• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada PT. Siar Haramain International Wisata)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada PT. Siar Haramain International Wisata)"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN  (STUDI PADA PT. SIAR HARAMAIN INTERNATIONAL WISATA) 

  SKRIPSI 

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan   Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik  

Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis   

Oleh :  YOGI LISTIAWAN 

090907154   

   

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS  FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK  

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA  MEDAN 

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen

(Pada PT. Siar Haramain International Wisata)

Nama : Yogi Listiawan

NIM : 090907154

Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing : Agus Edi Rangkuti SE, M.Si

Bagi para pengusaha di bidang travel, pelayanan merupakan kebutuhan

pokok tak berwujud yang sangat berharga dalam mempertahankan kelangsungan

hidup usahanya. Sebab pelayanan yang maksimal salah satu cara untuk

mendapatkan kepuasan konsumen baik berupa jasa, sarana maupun prasarana.

Peran pelayanan dapat juga membantu usaha travel terus tetap bertahan dari

saingan sejenis melalui loyalitas konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap

kepuasan konsumen pada PT. Siar Haramain International Wisata, dan objek

penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan jasa/membeli tiket di travel

PT. Siar Haramain International Wisata dangan sampel yang diambil dalam

penelitian ini 100 konsumen.

Metode penelitian adalah dengan menggunakan jenis penelitian

kuantitatif/data-data dalam angka serta menggunakan teknik analisis data berupa

metode analisis deskriptif asosiatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT.

Siar Haramain International Wisata berdampak positif dan signifikan terhadap

kepuasan konsumennya.

(3)

ABSTRACT

The Influence of Service For Customer Satisfaction (Business

Study at PT. Siar Haramain International Wisata)

Author : Yogi Listiawan

NIM : 090907154

Department : Business Administration

Faculty : Social and Political Science

Advisor : Agus Edi Rangkuti SE, M.Si

For entrepreneur focusing on travel solutions, service is a precious

intangible main need to maintain the business. Because an optimum service is one

of the means to achive customer satisfaction, on service aspect, facilities and basic

facilities.

Role of service can also help travel agents to keep surviving with others

competing on the same kind of business through consumer loyalty achieved by the

products marketed.

This research aims to understand the influence of service towards

consumer satisfaction towards PT. Siar Haramain International Wisata, and the

object of this research are the consumers who uses the services/buys travel tickets

through PT. Siar Haramain International Wisata by sampling 100 consumers.

Research method used was quantitative type/datas in numbers and using

associative descriptive analysis by the means of method data analysis technique.

The result of this research shows that the service given by PT. Siar

Haramain International Wisata affected positively and significantly towards

consumers satisfaction.

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang mana

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Terhadap

Kepuasan Konsumen Pada PT. Siar Haramain International Wisata”.

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi

syarat dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dan

terselesaikannya skripsi ini karena adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pertama sekali penulis ingin mengucapkan kepada yang

teristimewa kepada kedua orang tua saya, papa (H. Drs. Bambang Sulistyo) dan

Mama (Hj. Ida Harahap) yang telah memberikan kasih sayang dan memberi

banyak petuah dan juga memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tiada kata yang bisa mengungkapkan betapa besar rasa terimakasih yang saya

sampaikan kepada mereka. serta penulis ucapkan terima kasih kepada kakak dan

adik tersayang Pradhani Savitri dan Rizki Redhika atas kasih sayang dan

dukungannya.

Selain itu penulis juga banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,

maka penulis ucapkann terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP selaku sekretaris Departemen

Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Bapak Agus Edi Rangkuti, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

memberikan motivasnya kepada penulis dan iklas meluangakan waktu

(5)

5. Seluruh staf pengajar Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat.

6. Kepada Bang Farid dan Kak Siswati selaku pegawai pendidikan

Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU yang selalu membantu penulis

dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun

skripsi.

7. Terima kasih kepada Bang Reza Fahlevi di PT. Siar Haramain

International Wisata yang telah memberikan penulis kesempatan

melakukan penelitian serta informasi yang dibutuhkan penulis.

8. Kepada teman seperjuangan Melinda Agustien, Aghnia Ajriya, Christy

Debora, Alfiariny Wigi Utari, Septi Wulan, Wan Sheilla Baros, M.

Ardiansyah dan Syafrizal Haris , terima kasih telah menjadi sahabat

penulis yang selalu ada dalam suka dan duka. Aku sayang kalian.

9. Kepada anak-anak Adm. Bisnis 2009 ,terima kasih atas kebersamaan yang

telah dilalui selama kita kuliah.. Kita pasti sukses! Amiin..

10. Kepada semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan skripsi

ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pembaca.

Medan, 15 Agustus 2014

(6)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

(7)

2.4.3 Ciri-ciri Kepuasan Pelanggan ... 23

2.4.4 Model Pembentukkan Kepuasan Pelanggan ... 24

2.4.5 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 26

2.4.6 Elemen Program Kepuasan Pelanggan ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 31

(8)

4.2.1.1Uji Validitas... 47

4.2.1.2Uji Reliabilitas ... 49

4.2.2 Metode Analisis Data ... 50

4.2.2.1 Metode analisis Deskriptif ... 50

4.3 Analisis Data ... 66

4.3.1 Analisis Korelasi dan Regresi ... 66

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Definisi Operasional ... 34

Tabel 3.2 : Koefisien Korelasi Product Moment ... 37

Tabel 4.1 : Uji Validitas Pelayanan ... 48

Tabel 4.2 : Uji Validitas Kepuasan Konsumen ... 48

Tabel 4.3 : Uji Reliabilitas Pelayanan ... 49

Tabel 4.4 : Uji Reliabilitas Kepuasan Konsumen ... 49

Tabel 4.5 : Usia Responden ... 51

Tabel 4.6 : Jenis Kelamin ... 52

Tabel 4.7 : Pekerjaan Responden ... 52

Tabel 4.8 : Skala Pembelian Tiket ... 53

Tabel 4.9 : Jawaban Responden Variabel Pelayanan 1 ... 54

Tabel 4.10 : Jawaban Responden Variabel Pelayanan 2 ... 55

Tabel 4.11 : Jawaban Responden Variabel Pelayanan 3 ... 56

Tabel 4.12 : Jawaban Responden Variabel Pelayanan 4 ... 57

Tabel 4.13 : Jawaban Responden Variabel Pelayanan 5 ... 58

Tabel 4.14 : Jawaban Responden Variabel Pelayanan 6 ... 59

Tabel 4.15 : Jawaban Responden Variabel Pelayanan 7 ... 60

Tabel 4.16 : Jawaban Responden Kepuasan Konsumen 1 ... 61

(10)

Tabel 4.18 : Jawaban Responden Kepuasan Konsumen 3 ... 63

Tabel 4.19 : Jawaban Responden Kepuasan Konsumen 4 ... 64

Tabel 4.20 : Jawaban Responden Kepuasan Konsumen 5 ... 65

Tabel 4.21 : Koefisien Korelasi Product Moment ... 66

Tabel 4.22 : Korelasi Sederhana ... 67

Tabel 4.23 : Regresi Sederhana ... 68

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Konsep Kepuasan Pelanggan ... 21

Gambar 2.2 : Model Diskonfirmasi Ekspektasi ... 25

(12)

ABSTRAK

Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen

(Pada PT. Siar Haramain International Wisata)

Nama : Yogi Listiawan

NIM : 090907154

Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing : Agus Edi Rangkuti SE, M.Si

Bagi para pengusaha di bidang travel, pelayanan merupakan kebutuhan

pokok tak berwujud yang sangat berharga dalam mempertahankan kelangsungan

hidup usahanya. Sebab pelayanan yang maksimal salah satu cara untuk

mendapatkan kepuasan konsumen baik berupa jasa, sarana maupun prasarana.

Peran pelayanan dapat juga membantu usaha travel terus tetap bertahan dari

saingan sejenis melalui loyalitas konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap

kepuasan konsumen pada PT. Siar Haramain International Wisata, dan objek

penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan jasa/membeli tiket di travel

PT. Siar Haramain International Wisata dangan sampel yang diambil dalam

penelitian ini 100 konsumen.

Metode penelitian adalah dengan menggunakan jenis penelitian

kuantitatif/data-data dalam angka serta menggunakan teknik analisis data berupa

metode analisis deskriptif asosiatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT.

Siar Haramain International Wisata berdampak positif dan signifikan terhadap

kepuasan konsumennya.

(13)

ABSTRACT

The Influence of Service For Customer Satisfaction (Business

Study at PT. Siar Haramain International Wisata)

Author : Yogi Listiawan

NIM : 090907154

Department : Business Administration

Faculty : Social and Political Science

Advisor : Agus Edi Rangkuti SE, M.Si

For entrepreneur focusing on travel solutions, service is a precious

intangible main need to maintain the business. Because an optimum service is one

of the means to achive customer satisfaction, on service aspect, facilities and basic

facilities.

Role of service can also help travel agents to keep surviving with others

competing on the same kind of business through consumer loyalty achieved by the

products marketed.

This research aims to understand the influence of service towards

consumer satisfaction towards PT. Siar Haramain International Wisata, and the

object of this research are the consumers who uses the services/buys travel tickets

through PT. Siar Haramain International Wisata by sampling 100 consumers.

Research method used was quantitative type/datas in numbers and using

associative descriptive analysis by the means of method data analysis technique.

The result of this research shows that the service given by PT. Siar

Haramain International Wisata affected positively and significantly towards

consumers satisfaction.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan

pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa

tak terlepas dari kebutuhan masyarakat akan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Salah satu yang banyak diminati masyarakat adalah bisnis dalam bidang biro

perjalanan atau travel. Bisnis ini bergerak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan tiket serta sarana tranportasi dalam melakukan perjalanan

liburan. Dalam segi bisnis, jasa ini merupakan jasa yang paling menguntungkan,

dikarnakan tidak memerlukan modal yang besar untuk memulai usahanya. Banyak

hal yang harus dipersiapkan oleh seseorang yang ingin terjun ke bidang bisnis ini,

salah satunya adalah kesiapan dalam menghadapi persaingan bisnis nantinya yang

dapat dilihat dari bertahan atau tidaknya bisnis yang dijalankannya.

Jasa harus dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen karena

yang jasa ditawarkan pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan

kepemilikkan apapun. Jasa yang diberikan oleh produsen kepada konsumen akan

bermanfaat apabila jasa yang diberikan dapat sampai kepada konsumen untuk

memenuhi kebutuhannya dan membuat konsumen merasa terpenuhi atas jasa yang

diterimanya. Konsumen dari bisnis jasa ini tentu selalu mengharapkan adanya

(15)

tersebut dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pemenuhan

kebutuhan dan keinginan tersebut harus diiringi oleh tingkat kepuasan agar

terciptanya kepuasan konsumen.

Setiap perusahaan travel selalu menginginkan mampu bersaing dengan

jenis usaha yang dimilikinya. Demikian pula dengan PT.Siar Haramain

International Wisata yang bergerak dalam bidang jasa yang memberikan

pelayanan informasi perjalanan dan harga bagi para konsumennya. Perusahaan

jasa travel adalah salah satu bidang jasa yang tidak terpisahkan dari pengelolaan

kegiatan pemasaran, tujuan utama dari diterapkannya pendekatan pemasaran jasa

pada travel adalah untuk memuaskan konsumennya. Tujuan tersebut dapat

terwujud apabila pelayanan yang diberikan lebih dari apa yang diharapkan oleh

konsumen. Pelayanan ini tidak hanya diberikan oleh karyawan yang berhadapan

langsung dengan konsumen saja namun pelayanan secara keseluruhan atau hal-hal

yang terkait dengan pelayanan konsumen seperti salah satunya adalah teknologi

yang memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.

Perusahaan jasa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Persaingan yang

terjadi saat ini sangat kompetitif dalam bidang perusahaan jasa. Pelayanan yang

diberikan antara satu penyedia jasa dengan pemberi jasa lainnya sangat bervariatif

yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya. Salah satu

perusahaan jasa yang berkembang saat ini yaitu perusahaan jasa travel. Sama

halnya dengan PT.Siar Haramain International Wisata Medan yang bergerak

dalam bidang jasa transportasi yang menyelenggarakan perjalanan serta bertindak

(16)

perjalanan domestik, dan juga melayani reservasi hotel. Perusahaan menawarkan

produk yaitu menjual tiket pesawat untuk penerbangan Garuda Indonesia Airlines, Lion Airlines, Batavia Airlines, Sriwijaya Airlines, Mandala Airlines dan Air Asia.

Pihak travel harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, Karena

ini adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Konsumen yang

puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila konsumen puas mereka

akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya/terjadinya loyalitas dan

kepuasan konsumen akan meningkat, tetapi jika konsumen merasa tidak puas

mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang

pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen yang meningkat

suatu perusahaan harus menciptakan dan mengelola suatu cara untuk memperoleh

konsumen yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan

konsumennya.

Apabila konsumen puas, maka dia akan menunjukkan besarnya

kemungkinan untuk kembali menggunakan jasa yang sama. Konsumen yang puas

juga cenderung akan memberikan referensi yang baik terhadap jasa kepada orang

lain, sehingga akan menimbulkan kepuasan konsumen yang semakin meningkat.

Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Salah satunya yaitu

pelayanan. Konsumen membutuhkan perlakuan yang semestinya didapat dalam

melakukan proses pembelian. Perlakuan tersebut berupa pelayanan yang

berkualitas yang dapat memuaskan konsumen. Konsumen yang puas akan

(17)

Perusahaan yang bergerak dibidang usaha jasa transportasi, PT. Siar

Haramain International Wisata memberikan pelayanan yang baik terhadap

konsumen seperti pelayanan (service) melaporkan tiket ke bandara dari karyawan untuk konsumen, dan juga perusahaan melayani pembelian tiket melalui telepon

dengan member kode pesan (booking) tiket yang sudah dibeli, juga pihak karyawan memberikan informasi secara tepat apa yang dibutuhkan konsumen.

Pelayanan yang diberikan PT. Siar Haramain International Wisata membuat

konsumen merasa puas, sehingga hal ini akan berpengaruh kepada besar kecilnya

permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang dihasilkan. Konsumen yang

puas akan setia lebih lama dan mempengaruhi kepuasan konsumen yang

meningkat, dan memberikan komentar yang baik tentang perusahaan tersebut.

PT. Siar Haramain International Wisata memberlakukan sistem Kotak

Saran untuk mengetahui kepuasan konsumennya terhadap pelayanan jasa yang

dilakukan oleh PT. Siar Haramain International Wisata. Pada lembaran kertas

saran, terdapat pertanyaan “Apakah anda sudah puas terhadap mutu dan pelayanan

kami?”, hampir lebih dari 30% konsumen yang mengisi kotak saran tersebut pada

selama bulan Oktober – November 2013, memilih jawaban “Cukup Puas” dan

“Puas”. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti seberapa besar pengaruh pelayanan

terhadap kepuasan konsumen pada PT. Siar Haramain International Wisata.

Uraian diatas, memperlihatkan bahwa pelayanan merupakan salah satu hal

yang sangat penting peranannya dalam kepuasan konsumen dan memperkuat posisi

perusahaan ditengah-tengah persaingan serta mendorong perkembangan

(18)

Ida Manullang (2008) telah melakukan penelitian sebelumnya dengan

topik yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Jasa Penerbangan PT. Garuda Indonesia Airlines di Bandara Polonia Medan, hasil penelitian tersebut menunjukkan dimana kualitas pelayanan secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan

jasa penerbangan PT. Garuda Indonesia Airlines.

Roma Odi (2013) dalam skripsinya yang berjudul ”Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Kost Dempo Kota Pontianak)”. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara

parsial, ketiga variabel ber-pengaruh secara signifikan. Pengujian secara simultan,

ketiga variabel ber-pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan Pelanggan.

Faktor yang paling penting pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan adalah

kualitas pelayanan.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Harga dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Fullmoon Express Tour And Travel”, Grismartanti Ertika (2010) mendapatkan hasil bahwa adanya pengaruh positif antara harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan

yang memakai jasa travel tersebut.

Hasil penelitian Jaisy Aghniarahim Putritamara (2012) yang berjudul

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Brand Image Pada Rumah Makan Ayam Gorengmenunjukkan hasil bahwa persepsi konsumen terhadap pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen tanpa melalui

(19)

bahwa semakin meningkatnya usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan, maka akan

mengurangi kepuasan konsumen..

Royana Maranata I Manurung (2013) juga telah melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Produk dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Hotel Inna Dharma Deli Medan” yang dari hasilnya dapat disimpulkan bahwa produk dan pelayanan memiliki pengaruh tiga puluh tiga koma lima persen

(33,5%) yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada hotel Inna Dharma

Deli Medan .

Berdasarkan uraian penelitian terdahulu diatas, penulis tertarik untuk

mengetahui salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kepuasan konsumen

yaitu pelayanan dan bagaimana pengaruh dari pelayanan tersebut terhadap

kepuasan konsumen pada PT. Siar Haramain International Wisata. Oleh karena

itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memilih judul “Pengaruh

Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT. Siar Haramain

International Wisata”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen travel pada PT. Siar Haramain International Wisata.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. PT. Siar Haramain International Wisata, sebagai bahan masukan dan

pertimbangan dalam menyempurnakan kebijakan perusahaan, terutama

dalam hal yang berhubungan dengan pelayanan.

b. Bagi penulis, untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh di bangku

kuliah dengan realita yang terjadi di lapangan mengenai masalah-masalah

yang berkaitan dengan pemasaran yaitu pelayanan yang diberikan serta

pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen.

c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input

dalampengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang ada hubungannya

dengan pelayanan dalam mempengaruhi kepuasan konsumen jasa travel.

(21)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pemasaran

Pemasaran menurut Lamb Hair dan Daniel (2001:6) adalah proses

perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide,

barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan

individu dan organisasi. Pemasaran menurut Kotler (2001:11) adalah suatu

prosessosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar

sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pemasaran menurut Miller dan Layton

(dalam Tjiptono, 2005:2) adalah system total aktivitas bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran

dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2.1.1 Bauran Pemasaran

Menurut Tjiptono (2005:30), bauran pemasaran adalah seperangkat alat

yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan

kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi

jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Unsur-unsur bauran

(22)

a. Produk (product),

Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar jasa bias sangat

berbeda dengan apa yang dihadapi pemasar barang. Aspek pengembangan produk

jasa baru juga memiliki keunikan khusus yang berbeda dengan barang, yakni jasa

baru sukar diproteksi dengan paten. Selain itu, aspek kualitas dari produk jasa

juga merupakan factor yang berperan penting dalam menghasilkan suatu produk

jasa. Penciptaan suatu produk jasa yang berbeda dari produk jasa pesaing juga

merupakan factor penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep pemasaran

jasa adalah focus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi

dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing

(Lamb, dkk. 2001:8)

b. Harga (pricing),

Merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan

suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Harga berkenaan dengan kebijakan

strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran,

dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Menurut

Tjiptono (2005:181), penetapan harga maksimum akan dibatasi oleh permintaan

pelanggan, khususnya daya beli.

c. Lokasi (place),

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para

(23)

menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan

efisien. Memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu untuk mempertahankan

daya saing. Selain factor kedekatan dengan pelanggan, factor kenyamanan juga

hendaknya diperhatikan.

d. Promosi (promotion),

Meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada

pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi,

penjualan, directmarketing, personalselling, dan publicrelations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan jasa, promosi jasa sering

kali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan

jasa. Selain itu, dalam kasus pemasaran jasa, personel produksi juga menjadi

bagian penting.

e. Orang (people),

Unsur ini adalah unsure vital dalam bauran pemasaran. Dalam industri jasa,

setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap

karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.

f. Bukti fisik (physicalevidence),

Unsur ini digunakan untuk mengurangi tingkat resiko terhadap persepsi

konsumen terhadap suatu jasa yang akan digunakan. Bukti fisik ini bias dalam

berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang memuat foto lokasi liburan

(24)

g. Proses (process),

Merupakan factor penting bagi konsumen high-contact services. Faktor ini berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.

h. Customer Service,

Diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh

sebab itu, tanggungjawab atas unsure bauran pemasaran ini tidak dapat dibatasi

hanya pada departemen layanan pelanggan tetapi menjadi perhatian dan

tanggungjawab semua personel perusahaan.

2.2 Jasa

2.2.1 Pengertian Jasa

Menurut Sunarto (2004:6), jasa adalah aktivitas atau manfaat yang

ditawarkan untuk dijual, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada

kepemilikan apapun.

Jasa sebagai salah satu produk yang dapat didefinisikan setiap tindakan

atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepihak lain yang pada

dasarnya bersifat abstrak (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu. Pemasaran jasa pada hakikatnya merupakan proses dari

pemasaran suatu jasa yang ditawarkan kepada pelanggan yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Pada praktek tidaklah gampang membedakan barang dan jasa, karena

sering pemberian barang dibarengi dengan unsure jasa/pelayanan. Demikian pula

sebaliknya, suatu jasa sering diperluas dengan cara memasukkan atau

(25)

dianggap lebih dekat sebagai barang ketimbang jasa, walaupun biasanya

penjualan mobil disertai dengan manfaat-manfaat khusus berupa unsur jasa yang

sifatnya abstrak seperti garansi atau fasilitas pembiayaan.

Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas yang

didalamnya selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa,

meskipun bagi pihak-pihak yang terlibat tidak sadar melakukannya. Contohnya

jasa transportasi, jasa pengobatan, jasa pengangkutan, jasa telekomunikasi,

hiburan, dan berbagai macam jasa lainnya.

2.2.2 Karakteristik Jasa

Sifat perusahaan yang menghasilkan jasa ialah bahwa jasa itu tidak dapat

ditimbun seperti barang-barang lain sambil menunggu untuk dijual, hal ini

disebabkan jasa memiliki karakteristik-karakteristik yang unik. Menurut Tjiptono

(2005:18), jasa memiliki criteria sebagai berikut:

a. Intangibility (tidak berwujud).

Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat atau

benda maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses kinerja

atau usaha. Jasa tidak dapat, dipegang, dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau

diraba sebagaimana yang dapat terjadi dengan barang sebelum dibeli atau

(26)

b. Inseparability (tidak terpisahkan)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan

jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan

digunakan atau dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

c. Heteroginity (beraneka ragam)

Jasa sangat beranekaragam karena banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis.

Tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi. Jasa yang

ditawarkan cenderung tidak standart dan seragam dibandingkan dengan barang.

d. Perishability (tidak tahan lama)

Jasa tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, dimasukkan dalam gudang atau

dijadikan persediaan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni

atau kapasitas jalur telepon yang tidak dapat dimanfaatkan akan berlalu atau hilang

begitu saja karena tidak bisa disimpan. Pada permintaan yang bersifat konstan,

kondisi ini tidak menjadi masalah, karena sifat dan kapasitas jasa bisa

direncanakan untuk memenuhi permintaan. Namun sayangnya, permintaan

pelanggan terhadap sebagian besar jasa sangat fluktuatif. Misalnya, permintaan

jasa transportasi antar kota dan antar pulau akan melonjak menjelang Lebaran,

Natal, Tahun Baru, dan Liburan Sekolah, permintaan akan jasa-jasa rekreasi dan

hiburan meningkat selama musim liburan, permintaan akan jasa telekomunikasi

via telefon berfluktuasi antar jam dan hari. Kegagalan memenuhi permintaan

(27)

e. Lack of ownership

Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang,

konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang

dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Di lain

pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal

atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.

2.3 Pelayanan

2.3.1 Pengertian Pelayanan

Menurut Supranto (2001:45) bahwa, pelayanan merupakan suatu kinerja

penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada

dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses konsumsi

jasa tersebut. Kepuasan pelanggan dapat didefenisikan sebagai seberapa jauh

perbedaan antara dan harapan para pelanggan atas layanan yang mereka terima.

Pelayanan penting untuk menarik minat pelanggan, dan juga akan mempengaruhi

penjualan produk. Selain itu Swastha (2001:21) menyatakan bahwa, pelayanan

adalah perihal atau cara melayani yang semestinya atau kemudahan-kemudahan

yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan jasa.

2.3.2 Prinsip-Prinsip Pelayanan

Perusahaan yang memberikan pelayanan yang baik akan menciptakan

barang dan jasa yang bermutu serta mampu meningkatkan jumlah pelanggan

maupun konsumen. Jika perusahaan dapat mengendalikan tujuannya untuk

(28)

intensitas layanan. Prinsip yang dapat diambil sebagai pedoman untuk dapat

melayani dengan baik dan dapat dijadikan contoh bagi semua karyawan.

Sebagaimana yang dinyatakan Supranto (2001:47) bahwa:

a. Berilah kemudahan pada pelanggan untuk menghubungi orang yang dapat

menyelesaikan masalah dengan cepat.

b. Pelanggan harus tahu bahwa masalahnya akan diselesaikan secepat mungkin.

c. Pastikan bahwa anda mengharapkan kehadiran pelanggan secepat mungkin.

d. Pastikan bahwa anda telah membuat tanggapan secepat mungkin dan

menjelaskan apa yang akan terjadi dan kapan.

Ada beberapa dimensi atau atribut yang harus diperhatikan dalam upaya

memperbaiki atau meningkatkan mutu pelayanan, yaitu:

a. Ketepatan waktu pelayanan.

b. Akurasi pelayanan.

c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan.

d. Tangggungjawab.

e. Kelengkapan.

f. Kemudahan mendapatkan pelayanan.

g. Variasi model pelayanan.

h. Pelayanan pribadi.

i. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan.

Pelayanan yang diberikan hendaknya selalu disempurnakan. Selanjutnya,

(29)

2.3.3 Pengertian Kualitas Pelayanan

Banyak pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para ahli mengenai

kualitas. Garvin (dalam Tjiptono, 2012: 143) menyatakan bahwa terdapat lima

perspektif mengenai kualitas, salah satunya yaitu bahwa kualitas dilihat

tergantung pada orang yang menilainya, sehingga produk yang paling memuaskan

preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Sedangkan

menurut Lovelock (dalam Laksana, 2008: 88) kualitas adalah tingkat mutu yang

diharapkan, dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk

memenuhi kebutuhan konsumen. Kemudian, Welch (dalam Laksana, 2008: 88)

mengungkapkan kualitas merupakan jaminan terbaik kita atas kesetiaan

pelanggan, pertahanan terkuat kita dalam menghadapi persaingan asing, dan

satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.

Menurut Zeithaml et. Al (dalam Laksana, 2008: 88), kualitas pelayanan

dapat didefinisikan sebagai besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan

konsumen dengan tingkat persepsi mereka. Sedangkan Lewis & Booms (dalam

Tjiptono, 2012: 157) mendefinisikan kualitas pelayanan secara sederhana, yaitu

ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan

ekspektasi pelanggan. Berdasarkan definisi ini, kualitas layanan ditentukan oleh

kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai

dengan ekspektasi pelanggan. Dengan kata lain, faktor utama yang mempengaruhi

kualitas pelayanan adalah pelayanan yang diharapkan pelanggan dan persepsi

(30)

pelayanan tergantung pada kemampuan perusahaan dan stafnya dalam memenuhi

harapan pelanggan secara konsisten.

2.3.4 Kualitas Pelayanan

Pelayanan pada dasarnya berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapan pelanggan. Menurut Tjiptono (2005:35) bahwa, kualitas pelayanan

merupakan tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas

kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Menurut Lupyoadi (2001:148) bahwa ada lima dimensi dalam menentukan

kualitas pelayanan, yaitu:

a. Kehandalan (reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b. Daya tanggap (responsiveness), yaitu respon atau kesiagaan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan

tanggap meliputi;

- Kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan

- Kecepatan karyawan dalam menangani transaksi

- Penanganan keluhan pelanggan.

c. Jaminan (assurance), meliputi kemampuan karyawan atas; - Pengetahuan produk secara tepat

- Kualitas keramahtamahan, perhatian,dan kesopanan dalam memberi

pelayanan

(31)

- Kemampuan dalam memberikan keamanan dalam memanfaatkan jasa

yang ditawarkan

- Kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap

perusahaan.

2.4 Kepuasan Konsumen

Pelanggan membentuk harapan atas nilai penawaran pemasaran dan

membuat keputusan pembelian yang didasarkan pada harapan.Kepuasan

pelanggan (costumer statisfaction) terhadap pembelian tergantung pada kinerja

nyata sebuah produk, relatif terhadap harapan pembeli. Seorang pelanggan dapat

saja mengalami berbagai derajat kepuasan. Jika kinerja produk kurang dari

harapan, maka pelanggan kecewa. Jika kinerja sepadan dengan harapan pelanggan

maka pelanggan akan puas atau senang. Menurut Kotler (2001: 298) kepuasan

adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil)

yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Kepuasan pelanggan

merupakan respons berupa perasaan puas yang timbul karena pengalaman

mengonsumsi suatu produk atau layanan, atau sebagian kecil dari pengalaman itu

(Francis, 2007: 29).

Terdapat beberapa pengertian kepuasan konsumen (dalam Kristianto,

2011: 30), diantaranya yaitu Frederich Engel, yang menyatakan kepuasan

konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih

sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan

(32)

mencoba suatu produk yang kemudian dijadikan sebagai standar untuk

mengevaluasi performance (kinerja) suatu produk atau pengalaman-pengalaman yang akan datang. Kemudian Kotler juga mengartikan kepuasan konsumen

sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu

produk dan harapan-harapannya.

Menurut Lupioyadi (2001: 192), manfaat yang diterima oleh perusahaan

dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi adalah meningkatkan

loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas

pelanggan terhadap harga, mengurangi, biaya kegelapan pemasaran, mengurangi

biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan,

meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis. Faktor utama

penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa.

Menurut Parasuraman, dalam Tjiptono (2002: 26) konsumen umumnya

menggunakan beberapa atribut atau beberapa faktor dalam megevaluasi jasa untuk

dalam menetukan kepuasannya terhadap jasa tersebut, yaitu :

a. Bukti langsung (tangibels), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

b. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staff dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

(33)

sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff bebas dari bahaya, risiko atau

keragu-raguan.

e. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang

baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.

2.4.1 Konsep Kepuasan Pelanggan

Dari berbagai defenisi tentang kepuasan pelanggan dapat ditarik

kesimpulan bahwa pada dasarnya kepuasan pelanggan mencakup perbedaan

antara harapan dan kinerja atau hasil yang diharapkan. Harapan pelanggan

mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kepuasan pelanggan. Dalam

konteks kepuasan pelanggan , harapan merupakan perkiraan atau keyakinan

tentang apa yang akan diterimanya (Zeithmal dalam Tjiptono, 2002:28). Dalam

mengevaluasi jasa tertentu pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai

standar atau acuan.

Dari berbagai defenisi tentang kepuasan maka konsep kepuasan pelanggan

(34)

Sumber: Kotler dalam Hasan(2008: 60) Gambar 2.1

Konsep Kepuasan Pelanggan

2.4.2 Mengukur Kepuasan Konsumen

Pimpinan perusahaan harus berusaha melakukan tingkat pengukuran

kepuasan konsumen agar segera mengetahui atribut apa dari suatu produk yang

bisa membuat pelanggan tidak puas. Pemantauan dan pengukuran kepuasan

pelanggan telah menjadi hal yang sangat esensial bagi perusahaan dan langkah

tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi pengembangan dan

implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Menurut Sunyoto (2012:

(35)

a. Sistem keluhan dan sasaran.

b. Ghost shopping, yaitu dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial terhadap perusahaan dan pesaing.

c. Lost customer analysis, yaitu dengan cara perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah pemasok sehingga

perusahaan dapat memahami mengapa itu bisa terjadi.

d. Survei kepuasan konsumen, dengan melakukan penelitian survei, baik survei

melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi melalui survei perusahaan

akan memperoleh tanggap balik (feed back) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan memberikan perhatian

khusus terhadap para pelanggannya.

Sedangkan menurut Tjiptono (2012: 319), isu-isu pokok yang perlu

mendapatkan perhatian khusus dalam upaya mengukur kepuasan konsumen

meliputi:

a. Tujuan pengukuran kepuasan pelanggan.

b. Menanyakan pertanyaan yang tepat.

c. Bertanya kepada pelanggan yang tepat.

d. Memilih tipe survei, yaitu bisa dilakukan lewat wawancara personal, via

telepon maupun self-administered surveys (via pos, e-mail, fax, point-of-sales

dan lain-lain).

e. Merancang kuisioner, yaitu dengan memastikan bahwa responden memiliki

(36)

2.4.3 Ciri-ciri Kepuasan Pelanggan

Kotler (2000) menyatakan ciri-ciri pelanggan yang merasa puas sebagai

berikut:

a. Loyal terhadap produk

Pelanggan yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang

dari produsen yang sama.

b. Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif.

Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada calon pelanggan lain dan mengatakan

hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan.

c. Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merek lain.

Ketika pelanggan ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan yang

telah memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama.

2.4.4 Model Pembentukan Kepuasan Dan Ketidakpuasan Pelanggan

Mowen dan Minor (dalam Sumarwan, 2003:323) menerangkan teori

kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan terbentuk dari model diskonfirmasi

ekspektasi (the expectancy disconfirmation model), yaitu menjelaskan bahwa kepuasan atau ketidakpuasaan pelanggan merupakan dampak dari perbandingan

antara harapan pelanggan sebelum pembelian dengan kenyataan sesungguhnya

yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa tersebut.

Pelanggan akan memiliki harapan tentang bagaimana produk tersebut

(37)

sesungguhnya dirasakan pelanggan. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan

pelanggan (actual performance) adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas produk tersebut.

Setiap produk yang dicoba pelanggan selalu dievaluasi performanya agar

sesuai dengan harapannya. Terdapat tiga akibat yang mungkin dihasilkan dari

hasil evaluasi produk tersebut, yakni:

a. Produk dapat berfungsi seperti yang diharapkan, disebut konfirmasi

sederhana (simple confirmation). Produk tersebut tidak memberi rasa puas dan produk tersebut tidak mengecewakan sehingga pelanggan akan memiliki

perasaan netral.

b. Produk dapat berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, disebut

diskonfirmasi positif (positive disconfirmation). Hal ini akan membuat pelanggan merasa puas.

c. Produk dapat berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, disebut

diskonfimasi negatif (negatif disconfirmation). Bila hal ini terjadi maka akan menyebabkan kekecewaan, sehingga pelanggan merasa tidak puas.

Komponen penting dalam evaluasi setelah pembelian yaitu pengurangan

ketidakpastian atau keraguan yang mungkin dialami oleh pelanggan mengenai

pilihannya. Setelah melakukan pembelian, biasanya pelanggan mencoba

meyakinkan dirinya bahwa pilihan yang telah diambilnya tepat, dalam arti tidak

jauh berbeda dengan harapannya.

Evaluasi setelah pembelian akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.

(38)

Sebaliknya, ketidakpuasan mengakibatkan penghentian pembelian atau

penggunaan produk tersebut. Evaluasi setelah pembelian merupakan umpan balik

(feed back) sebagai pengalaman terhadap faktor psikologis pelanggan dan merupakan bahan pertimbangan untuk kepuasan di masa yang akan datang.

(39)

2.4.5 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Ada beberapa metode yang bisa dipergunakan setiap perusahaan untuk

mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya dan pelanggan pesaing. Kotler

dan Keller (2008) mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan

pelanggan, yaitu:

a. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan

kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna

menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang

digunakan bisa berupa kotak saran yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis,

kartu komentar, saluran telepon khusus bebas pulsa, website, dan sebagainya.

b. Ghost shopping

Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah

dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berpura-pura atau berperan sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing. Mereka

diminta berinteraksi dengan staf penyedia jasa dan menggunakan produk

perusahaan.

c. Lost customer analysis

Perusahaan harus sebisa mungkin menghubungi para pelanggan yang telah

berhenti atau yang telah berpindah ke perusahaan pesaing untuk dapat mengetahui

mengapa hal itu terjadi dan sedapat mungkin mengambil kebijakan perbaikan atau

(40)

d. Survey kepuasan pelanggan

Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan dengan metode survey,

baik melalui telepon, pos, e-mail, website, maupun wawancara langsung. Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan balikan secara langsung dari

pelanggan serta memberikan kesan positif bahwa perusahaan memberi perhatian

pada pelanggannya.

Gerson (2001), mengemukakan beberapa manfaat dari melakukan

pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu :

a. Pengukuran menyebabkan orang memiliki rasa berhasil dan berprestasi, yang

kemudian diterjemahkan menjadi pelayanan prima kepada pelanggan.

b. Pengukuran memberitahukan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki

mutu dan kepuasan pelanggan serta bagaimana harus melakukannya.

c. Pengukuran memberikan umpan balik segera kepada perusahaan, terutama

bila pelanggan sendiri yang langsung mengukur kinerja perusahaan dalam

memberikan pelayanan.

d. Pengukuran bisa dijadikan dasar penentuan standar kinerja dan prestasi yang

harus dicapai, yang akan mengarahkan menuju peningkatan mutu dan

kepuasan pelanggan.

e. Pengukuran memotivasi orang untuk melakukan dan mencapai tingkat

(41)

2.4.6 Elemen Program Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2006) terdapat tujuh elemen utama dalam program

kepuasan pelanggan yaitu :

a. Barang dan Jasa Berkualitas

Perusahaan yang ingin menerapkan program kepuasan pelanggan harus

memiliki produk berkualitas baik dan layanan prima. Paling tidak standarnya

harus menyamai para pesaing utama dalam industri yang sama.

b. Relationship Marketing

Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya menjalin

relasi jangka panjang dengan para pelanggan. Asumsinya adalah bahwa relasi

yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dengan pelanggan

dapat membangun bisnis ulangan (report business).

c. Program Promosi Loyalitas

Program promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin relasi antara

perusahaan dan pelanggan. Biasanya, program ini memberikan semacam

penghargaan khusus seperti bonus, diskon, voucher, dan hadiah yang dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian barang atau jasa perusahaan.

d. Fokus Kepada Pelanggan Terbaik

Sekalipun program promosi loyalitas beraneka ragam bentuknya, namun

semuanya memiliki kesamaan pokok dalam hal fokus kepada pelanggan yang

(42)

e. Sistem Penanganan Komplain Secara Efektif

Penanganan komplain terkait erat dengan kualitas produk. Perusahaan harus

memastikan bahwa barang dan jasa yang dihasilkan benar-benar berfungsi

sebagaimana mestinya sejak awal. Jika ada masalah, perusahaan segera berusaha

memperbaikinya lewat sistem penanganan komplain.

f. Unconditional Guarantees

Unconditional guarantees dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan kepuasan pelanggan. Garansi merupakan janji eksplisit yang disampaikan kepada

para pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapkan akan mereka

terima. Garansi sangat bermanfaat dalam mengurangi resiko pembelian oleh

pelanggan.

g. Program Pay-For-Performance

Program kepuasan pelanggan tidak bisa terlaksana tanpa adanya dukungan

sumber daya manusia organisasi. Disamping memuaskan kebutuhan pelanggan,

karyawan juga harus dipuaskan juga kebutuhannya. Dengan kata lain total customer statisfaction harus didukung pula dengan total quality reward yang mengaitkan sistem penilaian kinerja dan kompensasi dengan kontribusi setiap

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan jenis penelitian kuantitatif,

dimana data yang dikumpulkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan data

primer yang akan diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen

PT.Siar Haramain International Wisata. Sesuai dengan rumusan masalah yang

diangkat dan tujuan penelitian yang telah ditentukan, pada penelitian ini yang

bersifat asosiatif, yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Sugiyono,

2012:55). Sementara itu hubungan antara variabel dalam penelitian ini adalah

hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat, ada variabel yang

mempengaruhi dan dipengaruhi (Sugiyono, 2012:56). Karena penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (independen), yaitu

Kualitas pelayanan terhadap variabel terikat (dependen), yaitu kepuasan

konsumen.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Kantor PT. Siar Haramain International

Wisata yang berada di Jalan Sisingamangaraja No. 18, Garuda Plaza Hotel

Medan, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Dan waktu penelitian dilakukan

(44)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Rochaety, Tresnati dan Latief (2005 : 57), populasi adalah

sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik

tertentu dan keseluruhan unit analisis/hasil pengukuran yang dibatasi oleh suatu

kriteria tertentu. Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah konsumen

PT.Siar Haramain International Wisata yang telah melakukan pembelian tiket

sebanyak dua kali atau lebih terhadap perusahaan Tour and Travel tersebut, dan

populasi sendiri tidak dapat di hitung secara pasti.

3.3.2 Sampel

Sampel menurut Rochaety, Tresnati dan Latief (2005 : 76) adalah

sebagian dari unit-unit populasi yang diperoleh melalui teknik sampling tertentu.

Kriteria utama dalam pemilihan sampel adalah responden yang pernah

melakukan pembelian di PT.Siar Haramain International Wisata sebanyak dua

kali atau lebih. Teknik yang dipilih adalah teknik non-probality sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi tiap anggota populasi

yang dipilih sebagai anggota sampel.

Teknik non-probability sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampling berdasarkan pertimbangan tertentu, yang menjadi pertimbangan saat melakukan pengambilan sampel adalah apakah

orang tersebut sudah melakukan pembelian lebih dari dua kali atau tidak. Menurut

(45)

menentukan sampel pada jumlah populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut:

n =

Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α bila α = 0,05 Z = 1,67

bila α = 0,01 Z = 1,96 p = estimator proporsi populasi

q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

n =

n = = 96,04 orang. Dibulatkan menjadi 100 orang.

3.4 Definisi Konsep

Variabel penelitian di dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas

(independen), pelayanan. Sementara itu yang menjadi variabel terikat (dependen)

adalah kepuasan konsumen. Peneliti membuat definisi konsep setiap variabel

(46)

digunakan dalam penelitian ini. Adapun definisi konsep dari masing-masing

variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel Bebas (Indenpenden)

Menurut Sugiyono (2012:59) : “Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat”. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah

pelayanan, yaitu suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih

dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif

dalam proses konsumsi jasa tersebut.

b. Variabel Terikat (Dependen)

Menurut Sugiyono (2012:59): “variabel terikat (dependen) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen yaitu

evaluasi atau penilaian dari konsumen terhadap kualitas pelayanan yang

diberikan oleh perusahaan, dimana penilaian tersebut karena adanya

kemampuan perusahaan memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan oleh

konsumen.

3.5 Definisi Operasional

Menurut Jogiyanto (2004:62): ”definisi operasional menjelaskan

karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat di observasi yang

menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan dalam riset”. Penelitian

ini terdiri atas 1 variabel bebas (indenpenden), pelayanan, sementara itu yang

(47)

ini menunjukkan definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Sub Indikator/Pertanyaan

Pelayanan (X) 1. Karyawan memberikan ketepatan waktu pelayanan.

2. Karyawan selalu bersikap sopan dan ramah dalam

memberikan pelayanan.

3. Karyawan memberikan tanggapan yang cepat

terhadap permintaan dan keluhan pelanggan.

4. Karyawan mengutamakan kepentingan pelanggan.

5. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam

memuaskan konsumen.

6. Karyawan memberikan kemudahan mendapatkan

pelayanan kepada konsumen.

7. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan.

Kepuasan Konsumen

(Y)

1. Ketanggapan dan ketepatan pelayanan sudah

maksimal.

2. Pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan yang

diharapkan konsumen.

3. Pelayanan yang ramah yang diterima konsumen.

4. Sarana dan prasarana yang dimiliki dapat diterima

oleh konsumen.

5. Konsumen merasa puas dari kinerja produk,

(48)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam diperlukan pada penelitian ini pada PT.Siar

Haramain International Wisata maka peneliti menggunakan beberapa teknik

dalam mengumpulkan data tersebut, adapun beberapa teknik tersebut ialah:

a. Pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara

langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan

dengan cara berikut:

1) Kuesioner (angket), yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden.

2) Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data dengan cara

bertanya-jawab kepada informan yang dianggap mengetahui permasalahan

penelitian ini.

b. Pengumpulan data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengumpulan bahan kepustakaan PT.Siar Haramain International Wisata yang

dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat

dilakukan dengan cara berikut:

1) Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari

buku-buku, karya ilmiah, serta dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

2) Dokumentasi, yaitu pengumpulan data menggunakan catatan atau

dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang

(49)

3.6 Teknik Pengumpulan Skor

Teknik pengolahan data hasil kusioner menggunakan skala linkert yang di peroleh dari daftar pertanyaan yang di golongkan ke dalam lima tingkatan sebagai

berikut (sugiyono, 2012), misalnya:

a. Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai = 5

b. Untuk jawaban setuju diberi nilai = 4

c. Untuk jawaban netral diberi nilai = 3

d. Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai = 2

e. Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai = 1

Dengan program SPSS 16 (statistical package for social science) alat analisis yang di gunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan

mengenai pengaruh pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

A. Uji Validitas

Melakukan uji ini, peneliti melakukan bantuan program aplikasi pengolah

data statistik. Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah

didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang

digunakan (kuesioner).

B. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(50)

3.7.2 Koefisien Korelasi (Product Moment)

Juliandi (2013: 166) menyatakan analisis korelasi bertujuan untuk

mengetahui keeratan hubungan variabel penelitian. Dalam penelitian ini, analisis

korelasi menggunakan program SPSS 16. Adapun rumus Product Moment Pearson yang biasa digunakan untuk menghitung koefisien korelasi yaitu:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

n = Jumlah subjek

X = Skor total X

Y = Skor total Y

(∑X)2 = Kuadrat jumlah skor total X ∑X2 = Jumlah kuadrat skor total X ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total Y (∑Y2) = Kuadrat jumlah skor total Y

Untuk mengetahui adanya hubungan yang sangat kuat, kuat dan sedang,

rendah maupun sangat rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien

korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi sebagai berikut (Sugiyono, 2011:

(51)

Tabel 3.2

Koefisien Korelasi Product Moment

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2011

3.7.3 Regresi Linier Sederhana

Berdasarkan judul, latar belakang, dan perumusan masalah maka teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

sederhana, yang bertujuan untuk melihat hubungan fungsional kausal satu variabel

bebas dengan satu variabel terikat. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan program pengolahan data statistic/SPSS 16 for windows. Adapun model yang digunakan dari regresi linear sederhana menurut (Sugiyono,

2012:277) yaitu:

Y=α+bX

Keterangan:

Y = Kepuasan Konsumen

α = Koefisien Konstanta

(52)

3.7.4 Uji Hipotesis

A. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas, sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai adjustedR2 karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua variabel.

Selain itu nilai adjustedR2 dianggap lebih baik dari nilai R2, karena nilai

adjustedR2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model regresi (Ghozali, 2011:97).

B. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test . Menurut Ghozali (2011 : 98) : “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua varibel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen/terikat”.

Di dalam penelitian ini uji F digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh pelayanan secara simultan terhadap kepuasan konsumen. Menurut Ghozali (2011 :

98), uji F dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel

(53)

H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung<Ftabel untuk α = 0,05

H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung>Ftabel untuk α = 0,05

C. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test . Menurut Ghozali (2011 : 98) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variabel dependen”. Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh pelayanan secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada PT.Siar

Haramain International Wisata. Menurut Ghozali (2011 : 99), uji t dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ttabel dengan ketentuan :

H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung<ttabel untuk α = 0,05

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

PT. Siar Haramain International Wisata merupakan Perusahaan Biro

Perjalanan yang ber Kantor Pusat di Jl. Sisingamangaraja No. 18 Medan.

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Siar Haramain International Tour

PT. Siar Haramain International Tour berbentuk Perseroan Terbatas

dimana mempunyai tenaga yang profesional yang jumlah serta kualitas yang

memadai. PT. Siar Haramain International Tour bergerak dalam bidang pelayanan

dan penjualan tiket pesawat. PT. Siar Haramain Tour adalah sebuah perusahaan

yang berdiri dibawah perundang-undangan Republik Indonesia melalui Surat Izin

Usaha Pariwisata 503/14139/243.SKJUP/BPW/NK/2003. Selain fokus dibidang

penjualan tiket pesawat, penyediaan toko obat (toko obat yang dimaksud disini

yakni diberikan kepada para tamu hotel Garuda Plaza, Medan) dibawah bendera

Siar Drug Store, menjual/membeli mata uang asing dibawah bendera Siar Valas,

serta menyediakan penyewa bus/mobil, saat ini PT. Siar Haramain Tour juga

(55)

4.1.2 Struktur Organiasi

Perseroan ini didirikan oleh beberapa orang yang diantaranya masih ada

keterikatan hubungan keluarga. Adapun susunan Direktur serta karyawan PT. Siar

Haramain Tour adalah sebagai berikut :

4.1.3 Job

Description PT. Siar Haramain International Tour

Berdasarkan gambar struktur organisasi di atas, masing-masing bagian

dari struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Siar Haramain Tour memiliki tugas

dan fungsi yang berbeda-beda, yakni:

(56)

1. Direktur :

a) Mengawasi dan mengontrol jalannya aktivitas perusahaan.

b) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan operasional perusahaan

dan pelayanan terhadap konsumen.

c) Merumuskan dan menetapkan perencanaan kebijakan yang akan diambil

pada waktu yang akan datang.

d) Bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas perusahaan.

e) Menandatangani kontrak usaha perjalanan.

2. Sekretaris :

a) Membuat monthly report dan monthly forecast kemudian dilaporkan kepada Direktur tentang semua kegiatan yang telah disusun dan harus

dilaksanakan dalam periode yang telah berlalu dan yang akan datang.

b) Memantapkan hubungan kemitraan dengan marketing biro networking

seperti mengagendakan untuk mencari mitra kerja baru serta menjaga

relationship dengan mitra lama.

c) Mengikuti perkembangan dunia keparawisataan dan biro perjalanan

umum, melakukan pendeteksian dan pengawasan serta berusaha

mendapatkan data yang terkait dengan kompetitor.

d) Melakukan pengecekan dan memastikan kelengkapan barang-barang,

fasilitas-fasilitas, serta dokumen-dokumen yang disediakan dan

(57)

3. Divisi Marketing :

a) Operasi Front Office yang langsung berinteraksi dengan pelanggan seperti

ketemu langsung, panggilan telepon, e-mail, layanan online, dll.

b) Melaksanakan tugas pemasaran sesuai dengan ketentuan perusahaan.

c) Melaksanakan dan memastikan kegiatan promosi yang dilakukan berjalan

dengan efektif.

4. Divisi Ticketing :

a) Melayani pembelian tiket, baik Domestik maupun Internasional.

b) Melayani paket Tour atau wisata liburan, baik dalam maupun luar negeri.

c) Melayani pembuatan dokumen Passport.

d) Melayani permohonan visa.

e) Hotel Reservation.

f) Melayani pembelian tiket kereta api dan kapal laut.

g) Melayani charter bus baik dalam maupun luar kota.

5. Divisi Tour :

a) Menyetujui pembelian atau pengadaan buku-buku acuan travel refernce books seberti ABC Guides Book, Indek, Air Passanger Tariff, Tour Planner, Maps, Notical Charts dll.

b) Menyusun sales forcase, anggaran pendapatan dan pengeluaran divisi lengkap dengan jadwalnya.

(58)

d) Mengarahkan pelaksanaan langkah-langkah yang harus diambil

bawahannya guna mencapai sales objective atau target secara terencana, efisien dan efektif.

e) Meneliti dan menyetujui laporan penjualan, pelaksanaan, dan penyelesaian

pembayaran tour, travel dan konvensi termasuk laporan pembiayaan

masing-masing kegiatan.

f) Meneliti dan menyetujui rencana penjualan dan pelaksanaan tour, travel,

dan konvensi.

g) Meningkatkan pengetahuan bawahannya tentang produk yang dijual,

(59)

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Metode Uji Instrumen

Metode uji instrumen pada penelitian ini menggunakan uji validitas dan

reliabilitas dengan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) 16.0 for windows dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner cukup dilakukan sekali.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 responden diluar dari jumlah sampel atau responden penelitian yang

telah ditetapkan, namun tetap dalam populasi dengan karakteristik yang sama

dengan responden penelitian.

4.2.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuesioner). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika > maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika < maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

c. Nilai dapat dilihat pada kolom TotalPearson Correlation.

Nilai dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi

Gambar

Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan
Gambar 2.2 Model Diskonfirmasi Ekspektasi
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Media pembelajaran Slide Power Point (Office Mix) dapat memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah hasil belajar yang ada di SDN Singgahan 1 Dimana kurangnya

[r]

Akan tetapi bagaimana cara untuk menyingkapkan diri tersebut, berapa banyak yang bisa diungkapkan, bagaimana cara untuk menying- kapkan diri, melalui wahana apa penyingkapan

Resiko yang saya terima sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan.. 4 Saya mampu menyelesaikan tugas yang diberikan

Penelitian ini dilakukan untuk menciptakan dan mengembangkan media pop up book berbasis cerita rakyat Jepara sebagai media pembelajaran yang membantu siswa untuk

Oleh karena itu, dalam bab ini akan dibahas beberapa subbab yang sangat mendukung dalam proses pem- buatan pakan ikan yaitu pengetahuan tentang energi dan kandungan nutrien

Hipotesis tindakan yang diajukan adalah melalui penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan guru dan hasil belajar PKn siswa kelas IV SD 2

Puji syukur kehadirat illahi rabbi atas rahmat dan hidayah – Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul “Keanekaragaman dan