• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan : studi kasus pada London Beauty Centre Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan : studi kasus pada London Beauty Centre Yogyakarta."

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

viii   

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA KLINIK KECANTIKAN

Studi Kasus Pada London Beauty Centre Yogyakarta

Victorin Ratih Kurniasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan

London Beauty Centre Yogyakarta. Kualitas pelayanan yang diteliti meliputi bukti fisik, daya tanggap, jaminan, keandalan, danempati.Penelitian ini akan melihat kualitas pelayanan secara simultan terhadap kepuasan konsumen.

Data yang diteliti dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan wawancara pada bulan Mei 2012. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling dan dianalisis dengan analisis Regresi Linier Sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan. (r = 0,156, dengan sig.0,019)

(2)

ix 

ABSTRACT

THE EFFECT OF SERVICE QUALITY TO CUSTOMER SATISFACTION IN BEAUTY CLINIC

A Case Study at London Beauty Centre Yogyakarta

Victorin Ratih Kurniasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

The purpose of this study is to determine whether there is a significant and positive influence of service quality to customer satisfaction at London beauty clinic Beauty Centre Yogyakarta. The service quality that is investigated includes physical evidence, responsiveness, assurance, reliability, and empathy. This study aims to find out the service quality to customer satisfaction simultaneously.

The examined data were collected by questionnaire and interview techniques in May 2012. The Samples ware taken by accidental sampling technique and Simple Linear Regression analysis.

The result shows that there is a significant positive influence on service quality and customer satisfaction at beauty clinic. (r = 0.156, with sig.0,019)

                       

(3)

 

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN PADA KLINIK KECANTIKAN

Studi Kasus pada London Beauty Centre Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Oleh:

Victorin Ratih Kurniasari

NIM : 081334031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)

 

iii

(6)

iv 

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk:

¾ Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamatku

dan Bunda Maria Pelindungku

¾ Orang tuaku tersayang, Bapak Aloysius

Supriyanto dan Mama Yohana Novianus Nurdiati atas segala cinta, kasih, dan sayangnya

¾ Kakak-kakaku Indah, Ina, Ovi yang selalu

memberi movitasi dan bimbingan

¾ Cornelius Agri Fernaldy yang setia

menemaniku

¾ Almamater Pendidikan Akuntansi

(7)

 

Motto

 

  

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan

bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang

mengetok, baginya pintu dibukakan” (Matius 7: 7-8)

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi

pencapaian kecemerlangan hidup yang di

idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa

kesenangan adalah cara gembira menuju

kegagalan

(Mario Teguh)

Sukses bermula dari pikiran kita. Sukses adalah

kondisi pikiran kita. Bila Anda menginginkan sukses,

maka Anda harus mulai berfikir bahwa Anda sukses, dan

mengisi penuh pikiran Anda dengan kesuksesan.

(8)
(9)

 

 

 

vii

(10)

viii 

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA KLINIK KECANTIKAN

Studi Kasus Pada London Beauty Centre Yogyakarta

Victorin Ratih Kurniasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan

London Beauty Centre Yogyakarta. Kualitas pelayanan yang diteliti meliputi bukti fisik, daya tanggap, jaminan, keandalan, danempati.Penelitian ini akan melihat kualitas pelayanan secara simultan terhadap kepuasan konsumen.

Data yang diteliti dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan wawancara pada bulan Mei 2012. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling dan dianalisis dengan analisis Regresi Linier Sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan. (r = 0,156, dengan sig.0,019)

(11)

ix 

 

ABSTRACT

THE EFFECT OF SERVICE QUALITY TO CUSTOMER SATISFACTION IN BEAUTY CLINIC

A Case Study at London Beauty Centre Yogyakarta

Victorin Ratih Kurniasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

The purpose of this study is to determine whether there is a significant and positive influence of service quality to customer satisfaction at London beauty clinic Beauty Centre Yogyakarta. The service quality that is investigated includes physical evidence, responsiveness, assurance, reliability, and empathy. This study aims to find out the service quality to customer satisfaction simultaneously.

The examined data were collected by questionnaire and interview techniques in May 2012. The Samples ware taken by accidental sampling technique and Simple Linear Regression analysis.

The result shows that there is a significant positive influence on service quality and customer satisfaction at beauty clinic. (r = 0.156, with sig.0,019)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia

dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Klinik

Kecantikan”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Proses penyusunan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan

dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

4. Bapak Ignasius Bondan S, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing, yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing

penulis dengan sabar dan kesungguhan hati.

5. Bapak Agustinus Heri N, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Natalina Premastuti B, S.Pd.,

M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberi saran dan masukan atas

(13)

xi 

 

6. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Unversitas Sanata Dharma.

7. Bapak Veky Selaku General Manager London Beauty Centre, terima kasih

atas pemberian ijin dan saran atas Skripsi saya.

8. Mbak Lina, Sekar, dan Mas iwan yang telah membantu mempercepat dalam

kepengurusan surat ijin penelitian di perusahaan.

9. Bapakku ( Aloysius Supriyanto) dan Mamaku (Y.N Nurdiyati) yang telah

memberikan dorongan spiritual dan material hingga aku menjadi seperti

sekarang ini .

10. Kakak-kakakku Indah, Ina, Ovi, nuwun ya mbak, dukungan dan

doanya…hehe.

11. Cornelius Agri, makasih ya cinta atas doa, dukungan dan pendampingannya.

12. Teman- teman seperjuanganku Voni, Nopek, Pristi, Septi, Sari, Priska, Ami

cuilik, Aci, Suster Bernart, Adel, dan semua teman-teman PAK’08, terima

kasih dukungannya.

13. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat ku sebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

guna menyempurnakan skripsi ini.

Penulis

(14)

xii 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

(15)

xiii 

 

A. Kepuasan Konsumen ... 6

B. Perilaku Konsumen ... 10

C. Kualitas Pelayanan ... 11

D. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen 15 E. Kerangka Berfikir ... 16

F. Hipotesis ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

A. Jenis Penelitian ... 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 18

D. Populasi dan Sampel ... 18

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 19

F. Teknik Pengumpulan Data ... 21

G. Sumber Data ... 24

H. Uji Instrumen Penelitian ... 24

I. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31

A. Sejarah London Beauty Centre ... 31

B. Macam-macam Produk London Beauty Centre ... 36

C. Jenis-jenis Perawatan London Beauty Centre ... 37

D. Cabang London Beauty Centre ... 45

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 49

(16)

xiv 

B. Uji Instrumen ... 55

1. Uji Validitas ... 55

2. Uji Reliabilitas ... 57

C. UJi Prasyarat Analisis ... 58

1. Uji Normalitas ... 58

2. Uji Linieritas ... 59

D. Analisis Data ... 59

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 66

C. Keterbatasan Penelitian ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

 

 

 

 

 

 

 

 

(17)

xv 

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kepuasan Konsumen

Tabel 5.1 Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Table 5.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur Responden

Table 5.3 Klasifikasi Responden Berdasrkan Pekerjaan

Tabel 5.4 Penilaian Variabel Kualitas Pelayanan

Table 5.5 Penilaian Variabel Kepuasan Konsumen

Table 5.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepuasan Konsumen

Tabel 5.8 Hasil Uji Reabilitas

Table 5.9 Hasil Uji Normalitas

Table 5.10 Hasil Uji Linieritas

Table 5.11 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Table 5.12 Hasil Koefisien Determinasi

 

 

 

 

 

 

 

(18)

xvi 

TABEL GAMBAR

Gambar I Manfaat Layanan Pelanggan

Gambar II Konsep Kepuasan Pelanggan

Gambar III Tahap-tahap dalam Proses Pembelian

Gambar IV Kerangka Berfikir

Gambar V Logo London Beauty Centre

Gambar VI LBC Mesotherapy

Gambar VII LBC Light Therapy

Gambar VIII LBC Microdermabrasion

Gambar IX LBC Oxy-Skin

Gambar X LBC Microcurrent

Gambar XI LBC Lifting

Gambar XII LBC Hi-Fruit Acid Peel & Beauty Peel

Gambar XIII LBC Super Peel

Gambar XIV LBC Chromo-Mist

Gambar XV LBC Skin Peel of Mask

(19)

xvii 

 

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Surat Penelitian Dari Universitas

LAMPIRAN II Surat Ijin Penelitian Dari Perusahaan

LAMPIRAN III Kuesioner

LAMPIRAN IV Perhitungan PAP II

LAMPIRAN V Data Primer Dari Responden

LAMPIRAN VI Distribusi Frekuensi Nama, Umur, Pekerjaan

LAMPIRAN VII Distribusi Frekuensi Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan

Konsumen

LAMPIRAN VIII Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kualitas Pelayanan

Dan Kepuasan Konsumen

LAMPIRAN IX Hasil Uji Normalitas

LAMPIRAN X Hasil Uji Linieritas

LAMPIRAN XI Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

LAMPIRAN XII Tabel r dan F

 

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini telah membawa pengaruh

yang sangat pesat terhadap persaingan dunia usaha di dalam merebut

konsumen. Kondisi ini membuat perusahaan kosmetika berlomba-lomba

untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan wanita. Hal tersebut dapat

dilihat dari pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap wanita

memiliki kesempurnaan jika ia memiliki wajah yang cantik, berkulit halus

dan mulus serta bersinar.

Tampil anggun dan menawan menjadi harapan setiap wanita. Merawat

wajah menjadi prioritas utama dalam rangka mempercantik diri. Hal ini

membuat setiap manusia khususnya wanita mendambakan kecantikan.

Tuntutan itu pun ditanggapi dengan munculnya klinik kecantikan. Maksud

dan tujuan dari bermunculannya klinik kecantikan tersebut adalah untuk

mewujudkan keinginan para wanita untuk tampil cantik dan menarik.

Yogyakarta adalah salah satu propinsi dimana tingkat permintaan

konsumen cukup tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk adalah

pelajar yang selalu ingin tampil cantik dan menarik. Kenaikan Permintaan

akan perawatan kulit membuat beberapa industri kecantikan saling bersaing

dalam rangka memenuhi keinginan konsumennya. Di Yogyakarta sekarang

(21)

 

 

Adanya persaingan yang sangat ketat menjadi tantangan tersediri bagi

perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa untuk mempertahankan

kelangsungan hidup usaha sebuah perusahaan tersebut dalam

mengembangkan pemasarannya. Salah satu strategi untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kepada kosumen. Setiap bisnis yang menawarkan layanan

pelanggan yang baik akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk

sukses daripada yang tidak terlalu perduli pada pelayanan konsumen (Wood,

2009: 3). Menurut penelitian Tamaka Eklesia (2006: 5) mengatakan bahwa

ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Harapannya

dengan adanya pelayanan yang unggul maka konsumen akan membuat

konsumen setia pada klinik kecantikan tersebut. LBC (London Beauty

Centre) adalah salah satu klinik kecantikan yang mengutamakan pelayanan

dalam menjalankan bisnisnya. Sebagaimana perusahaan penyedia layanan

pada umumnya dituntut untuk mengelola sumber daya yang ada secara

optimal dan mampu menciptakan pelayanan yang berkualitas. Ada banyak

pihak yang berperan dalam memberikan pelayanan pada konsumen LBC,

yaitu : sekuriti, betler, customer service, dokter, beautician, apoteker. Pihak-pihak tersebut akan secara langsung memberikan kontribusi terhadap

kepuasan konsumen. Secara umum suatu pelayanan yang baik yang melebihi

harapan konsumen akan berdampak pada kepuasan konsumen .

Setiap pelanggan ingin mendapatkan pelayanan yang baik selama

mereka menggunakan suatu jasa di perusahaan tersebut. Dengan memberikan

(22)

terhadap layanan yang telah diberikan oleh perusahaan tersebut. Rasa puas

yang didapat oleh pelanggan merupakan gambaran apakah kualitas pelayanan

yang diberikan oleh perusahaan sudah atau belum memenuhi harapan

pelanggan itu sendiri. Kepuasan pelanggan dapat juga diartikan sebagai

kinerja yang dirasakan oleh pelanggan setelah memperoleh pelayanan.

Apabila kinerja suatu perusahaan dalam memberikan pelayanan lebih rendah

dari yang diharapkan oleh pelanggan, maka dapat diartikan pelanggan tidak

puas dengan pelayanan yang diberikan. Tetapi sebaliknya apabila kinerja

suatu perusahaan dalam memberikan pelayanan lebih tinggi dari yang

diharapkan oleh pelanggan, maka dapat diartikan pelanggan akan merasa

puas dengan pelayanan yang diberikan.

Kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh besar terhadap minat

pembelian ulang yang akan dilakukan pelanggan itu sendiri, karena dengan

timbulnya rasa puas, pelanggan akan merasa senang dan nyaman

menggunakan jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini suatu kualitas pelayanan

yang diberikan serta rasa puas yang didapat oleh pelanggan, secara langsung

maupun tidak langsung akan mempengaruhi minat pembelian ulang

(purchase intention) pelanggan itu sendiri.

LBC merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan barang dan jasa di bidang kecantikan. Perusahaan ini cukup besar

di Indonesia, khususnya di Yogyakarta mengingat bahwa, LBC membuka 4

cabang di sekitar daerah Yogyakarta dan 43 cabang di seluruh Indonesia.

(23)

 

 

kepuasan dari pelayanan yang ditawarkan. Konsumen menilai bahwa

pelayanan di LBC terlalu lama, beautician yang kurang detail dalam menangani pasiennya saat facial, beautician yang kurang ramah dengan konsumen, sekuriti yang kurang ramah dengan konsumen. Berdasarkan hasil

studi pendahuluan prapenelitain, peneliti memperoleh informasi dari

pimpinan perusahaan bahwa perusahaan sesungguhnya menginginkan data

dari peneliti tentang tingkat kepuasan konsumen dari layanan yang mereka

berikan. Oleh karena itu peneliti memfokuskan penelitian pada variabel

layanan sesuai dengan kebutuhan LBC dan menurut saran pimpinan

perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul

“pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada klinik

kecantikan” studi kasus London Beauty Centre di Yogyakarta dalam

penelitian yang akan dilakukan.

A. Batasan Masalah

Karena banyak persaingan bisnis klinik kecantikan, maka diperlukan

strategi dalam mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara bagaimana sebuah

perusahaan dapat memenuhi keinginan konsumen. Ada banyak hal yang

menjadi faktor dalam menentukan kepuasan konsumen yaitu diantaranya

kualitas pelayanan, kualitas produk, harga, merek, dll. Jika hal tersebut di

respon secara positif oleh konsumen, maka tidak menuntut kemungkinan jika

konsumen untuk memakai produk atau jasa klinik kecantikan tersebut. Oleh

(24)

peneliti membatasi objek kajian ini dalam hal pengaruh kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam latar belakang maka

peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

Apakah ada pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan

(pelayanan sekuriti, pelayanan betler, pelayanan customer service, pelayanan dokter, pelayanan beautician, pelayanan apoteker) terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan LBC di Yogyakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dan signifikan

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan LBC

di Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber keilmuan

khususnya dibidang perilaku konsumen yang berkaitan dengan penelitian

empiris mengenai kepuasan konsumen.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan koleksi bagi

(25)

 

 

3. Bagi LBC

Hasil ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi tentang

pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepuasan Konsumen

1. Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan menjadi salah satu tujuan utama sebuah perusahaan dalam

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini tercermin dari

semakin banyak perusahaan yang berorientasi pada kepuasan konsumen.

hal ini dijadikan misi perusahaan. Kunci utama untuk memenangkan

konsumen adalah memberikan kepuasan kepada konsumen melalui

penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga yang bersaing.

Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa,

maka semakin banyak pula pilihan konsumen.

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen dengan

membandingkan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan

nilai yang diberikan produk atau jasa maka sangat besar kemungkinan

untuk menjadi pelanggan setia. Kepuasan konsumen dibagi menjadi dua

macam, yaitu kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh

dari fungsi sesuatu produk yang dimanfaatkan, sedangkan kepuasan

psikogial merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat

tidak berwujud dari produk (Umar, 2000: 51).

(27)

 

2. Manfaat kepuasan pelanggan

Loyalitas terbentuk dari sebuah pelayanan. Pelayanan yang baik dan

konsisten akan memberikan dampak positif bagi perusahaan yaitu

terbentuknya loyalitas pelanggan. Tidak perlu diragukan bahwa kepuasan

pelanggan sangat krusial bagi kelangsungan hidup dan daya saing setiap

organisasi, baik bisnis maupun nirlaba (Wood, 2009: 12). Kepuasan

pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya antara

hubungan perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar

yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan

membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan

bagi perusahaan (Tjiptono, 2002: 24).

Gambar 1 : Manfaat Layanan Pelanggan

Sumber : Tiptono dan Chandra, 2008 (dikutip Wood , 2009: 11)

Upaya untuk mencapai semua itu tidaklah proses yang instan harus

membutuhkan proses yang kompleks. Oleh sebab itu proses penciptaan

kepuasan  pelanggan

loyalitas  pelanggan

pembelian  berulang

penjualan silang

gethok tular  positif

(28)

kepuasan pelanggan merupakan siklus proses yang terkait antara kepuasan

pemilik, kepuasan karyawan, dan kepuasan pelanggan.

Gambar 2 : Konsep Kepuasan Pelanggan

Sumber : Tjiptono, 2008: 25

3. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Kotler, et. Al. (Tijptono, 2008: 34) mengidentifikasi 4 metode untuk

mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

a. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap Organisasi yang berorientasi pada pelanggan memberikan

kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan

saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa

melalui kotak sarna, saluran telepon, dll.

Tujuan Perusahaan

PRODUK

Nilai Produk Bagi

Konsumen

TINGKAT

KEPUASAN

Harapan Pelanggan

Terhadap Produk Kebutuhan dan

(29)

10 

 

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan

pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang untuk

berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial

produk perusahaan dan pesaing.

c. Lost Customer Analisis

Perusahaan seyogyanya menghubungi pelanggan yang telah berhenti

membeli atau telah berpindah pemasok agat dapat memahami mengapa

hal itu terjadi.

d. Survai Kepuasan Pelanggan

Umumnya banyak penelitian megenai kepuasan pelanggan yang

dilakukan dengan penelitian survai, baik dengan pos, telepon, maupun

wawancara pribadi (Tjiptono, 2008: 35). Melalui survai perusahaan

akan memperoleh tanggapan dan umpan balik.

B. Perilaku Konsumen

Basu Swasta dan T. Hani Handoko (1985: 9) mendefinisikan perilaku

konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk

didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan

kegiatan tersebut.

Pada dasarnya perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu ekstern dan intern. Faktor ekstern terdiri atas : kebuadayaan, kelas

(30)

motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian, konsep diri, kepercayaan dan

sikap konsumen.

1. Kerangka Analisis Perilaku Konsumen

Mengapa konsumen membeli barang dan jasa tertentu? Perusahaan

memerlukan analisis untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini

membantu bagian pemasaran untuk memahami ”mengapa” dan

“bagaimana” perilaku konsumen tersebut. Tahap-tahap dalam proses

kegiatan suatu pembelian dijabarkan oleh Philip kotler menurut Basu

[image:30.612.101.511.221.565.2]

Swastha dan T. Hani Handoko (1992: 13) :

Gambar 3 : Tahap-tahap dalam Proses Pembelian

C. Kualitas Pelayanan

Kualitas dijadikan sebagian orang dalam menjadikan sebuah harga

produk atau jasa. Banyak pendapat para ahli yang mendefinisikan kualitas

diantaranya W. Edwards Deming (Yamit, 2001: 15) : suatu tingkat yang dapat

diprediksi dari keseragaman ketergantungan pada biaya rendah sesuai dengan

kebutuhan yang  dirasakan

kegiatan sebelum  membeli

kepuasan untuk  pembeli

perilaku saat memakai perasaan setelah 

(31)

12 

 

Pelayanan merupakan bagian penting dari suatu pelayanan produk atau

jasa. Pelayanan bisa dipakai untuk menarik konsumen untuk membeli atau

mengkonsumsi produk atau jasa.

Menurut Philip Kotler (1986: 21) membagi pelayanan menjadi 4

kelompok .

a. Barang yang sepenuhnya berwujud. Kelompok ini penawaran terdiri dari

barang berwujud, misalnya : shampoo, sabun, sikat gigi, dll;

b. Barang berwujud dan jasa pelayanan. Kelompok ini penawaran terdiri

dari barang berwujud disertai satu atau beberapa pelayanan untuk

menarik konsumen, misalnya : penjulan computer disertai pemberian

garansi;

c. Pelayanan pokok disertai barang dan jasa tambahan. Kelompok ini tediri

dari pelayanan pelayanan tambahan yang utama disertai pelayanan

tambahan dan barang penunjang, misalkan : penyewaan penginapan

yang nyaman disertai dengan air mandi yang panas;

d. Pelayanan murni jasa saja, misalnya : jasa pijat, jasa transportasi.

Semua bentuk hubungan manusia dengan manusia adalah adanya

unsur melayani dan dilayani. Bagi perusahaan melayani konsumen adalah

adalah prioritas utama dan strategi yang wajib dilakukan bagi perusahaan

untuk menghasilkan kosumen lebih banyak. Dapat disimpulkan bahwa

kualitas dan pelayanan adalah hal yang mendasar. Kualitas dapat dinilai

sebagai kinerja operasi perusahaan secara kuantitatif dapat dinilai dan

(32)

1. Dimensi Kualitas Jasa

Menurut Zeitthaml, et. Al. (Umar, 2000: 38) ada lima dimensi

pokok untuk megevaluasi kualitas jasa / pelayanan :

a. bukti langsung (tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;

b. keandalan (reliability) yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijangkau dengan segera, akurat, dan memuaskan;

c. daya tanggap (responsiveness) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan

tanggap;

d. jaminan (assurance) yaitu meliputi pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sikap yang dapat dipercaya dari staf, bebas resiko,

bahaya dan keragu-raguan;

e. empati (empaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan

para pelanggan.

2. Strategi Meningkatkan Kualitas Jasa

Setiap perusahaan seharusnya merencanakan perlunya penerapan

pemulihan atas jasa yang diberikan. Menurut Lovelock dan Wright

(2005: 144) bahwa penelitian di seluruh dunia telah memaparkan

kenyataan yang menyedihkan bahwa kebanyakan orang tidak pernah

(33)

14 

 

manager mungkin tidak akan mendengarkan pengaduan yang

disampaikan kepada petugas kontak pelanggan.

Hal diatas yang perlu direfleksikan bagi para manager agar keadaan

tersebut tidak berkepanjangan. Jika pelanggan benar-benar tidak puas

atas pelayanan perusahaan tersebut maka akan menyebabkan masalah

kegagalan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya. Para

manager harus melakukan pemulihan atas hal tersebut karena

pengulanggan kegagalan jasa akan mempengaruhi persepsi pelanggan

tentang kualitas jasa dan secara negatif mempengaruhi produktivita jasa

(Lovelock dan Wright 2005: 100).

Menurut Lovelock dan Wright (2005: 100) bahwa dari berbagai

alat yang tersedia bagi spesialis perbaikan kualitas ada empat.

a. Diagram Alur yaitu alat yang berguna untuk mempelajari secara

menyeluruh proes penyerahan jasa. Bagi manajer akan lebih mudah

mengidentifikasi titik-titik potensial kegagalan. Untuk mengetahui

apa saja yang dapat terjadi dan dimana adalah langkah penting dalam

meningkatkan produktivitas dan mencegah masalah kualitas jasa;

b. Grafik Pengendalian yaitu grafik yang menunjukan

perubahan-perubahan kuantitatif kinerja jasa pada variabel tertentu relatif

terhadap standar yang ditetapkan sebelumnya;

c. Diagram Tulang ikan yaitu grafik yang menghubungkan

(34)

berbeda. (pertama kali oleh ahli kualitas jepang Kauru Ishikawa untuk

perusahan khususnya manufaktur);

d. Analisis Pareto yaitu suatu proses analisis untuk mengidetifikasi

berapa besar masalah yang terjadi disebabkan oleh masing-masing

dari beberapa faktor yang berbeda.

D. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen

Setiap konsumen mempunyai ukuran standar tersendiri mengukur

pelayanan yang diperoleh dengan pelayanan yang diharapkan. Ini berati

bahwa kualitas yang baik bukan menjadi penilaian bagi penyedia jasa

melainkan pemakai jasa.

Kualitas jasa dinilai dari penilaian terhadap hasil perbandingan antara

pengharapan yang sebelum menerima jasa dan pengalaman setelah menerima

jasa. Jika harapan mereka terpenuhi, maka mereka akan terpuaskan maka

persepsinya positif atau sebaliknya (Tjiptono, 2004: 83). Karena pelanggan

akan puas jika mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai yang diharapkan

(Lampiyaodi, 2006: 159).

Pada dasarnya ada hubungan erat antara penentuan kualitas dan

kepuasan (Tjiptono, 2008: 28). Maka perusahaan dalam jangka panjang harus

memahami kebutuhan konsumen. Pelayanan menjadi sangat penting untuk

menentukan kepuasan konsumen. Apabila pelanggan puas terhadap suatu

barang/jasa yang ditawarkan perusahaan maka akan memungkinkan untuk

(35)

16 

 

konsumen juga mempunyai image tersendiri terhadap eksistensi perusahaan. Dengan demikian pula bila ditunjukkan pada klinik kecantikan LBC, tingkat

kepuasan konsumen LBC juga sangat bergantung pada mutu pelayanan klinik

kecantikan tersebut. Menurut Eklesia Tamaka (2006: 69) bahwa ada pengaruh

positif dan signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

E. Kerangka berfikir

Kerangka berfikir untuk mengetahui garis besar hubungan-hubungan

antar variabel.

[image:35.612.104.518.228.595.2]

Kualitas Pelayanan

Gambar 4 : Kerangka Teoritis

Dalam hal ini penelitian ada enam indikator yaitu 6 mengukur kepuasan

konsumen yaitu pelayanan sekuriti, pelayanan betler, pelayanan customer service, pelayanan dokter, pelayanan beautician, pelayanan apoteker.

Pelayanan sekuriti

Pelayanan betler

Pelayanan customer service

Pelayanan dokter

Pelayanan apoteker Pelayanan beautician

Kepuasan

(36)

Pelayanan sekuriti berhubungan dengan keamananan dan ketertiban

kendaraan yang dimiliki konsumen saat parkir. Pelayanan betler yaitu dengan

memberikan sambutan awal saat konsumen datang dengan harapan sambutan

yang baik akan membawa dampak secara psikologis konsumen bahwa

konsumen sangat dihargai. pelayanan customer service berkaitan dengan komunikasi langsung dengan konsumen untuk membantu konsumen secara

umum. Pelayanan dokter berkaitan secara secara langsung kepada konsumen

karena kesembuhan diagnosa dokter yang akan menentukan jenis perawatan

apa yang baik untuk kesembuhan masalah kulit konsumen. Pelayanan

beautician berkaitan dengan praktek perawatan konsumen dalam menangani secara langsung jenis perawatan yang diinginkan konsumen. Pelayanan

apoteker berhubungan dengan produk yang diberikan sesuai dengan jenis

kulit pasien.

F. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapat dirumuskan bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan (pelayanan sekuriti,

pelayanan betler, pelayanan customer service, pelayanan dokter, pelayanan

(37)

18 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang diambil peneliti adalah studi kasus, yaitu

penelitian secara mendalam terhadap suatu keadaan yang akan diteliti,

dimana hasil penelitian yang diperoleh hanya dapat digeneralisasi pada subjek

yang diteliti tidak berlaku pada objek lain.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan pada London Beauty Centre di Yogyakarta

pada 26-31 Mei 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian

yaitu pihak-pihak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan

penelitian yaitu konsumen berkunjung di London Beauty Centre Yogyakarta.

Objek penelitian adalah pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen di LBC Yogyakarta.

D. Populasi dan sampel

1. Populasi adalah kesatuan individu yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti.

Sampel adalah bagian terkecil dari polulasi tersebut. Sampel yang akan

(38)

 

saja dijumpai saat itu. Sampel yang diambil adalah 25 untuk setiap

cabang LBC di Yogyakarta. Sampel yang direncanakan secara total

adalah 100 konsumen yang berkunjung di London Beauty Centre

Yogyakarta.

3. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode accidental sampling yang termasuk dalam non random sampling, dimana anggota sampel ditentukan oleh subyek dalam penelitian adalah konsumen yang

saat itu berada di LBC yogyakarta.

A. Variabel penelitian dan Pengukurannya.

Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang akan

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Ada dua variabel dalam penelitian

yaitu: variabel bebas (kualitas pelayanan) dan variabel terikat (kepuasan

konsumen).

Variabel independen ini adalah kualitas pelayanan yang terdiri

pelayanan sekuriti, pelayanan betler, pelayaanan customer service, pelayanan dokter, pelayanan beautician, pelayanan apoteker. Variabel dependen yaitu tanggapan konsumen mengenali pelayanan LBC untuk mencapai sebuah

(39)

20 

 

   

Variabel bebas Variabel terikat

Kualitas pelayanan (X)

Indikator untuk mengukur variabel ini meliputi :

a. Bukti langsung (tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengakapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

b. Keandalan (reliability) yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijangkau dengan segera, akurat, dan memuasakan.

c. Daya tanggap (responsiveness) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan

tanggap

d. Jaminan (assurance) yaitu meliputi pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sidat yang dapat dipercaya dari staf, bebas resiko,

bahaya dan keragu-raguan.

e. Empati (empaty) meliputi kemudahandalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhadian pribadi, dan memahami kebutuhan

para pelanggan.

(40)

 

Kepuasan Konsumen (Y)

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen dengan

membandingkan harapannya. Kepuasan konsumen disini dibatasi pada

kualitas pelayanan yang diberikan oleh sekuriti, betler, customer service, dokter, beautician, apoteker.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik

yaitu :

1. Wawancara yaitu bertatap muka langsung untuk mengajukan beberapa

pertanyaan untuk dapat memperoleh data tentang perusahaan.

2. Kuesioner yaitu memberi konsumen dengan seperangkat pertanyaan

tertulis untuk dijawab. Metode ini untuk memperoleh informasi mengenai

profil dan sikap konsumen kualitas pelayanan. Kuesioner ini akan

dibagikan pada 100 responden yang terdiri dari 3 bagian yaitu :

bagian 1 yaitu identitas konsumen

bagian 2 yaitu kualitas pelayanan

bagian 3 yaitu kepuasan konsumen

Dalam pertanyaan bagian II dan III skala pengukuran yang digunakan

adalah skala Likert. Format tipe Likert dirancang untuk memungkinkan

pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang

menguraikan barang/jasa (Lampiyoadi, 2006: 183).

Untuk memungkinkan para pelanggan menjawab dalam berbagai

(41)

22 

 

   

Pada ujung sbelah kiri (angka rendah) menggambarkan suatu jawaban yang

negatif sedangkan ujung kanan ( angka besar) menggambarkan yang positif

(Lampiyoadi, 2006: 183).

Setiap pertanyaan mempunyai lima alternatif jawaban dan bobot yang

berbeda sesuai dengan nilai jawaban pertanyaan tersebut.

Pertanyaan Positif

Sikap Skor + Skor -

Sangat Tidak Setuju 1 5

Tidak Setuju 2 4

Netral 3 3

Setuju 4 2

[image:41.612.102.530.233.701.2]

Sangat Setuju 5 1

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan

Dimensi Indikator Bagian

a. Bukti langsung (tangible) • Fasilitas fisik

• Perlengkapan

• Pegawai

• Sarana komunikasi

1, 9, 13 2, 10, 11, 12

3,4,5,6,7,8 14

b. Keandalan (reliability) • Menepati layanan yang dijanjikan

• Kecepatan dalam melayani

kosumen

• Karyawan yang profesional/komp eten

• Diagnosa yang terbukti akurat

15,17, 18, 19, 20, 21, 22, 23

16

24

(42)

 

c. Daya tanggap (responsiveness) • Tidak menunggu lama • Bersedia mendengarkan dan menjawab keluhan konsumen • Kesungguhan merespon pelanggan 28 27 26

d. Jaminan (assurance) • Pengetahuan kayawan baik • Kesopanan karyawan • Keamanan lingkungan perusahaan yang baik 32 30 29, 31

e. Empati (empaty) • Mengenal pasien

[image:42.612.103.531.99.707.2]

dengan baik • Perhatian terhadap konsumen • Menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen 33 35 34 Tabel 3.2

Kisi-Kisi Variabel Kepuasan Konsumen

Variabel Indikator No. item

Kepuasan konsumen

Pelayanan yang di berikan sudah sesuai

dengan harapan konsumen

1

Merasakan kepuasan terhadap seluruh

(43)

24 

 

   

Pelayanan yang diberikan seluruh karyawan memuaskan

dibandingkan dengan klinik kecantikan lainnya

8

C. Sumber Data

1. Data primer

Jenis data dalam penelitian adalah data primer merupakan data

yang didapat dari sumber pertama baik dari individu perseorangan,

seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner ( Umar, 2000 :

130). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

hasil pengisian kuesioner pada saat penelitian. Dalam data penelitian ini

data primer adalah data tentang analisis kepuasan konsumen terhadap

kualitas pelayanan pada klinik kecantikan LBC di Yogyakarta.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan klinik

kecantikan LBC yang meliputi sejarah perusahaan, personalia,

pemasaran, dan struktur organisasi.

D. Uji Instrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, maka

untuk mengukur kevalidan dan keandalanya diakukan pengujian terlebih

(44)

  Adapun alat pengujian tersebut meliputi :

1. Pengujian Validitas

Untuk menguji kevalidan kuisioner maka digunakan tekhik

korelasi Product Moment (Umar 2000: 316).

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

dinyatakan valid

Keterangan :

: koefisien korelasi tiap item

X : nilai setiap item

Y : nilai total semua item

N : banyaknya responden

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan

korelasi dengan taraf signifikasi (α) =5%. Apabila hasil

pengukuran r menunjukan hasil lebih besar atau sama dengan

sigifikasi 5% maka item tersebut dikatakan valid.

Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran

yang mengatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan

variabel lain. Jadi, tidak mempersoalkan apakah suatu variabel

tertentu tergantung dengan variabel lain. Simbol dari besaran

korelasi adalah r. Nilai koefisien r berkisar antara -1 sampai

+1yang kriterianya pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut (

(45)

26 

 

   

a. Jika, nilai r > 0, artinya terlah terjadi hubungan yang linear

positif, yaitu besar nilai variabel X (independen), maka besar

pula nilai variabel Y (dependen) atau semakin kecil nilai

variabel X (independen), maka makin kecil pula nilai variabel

Y (dependen)

b. Jika, nilai r < 0, artinya terlah terjadi hubungan yang linear

negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X (independen), maka

makin besar nilai variabel Y (dependen) atau makin besar nilai

variabel X ( independen), maka makin kecil pula nilai variabel

Y (independen)

c. Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubunga sama sekali antara

variabel X (independen) dengan variabel Y ( dependen).

d. Jika, nilai r = 1 atau r = -1 telah terjadi hubungan linear

sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang

makin mengarah ke angka 0 maka garis makin tidak lurus.

Untuk mengetahui validitas sebuah instrumen dalam penelitian

terlebih dahulu item instrumen diujicobakan kepada responden.

Dalam hal ini penguji mencoba kepada 30 responden. Uji validitas

dengan menggunakan program SPSS. Jumlah responden dalam

pengujuian ini (N) = 30 responden, dk (N-2) = 28 taraf signifikansi

(46)

 

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitias adalah kestabilan dan keandalan alat ukur.

Tujuanya untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat

memberikan hasil relatif tidak berbeda bila pengukuran kembali

pada subjek yang sama. Dengan menggunakan rumus Alpha (Umar

2000: 207).

Keterangan:

R11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varian butir

σ 2 t = varian total

E. Teknik Analisis Data

Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variabel atau

lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui

bentuk hubungan digunakan analisis regresi. Untuk keeratan hubungan

dapat diketahui dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan

untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk

menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan

sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel

independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang

(47)

28 

 

   

adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan

Y, di mana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Secara

matematika hubungan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: Y = f(X1,

X2, …, Xi, e), di mana : Y adalah variabel dependen, X adalah variabel

independen dan e adalah variabel residu (disturbance term).

1. Uji Prasyarat Analisis (

http://www.scribd.com/doc/54189577/39/Uji-asumsi-klasik)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Sebagai dasar

bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model regresi

dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. Ada dua cara

yang biasa digunakan untuk menguji normalitas model regresi

tersebut yaitu dengan analisis grafik (normal P-P plot) dan analisis

statistik (analisis Z skor skewness dan kurtosis) one sample

Kolmogorov-Smirnov Test.

b. Uji Linearitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan yaitu studi empiris linier, kuadrat, atau kubik. Ada tiga uji

yang bisa dilakukan untuk mendeteksi yaitu uji Durbin Watson, uji

(48)

 

2. Regresi Linear Sederhana( Umar 2000: 24)

a. Untuk menjawab hipotesis apakah kualitas pelayanan berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen pada klinik kecantikan LBC. Untuk

menguji hipotesis menggunakan uji regresi sederhana dengan

formula sebagai berikut :

Y=a+bX1

Keterangan :

Y = kepuasan konsumen

X = kualitas pelayanan

a = intersep

b = koefisien regresi (slop)

untuk mencari nilai a dan b mengunakan dua persamaan sebagai

berikut

Regresi sederhana, bertujuan untuk mempelajari hubungan

antara dua variabel. Model Regresi sederhana adalah

y

ˆ

=

a

+

bx

,

di mana,

y

ˆ

adalah variabel tak bebas (terikat), X adalah variabel

bebas, a adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga bagi

koefisien regresi (β), dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak

diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel.

Rumus yang dapat digunakan untuk mencari a dan b adalah:

X b Y N

X b Y

a=

= −

.

(49)

30 

 

   

(

)

(

)

2

2 . . .

− − = X X N Y X Y X N b Keterangan: i

X = Rata-rata skor variabel X

i

Y = Rata-rata skor variabel Y

a. Kriteria Penolakan Hipotesis

1. Rumusan Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh positif dan signifikan

kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen.

Ha : ada pengaruh positif dan signifikan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

2. Penetapan Kriteria Penolakan Hipotesis

Ho diterima jika p value (sig.) > 0,05, maka tidak ada

pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen.

Ha diterima jika p value (sig.) < 0,05, maka ada

pengaruh positif dan sigifikan kualitas pelayanan

(50)

31 

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Deskripsi Perusahaan

1. Sejarah London Beauty Centre

Dalam sistem Kesehatan Nasional Pelayanan Kosmetik

merupakan bagian dari upaya kesehatan. Pelayanan kosmetik dalam

pergerakan perkembangannya begitu pesat yang merambah dunia

medis, hal ni tidak lepas dari perkembangan budaya dan gaya hidup

( life style). Visi Kementrian Kesehatan RI “ masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat “ dengan misi “ membuat rakyat sehat”

mendorong untuk ikut peran serta mewujudkan Klinik Kecantikan

Estetika London Beauty Centre, yang mengedepankan beberapa

aspek yaitu “

• Menyediakan tenaga profesional/ kompeten dan terampil

• Menyediakan sarana pelayanan dalam jangkauan masyarakat

• Melaksanakan upaya pelayanan yang bermutu (nyaman,

fasilitas, sah legalitas, aman dan halal pemakaiannya)

Maksud dan tujuan hadirnya Klinik Kecantikan Estetika ini

demi terselenggaranya prospek kehidupan yang damai sejahtera dan

terselenggaranya pelayanan dan perawatan kulit wajah dan tubuh.

Tanggal 19 juli 1998 adalh awal lahirnya London Beauty Centre

(51)

32 

 

   

Beauty Centre terletak di jalan Poncowinatan 47 di Yogyakarta.

Sebagai komitmen untuk menjangkau dan melayani pelanggan, LBC

kini hadir dengan 43 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari

Medan sampai Manado, yang bertekat untuk terus berkembang

seiring dengan permintaan pasar sehingga dapat menyangkau seluruh

masyarakat Indonesia.unutk melayani ratusan ribu member di

seluruh cabang, LBC memperkerjakan 79 dokter dan lebih dari 1000

karyawan profesional lainnya. Sejalan dengan perkembangan dunia

kecantikan, LBC selalu mengikuti dengan alat-alat baru dan

senantiasa memberikan tambahan ilmu pengetahuan baru kepada

dokter-dokter LBC, sehingga hal ini dapat dijadikan patokan

kenyamanan dalam merawat kulit di Klinik Kecantikan London

Beauty Centre.

1. Filosofi London Beauty Centre

London Beauty Centre adalah merk dagang yang dimiliki

oleh PT Estetika Medika Utama. Perusahaan perseroan yang

bergerak di bidang kecantikan kulit wajah dan tubuh, yang

layanannya memberikan jasa tindakan dan penjualan krim

kecantikan dan tubuh dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan

kecantikan kulit dan tubuh yang optimal.

Nama London Beauty Centre diambil dari Prime Inspiring

kompetensi perawatan kecantikan kulit yang diambil dan diperoleh

(52)

 

kecantikan kulit yang kuat). Nilai-nilai dasar ilmu kecantikan kulit

dari London itulah yang digunakan PT Estetika Medika Utama

(LBC) dalam memberikan layanan jasanya, yang sudah tentu

dibandingkan dengan nilai-nilai dasar ilmu kecantikan kulit dalam

berbagai narasumber dalam rangka menuju kesempurnaan.

Nilai-nilai dasar ilimu kecantikan kulit tersebut senantiasa diperbaharui

untuk menuju tujuan kesempurnaan layanan. Sedangkan kata Beauty

adalah objektivitas yang menerangkan kata sifat kecantikan dan

Centre menerangkan kata sifat sebagai pusat. London Beauty Center dalam menjalankan usahanya mengedepankan budaya

perusahaan yang profesiona, kejujuran, kesopanan, keramahan,

[image:52.612.101.509.264.561.2]

kebersamaan, dan kepuasan pelanggan

Gambar 5: Logo LBC

Filosofi dari logo perusahaan yaitu, pola setengah lingkaran

berbentuk oval menjungklang dimaksudkan sebagai harapan

erusahaan yang selaulu berprestasi dan menyatu pada garis menurun

generasi yang digambarkan sebagai tiga helai rambut yang

(53)

34 

 

   

terwakili pada unsur gambar separuh wajah dalam karya seni lukis

logo.

2. Visi dan Misi London Beauty Centre

Visi London Beauty Centre yaitu menjadi perusahaan bidang

kecantikan estetika yang unggul dalam bidang pelayanan dan

perawatan. Misi London Beauty Centre adalah memberikan

pelayanan dan perawatan kecantikan yang sempurna dan terjangkau

masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.

(54)

 

4. Arah Perusahaan London Beauty Centre

Bermutu, unggul, teliti, dan terkemuka dalam pelayanan

perawatan kecantikan yang bisa diterima segala lapisan masyarakat.

5. Budaya Kerja Karyawan London Beauty Centre

Profesional, Kejujuran, Kesopanan dan keramahan,

Kebersamaan, Kepuasan Customer.

6. Motto Perusahaan dan Motto Layanan

LBC memiliki motto perusahaan “ Make Your Skin Beautifful” dengan harapan bahwa dengan menggunakan produk kecantikan kulit dari LBC maka akan membuat kulit konsumennya

(55)

36 

 

   

Layanan Sepenuh Hati” dengan tujuan bahwa seluruh karyawan

LBC melayani para konsumennya tulus dengan sepenuh hati.

7. Legalitas London Beauty Centre

Perusahaan LBC berdiri pada tanggal 19 Juli 1998 dan

memiliki akta Perusahaan Perseorangan No. 03 tanggal 16 Oktober

2001.

A. Macam-macam Produk London Beauty Centre

Macam Produk :

EYE CREAM GEL COVER MASK TWO WAY CAKE • TABIR SURYA SPF 15

CREAM

• TABIR SURYA SPF 15 +

GLUCO

• TABIR SURYA N +

GLUCO

• TABIR SURYA FS

CREAM

MOITURIZING CE CREAM

• TIRAI PUTIH 33

• TIRAI PUTIH

ANTI AGING

• TABIR SURYA SPF 30

CREAM GEL

LIGHTENING CREAM ACL

PHYSICAL SUNBLOCK CREAM GEL SPF 30 ANTI WRINKLE(pot) MOITURIZING G

CREAM

LIGHTENING VGS 1

• TABIR SURYA 15

LOTION

AHA TONER

CLEASING LOTION ANTI CELULIT

TONER CHAMMOMILE FB WHITENING HAND BODY LOTION HAND BODY LOTION +

COLLAGEN

HAND BODY LOTION + SUNBLOCK

CLEASING MILK AROMA LEMON MILK CLEANSER S FACIAL WASH ACNE FACIAL WASH FOAM

(N)

• FACIAL WASH FOAM (O)

MOISTURIZING U 10 CREAM

SERUM ACNE SERUM WHITENING • TIRAI LOTION 15

(56)

  CREAM

LIGHTENING VGS CREAM

LIGHTENING VGS 3 CREAM

LIGHTENING VGS 4 CREAM

LIGHTENING VGS 5 CREAM

AHA CREAM NUTRI CREAM EMOLLION E • BEDAK NORMAL

• CREAM PAGI I

• CREAM PAGI II

• CREAM PAGI III

• CREAM PAGI IV

ANTI WRINKLE(tube) • TIRAI MERAH

• TIRAI MERAH 33

B. Jenis-Jenis Perawatan London Beauty Center

Gambar 6: LBC Mesotheraphy

1. LBC Mesotheraphy

Salah satu tindakan medis untuk berbagai permasalahan kulit

antara lain :

Mesomelasma/Mesofilt (Menghilangkan flek)

Mesoglow (pen"cerah"an)

Mesoalocipecia (Mengatasi kebotakan rambut kepala)

Mesostretchmark (Menghilangkan stretchmark)

(57)

38 

 

   

Mesolipo & Body Sculpting (Menghancurkan lemak)

2. LBC MESO-Without Needle

Merupakan salah satu tindakan mesotherapy tanpa jarum, menggunakan teknik elekrtoporasi yang memungkinkan penetrasi obat mencapai kedalaman tertentu dibawah permukaan kulit

dengan nyaman, mudah, cepat serta tidak menimbulkan kemerahan

diwajah. Efektif mengatasi :

• Kantong Mata

• Flek (Melasma)

[image:57.612.102.506.277.578.2]

• Mengencangkan wajah (lifting) • Memutihkan wajah, dll

Gambar 7: LBC light Therapy

3. LBC Light Therapy

Teknologi yang memanfaatkan keajaiban cahaya Merah,

(58)

 

Dokter akan menentukan jenis cahaya yang akan digunakan sesuai

dengan masalah kulit pasien.

antara lain :

• Pe"remaja"an kulit

• Flek

• Jerawat

• Kulit keriput

[image:58.612.104.510.128.585.2]

• Sensitif, dll

Gambar 8: LBC Microdermabarsion

4. LBC Microdermabarsion

Teknologi yang dikembangkan ahli Dermatologi dari

jerman yang efektif membantu mengatasi kulit wajah antara lain :

• Bekas jerawat & Bopeng

(59)

40 

 

   

• Permukaan kulit besar

• Flek

• Komedo

• Mengencangkan kulit & Mengatasi penuaan dini

Gambar 9: LBC OXY-Skin

5. LBC OXY-Skin

Teknologi OXY-Skin menggunakan Liquid O2 Base yang berfungsi menstimulir pembentukan jaringan Collagen dan

Elastin pada bagian dermis untuk mengencangkan kulit. Efektif untuk :

• Jerawat

• Kantong mata

• Permukaan kulit besar

• Keriput

• Penuaan dini

(60)

 

Gambar 10: LBC Microcurrent

6. LBC Microcurrent

Teknologi pengencangan kulit yang membantu mengurangi

tanda-tanda penuaan, melalui meka-nisme pengaktifan reaksi

kimia dalam sel yang berfungsi memacu produksi jaringan

Collagen dan Elastin, memperlancar peredaran darah, serta membantu daya penetrasi pada kulit (iontophoresis). Efektif mengatasi masalah : keriput (Wrinkle), garis senyum (fine line), jerawat, dll. Riset yang dilakukan di Universitas Washington,

USA, teknologi Microcurrent mampu memacu produksi Collagen

sebesar 14%, Elastin 48, serta sirkulasi darah meningkat 38%.

(61)

42 

 

   

7. LBC Lifting

Teknologi perancangan kulit yang bekerja meningkatkan

kekenyalan kulit yang mulai mengendur tertama karena faktor

[image:61.612.104.504.221.571.2]

usia. Lifting efektif menatasi : Kekerutan (anti aging), Expression line, dll.

Gambar 12: LBC Hi-Fruit Acid Peel & Beauty Peel

8. LBC Hi-Fruit Acid Peel & Beauty Peel

Tindakan yang menggunakan ekstrak buah-buahan yang diproduksi dengan teknologi tinggi, yang diformulasikan menjadi

(62)

 

Gambar 13: LBC Super Peel

9. LBC Super Peel

Salah satu produk peeling dari LBC yang memiliki rentang

applikasi lebar pada berbagai kedalaman jaringa kulit. Efektif

untuk berbagai masalah kulit, baik kulit wajah maupun badan.

Antara lain : Flek, Jerawat, Komedo, Keriput, Kulit kusam, Kasar

dan kering, serta mengatasi penuaan kulit, dll

Gambar 14: LBC Chromo-Mist

10.LBC Chromo-Mist

(63)

44 

 

   

kombinasi cahaya merah dan biru serta Ultrasound yang menghasilkan ion negatif untuk merawat kulit agar selalu cantik dan awet muda. Ultrasonic Chromo Mist antara lain memacu regenerasi sel-sel kulit, produksi jaringan, Collagen kulit, mematikan bakteri, serta membuat kulit menjadi rileks dan segar.

Gambar 15: LBC Skin Peel of Mask

11.LBC Skin Peel of Mask

Whitening Peel of Mask : masker untuk flek, kulit kusam &

memutihkan wajah

Acne Control Pell of Mask : masker untuk jerawat, kulit

berminyak & meradang

Skin Repair Peel of Mask : masker untuk kulit tipis, sensitif,

iritasi & alergi

Oxygen Peel of Mask : masker untuk penyegar kulit wajah

Eye Peel of Mask : masker untuk mata menjadikan mata lebih

(64)
[image:64.612.103.511.209.686.2]

 

Gambar 16: LBC Body Whitening (Pen"cerah"an Seluruh

Badan)

12.LBC Body Whitening (Pen"cerah"an Seluruh Badan)

Menggunakan bahan-bahan alami yang terbukti aman dan

efektif. LBC Body Whitening dilakukan oleh Beautician secara seksama melalui beberapa tahap : proses cleansing, scrub,

message & lulur. Disamping memberikan efek kehalusan kulit,

juga membuat kulit menjadi lebih segar dan releks.

C. Cabang London Beauty Centre

Sampai saat ini LBC telah memiliki 43 cabang yang tersebar

diseluruh Indonesia yaitu :

1. Jakarta Utara : Jl. Boulevard Raya, Wisma Gading Permai,

Telp. (021) 98177888

2. Jakarta Selatan : Jl. Banto II NO.3 Blok A/I Telp.

(021)7253491

3. Jakarta Barat : Rukan Green Mansion Blok RK-02 No. 6-7

(65)

46 

 

   

4. Cibubur : Jl. Alrefnatif, Ruko Trans Yogi No.16 Telp.

(021) 82482627

5. Serpong : Jl. Sutera Niaga II/19 Telp. (021) 53123501

6. Bintaro : Ruko Bintaro Sektor 3A Blok D No.46 Telp.

(021) 7475868

7. Bekasi : Ruko Arcadia Blok E/28H dan Lippo

Cikarang Telp. (021) 89905052

8. Tangerang City : Ruko Premium A10 Telp. (021) 55782531

9. Bogor : Ruko Villa Indah Padjajaran Telp. (021)

8363555

10.Bandung 1 : Jl. Gatot Subroto 82 Telp. (022) 7320896

11.Bandung 2 : Jl. Prof. DR. Surya Sementri 8B, Telp. (022)

70757999

12.Cilegon : Jl. Raya Merak 18, Telp. (0254) 378508

13.Cirebon : Jl. DR. Cipto Mangunkusumo 23, Telp

(0231) 244567

14.Tegal : Jl. Gajah Mada 17, Telp. (0283) 341222

15.Purwokerto : Ruko Kranji Mega, Jl. Jend.Sudirman Telp.

(0281) 642728

16.Cilacap : Jl. S. Parman No.30 Telp. (0282) 535645

17.Yogyakarta 1 : Jl. Pncowinatan No. 47, Telp (0274) 516070

18.Yogyakarta 2 : Jl. Adi Sucipto No. 27, Telp. (0272) 484484

(66)

 

20.Yogyakarta 4 : Jl. Bayangkara No. 42, Telp. (0274) 562327

21.Magelang : Jl. Jenggala 38. Telp. (0293) 310664

22.Klaten : Jl. Pemuda Selatan No. 55, Telp. (0272)

322255

23.Solo 1 : Jl. Yosodipuro 121, Telp. (0271) 716616

24.Solo 2 : Jl. Solo Permai, Ruko Bisnis 1 Blok JC-17

Solo Baru (0271) 626573

25.Wonosobo : Jl. A. Yani No. 173, Telp. (0286) 321545

26.Semarang : Jl. Brigjend Katamso No.2A, Telp. (024)

8416220

27.Salatiga : Jl. Diponegoro 77, Telp. (0298) 316416

28.Kudus : Jl. R. Agil Kusumadya No. 7, Telp. (0291)

431880

29.Kediri : Jl. Hayam Wuruk TC A-7, Telp. (0354)

672632

30.Tulung Agung : Panglima Sudirman Trade Centre Blok B/1,

Telp. (0355) 322948

31.Surabaya 1 : Jl. Jemur Andayani 65, Telp. (031) 8473156

32. Surabaya 2 : Jl. Raya Manyar Kertoarjo 22, Telp. (031)

5943885

33.Sidoarjo : Jl. Jenggolo 9 Blok A/5, Telp. (031) 8957430

34.Malang : Jl. Kawi 39, Telp. (0341) 341943

(67)

48 

 

   

36.Mataram : Jl. Pejanggik 54 B Telp. (0370) 638638

37.Balikpapan 1 : Jl. A. Yani No. 127, Telp. (0542) 7204018

38.Balikpapan 2 : Jl. Jend. Sudirman 47, Telp. (0542) 763311

39.Banjarmasin : Jl. S. Parman No. 8, Telp. (0511) 336 5801

40.Lampung : Jl. Diponegoro No. 177 Bandar Lampung,

Telp. (0721) 525 973

41.Palembang : Jl. Basuk Rahmat No. 1, Telp. (0711) 42`985

42.Medan : Jl. Asia No. 246 c, Telp. ( 061) 7367096

43.Manado : Jl, Boulevard Piere Tendean A1 No.22 Telp.

(68)

49 

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab V ini penulis sajikan data dan analisis hasil penelitian yang telah

peulis lakukan di Klinik Kecantikan London Beauty Centre Yogyakarta. Analisis

data yang penulis lakukan ini pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua bagian,

bagian pertama merupakan analisis data yang sifatnya deskriptif. Sedangkan

bagian kedua merupakan analisis data yang sifatnya inferensi atau pengujian

hipotesis. Di samping analisis data, dalam bab ini juga penulis sampaikan

pembahasan dalam kaitannya dengan hasil analisis data.

A. Analisis Deskriptif

1. Deskripsi Responden

Responden yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah

100 pelanggan LBC. Deskripsi gambaran umum dari responden yang

diteliti sebagai berikut :

[image:68.612.99.510.273.622.2]

a. Jenis kelamin

Tabel 5.1

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (konsumen)

Prosentase (%)

Perempuan 93 93%

Laki-laki 7 7%

(69)

50 

 

   

Jumlah 100 100%

Sumber: data primer yang diolah tahun 2012

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas dapat dilihat

bahwa peneliti mengambil jumlah sampel perempuan dan

laki-laki. Jenis kelamin dari responden dalam penelitian mayoritas

adalah perempuan sebanyak 93%. Hal ini disebabkan dalam

kesehariannya, perempuan tidak lepas dari tuntutannya untuk

tampil cantik dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,

kesehatan kulit dan kosmetik telah menjadi salah satu bagian

yang tidak dapat dilepas dari perempuan. Namun seiring dengan

perkembangan jaman, tidak hanya perempuan yang dituntut untuk

menjaga penampilannya melainkan laki-laki juga. Meskipun

minat responden laki-laki sebesar7%. Namun hal ini menyatakan

bahwa produk perawatan kulit wajah LBC juga digunakan oleh

laki-laki untuk menjaga dan mengatasi masalah kulit mereka.

Karena kelembaban kulit perempuan dan laki-laki berbeda maka

LBC menyediakan produk dan perawatan yang sesuai dengan

(70)

 

[image:70.612.100.509.147.567.2]

a. Umur Responden

Tabel 5.2

Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur Responden

Umur (tahun) Jumlah (konsumen)

Prosentase (%)

<20th

19 19% 21th-25th

54 54% 26-30th

16 16% 31-35th

5 5% <36

6 6% Jumlah

100 100% Sumber: data Primer yang diolah tahun 2012

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diatas dapat dilihat

bahwa peneliti membagi usia sampel menjadi lima kategori.

Mayoritas usia responden dalam penelitian ini (tabel 5.2) adalah

berada pada kisaran usia <20th yaitu sebesar 19%, usia21-25th

yaitu 54%, usia 26-30th yaitu 16%, usia 31-35th yaitu 5%, dan

berusia lebih dari 36 taun sebesar 6%

Usia sangat mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Pada

data diatas bahwa konsumen terbanyak pada usia antara

21th-25th, hal ini dikarenakan fungsi fisiologi tubuh termasuk kulit

mencapai puncak yang akan membawa perempuan pada

kesadaran bawa kecantikan kulit sangat perlu diperhatikan. Hal

(71)

52 

 

   

dalam kelompok produktif (dewasa) sehingga memiliki tingkat

kesadaran terhadap penampilan dan kesehatan kulit wajah

tinggi. Faktor usia sangat mempengaruhi pola pikir dan tingkah

aku, yaitu seseorang akan berubah seiring dengan perubahan

kehidupannya. Perkembangan emosional akan sangat

mempengaruhi keyakinan dan tindakan seseorang terhadap satus

kesehatan dan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan kulit.

[image:71.612.107.513.266.553.2]

b. Status Pekerjaan

Tabel 5.3

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (konsumen)

Prosentase (%)

Pegawai 11 11%

Wiraswasta 17 17%

Mahasiswa/i 63 63%

Lain-lain 9 9%

Total 100 100%

Gambar

Tabel r dan F
Gambar 1 : Manfaat Layanan Pelanggan
Gambar 2 : Konsep Kepuasan Pelanggan
Gambar 3 :  Tahap-tahap dalam Proses Pembelian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, salah satunya adalah persepsi terhadap kualitas pelayanan karyawan Customer Service (CS). Tujuan penelitian antara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Dinar Oil Service Bandung.. Kualitas pelayanan

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada pelanggan klinik perawatan kecantikan Larissa dengan populasi semua pelanggan Larissa yang menggunakan perawatan kecantikan wajah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh kualitas secara parsial pelayanan terhadap kepuasan konsumen, pengaruh harga secara parsial terhadap kepuasan

Berdasarkan judul penelitian, yaitu “ pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek dengan word of mouth sebagai variabel mediasi (studi pada klinik kecantikan di

Pengaruh Efektivitas Komunikasi Dan Kualitas Layanan Terhadap Hubungan Komitmen Melalui Kepercayaan Pada Konsumen Klinik Kecantikan Di Kota Jember; Bima Prasetya

Hasil Penelitian pertama bahwa tanggungjawab hubungan hukum antara pelaku usaha dan konsumen pada klinik kecantikan lahir dari adanya Undang-Undang Perlindungan

“PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING JASA KLINIK KECANTIKAN.. DE LOVELY