RencanaPembangunan
7.1.1 Data Kondisi Eksisting
A. Data Kondisi Eksisting Kawasan Kumuh Kota Samarinda
Dari hasil kegiatan SPPIP dan RPKPP Kota Samarinda tersebut, maka pemerintah menetapkan SK Walikota NO. 413.2/028/HK-KS/1/2015 tentang Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh.
Tabel 7.1
Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh Kota Samarinda
No. Kawasan Blok
Kawasan Kelurahan Kecamatan Luasan Keterangan
1 Kawasan Bantaran
S. Karang Mumus A1
Sidodadi Samarinda Ulu 90,62 Kumuh
Dadimulya Samarinda Ulu
Sungai Pinang
Luar Samarinda Kota
2 Kawasan Bantaran S.
Karang Mumus A2
Temindung
Permai Sungai Pinang
202,25 Kumuh
Gunung Kelua Samarinda Ulu Sempaja Selatan Samarinda Utara
3 Kawasan Bantaran S.
Karangasem Kecil B
Teluk Lerong Ilir Samarinda Ulu 30,24 Cukup Kumuh Teluk Lerong Ulu Sungai Kunjang
4 Kawasan Bantaran S.
Karangasem Besar C
Karang Anyar Sungai Kunjang 50,20 Kumuh
Karangasam Ilir Sungai Kunjang
Loa Bahu Sungai Kunjang
5
Kawasan
Permukiman Sungai mahakam
D Sungai Keledang Samarinda Seberang
10,36 Cukup Kumuh
6 Kawasan Selili dan
Sungai Kapih E
Selili Samarinda Ilir 32,02 Cukup Kumuh
F Pelita Samarinda Ilir
30,7 Cukup Kumuh
8 Kawasan Palaran G Mesjid Samarinda Seberang
51,36 Cukup Kumuh
9 Kawasan Sistem
Polder H
Air Putih Samarinda Ulu 2,50 13,05 25,88
Cukup Kumuh Air Hitam Samarinda Ulu
Gunung Kelua Samarinda Ulu
Jumlah 539,18
B. Kondisi Eksisting Permukiman Perdesaan, Permukiman Nelayan, Rawan Bencana
Alam, Perbatasan dan Pulau Kecil di Kota Samarinda
Ketersediaan perumahan di Kota Samarinda tersebar di enam Kecamatan yaitu di Kecamatan Samarinda Utara, Kecamatan Samarinda Ulu, Kecamatan Samarinda Ilir, Kecamatan Samarinda Seberang, Kecamatan Sungai Kunjang dan Kecamatan Palaran. Di Kota Samarinda terdapat 3 (tiga) jenis kawasan perumahan yakni kawasan perumahan teratur dan terencana, kawasan perumahan teratur dan tidak terencana, dan kawasan perumahan tidak teratur dan tidak terencana. Kawasan perumahan teratur dan terencana merupakan kawasan yang sesuai dengan arahan rencana tata ruang yang berlaku, dengan difasilitasi pemberian ijinya, serta dieksekusi oleh pemerintah itu sendiri maupun oleh pengembang. Kawasan permukiman ini telah dilengkapi dengan fasilitas yang baik dan dirancang dengan arsitektur yang tertata baik, serta memiliki akses yang cukup mudah ke sarana dan prasarana yang ada.
cenderung menghabiskan daerah dengan kemiringan yang terjal.
Kota Samarinda memiliki beberapa spot kawasan permukiman yang tergolang kumuh. Kawasan perumahan ini dibangun atas swadaya masyarakat, dan identik dengan
perumahan kumuh, seperti slums ataupun squatters.
C. Potensi dan Tantangan Pengembangan Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
Terjadi kecenderungan naiknya angka kebutuhan perumahan di Samarinda, ini disebabkan oleh karena: a. Menurunnya kualitas perumahan akibat rendahnya tingkat perawatan sehingga banyak rumah yang tergolong tidak lagi layak huni, b. Naiknya kebutuhan perumahan di wilayah perkotaan Kota Samarinda sebagai akibat dari pesatnya pertumbuhan penduduk karena banyaknya penduduk pendatan.
Hal inilah yang membuat terjadinya kecenderungan naiknya kebutuhan rumah sewa di Kota Samarinda, hal itu disebabkan oleh : a. Daya beli masyarakat yang kurang sanggup terhadap rumah yang berstatus hak milik, b. Naiknya jumlah pendatang sementara, c. Bagi masyarakat kelas atas, meningkatnya pertimbangan kepraktisan pengelolaan dan kemudahan akses. Kedepan penyediaan perumahan terbanyak tetap dilayani oleh developer. Penyediaan perumahan oleh pemerintah dalam bentuk publik/hearing bagi kelas paling bawah akan ada sebagai bentuk penyelamatan.
Permasalahan lainnya adalah ketersediaan rumah terbatas backlog kebutuhan rumah 20%. Sedangkan tiap tahun kebutuhan akan rumah layak terus bertambahnya sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Permasalahan backlog kebutuhan rumah akan terus bertambah besar jika tidak pengembangan perumahan tidak dilakukan. Berdasarkan gap analisis berikut akan terlihat kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah akan semakin besar jika tidak melakukan pengembangan perumahan lima tahun ke depan. Gap analisis mengasumsikan pertumbuhan rumah sejalan dengan pertumbuhan KK (0,90%).
terbesar. Kurangnya mekanisme kontrol memungkinkan pengembangan lahanlahan permukiman mengintervensi kawasan-kawasan dengan fungsi lindung. Kondisi ini perlu diantisipasi melalui regulasi dan kontrol serta pengendalian yang ketat, dengan menegaskan bahwa kawasan lindung tidak boleh diintervensi dengan penggunaan lahan apapun termasuk permukiman.
Seiring perkembangan perekonomian Kota Samarinda. Bersamaan dengan itu, kondisi permukiman pesisir, khususnya perkampungan nelayan, mengalami degradasi lingkungan akibat semakin padatnya perumahan serta buruknya pemahaman akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Banyak hal yang terkait dengan keberadaan kantong – kantong kawasan kumuh di Kota Samarinda. Pada dasarnya yang utama adalah kurangnya dukungan PSD Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman. Hal ini juga ditambah dengan tingkat perekonomian masyarakat yang tergolong lemah dan minimnya skill yang dimiliki sehingga berdampak sangat kompleks bagi penyebab berkembangnya kantong – kantong kawasan kumuh di Kota Samarinda.
Beberapa prasarana permukiman seperti seperti penerangan jalan (PJU), air minum, pengolahan air limbah, dan lain-lain merupakan masalah tersebdiri di Kota Samarinda. Di beberapa lokasi permukiman, khususnya spot-spot permukiman spontan, penerangan jalan terasa kurang, seperti jalan menuju kawasan permukiman di Kota Samarinda. Saluran dan fasilitas pengolahan air limbah/ tinja juga menjadi prasarana yang perlu segera disediakan, terutama di kawasan permukiman atas air di wilayah sempadan sungai, yang masih banyak mengandalkan buangan alami, mengakibatkan penumpukkan air limbah yang akan terlihat pada saat air sungai sedang surut.
Kondisi ini dapat menimbulkan masalah kesehatan lingkungan. Sebagai dampak belum optimalnya pemerataan pembangunan di Kawasan Kota, maka hal ini berdampak pada tingkat lambannya perkembangan daerah ini. Sebagai antisipasi kedepan maka dalam hal ini Pemerintah Daerah Kota Samarinda terus menggalakkan upaya percepatan pengembangan dan pembangunan pada Kawasan Kota Baru. Untuk permasalah kelembagaan perumahan dan permukiman di Kota Samarinda yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
pengembangan Kasiba di Kota Samarinda.
3. Pengelolaan perumahan yang dikembangkan oleh swasta (resmi) kerap dilakukan oleh developer/pengembang kawasan tersebut. Namun demikian, ada beberapa lokasi yang badan pengelolanya tidak aktif lagi, terutama setelah rumah-rumah dalam kawasan tersebut laku terjual (habis) dan aktivitas di lingkungan permukimannya berjalan lancar, walaupun sesungguhnya developer selalu memilikitanggung jawab untuk menjalankan pelayanan pengelolaan perumahan. Akibatnya di beberapa lokasi perumahan, pengelolaan dilakukan secara swadaya oleh warga masyarakat.
D. Pemetaan dan Evaluasi Program-program yang Telah Dilaksanakan di Kota
Samarinda Terkait dengan Pembangunan Kawasan Permukiman
Dalam penyediaan perumahan terbanyak dilayani oleh perumahan pada daerah-daerah pengembangan. Penyediaan perumahan oleh developer cenderung stabil mengingat aspek pendanaan yang terbatas. Penyediaan perumahan oleh pemerintah dalam bentuk publik housing bagi kelas paling bawah dilakukan sebagai bentuk penyelamatan.
Kepadatan ruang permukiman akan naik di tengah kota dengan model hunian bertingkat. Ruang permukiman berkepadatan rendah akan ada di wilayah rural ataupun kota-kota satelit dan koridor. Ruang permukiman berkepadatan menengah akan tumbuh di tepian aglomerasi perkotaan. Kantong permukiman migran cenderung semakin meluas di kawasan-kawasan lain di tengah kota. Keterbatasan ruang permukiman ditengah kota mendorong tumbuh atau meningkatnya kepadatan hunian di ruang ilegal lain yang tersebar dan cenderung tidak sesuai dengan arahan rencana pengembangan.
Untuk penanganan kantong – kantong kawasan kumuh di Kota Samarinda maka diupayakan dengan program-program penataan kualitas lingkungan yang diarahkan pada lokasi-lokasi prioritas tersebut. Namun demikian, yang tak kalah penting adalah bagaimana mengupayakan peningkatan kualitas hidup warga permukiman kumuh tersebut, khususnya yang terkait dengan peningkatan kondisi perekonomian secara berkelanjutan tanpa mengakibatkan ketergantungan masyarakat terhadap dana-dana bantuan.
dan di kawasan Kota Samarinda. Pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana dasar ini terutama air bersih, jaringan jalan, drainase, dan sanitasi berbasis masyarakat dengan sistem pengelolaan air limbah dengan standard pelayanan minim perkotaan.
Untuk mengatasi permasalahan berkembangnya industri yang polutif pada kawasan padat kumuh diperlukan upaya pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi perumahan dengan fungsi industri rumah tangga polutif. Upaya merelokasi industri rumah tangga polutif menjadi salah satu solusi melalui upaya pengembangan kawasan perumahan berbasis industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan dan sarana dan prasarana pengolahan limbah industri. Untuk penanganan lainnya adalah dengan menetapkan jenis kegiatan dan bentuk kegiatan yang dikembangkan di masyarakat, sehingga lebih terarah dan mempunyai orientasi yang jelas.
Dengan adanya kebijakan pengembangan pembangunan ke arah kawasan Kota Baru, maka tidak akan dapat dipungkiri bahwa permasalahan lahan akan mencuat sebagai isu polemik dalam pengembangan kawasan. Kondisi ini perlu diantisipasi melalui regulasi dan kontrol serta pengendalian yang ketat, dengan menegaskan bahwa kawasan lindung tidak boleh diintervensi dengan penggunaan lahan apapun termasuk permukiman. Pengembangan zoning regulation diharapkan dapat mengontrol dan mengendalikan permasalahan lahan sehingga harapan pengembangan dan pembangunan kawasan Kota Baru khususnya dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Guna menunjang arahan perkembangan fisik kota ini, khususnya permukiman kota, maka perlu diupayakan pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana umum (PSU), seperti air minum, jaringan jalan akses, pengelolaan limbah dan jaringan listrik serta jaringan komunikasi.
permukiman sempadan sungai, wilayah yang selama ini menjadi salah satu daya tarik wisata dengan keunikan lingkungan permukiman serta keberadaaan masjid pertama di Kota Samarinda ini mengalami ancaman penurunan kualitas lingkungan seiring kepadatan kegiatan di sekitarnya. Arahan Pemerintah Kota Samarinda sementara ini adalah mengembangkan kawasan tepian Sungai Mahakam sebagai areal wisata Sungai, dimana permukimannya akan dikembangkan menjadi semacam ”desa wisata”.
Sebagai antisipasinya perlu diupayakan pendekatan – pendekatan sosial dengan pelibatan peran serta masyarakat akan penerapan kesadaran lingkungan sehat, bersih, indah dan nyaman sebagai kawasan hunian permukiman. Dengan dukungan prasarana dan sarana dasar permukiman yang akan dikembangkan diharapkan dapat mengatasi permasalahan penurunan kualitas lingungan di kawasan ini. Salah satu langkah kedepan adalah adanya upaya Pemerintah Povinsi Kaimantan Timur dalam perencanaan IPAL atau instalasi pengelolaan air limbah yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan sanitasi lingkungan yang ada di kawasan wisata Samarinda.
Masalah kelembagaan perumahan dan permukiman di Kota Samarinda yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Kurang dimanfaatkannya organisasi/kelembagaan yang telah ada seperti BP4D, Forum Kota, dan lain-lain.
2. Perlunya pembentukan Badan Pengelola (BP) Kasiba seiring dengan upaya pengembangan Kasiba di Kota samarinda.
3. Pengelolaan perumahan yang dikembangkan oleh swasta (resmi) kerap dilakukan oleh developer/pengembang kawasan tersebut. Namun demikian, ada beberapa lokasi yang badan pengelolanya tidak aktif lagi, terutama setelah rumah-rumah dalam kawasan tersebut laku terjual (habis) dan aktivitas di lingkungan permukimannya berjalan lancar, walaupun sesungguhnya developer selalu memiliki tanggung jawab untuk menjalankan pelayanan pengelolaan perumahan. Akibatnya di beberapa lokasi perumahan, pengelolaan dilakukan secara swadaya oleh warga masyarakat.
7.1.2 Sasaran Program
Sasaran Program, merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Sasaran program mengaitkan kondisi eksisting dengan target yang harus dicapai. Terdapat arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta Karya khususnya sektor pengembangan kawasan permukiman baik di tingkat Pusat maupun di tingkat Kota Samarinda. Untuk lebih jelasnya dapat dillihat pada Tabel 7.2 dibawah ini.
7.1.3 Usulan Kebutuhana Program
NO URAIAN SASARAN PROGRAM TOTAL LUAS KAWASAN
SASARAN PROGRAM TAHUN
2017
TAHUN 2018
TAHUN
2019 KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
1 Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan kumuh dan permukiman kumuh Kota Samarinda
2 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda
3 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda
4 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan S. Parman dan Pm Noor Kota Samarinda
5 Pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda
6 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan S. Parman dan Pm Noor Kota Samarinda
7 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani
8 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani
9 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani
10 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
11 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
13 Peningkatann Sarpras Jalan dan Drainase tersebar di Kota Samarinda
14 Peningkatann Sarpras Jalan dan Drainase tersebar di Kota Samarinda
15 Peningkatann Sarpras Jalan dan Drainase tersebar di Kota Samarinda
16 Perum Sambutan Idaman Permai
17 Perum Solong Durian
18 Perum Bengkuring
19 Perum Borneo SKM Damanhuri
20 Perum Bumi Alam Indah
21 Perum Korpri Pulau Atas
22 Perum Korpri Pulau Atas
23 Perum Sambutan Idaman Permai
24 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota
25 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota
26 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
28 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan Bantaran Sei Karang Asem Besar Kota Samarinda
29 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan Bantaran Sei Karang Asem Besar Kota Samarinda
30 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
31 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
32 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
33 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
34 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
35 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
36 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
37 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
38 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
40 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan S. Parman dan PM Noor Kota Samarinda
41 Pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda
42 Pembangunan Infrastruktur permukiman kumuh Kawasan S. Parman dan PM. Noor Kota Samarinda
43 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
44 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
45 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
46 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
47 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
48 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
49 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
50 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
52 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
53 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
54 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
55 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
56 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
57 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
58 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
59 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
NO
KAWASAN PERMUKIMAN LUAS
KAWASAN
RENCANA PROGRAM TAHUN
2017
TAHUN 2018
TAHUN
2019 KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
1 Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan kumuh dan permukiman kumuh Kota Samarinda
2 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda
3 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda
4 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan S. Parman dan Pm Noor Kota Samarinda
5 Pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda
6 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan S. Parman dan Pm Noor Kota Samarinda
7 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani
8 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani
9 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani
10 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
11 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
12 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
14 Peningkatann Sarpras Jalan dan Drainase tersebar di Kota Samarinda
15 Peningkatann Sarpras Jalan dan Drainase tersebar di Kota Samarinda
16 Perum Sambutan Idaman Permai
17 Perum Solong Durian
18 Perum Bengkuring
19 Perum Borneo SKM Damanhuri
20 Perum Bumi Alam Indah
21 Perum Korpri Pulau Atas
22 Perum Korpri Pulau Atas
23 Perum Sambutan Idaman Permai
24 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota
25 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota
26 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota
27 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan Bantaran Sei Karang Asem Besar Kota Samarinda
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
29 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan Bantaran Sei Karang Asem Besar Kota Samarinda
30 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
31 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
32 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
33 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
34 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
35 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
36 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
37 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
38 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
39 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda
40 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan S. Parman dan PM Noor Kota Samarinda
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
42 Pembangunan Infrastruktur permukiman kumuh Kawasan S. Parman dan PM. Noor Kota Samarinda
43 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
44 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
45 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
46 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
47 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
48 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
49 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
50 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
51 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
52 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
53 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (9)
55 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
56 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
57 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota Samarinda
58 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
59 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Kota Samarinda
NO
OUTPUT
LOKASI VOL. SATUAN TAHUN
SUMBER DANA (Juta RP) READINESS CRITERIA INDIKATOR
RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV APBD
KAB/KOTA BUMD KPS CSR DED/
FS
AMDAL/
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA
1
Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan kumuh dan permukiman kumuh Kota Samarinda
Lap 1 2016
500,000.00 -
-2 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman
kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda Paket 1 2016 280,000.00 -
-3 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman
kumuh Kawasan Selili Kota Samarinda selili Paket 1 2016 300,000.00 -
-4 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman
kumuh Kawasan S. Parman dan Pm Noor Kota Samarinda Sempaja Ha 2 2016 300,000.00 -
-5 Pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan
Selili Kota Samarinda Selili Ha 7 2016 7,000,000.00 -
-6 Supeservisi pembangunan infrastruktur permukiman
kumuh Kawasan S. Parman dan Pm Noor Kota Samarinda Sempaja Ha 2 2016 5,858,000.00 -
-7 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani Sungai
Dama Unit 48,000,000 2016 400,000.00 400,000.00 2,200,000.00
8 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani Karng
Mumus Ha 28 2016 1,000,000.00 -
-9 Kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani Kampung
Jawa Unit 28,000,000 2016 200,000.00 200,000.00 600,000.00 10 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2016
10,000,000.00 -
-11 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2016
- - 10,000,000.00
12 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2016
- 70,000,000.00
-13 Peningkatann Sarpras Jalan dan Drainase tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2016 221,016,200.00 -
-14 Peningkatann Sarpras Jalan dan Drainase tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2016 - - 221,016,200.00
15 Peningkatann Sarpras Jalan dan Drainase tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2016 - 1,547,113,400.00
-16 Perum Sambutan Idaman Permai
Sambutan Unit 57,000,000 2016 1,000,000.00 1,000,000.00 2,000,000.00
17 Perum Solong Durian Solong
Durian Unit 28,000,000 2016 200,000.00 200,000.00 600,000.00
18 Perum Bengkuring
Bengkuring Unit 57,000,000 2016 1,000,000.00 1,000,000.00 2,000,000.00
19 Perum Borneo SKM Damanhuri
Damanhuri Unit 48,000,000 2016
400,000.00 400,000.00 2,200,000.00
20 Perum Bumi Alam Indah Kebon
Agung Unit 57,000,000 2016 1,000,000.00 1,000,000.00 2,000,000.00 21 Perum Korpri Pulau Atas
Pulau Atas Unit 57,000,000 2016
1,000,000.00 1,000,000.00 2,000,000.00 22 Perum Korpri Pulau Atas
Pulau Atas Ha 57 2016
-RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV APBD
KAB/KOTA BUMD KPS CSR DED/
FS
AMDAL/
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA 23 Perum Sambutan Idaman Permai Sambutan Unit 48,000,000 2016
48,000,000.00 1,000,000.00 2,200,000.00
24 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Unit 200 2016 200.00 -
-25 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Unit 200 2016 200.00 15,000,000.00
-26 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Unit 200 2016 200.00 - 6,000,000.00
27 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh
Kawasan Bantaran Sei Karang Asem Besar Kota Samarinda Lap 1 2017 200,000.00 - -28 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh
Kawasan Bantaran Sei Karang Asem Besar Kota Samarinda Lap 1 2017 - - 80,000.00 29 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh
Kawasan Bantaran Sei Karang Asem Besar Kota Samarinda Lap 1 2017 - - 80,000.00 30 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2017
10,000,000.00 -
-31 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2017
- - 10,000,000.00
32 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2017
- 70,000,000.00
-33 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2017 221,016,200.00 -
-34 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2017 - - 221,016,200.00
35 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2017 - 1,547,113,400.00
-36 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Ha 200 2017 - - 6,000,000.00
37 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Ha 200 2017 9,000,000.00 -
-38 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Ha 200 2017 - 15,000,000.00
-39 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh
Kawasan Selili Kota Samarinda Lap 1 2018 - - 80,000.00
40 Supervisi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh
Kawasan S. Parman dan PM Noor Kota Samarinda Lap 1 2018 - - 80,000.00
41 Pembangunan infrastruktur permukiman kumuh Kawasan
Selili Kota Samarinda Ha 1 2018 - - 2,000,000.00
42 Pembangunan Infrastruktur permukiman kumuh Kawasan
S. Parman dan PM. Noor Kota Samarinda Ha 1 2018 - - 2,000,000.00
43 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar Paket 1 2018
10,000,000.00 -
-44 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2018 - - 10,000,000.00
45 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2018 - 70,000,000.00
-46 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
-RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV APBD
KAB/KOTA BUMD KPS CSR DED/
FS
AMDAL/
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA 47 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2018 - - 221,016,200.00
48 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2018 - 1,547,113,400.00
-49 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Ha 200 2018 - - 6,000,000.00
50 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Ha 200 2018 9,000,000.00 -
-51 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Unit 200 2018 - 15,000,000.00
-52 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2019
10,000,000.00 -
-53 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2019
- - 10,000,000.00
54 Peningkatan sarana dan prasarana permukiman tersebar
Paket 1 2019
- 70,000,000.00
-55 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2019 221,016,200.00 -
-56 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2019 - - 221,016,200.00
57 Peningkatan Sarpras Jalan dan Drainase Tersebar di Kota
Samarinda Paket 1 2019 - 1,547,113,400.00
-58 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Unit 200 2019 - 15,000,000.00
-59 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Ha 200 2019 - - 6,000,000.00
60 Penyediaan RSS T.36 untuk Relokasi Eks Warga Bantaran
Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Ha 200 2019 9,000,000.00 -
-JUMLAH
7.2.1 Kondisi Eksisting
A. Data Kondisi Perda Bangunan Gedung dan NSPK Lainnya di Kota Samarinda
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, serta pedoman pelaksanaan lebih detail dibawahnya mengamanatkan bahwa penyelenggaraan Bangunan Gedung merupakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan hanya bangunan gedung Negara dan rumah negara yang merupakan kewenangan pusat.
Namun dalam pelaksanaannya di lapangan terlihat bahwa masih banyak daerah yang belum menindaklanjuti sebagaimana mestinya, sebagaimana terlihat dari:
a. Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang belum menyesuaikan Perda Bangunan Gedung yang dimilikinya agar sesuai dengan UUBG, atau terutama Kabupaten/Kota hasil pemekaran masih belum memiliki Perda Bangunan Gedung;
b. Masih banyak Kabupaten/Kota; terutama Kabupaten/Kota hasil pemekaran yang belum memiliki atau melembagakan institusi/kelembagaan dan Tim Ahli Bangunan Gedung yang bertugas dalam pembinaan penataan bangunan dan lingkungan;
c. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum memulai pelaksanaan pendataan bangunan gedung;
d. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menerbitkan Sertifikat Layak Fungsi (SLF) bagi seluruh bangunan gedung yang ada terutama bangunan yang baru hasil pembangunan sejak 2006-2008;
e. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menyusun manajemen pencegahan kebakaran Kabupaten/Kota atau belum melakukan pemeriksaan berkala terhadap prasarana dan sarana penanggulangan bahaya kebakaran agar selaku siap pakai setiap saat;
h. Masih banyak Kabupaten/Kota yang mempunyai kawasan yang terdegradasi dan belum ditata ulang;
i. Masih banyak daerah yang belum memiliki rencana penanganan kawasan kumuh, kawasan nelayan, kawasan tradisional, dan kawasan bersejarah yang secara kewenangan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Kabupaten/Kota;
j. Masih banyak Kabupaten/Kota belum melaksanakan pembangunan lingkungan permukiman berbasis konsep tridaya untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam mengembangkan lingkungan permukiman yang berkelanjutan.
Untuk itu, Departemen Pekerjaan Umum sebagai lembaga pembina teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai kewajiban untuk meningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota agar mampu melaksanakan amanat UU No 28/2002 tentang Bangunan Gedung. Untuk tahun anggaran 2008-20012, sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, perlu melanjutkan dan memperbaiki serta mempertajam kegiatannya agar lebih cepat memampukan Kabupaten/Kota.
Disamping hal tersebut, Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman menggariskan bahwa peningkatan kualitas lingkungan permukiman dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan bertahap, mengacu kepada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai penjabaran rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang harus disusun oleh pemerintah daerah secara komprehensive, akomodatif dan responsif.
penataan kawasan konsisten sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Samarinda.
B. Kondisi Kota Pusaka, Kota Hijau dan Kawasan Strategis Lainnya di Kota
Samarinda
Bangunan yang memiliki nilai historis sejarah dan berumur tua lebih tinggi nilai ekonominya dari bangunan biasa dan berumur muda. Berkaitan dengan pendapatan atau penerimaan bangunan-bangunan tersebut sangat dipengaruhi oleh fungsi bangunan tersebut serta nilai sejarah/historis bangunan.
Berbagai bangunan tradisonal bersejarah (Rumah Tua Samarinda Kuala) menjadi objek wisata budaya yang merupakan peninggalan sejarah. Permasalahan yang sering dihadapi di daerah-daerah tersebut adalah menurunnya kualitas dan citra daerah wisata dikarenakan pembangunan bangunan-bangunan baru permanen maupun tidak permanen akibat penataan ruang tidak terkendali. Munculnya bangunan-bangunan perdagangan dan jasa membuat kawasan tersebut menjadi tidak teratur dan cenderung kumuh sehingga menghilankan nuansa budayanya. Di sisi lain penataan ruang parkir menjadi problem penting mengingat kawasan tersebut banyak dikunjungi oleh wisatawan
Karakter khas yang ada di Kota Samarinda dapat dikatakan menarik. Hal ini dikarenakan di beberapa kawasan tertentu masih ditemukan hunian yang bercirikan ”Langgam Kutai”. ”Langgam Kutai” ini merupakan langgam atau gaya bangunan yang berkembang antara akhir abad ke-19 hingga periode tahun 20-an abad ke-20. Langgam ini merupakan penyederhanaan dari ”Langgam Kutai” periode sebelumnya yang mengadaptasi atap tumpuk. Penyederhanaan terhadap bentuk atap tumpuk ini juga besar kemungkinannya berkaitan dengan status sosial pemiliknya. Bangunan berlanggam atap tumpuk ini hanya tersisa satu bangunan di Ibukota Kutai, Tenggarong. Sementara bangunan ber”Langgam Kutai” secara umum di wilayah Kota Samarinda hanya tersisa satu unit di wilayah Kelurahan Samarinda Kuala.
terdiri dari dua pola yaitu:
a. Pola penyebaran yang menerus(linier) berupa jalur-jalur hijau disepanjang tepi Arteri koridor hijau pada gerbang kota Samarinda.
b. Pola penyebaran terpusat ; yaitu pada setiap titik simpul (Node)yang ada disepanjang koridor memiliki fungsi juga sebagai RUT-RTH.
Kedua pola penyebaran Ruang Terbuka Umum dan Ruang terbuka Hijau ini akan membentuk sebuah pola park system Koridor yang menerus disepanjang koridor jalan arteri dua jalur.
C. Potensi dan Tantangan Pengembangan Sektor PBL Kota Samarinda
Sasaran dalam penataan bangunan gedung dan lingkungan adalah penegakan aturan tata bangunan gedung dan lingkungan yaitu dengan menyusun peraturan dan legeslasi. Dari sasaran ini maka dibutuhkan kemantapan kelembagaan penataan bangunan gedung dan lingkungan serta peningkatan sarana parasarana pemeliharaan bangunan dan lingkungan. Sasaran selanjutnya adalah tercapainya indeks kenyamanan lingkungan (IKL) sebesar 75%.
Dari kondisi yang ada dan sasaran yang akan dicapai pada penataan bangunan gedung dan lingkungan di Wilayah Kabupaten/Kotal, maka dapat diidentifikasi masalah yang terjadi sebagai berikut:
1. Belum tertanya bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan RTBL dikarenakan tidak semua kawasan mempunyai produk acuan RTBL
2. Belum adanya penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
3. Belum sepenuhnya produk yang terkait dengan penataan ruang dapat dilaksanakan sepenuhnya sebagai dampak dari penyimpangan fungsi lahan dan bangunan yang tidak sesuai dengan aturan tata ruang yang berlaku.
4. Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan kebakaran terutama untuk bangunan-bangunan komersial.
5. Penurunan citra kawasan yang disebabkan oleh permukiman kumuh
bangunan dan lingkungan tersebut maka permasalahan yang dihadapi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Permasalahan dan Tantangan di Bidang Bangunan Gedung
Produk sistem proteksi kebakaran yang mengatur masalah keselamatan, kenyamanan dan keamanan bangunan gedung masih belum tersedia. Selain hal ini sebagai dampak lemahnya penegakkan aturan maka terjadi penyimpangan fungsi lahan dan bangunan yang tidak sesuai dengan aturan tata ruang yang berlaku, sehingga memerlukan penyesuaian. Letak bangunan yang semakin padat dan bentuk bangunan yang semakin bervariatif seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kawasan aglomerasi Kota Samarinda sering menyulitkan penanggulangan terhadap bencana kebakaran.
2. Permasalahan dan Tantangan di Bidang Penataan Lingkungan
Banyaknya permukiman penduduk yang tergolong kumuh dapat menyebabkan penurunan citra kawasan daerah sebagai kawasan wisata dan budaya. Permukiman kumuh tersebut memiliki keterbatasan sarana parasarana untuk berkembang menjadi permukiman sehat.
Sarana lingkungan hijau berupa ruang terbuka hijau dan taman jalan belum tersedia dengan baik sehingga belum dilakukan penataan dan pemeliharaan terhadap ruang terbuka hijau dan taman jalan ini. Selain itu pula banyaknya alih fungsi ruang terbuka hijau akibat pembangunan gedung yang tidak terencana semakin menurunkan kuantitas dan kulaitas sarana lingkungan tersebut.
Belum terkelolanya sarana parkir, reklame dan bis transmisi system (BTS) menjadikan sarana-sarana tersebut memiliki dampak negatif terhadap sosial dan lingkungan di wilayah perkotaan. Keberadaan Usaha Pedagang Kaki Lima di ruang-ruang publik yang tidak tertib ikut memberikan dampak negatif terhadap citra lingkungan yang serasi dan selaras.
D. Data Lain Terkait Pengembangan Sektor PBL Kota Samarinda
Setelah mengetahui beberapa permasalahan di atas selanjutnya dilakukan analisis permasalahan dengan kerangka fikir analisis yaitu :
Dari tiga aspek permasalahan di atas maka dapat dianalisis penyebab permasalahan sebagai berikut :
1. Permasalahan di Bidang Bangunan Gedung a. Tata Bangunan Gedung
Permasalahan yang muncul pada penataan bangunan yang tidak tertib karena belum memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang lengkap terutama pada kawasan-kawasan perkotaan. Salah satu bentuk ketidak tertiban ini adalah munculnya overlapping pada fungsi lahan di perkotaan. Di sisi yang lain permasalahan kota terus berkembang dan semakin kompleks sehingga menuntut adanya penataan baik pada bangunan maupun lingkungan kota. Pertumbuhan Kota Samarinda sangat cepat, sehingga menuntut penataan kawasan yang serasi melalui perencanaan tata bangunan dan lingkungan. Di samping itu adanya penataan bangunan dan lingkungan secara baik dan terkendali dapat mengurangi konflik kepentingan dalam pemanfaatan ruang kota, misalnya penggunaan untuk usaha-usaha informal.
b. Proteksi Kebakaran
Saat ini belum terdapat produk Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran. Adanya rencana induk ini tentu saja akan mengatur tentang penyediaan kebutuhansarana penaggulangan bencana kebakaran yang harus dimiliki oleh bangunan gedung dan sesuai dengan kepadatan dan variasi bentuk bangunan gedung.
2. Permasalahan di bidang penataan lingkungan a. Permukiman Kumuh dan Nelayan
Tidak mempunyai usaha produktif Tidak mempunyai keterampilan Tidak mempunyai modal
Kurangnya pendidikan/ rendanya kualitas SDM
b. Penataan Bangunan Tradisional Bersejarah
Berbagai bangunan tradisonal bersejarah (Rumah Tua Samarinda Kuala) menjadi objek wisata budaya yang merupakan peninggalan sejarah. Permasalahan yang sering dihadapi di daerah-daerah tersebut adalah menurunnya kualitas dan citra daerah wisata dikarenakan pembangunan bangunan-bangunan baru permanen maupun tidak permanen akibat penataan ruang tidak terkendali. Munculnya bangunan-bangunan perdagangan dan jasa membuat kawasan tersebut menjadi tidak teratur dan cenderung kumuh sehingga menghilankan nuansa budayanya. Di sisi lain penataan ruang parkir menjadi problem penting mengingat kawasan tersebut banyak dikunjungi oleh wisatawan
c. Ruang Terbuka Hijau dan Taman Jalan
Saat ini telah terjadi penurunan kuantitas dan kualitas ruang terbuka kota yang diakibatkan perubahan fungsi lahan sehingga membutuhkan penanganan yang cepat terhadap pengadaan dan penataan ruang terbuka kota demi meningkatnya citra kawasan kota. Ini juga disebabkan karena belum adanya sistem pengendalian pemanfaatan ruang terbuka kota , tata bangunan dan lingkungan.
Keberadaan ruang terbuka kota sangat dibutuhkan karena mempunyai fungsi : Media dan sarana sosial, misalnya sebagai ruang berkumpulnya individu-individu
masyarakat untuk kegiatan-kegiatan informal
Estetika, yaitu menambah keindahan dan keasrian kota.
Lingkungan, yaitu mengurangi dampak polusi kota, pemanasan bumi serta
daerah resapan kota.
Lingkungan, yaitu menyerap polusi udara jalan dan mengurangi panas bumi Estetika, yaitu menciptakan suasana indah dan asri/sejuk ruang dan dapat
meningkatkan citra kawasan
Kenyamanan pengguna jalan, yaitu peneduhan
Untuk pemeliharaan taman jalan sampai saat belum dimiliki tenaga operasional yang handal di bidang perawatan taman jalan beserta sarana pendukung operasionalnya menyebabkan sarara lingkungan jalan yang telah ada mudah rusak dan tidak terawat.
d. Sarana Parkir, Reklame dan Bangunan Telepon Selular (BTS)
Sarana reklame, seperti papan iklan, baliho, spandulk dll, merupakan salah satu sarana yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk memberikan dan memperoleh informasi Sampai saat ini sarana tersebut belum tertata secara baik.
Dalam melakukan pengadaan maupun penataan sarana reklame pada ruang publik diperlukan masterplan sarana reklame. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan lokasi penempatan sarana reklame. Di samping itu dampak adanya aglomerasi dan perkembangan kawasan pusat kota serta pengembangan kawasan baru kota di Kota Samarinda menuntut keterpaduan dari berbagai aspek, diantaranya adalah sarana reklame. Sering penempatan sarana reklame tidak tertata atau tertib dengan asal menempatkan sesuai dengan keinginan sponsor, akibatnya sarana reklame ini sering mengganggu pengguna jalan dan dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas ruang kota.
Di sisi lain terbatasnya ruang publik untuk lokasi sarana reklame mengurangi tingkat kenyamanan masyarakat untuk memberikan atau mendapatkan informasi yang berkualitas. Selain itu informasi yang diharapkan tidak tersampaikan secara baik kepada masyarakat dikarenakan posisi atau lokasi sarana reklame yang tidak strategis dam mudah terbaca oleh masyarakat. Keterbatasan ruang publik untuk lokasi sarana reklame juga berakibat munculnya sarana reklame ilegal dan menyajikan informasi yang tidak berkualitas. Dengan demikian diperlukan penataan sarana reklame di ruang publik kota.
menggunakan ruang publik yaitu trotoar dan badan jalan. Ini tentu saja berdampak kepada fungsi jalan sebagai sarana sirkulasi yang tidak berjalan baik
e. Pedagang Kaki Lima (PKL)
Sampai saat ini penataan PKL oleh pemerintah daerah sering dilakukan secara sporadis bahkan represif tanpa didasari dengan perencanaan yang matang dan didasari pedoman penataan yang baku.dan tawaran solusi yang tetap menjaga eksistensi usaha informal. Oleh karena itu dibutuhkan pedoman penataan usaha PKL yang terpadu dan dapat dijadikan landasan bersama baik pemerintah daerah maupun PKL itu sendiri. Di samping itu kondisi bentuk bangunan usaha PKL yang tidak rapi dan cenderung kumuh sering ditinggalkan oleh PKL setelah bekerja.
Kondisi bangunan yang tidak fleksibel dan sangat mengganggu/memenuhi ruang publik menyebabkan bangunan usaha PKL tidak dapat ditata dengan baik. PKL membutuhkan bangunan usaha yang lebih fleksibel dan ramah lingkungan. Penggunaan ruang publik oleh PKL ini karena tidak tersedianya lahan-lahan untuk usaha informal seperti PKL dan bentuk bangunan usaha PKL yang tidak fleksibel. Akhirnyat PKL cenderung tidak tertib dan mengeksploitasi ruang publik. Sehingga dibutuhkan penertiban PKL pada semua aspek. Dengan alasan untuk mendekati konsumennya PKL sering menempatkan usahanya di sepanjang Jalan Protokol Kota sehingga menghilangkan citra kawasan dan mengganggu pemandangan ketertiban jalan-jalan tersebut terutama bila ada kunjungan tamu pemerintahan atau wisatawan.dan hal ini melanggar Perda Jalan.
3. Analisis Indeks Kenyaman Lingkungan
7.2.2 Sasaran Program
1. Penataan Bangunan Gedung
a. Untuk menangani permasalahan penataan bangunan gedung maka diperlukan penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan bagi daerah yang belum memilikinya.
b. Untuk menegakkan hukum pada sektor penataan bangunan gedung perlu dilakukan legalisasi rencana tata bangunan dan lingkungan yang telah disusun. c. Perlu ada sosialisasi RTBL yang telah disusun kepada masyarakat secara umum d. Perlu ada langkah-langkah penguatan fungsi kelembagaan dalam penegakan
hukum di bidang penataan bangunan dan lingkungan.
e. Untuk menanggulangi bencana kebakaran perlu disusun Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
2. Penataan Lingkungan
a. Pelestarian Bangunan Tradisional Bersejarah b. Permukiman Kumuh dan Nelayan
c. Untuk meningkatkan kualitas pemukiman penduduk di kawasan kumuh dan nelayan perlu dilakukan penataan dan peningkatan sarana prasarana.
7.2.3 Usulan Program
1. Kegiatan Diseminasi Peraturan Perundang-undangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
2. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi
3. Kegiatan Pelatihan Teknis Tenaga Pendata (HSBGN) & Keselamatan Bangunan
4. Kegiatan Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara4. Kegiatan Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
5. Kegiatan Pembinaan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara 6. Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) 7. Kegiatan Penyusunan RAPERDA Bangunan Gedung
8. Kegiatan Percontohan Pendataan Bangunan Gedung
9. Kegiatan Percontohan Aksesbilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan 10. Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) 11. Kegiatan Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 12. Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Kawasan Kumuh 13. Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Kawasan Nelayan 14. Kegiatan Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung
15. Pembangunan Prasarana dan Sarana Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah.
NO URAIAN SASARAN PROGRAM SASARAN
1 Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan akses jalan masuk DCKTK dan DBMP Kota samarinda
2 Pembangunan jalan akses jalan masuk DCKTK dan DBMP Kota samarinda 3 Pembangunan jalan akses jalan masuk DCKTK dan DBMP Kota samarinda 4 Pembangunan jalan akses jalan masuk DCKTK dan DBMP Kota samarinda 5 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 6 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 7 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 8 Pembangunan rumah adat BAKUDA
9 Pembangunan rumah adat BAKUDA 10 Pembangunan rumah adat BAKUDA
11 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi Benuaq di Samarinda 12 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi Benuaq di Samarinda 13 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi Benuaq di Samarinda 14 Pembangunan GOR PASI Samarinda
15 Pembangunan GOR PASI Samarinda 16 Pembangunan GOR PASI Samarinda
17 Penyusunan Desain Kawasan dan DED Kawasan Kota Samarinda 18 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersebar
2017 2018 2019
21 Pembangunan Gapura Tersebar 22 Pembangunan Gapura Tersebar 23 Pembangunan Gapura Tersebar
24 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar 25 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar 26 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar
27 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Lapangan Tembak Samarinda
28 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Lapangan Tembak Samarinda
29 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Lapangan Tembak Samarinda
30 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Lapangan Tembak Samarinda
31 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Gedung PABBSI 32 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Gedung PABBSI 33 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Gedung PABBSI 34 Penyusunan Desain Kawasan Taman Kota
35 Penyusunan Desain Kawasan Taman Kota 36 Penyusunan Desain Kawasan Taman Kota 37 Penyusunan Desain Kawasan Taman Kota
2017 2018 2019
41 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 42 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 43 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 44 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 45 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 46 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 47 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 48 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 49 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 50 Penyusunan Desain Kawasan Hijau
51 Penataan Kawasan Kota Hijau 52 Penataan Kawasan Kota Hijau 53 Penataan Kawasan Kota Hijau 54 Penataan Kawasan Kota Hijau 55 Pennyusunan Desain Kawasan Hijau 56 Pennyusunan Desain Kawasan Hijau 57 Pennyusunan Desain Kawasan Hijau 58 PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus 59 PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus
2017 2018 2019
64 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi Benuaq di Samarinda 65 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi Benuaq di Samarinda 66 Pembangunan GOR PASI Samarinda
67 Pembangunan GOR PASI Samarinda 68 Pembangunan GOR PASI Samarinda
69 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersebar 70 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersebar 71 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersebar 72 Pembangunan Gapura Tersebar
73 Pembangunan Gapura Tersebar 74 Pembangunan Gapura Tersebar
75 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar 76 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar 77 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar
78 Perencanaan teknis pematangan lahan dan pembangunan Lapangan Tembak Samarinda
79 Perencanaan teknis pematangan lahan dan pembangunan Lapangan Tembak Samarinda
80 Perencanaan teknis pematangan lahan dan pembangunan Lapangan Tembak Samarinda
2017 2018 2019
85 PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus 86 PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus
87 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 88 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 89 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 90 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 91 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 92 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 93 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 94 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 95 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 96 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 97 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 98 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 99 Pembangunan GOR PASI Samarinda
100 Pembangunan GOR PASI Samarinda 101 Pembangunan GOR PASI Samarinda
102 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersebar 103 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersebar 104 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersebar 105 Pembangunan Gapura Tersebar
2017 2018 2019
108 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar 109 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar 110 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar
111 Perencanan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Gedung PABSI 112 Perencanan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Gedung PABSI 113 Perencanan Teknis Pematangan Lahan dan Pembangunan Gedung PABSI 114 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 115 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 116 Penyediaan Sarana dan Prasrana Pertamanan dan RTH (Taman) 117 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 118 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 119 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 120 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 121 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 122 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 123 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 124 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 125 Pembangunan/peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Tersebar 126 Pembangunan GOR PASI Samarinda
127 Pembangunan GOR PASI Samarinda 128 Pembangunan GOR PASI Samarinda
2017 2018 2019
131 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersebar 132 Pembangunan Gapura Tersebar
133 Pembangunan Gapura Tersebar 134 Pembangunan Gapura Tersebar
135 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar 136 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar 137 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar
138 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 139 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 140 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Taman) 141 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 142 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 143 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (Penghijauan) 144 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 145 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU) 146 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertamanan dan RTH (LPJU)
147 Penyusunan DED Kawasan Strategis Slamet Riyadi (Pusat UKM Amplang) Kota Samarinda
148 Penyusunan RTBL Kws Kampung Tenun
149 Penyusunan RTBL Kws Karang Asam
150 Peningkatan Bangunan PIP2B Prov Kalimantan Timur
2017 2018 2019
152 Penyusunan RTBL Kws.Kampung Nasi Kuning Lambung Mangkurat Kota Samarinda
KOTA SAMARINDA
153 Penyusunan RTH Kawasan Kumuh Kota Samarinda KOTA
SAMARINDA
154 Pembangunan Fisik Kawasan Strategis Slamet Riyadi (Pusat UKM Amplang) Kota Samarinda
KOTA SAMARINDA
155 Penyusunan DED Kws Kampung Tenun KOTA
SAMARINDA
156 Penyusunan DED Kws Karang Asam KOTA
SAMARINDA
157 Penyusunan RTBL Kawasan Waduk Benanga Lempake Samarinda KOTA SAMARINDA
158 Penyusunan DED Kws.Kampung Wadai Jalan Biawan Kota Samarinda KOTA SAMARINDA
159 Penyusunan DED Kws.Kampung Nasi Kuning Lambung Mangkurat Kota Samarinda
KOTA SAMARINDA
160 Pembangunan Fisik RTH Kawasan Kumuh Kota Samarinda KOTA
SAMARINDA
161 Penyusunan DED Kawasan Hijau Kota Samarinda KOTA
SAMARINDA
162 Pembangunan Fisik Kawasan Strategis Slamet Riyadi (Pusat UKM Amplang) Kota Samarinda
KOTA SAMARINDA
163 Pembangunan Fisik Kws Kampung Tenun KOTA
SAMARINDA
164 Pembangunan Fisik Kws Karang Asam KOTA
SAMARINDA
2017 2018 2019
166 Pembangunan Fisik Kws.Kampung Wadai Jalan Biawan Kota Samarinda KOTA SAMARINDA
167 Pembangunan Fisik Kws.Kampung Nasi Kuning Lambung Mangkurat Kota Samarinda
KOTA SAMARINDA
168 Pembangunan Fisik Kawasan Hijau Kota Samarinda KOTA
SAMARINDA
169 Penyusunan DED Kawasan Hijau Kota Samarinda KOTA
SAMARINDA
170 Pembangunan Fisik Kawasan Strategis Slamet Riyadi (Pusat UKM Amplang) Kota Samarinda
KOTA SAMARINDA
NO
OUTPUT
LOKASI VOL. SATUAN TAHUN
SUMBER PEMBIAYAAN (JUTA RP) READINESS CRITERIA
INDIKATOR OUTPUT
RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV KAB/KOTAAPBD BUMD KPS CSR DED/FS UKL/UPLAMDAL/ LAHAN PENGELOLA
1
Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan akses jalan masuk DCKTK dan DBMP Kota samarinda
lap 1 2016
- - 25,000,000.00
2 Pembangunan jalan akses jalan masuk DCKTK
dan DBMP Kota samarinda paket 1 2016 1,200,000.00 -
-3 Pembangunan jalan akses jalan masuk DCKTK
dan DBMP Kota samarinda paket 1 2016 - - 1,200,000.00
4 Pembangunan jalan akses jalan masuk DCKTK
dan DBMP Kota samarinda paket 1 2016 - 8,400,000.00
-5 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar paket 1 2016 5,000,000.00 -
-6 Pembangunan/peningkatan Sarana danPrasarana Ibadah Tersebar paket 1 2016 - - 5,000,000.00
7 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar paket 1 2016 - 35,000,000.00
-8 Pembangunan rumah adat BAKUDA paket 1 2016 1,200,000.00 -
-9
Pembangunan rumah adat BAKUDA paket 1 2016 - - 1,200,000.00
10
Pembangunan rumah adat BAKUDA paket 1 2016 - 8,400,000.00
-11 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi
Benuaq di Samarinda paket 1 2016 3,950,000.00 -
-12 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi
Benuaq di Samarinda paket 1 2016 - - 3,950,000.00
13 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi
Benuaq di Samarinda paket 1 2016 - 27,650,000.00
-14
Pembangunan GOR PASI Samarinda paket 1 2016 12,500,000.00 -
-15
Pembangunan GOR PASI Samarinda paket 1 2016 - - 12,500,000.00
16
Pembangunan GOR PASI Samarinda paket 1 2016 - 87,500,000.00
-17 Penyusunan Desain Kawasan dan DEDKawasan Kota Samarinda paket 1 2016 500,000.00 -
-18 Peningkatan Sarana dan Prasarana OlahragaTersebar Ha 1 2016 15,000,000.00 -
-19 Peningkatan Sarana dan Prasarana OlahragaTersebar Ha 1 2016 - - 15,000,000.00
20 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tersebar Ha 1 2016 - 10,500,000.00
-21
Pembangunan Gapura Tersebar Paket 1 2016 3,000,000.00 -
-22
NO LOKASI VOL. SATUAN TAHUN
RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV APBD
KAB/KOTA BUMD KPS CSR
DED/ FS
AMDAL/
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA
23
Pembangunan Gapura Tersebar Paket 1 2016 - 21,000,000.00
-24
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2016 3,000,000.00 -
-25
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2016 - - 3,000,000.00
26
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2016 - 21,000,000.00
-27 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Lapangan Tembak Samarinda Ha 2016 2,530,000.00 -
-28 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Lapangan Tembak Samarinda Paket 1 2016 2,530,000.00 -
-29 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Lapangan Tembak Samarinda Paket 1 2016 - - 2,530,000.00
30 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Lapangan Tembak Samarinda Paket 1 2016 - 17,710,000.00
-31 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan danPembangunan Gedung PABBSI Paket 1 2016 7,530,000.00 -
-32 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan danPembangunan Gedung PABBSI Paket 1 2016 - - 7,530,000.00
33 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Gedung PABBSI Paket 1 2016 - 52,710,000.00
-34
Penyusunan Desain Kawasan Taman Kota Ha 1 2016 1,000,000.00 -
-35
Penyusunan Desain Kawasan Taman Kota Lap 1 2016 1,000,000.00 -
-36
Penyusunan Desain Kawasan Taman Kota Lap 1 2016 - 750,000.00
-37
Penyusunan Desain Kawasan Taman Kota Lap 1 2016 - - 500,000.00
38 Lanjutan Pembangunan Taman Eks SMPN 1
dan SMAN 1 Ha 1 2016 800,000.00 -
-39 Lanjutan Pembangunan Taman Eks SMPN 1
dan SMAN 1 Paket 1 2016 - - 800,000.00
40 Lanjutan Pembangunan Taman Eks SMPN 1
dan SMAN 1 Paket 1 2016 - 5,600,000.00
-41 Penyediaan Sarana dan PrasaranaPertamanan dan RTH (Taman) Paket 1 2016 1,000,000.00 -
-42 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Taman) Paket 1 2016 - 3,000,000.00
-43 Penyediaan Sarana dan PrasaranaPertamanan dan RTH (Taman) Paket 1 2016 - - 4,000,000.00
44 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Penghijauan) Paket 1 2016 1,000,000.00 -
-45 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Penghijauan) Paket 1 2016 - 1,500,000.00
-46 Penyediaan Sarana dan Prasarana
NO LOKASI VOL. SATUAN TAHUN
RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV APBD
KAB/KOTA BUMD KPS CSR
DED/ FS
AMDAL/
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA
47 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (LPJU) Paket 1 2016 9,000,000.00 -
-48 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (LPJU) Paket 1 2016 - 12,000,000.00
-49 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (LPJU) Paket 1 2016 - - 10,000,000.00
50
Penyusunan Desain Kawasan Hijau Ha 1 2016 750,000.00 -
-51
Penataan Kawasan Kota Hijau Ha 1 2016 5,000,000.00 -
-52
Penataan Kawasan Kota Hijau Ha 1 2016 5,000,000.00 -
-53
Penataan Kawasan Kota Hijau Ha 1 2016 - 15,000,000.00
-54
Penataan Kawasan Kota Hijau Ha 1 2016 - - 2,000,000.00
55 Pennyusunan Desain Kawasan Hijau Lap 1 2016 - - 500,000.00
56 Pennyusunan Desain Kawasan Hijau Lap 1 2016 - 750,000.00
-57
Pennyusunan Desain Kawasan Hijau Lap 1 2016 750,000.00 -
-58
PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus Lap 1 2016 - 1,000,000.00
-59
PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus Lap 1 2016 - - 500,000.00
60 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar Paket 1 2017 5,000,000.00 -
-61 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar Paket 1 2017 - - 5,000,000.00
62 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar Paket 1 2017 - 35,000,000.00
-63 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi
Benuaq di Samarinda Paket 1 2017 3,950,000.00 -
-64 Pembangunan Lamin Sempekat Tonyooi
Benuaq di Samarinda Paket 1 2017 - - 3,950,000.00
65 Pembangunan Lamin Sempekat TonyooiBenuaq di Samarinda Paket 1 2017 - 27,650,000.00
-66
Pembangunan GOR PASI Samarinda Paket 1 2017 12,500,000.00 -
-67
Pembangunan GOR PASI Samarinda Paket 1 2017 - - 12,500,000.00
68
Pembangunan GOR PASI Samarinda Paket 1 2017 - 87,500,000.00
-69 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tersebar Ha 1 2017 15,000,000.00 -
-70 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
NO LOKASI VOL. SATUAN TAHUN
RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV APBD
KAB/KOTA BUMD KPS CSR
DED/ FS
AMDAL/
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA
71 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tersebar Ha 1 2017 - 10,500,000.00
-72
Pembangunan Gapura Tersebar Paket 1 2017 3,000,000.00 -
-73
Pembangunan Gapura Tersebar Paket 1 2017 - - 3,000,000.00
74
Pembangunan Gapura Tersebar Paket 1 2017 - 21,000,000.00
-75
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2017 3,000,000.00 -
-76
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2017 - - 3,000,000.00
77
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2017 - 21,000,000.00
-78 Perencanaan teknis pematangan lahan dan
pembangunan Lapangan Tembak Samarinda paket 1 2017 2,530,000.00 -
-79 Perencanaan teknis pematangan lahan danpembangunan Lapangan Tembak Samarinda paket 1 2017 - - 2,530,000.00
80 Perencanaan teknis pematangan lahan danpembangunan Lapangan Tembak Samarinda paket 1 2017 - 17,710,000.00
-81 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Gedung PABBSI paket 1 2017 7,530,000.00 -
-82 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Gedung PABBSI paket 1 2017 - - 7,530,000.00
83 Perencanaan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Gedung PABBSI paket 1 2017 - 52,710,000.00
-84
PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus Ha 1 2017 30,000,000.00 -
-85
PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus Ha 1 2017 - 30,000,000.00
-86
PSD RTH Kawasan Sei Karang Mumus Ha 1 2017 - - 15,000,000.00
87 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Taman) paket 1 2017 1,000,000.00 -
-88 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Taman) paket 1 2017 - 3,000,000.00
-89 Penyediaan Sarana dan PrasaranaPertamanan dan RTH (Taman) paket 1 2017 - - 4,000,000.00
90 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Penghijauan) paket 1 2017 1,000,000.00 -
-91 Penyediaan Sarana dan PrasaranaPertamanan dan RTH (Penghijauan) paket 1 2017 - 1,500,000.00
-92 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Penghijauan) paket 1 2017 - - 1,500,000.00
93 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (LPJU) paket 1 2017 9,000,000.00 -
-94 Penyediaan Sarana dan Prasarana
-NO LOKASI VOL. SATUAN TAHUN
RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV APBD
KAB/KOTA BUMD KPS CSR
DED/ FS
AMDAL/
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA
95 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (LPJU) paket 1 2017 - - 10,000,000.00
96 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar paket 1 2018 5,000,000.00 -
-97 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar paket 1 2018 - - 5,000,000.00
98 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar paket 1 2018 - 35,000,000.00
-99
Pembangunan GOR PASI Samarinda paket 1 2018 12,500,000.00 -
-100
Pembangunan GOR PASI Samarinda paket 1 2018 - - 12,500,000.00
101
Pembangunan GOR PASI Samarinda paket 1 2018 - 87,500,000.00
-102 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tersebar Ha 1 2018 15,000,000.00 -
-103 Peningkatan Sarana dan Prasarana OlahragaTersebar Ha 1 2018 - - 15,000,000.00
104 Peningkatan Sarana dan Prasarana OlahragaTersebar Ha 1 2018 - 10,500,000.00
-105
Pembangunan Gapura Tersebar paket 1 2018 3,000,000.00 -
-106
Pembangunan Gapura Tersebar paket 1 2018 - - 3,000,000.00
107
Pembangunan Gapura Tersebar paket 1 2018 - 21,000,000.00
-108
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar paket 1 2018 3,000,000.00 -
-109
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar paket 1 2018 - - 3,000,000.00
110
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar paket 1 2018 - 21,000,000.00
-111 Perencanan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Gedung PABSI paket 1 2018 7,530,000.00 -
-112 Perencanan Teknis Pematangan Lahan dan
Pembangunan Gedung PABSI paket 1 2018 - - 7,530,000.00
113 Perencanan Teknis Pematangan Lahan danPembangunan Gedung PABSI paket 1 2018 - 52,710,000.00
-114 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Taman) paket 1 2018 1,000,000.00 -
-115 Penyediaan Sarana dan PrasaranaPertamanan dan RTH (Taman) paket 1 2018 - 3,000,000.00
-116 Penyediaan Sarana dan Prasrana Pertamanan
dan RTH (Taman) Paket 1 2018 - - 4,000,000.00
117 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Penghijauan) Paket 1 2018 1,000,000.00 -
-118 Penyediaan Sarana dan Prasarana
-NO LOKASI VOL. SATUAN TAHUN
RINCIAN KEGIATAN
APBN DAK APBD PROV APBD
KAB/KOTA BUMD KPS CSR
DED/ FS
AMDAL/
UKL/UPL LAHAN PENGELOLA
119 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Penghijauan) Paket 1 2018 - - 1,500,000.00
120 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (LPJU) Paket 1 2018 9,000,000.00 -
-121 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (LPJU) Paket 1 2018 - 12,000,000.00
-122 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (LPJU) Paket 1 2018 - - 10,000,000.00
123 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar Paket 1 2019 5,000,000.00 -
-124 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar Paket 1 2019 - - 5,000,000.00
125 Pembangunan/peningkatan Sarana dan
Prasarana Ibadah Tersebar Paket 1 2019 - 35,000,000.00
-126
Pembangunan GOR PASI Samarinda Paket 1 2019 12,500,000.00 -
-127 Pembangunan GOR PASI Samarinda Paket 1 2019 - - 12,500,000.00
128 Pembangunan GOR PASI Samarinda Paket 1 2019 - 87,500,000.00
-129 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tersebar Ha 1 2019 15,000,000.00 -
-130 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tersebar Ha 1 2019 - - 15,000,000.00
131 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tersebar Ha 1 2019 - 10,500,000.00
-132
Pembangunan Gapura Tersebar Paket 1 2019 3,000,000.00 -
-133
Pembangunan Gapura Tersebar Paket 1 2019 - - 3,000,000.00
134
Pembangunan Gapura Tersebar Paket 1 2019 - 21,000,000.00
-135
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2019 3,000,000.00 -
-136
Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2019 - - 3,000,000.00
137 Pembangunan Fasos dan Fasum Tersebar Paket 1 2019 - 21,000,000.00
-138 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Taman) Paket 1 2019 1,000,000.00 -
-139 Penyediaan Sarana dan PrasaranaPertamanan dan RTH (Taman) Paket 1 2019 - 3,000,000.00
-140 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Taman) Paket 1 2019 - - 4,000,000.00
141 Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pertamanan dan RTH (Penghijauan) Paket 1 2019 1,000,000.00 -
-142 Penyediaan Sarana dan Prasarana