TUGAS AKHIR
TINJAUAN ATAS SISTEM AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA BAGIAN KEUANGAN FAKULTAS EKNOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH:
FRESTY IVO WULANDARI 072102045
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul :
“TINJAUAN ATAS SISTEM AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL PADA BAGIAN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA” dimana tujuan pembuatannya adalah
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma
III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa tugas akhir ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik, saran dan yang sifatnya membangun dari semua pihak untuk kebaikan di
masa yang akan datang.
Disini penulis menyadari bahwa penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas
akhir ini tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan
kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Sumatera Utara.
2. Bapak Hasan Sakti Siregar, Msi,Ak, selaku Ketua Program Studi Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Iskandar Muda, SE,MSi, selaku sekretaris Jurusan Akuntansi
4. Ibu Mutia Ismail,SE,M.M,Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan arahan, kritik dan saran yang membangun dalam
penyusunan tugas akhir ini.
5. Kedua orang tua penulis, Papa Ir. Yanto Effendy R, dan Mama Ivonne
Guykens, yang telah banyak memberikan arahan dan kasih sayangnya dan
banyak berkorban baik moral maupun materi, sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi pada Program Diploma III Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Mudah – mudahan Allah SWT memberikan balasan dengan curahan rahmat
yang tiada terhingga terhadap kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih, semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi kiata semua. Terima kasih.
Medan, Maret 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………. i
DAFTAR ISI……….... iii
DAFTAR TABEL………... v
DAFTAR LAMPIRAN……….. vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1
B. Perumusan Masalah……… 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 3
D. Rencana Penulisan a. Jadwal Survei/Observasi………. 4
b. Rencana Isi………. 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI 1. Sejarah Ringkas a. Sejarah Ringkas USU………. 7
b. Visi dan Misi USU………. 8
c. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU………... 9
d. Visi dan Misi Fakultas Ekonomi USU………... 10
e. Tujuan Umum Pendidikan Tinggi……….. 11
2. Struktur Organisasi Bagian Keuangan………..……….. 12
3. Job Description……… 13
4. Kinerja Bagian Keuangan ………. 14
BAB III TOPIK PENELITIAN A. Teori Sistem Akuntansi
1. Sistem Akuntansi………... 16
2. Desain Sistem Akuntansi………... 17
3. Implementasi Sistem Akuntansi……… 18
4. Sistem Akuntansi Terkomputerisasi……….. 19
5. E-Commerce………. 19
B. Pengendalian Internal 1. Struktur Pengendalian Internal………. 20
2. Komponen Pengendalian Internal………. 21
3. Unsur Sistem Pengendalian Internal……….. 24
4. Tujuan dan Kendala Struktur Pengendalian Internal……….... 26
5. Hubungan Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Perusahaan………... 27
C. Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi USU 1. Sistem Akuntansi………..……… 32
2. Pengendalian Internal……… 33
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan………. 33
B. Saran………... 34
DAFTAR PUSTAKA……… 35
DAFTAR LAMPIRAN
NO JUDUL HAL
Lampiran 1 Rencana Strategis dan Program Kerja Bagian 36
DAFTAR TABEL
NO JUDUL HAL
Tabel 1 Jadwal Penelitian 4
Tabel 2 Struktur Organisasi Bagian Keuangan 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi perkembangan dunia
usaha di negara tersebut. Apabila pertumbuhan ekonomi negara tersebut rendah,
maka perusahaan-perusahaan sebagai lembaga ekonomi yang ada di negara
tersebut sulit berkembang. Namun jika pertumbuhan ekonomi negara tersebut
baik, maka akan memudahkan setiap perusahaan untuk berkembang.
Berkembangnya suatu perusahaan mengakibatkan pertambahan aktivitas
perusahaan tersebut.
Untuk mempertanggungjawabkan suatu pekerjaan, dibutuhkan suatu alat atau
sarana yang dapat membantu menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Alat yang
cocok untuk membantu suatu pekerjaan tersebut adalah sistem akuntansi. Sistem
akuntansi tersebut disusun oleh perusahaan baik secara manual (tanpa mesin
pembantu) maupun dengan menggunakan peralatan komputer.
Dalam struktur organisasi perusahaan, sistem akuntansi merupakan alat pencegah
dalam mengurangi tingkat kecurangan, penyimpangan, pemborosan, dan
memperkuat kedudukan sistem pengawasan intern perusahaan tersebut. Sistem
tersebut tidak sama untuk setiap perusahaan, tergantung pada besar kecilnya
perusahaan serta kebutuhannya. Karena fakultas adalah bergerak dibidang jasa
pendidikan, maka telah sepantasnya ditinjau untuk mengetahui keadaan fakultas
itu sendiri dalam kegiatannya untuk memenuhi standar pendidikan bagi
Pada Bagian Keuangan, terdapat beberapa alat sistem akuntansi seperti komputer,
jaringan internet dan buku kas untuk melakukan pekerjaan dalam pengolahan data
untuk kepentingan mahasiswa dan fakultas. Alat yang lebih dominan di pakai
adalah komputer dan buku kas. Pada komputer, memudahkan untuk mengolah dan
menyimpan data, merekam dan mencatat kejadian. Sedangkan buku kas untuk
mencatat pemasukan dan pengeluaran semua transaksi yang berhubungan dengan
keuangan di Fakultas Ekonomi USU.
Suatu fakultas dalam menjalankan proses pendidikan, perlu memenuhi sistem
pengendalian internal untuk melakukan kontrol dan pengawasan pada tiap
departemen, kantor kepala bagian dan pihak yang berada dalam naungan fakultas
khususnya pada Bagian Keuangan yang memiliki staf dan pegawai yang pada
dasarnya manjadi tempat observasi penulis untuk menyelesaikan masalah yang
ada tentang sistem akuntansi dan pengendalian internal.
Hal ini yang menyebabkan penulis memilih bidang sistem akuntasi dan
pengendalian internal, untuk mengetahui sistem akuntansi yang dipakai dalam
pengolahan data pada Bagian Keuangan dan pengendalian internal yang dilakukan
untuk mengawasi dan mengontrol pihak-pihak yang terlibat di bagian tersebut.
Berdasarkan uraian dan alasan-alasan yang telah disebutkan diatas, maka penulis
tertarik untuk memilih judul “Tinjauan atas Sistem Akuntansi dan
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis pada Bagian Keuangan
Fakultas Ekonomi USU tentang Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal
terdapat suatu masalah yang menjadi suatu pokok pemikiran penulis yaitu,
“apakah sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Bagian Keuangan
Fakultas Ekonomi USU telah berjalan dengan baik”.
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui
apakah sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Bagian Keuangan
Fakultas Ekonomi USU telah berjalan dengan baik.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut,
1. Bagi perusahaan yang diteliti sebagai bahan masukan untuk
pengambilan keputusan.
2. Bagi peneliti sebagai bahan masukan agar dapat mempelajari secara
langsung mengenai sistem akuntansi dan pengendalian internal dan
dapat menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengaplikasikan
teori-teori yang di dapat di perkuliahan.
3. Bagi peneliti sejenis sabagai bahan pembanding untuk melakukan
D.Rencana Penulisan a. Jadwal Penelitian
Observasi dilakukan penulis pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi
USU dengan Narasumber Sdr Supario, SE selaku staf dan Ibu Eka Yuliani,
SE selaku Kasubag Keuangan tentang Sistem Akuntansi dan Pengendalian
Internal di Bagian Keuangan.
Tempat : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Waktu : Tanggal 27 Januari 2010 sampai dengan 12 Februari 2010
NO KEGIATAN
MINGGU KE
ANUARI FEBRUARI
4 1 2
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data
3. Penulisan Laporan
Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survey / observasi penulis :
27-29 Januari 2010 : Menerima data mengenai profil fakultas.
1 - 5 Februari 2010 : Menerima data mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai
sistem akuntansi dan pengendalian internal pada
Bagian Keuangan dan sampai sejauh mana sistem
dan pengendalian internal tersebut dapat berfungsi
8-12 Februari 2010 : Melengkapi data-data yang telah diperoleh
sebelumnya dengan meminta penjelasan yang
belum dimengerti.
b. Rencana Isi
Adapun rencana isi dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut,
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan
rencana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi
dan rencana isi.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
Merupakan bab profil perusahaan/instansi yang berisi
sejarah ringkas USU dan Fakultas Ekonomi,
struktur organisasi Bagian Keuangan dan Job Descriptoin
dari pihak-pihak yang terlibat di Bagian Keuangan, kinerja
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Merupakan bab topik penelitian yang berisi pembahasan
tentang rumusan masalah dan teori yang mencakup
tentang sistem akuntansi dan pengendalian internal.
BAB IV : PENUTUP
Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
1. Sejarah Ringkas
a. Sejarah Ringkas Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat
Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan
Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai fakultas pertama. Menyusul
kemudian Fakultas Hukum, Pertanian, dan Teknik. Sementara Fakultas Ekonomi
USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja (sekarang
Kota Banda Aceh) pada tahun 1959.
Berhubung fakultas ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh
menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala Pada tahun 1961, USU membuka
kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan surat
keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No.64/1961 tanggal 24 Nopember 1961
yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan
tersebut, tanggal 24 Nopember diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis
Fakultas Ekonomi USU.
Pada tahun 1975 AAN (Akademi Administrasi Negara) Medan dilebur ke
Fakultas Ekonomi USU menjadi PAAP (Pendidikan Ahli Administrasi
Perusahaan). PAAP kemudian menjadi program Diploma Tiga (DIII) dengan tiga
program studi, yakni DIII Keuangan, DIII Akuntansi dan DIII Kesekretariatan.
Dalam perjalanan yang panjang, pada tahun 2003 USU menjadi PT BHMN
Pemerintah Nomor 56 tahun 2003, tanggal 11 Nopember 2003, dimana Fakultas
Ekonomi USU merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang
ada pada saat USU menjadi PT BHMN. Setelah menjadi PT BHMN, dengan
dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi pada tahun 2007 USU telah
memiliki 12 fakultas.
b. Visi dan Misi Universitas SumateraUtara Visi Universitas Sumatera Utara:
University for Industry
Misi Universitas Sumatera Utara:
a. Mempersiapkan Mahasiswa menjadi anggota masyarakat bermoral dengan
kemampuan akademik dan/atau profesional dan/atau vokasional untuk
menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan seni
terutama pada kerjasama berbasis industri, dan pengembangan aplikasinya
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional, dan
c. Mendukung pengembangan masyarakat sipil yang demokratis melalui
peran USU sebagai suatu kekuatan moral yang otonom untuk mencapai
kemampuan yang kuat dalam lingkungan kompetisi global melalui
pengelolaan secara profesional sumber daya manusia, memperluas
partisipasi dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan nasional dalam
c. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi pertama kali berkedudukan di Banda Aceh. Pada tahun 1961
Universitas Sumatera Utara membuka Fakultas Ekonomi yang bertempat di
Medan. Penetapan pembukaan dilakukan dengan Surat keputusan Menteri
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No.64/1961 tanggal 21 Nopember 1961.
Pada tahun 1975 Akademi Administrasi Niaga Medan (AAN) dipindahkan ke
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi Pendidikan Ahli
Administrasi Perusahaan (PAAP) berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI
No.42/U/1975 tanggal 13 Maret 1975.
Sehubungan dengan pembaharuan yang dilaksanakan pada pendidikan tinggi
dengan SK Dirjen Dikti No.23/DIKTI/Kep/1987, No.25/DIKTI/Kep/1987,
No.26/DIKTI/Kep/1987 dan SK Rektor USU No.568/PTO5.H/SK/Q87 tanggal 19
Agustus 1987. Pada tanggal 14 September 1987 diadakan serah terima antara
Direktur PAAP USU kepada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara atas pengelolaan PAAP USU.
Setelah serah terima maka nama tersebut berubah menjadi program Diploma III
Fakultas Ekonomi USU sampai saat ini. Fakultas Ekonomi mengelola program
S1 dan DIII, serta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) yang telah menghasilkan
tenaga ahli dan Sarjana Ekonomi yang baik dan bermutu. Setelah keluar peraturan
pemerintah No.56 tahun 2003 tanggal 11 Nopember 2003 tentang Penetapan
Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) maka
terjadi perubahan nama Jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi menjadi
Dasar
Dalam penyusunan Laporanm Kinerja Instansi Pemerintah Fakultas Ekonomi
USU, berpedoman kepada surat keputusan Lembaga Administrasi (LAN)
No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instuktur Menteri
Pendidikan Nasional No.1/U/2002 perlu disempurnakan.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yaitu Pendidikan
yang bermutu, Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Nilai
Keimanan dan Ketaqwaan, Etika dan Kepribadian, meningkatkan kualitas jasmani
menuju bangsa yang modern.
d. Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Visi:
Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu
memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.
Misi:
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetisi dalam
bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang
bertaraf nasional dan internasional.
e. Tujuan Umum Pendidikan Tinggi
Secara umum pendidikan tinggi di Indonesia diarahkan untuk menghasilkan
tenaga bagi pembangunan nasional guna mengisi kebutuhan masyarakat akan
tenaga yang mahir, terampil, mampu berdiri sendiri dan peka terhadap perubahan
sosial, ilmu, dan teknologi. Secara spesifik tujuan pendidikan ialah menghasilkan
lulusan yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut:
1. Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi sebagai
sarjana.
2. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan
teknologi maupun masalah yang dihadapi masyarakat, khusus yang
berkaitan dengan bidang keahliannya.
3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi yang dimilikinya
sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan
kepada masyarakat.
4. Menguasai dasar-dasar ilmiah serta pengetahuan dan metodologi sehingga
mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara
5. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap, dan
bertindak sebagai ilmuwan.
6. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan bidangnya.
2. Struktur Organisasi Pada Bagian Keuangan
Tabel 1: Struktur Organisasi Pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Kasubag Keuangan EkaYuliani,SE
PUMK Gaji Maslan, SE
PUMK Dana Masyarakat Supario, SE
Pembukuan Ahmad Faizul, SE,Msi
Pudek II Fahmi N.Nasution,SE,Macc
3. Job Description
Tugas sub bagian umum dan keuangan adalah :
1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
2. Mengumpulkan dan mengelolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
3. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
4. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan pertemuan
ilmiah di lingkungan fakultas.
5. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
6. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban keuangan.
7. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang
telah diteliti kebenarannya.
8. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
9. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
4. Kinerja Bagian Keuangan
Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan:
Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi USU telah menjalin kerjasama kemitraan
dengan berbagai instansi dari dalam negeri. Berbagai instansi yang telah menjalin
kerjasama denga Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi USU adalah,
1. Biro Rektor
2. Keuangan Biro Rektor
3. Bank Sumut
4. Bank BNI
5. Rencana Kegiatan a. Sasaran Strategis
Sasaran yang ingin dicapai pada Bagian Keuangan adalah sebagai berikut,
1. Melakukan pencatatan atas penerimaan dan pangeluaran yang
berhubungan dengan keuangan di Fakultas Ekonomi USU.
2. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan di Fakultas Ekonomi USU.
b. Rencana Strategis
Rencana strategis pada Bagian Keuangan adalah sebagai berikut,
1. Transfer dana UP / TUP ke Fakultas
2. Pembayaran kegiatan Fakultas
3. Pengajuan permintaan pembagian honararium
4. Versifikasi Bagian Keuangan
6. Pembayaran honorarium
7. Pembayaran LS ( Kontrak Kerja )
8. Pengajuan permintaan UP / TUP bulan berikutnya
9. Penyusunan SPJ Fakultas / unit kerja
10. Pengiriman SPJ ke BPA
11. Pembukuan
12. Penutupan buku
13. Pengawasan
14. Pelaporan
Rencana strategis, dan program kerja pada Bagian Keuangan secara rinci dapat
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A.Teori Sistem Akuntansi 1. Sistem Akuntansi
Sebenarnya orang belum dapat dikatakan belajar akuntansi jika belum
mempelajari sistem akuntansi. Karena pada dasarnya akuntansi merupakan sistem
pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi.
Jadi, sebelum kita mempelajari sistem akuntansi, kita harus mengetahui dan
memahami apa itu sistem dan akuntansi.
Sistem adalah sesuatu yang memilki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan
Akuntansi diartikan sebagai seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran
dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian
yang umumnya bersifat keuangan dan menafsirkan hasil-hasilnya.
Setelah kita mengetahui pengertian sistem dan akuntansi, maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian dari Sistem Akuntansi adalah suatu metode dan prosedur untuk
mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan
atau organisasi bisnis sebagai alat untuk mencatat transaksi-trnasaksi serta
melaporkan hasilnya.
Menurut Mulyadi (2001:3), Beliau berpendapat bahwa sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi dapat
memberikan suatu informasi dan pengawasan sebagai pertimbangan untuk
menentukan langkah-langkah kebijakan bagi suatu perusahaan untuk mencapai
suatu kemakmuran.
Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan,
laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat
transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya.
Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:
1. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh
perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya,
serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
2. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam
dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
3. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan
akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.
2. Desain Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi
yang dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal.
Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi adalah
keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat
secara tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan
pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan
didalam pengambilan keputusan.
Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan
sistem akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data secara
manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk
membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting,
karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses
dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi
alternatif-alternatif yang dipertimbangkan pengetahuan akan prinsip-prinsip dasar sistem
akuntansi. Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam sistem akuntansi
yang baik kemungkinan besar sistem yang dirancang pada perusahaan tertentu
akan mengalami kesulitan ketika diterapkan.
3. Implementasi Sistem Akuntansi
Implementasi sistem bukan hanya merupakan tanggung jawab personil
yang ada pada bagian tertentu, tetapi semua personil harus bertanggung jawab
terhadap pengoperasian sistem. Pengoperasian sistem harus secara hati-hati dan
selalu dilakukan supervisi atas sistem tersebut sebelum dioperasikan sepenuhnya.
Sistem akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika perusahaan akan
1. Analisis sistem akuntansi yang terdiri dari identifikasi kebutuhan dari
pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan dan penentuan
bagaimana sistem akan menyajikan informasi tersebut.
2. Sistem akuntansi didesain (desaigned) sehingga mampu memenuhi
kebutuhan para pengguna.
3. Sistem akuntansi diterapkan (implemented) dan digunakan untuk
melaporkan suatu statement dari informasi yang telah diterima.
4. Sistem Akuntansi Terkomputerisasi
Sistem akuntansi yang terkomputerisasi mirip dengan sistem akuntansi
manual. Keunggulan utama dari sistem akuntansi yang terkomputerisasi adalah
pencatatan serta posting transaksi secara simultan, tingkat akurasi yang tinggi, dan
kecepatan pelaporan. Aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Office seperti
Microsoft Excel, Microsoft word, Microsoft Access dan Myob Accounting System.
5. E-Commerce
E-commerce adalah penggunaan internet untuk menjalankan transaksi
usaha. B2C e-commerce melibatkan transaksi internet antara perusahaan dengan
para pelanggannya dan juga antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
E-commerce dapat digunakan untuk memperbaiki kecepatan dan efisiensi pada
siklus pendapatan/penagihan dan siklus pembelian/pembayaran. Penerapan lebih
luas mengenai e-commerce meliputi perencanaan dan koordinasi para pemasok,
B.Pengendalian Internal
1. Struktur Pengendalian Internal
Struktur pengendalian internal adalah sebagai suatu tipe pengawasan yang
diperlukan karena adanya keharusan untuk mendelegasikan wewenang dan
tanggungjawab dalam suatu organisasi.
Seorang manajer/pemilik perusahaan yang merasa tidak memiliki cukup
waktu dan kemampuan untuk mengelola sendiri semua kegiatan perusahaannya,
akan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang lain.
Tetapi bersamaan dengan atau segera setelah pemilik perusahaan mendelegasikan
wewenang dan tanggung jawabnya, pada saat itu pula dirasakan suatu kebutuhan
untuk senantiasa mengawasi pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dicapai
oleh para fungsionaris tersebut.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2001:319.2) pengendalian internal sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personil lain, entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan.
Tiga golongan tersebut adalah sebagai berikut, a. Keandalan pelaporan keuangan.
b. Efektifitas dan efisiensi operasi.
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Menurut Arens, Elder, Beasly (2004:396) bahwa suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen jaminan yang wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini sering disebut pengendalian, dan secara kolektif mereka meringkas pengendalian internal entitas itu.
2. Komponen Pengendalian Internal
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2001:319) pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini:
a. Lingkungan pengendalian (Control Enviroment) menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian internal dan menyediakan disiplin dan struktur.
b. Penaksiran resiko (Risk Assessment) adalah identifikasi entitas, dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola.
c. Aktivitas pengendalian (Control Activities) adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
d. Informasi dan komunikasi (Information and Communication) adalah pengidentifikasian, pengungkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
e. Pemantauan (Monitoring) adalah proses yang menetukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu.
Menurut Commite Of Sponsoring Organizations (COSO) (2004:231) pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling berhubungan yaitu :
a. Lingkungan Pengendalian
Inti dari bisnis apapun adalah orang-orang dan ciri perorangan, termasuk integritas, nilai-nilai etika dan kompetensi serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan organisasi dan dasar segala hal yang terletak dalam lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut : 1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
Merupakan hal yang penting bagi pihak manajemen untuk menciptakan struktur organisasional yang menekankan pada integritas sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara aktif mengajarkan dan mempraktikannya.
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya operasinya
3. Struktur organisasional
Struktur organisasional perusahaan menetapkan garis otoritas dan tanggung jawab serta menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan dan pengendalian operasinya.
4. Badan audit dan dewan komisaris
Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi struktur pengendalian internal perusahaan, proses pelaporan keuangannya, dan kepatuhannya terhadap hukum, peraturan, dan standar yang terkait. Komite tersebut bekerja dekat dengan auditor eksternal dan internal perusahaan.
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
Otoritas dan tanggung jawab dapat diberikan melalui deskripsi pekerjaan secara formal, pelatihan pegawai, dan rencana operasional, jadwal dan anggaran. Salah satu hal yang sangat penting adalah peraturan yang menangani masalah seperti standar etika berperilaku, praktek bisnis yang dapat dibenarkan, peraturan persyaratan, dan konflik kepentingan.
6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakan, pelatihan, pengevaluasian, pemberian kompensasi, dan promosi pegawai mempengaruhi kemampuan organisasi untuk meminimalkan ancaman dan resiko. Para pegawai harus dipekerjakan dan dipromosikan berdasarkan seberapa baik mereka memenuhi persyaratan pekerjaan mereka.
7. Pengaruh-pengaruh eksternal
Pengaruh-pengaruh eksternal yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah termasuk persyaratan yang dibebankan oleh bursa efek oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), dan
Securities and Exchange Commission (SEC).
b. Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi resiko pencapaian tujuan organisasi, secara efektif dijalankan.
Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :
1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2. Pemisahan tugas
Pemisahan tugas yang efektif dicapai ketika fungsi-fungsi berikut dipisahkan :
a. Otorisasi – menyetujui transaksi dan keputusan.
b. Pencatatan – mempersiapkan dokumen sumber, memelihara catatan jurnal, buku besar dan file lainnya, mempersiapkan rekonsiliasi, serta mempersiapkan laporan kinerja.
c. Penyimpanan – menangani kas.
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan. Bentuk dan isinya harus dijaga agar tetap sesederhana mungkin untuk mendukung pencatatan, dan menfasilitasi peninjauan serta verifikasi.
4. Penjagaan asset dan catatan yang memadai
Seseorang berpikir tentang penjagaan asset fisik adalah persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi, dimasa sekarang ini salah satu asset terpenting perusahaan adalah informasi. Oleh karena itu, harus diambil langkah-langkah untuk menjaga baik asset berupa informasi maupun fisik.
Prosedur-prosedur menjaga asset dari pencurian, penggunaan tanpa otorisasi dan vandalisme :
a. Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif
b. Memelihara catatan asset, termasuk informasi secara akurat
c. Membatasi asset secara fisik (mesin kas, lemari besi, kotak uang, dan akses terbatas ke save deposit box kas, sekuritas, dan asset dalam bentuk surat-surat berharga)
d. Melindungi catatan dan dokumen (area penyimpanan tahan api, kabinet file yang terkunci, dan alokasi pendukung diluar kantor) merupakan cara yang efektif untuk melindungi catatan dan dokumen
e. Mengendalikan lingkungan (perlengkapan komputer yang sensitif harus diletakkan dalam ruangan yang memiliki alat pendingin dan perlindungan dari api yang memadai)
f. Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer dan informasi. 5. Pemeriksaan independen atas kinerja
Pemeriksaan internal untuk memastikan seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lain yang penting. Pemeriksaan ini harus independen, karena pemeriksaan umumnya akan efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas jalannya operasi yang diperiksa.
c. Penilaian resiko
yang terkait. Akuntan memainkan peranan penting dalam membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain sistem pengendalian yang efektif, dan mengevaluasi sistem yang ada untuk memastikan bahwa sistem tersebut berjalan dengan efektif.
d. Informasi dan komunikasi
Disekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapatkan dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. Akuntan harus memahami bagaimana (1) transaksi diawali, (2) data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, (3) file komputer diakses dan diperbaharui, (4) data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi, dan (5) informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan pihak eksternal.
e. Pengawasan
Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini sistem dapat bereaksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan. Metode untuk mengawasi kinerja dapat mencakup supervisi yang efektif, pelaporan yang bertanggung jawab dan audit internal.
3. Unsur Sistem Pengendalian Internal
Adapun unsur pokok pengendalian internal adalah :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas.
Struktur organisasi merupakan rerangka pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan
pada prinsip-prinsip berikut ini :
a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari
fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Setiap kegiatan
memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi
akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat
peristiwa keuangan perusahaan
b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencacatan yang memeberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat system yang
mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya
transaksi dalam organisasi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika
tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam
pelaksanaanya.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang
paling penting. Jika perusahaan memliki karyawan yang kompenten dan
jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas
minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan
5. Tujuan dan Kendala Struktur Pengendalian Internal
Struktur pengendalian internal yang efektif memiliki empat tujuan pokok
yaitu :
1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan catatan organisasi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut tujuannya, pengendalian internal dapat dibagi menjadi 2 macam
yaitu, pengendalian akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian
administrasi (internal administrative control). Pengendalian akuntansi yang
merupakan bagian dari struktur pengendalian internal meliputi kebijakan dan
prosedur terutama untuk menjaga kekayaan dan catatan organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian administrasi meliputi
kebijakan dan prosedur,terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya
kebijakan manajemen.
Adapun beberapa kendala yang mempengaruhi struktur pengendalian
internal yaitu :
1. Lingkungan eksternal yang seringkali berubah dengan cepat, misalnya
perkembangan teknologi, tindakan pesaing dan peraturan perusahaan yang
semuanya ini mempengaruhi pelaksanaan struktur pengendalian internal.
2. Berbagai kemungkinan kegiatan yang mendorong struktur pengendalian
internal, misalnya ada orang yang tidak berhak menganalisis data sehingga rusak
3. Kesulitan mengikuti perkembangan komputer yang sangat pesat, terutama
melatih karyawan menggunakan sistem baru.
4. Faktor manusia yang dalam beberapa hal tidak patuh mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan.
5. Rumitnya biaya yang terjadi didalam perusahaan, belum lagi dalam hal
mengalokasikan biaya.
6. Hubungan Sistem Akuntansi dengan Pengawasan Internal Perusahaan Suatu sistem akuntansi harus menjamin ketersediaan data-data yang dibutuhkan
oleh manajemen dalam mengarahkan kejadian-kejadian dari suatu perusahaan
dalam memberikan laporan kepada para pemilik, kreditur dan pihak lain yang
berkepentingan. Dengan demikian maka sistem akuntansi yang direncanakan
secara tetap harus menetapkan:
1. Pengumpulan, pencatatan dan pelaporan data-data secara efisien.
2. Pengukuran semua tahap dari operasi-operasi suatu perusahaan.
3. Memberikan wewenang dan pembebanan tanggungjawab.
4. Pencegahan kesalahan-kesalahan dan kecurangan.
Disamping ketentuan-ketentuan utama ini, masih ada sejumlah besar variasi
dalam perincian akuntansi. Tiap-tiap sistem harus direncanakan sesuai dengan
sifat dari suatu perusahaan tertentu., volume transaksi dari berbagai jenis dan
jumlah serta kapasitas personalia. Prosedur-prosedur terperinci yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengendalikan operasi-operasi secara keseluruhan disebut
sebagai sistem pengawasan internal. Bagan organisasi dan metode-metode serta
1. Mangamankan aktiva-aktiva (safeguard assets)
2. Menghasilkan data-data akuntansi yang teliti
3. Meningkatkan efisiensi seluruh bagian perusahaan
4. Menjamin ketaatan terhadap kebijaksanaan manajemen
Sistem akuntansi yang direncanakan dan disusun harus mempertimbangkan
prinsip-prinsip pengawasan internal. Menurut tujuannya, pengawasan internal
terbagi dua yaitu,
1. Pengendalian akuntansi yang mancakup struktur organisasi dan seluruh
metode dan prosedur yang terutama menyangkut dan berhubungan dengan
penjagaan terhadap harta kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian
data keuangan.
2. Pengendalian administrasi yang mencakup struktur organisasi dan seluruh
metode dan prosedur yang terutama menyangkut usaha untuk
mengefisienkan operasi perusahaan dan mendorong ditaatinya
kebijaksanaan pimpinan dan biasanya tidak langsung menyangkut catatan
keuangan.
Pembentukan dan pembinaan suatu sistem pengawasan internal adalah merupakan
tanggung jawab manajemen. Suatu pengawasan internal harus diawasi secara
terus menerus oleh manajemen untuk mengetahui apakah sistem tersebut telah
berjalan dengan semestinya dan dirubah seperlunya sesuai dengan perubahan
keadaan.
Suatu pengawasan internal yang memuaskan harus meliputi hal-hal berikut:
1. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna
untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik.
3. Praktik-praktik yang sehat harus dijalankan dalam melakukan tugas-tugas
dan fungsi setiap bagian dalam organisasi.
4. Suatu tingkat kecakapan pegawai sesuai dengan tanggung jawab.
C. Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
1. Sistem Akuntansi
Pada bagian Keuangan Fakultas Ekonomi USU, sistem akuntansi meliputi
alat-alat akuntansi yang membantu memberikan informasi dan mendukung
pelaksanaan kerja bagi pihak yang berada di bagian Keuangan seperti Kepala
Subagian, staf, dan pegawai kantor.
Alat-alat akuntansi tersebut meliputi komputer dan buku kas. Komputer
digunakan untuk berbagai kegiatan kerja seperti menulis data, menyimpan data,
merekrut dan menyusun file-file yang dianggap penting. Sedangkan buku kas
digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan
dengan keuangan di Fakultas Ekonomi USU
Pada komputer, program yang sering dipakai adalah program Micosoft Office
yaitu Microsoft word dan Microsoft Excel, sedangkan untuk pengolahan Database
digunakan Microsoft Access. Jaringan internet dipakai oleh Kepala Subbagian dan
staf pegawai untuk keperluan bagian dan Fakultas. Sistem telekomunikasi selain
menggunakan telepon, juga digunakan faximile atau fax untuk mempermudah
Pada umumnya, alat-alat yang sering digunakan akan mengalami kerusakan
apabila pemakaian kurang mengikuti prosedur seperti komponen komputer yang
tanpa sengaja jatuh atau terbanting ke lantai dan masuknya virus kedalam
data-data yang berada di file yang disimpan di komputer yang dapat merusak komputer
tersebut. Apabila hal ini terjadi maka pihak bagian Keuangan akan berusaha untuk
memperbaiki alat tersebut yang dikerjakan oleh bagian teknisi. Apabila setelah
diperbaiki alat tersebut tidak bisa dipakai kembali, maka bagian Keuangan akan
melaporkan hal ini ke bagian Perlengkapan Fakultas untuk ditidaklanjuti.
2. Pengendalian Internal
Sistem pengendalian dalam aktivitas kerja pada Bagian Keuangan dipegang penuh
oleh Kepala Subbagian yaitu Ibu Eka Yuliani, SE.
Menurut Kepala Subbagian di Bagian Keuangan, beliau mengungkapkan bahwa
Pengendalian Internal adalah suatu pengawasan terhadap kegiatan aktivitas yang
dilakukan di wilayah kerja. Misalnya pengawasan terhadap pencatatan
penerimaan dan pengeluaran keuangan, yaitu harus sesuai agara tidak terjadi
kesalahan.
Tiap peminjaman alat akuntansi di awasi penuh oleh pihak bagian Keuanga dan
harus mematuhi peraturan yang berlaku demi menjaga kelayakan alat-alat tersebut
terutama pada komputer dan printer.
Kepala Subbagian Keuangan selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada
staf dan pegawai untuk pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Hal ini untuk
meningkatkan taraf prestasi kerja dan tanggung jawab sebagai Kepala Subbagian.
Berikut adalah tanggung jawab dan sistem kendali yang dilakukan oleh Kepala
1. Bertanggung jawab pada bawahan seperti sekretaris, staf dan pegawai
kantor.
2. Bertanggung jawab pada penghapusan aktiva (maksud dari penghapusan
aktiva adalah alat-alat yang berada diruangan seperti komputer, printer,
telepon, kursi dan meja tidak dapat dibuang begitu saja melainkan
disimpan di suatu tempat yang disebut gudang).
3. Mengawasi aktivitas pekerjaan bawahan.
4. Memberikan bimbingan dan arahan pada staf dan pegawai juga
mengadakan pelatihan khusus untuk meningkatkan prestasi kerja.
Pada Bagian Keuangan mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan
yang bersifat kolegial. Sistem ini pada prinsipnya berorientasi kepada
kebersamaan. Oleh karena itu, setiap rencana kegiatan bagian selalu dibangun
melalui pembahasan pada rapat-rapat bagian. Dengan demikian, proses
akuntanbilitas pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik karena dibangun
melalui kesepakatan bersama. Seluruh bentuk pengalihan pelaksanaan tugas, juga
dibicarakan melalui rapat bagian.
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa sistem akuntansi dan
pengendalian internal pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara telah berjalan dengan baik, dengan dilengkapinya alat-alat
akuntansi dan sistem pengendalian yang dilakukan semaksimal mungkin oleh
Kepala Subbagian. Prosedur-prosedur dilakukan dengan baik dan tingkat prestasi
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesimpulan dari Sistem Akuntansi Dan Pengendalian Internal Pada Bagian
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut,
1. Sistem akuntansi dan pengendalian internal pada bagian Keuangan telah
berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria kinerja yang cukup baik
juga seiring dengan kerjasama yang baik antara kepala bagian, staf dan
pegawai Bagian Keuangan.
2. Peninjauan atas sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Bagian
Keuangan dilakukan untuk mengetahui keadaan sistem akuntansi dan
pengendalian internal di bagian tersebut.
3. Bagian Keuangan telah memiliki alat-alat akuntansi yang melengkapi
proses kerja staf dan pegawai. Alat-alat yang digunakan meliputi
komputer, buku kas, printer yang dapat membantu kelancaran proses
penyelesaian pekerjaan di Bagian Keuangan.
4. Kepala Subbagian memiliki tanggungjawab penuh terhadap situasi dan
kondisi di bagian Keuangan, mengawasi kinerja bawahan, memberikan
bimbingan dan arahan kepada staf dan pegawai, mengontrol aktiva yang
B.Saran
Berikut adalah beberapa saran yang membangun untuk Bagian Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
1. Dalam sistem akuntansi pada Bagian Keuangan terutama yang mencakup
alat-alat akuntansi seperti komputer, seharusnya seluruh unit dilengkapi
dengan konektifitas jaringan internet untuk mempermudah proses kinerja
kantor yang dilakukan oleh staf dan pegawai.
2. Untuk pengolahan data yang berhubungan dengan data akuntansi
sebaiknya dikerjakan dengan spesifik mungkin karena kesalahan data
mencakup semua komponen data tersebut.
3. Pengendalian internal seharusnya tidak hanya dilakukan oleh kepala
bagian, tetapi seluruh staf dan pegawai ikut membantu kelancaran
pengawasan lingkungan kerja untuk menjamin kenyamanan situasi dan
kondisi serta bertanggung jawab penuh atas masing-masing tanggung
DAFTAR PUSTAKA
Harahap Sofyan Syafri.Teori Akuntansi.Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada Utama, 2002
Husein Umar.Metode Riset Akuntansi Terapan.Jakarta:Ghalia Indonesia,2003
Ikatan Akuntan Indonesia.Standar Profesional Akuntan
Publik.Yogyakarta:Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,2001
Mulyadi.Sistem Akuntasi.Jakarta:Salemba Empat,2001
Romney Marshall.Accounting Information System buku satu edisi Sembilan. Jakarta:Salemba Empat,2006
Warren Reeve Fees.Accounting buku satu edisi 21.Jakarta:Salemba Empat,2006