• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Universitas Kristen Petra

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kasus Enron di tahun 2001 menjadi perhatian masyarakat luas ketika terbukti bahwa hasil laporan keuangan didukung oleh penipuan akuntansi yang sistematis (Kompasiana, June 2015). Tanpa sepengetahuan publik, selama kurun waktu tujuh tahun terakhir Enron telah menyembunyikan kerugian dan meningkatkan laba perusahaan agar investor tetap tertarik pada saham Enron sehingga dana investor terus mengalir (BBC News, August 2002). Penyebab utama kasus ini dikarenakan adanya conflict of interest antara manajemen dan shareholders sehingga muncul information asymmetry. Terungkapnya fraud berimplikasi luas terhadap pasar keuangan global dengan turunnya harga saham secara drastis di berbagai bursa efek seluruh belahan dunia (Liputan6.com, April 2014). Kasus fraud lainnya juga terjadi pada perusahaan komunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat yang dinyatakan pailit pada tahun 2002 setelah terbukti melakukan kecurangan dalam laporan keuangan (Adhikara, 2011). Penipuan yang dilakukan perusahaan WorldCom juga dipicu karena adanya kepentingan pribadi CEO sehingga informasi dalam laporan keuangan tidak transparan dan dimanipulasi untuk tetap menyenangkan investor (Detik.com, March 2005).

Banyaknya kasus fraud yang telah terjadi di tahun sebelumnya, seperti Enron membuat perusahaan harus menyadari pentingnya informasi yang transparan dalam praktek ekonomi karena hal tersebut telah menjadi perhatian utama bagi investor (Lopatta, Buchholz, & Kaspereit, 2014; Zhang, Yao, & Zheng, 2014). Investor menyadari kasus tersebut dipicu karena sedikitnya jumlah informasi yang disampaikan perusahaan kepada pihak luar (Zhang, Yao, & Zheng, 2014). Selain itu, perusahaan juga dapat dikatakan belum melaksanakan pengungkapan CSR dengan baik (Zhang, Yao, & Zheng, 2014) dimana pengungkapan CSR perlu disampaikan karena diyakini sebagai dasar untuk menilai keterbukaan informasi yang diungkapkan perusahaan kepada investor dimana terkait pengungkapan informasi tentang aktivitas tanggung jawab perusahaan yang berhubungan dengan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial perusahaan (Luhgiatno, 2007). Adanya pandangan masyarakat, investor, dan

(2)

2

Universitas Kristen Petra pemerintah terhadap aktivitas CSR tersebut memicu meningkatnya perkembangan CSR dalam perusahaan (Masnila, 2010), sehingga mendorong perusahaan melaksanakan pengungkapan CSR untuk mendapatkan reputasi baik di mata publik (McWilliams & Siegel, 2001). Dengan demikian, kajian empiris mengenai hubungan antara CSR dan information asymmetry penting bukan hanya karena teori information asymmetry merupakan salah satu perkembangan modern yang penting dalam akuntansi, ekonomi, keuangan, manajemen, dan studi bisnis lainnya, tetapi juga karena asosiasi antara CSR dan information asymmetry bisa memiliki implikasi untuk pengelolaan manajemen risiko (Cormier, Leduox, & Magnan, 2011; Cui, Jo, & Na, 2012, 2016; Hung, Shi, & Wang, 2013; Semenescu & Curmei, 2015). Pengungkapan CSR merupakan upaya perusahaan untuk menyampaikan informasi yang seluas - luasnya kepada investor (Lu & Chueh, 2015) sehingga dapat digunakan untuk menilai dampak pengungkapan tersebut pada tata kelola perusahaan (Hung, Shi, & Wang, 2013) dan dapat mempengaruhi proses alokasi aset investor (Healy & Palepu, 2001; Cho, Lee, & Pfeiffer, 2013).

Namun, pentingnya penelitian mengenai hubungan antara CSR dengan information asymmetry ini tidak diikuti dengan dukungan hasil penelitian yang memadai tentang pengaruh pengungkapan CSR terhadap information asymmetry. Mayoritas penelitian yang dilakukan membahas mengenai hubungan CSR dengan financial performance, yang diantaranya dilakukan oleh McGuire, Sundgren, & Schneeweis (1988), Waddock & Graves (1997), Hall & Rieck (1998), Mcwilliams & Siegel (2000), Jackson & Hua (2009), Makni, Francoeur, & Bellavance (2009), Karagiorgos (2010), Yang, Lin, & Chang (2010), Dkhili & Ansi (2012), Torugsa, O’Donohue, & Hecker (2012), Asatryan & Brezinova (2014), Cheng, Ioannuo, & Serafeim (2014), Cornett, Erhemjamts, & Tehranian (2014), Pan, Sha, Zhang, & Ke (2014), Alshammari (2015), Chen, Feldmann, & Tang (2015), Hirigoyen & Poulain-Rehm (2015), Gi, Vakilbashi, & Zamil (2015), Madorran & Garcia (2016), Ren (2016). Terdapat pula penelitian yang membahas dampak CSR terhadap financial performance (Lin, Yang, & Liou, 2009; Kemei & Kerongo, 2014; Platonova, Asutay, Dixon, & Mohammad, 2016), hubungan CSR dengan financing decisions (Pijourlet, 2013), CSR dan karakteristik financial dalam Brazilian Stock Market (Martins & Paulo, 2014), serta hubungan CSR dengan

(3)

3

Universitas Kristen Petra cost of equity (Wang, Feng, & Huang, 2013). Sedangkan penelitian mengenai pengaruh pengungkapan CSR terhadap information asymmetry baru dilakukan oleh Cormier, Leduox, & Magnan (2011), Cui, Jo, & Na (2012, 2016), Cho, Lee, & Pfeiffer (2013), Hung, Shi, & Wang (2013), Liu, Xu, & Yue (2013), Lopatta, Buchholz, & Kaspereit (2014, 2015), Hapsoro & Zidni (2015), Lu & Chueh (2015), Martinez-Ferrero, Ruiz-Cano, & Garcia-Sanchez (2015), Semenescu & Curmei (2015), dan Diebecker & Sommer (2016).

Secara teoritis, keberadaan CSR dapat mengurangi adanya information asymmetry yang telah terbukti oleh beberapa penelitian. Cui, Jo, & Na (2012) dan Cho, Lee, & Pfeiffer (2013) mengungkapkan bahwa aktivitas CSR akan mendorong perusahaan untuk membuat pengungkapan yang lebih luas terkait aktivitas dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan, atas dampak kegiatan operasional perusahaan kepada para stakeholders. Perusahaan dengan pelaporan CSR yang lebih berkualitas akan meningkatkan transparansi informasi (Liu, Xu, & Yue, 2013; Lopatta, Buchholz, & Kaspereit, 2014; Cheng, Ioannuo, & Serafeim, 2014) dimana transparansi dianggap sebagai lingkungan informasi perusahaan yang mencerminkan seberapa banyak informasi yang akan dibagikan ke pihak luar perusahaan (Zhang, Yao, & Zheng, 2014). Hal tersebut mengakibatkan ketersediaan jumlah informasi yang dimiliki antara perusahaan dengan investor menjadi lebih berimbang sehingga pengungkapan CSR dapat mengurangi information asymmetry (Cui, Jo, & Na, 2012, 2016; Lu & Chueh, 2015). Pengungkapan CSR kepada stakeholder juga dapat mengurangi information asymmetry karena dapat membantu investor menilai risiko perusahaan (Cormier, Leduox, & Magnan, 2011; Hung, Shi, & Wang, 2013; Semenescu & Curmei, 2015) dimana pengungkapan CSR tersebut disampaikan untuk kepentingan para stakeholders perusahaan (Martinez-Ferrero, Ruiz-Cano, & Garcia-Sanchez, 2015).

Dari penjabaran di atas dapat dilihat bahwa penelitian mengenai CSR dan information asymmetry masih sangat sedikit meskipun secara teoritis pengungkapan CSR dapat mengurangi information asymmetry. Hal tersebut membuka peluang untuk dilakukan penelitian yang sama agar mendukung bukti

(4)

4

Universitas Kristen Petra bahwa pengungkapan CSR berpengaruh terhadap penurunan information asymmetry.

1.2. Rumusan Masalah

Peneliti dapat mengidentifikasi rumusan masalah, yaitu apakah tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap information asymmetry?

1.3. Batasan Penelitian

Penelitian ini terbatas pada informasi mengenai perusahaan – perusahaan go public di Indonesia yang telah menerbitkan sustainability reporting (SR) sepanjang tahun 2008 hingga 2014 dalam situs Global Reporting Initiatives (GRI). Pengungkapan CSR menggunakan Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility (TCSR) yang diukur menggunakan guidelines dari GRI Index, yaitu G3.0, G3.1, dan G4.0 core option. Sedangkan information asymmetry diukur menggunakan bid-ask spread. Penelitian ini menggunakan variabel kontrol berupa beta dan managerial ownership.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap information asymmetry.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagi pihak manajemen

Dapat memotivasi manajemen untuk meningkatkan aktivitas dan pengungkapan CSR dalam perusahaan. Apabila perusahaan belum mengimplementasi CSR, dapat mendorong perusahaan untuk melakukan aktivitas CSR dan pembuatan laporan pengungkapan CSR perusahaan. 2. Bagi investor

Agar investor dan calon investor tidak hanya memperhatikan laporan

(5)

5

Universitas Kristen Petra mempertimbangkan pengungkapan CSR perusahaan melalui sustainability reporting dalam mengambil keputusan investasi sehingga dapat melakukan penilaian yang sesungguhnya terhadap perusahaan.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

BAB 1: Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori dan definisi yang berkaitan dengan penelitian, kajian penelitian terdahulu dimana penelitian tersebut relevan untuk mendukung dalam penyusunan hipotesis.

BAB 3: Metodologi Penelitian

Bab ini berisikan mengenai model analisis, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, instrumen dan metode pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik sampling, unit analisis, serta teknik analisis data.

BAB 4: Hasil Penelitian dan Analisis

Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan secara detail, serta hasil analisis.

BAB 5: Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil analisis untuk para manajemen dan investor.

Referensi

Dokumen terkait

Stasiun merupakan suatu fasilitas yang disediakan pemerintah untuk melakukan berbagai macam interaksi, dimana bangunan tersebut merupakan tempat persinggahan dan

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) mengembangkan sebuah model service quality, dimana model tersebut merupakan sebuah metode untuk menilai kepuasan bagi

Untuk mengetahui perceived value pemilik SPPC di Sheraton Surabaya Hotel & Towers pada setiap tahap konsumsi terhadap keuntungan yang

Yaitu teknik dimana penyelidik mengumpulkan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan subjek penyelidikan melalui perantara alat, baik alat yang sudah tersedia maupun alat

Selain itu Sidoarjo sebagai kota yang mempunyai penduduk mayoritas beragama Islam, dan ajaran Islam banyak dipakai dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, perlu

Dengan melihat fakta-fakta struktur geografis Indonesia, dimana wilayah laut Indonesia lebih luas dari wilayah daratannya, seharusnya transportasi laut merupakan

Melihat fenomena diatas, dalam penelitian ini peneliti mengambil masyarakat Surabaya untuk melihat sikap masyarakat Surabaya terhadap makanan di Indonesia dimana

• Bagaimana merancang kesatuan komunikasi visual yang terintegrasi, dan efektif yang mampu meningkatkan awareness masyarakat terhadap Pemilihan Cak & Ning Surabaya 2007