• Tidak ada hasil yang ditemukan

NYANYIAN ODONG-ODONG PADA MASYARAKAT SUKU PAKPAK DI DESA KUTA UJUNG KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NYANYIAN ODONG-ODONG PADA MASYARAKAT SUKU PAKPAK DI DESA KUTA UJUNG KABUPATEN PAKPAK BHARAT."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

NYANYIAN ODONG-ODONG PADA MASYARAKAT SUKU PAKPAK DI DESA KUTA UJUNG

KABUPATEN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagian

PersyaratanMemperolehGelar

SarjanaPendidikan

Oleh :

DARITA SARULI BERUTU

NIM: 071222510079

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas

berkat dan Kasih Sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “

Nyanyian Odong-odong pada masyarakat Suku Pakpak di Desa Kuta Ujung Kabupaten

Pakpak Bharat”.Penulisan skripsi ini bermaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada Pogram

Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari hambatan dan

kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat rahmatNya dan bantuan semua pihak

serta usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor di Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas

Negeri Medan.

3. Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan dan sebagai Pembimbing Skripsi I.

4. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas

(8)

5. Kepada R. Maibang sebagai tokoh adat sekaligus sebagai nara sumber penelitian

saya dan masyarakat yang sudah membantu melengkapi data penelitian saya yang

tidak dapat saya sebutkan satu persatu, trimakasih buat doa dan motivasi nya,

sukses dalam pekerjaan. Tuhan Memberkati.

6. Buat teman-teman yang sudah mendukung saya selama proses skripsi, Jenita

Simbolon Spd, Awal Priska, Rici Spd, dan Natalia Spd Terimakasih buat

bantuanya dan segala Doa Nya Tuhan Yesus Memberkati.

7. Teristimewa buat kedua Orang Tua saya yang tercinta, Ayahanda B. Berutu juga

Ibunda tercinta Marlina Malau, terima kasih atas curahan kasih sayang yang tiada

ternilai, doa dan nasehat serta dukungan baik moril dan material sampai

terselesaikannya skripsi ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati dan

memberikan umur yang panjang. Amin

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna baik dari segi isi,

tulisan, maupun kualitasnya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata peneliti

mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan

untuk sebaik-baiknya.

Medan, April 2014 Penulis,

(9)

ABSTRAK

Darita Saruli Berutu. NIM 071222510079. Nyanyian Odong-Odong Pada Masyarakat Desa Kuta Ujung Kecamatan Si Sitelu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengenal budaya Pakpak melalui penelitian tentang nyanyian odong-odong yang masih ada di Desa Kuta Ujung Kecamatan Sitelu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat.

Penelitian ini berdasarkan kepada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian dari keberadaan, nyanyian, makna, nilai, pengertian odong-odong, bentuk dan syair untuk mengetahui lebih mendalam tentang nyanyian odong-odong. Penelitian dianalisis secara sistematis untuk memperdalam atau menginterpretasi data secara spesifik dalam rangka menjawab pertanyaan peneliti.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuta Ujung Kecamatan Sitelu Tali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat.

Waktu dan proses penelitian dilaksanakan pada bulan juni - bulan agustus 2013. Sampel penelitian ini adalah tokoh adat 2 orang, masyarakat 8 orang dan orang tua (perkemenjen) yang masih aktif merkemenjen sebanyak 3 orang. Jadi jumlah sampel keseluruhan sebanyak 13 orang.

Hasil penelitian ini mengatakan bahwa nyanyian odong-odong ini merupakan satu bentuk kecintaan masyarakat di bidang seni nyanyian terutama nyanyian odong-odong. Menurut masyarakat sekitar nyanyian odong-odong merupakan salah satu sarana penyalur ungkapan perasaan yang dirasakan si pelantun nyanyian tersebut. Ende-ende (nyanyian odong-odong) lebih menonjol isi teks atau pesan daripada aspek garapan melodinya, sehingga mirip dengan pantun gaya personifikasi. Bentuk teks nyanyian ini selalu berubah-ubah sesuai dengan ungkapan perasaan sipelantun nyanyian odong-odong. Sedangkan melodinya tetap dalam bentuk pengulangan (repetitif).

(10)
(11)

ii BAB IV. PEMBAHASAN

A. Letak geografis Pakpak Bharat... 34

B. Keberadaan nyanyian odong-odong ... 37

a. Kemenyan... 40

b. Masyarakat Pakpak mengenal kemenyan... 41

c. Perkemenjen... 43

d. Alat yang digunakan mengambil kemenyan... 44

e. Proses pengambilan kemenyan... 46

C. Bentuk Nyanyian Odong-odong... 48

D. Syair Nyanyian Odong-odong... 51

E. Nyanyian Odong-odong... 53

F. Makna yang Terkandung dalam Nyanyian Odong-odong... 53

G. Nilai yang terkandung dalam Nyanyian odong-dong... 54

H. Tanggapan Masyarakat Terhadap Nyanyian Odong-odong... 56

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 59

B. Saran... 61

DAFTAR PUSTAKA... 62

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Gambar 4.1 Peta Pakpak Bharat ...36

Gambar 4.2 Gambar pada Saat membersihkan hasilkemenyan...41

Gambar 4.3 Pada Saat menyanyikan Nyanyian Odong-odong ...44

Gambar 4.4 Gambar Pohon Kemenyan...46

Gambar 4.5 Kemenyan, Jalu-jalu, dan Cun-cun...47

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan wilayah yang terbentuk dari berbagai suku dan memiliki banyak

jenis kebudayaan yang berasal dari daerah atau suku itu sendiri. Kebudayaan merupakan

pengetahuan, ide dan kebiasaan masyarakat yang dilestarikan dari generasi ke generasi di

lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

masyarakat setempat. Hal ini membuktikan bahwa kebudayaan itu beragam. Keragaman

kebudayaan tersebut dapat dilihat berdasarkan norma-norma serta nilai-nilai kehidupan yang

berlaku dalam tata pergaulan masyarakat setempat, sehingga dapat terjalin kelestarian

masyarakat itu sendiri. Kebiasaan berkarya dalam kehidupan kesenian, termasuk dalam hal

nyanyian menciptakan keunikan masyarakat itu sendiri.

Pakpak adalah satu dari lima etnis batak yang terletak di wilayah Sumatera Utara. Pakpak

terbagi atas dua kabupaten yaitu kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Pada awalnya wilayah

suku Pakpak berada di Kabupaten Dairi saja, akan tetapi setelah adanya pemekaran wilayah

dari kabupaten Dairi terbentuklah kabupaten baru yaitu Kabupaten Pakpak Bharat.

Suku Pakpak memiliki latar belakang kesenian yang cukup menarik karena kesenian dan

adat istiadat sangat erat kaitanya di kehidupan sehari-hari. Bagi Masyarakat Pakpak berkarya

sama dengan menjalankan adat istiadat tradisi Pakpak. Timbulnya kesenian Pakpak tidak

dapat dipastikan, kesenian Pakpak awal mulanya semata-mata untuk melakukan ritual adat

istiadat, seperti ritual kerja baik dan kerja duka. Ritual tersebut adalah ungkapan rasa isi hati

yang ditujukan ke Sang Pencipta dan alam semesta yang telah memberikan mereka sumber

kehidupan. Adapun kegiatan kesenian yang dilakukan pada Masyarakat Pakpak yaitu

(14)

nyanyian), bahkan dalam seni tari (tatak) ada beberapa tarian yaitu tatak nantampuk emas,

tatak ranggisa, tatak garo-garo, tatak mmengerik (menerser), tatak merampuk-ampuk, tatak

mendedah, tatak mocak (tari pencak silat), dan tatak graha (persiapan perang). Ende-ende

(nyanyian) itu sendiri masih memiliki banyak jenis dan maknanya masing-masing, misalnya:

nyanyian odong-odong dilantunkan pada saat perkemenjen (orang tua laki-laki panen getah

kemenyan) di Hutan. Nyanyian ini juga memiliki fungsi tersendiri. Dengan doa dan harapan

agar pohon kemenyan tersebut memberikan getah yang banyak pada musim panen

berikutnya.

Bernyanyi adalah salah satu bentuk aktifitas manusia untuk mengungkapkan pikiran

dan perasaan seseorang sebagai hasil karya seni musik yang diwujudkan dalam bentuk lagu.

Pada umumnya aktivitas bernyanyi merupakan suatu hal yang dilakukan oleh seseorang atau

banyak orang dengan berbagai cara agar penyampaian lagu tersebut bisa tercapai. Lagu atau

nyanyian yang diungkapkan dengan penuh penghayatan akan menggugah perasaan

pendengar dan memberikan kepuasan kepada jiwa pendengar bahkan akan meninggalkan

kesan yang mendalam.

Suku Pakpak memiliki kebudayaan yang sangat kuat baik dari segi adat istiadat,

musik serta Nyanyian Tradisinya, namun belakangan ini mengingat perkembangan dan

kemajuan jaman serta banyaknya pengaruh luar yang masuk ke daerah pakpak sehingga

membawa dampak yang negatif terhadap kebiasaanMasyarakat Pakpak itu sendiri.

Dampak negatif yang sangat terlihat adalah mulai menghilangnya satu-persatu

identitas kebudayaan yang dahulu sangat kuat dimiliki oleh suku Pakpak termasuk lagu atau

Nyanyian tradisinya. Sekarang ini banyak Masyarakat Pakpak bahkan tidak mengenal dan

(15)

sehingga banyak yang memperkirakan bahwa tidak lama lagi kesenian tradisi suku Pakpak itu

sendiri akan punah.

Selain musik, suku Pakpak juga memiliki banyak nyanyian yang memiliki keunikan

masing-masing yaitu : Nyanyian dapat menjadi sarana bentuk ungkapan perasaan hati

seseorang dikala merasa senang, merasa sedih dan bisa juga sebagai ungkapan senang

melihat seseorang ( jatuh cinta).

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa identitas sangat penting bagi

kemajuan etnis itu sendiri, sudah sewajarnya para Seniman, baik tokoh kebudayaan dan

musisi mengambil perana penting untuk menghidupkan kembali tradisi Pakpak yang hampir

punah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat judul proposal “Nyanyian

odong-odong pada Masyarakat suku Pakpak di Kuta Ujung Kecamatan Sitelu Tali Urang Julu

Kabupaten Pakpak Bharat”

B. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang dapat disimpulkan dari uraian

pada latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dalam permasalahan

yang lebih luas. Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat kita tarik beberapa

pertanyaan yang menjadi masalah diantaranya :

1. Bagaimana keberadaan Nyanyian Odong-Odong pada Masyarakat Pakpak

2. Bagaimana bentuk nyanyian Odong-Odong pada Masyarakat Pakpak

3. Bagaimana peranan Nyanyian Odong-Odong digunakan Masyarakat Pakpak

4. Bagaimana Maknadan Nilai sosial yang terkandung dalam nyanyian Odong-odong

5. Bagaimana bentuk lirik atau syair lagu Odong-odong

6. Bagaimana tanggapan Masyarakat Pakpak di Desa Kuta Ujung terhadap nyanyian

(16)

C. Pembatasan masalah :

Oleh adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga dan teori, dan supaya penelitian dapat

dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan

diteliti. Hariwijaya dan Trinton (2008:47) mengemukakan “bahwasanya masalah mempunyai

kaitan erat dengan perumusan masalah dan belum tentu masalah-masalah yang telah di

identifikasi dapat di teliti”. Seperti yang telah dikemukakan diatas maka arah penelitian ini

harus dibatasi mengingat luasnya cakupan masalah yang di identifikasi, serta keterbatasan

waktu, dana dan kemampuan teoritis. Maka peneliti merasa perlu mengadakan pembatasan

masalah untuk mempermudah pemecahan masalah yang di hadapi dalam penelitian. Adapun

batasan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana keberadaan Nyanyian Odong-Odong bagi Masyarakat Pakpak Bharat

2. Bagaimana bentuk dan syair nyanyian Odong-Odong

3. Bagaimana Makna dan nilai yang terkandung dalam Nyanyian Odong-Odong

4. Bagaimana tanggapan Masyarakat terhadap nyanyian Odong-Odong

D. RUMUSAN MASALAH

Menurut pendapat Maryeni (2005:14) rumusan masalah merupakan jabaran detail

fokus penelitian yang digarap. Dalam perumusan masalah kita akan mampu untuk

memperkecil batasan-batasan masalah sekaligus lebih mempertajam arah penelitian.

Menurut pendapat Hariawijaya dan Triton (2008:46) “Rumusan masalah merupakan

inti dari penelitian yang disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat Tanya yang isinya

mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkankan ”. Dari identifikasi yang

(17)

perumusan masalah kita akan mampu memperkecil batasan-batasan masalah, sekaligus

mempertajam arah penelitian.

Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut “Nyanyian Odong-odong pada

Masyarakat Suku Pakpak di Sitelu Tali Urang Julu Kuta Ujung kabupaten Pakpak Bharat”

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang dicapai dalam penelitian menjadi

kerangka yang selalu dirumusan untuk mendapatkan hasil yang akan diperoleh.Tujuan

penelitian adalah Pernyataan mengenai ruang lingkup kegiatan yang akan dilakukan berhasil

tidaknya suatu penelitian yang terlihat dan tercapai tidaknya tujuan penelitian.

Berdasarkan dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan keberadaan nyanyian odong-odong bagi Masyarakat Pakpak

Bharat di Sitelu Tali Urang Julu Kuta Ujung

2. Mendeskripsikan bentuk nyanyian odong-odong di Desa Kuta Ujung

3. Mendeskripsikan makna dan nilai yang terkandung dalam nyanyian

odong-odong

4. Mendeskripsikan tanggapan Masyarakat Desa Kuta Ujung kabupaten Pakpak

(18)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan segala

komponen Masyarakat, baik untuk Instansi terkait, lembaga Kesenian, maupun Praktisi

kesenian.

Manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Sebagai informasi bagi masyarakat luas, khususnya bagi Masyarakat Pakpak Bharat

2. Sebagai bentuk pelestarian kesenian khususnya nyanyian yang belum dikenal oleh

masyarakat umum

3. Salah satu upaya pemeliharaan Kesenian Daerah sebagai bagian dari kekayaan

Budaya Nasional

4. Sebagai penambah Wawasan bagi peneliti terutama tentang Nyanyian-nyanyian

Daerah Pakpak Bharat yang sangat beragam, memiliki Ciri dan Makna yang berbeda

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Lahirnya nyanyian odong-odong tidak diketahui secara pasti. Waktu itu

kemenyan dan nyanyian odong-odong tidak dapat dipisahkan. Karena setiap

orang tua jaman dahulu mengambil kemenyan sudah pasti mereka di Hutan

menyanyikan odong-odong (berodong-odong) ada yang menganggap

nyanyian odong-odong sebagai kebiasaan, dan ada juga yang menganggap

sebagai hiburan pribadi” Nyanyian dong-odong ini selalu berubah-ubah sesuai

dengan ungkapan perasaan hati atau suasana hati si pelantun nyanyian

odong-odong. Sedangkan melodinya tetap dalam pengulangan (repetitif).

2. Nyanyian odong-odong (ende-ende) ini lebih menonjol isi teks ataupun pesan

yang ingin disampaikan penyanyi daripada aspek garapan melodinya sehingga

bentuknya mirip dengan pantun dengan gaya personifikasi. Nyanyian ini dapat

juga dikategorikan sebagai nyanyian suatu bentuk yang lebih mengutamakan

teks lagu daripada melodi.

3. Nyanyian odong-odong itu memiliki makna khusus tentang kecintaannya

terhadap keunikan setiap kesenian budaya Pakpak terkusus nyanyian yang

dimiliki masyarakat Pakpak salah satunya nyanyian odong-odong.

4. Nyanyian odong-odong merupakan sebagai bukti bahwa masyarakat Pakpak

sangat mencintai budaya seni di bidang nyanyian dan memaknai setiap seni

(20)

B. SARAN

Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran antaralain:

1. Masyarakat Pakpak hendaknya tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi yang sudah ada

sejak dahulu demi kelangsungan keunikan budaya tersebut

2. Perkemenjen hendaknya harus mengajarkan kepada Anak-anak muda tatacara

menyanyikan nyanyian pengambilan getah kemenyan dan mengajarkan betapa

(21)

3. Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat mengundang minat Masyarakat

terutama anak muda untuk menyanyikan nyanyian tradisi yang dimiliki budaya Pakpak

terutama nyanyian odong-odong

4. Peneliti mengharapkan agar pemerintah instansi terkait agar ikut lebih peduli lagi

terhadap tradisi budaya Pakpak yang sudah ada yang sudah hampir punah terabaikan

Gambar

Gambar 4.1  Gambar 4.1 Peta  Pakpak Bharat ................................................36

Referensi

Dokumen terkait

Demikian pula halnya dengan implementasi Program Kredit Nduma Pakpak Bharat di Desa Boangmnaalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat, ia menjadi suatu proses yang dinamis

Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Sebagai Iringan dalam Upacara Pernikahan (Merbayo) Oleh Geby Audio Group Masyarakat Desa Singgabur Kecamatan Si Telu Tali Urang

1) Untuk Mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Perkawinan menurut hukum adat suku pakpak di Desa Prongil Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat. 2) Untuk mengetahui

Rajagukguk : Analisis Potensi Pengolahan Minyak Nilam Di Kabupaten Pakpak Bharat (Studi Kasus di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe dan Kecamatan Kerajaan), 2009.. ANALISIS

Alasan penentuan dan penetapan daerah tersebut sebagai daerah penelitian karena Desa Kuta Meriah merupakan salah satu sentra produksi kopi arabika yang memiliki tingkat

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan bentuk leksikal dan gramatikal yang terdapat pada teks tangis milangi mate ncayur tua dalam upacara kematian masyarakat

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana deiksis persona, waktu, dan ruang dalam sastra lisan masyarakat pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat serta makna

Sedangkan yang menjadi faktor pembatas utama dalam penilaian kelas kesesuaian lahan untuk jeruk pada areal penggunaan lain di kecamatan Sitellu Tali Urang Julu