10
Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI
2.1 Presentasi Diri (Self Presentation)
Menurut Goffman, “presentasi diri merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh individu tertentu untuk memproduksi definisi situasi dan identitas sosial bagi para aktor dan definisi situasi tersebut mempengaruhi ragam interaksi yang layak dan tidak layak bagi para aktor dalam situasi yang ada” (Mulyana, 2003, p. 112).
Presentasi diri merupakan upaya individu untuk menumbuhkan kesan tertentu di depan orang lain dengan cara menata perilaku agar orang lain memaknai identitas dirinya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Dalam proses produksi identitas tersebut, ada suatu pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan mengenai atribut simbol yang hendak digunakan dan pesan yang hendak disampaikan yang mampu mendukung identitas yang ditampilkan secara menyeluruh.
Menurut Goffman, kebanyakan atribut, milik atau aktivitas manusia digunakan untuk presentasi diri, termasuk busana yang kita kenakan, tempat kita tinggal, rumah yang kita huni berikut cara kita melengkapinya (furnitur dan perabotan rumah), cara kita berjalan dan berbicara, pekerjaaan yang kita lakukan dan cara kita menghabiskan waktu luang kita (Mulyana, 2003). Lebih jauh lagi, dengan mengelola informasi yang kita berikan kepada orang lain, maka kita akan mengendalikan pemaknaan orang lain terhadap diri kita. Hal itu digunakan untuk memberi tahu kepada orang lain mengenai siapa kita.
Presentasi diri menurut Schlenker adalah usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara mengontrol informasi tentang diri sendiri yang diberikan kepada orang lain, supaya tercipta gambaran dan kesan tertentu tentang diri sendiri (Schlenker, Britt & Pennington, 1996). Informasi-informasi ini diberikan dengan cara memberikan pesan-pesan secara lisan maupun non lisan.
11
Universitas Kristen Petra Dalam penelitiannya, M.C Schokker (2007, p.218) mengutip dari konsep Jones & Pittman, terdapat lima strategi umum di dalam mencapai self presentation, yaitu Ingratitation, Self Promotion, Intimidation, Exemplification, dan Supplication.
Tabel 2.1 : Strategi & Indikator Presentasi Diri
Strategi Kesan yang
dimunculkan Kesan negatif yang muncul (resiko) Emosi Tindakan
1 Ingratiation Disukai Penjilat,
konformis Rasa sayang Favor, ecnhancement, opinion conformities 2 Intimidation Berbahaya, Kejam Pelagak, tidak berdampak
Rasa takut Threats, Anger 3 Self-Promotion Kompeten, efektif Penipu, sombong, defensif Rasa hormat Performance claims, performance accounts 4 Exemplification Layak, berdedikasi Munafik, eksploitatif Rasa bersalah Self Denial, Helping, Militancy 5 Supplication Tidak tertolong, tidak beruntung, berkekurangan Malas, banyak menuntut Rasa iba (keinginan untuk membantu) Self deprecation, entreaties for help Sumber : (M.C Schokker, 2007)
12
Universitas Kristen Petra a. Ingratiation
Strategi presentasi diri yang bertujuan untuk membuat seseorang disukai dan tampak menarik di hadapan orang lain. Yang akan dilakukan seseorang dalam strategi ini adalah untuk melihat hal apa saja yang disukai oleh audiens, dan memunculkan image tersebut dalam dirinya. (Schlenker, 1980). Beberapa bentuk tindakan yang biasa dilakukan untuk melakukan stratgei ini antara lain : bersikap baik pada orang lain, memuji diri sendiri atau orang lain, dan memunjukkan pernyataan setuju atas pendapat orang lain.
b. Self Promotion
Tujuan dari strategi self promotion adalah untuk menunjukkan image seseorang yang memiliki kompetensi. Dalam strategi ini seseorang lebih deskriptif dalam menjeleaskan tentang dirinya, khususnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan kemampuannya. Ini dilakukan supaya orang lain dapat yakin akan kemampuan yang dirinya. Beberapa indikator yang menunjukkan strategi ini adalah, melakukan klaim tentang hal-hal yang dilakukannya serta menunjukkan kemampuan dirinya.
c. Intimidation
Strategi presentasi diri ini dilakukan apabila seseorang ingin menunjukkan dirinya sebagai sosok yang ditakuti. Tujuan dari strategi presentasidiri ini adalah untuk menciptakan kredibilitas dan meningkatkan kemungkinan agar audiens dapat menuruti keinginannya. (Tedeschi & Reiss, 1981). Beberapa indikator yang menunjukkan strategi presentasi diri ini antara lain, memberi ancaman dan menunjukkan kemarahan.
d. Exemplification
Strategi presentasi ini digunakan apabila seseorang ingin dihormati dan dikagumi atas moralitas dan integritas tinggi. Selain itu, strategi ini juga dapat digunakkan untuk menunjukkan image seseorang yang suka membantu dan jujur. (Rosenfeld et al, 1995). Beberapa indikator yang
13
Universitas Kristen Petra menunjukkan strategi ini antara lain, membantu orang lain, menunjukkan teladan, dan memberikan penyangkalan.
e. Supplification
Strategi ini dilakukan dengan cara menunjukkan ketergantungan dan kelemahan diri sendiri. Tujuan dari strategi presentasi diri ini adalah agar orang lain dapat merasa simpati dan memberikan bantuan pada dirinya. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara mengekspos kelemahan dan kesusahan yang dihadapinya.
2.2 Pesan
Pesan adalah inti dari komunikasi, manusia berkomunikasi untuk menyampaikan pesan kepada manusia yang lain. Aubrey Fisher dalam bukunya “Teroi – Teori Komunikasi” (Fisher,1990,p.364-377) mengemukakan beberapa konsep mengenai pesan yaitu:
a. Sebagai isyarat yang disampaikan
Pesan dipandang sebagai sesuatu yang terbentuk dari pikiran, dan merupakan verbalisasi dalam diri individu. Dalam berkomunikasi, pikiran dalam individu ini disandikan ke dalam isyarat untuk disampaikan, sedangkan isyarat yang diterima dari orang lain disandikan ke dalam pikrian.
b. Sebagai bentuk struktural
Pesan sebagai proses penyandian stimuli verbal, fisik, dan vokal. Pesan dipandang sebagai suatu bentuk yang terstruktur.
c. Sebagai pengaruh sosial
Pesan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau memberikan efek kepada penerima pesan.
d. Sebagai penafsiran
Pesan merupakan penafsiran lambang atau stimuli. Pesan sebagai suatu proses penafsiran sangat tergantung pada penjelasan psikologis
14
Universitas Kristen Petra tentang komunikasi manusia. Pesan sangat berorientasi pada penerima, bagaimana ia menanggapi dan menerima pesan tersebut.
e. Sebagai refleksi diri
Pesan mencerminkan keadaan internal individu, yakni perilaku, persepsi, nilai, citra diri, emosi, dan sebagainya. Sehubungan dengan itu, pesan merupakan peristiwa perilaku yang berhubungan dengan keadaan internal seseorang. Sehingga apa yang disampaikan seseorang baik itu verbal maupun non-verbal adalah penjelasan mengenai keadaan yang berada dari dalam diri individu tersebut.
Pesan merupakan perilaku simbolis yang dalam suatu cara tertentu dan tingkat tertentu dihubungkan dengan keadaan internal tertentu. Jadi, perilaku dan sikap itu saling berhubungan, sehingga dengan mengamati perilaku tertentu, pengamat dapat menarik suatu inferensi, dengan tingkat ketepatan yang beragam, tentangkehadiran atau karakter keadaan internal (Fisher, 1978). Oleh karena itu, perilaku dan sikap cenderung saling berhubungan. Dengan mengamati perilaku, maka dapat dilakukan inferensi-dengan tingkat ketepatan yang beragam- tentang karakter keadaan internal seseorang.
f.Sebagai kebersamaan
Pesan merupakan hal yang mengikat orang-orang menjadi satu dalam sebuah lingkungan yang komunikatif. Pesan menjadi sarana menjalin hubungan antar manusi.
2.3 Computer Mediated Communication (CMC)
Menurut John December (1997), “Computer Mediated Communication is a proccess of human communication via computer involving people, situated in particular contexts, enganging in proccesses to shape media for a variety purposes.” (Thurlow, 2005, p.15). John memamparkan bahwa CMC adalah proses di mana manusia berkomunikasi menggunakan komputer yang melibatkan
15
Universitas Kristen Petra orang-orang, konteks dan situasi tertentu dan segala proses pemembentukan media untuk tujuan-tujuan tertentu. Apabila seseorang jeli akan kapabilitas komputer sebagai media komunikasi yang berpengaruh besar dalam kehidupan bersosialisasi dan bermasyarakat, maka ia akan menggunakan media ini untuk mencapai tujuan-tujuan mereka.
Pixy Ferris secara umum medefinisikan komunikasi bermedia internet sebagai “interaksi secara interpersonal yang dihubungkan oleh komputer, yang meliputi komunikasi asynchronous dan synchronous melalui fasilitas dalam internet” (www.december.com). Perbedaan karakteristik internet dibanding dengan media klasik dalam sistem dan operasional sebagai alat maupun medium komunikasi adalah sebagi berikut :
a. Pertama, Perbedaan utama yaitu; internet adalah media berbasis komputer yang semula berawal dari media “tools” untuk menyimpan serta mengolah informasi data, setelah mengalami modifikasi (dengan saluran telepon dan modem) digunakan sebagai media komunikasi elektronik dalam bentuk jaringan yang luas.
b. Kedua, internet sebagai media komunikasi memiliki penawaran interaktif yang dinamis terhadap penggunanya/user, jauh melebihi penawaran interaktif pada media televisi dan radio (yang terbatas pada satu program dan isi materi acara). Bahkan internet memberikan penawaran pencarian informasi yang diinginkan dengan menggunakan kata kunci (keywords).
c. Ketiga, media internet mampu menjadi pusat informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas dan pada suatu institusi tetapi juga memberikan kesempatan pada setiap user/individu untuk menjadi sumber/komunikator.
d. Keempat, dampak yang ditimbulkan oleh media internet beberapa diantaranya sama dengan media lain, namun dampak sangat jauh berbeda, Don Tappscot (dikutip Djamaludin Ancok, 2000) memprediksikan dampak dari media internet
16
Universitas Kristen Petra adalah pergeseran pola hidup secara umum. Pola hidup manusia akan sangat tergantung kepada komputer yang menggambarkan besarnya keterlibatan teknologi informasi dalam hidup manusia.
g. Kelima, dampak dari sudut sosial budaya dan ekonomi, diprediksi akan membawa pada pengeluaran keuangan yang lebih untuk mendapatkan akses dan kelebihan dari media internet, baik itu dimiliki sendiri atau menggunakan jasa rental. Keasyikan tersendiri dalam menggunakan internet menjadikan semacam kecanduan yang mau tidak mau membawa ke arah pengeluaran keuangan yang lebih. Namun dampak dari segi budaya adalah munculnya trend centre gaya hidup dengan penambahan pengetahuan dari media internet. Kemudahan dan penggunaan praktis yang ditawarkan media internet juga akan membawa masyarakat pada ketidakberdayaan terhadap implikasi teknologi tersebut.
h. Keenam perbedaan yang terakhir dari lateral sebagai media lebih menonjolkan superior media internet sebagai media yang “beraneka rupa” (mulfaceted) dan yang berisi banyak perbedaan proses komunikasi pada fasilitas-fasilitas yang dimiliki. Variasi bentuk komunikasi yang berlangsung tercampur hubungan komunikasi interpersonal dan komunikasi massa.
Selain itu, Gurak (Shedletsky & Aitken, 2004) memaparkan ada empat karakteristik komunikasi di Internet, seperti:
a. Speed
Mengacu pada waktu pengiriman dan penerimaan pesan. Internet mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan dalam waktu yang cepat yang tentu akan sangat mempermudah komunikasi.
b. Reach
Internet memiliki kemampuan untuk menjangkau orang-orang yang berada pada jarak yang jauh. Internet membuat orang dapat
berinteraksi satu dengan yang lain walaupun mereka terdapat di tempat yang berbeda.
17
Universitas Kristen Petra c. Anonymity
Dengan melakukan komunikasi menggunakan internet manusia berpeluang untuk menciptakan identitas online, menyatakan diri sebagai seseorang yang bukan mereka, memanipulasi gender, umur, pekerjaan, status, kesehatan, dsb.
d. Interactivity
Mengacu pada kemampuan persiapan online untuk tidak hanya menerima pesan, tetapi juga bereaksi terhadapnya.
2.4 Jejaring Sosial (Socical Network Sites)
Boyd dan Ellison (2007) mendefinisikan jejaring sosial sebagai layanan berbasis web yang membuat sesorang mampu mempublikasikan seluruh atau sebagian informasi mengenai dirinya melalui sebuah profile page, serta membentuk koneksi dengan orang lain. Selain itu mereka juga menjabarkan bahwa jejaring sosial memungkinkan seseorang untuk : a. Membangun profil umum atau semi umum melalui sistem yang terikat b. Menunjukkan daftar pengguna lainnya dengan siapa seseorang
berhubungan
c. Melihat daftar hubungan mereka dan yang lainnya yang ada di dalam sistem.
Dalam jejaring sosial, seseorang dapat membentuk identitas online , yaitu identitas yang dia gunakan untuk memperkenalkan diri dalam jejaring sosial tersebut. Identitas ini berbentuk profil yang akan mewakili orang tersebut dalam komunikasi di dunia maya. Profil dibangun dari jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebuah jejaring sosial kepada pengguna ketika mulai menggunakan jejaring sosial tersebut. Profil ini berisi usia, lokasi, kesenangan dan hobi serta hal-hal lain yang bisa menggambarkan pengguna (Boyd & Ellison, 2007, p.27).
Ada berbagai jenis jejaring sosial, yang paling populer di Indonesia adalah Facebook, dan Twitter. Facebook adalah jejaring sosial yang sangat populer di Indonesia, jejaring ini dibuat oleh Mark Zuckerberg dan saat ini
18
Universitas Kristen Petra sudah memiliki lebih dai 110 juta pengguna di seluruh dunia. Menurut Sartika Kurniali (2009,p.17-18), ada beberapa karakteristik facebook antara lain:
a. Facebook memiliki jumlah pengguna yang besar dan beragam b. Facebook memiliki fitur aplikasi yang unik dan beragam
c. Anda dapat mengetahui siapa saja teman anda yang sedang online
d. Anda dapat langsung melakukan chatting dengan teman anda yang sedang online di saat yang bersamaan
Walaupun tidak memiliki fitur sekaya facebook, twitter merupakan media yang tetap digemari oleh banyak orang. Karena twitter merupakan jejaring sosial yang memiliki sifat yang unik, yaitu keterbatasan karakter yang dimiliki dan cara kerjanya. Menurut Hanif Fakkhuroja dalam bukunya “Twitter Ngoceh Dapet Duit”, cara kerja twitter lebih simpel namun lebih intensif daripada facebook karena ia bersifat microblog. “Pengguna atau user memiliki batasan sebanyak 140 karakter untuk menuliskan apa yang ada dalam pikirannya.” . “Tweet muncul di halaman public timeline , yang menampilkan semua publikasi tweets secara beruruttan seperti rangkaian microblog. (2007,p. 15-17). Penggunaan twitter lebih sederhana, namun itu merupakan ciri khas dari twitter itu sendiri.
2.5 Analisis Isi
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang akan dilakukan dengan metode Analisis Isi. Peneliti akan menggambarkan suatu masalah yang nanti hasilnya dapat digeneralisasikan, dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis, tetapi lebih mementingkan keluasan data, sehingga data nantinya akan dianggap mewakili seluruh populasi (Kriyantono, 2006).
Menurut Walizer & Wienir (1978), analisis isi adalah prosedur sistematis untuk meneliti informasi yang terekam (recorded information) (Wimmer &
19
Universitas Kristen Petra Domminick, 2003, p140) . Kirpendorf (1980) menyimpulkan analisis isi sebagai teknik penelitian untuk membuat referensi yang valid dan dapat mewakili keadaan sesuai konteks penelitiannya. Holsti (2005) mendefinisikan analisis isi sebagai suatu teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan seara objektif dan sistemati.
2.5.2 Tahapan Analisis Isi
Tahapan dalam analisis isi kuantitatif adalah sebagai berikut (Kriyantono, 2009, p.234) :
a. Perumusan masalah.
Masalah harus dapat dirumuskan dalam pertanyaan yang dapat diukur b. Menyusun kerangka konseptual
c. Menyusun perangkat metodologi
Menentukan metode pengukuran
Menentukan unit analisis, kategorisasi dan uji reliabilitas Menentukan universe atau populasi dan sampel
Menentukan metode pengumpulan data Menentukan metode analisis
Analisis dan interpretasi data
2.6 Jenis Unit Analisis
Untuk meneliti sesuatu, Analisis isi menggunakan beberapa unit analisis yang meliputi (Kriyantono, 2009 p.235) :
a. Unit tematik
Berupa satuan berita, perhitungannya berdasarkan tema peristiwa yang diberitakan, misalnya tema apa yang sering muncul selama satu tahun, jenis-jenis iklan apa yang diputar di sebuah radio, dan sebagainya.
b. Unit fisik
Penghitungannya berdasarkan satuan panjang, kolom, inchi, waktu dari pesan yang disampaikan. Misalnya, periset bisa menghitung panjang suatu
20
Universitas Kristen Petra berita dengan satuan milikolom atau centikolom, durasi tayangan sinetron di televisi atau durasi pemutaran iklan.
c. Unit referens
Rangkaian kata atau kalimat yang menunjukkan sesuatu yang mempunyai arti sesuai kategori. Misalnya mengukur opini tajuk rencana menggunakan unit referens, dengan kategori opini mendukung, netral atau tidak mendukung dimasukkan dalam kategori mendukung
d. Unit sintaksis
Berupa kata atau simbol, penghitungannya adalah frekuensi kata atau simbol itu. Misalnya, berapa jumlah kata-kata yang mengandung porno dalam sebuah berita, berapa kali frekuensi kemunculan adegan kekerasan dalam film, dan lainnya.
Peneliti akan menggunakan unit analisis sintaksis untuk penelitian ini, karena peneliti akan melihat strategi presentasi diri yang manakah yang paling sering digunakan oleh penyiar radio Gen Fm Surabya dalam jejaring sosial twitter. Peneliti akan mengkategorikan tweet yang ada ke dalam beberapa jenis strategi presentasi diri, seperti yang dipaparkan Jones & Pitmann.
2.6 Nisbah antar konsep
Manusia berkomunikasi menggunakan pesan verbal dan non-verbal. Salah satu konsep pesan adalah sebagai refleksi diri dan sebagai penafsiran atau stimuli. Pesan digunakan untuk menyampaikan apa yang terdapat di dalam diri kita dan informasi tentang diri kita, namun pesan juga bersifat penafsiran. Penerima pesan harus menafsirkan arti pesan-pesan yang diterimanya. Selain itu, pesan juga memiliki fungsi untuk mencapai tujuan sang pengirim pesan.
Melihat konsep pesan yang seperti itu, presentasi diri adalah salah satu bentuk pesan yang digunakan sebagai refleksi diri. Bagaimana seseorang meembawakan dirinya kepada masyarakat, khususnya dengan memberikan informasi-informasi mengenai dirinya. Pesan-pesan yang disampaikan akan memberikan image atau pandangan masyarakat tentang diri seseorang. Karena
21
Universitas Kristen Petra pesan bersifat penafsiran, maka pesan juga dapat dimanipulasi agar orang dapat melihat konsep konsep tertentu tentang diri kita sesuai dengan apa yang kita mau.
Presentasi diri adalah proses di mana kita mengendalikan informasi agar orang dapat mempersepsikan gambaran mengenai diri kita sesuai dengan apa yang kita inginkan. Beberapa strategi presentasi diri antara lain Ingratiation, Self Promotion, Intimidation, Exemplification, dan Supplication. Penyiar radio merupakan profesi yang membutuhkan personal image yang baik di mata masyarakat dan penggemar. Karena sebagai public figure, apapun yang dilakukannya akan berdampak pada stasiun radio di mana ia bekerja. Karena itu, presentasi diri penyiar radio merupakan topik yang menarik untuk diteliti.
Presentasi diri akan semakin mudah dilakukan melalui media internet, yaitu Computer Mediated Communication. Dengan internet seseorang dapat membentuk identitas baru di dunia maya. Salah satu sifat dari komunikasi melalui internet adalah anonimity di mana seseorang dapat memanipulasi informasi atau menjadi seseorang yang sesungguhnya bukan diri mereka sendiri. Hal ini semakin memudahkan seseorang untuk mengontrol informasi dan membentuk citra diri dalam dunia internet. Salah satu bentuk CMC yang sedang sangat berkembang adalah jejaring sosial. Jejaring sosial mengizinkan seseorang untuk terhubung dengan banyak sekali orang di lokasi-lokasi yang berbeda. Selain itu jejaring sosial adalah tempat yang pas untuk melakukan presentasi diri, karena dalam jejaring sosial seseorang memiliki profile page sendiri yang menjadi perwakilan dirinya di dunia maya.
Penyiar radio dapat menggunakan Twitter sebagai media presentasi diri. Karena terbatasnya porsi siaran, penyiar Gen FM Surabaya dapat memaksimalkan fungsi Twitter untuk menjadi media presentasi diri mereka kepada pendengar dan masyarakat Surabaya. Twitter menjadi wadah presentasi diri yang menarik diteliti karena sifat twitter yang terbatas pada 140 karakter. Apa bentuk-bentuk tulisan yang akan di posting penyiar Gen FM Surabaya dalam tweet mereka menjadi hal yang menarik untuk diteliti.Karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti apa saja strategi presentasi diri yang muncul dalam pesan-pesan yang diproduksi oleh penyiar Gen FM Surabaya dalam Twitter.
22
Universitas Kristen Petra 2.7 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran
Sumber : Olahan Penulis, 2011 Pesan & Presentasi Diri
Presentasi Diri & Personal Image Penyiar Gen FM Surabaya
Twitt Penyiar Sebagai Bentuk Presentasi Diri Dalam Twitter
Ingratiation Self Promotion Intimidation Exemplification Supplification
Pesan Pesan Penyiar Radio Gen FM Surabaya Dalam Twitter Sebagai Bentuk Presentasi Diri