• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

RUANG TUMBUH PEMUDA DIFABEL DAKSA PURWOREJO (TUMBUH MUDA PURWOREJO) SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN SOFTSKILL DAN PENDAMPINGAN KARIR BAGI PEMUDA DIFABEL DAKSA DI KABUPATEN

PURWOREJO

NAMA TIM PENGUSUL :

1. Eka Primadestia Kusumawardani (Ketua) 2. Retno Arini (Anggota) 3. Ibnu Pramuji (Anggota)

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda Pertamina Foundation

2022

(2)

Profil Peserta PFmuda 2022

1 Nama Ketua Pengusul Eka Primadestia Kusumawardani 2 Nama Kelompok Arahiwang

3 Tempat/Tgl Lahir Kendal, 29 Desember 1996 4 Pendidikan Terakhir S1

5 Pekerjaan Bekerja Swasta

6 Tlp dan Alamat Email Tlp. 081213810523 Email : Kusumaeka25@gmail.com

7 Alamat Rumah/ Domisili Suronegaran Nomor 7 RT 03 / RW 10, Kelurahan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah

8 Organisasi yang diikuti/

pernah diikuti (jika ada)

Purworejo Muda

9 Pengalaman Pengerjaan Proyek Sosial

1. Belum Pernah Mengerjakan Proyek Sosial

2. Ada, sebutkan: Nice Initiatives For Community Empowerment (NICE) di Raja Ampat, Papua Barat - 2019 10 Pernah ikut lomba

(sejenis PFmuda)

1. Belum pernah ikut lomba/ kompetisi

2. Pernah, sebutkan: Kompetisi Inovasi Kebijakan Publik National Governance Days Indonesia Sejahtera - 2017

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2022 Judul Proyek Sosial

(lengkap)

Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo (Tumbuh Muda Purworejo) sebagai Wadah Pengembangan Softskill dan Pendampingan Karir bagi Pemuda Difabel Daksa di Kabupaten Purworejo

Judul Proyek Sosial (singkat 6 kata)

Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo

Kategori Isu Sosial (Yaitu isu sosial bidang?....) (pilih salah satu)

Disabilitas/ kebutuhan khusus

Lokasi Proyek Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah

Nilai Yg diusulkan Rp 60.420.000,00 Lama Proyek: 30 Hari/ 1 Bulan Anggota Tim Pengusul

(jika ada)

1. Retno Arini 2. Ibnu Pramuji Mentor/ Pembimbing

(jika ada)

Nama: ……….….; Tlp………

Pekerjaan : ………..

Produk/ Hasil Dari Proyek Sosial berupa?

Program pelatihan dan pendampingan karir untuk pemuda difabel daksa dan produk usaha dari pemuda difabel daksa

Manfaat Proyek bagi Masyarakat

Munculnya karya berupa produk usaha, peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja serta adanya peningkatan perekonomian para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo

(3)

Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo (Tumbuh Muda Purworejo) sebagai Wadah Pengembangan Softskill dan Pendampingan Karir bagi Pemuda Difabel Daksa

di Kabupaten Purworejo Bab-1: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan manusia menjadi salah satu isu strategis pemerintah Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan manusia ini tidak hanya mencakup membangun Sumber Daya Manusia Indonesia agar bisa unggul dan berdaya saing, tetapi juga termasuk upaya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Saat ini pemerintah telah berupaya untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas untuk menciptakan Indonesia yang inklusif (kemenkopmk.go.id, 2021). Berbagai regulasi yang sudah dibuat pemerintah menjadi sebuah modalitas yang cukup kuat untuk mengimplementasikan ragam upaya untuk meningkatkan peningkatan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia.

Isu kesetaraan penyandang disabilitas di berbagai sektor menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia yang berfokus pada kesetaraan terhadap penyediaan lapangan kerja serta kesempatan untuk berdaya secara ekonomi bagi penyandang disabilitas. Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia di tahun 2020, penyandang disabilitas sudah memiliki tantangan dan hambatan yang cukup siginfikan dalam mendapatkan akses informasi, kesehatan, transportasi, infrastruktur dan lapangan pekerjaan (nasional.kompas.com, 2022). Berdasarkan data yang disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan bahwa jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 16,5 juta yang terdiri dari 7,6 juta laki-laki dan 8,9 juta perempuan (www.tribunnews.com, 2022). Sedangkan menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 – 2021 terdapat 5,37 persen penduduk penyandang disabilitas usia 15 tahun ke atas yang bekerja di Indonesia (databoks.katadata.co.id, 2022).

Dukungan bagi penyandang disabilitas agar bisa berdaya secara ekonomi menjadi tanggung jawab seluruh stakeholer termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provisi Jawa Tengah pada tahun 2021 Kabupaten Purworejo memiliki nilai indeks pembangunan manusia sebesar 72,98 dengan peringkat ke-14 terbaik dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah (jateng.bps.go.id, 2021). Berdasarkan data Dinas Sosial Kependudukan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Purworejo tahun 2018 terdapat 4.628 penyandang disabilitas dengan berbagai jenis hambatan yaitu tuna daksa, tuna netra, tuna wicara rungu dan cacat ganda. Sementara untuk jumlah penyandang disabilitas daksa ada 1230 jiwa yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Purworejo (https://dinkominfo.purworejokab.go.id)

Berdasarkan data yang dijelaskan oleh Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia DPC Purworejo bahwa rata-rata difabel di Purworejo memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Mereka cenderung mulai berinteraksi dengan dunia luar saat sudah dewasa, hal tersebut yang menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak memiliki keterampilan sejak dini. Rata-rata difabel di Purworejo sebatas menjadi, petani, pemijat atau pedagang serta banyak yang belum memiliki pekerjaan tetap (Wawancara dengan Sugiyanto, Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia DPC Purworejo, 13 Mei 2022).

Ketua Ikatan Difabel Purworejo juga menyebutkan bahwa kesempatan untuk pengembangan keterampilan dan kesempatan kerja dari Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo masih terbatas. Ditambah dengan kondisi pandemi Covid 19 yang melanda tiga tahun terakhir ini menyebabkan minimnya program pelatihan kerja baik dari Dinas Sosial Kabupaten Purworejo maupun dari pihak swasta. Kesempatan bekerja di instansi atau industri juga rendah karena peraturan perundang-undangan yang belum cukup kuat karena masih berbentuk peraturan daerah kabupaten. Sedangkan Ikatan Difabel Purworejo memiliki sekitar 250 anggota, mayoritasnya merupakan difabel daksa (Wawancara dengan Harnoto, Ketua Ikatan Difabel Purworejo, 13 Mei 2022).

(4)

Apabila merujuk kepada Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas dalam pasal 3 disebutkan beberapa tujuan dari perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas yaitu untuk mewujudkan taraf kehidupan penyandang disabilitas yang lebih berkualitas, adil, sejahtera lahir dan batin, mandiri serta bermartabat dan meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup. Namun dari beberapa data di atas menjadi bukti bahwa pelindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo belum terlaksana secara optimal baik dari stakeholder pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan suatu penelitian terkait difable dalam proses pembuatan kebijakan menggunakan studi kasus Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP), dijelaskan bahwa isu disabilitas di Purworejo berhasil masuk ke dalam rapat paripurna DPRD pada tahun 2018 dalam pembahasan ranperda disabilitas (Sari, 2019). Beberapa hambatan yang dialami yaitu dari segi internal pendidikan anggota Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) yang rendah serta dari segi eksternal IDP adalah masih adanya masyarakat yang membatasi diri dengan disabilitas karena stigma negatif (ejournal3.undip.ac.id, 2019). Permasalahan penyandang disabilitas seperti mengakar, dimulai dari tingkat pendidikan yang rendah sehingga berdampak kepada minimnya keterampilan dan kesulitan dalam mendapatkan kesempatan kerja di berbagai bidang.

Kondisi tersebut menginspirasi adanya upaya untuk pengembangan softskill dan pendampingan karir bagi seluruh pemuda penyandang disabilitas daksa di Kabupaten Purworejo sebagai upaya pemenuhan pelindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Urgensi adanya pengembangan softskill dan pendampingan karir ini untuk mendorong partisipasi dan kesempatan bagi penyandang disabilitas daksa untuk bisa mengembangkan potensinya, berdikari dan mandiri secara ekonomi serta berperan aktif dalam kegiatan di masyarakat. Dibutuhkan adanya sinergi dan kolaborasi dari pemerintah daerah, swasta, komunitas dan masyarakat Purworejo untuk mengimplementasikan hak-hak penyandang disabilitas melalui berbagai kegiatan yang produktif demi terwujudnya masyarakat yang inklusi dan damai untuk pembangunan berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana bentuk inovasi pengembangan softskill dan pendampingan bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo?

C. Tujuan dan Manfaat Proyek Sosial

1. Meningkatkan softskill dan kesempatan kerja bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

2. Meningkatkan kemandirian dan taraf hidup pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

3. Meningkatkan lingkungan yang inklusi dalam berbagai aspek kehidupan di Kabupaten Purworejo.

4. Meningkatkan kepedulian para stakeholder dan masyarakat untuk dapat melibatkan pemuda difabel daksa di berbagai peran di masyarakat.

5. Menjadi wadah atau komunitas pemuda difabel daksa di Purworejo dalam akses informasi pelatihan dan lapangan pekerjaan bagi difabel.

Bab-2: METODE PELAKSANAAN A. Lokasi Proyek

Proyek ini akan dilaksanakan di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

B. Waktu atau Jadwal Pelaksanaan

Proyek ini akan dilaksanakan dalam durasi pelaksanaan yaitu 1 bulan yang terdiri dari 6 kali pertemuan.

(5)

C. Alat dan Bahan

1. Alat : Laptop, rol kabel, sound system portable, mouse, LCD, layar proyektor, earphone dan printer

2. Bahan : ATK, bahan membuat bakso dan bahan membuat kerajinan makrame

D. Pelaksana Proyek (termasuk pelibatan masyarakat / lembaga, jika ada)

Proyek ini akan dilaksanakan oleh tim Arahiwang dengan melibatkan beberapa stakeholder di Purworejo yaitu:

1. Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Purworejo.

2. Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP)

3. Mentor Pelatihan (mendatangkan para ahli dari Purworejo yang disesuaikan dengan kompetensi mentor dan 3 bidang pelatihan)

E. Gambar Design Proyek/ Bagan/ Alur Proyek

Bab-3: RENCANA PELAKSANAAN

A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek (Rincian Kegiatan)

Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo yang disingkat menjadi Tumbuh Muda Purworejo merupakan wadah pengembangan softskill dan pendampingan karir bagi seluruh difabel daksa di Kabupaten Purworejo yang termasuk dalam kategori pemuda yaitu rentang usia 16 - 30 tahun. Tujuan Tumbuh Muda Purworejo ini untuk meningkatkan softskill dan meningkatkan jumlah daya serap tenaga kerja dari para pemuda difabel daksa demi menunjang kemandirian ekonomi para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

Tumbuh Muda Purworejo dibangun dengan konsep fun learning, aktual dan keberlanjutan.

Konsep fun learning diwujudkan dalam kegiatan praktek dengan menggunakan sistem student centred learning (pembelajaran berpusat pada siswa) melalui kelompok-kelompok kecil yang dibimbing langsung oleh para mentor bidang.

Konsep aktual diwujudkan dalam kegiatan pelatihan dari para mentor bidang dengan materi softskill yang terkini. Kemudian untuk konsep keberlanjutan diwujudkan melalui pembentukan kelompok mentoring karir yang didampingi oleh fasilitator dan mentor serta adanya kanal informasi lowongan pekerjaan yang aktual untuk semua kelompok mentoring karir. Softskill yang diberikan terdiri dari 3 bidang yaitu kuliner berupa pembuatan bakso, kerajinan tangan berupa makrame serta teknologi untuk media digital. Tumbuh Muda Purworejo terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yaitu:

(6)

1)

Gathering Pemuda Difabel Daksa Purworejo, pada pertemuan ini terdiri dari perkenalan terkait Sekolah Tumbuh Pemuda Difabel Daksa, penjelasan 3 bidang softskill yang diberikan dalam pelatihan serta assessment dan klasifikasi minat dan bakat para pemuda difabel daksa yang menjadi peserta pelatihan. Bidang softskills yang diajarkan antara lain:

I. Bidang kuliner berupa pembuatan bakso dengan berbagai bahan dasar olahan yang disertai adanya modifikasi bentuk olahan, rasa serta pengemasan. Para peserta juga dibekali pengetahuan dasar-dasar wirausaha oleh para mentor, sehingga menjadi bekal untuk menjadi home industry yang bernilai ekonomi untuk para peserta.

II. Bidang kerajinan tangan berupa pembuatan kerajinan tangan makrame yang dibuat menjadi produk berupa tas, gantungan kunci, gelang, hiasan dinding, kap lampu, pot gantung, tirai dan gelang. Para peserta juga dibekali pengetahuan dasar-dasar wirausaha oleh para mentor, sehingga menjadi bekal untuk menjadi home industry yang bernilai ekonomi untuk para peserta.

III. Bidang teknologi berupa media digital yang terdiri dari ilmu desain grafis, manajemen sosial media, verbatim dokumen dan mengolah data. Sehingga para peserta juga dapat langsung mengaplikasikan keterampilannya sesuai dengan kebutuhan lapangan yang saat ini didominasi oleh teknologi.

2) Pelatihan Tahap 1, pada pertemuan ini para peserta diberikan materi sesuai dengan peminatan bidangnya yang sudah terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan dibersamai oleh fasilitator kelompok serta mentor yang memberikan materi pelatihan sesuai klasifikasi bidang.

3) Praktek Tahap 1, pada pertemuan ini para peserta memiliki waktu bebas untuk memperdalam materi pelatihan melalui praktek secara langsung dengan pendampingan dari fasilitator dan mentor.

4) Praktek 2 dan Pengayaan Materi, pada pertemuan ini para peserta memiliki waktu bebas untuk memperdalam materi pelatihan melalui praktek secara langsung dan mendapatkan evaluasi sekaligus review materi dari mentor agar materi semakin dipahami dan ada perbaikan dari hasil setiap peserta. Hasil produk dari bidang kuliner berupa bakso dan kerajinan makrame menjadi output proyek sosial yang menjadi karya para pemuda difabel daksa yang akan dipasarkan melalui berbagai kegiatan pameran UMKM di Kabupaten Purworejo melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo.

5) Persiapan dan Pendampingan Karir, pada pertemuan ini dilakukan assessment untuk mengetahui sejauh apa pendalaman materi dan softskill yang sudah bertambah dari beberapa pertemuan sebelumnya serta dilaksanakan coaching dalam kelompok- kelompok kecil untuk pemetaan skill yang berkaitan dengan karir selanjutnya. Data dari pertemuan ini menjadi pemetaan kelompok karir yang berlanjut menjadi kelompok mentoring karir dengan jumlah maksimal 10 orang di setiap kelompoknya.

6) Mentoring Karir Pertama, pada pertemuan ini dilaksanakan mentoring karir yang pertama dengan mendatangkan beberapa mentor yang sesuai dengan ahli dan bidangnya untuk berbagi pengalaman-pengalaman dari bidang karir terkait. Mentoring karir ini bersifat berkelanjutan melalui media online dan pertemuan offline. Mentoring karir dilaksanakan 1x/bulan secara offline disertakan dengan kanal informasi lowongan pekerjaan di setiap kelompok mentoring karir oleh setiap fasilitator. Apabila ada peserta yang tertarik untuk mendaftar sebuah lowongan karir, para fasilitator dan mentor bertugas mendampingi setiap peserta agar dapat berhasil untuk lolos.

B. Hasil Proyek Social (bentuk akhir / fungsi atau manfaat proyek social)

1. Meningkatkan karakter yang positif dan produktivitas bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

2. Meningkatkan semangat dan kepercayaan diri setiap pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo untuk terus berkarya, berkembang dan bertumbuh bersama-sama.

(7)

3. Terhubungnya para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo dengan banyak jaringan relasi baik karir maupun aspek kehidupan lainnya.

4. Meningkatkan softskill di bidang kuliner pembuatan bakso, bidang kerajinan tangan makrame dan bidang media digital bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

5. Terbangunnya sebuah ruang berkembang dan bertumbuh yang inklusif bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo agar semakin mudah dalam mengakses informasi seputar karir serta semakin terbantu dalam mendapatkan pekerjaan.

6. Terbentuknya sebuah ekosistem baru yang memiliki fokus dan prioritas untuk mendampingi serta mempersiapkan para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo agar siap terjun ke lapangan pekerjaan.

7. Terbentuknya kelompok mentoring karir yang berkelanjutan dan berkembang sesuai dengan kebutuhan para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

8. Meningkatkan jumlah penyerapan tenaga kerja yang berasal dari penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo.

9. Terbentuknya sebuah basis UMKM yang diprakarsai oleh para penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo.

10. Dikenalnya karya-karya dari para pemuda difabel daksa oleh masyarakat di Kabupaten Purworejo melalui pameran UMKM di tingkat kecamatan dan kabupaten.

11. Meningkatkan perekonomian para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

12. Terwujudnya implementasi hak-hak para penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo dalam rangka menciptakan masyarakat yang inklusi dan damai melalui sinergi yang harmonis dari banyak stakeholder.

13. Meningkatkan kepedulian dari seluruh stakeholder baik dari pemerintahan, swasta dan masyarakat untuk bersinergi dalam mewujudkan kehidupan yang inklusi bagi seluruh penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo.

C. Penerima manfaat (pemanfaat langsung dan pemanfaat tidak langsung)

• Manfaat langsung : para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

• Manfaat tidak langsung : penyandang disabilitas selain difabel daksa di Kabupaten Purworejo yang tidak ikut serta dalam pelatihan, Pemerintah Kabupaten Purworejo, Ikatan Disabilitas Purworejo dan masyarakat Purworejo.

Bab-4: RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan (dalam bentuk tabel) No Nama Barang Jumlah Ket Harga Jumlah

1 Laptop 2 buah

6.000.000

12.000.000

2 Mouse 2 buah

130.000

260.000

3 Earphone 2 buah

200.000

400.000

4 Printer 1 buah

4.500.000

4.500.000

5 Rol kabel 2 buah

30.000

60.000

(8)

6 ATK 2 paket

100.000

200.000

7

Sound system

portable 1 set

1.500.000

1.500.000

8 LCD 1 buah

4.900.000

4.900.000 9 Layar proyektor 1 buah

1.050.000

1.050.000 10

Konsumsi

Peserta 300 paket

30.000

9.000.000 11

Konsumsi Tim

dan Mentor 65 paket

30.000

1.950.000 12

Akomodasi

peserta 60 paket

200.000

12.000.000 13

Akomodasi &

fee mentor 3 paket

300.000

900.000

14 Akomodasi tim 5 paket

200.000

1.000.000 15 Banner acara 2 buah

100.000

200.000

16 Kuota internet 60 peserta

50.000

3.000.000 17 Bahan Bakso 25 paket

200.000

5.000.000 18

Bahan

Makrame 25 paket

100.000

2.500.000

Total 60.420.000

B. Rekapitulasi Anggaran:

1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp. 60.420.000,00 Total Kebutuhan Anggaran : Rp. 60.420.000,00

Bab-5: KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial

Tumbuh Muda Purworejo memiliki sebuah kegiatan yang menggunakan konsep keberlanjutan yaitu mentoring karir. Mentoring karir ini sebagai wujud pendampingan karir yang berkelanjutan untuk para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo. Mentoring karir dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 10 orang setiap kelompok dan dibersamai oleh 1 fasilitator dan mentor bidang softskill. Pembentukan kelompok berdasarkan dengan bidang softskill dan daerah alamat domisili peserta.

Aktivitas mentoring karir ini terdiri dari offline dan online. Untuk aktivitas offline, para peserta mendapatkan jadwal mentoring bersama mentor bidang softskill di setiap bulannya baik itu terdiri dari pelatihan materi baru, praktek serta diskusi karir. Kemudian untuk aktivitas online, setiap kelompok dimasukkan ke dalam grup whatsapp bersama 1 fasilitator untuk berdiskusi karir dan aspek lainnya. Grup whatsapp juga menjadi kanal informasi lowongan pekerjaan yang rutin untuk dibagikan ke dalam grup kelompok. Tim Arahiwang bermitra dengan stakeholder di Purworejo maupun di luar daerah yang terkait dengan portal penjaringan tenaga kerja khusus untuk difabel agar informasi yang didapatkan aktual. Apabila

(9)

ada peserta yang tertarik mendaftar dapat berkonsultasi dengan fasilitator dan mentor untuk didampingi dalam setiap prosesnya hingga lolos bekerja.

Seluruh hasil dari pelatihan bidang kuliner dan kerajinan menjadi sebuah basis UMKM baru yang diprakarsai oleh para pemuda difabel daksa yang berlanjut home industry dan dikenalkan ke masyarakat melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo melalui pameran UMKM baik di Purworejo maupun di luar Purworejo. Untuk pelatihan softskills juga diproyeksikan mengalami pertambahan bidang disesuaikan dengan hasil assesment minat dan bakat para pemuda difabel daksa yang baru bergabung maupun yang sudah bergabung sejak awal serta kondisi perkembangan usaha kuliner dan kerajinan dari para peserta pelatihan. Sehingga semakin banyak keterampilan yang dimiliki oleh semua pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

B. Sumber dana untuk operasional Keberlanjutan

Pelaksanaan Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo menjadi sebuah inovasi program bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo untuk memenuhi hak-hak para penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo. Oleh karenanya keberlanjutan dari Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo ini menjadi sebuah sinergi dari beberapa pihak termasuk perihal sumber dana. Proyeksi sumber dana untuk operasional keberlanjutan program Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo berasal dari anggaran dana program Pemerintah Kabupaten Purworejo, CSR dari BUMN maupun perusahaan swasta yang memiliki fokus terhadap isu disabilitas, swadaya dari masyarakat serta keuntungan dari proses bisnis penjualan kuliner dan kerajinan dari oleh dan untuk para difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

C. Pelaksana Pasca Proyek

Keberlanjutan pelaksanaan Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo menjadi tanggung jawab bersama dari tim Arahiwang dan berkolaborasi bersama dengan Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP), Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo dan masyarakat Kabupaten Purworejo.

Bab-6: KESIMPULAN & PENUTUP A. Ukuran Keberhasilan Proyek

Komponen Outcome Dampak

Meningkatkan softskill di bidang kuliner pembuatan bakso, bidang kerajinan tangan makrame dan bidang media digital bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

• Terbentuknya sebuah basis UMKM yang diprakarsai oleh para penyandang disabilitas

di Kabupaten

Purworejo.

• Terbentuknya karakter yang positif dan produktivitas bagi

• Dikenalnya karya-karya dari para pemuda difabel daksa oleh masyarakat di Kabupaten Purworejo melalui pameran UMKM di tingkat kecamatan dan kabupaten.

(10)

B. Penutup

Pengembangan potensi dan pelatihan softskill untuk para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo masih belum optimal dilakukan, serta jumlah penyerapan tenaga kerja disabilitas yang masih rendah di Kabupaten Purworejo. Oleh karena itu perlu adanya perubahan dan pengembangan yang berfokus untuk meningkatkan softskill para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo. Inovasi pelatihan keterampilan untuk para pemuda difabel daksa Kabupaten Purworejo memerlukan langkah yang sinergis dari banyak stakeholder yang terlibat. Gagasan inovasi pengembangan keterampilan untuk penyandang disabilitas daksa Kabupaten Purworejo yang ditawarkan adalah Ruang Tumbuh Pemuda Difabel Daksa Purworejo (yang disebut dengan Tumbuh Muda Purworejo) sebagai wadah pengembangan softskill dan pendampingan karir bagi seluruh pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo. Tumbuh Muda Purworejo berperan sebagai ruang berkarya, berkembang dan bertumbuh yang inklusif bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo. Tumbuh Muda Purworejo dilakukan dengan metode pelaksanaan yaitu pelatihan softskill kuliner, kerajinan dan teknologi serta mentoring karir yang berkelanjutan. Luaran yang diharapkan dari adanya Tumbuh Muda adalah munculnya karya berupa produk usaha dan peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja dari serta adanya peningkatan perekonomian bagi para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

pemuda difabel daksa

di Kabupaten

Purworejo.

• Meningkatnya perekonomian bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

Membentuk kelompok mentoring karir yang berkelanjutan dan berkembang sesuai dengan kebutuhan para pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo.

• Terhubungnya para pemuda difabel daksa

di Kabupaten

Purworejo dengan banyak jaringan relasi baik karir maupun aspek kehidupan lainnya.

• Terbangunnya sebuah ruang berkembang dan bertumbuh yang inklusif bagi pemuda difabel daksa di Kabupaten Purworejo agar semakin mudah dalam mengakses informasi seputar karir serta semakin terbantu dalam mendapatkan pekerjaan.

• Meningkatnya jumlah penyerapan tenaga kerja yang berasal dari penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Sari, Surani Pungkas. (2019). Difable dalam Proses Pembuatan Kebijakan : Studi Kasus Ikatan Disabilitas Purworejo. Jurnal: Universitas Diponegoro

https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-perkuat-pemenuhan-hak-penyandang-disabilitas https://nasional.kompas.com/read/2022/03/14/15334151/indonesia-dorong-isu-kesetaraan- penyandang-disabilitas-dalam-presidensi-g20

https://puslapdik.kemdikbud.go.id/artikel/hari-disabilitas-internasional-2021:-libatkan- penyandang-disabilitas-pascacovid-19

https://www.tribunnews.com/nasional/2022/01/26/jumlah-penyandang-disabilitas-capai-165- juta-hanya-5825-kerja-di-bumn-dan-perusahaan-swasta

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/11/ada-537-pekerja-usia-15-tahun-ke- atas-dengan-diasbilitas-pada-2021

https://jateng.bps.go.id/indicator/26/83/1/indeks-pembangunan-manusia-metode-baru-.html https://purworejo.sorot.co/berita-11338-ramah-difabel-puluhan-desa-inklusi-di-purworejo- dapat-penghargaan.html

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/22642

Referensi

Dokumen terkait

Terbentuknya kelompok perempuan “Wunlah Berdaya” yang dapat mengolah kelapa menjadi minyak goreng dengan kualitas yang lebih baik (masa kedaluwarsa lebih lama), sehingga

Bagaimana desain perancangan sistem penyiraman dan pemupukan tanaman otomatis terintegrasi sonic bloom dan gelombang ELF yang sesuai dengan kebutuhan mitra sehingga dapat digunakan

Sedyo Rukun memfokuskan diri tentang kebudayaan desa yang akan dimotori oleh grub- grup kesenian per dusun di desa Pageruyung maupun para penampil dalam festival Sedyo Rukun

Maringrang arts adalah memacu kreatifitas dan inovasi dari pemanfaatan limbah kulit kerang sehingga dapat menghasilkan keunikan tersendiri dari aneka produk yang

Demikianlah proposal PROYEK SOSIAL PFmuda 2022 dengan Judul Pelepasan 2000 ekor Tukik/anak Penyu Belimbing (Dermochelys coriancea) dan Penyu Lekang (Chelonia mydas) Yang

Luaran utama yang ingin diperoleh dari kegiatan ini adalah memberikan informasi spasial (peta) secara partisipatif kepada masyarakat dalam rangka pengembangan

Penerima manfaat tidak langsung dari proyek sosial yaitu Startup Conplas (PT. Konversi Plastik Bumi Lestari) sebagai pendukung dalam pengelolaan sampah di Desa setempat area

Terjalinnya kerjasama PFmuda dengan mitra program/stakeholder antara kelompok sadar wisata (POKDARWIS) dan masyarakat sebagai pengelola serta pengembang proyek sosial