• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR PADA DINAS

PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI

NEGARA

JURNAL

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

M.DINUL KHOIR GINTING 090200359

DEPARTEMEN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2014

(2)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PELAYANAN PAJAK KENDERAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN DALAM PERSPEKTIF

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA M.Dinul Khoir Ginting*

Suria Ningsih**

Jusmadi Sikumbang***

Pelaksanaan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh unit pelayanan Kantor Bersama SAMSAT ini terdapat 3 unit kerja yang terkait dan berhubungan, yaitu pihak Pemerintah Provinsi c.q. Dinas Pendapatan Daerah, Polri c.q. Kepolisian Daerah dan PT. AK Jasa Raharja.

Perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana kebijakan publik dibidang perpajakan.Bagaimana peraturan tentang Pajak Kendaraan Motor dan Biaya Balik Nama Kenderaan Motor Bagaimana pelayanan pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yuridis empiris dan, artinya permasalahan yang ada diteliti berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan.

Kebijakan publik dalam bidang perpajakan adalah Pelayanan Kantor Bersama Samsat melibatkan 3 (tiga) instansi yaitu, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Ditlantas Polda) dan PT Jasa Raharja (Persero). Ketiga instansi ini bekerja sama melayani masyarakat dan bernaung dibawah satu atap atau satu kantor yang disebut dengan sistim Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (Samsat). Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah Kota Medan, Pajak Kendaraan Bermotor dinyatakan bahwa Dengan nama PKB dipungut pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor yang terdaftar di Daerah. Pelayanan pajak dan Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan adalah Pelayanan Kantor bersama samsat selama ini sering mendapat sorotan tajam dari masyarakat, terutama yang berurusan dengan kantor tersebut.

Sorotan dilakukan karena lambatnya proses pelayanan pengurusan pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ, maupun STNK.

Kata Kunci : Pajak Kenderaan Bermotor, Bea Balik Nama

* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

**Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum USU

*** Dosen Pembimbing II, Ketua Departemen Hukum Administrasi Negara

(3)

ABSTRACT

EFFECTIVENESS of SERVICE of IEASE KENDERAAN MOTORIZE AND SALES TAX MOTORIZE ON DUTY EARNINGS AREA FIELD

TOWN IN IN PERPECTIVE PUNISH THE STATE ADMINISTRATION

M.Dinul Khoir Ginting*

Suria Ningsih**

Jusmadi Sikumbang***

Execution of public Service which carried out by unit of Office service of With this SAMSAT there are 3 related/relevant unit and correlate, that is Governmental of Provinsi c.q. On Duty Area Earnings, Police c.q. Police of Area and PT. AK of Service Raharja.

Formulation problem of this research is how public policy is area of perpajakan. How regulation about Iease of Vehicle Motor and Expense of Returning Name of Vehicle Motor How service of Iease and Sales tax Motorize On Duty Earnings of Area of Field Town.

Research type used in this research is empirical yuridis normatif yuridis and, its meaning is existing problems checked pursuant to existing law and regulation and existing literature its bearing with problems.

Public policy in the field of taxation is Office Service of with Samsat entangle three institution that is, On Duty Area Earnings (Dispenda), Directorate of Traffic of Area Police (Ditlantas Polda) and PT of Service Raharja (Persero).

Third this institution cooperate to serve the society and shade below/under one roof or one office so-called with the systems of Singularity Administration Under One Roof (Samsat). By Law Number 12 Year 2003 about Iease of Area of Field Town, Iease Motor Vehicle expressed that by the name of PKB impose the tax to the ownership and/or domination Motor Vehicle enlisted in Area. Service of Iease and Sales tax of Vehicle Motorize On Duty Earnings of Area of Field Town is Office Service with samsat during the time often get the keen focus from society, especially which deal with the the office. Focus because tardy process the service of management of payment PKB, BBN-KB, SWDKLLJ, and also STNK.

Keyword : Iease Vehicle Motorize, Sales tax

* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

**Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum USU

*** Dosen Pembimbing II, Ketua Departemen Hukum Administrasi Negara

(4)

A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah akan sangat bergantung pada kesiapan pemerintah daerah dalam menata sistim pemerintahannya agar tercipta pelayanan publik yang efektif, efisiensi, transparansi dan akuntabel serta mendapat partisipasi dari masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

Dengan berlakunya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana menyatakan bahwa titik berat otonomi daerah diletakkan pada Daerah Kabupaten/Kota. Otonomi Daerah yang dimaksudkan disini adalah Otonomi yang nyata dalam arti bahwa pemberian otonomi kepada daerah haruslah didasarkan pada faktor-faktor, perhitungan-perhitungan, tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan yang benar-benar dapat menjamin daerah yang bersangkutan secara nyata mampu mengurus rumah tangga sendiri. Bertanggung jawab dalam arti bahwa pemberian otonomi itu benar-benar sejalan dengan tujuan, yaitu memperlancar pembangunan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya disingkat dengan NKRI), di samping harus tetap menjaga hubungan yang harmonis antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.

Istilah publik menunjukkan sifaf-sifat yang umum dan berarti bukan masalah-masalah pribadi (individual/privat). Harus dibedakan antara state office atau public office. (kantor/jabatan pemerintah) yang berbeda dengan private office (kantor swasta). Di dalam rangka kegiatan dan tugas-tugas pemerintahan itu kepentingan yang dihadapi dan ditanggulangi adalah kepentingan-kepentingan masyarakat yakni publik interest.

Pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat merupakan salah satu tugas atau fungsi penting pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahannya. Pelayanan publik merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan karena menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, pemerintah mempunyai fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang aspek kehidupan.

(5)

Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayan masyarakat, pemerintah tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi agar setiap anggota masyarakat dapat mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya dalam mencapai tujuan bersama.

Pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan publik yang baik dan professional serta transparan.

Pelayanan prima dengan memanfaatkan teknologi informasi merupakan salah satu syarat terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government) serta terwujudnya tranparansi dan akuntabilitas telah menjadi ajang persaingan peningkatan pelayanan antar instansi dan sebagai pedoman dalam pengembangan telah diatur dalam Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 3 tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.

Masalah pelayanan publik di Indonesia masih sangat memprihatinkan, di mana pemerintah masih perlu membuat strategi dan kebijakan agar dapat memenuhi hak asasi warga negara dan membutuhkan solusi menyeluruh untuk membuat pelayanan publik yang baik.1 Sebagai gambaran dan fenomena pelayanan publik di Kota Medan saat ini seperti terlihat rendahnya tingkat kinerja aparatur penyelenggara pemerintahan di daerah.

Dari sudut tata hukumnya, dapat dikatakan bahwa dalam rangka administrative state/service state sebagai penerapan legal state, maka norma- norma Undang-Undang Dasarlah yang senantiasa menjadi landasan yuridis (dasar hukum) yang utama, yang kemudian dikembangkan dengan cara menyediakan peraturan-peraturan pelaksanaan untuk keperluan tata laksana atau administrasinya (organieke verodeningen). Mengenai hal ini, Indonesia, landasan konstitusional bagi hak perlindungan hukum (rechtscherming; law protection) dan kewajiban masyarakat itu ialah Pasal 27 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang berbunyi: ”segala warga negara bersaman kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib

1 Wacana HAM, Pandangan Publik yang memprihatinkan Edisi 17, Tahun III, 15 Oktober 2005, hal. 1

(6)

menunjung hukum dan pemerintahan itu sendiri dengan baik tanpa ada kecualinya”.2

Pelaksanaan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh unit pelayanan Kantor Bersama SAMSAT ini terdapat 3 (tiga) unit kerja yang terkait dan berhubungan, yaitu pihak Pemerintah Provinsi c.q. Dinas Pendapatan Daerah, Polri c.q. Kepolisian Daerah dan PT. AK Jasa Raharja.

Dengan adanya 3 (tiga) unit kerja masalah yang dijumpai dalam pelayanan adalah dijumpainya 3 (tiga) kepentingan yang berbeda yang saling membutuhkan dan saling berhubungan, namun menyatu dan saling berkaitan saling sama lainnya.

Ketiga unit kerja ini sama-sama bertujuan memberikan pelayanan publik secara prima kepada publik. Pihak Pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan bertujuan untuk peningkatan penerimaan daerah yang diperlukan bagi keperluan dana pembangunan yang berasal dari sumber- sumber Pendapatan Asli Daerah selnjutnya disebut (PAD), di pihak lain kepolisian daerah lebih berkepentingan dalam masalah pengidentifikasian kepemilikan dan keamanan.

Peningkatan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi tersebut disertai juga dengan landasan hukum yang memayunginya atau tetap memperhatikan koridor-koridor hukum yang ada yaitu pada Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan tentang pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap Nomor : Ns/03/M/X/1999, Nomor : 29 tahun 1999 dan Nomor : 06/MK.014/1999 tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal dibawah Satu Atap dalam Penerbitan STNK, STCK, TNKB, pemungutan PKB dan BBNKB serta SWDKLLJ maupun aturan peningkatan pelayanan yang tersurat dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M.PAN/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Pengelolaan kebijakan melalui SAMSAT sudah sesuai dengan maksud Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi Undang

2 Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

(7)

Undang 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, namun efektivitas keberadaan pola dan sistem SAMSAT masih perlu revisi.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis memilih judul Efektivitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara)

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kebijakan publik dibidang perpajakan?

2. Bagaimana Peraturan tentang Pajak Kendaraan Bermotor dan Biaya Balik Nama Kenderaan Bermotor?

3. Bagaimana pelayanan pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan?

C. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yuridis empiris dan, artinya permasalahan yang ada diteliti berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan.3 Yuridis empiris, yaitu dengan melakukan penelitian secara timbal balik antara hukum dan lembaga, untuk menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku serta dititik beratkan pada langkah-langkah pengamatan dan analisisnya yang bersifat empiris, yang dilakukan dalam menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku dimasyarakat.4

2. Sumber Data

Data yang kemudian diharapkan dapat diperoleh di tempat penelitian maupun di luar penelitian adalah sebagai berikut :

3 Soerjono Soekanto dan Srimamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Ind-Hillco, 2001, hal. 13.

4Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia,1994, hal 34.

(8)

a. Data Primer

Sumber data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak- pihak atau instansi-instansi yang terkait dengan objek yang diteliti secara langsung, yang dimaksudkan untuk lebih memahami maksud, tujuan dan arti dari data sekunder yang ada.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder sebagai pendukung data primer yang di dapat melalui penelitian kepustakaan yaitu dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur, peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

c. Data tersier

Bahan hukum tersier yaitu kamus, ensiklopedia, dan bahan-bahan lain yang dapat memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan-bahan hukum primer dan sekunder yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpul data yang digunakan penulis untuk data primer adalah wawancara. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelusuran data sekuender adalah studi dokumentasi atau melalui penelusuran literatur. Kegiatan yang akan dilakukan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu Studi Pustaka dengan cara identifikasi isi. Alat pengumpulan data dengan mengidentifikasi isi dari data sekunder diperoleh dengan cara membaca, mengkaji, dan mempelajari bahan pustaka baik berupa peraturan perundang- undangan, artikel ,dari internet, makalah seminar nasional, jurnal, dokumen, dan data- data lain yang mempunyai kaitan dengan data penelitian ini.

4. Analisis Data

Agar data yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menghasilkan jawaban yang tepat dari suatu permasalahan, maka perlu suatu teknik analisa data yang tepat. Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian menjadi suatu laporan. Teknik analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

(9)

satuan pola sehingga dapat ditentukan dengan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.5

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian hukum ini menggunakan pola pikir/ logika induktif, yaitu pola pikir untuk menarik kesimpulan dari kasus- kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.6

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Mekanisme Pembayaran Pajak Kenderaan Bemotor

Prosedur dan persyaratan pengurusan pembayaran pajak kendaraan bermotor, sesuai dengan Instruksi bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 Jo. Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Nomor Skep/06/X/1999, Nomor 973-128, Nomor SKEP/02/XI/1999.

Mekanisme pembayaran pajak kendaraan bermotor saat ini? menggunakan komputer sistem, dari mulai entry data sampai pada mencetak tanda bukti pembayaran telah menggunakan komputer sistem, dalam hal pemanggilan data dapat dilakukan dengan lebih cepat, untuk pengesahan sudah menggunakan scan, sehingga masyarakat tidak perlu repot-repot fotocopy KTP, STNK, dan buku hitam asli. Sistem scan ini dilakukan agar masyarakat mengurus pajaknya sendiri.

Hal ini dilakukan untuk memnghindari praktek percaloan, sehingga masyarakat tidak dirugikan karena adanya pencaloan, masyarakat juga tidak harus membayar lebih banyak dari nilai yang telah ditetapkan dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat waktu. Untuk dapat mengetahui urutan-urutan mekanisme pembayarannya, dapat langsung di lihat Samsat Sun Plaza Medan.” 7

Sebelum mekanisme pembayaran yang ada sekarang, bagaimanakah mekanisme pembayaran pajak kendaraan bermotor? “mekanisme pembayaran

5 Soerjono Soekanto. Op.Cit., hal 22

6 Jhonny Ibrahim. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang:

Bayumedia Publishng, 2006, hal 249

7 Wawancara dengan PL. Kasi PKDA tanggal 7 Januari 2013

(10)

pajak kalau melihat urutannya, hanya mengalami perubahan sedikit karena Samsat ini sudah ada sejak lama. Tetapi perbaikan dalam hal sistem data dan komputerasasi tetap dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberian pelayanan dan mempercepat waktu pelayananan.”8

Berapa lamakah waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan pembayaran pajak kendaraan bermotor saat ini?Berkaiatan dengan proses waktu penyelesaian, kalau proses pengesahan itu memerlukan waktu 5 menit saja, tapi waktu 5 menit ini adalah waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pengesahan pajak, lain lagi dengan antrian, biasanya yang menyebabkan lamanya penyelesaian pajak kendaraan bermotor berlangsung adalah karena lamanya proses antriannya.

Kemudian untuk BBN, memerlukan waktu dua hari dimana diperlukan waktu untuk mencetak ulang STNK dan plat nomor kendaraan yang baru.”9

Bagaimanakah respon masyarakat terhadap layanan yang diberikan oleh Samsat Sun Plaza Medan? Respon yang diberikan masyarakat sudah baik.

Masyarakat yang datang mengatakan bahwa proses menyelesaikan tergolong cepat, karena ada juga mesin penghitung respon di Samsat dimana masyarakat dapat merespon tingkat kepuasan selama melakukan pembayaran di SAMSAT Sun Plaza Medan. Kemudian ada juga tempat pengaduan dan informasi yang mempermudah masyarakat. Dalam proses pengaduan, pengaduan akan diproses langsung dan dilihat dimana letak kesalahan yang menyebabkan lambatnya penyelesaia pembayaran pajak kendaraan bermotor. Berkaitan dengan respon masyarakat, sampai saat ini kebanyakan dari masyarakat yang memberi respon menyatakan bahwa mereka merasa puas dengan pelayanan yang ada di SAMSAT.”10

2. Efektivitas Pelayanan Pajak Kenderaan Bermotor dan Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor

Efektivitas merupakan pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan- tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan

8 Ibid

9 Ibid

10 Ibid

(11)

pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.

Misalnya jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif. Efektifitas adalah melakukan tugas yang benar sedangkan efisiensi adalah melakukan tugas dengan benar. Penyelesaian yang efektif belum tentu efisien begitu juga sebaliknya.

Efektif bisa saja membutuhkan sumber daya yang sangat besar sedangkan yang efisien barangkali memakan waktu yang lama. Sehingga sebisa mungkin efektivitas dan efisiensi bisa mencapai tingkat optimum untuk kedua-duanya.

Masalah pelayanan publik di Indonesia khususnya Kota Medan masih sangat memprihatinkan, karenanya pemerintah masih perlu membuat strategi dan kebijakan agar dapat memenuhi hak asasi warga negara dan membutuhkan solusi menyeluruh untuk membuat pelayanan publik yang baik. Sebagai gambaran dan fenomena pelayanan publik di Kota Medan saat ini seperti terlihat rendahnya tingkat kinerja aparatur penyelenggara pemerintahan di daerah11.

Bagaimanakah jumlah pemberi layanan, apakah jumlah pegawai pemberi layanan yang dibutuhkan mengalami peningkatan? “Jumlah tenaga pelayanannya itu sebenarnya sudah kita pangkas karena sudah menggunakan komputer.

Pengurangan ini dilakukan dalam hal mengelola data base, akan tetapi dalam hal mengelolah data fisik ataupun dokumen yang kelihatan langsung dan dikelola manual, memerlukan jumlah yang lebih banyak. Pemangkasan dilakukan saat entry data, korektor dan proses pembayaran. Tetapi kita berbicara manusia juga, sering terjadi kelelahan, sehingga harus digantikan orangnya, karena bekerja di SAMSAT ini sangat melelahkan dan monoton.” 12

Sebelum adanya layanan Samsat link yang dilaksanakan oleh Kantor Bersama SAMSAT Medan pada awal tahun 2007, sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor antar daerah atau dapat diartikan yang masih terikat dengan tempat tinggal atau domisili sangat menyusahkan masyarakat atau wajib pajak.

Hal ini dikarenakan mereka (wajib pajak) harus datang ke Kantor SAMSAT yang

11 Hasil wawancara dengan Kepala Unit Administrator Pelayanan PKB dan BBNKB Pendapatan Kota Medan Tanggal 19 September 2013

12Ibid.

(12)

bersangkutan yang berada di daerah lain yang sesuai dengan tempat asal kendaraan tersebut untuk mengurus pembayaran PKB. Hal ini dirasa sangat memberatkan karena akan banyak menguras waktu dan biaya serta jarak yang terlalu jauh sehingga dengan adanya layanan Samsat Link ini dimana wajib pajak dapat membayar PKB dimana saja tanpa terikat domisili atau tempat tinggal sehingga layanan Samsat Link ini sangat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat atau wajib pajak yang mempunyai kendaraan nopol luar kota.13 Efektifitas hukum akan tercapai apabila faktor-faktor yang mempengaruhi berdampak positif atau mendukung hukum yang telah diberlakukan14

Apakah organisasi dapat bekerja secara efektif dengan jumlah pegawai yang ada? Ya, Samsat sudah dapat bekerja dengan efektif. Jika dihitung dengan kecepatan penyelesaian, Samsat sudah dapat menyelesaikan dengan waktu yang cepat. Keefektifan ini sudah terbukti karena Samsat sudah mendapatkan penghargaan. Tetapi dalam prosesnya diperluakn pengawasan yang ketat untuk memperoleh hasil terbaik yang ingin dicapai. Akan tetapi sering juga pegawai melakukan kelalaian, dalam hal inilah diperlukan pengawasan yang ketat agar dalam proses penyelesaian pembayaran pajak tidak tertunda dan dapat berlangsung secara efektif.”15 Yang menjadi tolak ukur efektifitas pelayanan publik melalui Samsat Link yang dilakukan oleh Kantor Bersama Samsat Kota Medan dapat dilihat atau dipengaruhi oleh empat faktor yaitu :

a. Faktor aturan hukum yang memayunginya, dalam hal ini adalah Petunjuk Pelaksana Bersama Ditlantas Sumut, Dipenda, dan Jasa Raharja Nomor 13/11/1770/X/2004 dan Nomor P/05/2004 tentang Tata Laksana, Proses Pelayanan Samsat Link di wilayah Medan Barat serta Surat Dinas tanggal 14 Oktober 2004 Nomor 970/8176/101.21/2004 Perihal Petunjuk Pelaksana, Penetapan, Pembayaran dan Penyetoran PKB pada proses Samsat Link di wilayah Medan Labuhan.

13Ibid

14 Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum, rajawali Press,Jakarta,2004, hal 8

15 Wawancara PL. Kasi PKDA tanggal 7 Januari 2014

(13)

b. Faktor aparat hukum, yang dalam hal ini adalah aparat kepolisian yang bertugas di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan, staf Dipenda dan staf PT Jasa Raharja (Persero) yang bertugas dalam pelaksanaan pelayananan SAMSAT Link.

c. Faktor Pelaksanaan yang mendukung aturan atau layanan tersebut yang dalam hal ini adalah bagaimana para staf di Kantor Bersama SAMSAT dapat memberikan layanan yang prima dan maksimal dalam layanan Samsat link ini.

d. Faktor kondisi masyarakat, yang dalam hal ini adalah para wajib pajak atau masyarakat yang mengerti dan memanfaatkan layanan SAMSAT Link.

Keempat faktor di atas akan dikaji lebih terperinci untuk mengukur tingkat efektifitas pelayanan publik melalui Samsat Link yang dilakukan oleh Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan :

1. Peraturan

Peraturan dalam hal ini adalah aturan hukum yang memayungi pelayanan Samsat Link di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan yaitu Petunjuk Pelaksana Bersama Ditlantas Sumut, Dipenda, dan Jasa Raharja Nomor 13/11/1770/X/2004 dan Nomor P/05/2004 tentang Tata Laksana, Proses Pelayanan Samsat Link di wilayah Medan Labuhan serta Surat Dinas tanggal 14 Oktober 2004 Nomor 970/8176/101.21/2004 Perihal Petunjuk Pelaksana, Penetapan, Pembayaran dan Penyetoran PKB pada proses Samsat Link di wilayah Medan Labuhan. Dalam peraturan tersebut pada awalnya diperuntukkan untuk pelayanan Samsat Link di wilayah Medan pada tahun 2004. Pada saat itu pelayanan Samsat Link hanya mencakup wilayah Medan.

2. Aparat hukum

Upaya peningkatan pelayanan di Kantor Bersama SAMSAT Medan sebenarnya terus ditingkatkan, wujud dari upaya tersebut dapat dilihat dengan semakin optimalnya beberapa layanan dan inovasi yang diberikan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh wajib pajak atau masyarakat. Salah satu layanan yang benar-benar terasa manfaatnya salah satunya adalah layanan Samsat Link yang juga merupakan layanan unggulan di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan. Para wajib pajak sudah tidak perlu terlalu repot untuk pembayaran Pajak

(14)

Kendaraan Bermotor setiap tahun untuk kendaraan nopol daerah lain luar Medan atau lain domisili karena pembayaran sudah dapat dilakukan di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan melalui layanan Samsat Link ini. Begitu pula dengan proses layanan dan kinerja para aparat kepolisian dan para staf yang ada di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan sudah dapat dikatakan baik walaupun masih ada beberpa hal yang perlu diperbaiki. Proses pelayanan dalam layanan Samsat Link yang diberikan oleh para petugas di Kantor Bersama Samsat Kota Medan sudah tidak berbelit-belit lagi dan sudah jarang terjadi pungutan liar serta adanya keterbukaan. Hal ini dikarenakan peningkatan layanan di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM para aparat dan para staf. serta sudah adanya pemandu simpatik yang berada di luar area Kantor Bersama SAMSAT yang siap membantu para masyarakat atau wajib pajak.16

3. Pelaksanaan

Salah satu faktor yang tidak kalah penting dalam menentukan efektifitas hukum adalah pelaksanaan dari peraturan itu sendiri, dalam hal ini adalah pelaksanaan pelayanan Samsat Link di kantor Bersama SAMSAT Kota Medan.

Walaupun demikian layanan Samsat Link ini merupakan layanan unggulan dan banyak membantu para masyarakat atau wajib pajak dalam pembayaran Pajak Kandaraan Bermotor tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki atau dievaluasi. Misalnya mengenai peningkatan teknologi informasi yang berkaitan dengan akses Samsat Link itu sendiri ke hampir seluruh Kantor SAMSAT di wilayah di Kota Medan. Mengingat akses yang ada di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan masih menggunakan system internet via udara yang sangat rentan dan bergantung kondisi cuaca sehingga apabila akses koneksi tersebut terguncang oleh angin yang cukup besar atau kondisi awan yang mendung semua layanan Samsat Link tidak dapat digunakan karena tidak adanya akses dengan Kantor Bersama SAMSAT lain.

16 Wawancara dengan salah satu wajib pajak di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan Tanggal 7 Januari 2013

(15)

Apabila terjadi hal demikian maka para wajib pajak yang akan membayar Pajak Kendaraan bermotor yang sudah jatuh tempo pada hari itu juga harus mendatangi Kantor Bersama SAMSAT di kota lain sesuai dengan asal daerah kendaraan tersebut yang jelas bakal lebih memakan waktu dan biaya serta apabila hal itu tidak dilakukan maka mau tidak mau resiko denda pajak yang harus diterima dikarenakan keterlambatan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.17 4. Kondisi masyarakat

Dalam penerapan suatu peraturan, peraturan tersebut akan berjalan secara efektif/lancar apabila suatu peraturan tersebut dapat dimengerti atau dipahami oleh masyarakat. Dalam layanan SAMSAT Link ini dapat dikatakan efektif karena masyarakat atau wajib pajak bukan mengerti peraturannya tetapi bagaimana wajib pajak tersebut memahami dan dapat memanfaatkan suatu layanan layanan yang ada di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan tersebut. Hal ini dikarenakan layanan Samsat Link ini dapat dikatakan menjadi hal baru bagi wajib pajak karena sebelumnya pembayaran PKB yang bernopol daerah lain harus dibayarkan di daerah asal atau domisilinya.

Hal lain yang berkaitan dengan kondisi masyarakat Kota Medan mengenai layanan Samsat Link ini adalah selain kurangnya informasi tentang Samsat Link itu sendiri, masyarakat atau wajib pajak lebih memilih menggunakan jasa calo untuk mengurus pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor walaupun menggunakan layanan Samsat Link itu sendiri daripada membayar sendiri. Hal ini mengakibatkan keberadaan makelar masih belum terselseikan dengan baik.18

2. Hambatan yang timbul dalam Pemungutan PKB dan Bea Balik Nama Prosedur dan tata cara pembayaran pajak kendaraan bermotor di UP3AD/Samsat, dimana wajib pajak dapat melaksanakan kewajiban membayar pajak secara langsung melalui Kantor UP3AD/Samsat dimana wajib pajak berdomisili atau dapat juga dilakukan melalui bank PT. BRI dan PT. Bank Sumut,

17Wawancara dengan Kepala Unit Administrator Pelayanan PKB dan BBNKB Pendapatan Kota Medan Tanggal 7 Januari 2014

18Hasil wawancara dengan salah satu wajib pajak di Kantor Bersama SAMSAT MedanTanggal 7 September 2017

(16)

bahkan dapat juga melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor secara on line yaitu di UP3AD/Samsat manapun di Kota Medan.

Apakah kegiatan yang dilakukan oleh Samsat Sun Plaza Medan dalam rangka meningkatkan pendapatan pajak kendaraan bermotor? Samsat menggunakan sistem kejar bola kepada masyarakat. Maksudnya disini adalah Samsat menyediakan fasilitas Samsat keliling dan Samsat corner. Sehingga dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor, masyarakat tidak harus ke kantor Samsat saja, tetapi masyarakat dapat datang langsung ke Samsat keliling dan Samsat corner. SAMSAT corner itu sendiri berada di Sun Plaza yang buka setiap hari dari jam 10.00 WIB sampai jam 20.00 WIB.19.

Upaya-upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan publik yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) dan dilaksanakan oleh UP3AD / Samsat sudah sangat baik yaitu dengan memanfaatkan kemajuan tehnologi komunikasi yang ada. Demikian juga dengan upaya-upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, seperti program kerjasama antara Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Kota Medan dengan salah satu perguruan tinggi swasta untuk program Sarjana.

Berdasarkan penelitian, pengamatan dan informasi yang kami dapatkan, dalam pelaksanaan pemungutan pajak kendaraan bermotor dan pelayanan terhadap wajib pajak kendaraan bermotor, dapat kami sampaikan inventarisasi hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaannya, sebagai berikut :

a. Penyertaan Identitas Pemilik (KTP; SIM) sesuai Nota Pajak/STNK.

Kewajiban untuk menyertakan identitas asli pemilik kendaraan dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor seringkali menimbulkan kendala karena pada saat ini banyak kendaraan yang masih dalam masa kredit sudah diperjual belikan atau banyak kendaraan yang diperjual belikan tetapi belum dibaliknama sesuai identitas pemilik yang baru.

19 Wawancara dengan Kepala Unit Administrator Pelayanan PKB dan BBNKB Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Tanggal 7 Januari 2014

(17)

b. Kesenjangan tehnis dalam pelayanan pada Wajib Pajak

Pelaksanaan pungutan PKB dikaitkan dengan pengurusan STNK dan pembayaran SWDKLLJ. Pada saat ini segala sesuatu yang berkaitan dengan pembayaran PKB dilakukan dengan komputer, dari mulai input data, editing, penetapan, pembayaran dan pendistribusian dan juga pengarsipannya sebagian besar telah menggunakan komputer. Akan tetapi partner kerja dari Kepolisian dalam beberapa hal masih dilakukan secara manual, sebagai contoh penulisan BPKB, Cek Phisik KBM, Pengesahan STNK, Registrasi Buku Induk KBM.

Padahal hal tersebut berkaitan dengan keakuratan data dan percepatan serta penyederhanaan prosedure pelayanan pada masyarakat wajib pajak kendaraan bermotor.

c. Gedung UP3AD / Samsat yang kurang memadai.

Perkembangan jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat dari tahun ketahun belum diimbangi dengan penyediaan tempat pelayanan kepada wajib pajak yang memadai, sehingga mengurangi kenyamanan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak kendaraan bermotor.

d. Pembayaran PKB dengan sistim on line.

Pembayaran PKB dengan sistim on line dimana wajib pajak dapat membayar PKB di UP3AD/Samsat di seluruh Sumatera Utara, merupakan suatu langkah maju dalam pelayanan kepada masyarakat wajib pajak. Akan tetapi kebijakan tersebut dirasa masih kurang effisien karena pembayaran PKB sistim On Line hanya diperuntukkan bagi pelayanan Pembayaran PKB dan Pengesahan STNK saja, sedangkan pembayaran PKB yang berkaitan dengan perubahan STNK seperti penggantian STNK; Ganti Pemilik dan sebagainya tidak dapat dilayani secara On Line.

e. Pembayaran lewat Bank

Disamping pembayaran PKB secara on line di UP3AD/Samsat seluruh Sumatera Utara, pembayaran PKB dan BBN.KB juga dapat dilakukan melalui Bank yang ditunjuk/Banking System, dalam hal ini Bank Sumut dan BRI.

Namun demikian untuk proses administrasinya tetap harus dilakukan melalui UP3AD/Samsat setempat dimana Wajib Pajak berdomisili.

(18)

f. Banyaknya obyek tunggakan pajak kendaraan bermotor baik yang disebabkan oleh kelalaian wajip pajak dalam memenuhi kewajibanya mebayar pajak maupun disebabkan oleh faktor-faktor yang lainnya seperti misalnya kendaraan dalam kondisi rusak berat/sudah tidak dipergunakan tetapi wajib pajak tidak melaporkan ke Kantor UP3AD/Samsat.

g. Data Super KPKB yang kurang akurat

Super KPKB adalah surat pemberitahuan yang dikirimkan via Pos kepada para wajib pajak kendaraan bermotor yang berisi tentang besaran jumlah pembayaran pajak yang harus dipenuhi sesuai dengan tanggal jatuh tempo.

Terkadang data yang tertera dalam Super KPKB kurang akurat karena program komputer data base Samsat yang kurang sempurna, sehingga pada saat pengurusan pembayaran pajak sering terjadi jumlah penetapan pajak tidak sama dengan jumlah yang tertera di Super KPKB.

Upaya-upaya yang dilakukan pihak Samsat dalam memberikan pelayanan yang terbaik salah satunya dengan memberikan pelayanan ekonomis yaitu memberikan wujud pelayanan yang terjangkau, tidak mahal dan pengenaan biaya perhitungan tahunan. Pelayanan yang ekonomis yang diterapkan Samsat harus didasari oleh peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengenaan pajak atau retribusi surat kendaraan dalam rangka tidak menimbulkan pungutan liar atau pemungutan yang tidak sah guna mewujudkan efektivitas pelayanan.20

Pelayanan publik yang diterapkan pihak Samsat harus memiliki dimensi pelayanan yang adil yaitu memberikan pelayanan pada semua orang tanpa membedakan status sosial, ekonomi dan kesukuan dengan selalu mempertimbangkan pelayanan yang tidak diskriminatif, nepotisme dan adanya hubungan yang tidak adil dalam melayani publik.

E. Kesimpulan Dan Saran 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

20 Ibid

(19)

a. Kebijakan publik dalam bidang perpajakan adalah Pelayanan Kantor Bersama Samsat melibatkan 3 (tiga) instansi yaitu, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Ditlantas Polda) dan PT Jasa Raharja (Persero). Ketiga instansi ini bekerja sama melayani masyarakat dan bernaung dibawah satu atap atau satu kantor yang disebut dengan sistim Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (Samsat).

b. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah Kota Medan, Pajak Kendaraan Bermotor dinyatakan bahwa Dengan nama PKB dipungut pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor yang terdaftar di Daerah

c. Pelayanan pajak dan Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan adalah Pelayanan Kantor bersama samsat selama ini sering mendapat sorotan tajam dari masyarakat, terutama yang berurusan dengan kantor tersebut. Sorotan dilakukan karena lambatnya proses pelayanan pengurusan pembayaran PKB, BBN-KB, SWDKLLJ, maupun STNK.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran dalam penelitian ini adalah:

a. Diharapkan dengan kebijakan publik dibidang perpajakan untuk dapat memberikan pelayanan publik semaksimal mungkin kepada masyarakat wajib pajak kendaraan bermotor di kota Medan khususnya .

b. Diharapkan dengan adanya Peraturan daerah tentang PKB dan BBN-KB penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor perlu diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di UP3AD/Samsat dari semua unsur, sehingga untuk kedepannya akan tercapai penerimaan pajak kendaraan bermotor yang optimal dan sistim pelayanan yang memberikan kepuasan kepada wajib pajak.

c. Kurang memadainya gedung yang ada selama ini, hendaknya dilakukan pembangunan loket-loket pembayaran, sehingga hasil akhir yang diperoleh adalah tempat pelayanan yang betul-betul sesuai dengan harapan wajib pajak.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abimanyu, A. 2009. Tantangan Kebijakan Fiskanl 1998-2009; dari Krisis Asia ke Krisis Global. Kompas : Era Baru Kebijakan Fiskal.

J. Kaloh. 2007. Mencari bentuk otonomi daerah; suatu solusi dalam menjawab kebutuhan local dan tantangan global. Jakarta: Rineka Cipta.

Jhonny Ibrahim.2006. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif.

Malang: Bayumedia Publishng.

Ronny Hanitijo Soemitro.1994. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ridwan. HR.2006. Hukum Administrasi Negara, Jakarta, Rajawali Pers.

Prajudi Atmosudirdjo.2001. Hukum Administrasi Negara, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Pasolong, 2007. Harbani. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta.

Soerjono Soekanto dan Srimamudji, 2001. Penelitian Hukum Normatif, Jakarta:

Ind-Hillco.

Sinambela, Lijan Poltak, dkk.2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori Kebijakan dan Implementasi, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta.

Said Zainal Abidin.2004. Kebijakan Publik, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.

Soerjono Soekanto.2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum, rajawali Press,Jakarta.

Wacana HAM. Pandangan Publik yang memprihatinkan Edisi 17, Tahun III, 15 Oktober 2005.

William N. Dann. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, ed II, Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada Press.

Waluyo. 2007. Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan Implementasinya dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah). Bandung: Mandar Maju

(21)

B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

TAP MPR No. XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Otonomi Daerah

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Kota Medan

UP3AD Kota Medan; Program Kerja UP3AD Kota Medan Tahun 2009.

C. Internet

Nurfaradilaa.Blogspot.Com/2013/04/Hubungan-Pemerintah-Pusat- Dengan_24.Html, diakses tanggal 16 Januari 2014

Binus.ac.id/Doc/Bab1Doc/2011-2-00411-AK%20Bab1001.doc, diakses tanggal 1 Desember 2013

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27875/3/Chapter%20II.pdf, diakses tanggal 1 Oktober 2013

D. Wawancara

Wawancara dengan PL. Kasi PKDA tanggal 7 Januari 2014

Wawancara dengan salah satu wajib pajak di Kantor Bersama SAMSAT Kota Medan Tanggal 7 Januari 2014

Wawancara dengan Kepala Unit Administrator Pelayanan PKB dan BBNKB Pendapatan Kota Medan Tanggal 7 Januari 2014

Wawancara dengan salah satu wajib pajak di Kantor Bersama SAMSAT MedanTanggal 26 September 2008

Referensi

Dokumen terkait

Pihak pengelola pasar (Dinas Pasar ditingkat kebijakan dan Perusahaan Daerah) harus memiliki visi dan misi yang jelas tentang arah dan bentuk pasar tradisional

e) Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.. landasan yuridis perubahan paradigma sifat CSR dari voluntary menjadi mandator. Apalagi bagi perusahaan yang

Menimbang, bahwa menurut hemat hakim, pidana terhadap anak yang berkonflik dengan hukum adalah merupakan hal yang refresif akibat perbuatan yang dilakukan karena

Dalam hal pengurusan Sertipikat Kepemilikan Hunian Rumah Susun peranan Para Tergugat masih sangat diperlukan, karena sertipikat tersebut masih tercatat atas nama PT

Skripsi ini mengemukakan permasalahan mengenai bentuk-bentuk pelanggaran terhadap perempuan korban perang di Suriah ditinjau menurut hukum internasional, diantara banyak

3. suatu sebab yang halal. Pos Indonesia bergerak dalam bidang jasa, maka faktor yang sangat penting yang perlu di perhatikan adalah kepercayaan pengguna jasa, dimana

a) Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat, terdiri dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek penelitian. Bahan hukum primer yang

Maka, atas pertimbangan tersebutlah Majelis Hakim menyatkan bahwa terdakwa harus dilepaskan dari tuntutan hukum (ontslag van rechtvervolging). Dari pemaparan