX Hanson International Tbk. AGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center MYRX Hanson International Tbk. EGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. AGM 27/07/2016 00:09:00 Financial Club, Graha Niaga lt 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav 58 Jakarta PTIS Indo Straits Tbk AGM 22/07/2016 00:09:00
Gedung Graha Kirana, Lantai 9, Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk, Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta Utara
14350, Indonesia
BSSR Baramulti Suksessarana Tbk EGM 22/07/2016 00:10:00 Boardroom CEO Suite, Sahid Sudirman Center Lt.56, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 ‐ Jakarta Pusat ISSP Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk AGM 21/07/2016 00:10:00 Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta ISSP Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk EGM 21/07/2016 00:10:00 Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
SKYB Skybee Tbk AGM 21/07/2016 00:09:00
WTON Wijaya Karya Beton Tbk EGM 20/07/2016 00:14:00 Ruang Serbaguna Gedung WIKA Lt. 11 Jl. D. I. Panjai‐ tan Kav. 9, Jakarta Timur
CTBN Citra Tubindo Tbk. AGM 20/07/2016 00:10:30 Kantor Pusat Perseroan Jalan Hang Kesturi I No 2, Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam TRIO Trikomsel Oke Tbk EGM 15/07/2016 00:10:00
LMAS Limas Indonesia Makmur
Tbk AGM 14/07/2016 00:09:30
Auditorium Sequis Center, Gedung Sequis Center Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman No.71, Jakarta
12190
BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. EGM 11/07/2016 00:15:00 Kantor Pusat Perseroan, Jl. RS. Fatmawati No.12, Jakarta Selatan
JPFA Japfa Comfeed Indonesia
Tbk. EGM 01/07/2016 00:10:00
HARRIS Hotel, Unique Room, Jl. Dr. Saharjo No. 191, Jakarta 12960
INCO Vale Indonesia Tbk EGM 01/07/2016 00:09:00 Financial Club, Board Room I, Graha Niaga Lt. 27 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta MITI Mitra Investindo Tbk. EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Tower II Lantai I, PT Bursa Efek Indo‐ nesia, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53 Jakarta Selatan ‐
12950 NIRO Nirvana Development Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190 NIRO Nirvana Development Tbk EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190
PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00 Hotel Nite & Day Jakarta ‐ Roxy Jl. Biak no.54 Jakarta Pusat 10150
GREN Evergreen Invesco Tbk AGM 30/06/2016 00:09:00 Mawar Room, Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta
ECII Electronic City Indonesia
Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Jumat, 24 Februari 2017
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN DIVIDEN
TIFA
7
24‐Jun‐16
27‐Jun‐16
21‐Jul‐16
SQBB
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
SQBI
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
DPNS
5
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
GEMA
16
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
MREI
50
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
JTPE
14
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
PEGE
10
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CPIN
29
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
TALF
3
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
12‐Jul‐16
KBLI
7
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
SRTG
32
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
KKGI
20
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CTRP
4
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRS
22
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRA
6
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
IDPR
5
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
30‐Jun‐16
UNVR
424
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
15‐Jul‐16
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.