• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dewasa ini, pertumbuhan bisnis makanan dan minuman ini tidak mustahil akan semakin tumbuh. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang merupakan pasar domestik yang sangat potensial. Ditambah lagi saat ini daya beli masyarakat sedang menunjukkan trend positif. Hal ini setidaknya tercermin dari tingkat keyakinan masyarakat dan indeks ekspektasi konsumen yang menunjukkan optimisme masyarakat terhadap tingkat penghasilan dan daya beli yang akan terus meningkat di masa mendatang. Hal tersebut terbukti pada tahun 2011 Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman di Indonesia (GAPMMI) mencatat bahwa nilai penjualan makanan dan minuman mencapai 660 triliun sedangkan tahun 2012 meningkat hingga 700 triliun. (Sumber: http://beranda.miti.or.id/meneropong-potensi- industri-makanan-dan-minuman-di-indonesia/)

Pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil dan daya beli masyarakat yang cukup baik membuat konsumsi makanan dan minuman di Indonesia mengalami peningkatan tajam. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman di Indonesia (GAPMMI) memprediksi pertumbuhan industri makanan dan minuman akan mencapai 8,2%, tetapi kenyataannya pertumbuhan industri makanan dan minuman telah mencapai 12,75%.

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman, mengatakan bahwa awalnya mereka hanya menargetkan pertumbuhan berkisar 8,2% mengingat angka tersebut diperoleh pada kuartal III/2012, akan tetapi pertumbuhan makanan dan minuman justru telah mencapai 12,75% dan angka ini diluar ekspektasi para pengusaha. Menurut dia, investasi di industri makanan dan minuman juga meningkat tajam, baik investasi lokal maupun asing. Data kementerian Perindustrian memperlihatkan penanaman modal dalam negeri di industri makanan pada tahun lalu tercatat senilai Rp.11,2 triliun, naik 40% dibandingkan periode yang sama pada 2011 yakni senilai Rp.7,9

(2)

triliun. Hal-hal yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli di atas mengindikasikan bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia tetap menjadi industri yang sangat favorit dari tahun ke tahun.

(sumber:http://www.neraca.co.id/harian/article/24612/Industri.Makanan.da n.Minuman.Tumbuh.di.Atas.Target )

Menurut Hall dan Sharples (2003), perkembangan bisnis restoran ini dapat diindikasikan dari makin banyaknya buku – buku tentang masakan / makanan yang dijual di pasaran, makin banyak program – program televisi yang mengulas tentang makanan yang dapat dinikmati masyarakat secara luas sehingga semakin mempengaruhi orang untuk melakukan dining-out dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut juga dapat dirasakan di Surabaya, banyak sekali restoran baru bermunculan seiring dengan naiknya permintaan dari masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Enciety Business Concult mengenai pertumbuhan bisnis perhotelan dan restoran di Surabaya sangat pesat hingga kedua sub-sektor ini memberikan kontribusi sebesar 70-75% dari total Produk Domestik Regional Bruto provinsi Jawa Timur (Enciety Business Concult, par.6).

Dari begitu banyak bentuk dan ragam industri makanan dan minuman yang ada di Surabaya ini, salah satu bentuk badan industri yang kerap kali dijumpai di berbagai tempat adalah food court atau pujasera.

Definisi food court atau pujasera sendiri adalah “A Food Court is a type of indoor plaza contiguous with counters of multiple food vendors and providing a common area for self-serve dining, yang berarti bahwa food court merupakan sebuah area di dalam plasa dengan banyak penjual makanan yang berdekatan serta menyediakan sebuah area untuk umum yang dipergunakan oleh pengunjung sebagai tempat makan.

Berdasarkan definisinya, dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa food court biasanya terdiri atas sejumlah penjual yang menjual makanannya di kios – kios makanan maupun service counter, untuk menyantap makanan biasanya disediakan peralatan makan dasar seperti sendok dan garpu, meskipun pada beberapa penjual tertentu yang menyediakan peralatan makan khusus seperti pisau (Underhill, 2004). Di Surabaya sendiri, food

(3)

court dapat mudah ditemui di berbagai pusat perbelanjaan seperti Tunjungan Plaza, Galaxy Mall, Supermall Pakuwon, Ciputra World, Grand city, maupun yang berupa bangunan tersendiri seperti kompleks G- Walk dan Loop yang keduanya terdapat di wilayah kota Satelit, Surabaya Barat, Food Festival yang terdapat di kawasan Pakuwon City, Surabaya Timur, maupun Eat & Eat Food Market yang terdapat di kawasan Surabaya Pusat.

Salah satu bentuk badan usaha yang mengambil konsep food court ini di kota Surabaya adalah Eat & Eat Food Market yang terletak di kawasan Surabaya Pusat. Eat & Eat Food Market ini sendiri merupakan salah satu food court yang bernaung dibawah PT. Limaradja Kuliner Indonesia selaku pemain “Food Court” operator yang merupakan Food Court paling unik sehingga menamakan dirinya Food Market Karena Eat

& Eat sangat ingin konsumen memiliki pengalaman baru di dunia makanan masa lalu. Tujuan dibangunnya Eat & Eat Food Market adalah menciptakan satu Food Market agar konsumen bisa merasakan makanan zaman kecil dulu yang sudah sulit ditemukan namun dibungkus lebih rapi dan bersih dengan suasana yang nyaman dan ramah. Eat & Eat Food Market sendiri mulai beroperasi pada tanggal 29 April 2011 dan kini, Eat

& Eat Food Market menjadi salah satu pilihan masyarakat Surabaya untuk bersantap siang hingga bersantap malam karena Eat & Eat Food Market sendiri mulai beroperasi pukul 10.00 – 23.00, ataupun bersosialisasi sambil menikmati suasana saja.

Sebagai salah satu tujuan bersantap siang hingga malam, Eat & Eat Food Market di Surabaya ini sedikitnya memiliki 46 gerai yang menyajikan makanan mulai dari seafood, vegetarian hingga daging.

Pilihan gerainya menyajikan berbagai ragam masakan china pernanakan, seperti makanan Vietnam, Singapore, Aceh, Solo, semuanya tersedia dan disajikan dengan cukup representatif di Eat & Eat Food Market.

Pada awal dibukanya Eat & Eat Food Market, minat masyarakat terhadap Eat & Eat Food Market ini dapat dikatakan tidak begitu besar.

Beberapa konsumen menyatakan bahwa letak parkir yang lumayan jauh,

(4)

padatnya lalu lintas di kawasan tersebut, serta harga yang terbilang mahal, cukup menjadi kendala bagi para konsumen untuk mengunjungi Eat & Eat Food Market. Tetapi saat ini, Eat & Eat Food Market menjadi sebuah fenomena tersendiri di Kota Surabaya. Sebagai satu – satunya Food Court di Surabaya yang memiliki konsep unik, membuat meningkatnya jumlah pengunjung dari awal dibukanya Eat & Eat Food Market hingga sekarang.

Menurut pandangan pribadi penulis dari semua fakta yang terjadi, perkembangan Eat & Eat Food Market hingga saat sekarang ini telah menjadikan Eat & Eat Food Market sebagai sebuah ikon khusus di Surabaya Pusat itu sendiri dan ikon umum di Kota Surabaya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen Eat & Eat Food Market dalam industri pujasera di Surabaya ini. Sehingga, judul penelitian yang akan dilakukan adalah “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Eat & Eat Food Market Dalam Industri Pujasera di Surabaya”.

1.1 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :

1. Apakah penerapan bauran pemasaran yang digunakan oleh Eat & Eat Food Market berpengaruh terhadap kepuasan konsumennya dalam industri pujasera di Surabaya?

2. Manakah bauran pemasaran yang memberikan kontribusi paling besar terhadap kepuasan konsumen di Eat & Eat Food Market Surabaya?

1.2 Tujuan Penelitian

Dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui seberapa efektif bauran pemasaran yang diterapkan oleh Eat & Eat Food Market terhadap kepuasan konsumen dalam industri pujasera di Surabaya.

(5)

2. Mengetahui variabel yang memberikan kontribusi paling besar terhadap kepuasan konsumen di Eat & Eat Food Market Surabaya.

1.3 Batasan Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini yang digunakan sebagai materi pembahasan adalah sebagai berikut :

a. Penelitian hanya ditekankan kepada konsumen Eat & Eat Food Market Surabaya.

b. Penelitian hanya ditekankan pada variabel produk, harga, lokasi, promosi.

1.4 Manfaat Penelitian

Atas penelitan yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat :

a) Bagi Eat & Eat Food Market Surabaya

Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas Eat & Eat Food Market demi menjaga dan meningkatkan kepuasan konsumen.

b) Bagi Peneliti

Mengetahui apakah produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Eat & Eat Food Market dan variabel apakah yang paling dominan berpengaruh terhadapnya.

c) Bagi Universitas

Sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya dalam bidang peningkatan kepuasan konsumen dalam sebuah Food court atau jasa makanan lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Melihat data yang demikian menarik dari Sinetron “Putri Yang Ditukar”, peneliti ingin melakukan kajian tentang bagaimana kepuasan yang masyarakat Surabaya dalam menonton

Cost & benefit yang dimaksud dalam hal ini adalah ketika terdapat semakin banyak pilihan tempat bekerja, maka karyawan memiliki bargaining position yang lebih tinggi

Pada saat ini banyak media yang dapat dipakai untuk menyampaikan pesan-pesan moral, salah satu media yang cukup digemari oleh masyarakat saat ini adalah buku novel grafis, karena

Diharapkan dengan perancangan buku ini, masyarakat Surabaya dapat mencerna informasi yang terkandung dalam buku ini dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari –

Apakah Market Orientation berpengaruh signifikan terhadap Organizational performance pada Departemen Sales & Marketing di Hotel Grand Aston Bali Beach Resort4. Apakah

Sebagai restoran siap saji yang beroperasi selama 24 jam, McDonald’s mungkin menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan, khususnya karyawan

Event tersebut dikemas berupa keindahan gemilang kemilau yang mewah, sesuai dengan tren anak muda masyarakat Surabaya saat ini dan dilebur dengan perayaan Kemerdekaan

Menurut salah satu survey yang dilakukan penulis dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada konsumen Surabaya Night Carnival pada Hari Senin, 8 September