Halaman cover
PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda
(SEDYO RUKUN)
“Tradisi Lokal Hingga Pendidikan yang Berpihak”
NAMA TIM PENGUSUL :
1. Andrean Eka Setiawan (Ketua)
2. Eko Rubiyanto (Anggota)
3. Agip Tri Wikrama (Anggota)
4. Dimas Dwi Hermawan (Anggota)
Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda Pertamina Foundation
2022
(maksimal: 1 halaman)
Profil Peserta
PFmuda 20221 Nama Ketua Pengusul Andrean Eka Setiawan 2 Nama Kelompok Sanggar Rejo
3 Tempat/Tgl Lahir Kendal/02 November 1992 4 Pendidikan Terakhir S1
5 Pekerjaan Guru
6 Tlp dan Alamat Email Tlp 088233916196 Email andreanekasetiawan314@gmail.com 7 Alamat Rumah/ Domisili Ngasem, RT002/RW001, Ds. Pageruyung, Kec. Pageruyung,
Kab. Kendal, Prov. Jawa Tengah 8 Organisasi yang diikuti/
pernah diikuti (jika ada)
SALAM Yogyakarta
9 Pengalaman Pengerjaan Proyek Sosial
1. Ada, sebutkan: Permajuan Kebudayaan Desa 2021 oleh Kemendikbud RI
10 Pernah ikut lomba (sejenis PFmuda)
1. Pernah, sebutkan: Cerita Budaya Desaku oleh Kemendikbud RI
Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2022 Judul Proyek Sosial
(lengkap)
FESTIVAL SEDYO RUKUN (Tradisi Lokal Hingga Pendidikan yang Berpihak)
Judul Proyek Sosial (singkat 6 kata)
FESTIVAL SEDYO RUKUN
Kategori Isu Sosial (Yaitu isu sosial bidang?....) (pilih salah satu)
1. Kemiskinan
2. Pendidikan/ Pelatihan 3. Lingkungan
4. Pariwisata & seni-budaya
5. Lainnya, sebutkan ………..
Lokasi Proyek Dusun Ngasem, Desa Pageruyung
Nilai Yg diusulkan Rp 30.000.000,- Lama Proyek: 4 Bulan Anggota Tim Pengusul
(jika ada)
1. Eko Rubiyanto 2. Andik Kurniawan 3. Agip Tri Wikrama
4. Dimas Dwi Hermawan 5. Budi Setyawan 6. Ardhany Mentor/ Pembimbing
(jika ada)
Nama: Slamet; Tlp083821294828
Pekerjaan : PNS (Ketua RW 001 Dusun Ngasem) Produk/ Hasil Dari
Proyek Sosial berupa?
Festival Budaya, Perpustakaan, Buku, Museum Budaya, Forum Kebudayaan Desa, Media/Ruang Belajar Masyarakat
Manfaat Proyek bagi Masyarakat
Tersedianya area berkembang masyarakat selaras dengan dasar nilai budaya dan adat istiadat sekitar dalam pembangunan fisik maupun psikologis
.
SEDYO RUKUN “Tradisi Lokal Hingga Pendidikan yang Berpihak”
Bab-1:
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
SEDYO RUKUN (Jawa: Bersedia Rukun) merupakan sebuah acara/festival yang diadakan oleh Sanggar Rejo, merupakan sebuah jejaring komunitas yang mengupayakan terwujudnya area masyarakat dengan kearifan lokal dan memberikan kesempatan kepada seluruh elemen masyarakat mulai individu maupun komunitas berpartisipasi dalam pembangunan. Jejaring menumbuhkembangkan kepekaan terhadap realita sosial, kearifan lokal dan perubahan lingkungan sebagai sarana pembelajaran bersama. Berangkat dari keberhasilan penyelenggaraan kegiatan maupun acara seni sebelumnya kemudian Sanggar Rejo berupaya menyelenggarakan festival dengan nama Sedyo Rukun. Festival ini sebagai kampanye hak anak, penguatan nilai budaya lokal, keberagaman, toleransi dan kearifan lokal. Kegiatanya berupa pertunjukan kesenian (mayoritas tradisi lokal), orasi budaya, lokakarya, pameran dan lain-lain.
Spirit festival bersumber ada modal sosial yang dimiliki masyarakat. Mereka bergotong royong dan rutin menyelenggarakan adat istiadat. Tepresentasi tersebut ditunjukan dengan adaya kelompok kesenian tradisi di setiap dusun yang menjadi unsur vital ada saat acara adat.
Keberadaan jenis kesenian pun begitu beragam, diantaranya: Barongan, Kuda Lumping, Jathilan, Gidro, Rampek, Terbang Jowo, Wayang Kulit, Cowong, Gendot dan Sebagainya. Keberagaman tersebut menjadi ensiklopedia kearifan budaya dalam lingkup kecil. Festival Sedyo Rukun dimaksudkan pula sebagai ajang pembelajaran bersama memperkuat solidaritas masyarakat menghadapi derasnya budaya luar yang merambah dusun-dusun.
B. Rumusan Masalah
Globalisasi yang diiringi menguatnya nilai-nilai individualistik dan konsumerisme mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai kebersamaan yang terkandung dalam budaya lokal masyarakat. Selain itu, aham fanatik menggerogoti keberagaman di masyarakat yang terjalin sejak lama. Sanggar Rejo dengan upaya Festival “Sedyo Rukun” menjadi media kampanye bersama menggali dan menggunakan kearifan lokal sebagai benteng mempertahankan nilai adat istiadat dan kebudayan. Pengalaman masyarakat dusun menjadi menjadi contoh yang patut digaungkan untuk merawat kebhinekaan Indonesia.
Keprihatinan dan semangat lokal tersebut disikapi dengan penyelenggaraan Festival Sedyo Rukun yang kami maknai sebagai saatnya bersama-sama bersedia untuk rukun untuk membangun dan terlibat tanpa memandang Umur, Gender, Suku, Agama, Status, dll. Pada
C. Tujuan & Manfaat Proyek Sosial Umum
1. Mengkampanyekan keberagaman budaya melalui kesenian,
2. Memupuk toleransi anak, masyarakat, dan komunitas melalui kesenian,
3. Mengembangkan kesenian yang dapat berjalan seiring dengan erkembangan jaman, 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai kearifan local dan kesenian dalam pembangunan berwawasan nusantara.
Khusus
1. Memperkuat jejaring komunitas kesenian/kebudayaan desa,
2. Mengkampanyekan pentingnya komunitas kesenian/kebudayaan di masyarakat, 3. Peningkatan keterlibatan masyarakat desa dalam pembangunan nilai budaya, 4. Mewujudkan area ramah kebudayaan/kesenian secara fisik maupun psikologis, 5. Pemenuhan hak-hak masyarakat (hak hidup, toleransi, perlindungan dan partisipasi)
Bab-2
METODE PELAKSANAAN A. Lokasi Proyek
Dusun Ngasem, desa Pageruyung kecamatan Pageruyung kabupaten Kendal B. Waktu atau Jadwal Pelaksanaan
15 Juni sampai 15 September 2022 C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah hasil alam dan tradisi yang ada di desa pageruyung dengan memanfaatkan pengalaman pengalaman yang dimiliki masyarakat
D. Pelaksana Proyek (termasuk pelibatan masyarakat / lembaga, jika ada)
Sedyo Rukun memfokuskan diri tentang kebudayaan desa yang akan dimotori oleh grub- grup kesenian per dusun di desa Pageruyung maupun para penampil dalam festival Sedyo Rukun hingga relasi-relasi dari komunitas luar. Kesadaran bahwa dusun-dusun di Desa Pageruyung maupun luar desa Pageruyung masih melaksanakan upacara tradisi
memberikan pengertian bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal digunakan masyarakat untuk memahami kehidupan sosial.
Salah satu produk tradisi ini adalah kesenian rakyat sebagai unsur penting dan pemersatu.
Kesenian rakyat mampu membuktikan adanya kehidupan gotong royong dan tepo seliro di msyarakat. Selain itu kesenian rakyat merupakan benteng dari gempuran kebudayaan luar yang
disikapi dengan arif (think global act local). Forum Sedyo Rukun memahami pentingnya pembelajaran untuk semua generasi yang kokoh (ajur ajer tan luluh) dengan pendekatan budaya lokal, diantaranya menggunakan media budaya. Forum Sedyo Rukun nantinya akan menjadi sebuah realisai dalam upaya mempertahankan dan merawat kebudayaan tersebut salah satunya penulisan sejarah budaya desa.
Bab-3:
RENCANA PELAKSANAAN A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek (Rincian Kegiatan)
SEDYO RUKUN
Juni – September 2022
Aktivitas juni Juli Agustus September
15 - 22
22 - 25
25 - 31
1- 7
8- 14
15- 21
22-24 25 26 27 28- 30
1- 7 8- 26
27- 28
29 - 31
1-15
Persiapan Rapat Jejaring Sedyo Rukun
X X X
Rapat Tuan Rumah Festival
X X X
Presentasi dan koordinasi pada pemangku kepentingan (UMKM desa, Warga)
X X X X X X X X X X
Penggalanga n Sumber Daya
X X X
Produksi Cindera Mata
X X X X
Latihan dan persiapan tim kesenian
(publikasi) X X X X X X X X X
Persiapan properti dan
X
arena festival Panggung
Rakyat
X
WROKSHOP X
Pembukaan Festival
X
Cerita Rakyat Seloroto (Teater)
X
Sambutan Sesepuh/Pe mangku desa
X
Pentas Seni potensi Budaya
X
Lokakarya X
Pameran X
Temu Komunitas
X X
Kompor Publik (Orasi Budaya)
X
Dolanan Bocah
X
Penutupan X
Evaluasi Rekondisi Properti dan Area Festival
X
Tuan Rumah Festival
X X X
Jejaring Sedyo Rukun
X
Pelaporan Pada
X
Pemangku Kepentingan Jejaring Sedyo Rukun
X
B. Hasil Proyek Social (bentuk akhir / fungsi atau manfaat proyek social)
“Tersedianya FORUM/AREA Masyarakat Selaras dengan Karakter Lokal dan Keterlibatan Kebudayaan dalam Pembangunan”.
C. Penerima manfaat (pemanfaat langsung dan pemanfaat tidak langsung) Warga Masyarakat desa Pageruyung (secara langsung)
Masyarakat Kabupaten Kendal dan provinsi Jawa Tenga
D. Lain-Lain (sesuai proyek social yang diajukan) Kebudayaan dan Keberagaman Memperkaya Nurani Bab-4: RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan (dalam bentuk tabel)
NO URAIAN KEBUTUHAN VOLUME SATUAN
BIAYA JUMLAH
1 KONSUMSI PENAMPIL 20 Rp 500.000,- Rp 10.000.000,-
2 KONSUMSI PEMATERI 5 Rp 50.000,- Rp 250.000,-
5 SOUN SYSTEM 3000 watt Rp 2.000.000,- Rp 4.000.000,-
6 PANGGUNG 6 x 10 meter Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
7 PERIJINAN dan KEAMANAN 2 Hari Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
8 KONSUMSI KEAMANAN 20 Personil Rp 50.000,- Rp 1.000.000,-
9 DOKUMENTASI 2 Hari Rp 1.000.000,- Rp 2.000.000,-
10 DEKORASI PANGGUNG dan PROPERTI 1 Rp 5.000.000,- Rp 5.000.000,-
11 PERALATAN dan KEBERSIHAN 2 Hari Rp 500.000,- Rp 1.000.000,-
12 KONSUMSI PANITIA 2 Hari Rp 2.000.000,- Rp 4.000.000,-
13 BIAYA PEMBUATAN BUKU 100 Rp 30.000,- Rp 3.000.000,-
B. Rekapitulasi Anggaran:
1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp25.000.000,- 2. Swadaya/ bantuan pihak lain : Rp 5.000.000,- 3. Bantuan dari Pihak Lain : Rp 250.000,-
4. dll………. : Rp. ……….
Total Kebutuhan Anggaran Rp 33.250.000,- Bab-5: KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL
A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial
Warga masyarakat mampu Menginisiasi Forum kebudayaan desa secara fisik / psikologis, Meningkatkan peran masyarakat dalam pendidikan berbasis tradisi,
Meningkatkan peran Masyarakat dalam mempertahankan dan merawat Kebudayaan lokal.
B. Sumber dana untuk operasional Keberlanjutan
Karena Kegiatan ini adalah sebagai pematik bagi warga sehingga warga menjadi sumber swadaya dana maupun energy untuk operasional keberlanjutan
C. Pelaksana Pasca Proyek
Kinerja Forum Sedyo Rukun Sebagai nantinya akan menjadi sebuah realisai dalam upaya mempertahankan dan merawat kebudayaan dalam mengimbangi dampak negative kemajuan teknologi yang begitu pesat. Salah satunya penulisan sejarah budaya desa.
Bab-6:
KESIMPULAN & PENUTUP A. Ukuran Keberhasilan Proyek
Ukuran keberhasilan proyek ini berdasarkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Sanggar Rejo memiliki presentase 90 persen
B. Penutup VISI
“Tersedianya FORUM/AREA Masyarakat Selaras dengan Karakter Lokal dan Keterlibatan Kebudayaan dalam Pembangunan”.
MISI
1. Menginisiasi Forum kebudayaan desa secara fisik / psikologis, 2. Meningkatkan peran masyarakat dalam pendidikan berbasis tradisi,
3. Meningkatkan peran Masyarakat dalam mempertahankan dan merawat Kebudayaan lokal.
MOTO
Kebudayaan dan Keberagaman Memperkaya Nurani
TOTAL BIAYA Rp 33.250.000,-
Terbilang (Tiga Puluh Tiga Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)