• Tidak ada hasil yang ditemukan

Docdownloader.com makalah vektor matemat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Docdownloader.com makalah vektor matemat "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

VEKTOR

Di Susun Oleh :

Kelas : X MIPA III

(2)

PEMERINTAHAN KABUPATEN BOGOR

SMAN 1 PAMIJAHAN

2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya ucapkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran matimatika dengan judul makalah “operasi vektor”. Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut yang dirangkai dengan peta konsep. Selanjutnya, pembaca akan masuk pada inti pembahasan dan diakhiri dengan penutup berupa kesimpulan dan saran

Saya juga berterima kasih atas dukungan guru dan teman, sehingga makalah ini dapat saya buat berdasarkan pembelajaran yang sudah saya lewati. Semoga makalah ini dapat disimpan dengan baik, agar dapat terus dipelajari, dan dapat memberikan wawasan baru bagi yang membacanya.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran atau penilaian tentang makalah ini.

Terima Kasih Bogor, Mei 2017

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar belakang ...1

B. Rumusan masalah...2

C.Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN ...3

Pengertian Vektor...3

Sifat –SifatVektor...4

Penjumlahan Vektor...4

Pengurangan Vektor...6

Perkalian Vektor...7

Vektor pada bidang (Dimensi 2...7

Vektor Pada Ruang(Dimensi 3...8

BAB III PENUTUP ...10

Kesimpulan ...10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangatlah pesat. Berbagai piranti sederhana maupun elektronik telah berhasil dibuatuntuk memudahkan pekerjaan manusia. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih manusia, tidak lepas atau bahkan sangat bergantung dari keberadaan suatu ilmu, yakni ilmu Fisika.

Fisika memiliki kaitan erat dengan matematika. Hal ini karena matematika mampu menyediakan kerangka logika di mana hukum-hukum fisika dapat diformulasikan secara tepat. Definisi, teori, dan model fisika selalu dinyatakan menggunakan hubungan matematis.

Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh pada banyak ilmu sains lainnya. Salah satu contohnya pada ilmu kimia. Fisika banyak mempelajari partikel renik semacam elektron. Bahasan tersebut ternyata juga dipelajari dan dimanfaatkan pada ilmu kimia. Bahkan topik mekanika kuantum yang diterapkan pada ilmu

kimia telah melahirkan bidang baru yang dinamakan kimia kuantum (quantum

chemistry).

Selain itu, ilmu fisika yang diterapkan pada bidang ilmu lain ikut berperan dalam melahirkan bidang studi baru yang menarik. Di antaranya adalah biofisika (fisika pada ilmu biologi), geofisika (fisika pada ilmu bumi), fisika medis (fisika pada ilmu kedokteran), dan yang lebih baru adalah ekonofisika (fisika pada ilmu ekonomi).

(5)

mungkin ditemukan hal-hal penting lainnya di tata surya, dan hal-hal ini masih terus berlanjut, keteraturan yang telah ditemukan akan menjadi dasar untuk menemukan keteraturan-keteraturan lainnya.

Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat memahami dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor?

2. Apakah perbedaan dari vektor komponen dan vektor satuan? 3. Bagaimana menentukan vektor resultan?

4. Bagaimana menentukan arah vektor?

5. Bagaimana pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari – hari?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor. 2. Untuk mengetahui perbedaan dari vektor satuan dan vektor komponen. 3. Untuk mengetahui cara menentukan vektor resultan.

4. Untuk mengetahui caramenentukan arah vektor.

5. Untuk mengetahui pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari – hari.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Vektor

Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:

Menggambar sebuah Vektor

Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya.

Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.

(7)

B. Sifat-sifat vektor

a. Komutatif

a + b = b + a b. Assosiatif

a + ( b + c) = (a + b) + c

c. Memiliki elemen satuan atau elemen identitas

a + 0 = 0 + a = a

d. Memiliki elemen inverse

a + (-a) = (-a) + a = 0

e. Distributive dengan perkalian skalar K(a + b) = ka +kb , dengan k= skalar

C. Penjumlahan Vektor

Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan contoh

Untuk vektor segaris, resultannya

(8)

rumus penjumlahan vektor bisa didapat dari persamaan berikut

Menurut aturan cosinus dalam segitiga,

(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (180o – α)

(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 2(OP)(PR) cos (-cos α)

(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 2(OP)(PR) cos α

Jika OP = A, PR = B, dan Resultan ‘R’ = OR

maka didapat persamaan

R2 = A2 + B2 2AB cos α

Rumus menghitung resultan vektornya

Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2 cara

1. Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar Genjang (Pararelogram)

(9)

yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.

2. Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga

pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengn titik ujung vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.

(10)

Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya

R = A + (-B) = A – B

Rumus Cepat Vektor

berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika

Jika α = 0o maka R = V 1 + V2

Jika α = 90o maka R = √(V

12 + V22)

Jika α = 180o maka R = | V

1 + V2 | –> nilai mutlak

Jika α = 120o dan V

1 = V2 = V maka R = V

Contoh Soal

Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik

tangkap sama dan mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah resultan vektor

tersebut tersebut!

Jawaban :

R = 82 + 62 + 2.6.8.cos 30

R = 64 + 36 + 96 0,5 √3

(11)

Perkalian Vektor dengan Skalar

Perkalian antara vektor dan skalar adalah hasil kali suatu skalar k dengan sebuah vektor A, sehingga dapat dituliskan kA dan didefinisikan sebagai sebuah vektor baru yang besarnya adalah besar k dikalikan dengan besar A. Arah vektor yang baru ini sama dengan arah vektor A jika k positif dan berlawanan arah dengan vektor A jika k negatif.+

Perkalian Titik (Dot Product)

Perkalian titik diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A • B. Perkalian skalar dua vektor dapat dikitang sebagai perkalian antara besar salah satu vektor dengan

komponen vektor lain dalam arah vektor yang pertama tadi. Maka pada perkalian

vektor ini ada ketentuan, yaitu :

 Perkalian komponen vektor yang sejenis (searah) akan menghasilkan nilai

1, seperti : i • i = j • j = k • k = 1

 Perkalian komponen vektor yang tidak sejenis (saling tegak liris) akan

menghasilkan nilai 0, seperti : i • j = j • k = k • i = 0

Perkalian Silang (Cross Product)

Perkalian silang diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A X B dan hasilnya

adalah sebuah vektor lain C. Arah dari C sebagai hasil perkalian vektor A dan B

(12)

Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x

1, y1) dan titik ujungnya di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :

AB 

Vektor dalam bidang datar juga dapat dinyatakan dalam bentuk :

- Kombinasi linear vektor satuan i, j , misalnya vektor a

= xi + yj.

- Koordinat kartesius, yaitu :

a

F.Vektor Pada Ruang ( Dimensi 3)

Vektor di ruang 3 adalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu yaitu x , y , z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai pangkal perhitungan.

Vektor p pada bangun ruang dapat dituliskan dalam bentuk :

(13)

koordinat kartesius p = (x, y, z)

vektor kolom p = atau, vector baris p=(x,y,z)

kombinasi linear vektor satuan i, j, k yaitu : p = xi + yj + zk

dengan i = ,j = , dan k =

i = vektor satuan dalam arah OX j = vektor satuan dalam arah OY k = vektor satuan dalam arah OZ

(14)

Vektor Posisi

Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik O (0 , 0 , 0) dan berujung di titik P (x , y , z), bila ditulis

8

(15)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk menyatakan suatu vektor dapat dilakukan pada bidang datar atau bidang koordinat Cartesius XOY dengan menggambar ruas garis dengan anak panah di salah satu ujungnya. Panjang ruas garis mewakili besar (panjang) vektor dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor disimbolkan dengan huruf tebal atau dengan huruf yang digaris bawahi.

Jika untuk setiap nilai skalar u dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A dinamakan suatu fungsi u yang dilambangkan dengan A (u). Dalam tiga dimensi ditulis A(u) = A1(u)i + A2(u)j + A3(u)k . Contoh fungsi vektor, misalnya persamaan dari gerakan bebas suatu partikel dalam ruang. Jika setiap titik dalam suatu ruang

(R3) dikaitkan dengan suatu vektor, maka ruang tersebut disebut medan vektor.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam suatu ruang vektor, pasti dipenuhi sifat tertutup terhadap penjumlahan.. vektor maupun perkalian

(k suatu skalar).. Dua vektor ini menentukan tepat sebuah bidang. Dari titik ujung vektor r dilukis garis-garis lurus yang sejajar dengan vektor-vektor a dan b, sehingga

Jika sembarang nilai skalar t dikaitkan dengan suatu vektor , maka bisa dinyatakan sebagai fungsi vektor dari t atau , yaitu suatu vektor yang

Himpunan bagian W dari sebuah ruang vektor V disebut ruang bagian (subspace) V jika W merupakan ruang vektor dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang didefinisikan

Hasil kali titik atau skalar dari dua buah vektor A dan B yang dinyatakan oleh A B  (dibaca A titik B ) didefinisikan sebagai hasil kali antara besarnya vektor-vektor A dan

Perkalian silang AxB didefinisikan sebagai suatu vektor yang arahnya tegak lurus pada bidang di mana A dan b mengikuti aturan tangan kanan, sementara besarnya sama dengan hasil

4. Tunjukkan bahwa U adalah ruang bagian dari V dibawah operasi penjumlahan vektor dan perkalian skalar.. Buktikan bahwa himpunan bagian di bawah ini bukan ruang

Seperti pada vektor di R 2 , dalam operasi penjumlahan atau pengurangan, hanya komponen sejenis yang dijumlahkan atau dikurangkan... Perkalian vektor