• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALJABAR MATRIKSrev1 Teknik Sipil | IF Only News

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ALJABAR MATRIKSrev1 Teknik Sipil | IF Only News"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ALJABAR MATRIKS

Bila kita mempunyai suatu sistem persamaan linier 2x + 3y + 3z = 0

x + y + 3z = 0 – x + 2y – z = 0

Maka koefisien tersebut di atas disebut MATRIKS, dan secara umum dapat dituliskan sbb :

1

2

1

3

1

1

2

3

(2)

Jajaran bilangan tersebut di atas disebut

MATRIKS

,

dan secara umum dapat dituliskan sbb :

Matriks biasanya ditulis dengan notasi (A)

(3)

Macam matriks

Matriks bujur sangkar, bila m = n

mxn

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Elemen-elemen a11, a22, ..., ann

(4)

Matriks baris, bila m = 1

Matriks kolom, bila n = 1

Macam matriks

1

2

3

4

5

[ A ]

mx1

5

4

3

2

1

(5)

Matriks nol, bila

a

ij

= 0

:

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

(6)

TYPE MATRIKS BUJUR SANGKAR

Matriks Diagonal,

Jika semua elemen sama dengan nol, kecuali elemen-elemen diagonal utamanya.

4

0

0

0

0

3

0

0

0

0

2

0

0

0

0

1

a

ij

= 0

(7)

Matriks Satuan

(unit matriks).

Jika elemen-elemen diagonal sama

dengan 1 dan elemen-elemen yang lain

sama dengan nol.

Disebut juga matriks identitas = [ I ]

1

0

0

0

0

1

0

0

0

0

1

0

0

0

0

1

= [ I ]

(8)

Matriks simetris, jika

a

ij

= a

ji

Matriks skew-simetris, jika

a

ij

= - a

ji

5

7

3

7

0

2

3

2

1

  

 

  

 

  

5 7

3

7 0

2

3 2

1

(9)

OPERASI MATRIKS

Kesamaan matriks

Dua matriks [A] dan [B] dikatakan sama bila

a

ij

= b

ij

(10)

Penjumlahan matriks

Bila [A] dan [B] punya orde yang sama, maka kedua matriks tersebut bisa dijumlahkan

menjadi matriks [C]

[C] = [A] + [B]

c

ij

= a

ij

+ b

ij

OPERASI MATRIKS

Sifat-sifat penjumlahan Matriks

(11)

6

3

5

2

4

1

3

2

2

3

1

0

[C] =

3

6

2

3

2

5

3

2

1

4

0

1

[A] =

[B] = EXAMPLE :

9

5

7

5

5

1

(12)

Perkalian dengan skalar :

Suatu matriks [A] dapat dikalikan dengan bil.skalar k

menghasilkan suatu matriks

[D] =

k

[A]

d

ij

= k . a

ij

Sifat-sifat perkalian skalar matriks:

k

( [A] + [B] ) =

k

[A] +

k

[B]

k

( [A] + [B] ) = ( [A] + [B] )

k

(13)

[ A ] = ;

k =

-2

[ D ] =

6

3

5

2

4

1

12

6

10

4

8

2

(14)

Perkalian matriks

Matriks [A]mxp dan [B]pxn dapat dikalikan menghasilkan

matriks baru

[E]mxn = [A]mxp [B]pxn

dimana :

i = 1, 2, … m ; j = 1, 2, … n ; k = 1, 2, … p

p

k

kj ik

ij

a

b

e

1

(15)

3

(16)

Sifat-sifat perkalian matriks :

[A] ( [B] + [C] ) = [A] [B] + [A] [C] ; sifat distributif

( [A] + [B] ) + [C] = [A] [B] + [A] [C] ; sifat distributif

[A] ( [B] [C] ) = ( [A] [B] ) [C] ; sifat assosiatif

[A] [B] ≠ [B] [A]

(17)

TRANSPOSE MATRIKS

Jika matriks [A]

dengan orde

m x n

Transpose matriks

[A] = [A]

T

adalah matriks berorde

n x m

dengan baris

dan kolom matriks [A] menjadi kolom dan

baris matrix [A]

T

3 2 6 3 5 2 4 1

x

   

 

2 3 6 5 4

3 2 1

x

    

    

[A] = [A]T =

(18)

Sifat-sifat dari transpose matriks

( [A]

T

)

T

= [A]

(

k

[A] )

T

=

k

[A]

T

( [A] + [B] )

T

= [A]

T

+ [B]

T

(19)

DETERMINAN MATRIX BUJUR SANGKAR

[A]

2x2

=

Det. [

A

] =

   

 

22 21

12 11

a a

a a

21 2

1 22

11

a

a

a

a

A

33 32

31

23 22

21

13 12

11

b

b

b

b

b

b

b

b

b

3x3

[B]

22 33 23 32

12

21 33 23 31

13

21 32 22 31

11 b .b b b b b .b b .b b b .b b .b

b     

B

(20)

Untuk matriks dengan orde yang lebih tinggi ( n x n ) → cara sama

  ik ik i i i i in in

n

k

c a c

a c

a c

a

A

    

...

2 2 1

1 1

(21)

INVERS MATRIKS BUJUR SANGKAR

Matriks tidak bisa dibagi dengan matriks lainnya. Sebagai analogi, digunakan INVERSE dari

matriks tersebut.

Apabila [A] dan [B] adalah matriks bujur sangkar, dan [A] [B] = [I] = [B] [A], maka

matriks [B] disebut inverse dari matrix [A], dan matriks [A] adalah inverse dari matriks [B].

Selanjutnya [A] disebut matriks NON SINGULAR

Bila [A] tidak punya inverse disebut matriks SINGULAR.

(22)

     

     

 

1 0

1

0 1

1

3 2

6

  

 

  

 

4 2

1

3 3

1

3 2

1

  

 

  

 

1 0

0

0 1

0

0 0

1

[A] = ; [A]-1 =

[A] [A]-1 = = [ I ]

Catatan :

Untuk mencari inverse suatu matrix dapat dipakai beberapa metoda, antara lain : metode ad-joint, metode pemisahan, metode Gauss-Jordan, metode Cholesky, dsb.

(23)

Metode Gauss-Jordan

Akan dicari inversi dari matriks [A]nxn

Langkah-langkah yang dilakukan : 1) Ambil matriks satuan [I]nxn

2) Dengan cara operasi baris, ubahlah matriks [A] menjadi matriks satuan

3) Proses ke-2 juga dilakukan pada matriks [ I ],

(24)

LANGKAH KE-1

LANGKAH KE-3

LANGKAH KE-2 LANGKAH KE-5

LANGKAH KE-4

LANGKAH KE-n Selesai …?????

(25)

MATRIKS ORTHOGONAL

Suatu matriks bujur sangkar [A] disebut matriks orthogonal

bila [A]-1 = [A]T

(26)

cos sin

sin cos

cos sin

sin cos

cos sin

sin cos

 cos

sin

0 sin

cos

 cos

sin

0 sin

cos

 cos

sin

0 sin

cos

(27)

TEORI DEKOMPOSISI MATRIKS

Bila [A] = sebuah matrix bujur sangkar maka

matriks tersebut dapat diekspresikan dalam

bentuk :

[A] = [L] [U]

[L] = lower triangle matriks

(28)

    

    

 

33 14

12

39 25

20

63 27

36

  

 

  

 

7 1 3

0 2 5

0 0 9

  

 

  

 

 

8 0

0

2 5

0

7 3

4

=

EXAMPLE :

[A] = [L] [U]

dapat diperoleh tanpa inverse matriks

dapat diperoleh tanpa inverse matriks

Aplikasi pada solusi persamaan linier simultan :

[A] {X} = [B]

[L] [U] {X} = [B] → misal [U] {X} = {Y}

[L] {Y} = [B] {X} = [U]-1 {Y}

{Y} = [L]-1 [B]

(29)

SOLUSI PERSAMAAN LINIER SIMULTAN

Persamaan Linier Simultan dengan n buah bilangan tak diketahui dapat dituliskan sbb :

(30)

4x + 3y + z = 13

(31)

PARTISI MATRIKS

Suatu matriks bisa dipartisikan menjadi SUB-MATRIKS dengan cara hanya mengikutkan beberapa baris atau kolom dari matriks aslinya.

 

dimana ;

(32)

   

A B

EXAMPLE :

(33)

BEBERAPA RUMUS KHUSUS

nxn

T nxn

x

(34)

 

EXAMPLE :

(35)
(36)

 

Y

(37)

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan : Submatriks dari suatu matriks A adalah suatu matriks yang diperoleh dengan menghilangkan satu atau beberapa baris atau kolom matriks A.. Persamaan terakhir biasa

Tetapi, bila koordinat dari suatu vektor disajikan sebagai baris atau kolom dalam suatu matriks, maka secara esensi penyajian bergantung pada urutan vektor-vektor basis. Begitu

Tetapi, bila koordinat dari suatu vektor disajikan sebagai baris atau kolom dalam suatu matriks, maka secara esensi penyajian bergantung pada urutan vektor-vektor basis. Begitu

Transpose matriks A adalah suatu matriks baru yang dapat ditulis dengan A T dengan cara memindahkan elemen pada baris matriks A menjadi elemen kolom pada

Determinan dari suatu matriks persegi yang salah satu barisnya (kolomnya) merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain adalah sama dengan 0 (nol).. Determinan dari

Transpose suatu matriks, misal matriks A, yang dilambangkan dengan At adalah sebuah matriks yang disusun dengan cara menukarkan baris matriks A menjadi kolom

Transpose matriks A adalah suatu matriks baru yang dapat ditulis dengan A T dengan cara memindahkan elemen pada baris matriks A menjadi elemen kolom pada

Definisi 2.2 Jika A sebuah matriks bujursangkar nxn maka minor dari aij dituliskan dengan Mijadalah determinan dari sub-matriks yang masih tersisa, setelah baris ke-i dan kolom ke-j