• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MELALUI PERAN PEREMPUAN PADA MASYARAKAT TERISOLIR

“WUNLAH BERDAYA”

NAMA PENGUSUL:

1. Faizal Rohmiani (Ketua) 2. Sefnat Rahanserang (Anggota) 3. Kaleb Rahanserang (Anggota)

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda Pertamina Foundation

2022

(2)

Profil Peserta PFmuda 2022

1 Nama Ketua Pengusul Faizal Rohmiani 2 Nama Kelompok Wunlah Berdaya

3 Tempat/Tgl Lahir Tulungagung/ 22 Agustus 1994 4 Pendidikan Terakhir S1

5 Pekerjaan Patriot Energi 2021

6 Tlp dan Alamat Email Tlp. 082271326811 Email frohmiani@gmail.com

7 Alamat Rumah/ Domisili Desa Wunlah, Kec. Wuarlabobar, Kab. Kepulauan Tanimbar 8 Organisasi yang diikuti/

pernah diikuti

TULADHA (Tulungagung Muda Berdaya dan Berbudaya), BUMDes Kridha Mandiri, FPKT Kec. Sumbergempol, BEM FMIPA UM, HMJ Fisika Nucleon UM, Teater Proses.

9 Pengalaman Pengerjaan Proyek Sosial

Ada,

1. Patriot Energi 2021, fasilitator pendampingan dan pemberdayaan masyarakat daerah 4T;

2. Pengembangan usaha BUMDes Kridha Mandiri Desa Sambijajar dan menjadi salah satu BUMDes terbaik tingkat kecamatan dalam kurun waktu 1 tahun;

3. Song Wilis – pemberdayaan petani lokal organik Tulungagung bekerja sama dengan Disbudpar Kab.

Tulungagung;

4. BI Corner seluruh Indonesia bekerja sama dengan Bank Indonesia pusat dan beberapa KPw Bank Indonesia;

5. Program perpustakaan keliling MoneyGram Foundation di daerah terpencil Kab. Tulungagung dengan anggota lebih dari 1000 orang dalam kurun waktu 1 tahun;

10 Pernah ikut lomba (sejenis PFmuda)

Pernah, PKM didanai Kemenristekdikti tingkat Universitas Tahun 2015 dan Tahun 2016

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2022

Judul Proyek Sosial Ketahanan Pangan Rumah Tangga Melalui Peran Perempuan Pada Masyarakat Terisolir “Wunlah Berdaya”

Judul Proyek Sosial Wunlah Berdaya Kategori Isu Sosial Masyarakat Terisolir

Lokasi Proyek Desa Wunlah, Kec. Wuarlabobar, Kab. Kepulauan Tanimbar, Maluku Nilai Yg diusulkan Rp50.000.000,00 Lama Proyek: 3 Bulan

Mentor/ Pembimbing Nama: M. Maghribul Falah;

Tlp. 082254823074;

Pekerjaan: Finalis PFmuda 2021 Produk/ Hasil Dari

Proyek Sosial

Minyak kelapa dengan masa kedaluwarsa lebih lama (1 tahun);

Pembentukan kelompok binaan “Wunlah Berdaya”.

Manfaat Proyek bagi Masyarakat

Ketahanan pangan rumah tangga melalui peran perempuan yang akan berpengaruh pada ketahanan dan kemandirian lokal yang didasarkan pada sumber daya alam (ekspansi tanpa merusak lingkungan).

(3)

KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MELALUI PERAN PEREMPUAN PADA MASYARAKAT TERISOLIR “WUNLAH BERDAYA”

Bab-1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa Wunlah, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, adalah satu desa dalam kategori 4T atau Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Wilayah Transmigrasi. Lokasi desa ini terletak di pesisir pantai dan berada pada satu daratan dengan 4 Desa sekitar.

Sampai dengan sekarang, tahun 2022, desa ini belum mendapatkan akses listrik dan belum juga terdapat akses transportasi darat langsung yang menghubungkan desa ini dengan pusat kabupaten atau pusat ekonomi terdekat. Kondisi tersebut membuat harga komoditi barang menjadi lebih mahal karena rantai distribusi yang lebih panjang.

Karena lokasinya yang berada di pesisir pantai, salah satu sumber daya alam yang melimpah dari desa ini adalah pohon kelapa. Seiring dengan harga minyak goreng yang semakin meningkat, masyarakat mulai kembali untuk mengolah minyak dari kelapa yang mereka miliki. Sayangnya, minyak yang dihasilkan hanya dapat bertahan beberapa hari atau masa kedaluwarsanya sangat cepat.

Sebagai bentuk perwujudan SDGs Desa menuju kemandirian desa serta pelibatan peran perempuan dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga tanpa harus merusak lingkungan, maka proyek peningkatan kapasitas perempuan melalui pengenalan teknologi dalam produksi minyak kelapa ini perlu dilakukan. Dalam proyeksi jangka panjang, sangat dimungkinkan proyek ini bisa diperlebar untuk memenuhi pasar, yakni desa sekitar, sehingga dapat berdampak secara ekonomi untuk desa Wunlah.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang, maka beberapa masalah diantaranya:

1. Rantai distribusi yang panjang membuat harga komoditi di desa Wunlah lebih mahal, termasuk kebutuhan minyak goreng;

2. Kapasitas perempuan dalam pengolahan minyak goreng kelapa dalam rumah tangga terbatas;

3. Masa kedaluwarsa minyak goreng kelapa hasil olahan rumah tangga sangat pendek.

C. Tujuan & Manfaat Proyek Sosial

Tujuan dari proyek ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, salah satunya pemenuhan minyak goreng sesuai dengan sumber daya lokal yang melimpah;

2. Peningkatan kapasitas perempuan dalam pengolahan minyak goreng melalui pengenalan teknologi;

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi minyak goreng.

(4)

Dari proyek sosial ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga melalui pelibatan peran perempuan, selain itu dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga sesuai sumber daya alam yang mereka miliki. Proyek ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya pemenuhan SDGs Desa, menuju kemandirian desa sesuai dengan kekayaan lokal.

Bab-2

METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi Proyek

Desa Wunlah, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

B. Waktu atau Jadwal Pelaksanaan

Pelaksanaan proyek dilakukan dalam rentang waktu 3 bulan (12 minggu) dengan gambaran linimasa sebagai berikut:

C. Alat dan Bahan

Berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan selama proses pelatihan:

1. Celemek;

2. Sarung tangan;

3. Masker;

4. Wajan;

5. Spatula;

6. Toples/ tempat penampung lain;

7. Ember;

8. Parang;

9. Kompor;

10. Mesin parut;

11. Bahan bakar;

12. Kelapa;

13. Air;

14. Goodie bag berisi materi, note book, pena, dll;

15. Backdrop.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sosialisasi proyek 2 Pembentukan kelompok 3 Pengadaan alat dan bahan 4 Pelatihan

5 Monitoring dan evaluasi pelatihan 6 Advokasi keberlanjutan proyek 7 Pelaporan proyek sosial

Minggu ke- No. Deskripsi Kegiatan

(5)

D. Pelaksana Proyek

Proyek dilakukan dengan kolaborasi beberapa pihak, diantaranya pemerintah desa Wunlah sebagai penyedia tempat pelatihan serta lokasi yang akan digunakan sebagai basecamp untuk kelompok yang dibentuk, kelompok perempuan yang dibentuk melalui kerja sama dengan PKK, serta kolaborasi dengan UMKM Nukre Lakrue sebagai pemateri pelatihan, dan yang paling utama adalah Pertamina Foundation sebagai penyokong utama pendanaan proyek sosial ini.

E. Gambar Design Proyek

Berikut merupakan gambaran design proyek secara ringkas:

(6)

Bab-3

RENCANA PELAKSANAAN

A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek

Proyek akan dilakukan dalam beberapa tahapan sesuai dengan linimasa yang disebutkan pada Bab-2. Beberapa diantaranya adalah:

1. Sosialisasi proyek

Sosialisasi ini dilakukan guna memberikan gambaran umum kegiatan kepada sasaran dan pihak-pihak lain yang akan berkolaborasi. Sosialisasi yang dilakukan diantaranya kepada:

a. Pemerintah Desa Wunlah

Sosialisasi kepada pemerintah desa Wunlah ditujukan untuk membahas kolaborasi yang bisa dilakukan untuk implementasi proyek dan juga sustainibilitas program. Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan kelompok yang terbentuk bisa lebih terarah dengan pengawasan pemerintah desa. Sosialisasi dilakukan dengan pertemuan langsung untuk membahas hal-hal tersebut.

b. UMKM Nukre Lakrue

Sosialisasi kepada UMKM Nukre Lakrue dilakukan dengan pertemuan langsung, ditujukan untuk rencana pelatihan serta untuk membahas rencana pasca proyek yang mungkin bisa dilakukan untuk peningkatan nilai produk dan perluasan pasar.

c. Ibu-ibu PKK

Sosialisasi kepada kelompok PKK ditujukan untuk kolaborasi pembentukan kelompok perempuan yang di dalamnya utamanya ditujukan kepada perempuan yang sudah terbiasa melakukan pengolahan minyak kelapa. Dengan kolaborasi ini diharapkan mampu menjadi salah satu program PKK yang kedepannya bisa berdampak lebih luas. Sosialisasi akan dilakukan secara formal melalui rapat.

2. Pembentukan kelompok

Setelah melakukan sosialisasi, kelompok perempuan “Wunlah Berdaya” akan dibentuk dengan kolaborasi bersama ibu-ibu PKK dengan harapan sustainibilitas proyek ini dapat tercapai dengan baik. Kelompok yang dibentuk berkisar 35 anggota dengan rincian 10 anggota dari 3 total Unit dan 5 pengurus harian. Dari pembentukan kelompok ini diharapkan dapat memberikan dampak tidak langsung kepada keluarga anggota.

3. Pengadaan alat dan bahan

Pengadaan alat dan bahan dilakukan dari minggu pertama. Proses pengadaan alat memakan waktu agak lama karena pengadaan mesin parut dari Surabaya dan pengiriman dilakukan melalui kapal laut. Pengadaan mesin parut ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan kuantitas produksi minyak goreng, selain itu untuk menghemat tenaga sehingga lebih efektif dan efisien.

4. Pelatihan

Pelatihan akan dilakukan oleh UMKM Nukre Lakrue yang berdomisili di Saumlaki, pusat Kabupaten Kepulauan Tanimbar. UMKM ini telah berhasil membuat minyak goreng kelapa dengan kualitas yang baik, mencapai masa kedaluwarsa hingga 1 tahun melalui pengawasan BPOM. Pelatihan akan dilakukan sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 5 minggu.

(7)

Berikut merupakan gambaran singkat pelatihan:

Latar belakang Keterbatasan kapasitas perempuan dalam pengolahan minyak goreng kelapa;

Tujuan Meningkatkan kapasitas kelompok binaan yang terbentuk

“Wunlah Berdaya” dalam pengolahan minyak goreng;

Sasaran Kelompok Binaan “Wunlah Berdaya” – perempuan;

Lokasi Desa Wunlah, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar;

Waktu Minggu ke- 5 s/d 9 proyek berjalan;

Gambaran kegiatan Pelatihan akan dilakukan dengan tahapan:

- Pengenalan alat yang digunakan termasuk cara penggunaan mesin parut;

- Penjelasan tahapan pembuatan minyak goreng kelapa sesuai dengan standar BPOM sehingga menghasilkan kualitas yang baik (masa kedaluarsa lebih panjang);

- Proses pembuatan minyak kelapa.

5. Monitoring dan evaluasi pelatihan

Monitoring dan evaluasi ini dilakukan guna melihat kualitas hasil olahan minyak goreng yang dihasilkan dari pelatihan. Dari kegiatan ini diharapkan kelompok bisa melakukan evaluasi dari pelatihan yang telah dilakukan, termasuk kendala saat pelatihan serta proyeksi kegiatan kedepan yang bisa dilakukan oleh kelompok yang terbentuk.

6. Advokasi keberlanjutan proyek

Kegiatan ini memerlukan pemberian pemahaman lebih lanjut kepada kelompok perempuan yang terbentuk untuk keberlangsungan atau suntainibilitas proyek.

Harapannya, kerjasama dengan Ibu-ibu PKK serta penyertaan modal untuk pembuatan koperasi atau operasional lainnya dari kelompok binaan dapat menggeliatkan usaha ekonomi rumah tangga.

7. Pelaporan proyek sosial

Laporan dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab proyek kepada pihak yang terlibat, terutama Pertamina Foundation sebagai penyokong dana proyek.

B. Hasil Proyek Sosial

Terbentuknya kelompok perempuan “Wunlah Berdaya” yang dapat mengolah kelapa menjadi minyak goreng dengan kualitas yang lebih baik (masa kedaluwarsa lebih lama), sehingga membantu dalam pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga, mengurangi pengeluaran rumah tangga serta membantu pemerintah dalam upaya pemenuhan SDGs Desa.

C. Penerima manfaat

Penerima manfaat langsung adalah kelompok perempuan berjumlah 35 orang, dengan penerima manfaat tidak langsung sejumlah ±175 orang.

(8)

D. Proyeksi Kebermanfaatan Jangka Panjang

Proyeksi harapan jangka panjang dari proyek sosial ini adalah kelompok binaan yang terbentuk dapat menularkan pengetahuan yang diterima kepada seluruh perempuan di desa Wunlah, sehingga nantinya bisa terbentuk ketahanan pangan lokal. Jika kebutuhan lokal dalam desa sudah terpenuhi, harapannya dapat dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan pasar di 4 desa sekitar dengan membentuk sistem koperasi atau sebagainya sesuai dengan kaidah dan nilai-nilai lokal dalam desa, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk desa Wunlah.

(9)

Bab-4

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan

Berikut secara rinci rencana anggaran biaya untuk proyek sosial ini selama kurun waktu 3 bulan:

B. Rekapitulasi Anggaran:

1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp50.000.000,00 2. Swadaya/ bantuan pihak lain : Rp0,00

3. Bantuan dari Pihak Lain : Rp0,00

4. dll : Rp0,0000000000

Total Kebutuhan Anggaran Rp50.000.000,00

No. Deskripsi Harga satuan Sub Total

1 Sosialisasi proyek 1 paket 1.000.000 1.000.000

Pengadaan alat dan bahan pelatihan 15.100.000

Mesin parut termasuk ongkir 1 buah 7.000.000 7.000.000

Celemek 36 orang 50.000 1.800.000

Sarung tangan 36 orang 30.000 1.080.000

Masker 2 box 47.500 95.000

Wajan 5 buah 100.000 500.000

Spatula 5 buah 60.000 300.000

Toples/tempat penampungan 10 buah 50.000 500.000

Ember 10 buah 50.000 500.000

Parang 5 buah 100.000 500.000

Kompor 5 buah 400.000 2.000.000

Bahan bakar 3 hari 100.000 300.000

Kelapa 150 buah 2.500 375.000

Air 3 hari 50.000 150.000

Pelatihan (x3 paket) 14.700.000

Makan dan minum 3 paket 1.500.000 4.500.000

Narasumber 3 paket 1.500.000 4.500.000

MC Acara 3 paket 500.000 1.500.000

Goodie bag (materi, notebook, pen) 40 paket 50.000 2.000.000

Backdrop 1 buah 200.000 200.000

Dokumentasi (foto dan video) 1 paket 2.000.000 2.000.000

Operasional 19.000.000

Project officer 3 bulan 3.000.000 9.000.000

Penguatan modal kelompok 1 paket 10.000.000 10.000.000

5 Pelaporan 1 paket 200.000 200.000

50.000.000

Kapastitas

TOTAL 2

3

4

(10)

Bab-5

KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL

A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial

Dari penyertaan modal untuk kelompok binaan yang dibentuk, diharapkan bisa digunakan sebagai modal untuk pengembangan usaha berupa koperasi produsen minyak goreng kelapa. Penyertaan modal ini diantaranya akan digunakan untuk kebutuhan produksi dan pasca produksi seperti pembelian bahan baku, ongkos pekerja serta pembuatan packaging.

B. Sumber Dana Untuk Operasional Keberlanjutan

Operasional keberlanjutan program diperoleh dari sistem koperasi yang akan dibentuk atau penyertaan modal lain yang tidak memberatkan atau sesuai dengan kesepakatan kelompok binaan yang terbentuk. Selain itu dari kas kelompok “Wunlah Berdaya” atau dari kas PKK.

C. Pelaksana Pasca Proyek

Pelaksana pasca proyek adalah kelompok binaan yang terbentuk “Wunlah Berdaya”.

Selain itu, dengan adanya kolaborasi antara kelompok yang terbentuk dengan Pemdes Wunlah, UMKM Nukre Lakrue dan PKK, diharapkan sustainibilitas kegiatan atau pengembangan kegiatan pasca proyek dapat terjamin.

Bab-6

KESIMPULAN & PENUTUP

A. Ukuran Keberhasilan Proyek

Secara kualitatif, ukuran keberhasilan proyek yakni produk luaran berupa minyak goreng kelapa dengan kualitas lebih baik (masa kedaluwarsa 1 tahun) dan peningkatan kapasitas perempuan dari kelompok binaan dalam pengolahan minyak goreng kelapa, sedangkan secara kuantitatif yakni terbentuknya satu kelompok binaan “Wunlah Berdaya”

yang beranggotakan 35 perempuan Wunlah.

B. Penutup

Demikian adalah paparan proyek sosial yang ditujukan untuk masyarakat daerah 4T, desa Wunlah, Kec. Wuarlabobar, Kab. Kepulauan Tanimbar, sesuai dengan kondisi isu sosial masyarakat yang ada. Besar harapan kami semoga proyek sosial ini dapat diterima dan didanai oleh Pertamina Foundation dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan lokal masyarakat terisolir melalui peran perempuan. Terima kasih.

Referensi

Dokumen terkait

(1408) Kabupaten Bengkalis - (1043) Industri Minyak Makan Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Dan Minyak Goreng Kelapa Sawit: Perkebunan kelapa sawit terpadu dengan unit

Maringrang arts adalah memacu kreatifitas dan inovasi dari pemanfaatan limbah kulit kerang sehingga dapat menghasilkan keunikan tersendiri dari aneka produk yang

Langkah selanjutnya dari kegiatan ini adalah pembuatan desain desa tanggap bencana, pada proses ini dilakukan penentuan lokasi untuk evakuasi apabila terjadi

Sumber dana yang digunakan dalam proyek sosial selanjutnya ini akan dihasilkan dari bagi hasil setiap produk yang terjual untuk penyelenggaraan pelatihan lain. Sehingga akan

Selain itu juga dapat dilakukan penelitian efek penggunaan biodiesel yang sudah dilakukan penyaringan menggunakan sistem microbubble, apakah menyebabkan kerusakan

Penerima manfaat tidak langsung dari proyek sosial yaitu Startup Conplas (PT. Konversi Plastik Bumi Lestari) sebagai pendukung dalam pengelolaan sampah di Desa setempat area

Sebagai upaya dalam mengurangi sampah plastik yang berdampak buruk berupa bungkus makanan sekali pakai, penggagas mengajukan program pembuatan kotak makan dari

I. Bidang kuliner berupa pembuatan bakso dengan berbagai bahan dasar olahan yang disertai adanya modifikasi bentuk olahan, rasa serta pengemasan. Para peserta juga