• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YURIDIS MENGENAI PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA PADA PENULISAN DI APLIKASI WATTPAD DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

2014 TENTANG HAK CIPTA

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh:

EM.MIYA BR SEMBIRING 160200151

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2020

(2)
(3)

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NAMA : EM.MIYA BR SEMBIRING

NIM : 160200151

DEPARTEMEN : HUKUM KEPERDATAAN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS YURIDIS MENGENAI PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA PADA PENULISAN DI APLIKASI WATTPAD

DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Dengan ini menyatakan :

1. Skripsi yang saya tulis bukan ciplakan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain.

2. Apabila terbukti di kemudian hari skripsi tersebut adalah ciplakan, maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggungjawab saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

Medan, Juli 2020

Em.Miya br Sembiring 160200151

(4)

i

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis dalam setiap tahapan kehidupan penulis sehingga dapat melewati masa perkuliahan sampai pada tahap pengerjaan skripsi yang dapat terselesaikan dengan judul

:”ANALISIS YURIDIS MENGENAI PELINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA PADA PENULISAN DI APLIKASI WATTPAD DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA”

Penulisan skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi tugas dan syarat untuk meraih gelar Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara dimana hak tersebut merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa/i yang ingin menyelesaikan perkuliahannya. Meskipun begitu, penulis menyadari bahwa didalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dari segi substansi maupun kata- perkata, sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar kemudian skripsi ini menjadi lebih baik.

Penulisan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan para pihak, sehingga dalam kesempatan ini, dengan rendah hati dan tanpa mengurangi rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan dukungan secara langsung maupun tidak langsung terhadap penulisan skripsi ini.

(5)

ii

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara;

2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

3. Bapak Prof. Dr. O.K. Saidin, S.H., M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktu untuk membimbing dan mengarahkan, memberikan masukan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini;

4. Ibu Puspa Melati Hasibuan, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

5. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

6. Prof. Dr. Rosnidar Sembiring, S.H., M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

7. Bapak Syamsul Rizal, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

8. Ibu Dr. Marianne Magda, S.H., Mkn., selaku Dosen Pembimbing II yang telah menyediakan waktu untuk membimbing dan mengarahkan, memberikan masukan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini;

(6)

iii

9. Seluruh Dosen dan Staff pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

10. Kepada abang dan kakak penulis, Joey Almen Brahmana, Jimmy Carter Brahmana, Prima Ayu Julita br Kaban, A.Md., Emma Sri Winda br Barus, Amd.KL yang selalu mendukung dan menyemangati baik secara langsung ataupun tidak;

11. Kepada keponakan-keponakan penulis, Em. Carel Almen Brahmana, Jevan Raphael Brahmana, Jocelyn Fayola br Brahmana yang selalu menghibur penulis;

12. Kepada kakak-kakak penulis, Ririn Aprilyani Caroline br Tarigan, S.H., Lavenia Eonike Sonianta br Surbakti, S.H, Sari Natalia br Sitepu, S.H., Ekinia Karolin br Sebayang, S.H., dan Theofeni Yudea br Bangun, S.H yang selalu memberi dukungan dan memberi saran kepada penulis;

13. KepadaSahabat penulis, Ade Saka Putra Bangun, yang selalu memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi;

14. Kepada sahabat penulis dari SMA, Feronika Stefani, S.I.Kom., Laveda Epata Alexandra Silangit, Tesalonika V Sibero, Putri Gily De La Glory br Ginting, S.Ked yang selalu mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis;

15. Kepada Olivia Phinta Bakara, S.H yang selalu membantu, memberi semangat, dan mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini dan Kak

(7)

iv

Nadya Putri Karoza br Ginting, S.H yang selalu membantu dan memberi masukan untuk menyelesaikan skripsi ini;

16. Kepada Anesa Putri Simamora, S.H, Sarah Roh Dearni Sinaga, S.H., Artanta Meliani Sitepu, S.H yang selalu memberi masukan dan membantu penulis dalampenyelesaian skripsi ini dari awal sampai selesai;

17. KepadaRiko Wiranta Tarigan, Dwiky Jeremia Sinulingga, Febry W. I.

Tarigan, Bang Yosua Opaldi Bangun, S.H., Azarya Rizky Purba, Yoga Alexander Depari, Kaliaga Sinuraya, Dewantara Sebayang, S.H., Deva Andika Tarigan yang selalu membantu dan memberi dukungan atas penyelesaian skripsi ini;

18. Kepada Adik Penulis Amabel Odelia Br Bangun yang selalu menyemangati, memahami, mendoakan, dan membantu penulis;

19. Kepada keluarga besar IMKA ERKALIAGA FH USU, Emeia Rimtha Depari, S.H, Shalsali Amelia Ketaren, Adini Putri Tambun, Thry Syevia Bukit, Debi Lorensya Tarigan, Dhea Karunia S. Tarigan, Yosmikha K.

Sembiring, Sipi Hizkia B Sembiring, Myriam Ezra Sembiring, Cindy P Tarigan, Maria A Sitepu, dan kepada yang lainnya yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu per satu;

20. Kepada teman-teman seperjuangan Stambuk 2016 di Fakultas Hukum USU atas dukungan dan doa-Nya selama ini, arahan serta saran yang bermanfaat kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

(8)

v

Ucapan terimakasih teristimewa kepada Orangtua tercinta, Halben Brahmana dan Menna Muli br Tarigan yang selalu mendoakan, memperhatikan, menyemangati dan memberi dukungan secara terus-menerus dalam penyelesaian skripsi ini

Atas semua dukungan tersebut, kiranya Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan karunia-Nya dan balasan berlipat ganda.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2020 Penulis

Em.Miya br Sembiring 160200151

(9)

vi ABSTRAK Em.Miya br Sembiring*

O.K Saidin**

Marianne ***

Wattpad merupakan aplikasi yang menyediakan tulisan fiksi dan non fiksi dengan berbagai genre atau jenis. Dan memungkinkan bagi penggunanya untuk mengembangkan kemampuan menulis dan mengembangkan minat bacanya.

Dengan dimudahkannya masyarakat untuk mempublikasikan karya sastra serta membaca karya sastra di aplikasi Wattpad, tidak menutup kemungkinan adanya pelanggaran-pelanggaran hak cipta didalam. Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat judul skripsi; “Analisis Yuridis mengenai Pelindungan Hukum terhadap Pelanggaran Hak Cipta pada Penulisan di Aplikasi Wattpad Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta”, yang memiliki rumusan masalah yaitu bagaimana pengaturan mengenai ‘menulis’,dalam Undang- Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, bentuk pelanggaran di aplikasi wattpad dan upaya penyelesaian sengketa apabila terjadi pelanggaran di aplikasi wattpad.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis yaitu menggambarkan, menelaah, menganalisa peraturan perundang-undangan yang berlaku dihubungkan dengan teori hukum yang berkaitan dengan perlindungan Hak Cipta pada umumnya. mengetahui perlindungan hukum terhadap penulis di aplikasi wattpad dan penerapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data primer yaitu Undang- Undang No. 28 Tahun tentang Hak Cipta, sekunder yaitu buku-buku mengenai Hak Cipta dan internet, tersier yaitu Kamus Hukum, jurnal, dan KBBI. Data akan dianalisa dengan metode analisis kualitatif.

Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah mengatur mulai dari pengertian Hak Cipta sampai sanksi apabila melakukan pelanggaran Hak Cipta. Bentuk pelanggaran yang sering terjadi di aplikasi wattpad adalah memplagiat hasil karya orang lain, berupa cerita, gambar, dan media tanpa persetujuan pemilik karya. Upaya penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui penyelesaian sengketa di luar pengadilan (non litigasi) yang dapat dilakukan melalui beberapa cara yakni mediasi, negosiasi, konsiliasi, arbitrase dan Penyelesaian sengketa melalui pengadilan (litigasi) ada dua jalur yang dapat digunakan yaitu jalur keperdataan yang mengajukan gugatan perdata dan jalur kriminalitas dengan tuntutan pidana.

Kata Kunci: Wattpad, Hak Cipta

*Mahasiswa Hukum Keperdataan FH USU

**Dosen Pembimbing I, Departemen Hukum Keperdataan FH USU

***Dosen Pembimbing II, Departemen Hukum Keperdataan FH USU

(10)

vii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penulisan ... 5

D. Manfaat Penulisan... 5

E. Keaslian Penulisan ... 6

F. Tinjauan Kepustakaan ... 6

G. Metode Penelitian ... 12

H. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA A. Pengertian Hak Cipta ... 18

B. Cara Memperoleh Hak Cipta ... 20

C. Jenis Ciptaan yang Di Lindungi ... 27

D. Hak-hak yang Terkandung Dalam Hak Cipta ... 31

BAB III PELANGGARAN DAN PELINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA A. Pelanggaran Hak Cipta... 41

(11)

viii

B. Pelanggaran Hak Cipta di Aplikasi Wattpad ... 46 C. Tujuan Pelindungan Hukum Terhadap Hak Cipta... 54 D. Bentuk-bentuk Pelindungan Hukum Terhadap Hak

Cipta ... 58

BAB IV ANALISIS YURIDIS MENGENAI PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA PADA

PENULISAN DI APLIKASI WATTPAD DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

A. Faktor-faktor Terjadinya Pelanggaran Terhadap Penulisan pada Aplikasi ... 67 B. Upaya Penyelesaian Sengketa Apabila Terjadi Pelanggaran

Hak Cipta melalui Wattpad ... 73 C. Akibat Hukum yang Di Berikan jika Ada Pelanggaran atau

Plagiat Terhadap Suatu Hak Cipta ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 89 B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93 LAMPIRAN

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis bukan suatu tindakan yang mudah untuk dilakukan, ada beberapa orang dengan mudah untuk berbicara akan tetapi memiliki kesulitan untuk menuliskan kembali apa yang telah diucapkan. Begitu juga sebaliknya, ada beberapa orang yang pandai menulis sekaligus berbicara. Karya tulis merupakan sebuah gagasan dari olah pikir seseorang yang dihasilkan dari pengamatan atau karangan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, karya tulis memiliki beberapa ragam antara lain karya tulis ilmiah, karya tulis non ilmiah, dan karya tulis popular1.Karya tulis menjadi salah satu hobi bahkan profesi bagi sebagian besar kalangan, hal ini dapat dilihat dari hasil karya tulis dari zaman ke zaman semakin marak, terutama dalam bidang karya tulis sastra atau dikenal dengan karya tulis non ilmiah salah satunya yaitu Novel.

Secara umum karya dapat diartikan sebagai hasil akal budi, kreasi, atau ciptaan, menurut kamus ilmiah popular sastra berarti kitab, tulisan, karangan, buku ilmu kesusastraan. Kata kesusastraan berasal dari bahasa sanskerta yaitu “susastra”

yang berarti “bagus” sedangkan kata sastra sendiri berarti “buku”, “tulisan”, atau

“huruf”. Tambahan kata Ke-an pada kata kesusastraan berarti “sesuatu yang berhubungan dengan sastra”.

1 Muhammad Bukhori , “Pengertian dan Jenis Karya Tulis”, https://karyapemuda.com/karya-tulis (di akses pada 28 Februari 2020, pukul 14:14)

(13)

Dengan demikian kata kesusastraan dapat diartikan “susunan tulisan yang memiliki nilai-nilai kebaikan yang ditulis dalam bentuk bahasa yang indah”.2 Untuk mewujudkan nilai seni yang baik, karya sastra disusun dengan menggunakan tata bahasa yang indah hal ini bertujuan untuk menimbulkan kesan yang mendalam terhadap pembaca.

Perkembangan teknologi setiap tahun semakin maju. Sejalan dengan perkembangan tersebut, dunia sastra pun mendapat dampaknya yaitu dengan adanya sastra siber atau disebut oleh masyarakat sebagai sastra yang berbasis teknologi atau internet contohnya aplikasi wattpad. Wattpad merupakan sebuah komunitas online bagi para penulis dan termasuk kedalam salah satu media sastra siber yang sering digunakan. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan blog. Pengguna membuat akun gratis untuk mulai membaca atau menulis di wattpad. Keunikan itulah yang membuat masyarakat menganggap bahwa wattpad sebuah wadah atau komunitas online yang tepat bagi mereka yang ingin memberikan karyanya untuk dibaca, membaca karya orang lain atau bahkan mereka yang ingin karyanya diterbitkan menjadi buku.

Wattpad pertama kali diluncurkan pada Desember 2006, hasil kolaborasi antara Allen Lau dan Ivan Yuen. Basis wattpad sendiri berada di Toronto, Kanada.3Wattpad kini telah memiliki ribuan atau bahkan jutaan penulis serta

2 Supratman Abdul Rani dan Yani Maryani, “Intisari Sastra Indonesia”, Bandung: CV. Pustaka Mulia, 2004, hlm. 12

3 Wikipedia. “Wattpad” , https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wattpad (diakses pada 04 Maret 2020, pukul 00:07)

(14)

pembaca. Visi dari wattpad yaitu untuk menghibur dan menghubungkan dunia dengan sebuah cerita.

Wattpad merupakan aplikasi yang menyediakan tulisan fiksi dan nonfiksi dengan berbagai genre atau jenis. Tulisan fiksi seperti seperti novel horor, romantis, misteri, komedi maupun tulisan non fiksi seperti tips kepenulisan buku motivasi dan sebagainya.

Aplikasi wattpad ini memungkinkan bagi penggunanya untuk mengembangkan kemampuan menulis dan mengembangkan minat bacanya.

Wattpad dapat diakses melalui website www.wattpad.com atau bisa mengunduh aplikasi ini di Playstore dan Appstore melalui ponsel.

Cerita-cerita yang ditulis pada aplikasi wattpad sudah banyak yang diterbitkan oleh penerbit menjadi buku, bahkan buku yang sudah diterbitkan tersebut menjadi best seller di toko buku. Buku-buku yang menjadi best seller salah satunya adalah buku yang berjudul Dear Nathan dan ceritanya diangkat menjadi sebuah film yang berjudul sama dengan bukunya, yaitu “Dear Nathan” yang tayang di bioskop pada 23 Maret 2017. Selain itu, buku yang best seller lainnya adalah The Perfect Husband, The Holy Children, dan masih banyak lagi. Dengan banyaknya buku yang diterbitkan dari wattpad dan menjadi best seller, tentu hal ini juga dipengaruhi oleh tingginya minat pembaca yang menjadikan buku-buku tersebut menjadi diterbitkan dan best seller.

Pembaca tidak lagi hanya sebagai pembaca biasa dalam wattpad, pembaca juga dapat ikut andil dalam memberikan respon berupa komentar pada kolom yang

(15)

telah disediakan. Sehingga, pembaca dapat dengan bebas memberikan penilaian terhadap karya tersebut. Ketertarikan pembaca terhadap suatu karya dapat dilihat dari tanggapannya terhadap unsur instrinsik serta unsur kesan. Misalnya, menurut tanggapan pembaca ditemukan tokoh utama suatu cerita atau kesan atas karya yang telah dibacanya yang dapat berupa positif maupun negatif. Pembaca dapat juga membagikan cerita tersebut kepada pengguna lain atau nonpengguna wattpad melalui jaringan media sosial lainnya. Itu berarti, di dalam wattpad tidak hanya penulis yang aktif tetapi pembaca juga dapat ikut berperan aktif.

Dengan dimudahkannya masyarakat untuk mempublikasikan karya sastra serta membaca karya sastra tersebut di aplikasi wattpad, tidak menutup kemungkinan adanya pelanggaran-pelanggaran hak cipta didalam. Menurut pedoman konten wattpad menyatakan bahwa “memuat karya orang lain tanpa persetujuan legal, mereka sangat dilarang berlaku untuk semua cerita, gambar, dan media, serta adaptasi atau sedikit perubahan cerita, seperti mengganti nama adalah pelanggaran terhadap hak cipta. Tidak menutup kemungkinan juga pelanggaran yang terjadi akan menimbulkan resiko yang tinggi terhadap pelaku.

Berdasarkan uraian diatas, maka penyusun tertarik untuk mengetahui pelanggaran-pelanggaran Hak Cipta apa saja yang terjadi di dalam aplikasi wattpad serta menerapkan pelindungan hukum hak cipta pada penulisan karya sastra yang berada di aplikasi wattpad berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta dengan judul skripsi :Analisis Yuridis mengenai Pelindungan Hukum terhadap Pelanggaran Hak Cipta pada Penulisan di Aplikasi Wattpad Ditinjau dari Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penulisan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaturan mengenai ‘menulis’, dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

2. Bagaimana bentuk pelanggaran dalam hal penulisan di aplikasi Wattpad 3. Bagaimana upaya penyelesaian sengketa apabila terjadi pelanggaran

Hak Cipta melalui Wattpad C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaturan mengenai ‘menulis’, dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

2. Untuk mengetahui bentuk pelanggaran dalam hal penulisan di aplikasi Wattpad

3. Untuk mengetahui upaya penyelesaian sengketa apabila terjadi pelanggaran Hak Cipta melalui Wattpad

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang didapat dari hasil penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, dari tulisan ini diharapkan dapat memberi suatu sumbangan pemikiran mengenai pelindungan hukum dalam ilmu Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), khususnya bidang hak cipta atas pelanggaran hak cipta pada penulisan di aplikasi wattpad serta

(17)

bagaimana upaya penyelesaiannya jika terjadi pelanggaran hak cipta di aplikasi wattpad.

2. Secara praktis, tulisan ini diharapkan dapat menambah ilmu dan memperluas wawasan bagi penulis dan pembaca di aplikasi wattpad E. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini didasarkan atas ide atau gagasan penulis. Telah dilakukan penelusuran di Perpustakaan Fakultas Hukum USU oleh Petugas Pustaka bahwa judul skripsi Analisis Yuridis mengenai Pelindungan Hukum terhadap Pelanggaran Hak Cipta pada Penulisan di Aplikasi Wattpad Ditinjau dari Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta ini tidak ditemukan dan tidak ada yang mirip. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa skripsi ini adalah asli.

Skripsi ini diproses melalui pemikiran penulis, referensi dari peraturan- peraturan, buku-buku, kamus hukum, internet, bantuan dari pihak-pihak yang berkompeten dalam bidangnya yang berkaitan dengan skripsi ini. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

F. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian Hak Kekayaan Intelektual

Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari hasil olah pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Menurut OK. Saidin, hak kekayaan intelektual adalah hak kebendaan, hak atas sesuatu benda

(18)

yang bersumber dari hasil kerja otak dan hasil kerja rasio.4 Hasil kerja otak itu kemudian dirumuskan sebagai intelektualitas. Orang yang optimal memerankan kerja otaknya disebut sebagai orang yang terpelajar, mampu menggunakan rasio, mampu berpikir secara rasional dengan menggunakan logika, karena itu hasil pemikirannya disebut rasional dan logis.5

Secara substantif pengertian Hak Kekayaan Intelektual dapat dideskripsikan sebagai hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Karya-karya intelektual tersebut di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra maupun teknologi, dilahirkan dengan pengorbanan tenaga, waktu, dan bahkan biaya. Adanya pengorbanan tersebut menjadikan memiliki nilai.apabila ditambah dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati, maka nilai ekonomi yang melekat menumbuhkan konsepsi kekayaan (Property) terhadap karya-karya intelektual.6

Pengenalan Hak Kekayaan Intelektual sebagai hak milik perorangan yang tidak berwujud dan penjabarannya secara lugas dalam tatanan hukum positif terutama dalam kehidupan ekonomi merupakan hak baru di Indonesia. Dari sudut pandang Hak Kekayaan Intelektual, aturan tersebut diperlukan karena adanya sikap penghargaan, penghormatan, dan perlindungan tidak saja akan memberikan rasa aman, tetapi juga mewujudkan iklim yang kondusif bagi peningkatan semangat atau gairah untuk menghasilkan karya-karya inovatif, inventif, dan produktif.7

4 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intelecctual Property Rights), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015, hlm.9.

5Ibid, hlm.10.

6 Eddy Pelupessy, Hak Kekayaan Intelektual, Malang: Intelegensia Media, 2017, hlm.2.

7Ibid, hlm.3.

(19)

2. Pengertian Hak Cipta

Menurut ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.8

Perbandingan terhadap pengertian hak cipta.

Yang pertama, berdasarkan Pasal 1 dalam Auteurswet 1912 diatur,

Hak cipta adalah hak tunggal dari pencipta, atau hak dari yang mendapatkan hak tersebut, atas hasil ciptaannya dalam lapangan kesusasteraan, pengetahuan dan kesenian, untuk mengumumkan dan memperbanyak dengan mengingat pembatasan-pembatasan yang ditentukan oleh Undang-Undang.9

Yang kedua, berdasarkan Universal Copyright Convention dalam pasal V diatur,

Hak cipta meliputi hak tunggal si pencipta untuk membuat, menerbitkan dan memberi kuasa untuk membuat terjemahan dari karya yang dilindungi perjanjian ini.10

8 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 1 butir 1

9 BPHN, Seminar Hak Cipta, Jakarta: Bina Cipta, 1976, hlm.44.

10Ibid, hlm.45.

(20)

Jika dicermati batasan pengertian yang diberikan oleh ketiga ketentuan diatas, maka hampir dapat disimpulkan bahwa ketiganya memberikan pengertian yang sama, yakni hak cipta merupakan hak khusus atau hak eksklusif yang dimiliki oleh pencipta.11

3. Prinsip Dasar Hak Cipta

Hak Cipta mengandung beberapa prinsip dasar (basic principles) yang secara konseptual digunakan sebagai landasan pengaturan Hak Cipta di semua negara, baik itu menganut Civil Law System maupun Common Law System.

Beberapa prinsip yang dimaksud adalah:12

1. Yang dilindungi Hak Cipta adalah ide yang telah terwujud dan asli.

Prinsip ini adalah prinsip yang paling mendasar dari pelindungan Hak Cipta, maksudnya yaitu bahwa Hak Cipta hanya berkenaan dengan bentuk perwujudan suatu Ciptaan. Prinsip ini dapat diturunkan menjadi beberapa prinsip lain sebagai prinsip-prinsip yang berada lebih rendah atau sub-principles, yaitu :

a. Suatu Ciptaan harus mempunyai keaslian (orisinil) untuk dapat menikmati hak-hak yang diberikan oleh Undang-Undang. Keaslian sangat erat hubungannya dengan perwujudan suatu Ciptaan.

b. Suatu Ciptaan, mempunyai Hak Cipta jika Ciptaan yang bersangkutan diwujudkan dalam bentuk tulisan atau bentuk material

11 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, bagian Penjelasan Pasal 2

12 Eddy Damian, Hukum Hak Cipta, Bandung : PT. Alumni, 2005, Hlm. 98

(21)

yang lain. Ini berarti suatu ide atau suatu pikiran belum merupakan suatu Ciptaan.

c. Karena Hak Cipta adalah hak eksklusif dari pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, hal tersebut berarti bahwa tidak ada orang lain yang boleh melakukan hak tersebut tanpa seizin pencipta dan pemegang hak cipta.

2. Hak Cipta timbul dengan sendirinya (otomatis)

Suatu Hak Cipta akan eksis pada saat seorang pencipta mewujudkan idenya dalam bentuk yang berwujud, dengan adanya wujud dari suatu ide maka suatu Ciptaan akan lahir dengan sendirinya. Ciptaan tersebut dapat diumumkan atau tidak diumumkan, tetapi jika suatu Ciptaan tidak diumumkan kedua-duanya dapat memperoleh Hak Cipta.

3. Suatu Ciptaan tidak selalu perlu diumumkan untuk memperoleh suatu Hak Cipta. Suatu Ciptaan yang diumumkan maupun yang tidak diumumkan kedua-duanya dapat memperoleh Hak Cipta.

4. Hak Cipta suatu Ciptaan merupakan suatu hak yang diakui hukum (legal right) yang harus dipisahkan dan harus dibedakan dari penguasaan fisik suatu Ciptaan.

5. Hak Cipta bukan hak mutlak (absolut)

Hak cipta bukan merupakan suatu monopoli mutlak melainkan hanya suatu limited monopoli terbatas. Hak cipta secara konseptual tidak mengenal konsep monopoli penuh, sebab mungkin saja seorang pencipta menciptakan suatu ciptaan yang sama dengan ciptaan yang

(22)

telah tercipta lebih dahulu, dengan syarat tidak terjadi suatu bentuk penjiplakan atau plagiat, asalkan Ciptaan yang tercipta kemudian tidak merupakan duplikasi atau penjiplakan murni dari Ciptaan terdahulu.

4. Wattpad

Dengan pesatnya berkembang media sosial semakin banyak aplikasi yang dapat memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan teman ataupun kerabat. Jenis aplikasi dan fungsinya juga berbeda-beda antar aplikasi satu dengan aplikasi yang lainnya. Seperti twitter pasti memiliki banyak perbedaan dengan instagram, selain dua jenis aplikasi tersebut masih banyak jenis aplikasi lain yang memiliki fungsi yang berbeda seperti wattpad.

Wattpad merupakan salah satu jenis aplikasi yang berfungsi bagi penggunanya untuk membagikan karya tulis yang dihasilkan, dengan kata lain wattpad merupakan aplikasi yang diperuntukkan untuk komunitas online (pembaca atau penulis) untuk membagikan karya tulis mereka baik puisi, novel, cerita pendek, ataupun cerita bersambung.13

Selain bagi penulis seorang pembaca juga memiliki keuntungan dengan adanya aplikasi wattpad, bagi seseorang yang mempunyai hobi membaca karya sastra dengan mudah mendapatkan karya yang hendak dibaca dengan mengunjungi situs website www.wattpad.com atau diunduh melalui Playstore atau Appstore

13 Elkia Aulia, Wattpad Aplikasi Keren Bagi Para Penulis dan Pembaca, www.kompasiana.com diakses pada 11 Maret 2020 pukul 19.10

(23)

secara gratis dengan mencantumkan nama dan alamat e-mail pengguna untuk login, yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

G. Metode Penelitian

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian adalah usaha untuk menghimpun serta menemukan hubungan-hubungan yang ada antara fakta yang diamati secara seksama, sistematis dan menggunakan metode dan teknik tertentu.14

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.15

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif-empiris. Dalam Penelitian hukum empiris dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu dengan melakukan wawancara kepada beberapa penulis cerita di aplikasi wattpad dan cerita tersebut sudah pernah diterbitkan wattpad menjadi buku.

Sedangkan penelitian hukum normatif dilakukan melalui kajian terhadap

14 Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: PT. Kadja Grafindo Persada, 2007

15 Amiruddin dan H.Zainal Asikin, Pengantar Mode Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hlm.25

(24)

peraturan Perundang-Undangan dan bahan-bahan hukum yang berhubungan dengan skripsi ini.

Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis. Deskriptif dalam arti bahwa penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan, menelaah dan menganalisa peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dihubungkan dengan teori hukum yang berkaitan dengan perlindungan Hak Cipta pada umumnya.16 Sifat analisis yang dicerminkan dalam penelitian ini adalah mengetahui perlindungan hukum terhadap penulis di aplikasi wattpad dan penerapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

2. Sumber Data Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yang digunakan adalah Undang-Undang Hak Cipta No.28 Tahun 2014 dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan objek penelitian.

2. Bahan Hukum Sekunder

Bahan-bahan berupa buku-buku berkaitan dengan hak cipta, internet, serta tulisan lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

16 Zainuddin Ali, Metode Penelitiaan Hukum, Jakarta: Sinar Grafik, 2009, hlm.12

(25)

3. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti Kamus Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah dan jurnal ilmiah, serta internet yang menjadi tambahan bagi penulisan skripsi ini sepanjang memuat informasi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam suatu penelitian sangat diperlukan, karena dengan adanya data akan sangat menunjang dalam penulisan. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Penelitian Kepustakaan (library research)

Penelitian ini adalah mengumpulkan data dari referensi-referensi yang mendukung terhadap penelitian ini berupa jurnal, peraturan Perundang-Undangan, karya ilmiah dibidang Hak Kekayaan Intelektual dan hak cipta, kamus hukum, dan kamus umum.

b. Penelitian Lapangan (field research)

Penulis melakukan studi lapangan dengan menggunakan wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan informasi dan data dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan langsung maupun tidak langsung kepada beberapa penulis cerita di aplikasi wattpad dan cerita tersebut sudah pernah diterbitkan wattpad menjadi buku.

(26)

4. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan suatu hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah apa yang akan dibahas dan hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi.

Metode kualitatif dilakukan guna mendapatkan data secara deskriptif berupa data-data yang akan diteliti. Adapun bahan hukum/data penelitian studi kepustakaan, Peraturan Perundang- Undangan, studi lapangan, dan artikel. Diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga disajikan dalam penulisan yang lebih sistematis guna menjawab permasalahan yang dirumuskan. Cara pengolahan data dilakukan secara deduktif yakni menarik kesimpulan yang bersifat umum terhadap permasalahan konkrit yang dihadapi.

H. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi yang berjudul “Analisis Yuridis mengenai Pelindungan Hukum terhadap Pelanggaran Hak Cipta pada Penulisan di Aplikasi Wattpad Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta” diuraikan

(27)

dalam 5 bab dan tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub bab untuk mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini yang dapat digambarkan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini merupakan gambaran umum yang akan membahas tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA

Dalam Bab ini akan membahas tentang Pengertian Hak Cipta, Cara Memperoleh Hak Cipta, Jenis Ciptaan yang Dilindungi dan Hak-hak yang Terkandung dalam Hak Cipta.

BAB III PELANGGARAN DAN PELINDUNGAN HUKUM HAK

CIPTA

Dalam Bab ini membahas tentang Pelanggaran Hak Cipta dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pelanggaran Hak Cipta di Aplikasi Wattpad,Tujuan Pelindungan Hukum Terhadap Hak Cipta dan Bentuk- bentuk Pelindungan Hukum Terhadap Hak Cipta.

(28)

BAB IV ANALISIS YURIDIS MENGENAI PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA PADA PENULISAN DI APLIKASI WATTPAD DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Dalam Bab ini membahas tentang Faktor-faktor terjadinya pelanggaran terhadap penulisan pada aplikasi Wattpad, Upaya penyelesaian sengketa apabila terjadi pelanggaran Hak Cipta melalui Wattpad dan Akibat hukum yang diberikan jika ada pelanggaran atau plagiat suatu Hak Cipta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup dari seluruh rangkaian bab- bab sebelumnya, yang akan membahas Kesimpulan berdasarkan uraian skripsi, dan dilengkapi dengan Saran dari hasil penelitian yang telah diteliti dan dibahas dalam skripsi ini. Skripsi ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran wawancara.

(29)

18 BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA

A. Pengertian Hak Cipta

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengatakan bahwa kata “hak cipta”

merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “hak” dan “cipta”.

Kata “hak” berarti kekuasaan untuk berbuat sesuatu karena telah ditentukan oleh Undang-Undang. Sedangkan kata “cipta” menyangkut daya kesanggupan batin (pikiran) untuk mengadakan sesuatu yang baru, terutama di lapangan kesenian.

Sejak ditemukan mesin cetak oleh J. Gutenberg pada abad ke lima belas di Eropa, pada saat itu konsep pelindungan hak cipta mulai tumbuh dan berkembang hingga saat ini, dengan adanya mesin cetak tersebut karya cipta dibidang karya tulis semakin mudah untuk dipublikasikan dengan memperbanyak melalui mesin cetak.

Terjadinya peristiwa tersebut yang awalnya dapat melahirkan copyrights. Pada awal permulaan istilah hak pengarang yang dianggap kurang luas cakupan pengertiannya, dianggap kurang luas karena istilah hak pengarang itu memberikan kesan penyempitan arti, seolah-olah yang dicakup oleh hak pengarang itu hanya hak dari para pengarang saja yang ada sangkut pautnya dengan karang mengarang, maka kemudian digantilah dengan menggunakan istilah hak cipta yang dinilai lebih luas cakupan perlindungannya.17

17 Arif Lutviansori, Hak Cipta dan Perlindungan Folklor di Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, hlm.67.

(30)

Hak cipta merupakan salah satu bagian antara beberapa cabang dari Hak Kekayaan Intelektual. Hak cipta dalam ensiklopedia diartikan sebagai hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan “hak untuk menyalin suatu ciptaan”. Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.18

Hak cipta merupakan suatu elemen penting yang harus diketahui oleh para pencipta yang telah menciptakan suatu karya untuk mendapatkan bukti kepemilikan atas karya ciptanya. Pengaturan Hak Cipta tentu berbeda antara satu Negara dengan Negara yang lain.

Menurut Hutauruk, ada dua unsur penting yang harus terkandung atau termuat dalam rumusan atau terminologi hak cipta yaitu:19

1. Hak moral yang dalam keadaan bagaimanapun, dan dengan jalanapa pun tidak dapat ditinggalkan dari padanya.

2. Hak yang dapat dipindahkan atau dialihkan kepada pihak yang lain (hak ekonomi).

18Ibid, hlm 67-68.

19 OK. Saidin, Op.Cit., hlm.200.

(31)

Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, memberikan pengertian bahwa :20

Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-Undangan.

Hak cipta juga berarti hak alam, dan menurut prinsip ini bersifat absolut dan dilindungi haknya selama si pencipta hidup dan beberapa tahun setelahnya, maka hak itu pada dasarnya dapat dipertahankan terhadap siapa pun yang mempunyai hak itu dapat dipertahankan terhadap siapa pun yang mempunyai hak itu dapat menuntut setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun. Dengan demikian suatu hak absolut memiliki segi balikannya (segi pasif), yaitu bahwa bagi setiap orang mempunyai kewajiban untuk menghormati hak tersebut. Sifat hak cipta adalah bagian dari hak milik yang abstrak (incorporeal property), yang merupakan penguasaan atas hasil kemampuan kerja dari gagasan serta hasil pikiran.21

B. Cara Memperoleh Hak Cipta

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta memberikan pengertian mengenai pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang

20 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 1 butir 1

21 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 1 angka 2

(32)

bersifat khas dan pribadi.22 Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, yang dianggap sebagai Pencipta, yaitu orang yang namanya:23

a. disebut dalam Ciptaan;

b. dinyatakan sebagai Pencipta pada suatu Ciptaan;

c. disebutkan dalam surat pencatatan Ciptaan; dan/atau d. tercantum dalam daftar umum Ciptaan sebagai Pencipta.

Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari pencipta.24

Hak cipta timbul dengan sendirinya (otomatis), suatu hak cipta eksis pada saat seorang pencipta mewujudkan idenya dalam bentuk yang berwujud. Dengan adanya wujud dari suatu ide, suatu ciptaan lahir. Ciptaan yang dilahirkan dapat diumumkan dan dapat tidak diumumkan. Suatu ciptaan yang tidak diumumkan, hak ciptanya tetap ada pada pencipta.25

Suatu ciptaan tidak selalu perlu diumumkan untuk memperoleh hak cipta.

Suatu ciptaan yang diumumkan maupun yang tidak diumumkan kedua-duanya dapat memperoleh hak cipta.26

22 Eddy Pelupessy, Op.Cit., hlm.8.

23 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 31

24 Eddy Pelupessy, Op.Cit.,hlm.8.

25 Arif Lutviansori, Op.Cit., hlm.80.

26Ibid, hlm. 80

(33)

Berdasarkan pengertian hak cipta pada Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.

28 Tahun 2014 pelindungan hak cipta diperoleh secara otomatis ketika suatu ciptaan dilahirkan dalam wujud nyata tanpa perlu dilakukan pendaftaran.

Namun demikian, dianjurkan kepada pencipta maupun pemegang hak cipta untuk mendaftarkan ciptaannya, karena Surat Pendaftaran Ciptaaan dapat diadakan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa dikemudian hari terhadap ciptaan tersebut.27

Yang tidak dapat didaftarkan sebagai ciptaan adalah:28

- Ciptaan di luar bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra - Ciptaan yang tidak orisinil

- Ciptaan yang tidak diwujudkan dalam suatu bentuk yang nyata - Ciptaan yang sudah merupakan milik umum

- Ketentuan yang diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Hak Cipta.

Tata Cara Pencatatan menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal 66:29

1. Pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait diajukan dengan Permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak Terkait, atau Kuasanya kepada Menteri.

27 Eddy Pelupessy, Op.Cit., hlm.11.

28Ibid, hlm.11-12.

29 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 66.

(34)

2. Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara elektronik dan/atau non elektronik dengan:

a. menyertakan contoh Ciptaan, produk Hak Terkait, atau penggantinya;

b. melampirkan surat pernyataan kepemilikan Ciptaan dan Hak Terkait; dan

c. membayar biaya.

Menurut Menteri Kehakiman No. 01.HC.03.01 tahun 1987 ditentukan bahwa permohonan pendaftaran ciptaan diajukan kepada Menteri Kehakiman R.I.

melalui Direktorat Hak Cipta:30

1. Mengisi formulir pendaftaran ciptaan rangkap dua, lembar pertama dibubuhi Materai Rp6.000,00-

2. Di atas kertas folio berganda 3. Ditulis dalam Bahasa Indonesia

4. Ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya 5. Surat permohonan pendaftaran dilampiri:

a. Contoh ciptaan atau penggantinya

b. Bukti kewarganegaraan berupa fotocopy KTP atau paspor dari pencipta, pemegang hak cipta maupun kuasanya

c. Fotocopy NPWP, berdasarkan Surat Edaran Menteri Kehakiman RI No.02-HC.03.01 tahun 1971.

30 Eddy Pelupessy, Op.Cit., hlm.15.

(35)

d. Melampirkan surat kuasa, apabila permohonan diajukan melalui seorang kuasa, beserta bukti kewarganegaraan kuasa tersebut.

e. Akta/salinan resmi pendirian badan hukum yang telah dilegalisir oleh notaris.

f. Membayar biaya permohonan pendaftaran ciptaan sebesar Rp75.000,00- (Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) sedangkan terhadap ciptaan program komputer sebesar RP150.000,00- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

Surat permohonan pendaftaran ciptaan tersebut hanya dapat diajukan untuk satu ciptaan dan berisi :31

a. Nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta;

b. Nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang hak cipta;

c. Nama, kewarganegaraan dan alamat kuasa;

d. Jenis dan judul ciptaan;

e. Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali;

f. Uraian ciptaan dalam rangkap tiga.

Setelah pemeriksaan administratif terpenuhi, dilanjutkan lagi dengan pemeriksaan substantif guna membuktikan keorisinalan ciptaan. Artinya, pemohon benar-benar sebagai pencipta atau pemegang hak atas ciptaan yang dimohonkan.

31 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, PT. Alumni, Bandung 2003, hlm.112.

(36)

Pemeriksaan substantif disini berfungsi untuk menentukan suatu permohonan ciptaan dapat didaftarkan atau sebaliknya ditolak untuk di daftarkan.

Pemeriksaan substantif ini meliputi:32

1. Pemeriksaan dalam daftar umum ciptaan;

2. Pemeriksaan dalam daftar umum merek (terhadap permohonan ciptaan yang berkaitan dengan merek-merek seni lukis, gambar, atau logo);

3. Sumber-sumber lainnya yang dapat memberikan informasi mengenai suatu ciptaan seseorang atau badan hukum;

4. Persyaratan Materiil:

a. Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra;

b. Ciptaan bersifat orisinal;

c. Ciptaan diwujudkan dalam suatu bentuk yang nyata (tangible form);

d. Ciptaan yang bukan merupakan milik umum;

e. Ciptaan yang bukan tidak ada hak ciptanya

Kemudian hasil pemeriksaan substantif tersebut disampaikan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan keputusan dan hasilnya akan diberitahukan kepada pemohon. Dalam hal permohonan pendaftaran ciptaan ditolak, pemohon dapat mengajukan permohonan gugatan atau gugatan kepada Pengadilan Negeri harus diajukan dalam waktu 3 bulan setelah diterimanya penolakan pendaftaran tersebut oleh pemohon atau kuasanya.33

32Ibid, hlm.141.

33 Rachmadi Usman, Op.Cit., hlm.142

(37)

Dalam surat pendaftaran Ciptaan tersebut disebutkan:34

a. Tanggal pendaftaran;

b. Jenis dan judul ciptaan yang di daftarkan;

c. Nama, kewarganegaraan, alamat pencipta;

d. Nama, kewarganegaraan, alamat pemegang hak cipta;

e. Nama, kewarganegaraan, alamat kuasa pemohon;

f. Nomor pendaftaran

Pemegang hak cipta berhak memberi lisensi kepada pihak lain berdasarkan Surat Perjanjian Lisensi. Adapun tujuan pemberian lisensi adalah untuk memberi kesempatan kepada pihak yang bukan pencipta atau pemegang gak cipta untuk memanfaatkan hasil ciptaan pencipta dan bagi pencipta dapat menerima imbalan atau royalti atas ciptaannya. Perjanjian Lisensi wajib dicatatkan dikantor hak cipta agar dapat mempunyai akibat hukum.35

Pendaftaran hak cipta bukanlah untuk memperoleh pelindungan hak cipta.

Artinya, seorang pencipta yang tidak mendaftarkan hak cipta juga mendapatkan perlindungan, asalkan ia benar-benar sebagai pencipta suatu ciptaan tertentu.

Pendaftaran bukanlah jaminan mutlak bahwa pendaftar sebagai pencipta yang dilindungi hukum. Undang-Undang Hak Cipta melindungi pencipta terlepas ia mendaftarkan ciptaannya atau tidak. Manfaat pendaftaran yaitu tetap dianggap sebagai pencipta, sampai ada pihak yang dapat membuktikan sebaliknya di

34Ibid, hlm.142-143

35 Eddy Pelupessy., Op.Cit, hlm.13-14

(38)

pengadilan. Beban pembuktian di pengadilan pada pundak pihak lain, bukan pada pihak yang telah mendaftarkan Hak Cipta 36

C. Jenis Ciptaan yang Dilindungi

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta memberikan pengertian bahwa ciptaan adalah setiap hasil karya ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata.37

Mengenai permasalahan ciptaan yang dilindungi, secara eksplisit dijelaskan dalam Pasal 40 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, selengkapnya ketentuan ini merinci beberapa bagian ciptaan yang dilindungi hak ciptanya, yakni :38

a. buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya;

b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya;

c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;

d. lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;

e. drama, drama musikal, tari, koreografi, perwayangan, dan pantomim;

36 Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hlm.118-119.

37 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 1 Angka 3

38 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 40 Ayat (1)

(39)

f. karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase;

g. karya seni terapan;

h. karya arsitektur;

i. peta;

j. karya seni batik atau seni motif lain;

k. karya fotografi;

l. potret;

m. karya sinematografi;

n. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, transformasi;

o. terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi budaya tradisional;

p. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan Program Komputer maupun media lainnya;

q. kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan karya yang asli;

r. permainan video; dan s. program komputer.

Jenis–jenis ciptaan yang dilindungi tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ciptaan yang sifatnya asli (original) dan ciptaan yang bersifat turunan (derivatif). Ciptaan yang bersifat original adalah ciptaan dalam bentuk atau wujud aslinya sebagaimana yang diciptakan oleh pencipta, belum dilakukan

(40)

perubahan bentuk atau pengalihwujudan kedalam bentuk berbeda.39 Adapun jenis ciptaan asli terdiri dari:40

1. Buku, pamflet dan semua hasil karya tulis lainnya;

2. Seni tari (koroegrafi)

3. Segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat, dan seni patung;

4. Seni batik;

5. Ciptaan lagu atau musik tanpa teks; dan 6. Karya arsitektur.

Ciptaan yang bersifat turunan derivatif adalah karya baru yang terwujud didasarkan pada suatu karya yang telah ada sebelumnya.41 Ciptaan turunan terdiri dari42

1. Karya pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayangan, pantomim, dan karya siaran, antara lain untuk media radio, televisi, dan film, serta karya rekaman video;

2. Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya;

3. Peta;

4. Karya sinematografi;

5. Karya rekaman suara atau bunyi;

39 Yusran Isnaini, Hak Cipta dan Tatanannya di Era Cyber Space, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, hlm.29-30.

40 Hasbir Paserangi, Ibrahim Ahmad, Hak Kekayaan Intelektual, Hukum Hak Cipta Perangkat Lunak Program Komputer Dalam Hubungannya dengan Prinsip-Prinsip TRIPs di Indonesia, Jakarta:

Rabbani Press, 2011, hlm.32.

41 Yusran Isnaini, Op.Cit., hlm. 29-30.

42 Hasbir Paserangi, Ibrahim Ahmad, Op.Cit., hlm.32

(41)

6. Terjemahan, tafsir, saduran dan penyusunan bunga rampai;

7. Karya fotografi; dan 8. Program Komputer.

Berdasarkan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, tidak ada hak cipta atas hasil karya berupa:43

a. Hasil rapat terbuka lembaga negara;

b. Peraturan perundang-undangan;

c. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintahan;

d. Putusan pengadilan atau penetapan hakim; dan e. Kitab suci atau simbol keagamaan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, pelindungan hak cipta atas ciptaan :44

1. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya;

2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lainnya;

3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;

4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

5. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;

6. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase;

43 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 42

44 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 58 angka 1

(42)

7. Karya arsitektur;

8. Peta; dan

9. Karya seni batik atau seni motif lain.

Berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama 70 (Tujuh Puluh) tahun setelah pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya.

D. Hak-hak yang Terkandung dalam Hak Cipta

Hak-hak yang terkandung dalam hak cipta pada dasarnya adalah hak ekonomi dan hak moral. Untuk itu akan dijelaskan secara rinci mengenai hak ekonomi dan hak moral sebagai berikut:

a. Hak Ekonomi

Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki seseorang untuk mendapatkan keuntungan atas ciptaannya. Hak ekonomi pada setiap Undang-Undang Hak Cipta selalu berbeda, baik teknologinya, jenis hak yang diliputinya dan ruang lingkup dari setiap jenis hak ekonomi tersebut. Secara umumnya setiap negara, minimal mengenal dan mengatur hak ekonomi yang meliputi jenis hak sebagai berikut:45

1. Hak reproduksi atau pengadaan (reproduction right) 2. Hak Adaptasi (adaptation right)

45 Sophar Mahu Hutagalung, Hak Cipta (Kedudukan dan Peranannya dalam Pembangunan), Jakarta: Sinar Grafika, 2012, hlm.336.

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Eksploitasi DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 35 TAHUN 2014

Jadwal penerbangan menjadi salah satu hal yang penting dalam pengoperasian pesawat udara karena hal tersebut harus dilaksanakan sesuai yang Keterlambatan

menyatakan “melakukan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasaan, penggunaan kekerasan, penculikan,

Hal ini sama seperti yang diatur dalam Pasal 15 UNCLOS 1982 yang menyatakan dalam hal pantai dua negara yang letaknya berhadapan atau berdampingan satu dengan

a) Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat, terdiri dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek penelitian. Bahan hukum primer yang

Maka, atas pertimbangan tersebutlah Majelis Hakim menyatkan bahwa terdakwa harus dilepaskan dari tuntutan hukum (ontslag van rechtvervolging). Dari pemaparan

Dalam hal pengurusan Sertipikat Kepemilikan Hunian Rumah Susun peranan Para Tergugat masih sangat diperlukan, karena sertipikat tersebut masih tercatat atas nama PT

Skripsi dengan judul “PENDAFTARAN MEREK KOLEKTIF SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK