• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PROYEK SOSIAL PFmuda

EKONOMI SIRKULAR WUJUD IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KAMPUNG

GURIMBANG

“GURIMBANG VILLAGE COMPOST”

NAMA TIM PENGUSUL :

1. Waridzotul Islamiah (Ketua)

2. Milia Norma Anggraini (Anggota 1)

3. Andini (Anggota 2)

4. Muhammad Sofian (Anggota 3)

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda Pertamina Foundation

2022

(2)

Profil Peserta PFmuda 2022 1 Nama Ketua Pengusul Waridzotul Islamiah

2 Nama Kelompok GEMA STIPER BERAU 3 Tempat/Tgl Lahir Berau, 02 Juli 2001

4 Pendidikan Terakhir SD / SLTP / SLTA / Diploma / S1 / S2 / S3

5 Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa / lainnya: ………...………

6 Tlp dan Alamat Email Tlp. 082246445562 Email : waridzotulislamiah@gmail.com 7 Alamat Rumah/ Domisili Jl.Pulau Panjang Rt.15 Kec.Tanjung Redeb Kab.Berau

Prov.KALTIM 8 Organisasi yang diikuti/

pernah diikuti (jika ada)

Pramuka, HIMAGRI (Himpunan Mahasiswa Agribisnis)

9 Pengalaman Pengerjaan Proyek Sosial

1. Belum Pernah Mengerjakan Proyek Sosial

2. Ada, sebutkan : Bantuan Korban Banjir di kampung segah kab. Berau

10 Pernah ikut lomba (sejenis PFmuda)

1. Belum pernah ikut lomba/ kompetisi

2. Pernah, sebutkan: ………..

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2022 Judul Proyek Sosial

(lengkap)

Ekonomi Sirkular Wujud Implementasi Pengarusutamaan Gender dan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Di Kampung Gurimbang Judul Proyek Sosial

(singkat 6 kata)

Gurimbang Village Compost

Kategori Isu Sosial (Yaitu isu sosial bidang?....) (pilih salah satu)

1. Kemiskinan

2. Pendidikan/ Pelatihan 3. Kesehatan

4. Penanganan Covid-19 5. Lingkungan

6. Energi

7. Teknologi/ Aplikasi/ Platform 8. Disabilitas/ kebutuhan khusus 9. Kewirausahaan/ ekonomi 10. Pariwisata & seni-budaya 11. Masyarakat terisolir/ adat

12. Lainnya, sebutkan ………..

Lokasi Proyek Kampung Gurimbang Kec. Sambaliung Kab. Berau

Nilai Yg diusulkan Rp 39.875.000,- Lama Proyek: 150 Hari/ 5 Bulan Anggota Tim Pengusul

(jika ada)

1. Milia Norma Angraini 2. Andini

3. Muhammad Sofian

4. ………..

5. ………..

6. dan seterusnya ………..

Mentor/ Pembimbing (jika ada)

Nama: Lukmanul Hakim,S.Pi.,M.P; Tlp: 0856 4956 9998 Pekerjaan : Dosen STIPER Berau

Produk/ Hasil Dari Proyek Sosial berupa?

Misal: Obyek wisata baru/ Sistem olah sampah/ UKM Baru/ Alat bantu/

teknologi tepat guna/ kesehatan/ Perpustakaan/ dll sebutkan Pupuk Kompos Manfaat Proyek bagi

Masyarakat

1. Transformasi knowledge untuk ibu-ibu Kampung Gurimbang.

2. Membuka lapangan pekerjaan baru buat ibu-ibu Kampung Gurimbang.

3. Menciptakan penghasilan tambahan buat ibu-ibu Kampung Gurimbang.

4. Memberikan wawasan yang lebih luas kepada tim bagaimana mengidentifkasi masalah dan memberikan solusi dilapangan.

(3)

EKONOMI SIRKULAR WUJUD IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KAMPUNG GURIMBANG

Bab-1: PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kampung Gurimbang merupakan salah satu kampung yang berada diwilayah Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Luas area sebesar 710 Ha, dengan luas persawahan 270 Ha, perkebunan 260 Ha dan pemukiman 180 Ha. Terbagi menjadi 8 RT dengan total penduduk 1805 jiwa, berkelamin laki-laki 961 jiwa dan perempuan 844 jiwa. Pekerjaan ataupun profesi warga, 3 terbesar adalah bergerak di sektor pertanian, nelayan dan karyawan. Dimana tingkat kesejahteraan masyarakat dalam KK/jiwa terbagi 3 tingkat yaitu kategori kaya sebanyak 20 KK, kategori sedang 308 KK dan kategori kurang mampu 113 KK. Dari data tersebut didapatkan angka bahwa warga yang kurang mampu mencapai 25% dan tentunya juga berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kampung Gurimbang. Sedangkan berdasarkan data statistik Kabupaten Berau tahun 2021, angka kemiskinan berada di angka 5,88%.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No 2 tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan daerah, Surat Edaran Gubernur Nomor 900/8153/2368-III/BPKAD tentang Penganggaran Responsif Gender, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pengarusutamaan Gender di Daerah serta Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional yang mewajibkan setiap Kementerian/ Lembaga untuk melaksanakan Pengarusutamaan Gender di seluruh sektor pembangunan dan di semua tingkat Pemerintahan. Berdasarkan data capaian Index Pembangunan Gender (IPG) dan Index Pemberdayaan Gender (IDG) Kalimantan Timur menduduki peringkat 3 terbawah dari 34 Provinsi di Indonesia.

Kondisi Kampung Gurimbang sebagian besar ibu-ibu hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, tentu banyak waktu produktif yang terbuang percuma. Dalam rangka hari kartini dan isu tentang Pengarusutamaan Gender, maka proyek sosial ini lebih banyak melibatkan ibu-ibu dan perempuan yang ada di Kampung Gurimbang. Selain itu ada beberapa warga yang mempunyai usaha dibidang peternakan ayam potong, dimana selain bau yang ditimbulkan, kotorannya tidak diolah secara maksimal, hanya dijual dalam bentuk mentah dengan harga Rp. 20.000/karung/50 kg. Tentu ini menjadi perhatian kami, bagaimana mengolah kotoran tersebut dengan dicampur bahan-bahan organik seperti jerami padi, sekam padi , baglog jamur bekas, rumput yang berlimpah menjadi sebuah produk bernilai ekonomis lebih tinggi. Pengolahan bahan/sampah organik tersebut menjadi salah satu implementasi dari ekonomi sirkular atau ekonomi melingkar. Melalui pemanfaatan daur ulang ini, maka sampah dan polusi dapat diminimalisasi. Alasan kenapa kami mengangkat tema Ekonomi Sirkular karena untuk mengurangi limbah, mendorong produktivitas sumberdaya manusia menjadi lebih baik, meningkatkan kemampuan bersaing, dan mengurangi dampak lingkungan dari produksi dan konsumsi. Sesuai dengan arahan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, tentang 5 prinsip utama dari Konsep Ekonomi Sirkular yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Repair.

(4)

Berdasarkan latar belakang diatas, kami TIM GEMA STIPER BERAU ikut berpartisipasi dalam ajang PFMuda 2022 dengan Tema “EKONOMI SIRKULAR WUJUD IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KAMPUNG GURIMBANG“.

Hasil akhir dari proyek sosial ini berupa produk pupuk kompos dengan harapan bisa menjadi produk unggulan kampung sesuai dengan program kerja pemerintah pusat melalui Kementrian Koperasi dan UKM yaitu “One Village One Produk (OVOP)”, satu kampung/desa satu produk unggulan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah berikut ini : 1. Bagaimana menurunkan angka kemiskinan di Kampung Gurimbang.

2. Bagaimana cara mengolah kotoran ayam, jerami padi, sekam padi, rumput dan baglog jamur bekas menjadi produk unggulan kampung (OVOP) untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.

3. Bagaimana meningkatkan produktivitas ibu-ibu Kampung Gurimbang sebagai wujud implementasi Pengarusutamaan Gender.

C. Tujuan & Manfaat Proyek Sosial Tujuan proyek sosial ini :

1. Mengurangi angka kemiskinan di Kampung Gurimbang.

2. Menciptakan produk unggulan kampung dengan mengaplikasikan ekonomi sirkular berbahan dasar organik yang ada disekitar kampung.

3. Peningkatan produktivitas ibu-ibu sebagai wujud implementasi pengarusutamaan gender.

Manfaat proyek sosial ini :

1. Transformasi knowledge tentang pengolahan pupuk kompos kepada ibu-ibu Kampung Gurimbang.

2. Membuka lapangan pekerjaan baru buat ibu-ibu Kampung Gurimbang.

3. Menciptakan penghasilan tambahan buat ibu-ibu Kampung Gurimbang.

4. Memberikan wawasan yang lebih luas kepada tim bagaimana mengidentifkasi masalah dan memberikan solusi dilapangan.

Bab-2: METODE PELAKSANAAN A. Lokasi Proyek

Proyek Sosial ini dilaksanakan di Kampung Gurimbang Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau

B. Waktu atau Jadwal Pelaksanaan

Pelaksaan proyek ini akan dilaksanakan selama 5 bulan pada bulan Agustus - Desember 2022.

(5)

C. Alat dan Bahan (termasuk teknologi jika ada) Alat-alat yang digunakan :

Gerobak, cangkul, sekop, gembor, terpal, alat pelindung diri dan drum plastik.

Bahan-bahan yang digunakan :

Kotoran hewan, baglog jamur bekas, jerami, rumput hijau, EM4, air dan gula merah Teknologi pengomposan menggunakan Metode Heap. Pengomposan dilakukan di permukaan tanah. Petak timbunan dibuat berukuran lebar 3,5 m, panjang 5,5m dan tinggi timbunan 0,5 m. Lapisan dasar pertama adalah kotoran ayam, lapisan kedua jerami padi, sekam padi, dan baglog jamur bekas, lapisan ke tiga rumput hijau dan lapisan terakhir kotoran hewan/ayam. Timbunan disusun hingga ketinggian 0,5 m.

Kelembaban dijaga dengan menambahkan air secukupnya. Pembalikan dilakukan pada minggu ke 2 dan ke 4 setelah proses pengomposan berlangsung.

D. Pelaksana Proyek (termasuk pelibatan masyarakat / lembaga, jika ada)

Pelaksanaan Proyek ini melibatkan langsung Ibu-ibu Kampung Gurimbang setiap RT akan dipilih 5 orang perkawakilan, petugas Sigap, tim GEMA STIPER, Narasumber, perwakilan BUMK dan perwakilan aparat kampung Gurimbang.

E. Gambar Design Proyek/ Bagan/ Alur Proyek (jika ada)

(6)

Bab-3: RENCANA PELAKSANAAN

A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek (Rincian Kegiatan)

No Jenis Kegiatan Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Sosialisasi dan pengenalan

program sosial (bahayanya penggunaan pupuk kimia, pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku pembuatan pupuk kompos, manfaat pupuk kompos terhadap pertanian dan cara pembutan pupuk kompos) 2 Persiapan Pembelian Alat dan

bahan

3 Pelatihan pembuatan pupuk kompos (susunan tumpukan pupuk kompos dimulai dari kotoran ayam,sekam padi, jerami, baglog jamur bekas,rumput hijau dan kotoran ayam kembali) 4 Pembuatan pupuk kompos 5 Pengontrolan suhu dan kondisi 6 Pengolahan dan pembalikan

bahan2 kompos 7 Pengayakan kompos 8 Pengemasan kompos

9 Monitoring dan Evaluasi Hasil proyek

10 Pemasaran

B. Hasil Proyek Sosial (bentuk akhir / fungsi atau manfaat proyek social)

Hasil akhir proyek sosial ini berupa pupuk kompos, dengan harapan menjadi produk unggulan kampung dan sumber pendapatan ekonomi baru bagi ibu-ibu kampung gurimbang, meminimalkan angka keluarga yang kurang mampu serta menjadi kampung percontohan pertanian berkelanjutan dengan sistem organik.

C. Penerima Manfaat (pemanfaat langsung dan pemanfaat tidak langsung)

Penerima manfaat langsung proyek sosial ini adalah warga kampung Gurimbang dan pemanfaat tidak langsung proyek sosial ini adalah peternak ayam, petani padi, perusahaan tambang untuk reklamasi green mining.

D. Lain-Lain (Analisis Usaha Pupuk Kompos)

Jumlah Produksi dalam 1 siklus produksi awal “Gurimbang Village Compost”

No Bahan Volume Satuan Berat

(Kg)

Jumlah Total (Kg) 1 Kotoran Hewan

(ayam) 150 Karung 40 6.000

2 Sekam Padi 150 Karung 20 3.000

3 Baglog Jamur Bekas 150 Karung 30 4.500

4 Rumput Hijau 150 Karung 20 3.000

Jumlah Total Bahan 16.500

Dengan Asumsi penyusutan +/- 20% setelah dilakukan pengomposan maka berat bahan akhir sebesar 16.500 kg x 20% = 13.200 kg

(7)

Biaya Produksi dalam 1 siklus produksi awal “Gurimbang Village Compost”

No Nama Volume Satuan Harga

(Rp)

Jumlah Total (Rp) 1 Kotoran Hewan

(ayam)

150 Karung 20.000 3.000.000

2 Sekam Padi 150 Karung 15.000 2.250.000

3 Baglog Jamur Bekas 150 Karung 10.000 1.500.000

4 Rumput Hijau 150 Karung 3.000 450.000

5 Plastik kemasan 1500 Pcs 2.500 3.750.000

6 Sewa mesin Pencacah Rumput

1 Kali 1.500.000 1.500.000

7 Sewa Pick Up 1 Kali 1.5000.000 1.500.000

8 EM 4 15 Botol 35.000 525.000

9 Gula Merah 10 Kg 30.000 300.000

Jumlah Total Biaya 14.775.000

Produk “Gurimbang Village Compost” akan di jual dalam kemasan 5kg Dengan rincian :

Total Produksi : 13.200 kg / 5 kg maka aka diperoleh 2.640 kemasan Harga jual ke toko pertanian sebesar Rp. 10.000 / kemasan 5 kg

Jadi total pendapatan = 2.640 kemasan x Rp. 10.000 = 26.400.000,-

Total Penerimaan = Total Pendapatan – Total Biaya Produksi = Rp. 26.400.000 - Rp. 14.775.000 = Rp. 11. 625.000,-

(8)

Bab-4: RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan (dalam bentuk tabel)

Uraian Volume Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah total (Rp)

A B C D E = B x D

1. Bahan dan alat

 Gerobak 3 Roda 3 Buah 675.000 2.025.000,-

 Sepatu Boots 15 Buah 130.000 1.950.000,-

 Sekop 6 Buah 85.000 510.000,-

 Sarung Tangan 3 Pak 75.000 225.000,-

 Gembor 6 Buah 135.000 810.000,-

 Terpal 5x7 m 6 Buah 500.000 3.000.000,-

 Kayu Reng 3 Ikat 20.000 60.000,-

 Kawat Ram 1 Roll 350.000 350.000,-

 Drum/Gentong @150 L 3 Buah 400.000 1.200.000,-

 Cangkul 6 Buah 65.000 390.000,-

 Sealer 1 Buah 250.000 250.000,-

 Plastik Kemasan 1500 Buah 2.500 3.750.000,-

 Sekam padi 150 Karung 15.000 2.250.000,-

 Rumput Hijau 150 Karung 3.000 450.000,-

 Kotoran Hewan 150 Karung 20.000 3.000.000,-

 EM4 15 Botol 35.000 525.000,-

 Baglog Jamur bekas 150 Karung 10.000 1.500.000,-

 Spanduk 2m x 3m 2 Buah 400.000 800.000,-

 Sewa Pencacah Rumput 1 Kali 1.500.000 1.500.000,-

 Gula Merah 10 kg 30.000 300.000

Jumlah 24.845.000,-

2. Transportasi

 BBM Team 5 Motor @5 liter x 20 Kunjungan Selama 5 Bulan

500 liter 10.000 5.000.000,-

 Sewa Pick Up untuk angkut Baglog Jamur, kotoran ayam, jerami dan rumput

1 kali 1.500.000 1.500.000

Jumlah 6.500.000,-

3. ATK

 HVS 2 Rim 65.000 130.000,-

 Pulpen 2 Kotak 45.000 90.000,-

 Spidol 1 Kotak 100.000 100.000,-

 Map Dokumentasi 1 Pcs 85.000 85.000.-

 SOS Map Data Amplop 1 Pcs 25.000 25.000,-

Jumlah 430.000,-

(9)

Uraian Volume Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah total (Rp)

A B C D E = B x D

4. Honorium

 Honorium pemateri pelatihan Pupuk Kompos

1 Orang 1.000.000 1.000.000,-

 Honorium Pembimbing 1 Orang 1.000.000 1.000.000,-

 Honorium Tim GEMA 4 Orang 500.000 2.000.000,-

Jumlah 4.000.000,-

5. Konsumsi dan Komunikasi

 Snack Sosialisasi dan pengenalan proyek sosial

@ 5 orang setiap RT

60 pcs 17.500 1.050.000,-

 Konsumsi Pelatihan 60 pcs 35.000 2.100.000,-

 Aqua @3 dus setiap bulan 15 Dush 30.000 450.000,-

 Pulsa internet tim untuk promosi pupuk kompos selama 5 bulan

5 bulan 100.000 500.000

Jumlah 4.100.000,-

Jumlah Total (1+2+3+4+5) 39.875.000,-

B. Rekapitulasi Anggaran:

1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp. 39.875.000,-.

2. Swadaya/ bantuan pihak lain : Rp. - 3. Bantuan dari Pihak Lain : Rp. -

4. dll………. : Rp. -

Total Kebutuhan Anggaran Rp. 39.875.000,-

Bab-5: KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial

Keberlanjutan proyek sosial ini akan dilakukan beberapa tahapan : 1. Uji Laboratorium terkait kandungan unsur hara pada pupuk kompos.

2. Ijin usaha produk pupuk kompos dari kementerian Pertanian.

3. Peningkatan kapasitas produksi serta perluasan wilayah pemasaran.

4. Peningkatan kualitas produk menjadi pupukkompos premium dengan

penambahan bahan-bahan organik lainnya seperti arang sekam padi/arang jerami dan tepung kulit telur

5. Pelatihan dan pembuatan pupuk cair organik untuk melengkapi pupuk kompos

B. Sumber Dana Untuk Operasional Keberlanjutan

Sumber dana untuk operasional keberlanjutan didapatkan dari hasil penjualan pupuk kompos (hasil akhir proyek sosial) serta dana CSR perusahaan tambang sekitar Kampung Gurimbang.

(10)

C. Pelaksana Pasca Proyek

Pelaksanan pasca proyek akan dilanjutkan oleh ibu-ibu dan BUMK Kampung Gurimbang.

Bab-6: KESIMPULAN & PENUTUP A. Ukuran Keberhasilan Proyek

Keberhasilan proyek sosial ini dinilai dengan 3 tahap yaitu :

1. Penilaian pengetahuan tentang pupuk kompos yang dinilai secara perorangan dengan tes lisan dan tes tulis. Range nilai A (nilai 85-100), nilai B (75-84), nilai C (nilai 60-74) dan nilai D (nilai 0 – 59)

2. Penilaian praktik pembuatan pupuk kompos yang dilakukan secara kelompok dengan nilai hasil produksi pupuk kompos dengan nilai sangat baik, baik, dan kurang baik

Evaluasi penilaian praktik meliputi :

 Proses pencacahan

 Proses penyiraman starter bakteri

 Proses pencampuran bahan

 Proses pembalikan dan pengecekan suhu di 2 minggu awal pembuatan serta 1 bulan setelah pembuatan

 Proses pengecekan bau dan tekstur pupuk kompos

 Pengemasan pupuk kompos

3. Evaluasi dan monitoring dilaksanakan setelah 1 produksi pupuk kompos awal sehingga nanti dibuat prosentase berapa persen pemahaman pelatihan pembuatan pupuk kompos ibu-ibu Kampung Gurimbang

B. Penutup

Demikian proposal sosial proyek ini kami buat, besar harapan dapat ditindaklanjuti dan bisa bekerjasama dengan Pertamina Foundation demi terwujudnya One Village One Product sebagai wujud implementasi pengarusutamaan gender dan pembangunan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Berau pada umumnya dan di Kampung Gurimbang pada khususnya. Terimakasih.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Kristianto,AH dan Nadapdap, JP. (2021) “Dinamika Sistem Ekonomi Sirkular Berbasis Masyarakat Metode Causal Loop Diagram Kota Bengkayang” Sebatik Vol. 25 No. 1 Juni 2021.

ISSN : 1410-3737(p) 2621-069X(e).

Maulida, EI dan Priyono. (2020) “Penyuluhan Dan Pembuatan Pupuk Organik Yang Prospektif” Jurnal Pengabdi, Vol. 3 Nomor 2 Oktober 2020. ISSN : 2620-4665 (p) , ISSN : 2620- 4673(e).

Nurman, S, dkk. (2019) “Pemanfaatan Limbah Pertanian Dan Peternakan Sebagai Pupuk Kompos” Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat LPIPUMP, Vol. 3 No 1 Maret 2019. ISSN: 2549-8347 (online), ISNN : 2579-9126 (Print).

Ratriyanto,A, dkk. (2019) “Pembuatan Pupuk Organik Dari Kotoran Ternak Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian”. Jurnal SEMAR Vol. 8 No. 1 2019 Hal.9-13. ISSN : 2302- 3937.

Suhastyo, AA. (2017) “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos” Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat LPIPUMP, Vol. 1 No 2 September 2017. ISSN: 2549-8347 (online), ISNN : 2579-9126 (Print).

Wijayanto, H, dkk. (2019) “Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Jatimalang, Kabupaten Pacitan Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik”. Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 5(2) : 109-114 Juni 2019. ISSN : 2460-8572., ESSN : : 2461-095X.

(12)

Lampiran 1 : Sinopsis Proyek Sosial

EKONOMI SIRKULAR WUJUD IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KAMPUNG GURIMBANG

Kampung Gurimbang merupakan salah satu kampung yang berada diwilayah Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Luas area sebesar 710 Ha dengan jumlah penduduk 1805 jiwa. Berdasarkan data statistik 2021 Kabupaten berau angka kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 5,88% dan ini juga berlaku di Kampung Gurimbang dengan angka kemiskinan mencapai 25%. Dan sebagian besar profesi ibu-ibu di Kampung Gurimbang sebagai IRT, berdasarkan data capaian Index Pembangunan Gender (IPG) dan Index Pemberdayaan Gender (IDG) Kalimantan Timur menduduki peringkat 3 terbawah dari 34 Provinsi di Indonesia. Selain itu ada beberapa warga yang mempunyai usaha dibidang peternakan ayam potong, dimana selain bau yang ditimbulkan, kotorannya tidak diolah secara maksimal.

Dari kondisi permasalahan diatas, kami Tim GEMA STIPER BERAU tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam ajang PFMuda 2022 untuk mengatasi masalah isu-isu sosial dengan Judul

“EKONOMI SIRKULAR WUJUD IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KAMPUNG GURIMBANG”. Proyek sosial ini nantinya di harapkan mempunyai manfaat menstransfer knowledge dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos, membuka lapangan pekerjaan baru, menciptakan pengahasilan tambahan dan memberikan wawasan bagi tim bagaimana mengindentifikasi masalah dan solusi dilapangan. Selain itu tercipta produk unggulan sesuai dengan program kerja Kementerian Koperasi dan UMKM ONE VILLAGE ONE PRODUK (OVOP), untuk keberlanjutan proyek ini akan di lakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan penambahan bahan organik lainnya sehingga menjadi pupuk kompos premium serta mendapat ijin usaha dari Kementerian Pertanian.

Proyek sosial ini dikatakan berhasil di nilai melalui 3 tahapan yaitu : penilaian pengetahuan melalui tes tulis dan lisan, penilaian praktik dan evaluasi monitoring hasil pupuk kompos, selain itu hasil pemasaran pupuk kompos tercapai sesuai dengan target. Proyek sosial ini memerlukan anggaran dana sebesar kurang lebih Rp. 39.875.000,- (Tiga Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) yang di pergunakan untuk menjalankan proyek sosial ini selama 5 bulan dan nantinya keberlanjutan pendanaan proyek sosial ini dapat di kelola oleh warga yang sudah mendapatkan pelatihan khususnya ibu-ibu dan BUMK sehingga proyek sosial ini terus berkelanjutan.

Demikian sedikit penjelasan dari proyek sosial yang kami usulkan, besar harapan kami untuk dapat ditindaklanjuti dan bisa bekerja sama dengan pertamina foundation demi terwujudnya pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Terimakasih

Hormat kami,

TIM GEMA STIPER BERAU

(13)

Lampiran 2 : Foto kondisi Kampung Gurimbang

(14)
(15)

Lampiran 3 : Scan KTP dan Foto Ketua Tim

(16)

Lampiran 4 : Surat Pernyataan ketua Tim

(17)

Lampiran 5 :Surat Pernyataan Kepala Kampung Gurimbang

Referensi

Dokumen terkait

Terbentuknya kelompok perempuan “Wunlah Berdaya” yang dapat mengolah kelapa menjadi minyak goreng dengan kualitas yang lebih baik (masa kedaluwarsa lebih lama), sehingga

Bagaimana desain perancangan sistem penyiraman dan pemupukan tanaman otomatis terintegrasi sonic bloom dan gelombang ELF yang sesuai dengan kebutuhan mitra sehingga dapat digunakan

Sedyo Rukun memfokuskan diri tentang kebudayaan desa yang akan dimotori oleh grub- grup kesenian per dusun di desa Pageruyung maupun para penampil dalam festival Sedyo Rukun

Maringrang arts adalah memacu kreatifitas dan inovasi dari pemanfaatan limbah kulit kerang sehingga dapat menghasilkan keunikan tersendiri dari aneka produk yang

Selain itu juga dapat dilakukan penelitian efek penggunaan biodiesel yang sudah dilakukan penyaringan menggunakan sistem microbubble, apakah menyebabkan kerusakan

Luaran utama yang ingin diperoleh dari kegiatan ini adalah memberikan informasi spasial (peta) secara partisipatif kepada masyarakat dalam rangka pengembangan

Salah satu dari kelompok pengrajin batik adalah kelompok Putri Berdikari Batik, satu-satunya kelompok batik tulis di Desa Sumurgung Tuban, yang fokus pada batik pewarnaan

Dalam program tersebut, terdapat kegiatan kompetisi inovasi proyek sosial tahun 2023 guna menemukan ide proyek sosial baru potensial dikembangkan, pembinaan keberlanjutan hasil