• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Pelaksanaan Metode Pembelajaran Laboratorium pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Kurikulum Berbasisi Isi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Pelaksanaan Metode Pembelajaran Laboratorium pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Kurikulum Berbasisi Isi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dunia pendidikan adalah dunia yang terus berubah sesuai perkembangan

zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan-perubahan

yang terjadi meletakkan kedudukan pendidikan tinggi sebagai: 1) lembaga

pembelajaran dan sumber pengetahuan, 2) perilaku, sarana, dan wahana interaksi

antara pendidikan tinggi dengan perubahan pasaran kerja, 3) lembaga pendidikan

tinggi sebagai tempat pengembangan budaya dan pembelajaran terbuka untuk

masyarakat, dan 4) pelaku, sarana dan wahana kerja sama internasional (Dikti,

2008).

Salah satu perubahan yang dilakukan di dunia pendidikan adalah perubahan

kurikulum pendidikan. Kurikulum memiliki makna yang beragam antar negara

maupun institusi penyelenggara pendidikan. Hal ini disebabkan karena adanya

interpretasi yang berbeda terhadap kurikulum, yaitu dapat dipandang sebagai

suatu rencana yang dibuat seseorang atau sebagai suatu kejadian atau pengaruh

aktual dari suatu rangkaian peristiwa. Kurikulum pendidikan tinggi menurut

Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan

penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

belajar-mengajar di perguruan tinggi (Dikti, 2008).

(2)

Perubahan kurikulum tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dalam proses

pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya transfer of knowledge saja tetapi

benar-benar menjadi suatu pembekalan berupa method of inquiry seseorang yang

berkompeten berkarya dalam bermasyarakat (Dikti, 2008).

Berdasarkan keputusan Mendiknas No. 232/U/2000, KBK sudah harus

diterapkan di perguruan tinggi selambat-selambatnya tahun 2002 (Dikti, 2008).

Sedangkan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara memberlakukan

KBK pada tahun 2010 pada mahasiswa pendidikan sarjana. Perubahan kurikulum

tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusannya sesuai dengan

kompetensi dalam praktik keperawatan.

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara sampai saat ini

menjalankan dua kurikulum pendidikan, yaitu pada mahasiswa pendidikan sarjana

keperawatan angkatan 2010, 2011, dan 2012 menggunakan KBK, sedangkan

mahasiswa angkatan 2009 masih menggunakan Kurikulum Berbasis Isi sebagai

angkatan terakhir. Ada perbedaan yang terjadi pada metode pembelajaran yang

dijalankan, salah satunya adalah metode pembelajaran laboratorium.

Pembelajaran laboratorium merupakan salah satu proses pembelajaran

melalui pendekatan pengalaman, sehingga dosen/instruktur perlu memberikan

bimbingan kepada mahasiswa dalam melakukan praktikum. Hal tersebut

dilakukan agar mahasiswa dapat mengungkapkan percobaan mereka secara kritis

dan dapat menggali kemandirian untuk menemukan sesuatu (Rahayuningsih &

Dwiyanto, 2005).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati (2011) yang dilakukan

(3)

Keperawatan Kerta Cendekia, Sidoarjo di dapat hasil bahwa: 1) Perencanaan

pembelajaran laboratorium keperawatan maternitas di Akademi Keperawatan

Kerta Cendekia, Sidoarjo belum terencana dengan baik dan sistematis karena ada

beberapa langkah desain instruksional untuk perencanaan pembelajaran belum

dilaksanakan, 2) Pelaksanaan pembelajaran laboratorium keperawatan maternitas

di Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo dengan menggunakan metode

demonstrasi, role play dan diskusi sudah berjalan dengan baik namun masih ada

beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu ada mahasiswa kurang

aktif dan kurang motivasi dalam mengikuti pembelajaran laboraturium

keperawatan terutama saat melaksanakan redemonstrasi, kesibukan pengampu

mata kuliah maternitas sehingga pengampu tersebut sering datang terlambat. 3)

Evaluasi pembelajaran laboratorium keperawatan maternitas di Akademi

Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo dilaksanakan dengan baik dalam bentuk

metode OSCE yang mampu menilai aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara

bersamaan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan mahasiswa KBK angkatan

2010 diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran laboratorium yang

dijalankan ada dua, yaitu praktikum dan skill lab. Untuk pelaksanaan praktikum,

mahasiswa tersebut mengatakan pelaksanaannya berdasarkan blok yang sedang

dijalankan dan jumlah pertemuan sesuai dengan blok. Sedangkan pelaksanaan

skill lab tidak tentu, artinya tiap blok tidak bisa ditentukan berapa kali harus

dilaksanakan skill lab. Jadi jumlah pertemuan untuk skill lab dihitung per

(4)

Metode pembelajaran laboratorium mahasiswa KBK untuk praktikum tidak

dilaksanakan ujian atau evaluasi setelah praktikum selesai. Evaluasi yang

diadakan hanya pre test dan post test saja. Sedangkan metode pembelajaran

laboratorium untuk skill lab diadakan ujian atau evaluasi yang dikenal dengan

OSCE (Objective Structure Clinical Examination). Adapaun jumlah mahasiswa

yang mengikuti praktikum dan skill lab dibagi menjadi beberapa kelompok.

Jumlah mahasiswa yang mengikuti praktikum dalam satu kelompok sama dengan

dua kelompok untuk skill lab, misalnya jika satu kelompok untuk skill lab

berjumlah sembilan orang, untuk praktikum berjumlah delapan belas orang.

Sedangkan metode pembelajaran laboratorium pada mahasiswa

pendidikan sarjana dengan Kurikulum Berbasis Isi angkatan 2009 hanya

praktikum. Pelaksanaan praktikum biasanya diawali dengan pre test dan jarang

diadakan post test. Ujian atau evaluasi diadakan setelah kegiatan praktikum

selesai, walaupun ada mata kuliah yang tidak melaksanakan ujian, hanya dari nilai

pre test dan post test. Adapun mahasiswa yang mengikuti praktikum dibagi

menjadi empat kelompok, berkisar 17-18 orang.

Berdasarkan uraian di atas didapat bahwa ada perbedaan yang jelas antara

pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium antara mahasiswa KBK dengan

mahasiswa dengan Kurikulum Berbasis Isi. Masing-masing dari pelaksanaan

metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga peneliti tertarik

untuk meneliti bagaimana perbandingan pelaksanaan metode pembelajaran

laboratorium pada mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan

(5)

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium pada

mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi?

2. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium pada

mahasiswa Kurikulum Berbasis Isi?

3. Bagaimana perbandingan pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium

pada mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Kurikulum

Berbasis Isi?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan

pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium pada mahasiswa Kurikulum

Berbasis Kompetensi dengan Kurikulum Berbasis Isi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium pada

mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi.

2. Mengidentifikasi pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium pada

mahasiswa Kurikulum Berbasis Isi.

3. Mengidentifikasi perbedaan pelaksanaan metode pembelajaran

laboratorium pada mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan

(6)

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini berguna bagi pendidikan keparawatan sebagai informasi untuk

mengetahui perbandingan pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium pada

mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Kurikulum Berbasis Isi

Fakultas keperawatan universitas Keperawatan. Informasi yang diperoleh bisa

dijadikan sebagai evaluasi untuk pelaksanaan metode pembelajaran laboratorium

selanjutnya agar lebih efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

1.4.2Penelitian selanjutnya

Penelitian ini berguna untuk penelitian selanjutnya sebagai data dasar untuk

meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pelaksanaan metode

pembelajaran laboratorium pada mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi

dengan Kurikulum Berbasis Isi.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah stressor utama yang dikeluhakan mahasiswa KBK adalah terkait dengan mempersiapkan ujian blok (75,8%) dan fungsi koping yang digunakan

Pembahasan 35 2.1 Gaya Belajar Mahasiswa 36 2.2 Hasil Belajar Mahasiswa 36 2.3 Rata–rata Hasil Test Ujian pada Kegiatan Praktikum Mahasiswa Program Reguler Fakultas

Hasil penelitian yang diperoleh akan diuraikan dalam pembahasan yaitu untuk menjawab pertanyaan peneliti tentang hubungan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi belajar

penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2007 yang telah. mengikuti kuliah BMS dan bersedia mengikuti prosedur yang

Tema ketiga adalah persepsi mahasiswa terhadap media dan fasilitas yang digunakan dalam metode ceramah, serta tema yang keempat adalah persepsi mahasiswa tentang harapan

disciplinary examination (MDE) disebabkan banyaknya jumlah soal yang diujikan, soal yang tidak dapat diprediksi, kesulitan dalam menghapal materi kuliah yang banyak,

Hasil ini diharapkan ada tindak lanjut untuk mahasiswa, dosen, dan laboran dari pihak terkait untuk mengatasi kecemasan mahasiswa menghadapi ujian skill lab terkait

Ventilasi kelas yang buruk Pengeluaran yang besar Berpartisipasi dalam diskusi kelas Harapan orang tua yang besar Berbicara di kelas Khawatir terhadap masa depan Dosen