• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 15 November 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 15 November 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Trend pergerakan IHSG dalam p

ekan ini masih berpeluang positif. Indikasi dari leading indikator teknikal menunjukan sinyal upside bagi indeks. Dari indikator MACD yang terbentuk pergerakan dari MACD line dan signal line menunjukan sinyal positif. Demikian indikator Stochastic pergerakan dari garis cepat dan lambat mengindikasikan uptrend.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4367.371 +65.480 4,429 4,744.726

LQ-45 728.902 +14.104 1,579 2,947.899

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Sentimen eksternal dari AS berhasil mendorong IHSG bergerak naik pada perdagangan kemarin. IHSG naik sebesar 65,48 poin (1,522%) dan ditutup di level 4.367,371 dari posisi sebelumnya di level 4.301,891. Seluruh sektor perdagangan mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh sektor finansial sebesar 2,572%. Sentimen positif dari AS muncul menyusul adanya sinyal dari Janet Yellen untuk mempertahankan stimulus AS. Dalam draft pidatonya yang akan disampaikan dalam uji kelayakan hari Kamis (14/11) waktu Amerika, Yellen menyatakan bahwa ekonomi dan pasar tenaga kerja AS saat ini masih jauh di bawah potensi. Ia juga menambahkan bahwa the Fed baru akan mengurangi stimulus ketika adanya perbaikan ekonomi secara signifikan. Selain sentimen tersebut, berkurangnya defisit neraca berjalan Indonesia pada 3Q13 juga menjadi sentimen positif yang mendukung kenaikan IHSG. Defisit neraca berjalan mengecil menjadi USD 8,45 miliar (3,8% dari GDP) pada 3Q13 kemarin dibandingkan USD 9.95 miliar pada 2Q13 (4,4% dari GDP). Dari Jepang dilaporkan bahwa pertumbuhan GDP Jepang di 3Q13 melamban menjadi 0,5% QoQ dibandingkan pertumbuhan sebesar 0,9% QoQ pada 2Q13. Hasil ini semakin memperkuat spekulasi bahwa bank sentral Jepang akan menambah stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sentimen ini bersamaan dengan depresiasi Yen dan sentimen dari AS mengenai pernyataan Yellen berhasil mengangkat indeks Nikkei 225 naik sebesar 309,25 poin (2,12%) dan ditutup di level 14.876,41 dari level 14.576,16. Indeks Shanghai Composite juga naik setelah terkoreksi sehari sebelumnya menyusul kekecewaan dari hasil rapat plenum China. Indeks ini ditutup di level 2.100,51 dari level 2.087,94, atau naik sebesar 12,57 poin (0,6%). Kenaikan juga dialami oleh indeks Hang Seng yang ditutup naik sebesar 185,32 poin (0,82%) di level 22.649,15 dari posisi sebelumnya di level 22.463,83. Dari kawasan Eropa, pertumbuhan GDP Jerman melamban menjadi 0,3% QoQ pada 3Q13 dibandingkan 0,7% QoQ pada kuartal sebelumnya. Sedangkan, perekonomian Perancis dan Italia justru mengalami kontraksi sebesar 0,1% QoQ. Data ini semakin memperkuat indikasi terhambatnya pemulihan ekonomi di Eropa. Sementara itu, mayoritas indeks di kawasan Eropa tentatif bergerak menguat didukung spekulasi dipertahankannya kebijakan QE menyusul pernyataan Janet Yellen.

Pemerintah akan mengoptimalkan sejumlah fasilitas insentif pembiayaan infrastruktur, serta komitmen untuk menyederhanakan pola perizinan di Indonesia. Pemerintah melakukan hal ini guna memberikan kemudahan para pengusaha untuk berbisnis di Indonesia, diharapkan langkah pemerintah tersebut akan mendorong keterlibatan pihak swasta dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Pemerintah komitmen terhadap infrastruktur terlihat dari peningkatan anggaran infrastruktur dalam APBN 2014, dari sebelumnya Rp184,3 triliun di APBN-P 2013, menjadi Rp188,7 triliun. Selain itu, pemerintah terus berupaya untuk menurunkan biaya logistik dari 26% PDB atau 14,08 biaya produk, menjadi 22% PDB atau 10% biaya produk. Dari AS, Yellen dalam testimony untuk nominasinya yang di dengar dihadapan Komite Senat Perbankan akan melanjutkan stimulus bank sentral sampai melihat peningkatan. Yellen diprediksi akan mendapatkan restu dari Senat AS untuk menjadi Ketua Fed berikutnya menggantikan Bernanke pada akhir Januari 2014. Menurutnya perekonomian dan sektor tenaga kerja masih berada di bawah level potensialnya sedangakn tekanan inflasi masih rendah. Inflasi masih berada di bawah target Fed 2% dan diprediksi akan tetap bertahan untuk sementara waktu. Menjadi sinyalemen bahwa stimulus tidak akan dikurangi dalam waktu dekat. Yellen akan dovish dan melanjutkan kebijakan ketua Ben Bernanke, Sikap dari Yellen ini akan memberikan ketenangan sementara bagi pelaku pasar yang sebelumnya terus dicemaskan oleh agenda stimulus AS. Kabar dari Jepang, perekonomian negara ini pada kuartal ketiga tumbuh 0.5% atau melambat dari ekspansi 0.9% pada kuartal kedua, Perlambatan ini disebabkan lemahnya sektor ekspor, seiring turunnya tingkat belanja konsumen, Padahal, Jepang telah mengalirkan uang pada perekonomiannya tahun ini dan meluncurkan stimulus moneter yang agresif untuk mengakhiri deflasi dan kembali menghidupkan prospek pertumbuhan ekonominya. Perlambatan ekonomi Jepang ini masih jauh dari harapan Kebijakan Abenomics. Sentimen positif dari dalam negeri serta adanya dukungan membaiknya bursa AS akibat sentimen dari testimony untuk nominasi Yellen di Komite Senat perbankan, diperkirakan menjadi salah satu faktor bagi IHSG untuk melanjutkan kembali ke zona hijau pada perdagangan saham hari ini. Indeks Wall street pada perdagangan kemarin waktu AS ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik sebesar 0,35% ke posisi 15876,22 dan indeks Nasdaq menguat sebesar 0,18% ditutup di level 3972,74.

DAILY REPORT

15 November 2013

Support Level 4333/4299/4274

Resistance Level 4392/4417/4451

Major Trend Down

Minor Trend Down

• ASII penjualan mobil Oktober 2013 naik 17,05% yoy • ASII penjualan sepeda motor Oktober 2013 naik

• BWPT telah menentukan calon pemegang saham barunya • PALM tetap harga right issue sebesar Rp 420 per saham • SULI ekspansi pembangkit

• Pembangunan pabrik Baja KRAS - Posco akan selesai tepat waktu • SMGR bersedia ambilalih saham Semen Kupang milik pemerintah • JSMR siapkan capex Rp 3,5 triliun

• JSMR melalui anak usahanya akan bangun hotel dan perumahan • CMNP berharap BPJT berikan izin pelebaran jalan tol dalam kota • PTPP targetkan kontribusi recurring income meningkat 15% • Grup Salim akuisisi Roxas Holdings

• MYOR incar pertumbuhan pendapatan 15% tahun depan • 7-Eleven kontribusi 64% pendapatan MDRN

• BBLD terbitkan MTN senilai Rp 150 miliar • BBRI kelola aset trustee Rp 9,1 triliun • BBNI bidik bisnis internasional Rp 1,04 triliun

• BBNI dan Pegadaian bekerjasama untuk BNI Smart Remittance • Logindo Samudramakmur akan lepas 193.27juta saham ke publik

(2)

         

               

 

 

15 November 2013

15 November 2013

Astra Internasional (ASII) mencatatkan kenaikan penjualan mobil bulan Oktober 2013 sebesar 17,05% YoY menjadi 62.842 unit dibandingkan Oktober 2012 sebanyak 53.687 unit. Total penjualan selama periode Januari-Oktober 2013 mencapai 541.481 unit atau naik 8,98% YoY dari total penjualan Januar-Oktober 2012 sebanyak 501,460 unit.

Penjualan sepeda motor bulan Oktober2013 Astra Internasional (ASII) mencapai 439.641 unit atau naik dibandingkan Oktober 2012 sebanyak 344.335 unit. Sedang penjualan selama periode Januari-Oktober 2013 mencapai 3.931.306 unit atau naik dibandingkan penjualan sepeda motor periode Januari-Oktober 2012 sebanyak 3.423.516 unit.

Grup Salim melalui First Pacific Natural Resources Holdings BV akan mengakuisisi 34% saham Roxas Holdings Inc, perusahaan gula terbesar di Filipina. Nilai akuisisi mencapai 2,47 miliar peso atau sekitar Rp 658 miliar. First Pacific Natural Resources merupakan perusahaan patungan First Pacific Co Ltd dan Indofood Agri Resources Ltd. First Pacific menguasai 50,07% saham Indofood Sukses Makmur (INDF). Roxas Holdings merupakan perusahaan gula terintegrasi dan terbesar di Filipina dengan kapasitas penggilingan sebanyak 38.500 ton tebu per hari. Adapun kapasitas produksi gula refinasi mencapai 18.000 kg per hari.

Mayora Indah (MYOR) menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 15% pada tahun depan. Diperkirakan sekitar 30% disumbang dari penjualan ekspor. Tahun ini, perseroan mengincar pendapatan sebesar Rp 12,3 triliun. Divisi biskuit memberikan sumbangan penjualan terbesar bagi perseroan.

BW Plantation (BWPT) telah menentukan calon pemegang saham barunya, yaitu Pegasus CP One Ltd., suatu perusahaan yang berbasis di British Virginia Island. Leontaq Securities AG ditunjuk oleh Pegasus untuk membantu pelaksanaan transaksi pengambilalihan saham BWPT. Pegasus akan mengambil alih saham baru yang diterbitkan perseroan melalui mekanisme tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Pasca private placement, Pegasus akan menguasai 9,09% saham BWPT, sedang PT BW Investindo yang semula menguasai 38,75% akan terdilusi menjadi 35,23%, Fendalton Invesment Pte Ltd dari semula menguasai 23,25% saham menjadi 21,14%, JP Morgan Chase Bank NA RE Non-treaty menjadi 6,33% dari sebelumnya 6,97% dan masyarakat terdilusi dari 31,03%, menjadi 28,21%.

Provident Agro (PALM) menetapkan harga pelaksahaan penerbitan saham baru dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp 420 per saham. Perseroan akan melepas sebanyak 2.11.994.000 saham, sehingga bisa memperoleh dana Rp 887.037.480.000.

Jasa Marga (JSMR) melalui anak usahanya yaitu PT. Jasa Marga Properti akan membangun hotel maupun perumahan di lahan milik Jasa Marga yang menganggur. Hal ini dilakukan untuk optimalisasi aset yang ada. Jasa Marga memiliki lahan di beberapa lokasi seluas 5 hektar. Jasa Marga akan bekerjasama dengan para pengembang untuk pembangunan properti. Saat ini Jasa Marga juga sedang mencari lahan yang bisa dikembangkan untuk properti. Pembangunan properti memang rencananya dilakukan tidak hanya di lahan miliknya. Untuk menjalankan usaha ini, Jasa Marga akan menyuntik anak usahanya sebesar Rp 200 miliar yang akan dikucurkan dalam 2 tahap hingga tahun 2014. Hingga tahun 2013 telah mengucurkan 80% untuk akuisisi tanah dan sebagainya.

Saat ini Indonesia membutuhkan minimal 8.500 km jalan tol di seluruh wilayah, mulai dari Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Dari 8.500 km kebutuhan jalan tol, Indonesia baru memiliki 750 km. Jasa Marga (JSMR) sebagai operator dan pengelola jalan tol baru mengoperasikan 555 km jalan tol atau 73% dari jalan tol di Indonesia. Mayoritas jalan tol yang dikelola Jasa Marga tersebar di Jawa,

Sumatera, dan Bali.

Jasa Marga (JSMR) menyiapkan belanja modal senilai Rp 3,5 triliun pada 2014. Dana ini akan digunakan untuk membiayai proyek ruas tol. Tahun depan, perseroan menargetkan pengoperasian 3 ruas tol yaitu Bogor Rigroad Seksi 2, Gempol-Pandaan dan Gempol-Pasuruan. Dengan penambahan tersebut, perseroan membidik peningkatan trafik kendaraan naik menjadi 1,23 miliar pada 2014. Pendapatan diharapkan meningkat 18% dari target tahun ini Rp 5,3 triliun.

Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) berharap Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) segera memberikan izin rencana pelebaran jalan tol dalam kota sejak diajukan pada September lalu, menyusul semakin meningkatnya trafik tol tersebut. Perseroan memberikan 2 opsi kepada BPJT untuk dievaluasi yaitu melebarkan sepanjang jalan atau hanya di 6 titik krusial jalan bebas hambatan tersebut.

Pembangunan Perumahan (PTPP) memproyeksikan kenaikan recurring income menjadi 10% dari kontribusi PT PP Properti menjadi 15% untuk 5 tahun ke depan. Adapun pada 2014, kontrak proyek diprediksi mencapai Rp25 triliun. Kenaikan recurring income akan ditopang dari proyek-proyek perseoan seperti pembangunan hotel.

Sumalindo Lestari Jaya (SULI) akan memperluas bisnis PLTU, dengan menambah kapasitas produksi sebanyak 60 MW lagi. Saat ini, produksi yang sudah berjalan ada 17,5 MW di 2 lokasi di Kalimantan Timur.

Semen Indonesia (SMGR) bersedia untuk mengambil alih saham PT Semen Kupang milik pemerintah. Manajemen SMGR menyatakan, jika pemerintah ingin SMGR mengambil alih saham Semen Kupang, maka kerja sama operasi (KSO) Semen Kupang harus dihentikan dulu. Sejak pertengahan tahun 2011, Semen Kupang menjalin kesepakatan bisnis dengan perusahaan swasta, yaitu PT. Sarana Agra Gemilang sebagai mitra kerja sama operasional (KSO). Namun Kementerian BUMN menilai KSO dengan pihak swasta tersebut tidak begitu berhasil, karena hanya mengoperasikan 1 pabrik dari 2 pabrik yang ada. Kepemilikan pemerintah di Semen Kupang sebesar 61,48%, Bank Mandiri (BMRI) 35,39% dan pemerintah daerah NTT 1,12%.

Pembangunan Pabrik Baja Terpadu Krakatau Steel (KRAS) - Posco diharapkan dapat selesai tepat waktu dan diresmikan oleh Presiden SBY pada 23 Desember 2013. PT Krakatau-Posco yang akan memproduksi 3 juta ton slab per tahun dan investasi 9 industri logam dasar lainnya diharapkan akan menghasilkan produk baja dalam jumlah yang besar untuk kebutuhan dalam negeri. Pembangunan pabrik patungan Indonesia-Korea Selatan dan 9 industri logam dasar lainnya itu diproyeksikan dapat mensubstitusi kebutuhan baja di pasar domestik hingga 6,8 juta ton per tahun dari total kebutuhan impor sebesar 9 juta ton per tahun.

Gerai 7-eleven memberikan kontribusi mayoritas sebesar 64% atau Rp573,52 miliar terhadap pendapatan Modern Internasional (MDRN) pada kuartal III/2013. MDRN mencatatkan pendapatan Rp896,05 miliar, meningkat 21,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp736,5 miliar. Sementara itu, laba bersih perseroan tumbuh 8% dari Rp39,68 miliar menjadi Rp42,89 miliar. Adapun kontribusi gerai 7-eleven tumbuh 47,52% dari Rp388,42 miliar pada periode sebelumnya. Perseroan menargetkan kontribusi 7-eleven terhadap induk usaha dapat tumbuh 70%-75% pada tahun ini, meningkat dari kontribusi pada 2012 sebesar 50%. Perseroan juga berharap pertumbuhan pendapatan pada tahun ini mencapai 30%-40%.

Buana Finance (BBLD) menerbitkan surat hutang dalam bentuk Medium Term Notes (MTN) senilai Rp 150 miliar dengan cara penawaran terbatas. MTN I Buana Finance Tahun 2013 berjangka waktu (tenor) 370 hari dan dijamin dengan piutang milik perseroan. PT

(3)

         

               

 

 

15 November 2013

15 November 2013

Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat "idA-" atas surat hutang itu yang berlaku untuk periode 2 Oktober 2012 sampai dengan 1 Oktober 2014.

Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Pegadaian (Persero) bekerja sama dalam mengenalkan BNI Smart Remittance dengan membidik peluang atas transaksi keuangan 6,5 juta orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di 142 negara. Produk tersebut merupakan salah satu fasilitas dalam transaksi pengiriman uang, baik untuk pengiriman maupun pembiayaan dari luar negeri ke dalam negeri atau sebaliknya melalui semua outlet Pegadaian. Saat ini ada 1.500 outlet yang sudah dapat connect dengan BNI. Hingga akhir tahun jumlahnya diperkirakan mencapai 2.200-2.300 outlet.

Bank Negara Indonesia (BBNI) memprediksikan hingga akhir tahun mampu meraih pendapatan dari bisnis internasional Rp 1,04 triliun. Fasilitas penjaminan semisal bank garansi dan sejenisnya menyumbang pendapatan Rp 120 miliar. Layanan pembayaran yang di antaranya remitansi bisa mencapai Rp 230 miliar. Sedangkan untuk pembiayaan ekspor-impor Rp 450 miliar dan dari operasional cabang luar negeri Rp 250 miliar.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatat aset unit bisnis trust atau penitipan dengan pengelolaan sebesar Rp 9,1 triliun. Angka tersebut dikelola dari 9 proyek besar yang ditangani perseroan. Hingga Oktober 2013, dari aset kelolaan trust BBRI sebesar Rp 9,1 triliun tersebut, sebesar 75% nasabah jasa tersebut berasal dari sektor migas dan penunjangnya, sedangkan sisanya berasal dari sektor pasar modal dan infrastruktur.

PT Logindo Samudramakmur, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, berencana melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 193.277.175 saham harga penawaran di kisaran Rp 2800 – Rp 3700 per saham. Perseroan menargetkan dana hasil IPO sebanyak-banyaknya Rp 541,17 miliar – Rp 715,12 miliar. Penggunaan dana hasil IPO sebanyak 30% untuk membayar pinjaman bank, 60% untuk belanja modal, dan 10% sebagai modal kerja. PT Logindo Samudramakmur berencana melakukan road show ke sejumlah negara seperti ke Singapura, Hongkong dan Malaysia guna menawarkan perdana saham perseroan. Bookbuilding akan dilakukan mulai 14-22 November 2013, penetapan harga pada 25 November 2013, pernyataan efektif OJK diharapkan diperoleh pada pada 3 Desember 2013, penawaran umum perdana saham dijadwalkan pada 5-6 Desember 2013, penjatahan 9 Desember 2013, dan pencatatan saham di BEI pada 11 Desember 2013.

PT Logindo Samudramakmur optimis terhadap perkembangan industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, meski saat ini produksi minyak hanya 830.000 barel per hari (bph). Perseroan menganggarkan capex tahun 2014 sekitar USD 80 juta guna penambahan 4-5 kapal penunjang kegiatan angkutan untuk eksplorasi wilayah di lepas pantai (offshore support vessels, OSV). Kapal yang akan didatangkan berjenis HPS dengan ukuran 8 ribu-12 ribu horse power. Saat ini perseroan memiliki 58 kapal ditambah 1 pada akhir tahun menjadi 59. Logindo telah dan akan terus berinvestasi pada kapal-kapal yang dapat memenuhi kebutuhan eksplorasi migas di perairan dalam, karena perseroan memiliki kontrak jangka panjang dengan pelanggan dan memiliki pelanggan utama seperti Total E&P Indonesia.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penyaluran kredit di sektor properti akan melambat dalam satu hingga dua tahun ke depan. Hal ini terjadi karena tingginya suku bunga kredit perbankan seiring dengan naiknya BI rate serta rencana penerapan aturan uang muka atau loan to value (LTV) bagi KPR rumah kedua dan seterusnya pada Desember 2013. Menjelang keluar aturan LTV banyak kredit yang dipercepat agar tidak terkena aturan.

(4)

      

 

 

 

 

 

15 November 2013

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 93,99 0,23 TLKM (US) 39 11.132 89

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,61 0,01 ANTM (GR) 0,08 1.211 -31

Gold (US$)/Ounce 1287,16 -0,04 BLTA (SP) 0.03 190 N/A

Nickel (US$)/MT 13675,00 45,00

Tin (US$)/MT 22825,00 125,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 81,90 --

Coal (RB) (US$)/MT* 83,63 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 905,00 -5,00

CPO (MYR)/MT 2586,00 50,00

Rubber (MYR/Kg) 751,75 -0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,33 0,45

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 15876,22 0,35 21,15 14,99 13,85 2,83 2,60 4.634,1

USA NASDAQ COMPOSITE 3972,74 0,18 31,57 19,98 17,37 3,10 2,81 6.427,0

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6666,13 0,54 13,03 13,65 12,34 1,85 1,71 1.378,7

CHINA SHANGHAI SE A SH 2198,80 0,60 -7,46 9,27 8,22 1,26 1,13 2.436,2

CHINA SHENZHEN SE A SH 1055,20 1,49 14,72 20,77 16,24 2,38 2,14 1.333,0

HONG KONG HANG SENG INDEX 22649,15 0,82 -0,03 10,82 10,03 1,35 1,24 1.743,1

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4367,37 1,52 1,17 15,21 13,05 2,78 2,44 347,7

JAPAN NIKKEI 225 14876,41 2,12 43,11 19,07 16,87 1,60 1,50 2.843,6

MALAYSIA KLCI 1784,20 0,10 5,64 16,76 15,24 2,23 2,07 313,8

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3191,08 0,77 0,76 14,95 13,66 1,35 1,28 414,4

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.545,00 -60,00 1000 IDR/ USD 0,09 0,0004

EUR/IDR 15.524,10 0,88 EUR / USD 1,34 -0,0014

JPY/IDR 115,19 -0,27 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.258,15 3,08 SGD / USD 0,80 0,0003

AUD/IDR 10.746,34 -5,63 AUD / USD 0,93 -0,0008

GBP/IDR 18.534,34 23,34 GBP / USD 1,61 -0,0012

CNY/IDR 1.894,91 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.602,75 -11,33 MYR / USD 0,31 0,0006

KRW/IDR 10,81 -0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0004

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.33

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

15 November 2013

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61

Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61

Inflation MOM % 0.09 -0.35

Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753

GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,210,062

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

15 Nov* US Import Price Index MoM Turun menjadi -0.5% dari 0.2%

15 Nov* US Import Price Index YoY --

15 Nov* US Empire Manufacturing Naik menjadi 5.00 dari 1.52

15 Nov* US Industrial Production MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.6%

15 Nov* US Capacity Utilization Tetap 78.3%

15 Nov* US Wholesale Trade Sales MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.6%

15 Nov* US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.4% dari 0.5%

19 Nov* US Employment Cost Index Tetap 0.5%

20 Nov* US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.1%

20 Nov* US CPI MoM -Oct Turun menjadi 0.0% dari 0.2%

20 Nov* US CPI YoY -Oct Turun menjadi 1.1% dari 1.2%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BMRI IJ 7900 6.04 11.40 PGAS IJ 4925 -1.50 -1.99 BBRI IJ 7600 4.11 8.03 JSMR IJ 5150 -2.83 -1.12 TLKM IJ 2175 2.35 5.53 GAMA IJ 132 -31.96 -0.68 ASII IJ 6450 1.57 4.44 ISAT IJ 3625 -2.03 -0.45 BBNI IJ 4350 3.57 3.04 AMRT IJ 510 -1.92 -0.41 BBCA IJ 10050 1.01 2.68 IIKP IJ 1260 -8.03 -0.41 UNVR IJ 29900 1.01 2.51 JPFA IJ 1340 -2.19 -0.35 CPIN IJ 3725 2.76 1.80 MAYA IJ 1720 -4.97 -0.34 BSDE IJ 1450 6.62 1.73 EMTK IJ 5450 -0.91 -0.31 ICBP IJ 10250 2.50 1.60 AUTO IJ 4025 -1.23 -0.26

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Indomobil Multi Jasa Finance 500-650 1,291.50 27 Nov-29 Nov 2013 05 Dec 2013 CIMB, Buana Capital

DBS, Deutsche Bank PT Logindo

Samudramakmur

Shipping Offshore Support

2800-3700 193.28 05 Dec-06 Dec 2013 11 Dec 2013 OSK Securities

UOB Securities PT Sawit Sumbermas

Sarana

CPO

Agriculture 670-970 1,500.00 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013

BNP Paribas Mandiri Sekuritas PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

15 November 2013

15 November 2013

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

SCMA 15.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13

TURI 6.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13

SMSM 60.00 Cash Dividend 22-Nov-13 25-Nov-13 27-Nov-13 11-Dec-13

EMTK 29.00 Cash Dividend 26-Nov-13 27-Nov-13 29-Nov-13 13-Dec-13

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

NISP Rights Issue 500:171 1200.00 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov – 19 Nov’13

TPIA Rights Issue 500:36 6750.00 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov – 21 Nov’13

NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 --

ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13

MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13

MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13

PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

ATPK Rights Issue 10:53 220.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13

ALTO Rights Issue 25:10 550.00 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13

ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA --

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

HMSP RUPSLB 18-Nov-13

PYFA RUPSLB 18-Nov-13

ICON RUPSLB 18-Nov-13

MCOR RUPSLB 19-Nov-13

TRIM RUPSLB 20-Nov-13

MYRXP RUPSLB 20-Nov-13

MYRX RUPSLB 20-Nov-13

VOKS RUPSLB 22-Nov-13

ATPK RUPSLB 22-Nov-13

KIJA RUPSLB 22-Nov-13

SOBI RUPST 25-Nov-13

RIGS RUPSLB 25-Nov-13

BBKP RUPSLB 28-Nov-13

BABP RUPSLB 28-Nov-13

(7)

      

 

 

 

 

 

15 November 2013

15 November 2013

BMRI

TRADING BUY

S1 7650 R1 8000 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 7300 R2 8350

Closing

Price 7900

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp7800-Rp8200

• Entry Rp7900, take Profit Rp8200

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 12.07 Positif

MACD -107.2 Positif

True Strength Index (TSI) -48.83 Positif

Bollinger Band (Mid) 8313 Negatif

MA5 7850 Positif 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000

April May Jun Jul August September October November BMRI - Daily 11/14/2013 Open 7600, Hi 7900, Lo 7550, Close 7900 (6.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 8,050.00, Fractal Up = 8,450.00, Fractal Down = 8,050.00, MA(Close,5) = 7,850.00, MA1(Close,8) = 8,012.50

8,050 8,012.5 7,900 7,850 7,609.03 8,050 8,312.5 8,450 9,015.97 43,468,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 13.71, Stochastic %K = 22.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 13.7055 13.7055 22.3285 22.3285 80 -200 -100 0 100 200 0 BMRI - MACD (6,9) = -107.17, Signal() = -105.77

-107.17 -105.77 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -48.83 -48.8268 -57.6621 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

INDF

TRADING BUY

S1 6500 R1 6650 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 6350 R2 6800

Closing

Price 6550

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp6500-Rp6900

• Entry Rp6550, take Profit Rp6900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 17.12 Positif

MACD -62.6 Positif

True Strength Index (TSI) -25.64 Positif

Bollinger Band (Mid) 6903 Negatif

MA5 6490 Positif 5,500 6,000 6,500 7,000 7,500 8,000

April May Jun Jul August September October November INDF - Daily 11/14/2013 Open 6500, Hi 6650, Lo 6500, Close 6550 (1.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 6,200.00, Fractal Up = 6,800.00, Fractal Down = 6,450.00, MA(Close,5) = 6,490.00, MA1(Close,8) = 6,550.00

6,550 6,490 6,450 6,200 6,146.54 6,550 6,800 6,902.5 7,658.46 6,994,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 27.44, Stochastic %K = 35.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

27.4411 27.4411 20 35.101 35.101 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 INDF - MACD (6,9) = -62.58, Signal() = -71.40

-71.3992 -62.5777 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 INDF - TSI(3,5,3) = -25.64 -25.6395 -33.9765 0.00000

(8)

      

 

 

 

 

 

15 November 2013

15 November 2013

BSDE

TRADING BUY

S1 1400 R1 1480 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1320 R2 1560

Closing

Price 1450

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1440-Rp1560

• Entry Rp1450, take Profit Rp1550

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 9.18 Positif

MACD -20.9 Positif

True Strength Index (TSI) -46.69 Positif

Bollinger Band (Mid) 1543 Negatif

MA5 1438 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200

April May Jun Jul August September October November BSDE - Daily 11/14/2013 Open 1380, Hi 1460, Lo 1380, Close 1450 (6.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,500.00, Fractal Up = 1,570.00, Fractal Down = 1,480.00, MA(Close,5)= 1,438.00, MA1(Close,8)= 1,468.75

1,480 1,468.75 1,450 1,438 1,391.12 1,500 1,542.5 1,570 1,693.88 14,824,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(5,3,3) = 9.08, Stochastic %K = 19.06, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

19.059 9.08028 9.08028 19.059 20 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 BSDE - MACD (6,9) = -20.86, Signal() = -20.71

-20.8635 -20.7116 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = -46.89 -46.8885 -56.8014 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

MEDC

TRADING BUY

S1 2400 R1 2475 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 2325 R2 2550

Closing

Price 2450

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp2400-Rp2550

• Entry Rp2450, take Profit Rp2550

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 64.95 Positif

MACD -8.9 Positif

True Strength Index (TSI) -23.95 Positif

Bollinger Band (Mid) 2505 Negatif

MA5 2495 Negatif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000

April May Jun Jul August September October November MEDC - Daily 11/14/2013 Open 2425, Hi 2450, Lo 2375, Close 2450 (1.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,650.00, Fractal Up = 2,650.00, Fractal Down = 2,300.00, MA(Close,5) = 2,495.00, MA1(Close,8) = 2,503.13

2,503.13 2,495 2,450 2,390.33 2,300 2,505 2,619.67 2,650 2,650 2,229,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochas tic %D(5,3,3) = 39.54, Stochastic %K = 26.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

26.8519 26.8519 20 39.5382 39.5382 80 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0 MEDC - MACD (6,9) = -8.93, Signal() = -5.24

-8.92822 -5.24432 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -23.95 -10.6544 -23.95 0.00000

(9)

      

 

 

 

 

 

15 November 2013

15 November 2013

SMCB

TRADING BUY

S1 2600 R1 2700 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2500 R2 2800

Closing

Price 2675

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp2625-Rp2800

• Entry Rp2675, take Profit Rp2800

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 54.32 Positif

MACD 3.1 Positif

True Strength Index (TSI) 8.79 Positif

Bollinger Band (Mid) 2660 Positif

MA5 2640 Positif 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600 4,000

April May Jun Jul August September October November SMCB - Daily 11/14/2013 Open 2575, Hi 2675, Lo 2575, Close 2675 (3.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,750.00, Fractal Up = 2,750.00, Fractal Down = 2,525.00, MA(Close,5)= 2,640.00, MA1(Close,8)= 2,621.88

2,660 2,640 2,621.88 2,530.19 2,525 2,675 2,750 2,750 2,789.81 1,663,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 56.02, Stochastic %K = 41.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

41.6667 41.6667 20 56.0185 56.0185 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 SMCB - MACD (6,9) = 3.11, Signal() = 1.30 1.29998 3.1054 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMCB - TSI(3,5,3) = 8.79 6.74062 0.00000 8.78948

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

INCO

TRADING BUY

S1 2350 R1 2425 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2275 R2 2500

Closing

Price 2400

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp2350-Rp2500

• Entry Rp2400, take Profit Rp2500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 44.75 Positif

MACD -18.7 Positif

True Strength Index (TSI) -32.61 Positif

Bollinger Band (Mid) 2526 Negatif

MA5 2450 Negatif 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800

April May Jun Jul August September October November INCO - Daily 11/14/2013 Open 2350, Hi 2425, Lo 2350, Close 2400 (2.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,550.00, Fractal Up = 2,600.00, Fractal Down = 2,400.00, MA(Close,5) = 2,450.00, MA1(Close,8) = 2,459.38

2,459.38 2,450 2,400 2,400 2,324.71 2,526.25 2,550 2,600 2,727.79 2,559,000 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INCO - Stochastic %D(5,3,3) = 33.60, Stochastic %K = 16.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 16.6667 16.6667 33.5979 33.5979 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 INCO - MACD (6,9) = -18.69, Signal() = -15.46

-18.6924 -15.4607 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INCO - TSI(3,5,3) = -32.61 -23.5693 -32.613 0.00000

(10)

      

 

 

 

 

 

 

15 November 2013

15 November 2013

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

13/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 21550 21550 22500 20550 21200 21850 22500 Positif Positif Positif 21700 18050

LSIP Trading Buy 1820 1820 1900 1610 1740 1870 2000 Positif Positif Positif 1760 1230

SGRO Trading Buy 1800 1800 1860 1740 1780 1820 1860 Negatif Positif Positif 1850 1740

Mining

BUMI Trading Sell 410 410 400 390 405 420 435 Negatif Negatif Negatif 520 410

PTBA Trading Sell 11950 11950 11700 11700 11900 12100 12300 Positif Negatif Negatif 14100 11500

ADRO Trading Buy 1180 1180 1250 1100 1150 1200 1250 Positif Positif Positif 1210 890

MEDC Trading Buy 2450 2450 2550 2325 2400 2475 2550 Positif Positif Negatif 2825 2300

INCO Trading Buy 2400 2400 2500 2275 2350 2425 2500 Positif Positif Negatif 2750 2200

ANTM Trading Buy 1370 1370 1440 1290 1340 1390 1440 Positif Positif Negatif 1620 1320

TINS Trading Buy 1570 1570 1670 1460 1530 1600 1670 Positif Positif Negatif 1690 1510

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 13050 13050 13400 12800 13000 13200 13400 Positif Positif Negatif 14900 12650

INTP Trading Sell 19150 19150 18500 18400 18900 19400 19900 Negatif Positif Negatif 21200 18000

SMCB Trading Buy 2675 2675 2800 2500 2600 2700 2800 Positif Positif Positif 2825 2300

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6450 6450 6600 6300 6400 6500 6600 Positif Positif Negatif 7250 6250

GJTL Trading Sell 1960 1960 2025 1840 1930 2025 2100 Negatif Negatif Negatif 2550 1950

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6550 6550 6900 6350 6500 6650 6800 Positif Positif Positif 7450 6200

GGRM Trading Buy 38000 38000 39200 36550 37450 38350 39250 Positif Positif Positif 38450 33150

UNVR Trading Buy 29900 29900 30250 29500 29750 30000 30250 Positif Positif Positif 37350 29250

KLBF Trading Buy 1300 1300 1360 1240 1280 1320 1360 Positif Positif Negatif 1390 1180

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1450 1450 1550 1320 1400 1480 1560 Positif Positif Positif 1650 1350

ASRI Trading Buy 520 520 570 475 510 540 570 Positif Positif Negatif 700 495

WIKA Trading Buy 1710 1710 1790 1620 1680 1740 1800 Positif Positif Negatif 2125 1610

ADHI Trading Buy 1740 1740 1800 1630 1700 1770 1840 Positif Positif Negatif 2150 1610

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 4925 4925 4825 4825 4900 4975 5050 Positif Negatif Negatif 5500 4800

JSMR Trading Sell 5150 5150 5000 4875 5100 5300 5500 Negatif Negatif Negatif 5800 5100

ISAT Trading Sell 3625 3625 3500 3450 3575 3700 3825 Positif Negatif Negatif 4650 3525

TLKM Trading Buy 2175 2175 2250 2100 2150 2200 2250 Positif Positif Negatif 2375 2075

CMNP Trading Sell 3000 3000 2900 2900 3000 3100 3200 Negatif Negatif Negatif 3300 3000

Finance

BMRI Trading Buy 7900 7900 8200 7300 7650 8000 8350 Positif Positif Positif 8950 7350

BBRI Trading Buy 7600 7600 8050 7150 7450 7750 8050 Positif Positif Negatif 8500 7250

BBNI Trading Buy 4350 4350 4450 4075 4250 4425 4600 Positif Positif Negatif 4875 4075

BBCA Trading Buy 10050 10050 10400 9700 9950 10200 10450 Positif Positif Negatif 10800 9750

BDMN Trading Buy 3825 3825 3950 3675 3775 3875 3975 Positif Positif Negatif 4350 3725

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 19050 19050 18200 18100 18750 19400 20050 Negatif Positif Negatif 19600 16300

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Laba Bank OCBC NISP (NISP) hingga Triwulan III 2015 mencapai Rp 1,06 triliun, atau tumbuh 12% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 942 miliar..

Penjualan bersih naik jadi Rp 281.58 miliar dari penjualan bersih tahun sebelumnya yang Rp 255.12 miliar dan beban pokok naik jadi Rp 128.82 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya

Hal ini disebabkan oleh Pendapatan Pokok perseroan mengalami peningkatan dari Rp 521,45 miliar pada Kuartal III tahun lalu menjadi Rp 582,94 miliar pada Kuartal III tahun

Pendapatan bersih Bakrie Brothers (BNBR) per September 2013 turun menjadi Rp 2,93 triliun dibandingkan periode sebelumnya tahun 2012 sebesar Rp 13,86 triliun.. Rugi periode berjalan

• SMRA batalkan pelepasan aset ke anak usahanya • PPRO dan BKSL akan bentuk perusahaan patungan • Pasca revaluasi aset, aset BBNI bertambah Rp 10-12 triliun • BBNI

Hingga September 2015, total capex yang telah terserap mencapai Rp 75 miliar, lebih tinggi 25% dari anggaran capex sebesar Rp 60 miliar.. PP Properti (PPRO) membukukan

Dengan bertambahnya nilai proyek tersebut, total kontrak on hand yang diperoleh perseroan hingga saat ini mencapai Rp 750 miliar, serta ditambah carry over dari tahun 2014 sebesar

Sehingga target pendapatan hingga akhir tahun 2013 menjadi Rp 497 miliar atau naik 13% YoY untuk 4 ruas tol kelolaannya, termasuk tol Jakarta Outer Ringroad (JORR) seksi W1