• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buy Dec 2017 TP (IDR) 1,550 Consensus Price (IDR) 1,578 TP to Consensus Price -1.8% vs. Last Price -23.6%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buy Dec 2017 TP (IDR) 1,550 Consensus Price (IDR) 1,578 TP to Consensus Price -1.8% vs. Last Price -23.6%"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Please see the last page for rating criteria & important disclaimer

NH Korindo Sekuritas Indonesia

Company Update 4Q 16 | April 06, 2017

Jawa Barat dan Banten, Tbk

(BJBR)

Berjuang Galang DPK

Buy

Dec 2017 TP (IDR)

1,550

Consensus Price (IDR) 1,578

TP to Consensus Price -1.8%

vs. Last Price -23.6%

Shares data

Last Price (IDR) 2030

Price date as of 4-Apr-17

52 wk range (Hi/Lo) 3400/895

Free float (%) 25.0

Outstanding sh.(mn) 9,696

Market Cap (IDR bn) 19,683

Market Cap (USD mn) 1,468

Avg. Trd Vol - 3M (mn) 12.8 Avg. Trd Val - 3M (bn) 30.8 Foreign Ownership 28.3% Finance Banks Bloomberg BJBR IJ Reuters BJBR.JK

Bima Setiaji

+62 21 797 6202, ext:114 [email protected]

Penurunan Kinerja Bisnis Syariah

Pada 2016, BJBR mencetak laba bersih konsolidasi yang turun 10% menjadi 1,2 triliun. Jika dilihat dari kinerja perusahaan induk saja, BJBR masih mampu mencetak laba bersih sebesar Rp1,6 triliun atau naik 14,4%. Penurunan laba bersih konsolidasi BJBR disebabkan oleh rugi bersih dari anak perusahaannya yang bergerak di bidang perbankan syariah, yaitu BJB Syariah. BJB Syariah mencetak rugi bersih sebesar Rp413 miliar.

Hambatan: Cost of Fund yang Lebih Tinggi

Kami mengestimasi bahwa pada 2017, pertumbuhan laba BJBR akan melambat. Pelambatan ini disebabkan oleh peningkatan cost of fund yang menghambat kinerja BJBR pada 2017, sehingga kami memperkirakan bahwa Perolehan laba BJBR pada 2017 akan sama seperti perolehan laba pada 2015.

Peningkatan cost of fund BJBR berasal dari tingginya pertumbuhan

deposito yakni sebesar 30,3%. Namun, pertumbuhan deposito ini tidak

diimbangi oleh jumlah dana murah yang hanya tumbuh 3% saja. Dengan demikian, rasio CASA turun dari 52,4% menjadi 46,6%.

Target Harga Rp1,550 dengan Sell Rating

Kami menggunakan estimasi forward P/B pada 1,1x (rata-rata 3 tahun) sebagai metode valuasi kami. Target harga sebesar Rp1.550 mengimplikasikan P/B 2017E pada 1,3x. Saat ini, BJBR diperdagangkan pada P/B 2017E sebesar 1,7x. Valuasi yang cukup mahal saat ini sebaiknya menjadi perhatian investor.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk | Summary (IDR bn)

2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E

Revenue 10,084 10,677 11,931 13,701 Revenue growth 14,7% 5,9% 11,7% 14,8% Operating Profit 1.818 1.522 1.729 1.994 Net profit 1.381 1.154 1.377 1.593 EPS (IDR) 142,4 119,0 141,9 164,2 EPS growth 23,3% -16,4% 19,3% 15,7% BVPS (IDR) 800 997 1.206 1.381 NIM 6,3% 7,4% 7,2% 6,4% NPL 2,9% 1,7% 2,0% 1,8% ROE 17,8% 11,9% 11,8% 11,9% ROA 1,6% 1,1% 1,2% 1,2% LDR 86% 86% 91% 97% P/BV 0,9x 3,4x 1,7x 1,5x P/E 5,3x 28,5x 14,6x 12,6x DPS (IDR) 72 85 71 85 Dividend yield 9,5% 2,5% 3,4% 4,1%

Source: Company Data, Bloomberg, NHKS Research

Share Price Performance

YTD 1M 3M 12M

Abs. Ret. -38.1% -11.7% -28.8% 126.8% Rel. Ret. -45.2% -16.2% -34.9% 110.5%

(2)

Loan Composition | FY 2015 - FY 2018E

Source: Company BJBR Sangat Bergantung kepada Aset

yang Memiliki Cost of Fund yang Tinggi

Third Party Fund Composition | Q1 2015 - Q4 2016

Source: Company

Problem Likuiditas

Saat ini rasio loan to deposit (LDR) BJBR sudah melebihi 90%. Tingginya LDR menandakan bahwa BJBR menghadapi masalah likuiditas. Untuk menambah likuiditas, BJBR hanya mampu mengandalkan pendanaan dari deposito yang memiliki cost of fund yang tinggi. Permasalan likuiditas akan sulit ditangani karena dibandingkan dengan produk deposito,

produk CASA BJBR masih belum memiliki daya tarik bagi konsumen di Jawa Barat.

Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan khususnya di provinsi Jawa Barat turut melambat dari 8,57% pada kuartal II menjadi 6,72% pada kuartal III 2016.

BJBR Cost Of Fund | FY 2014—FY 2017 E

Source: Company

Dominasi Kredit oleh Segmen Konsumen

Pada 2016, total penyaluran kredit BJBR adalah sebesar Rp63,1 triliun. Segmen konsumen mencetak pertumbuhan kredit tertinggi sebesar 15,7% menjadi Rp44,2 triliun. Sejauh ini, kami mengamati bahwa segmen

konsumen akan tetap mendominasi dalam konstribusi penyaluran kredit BJBR.

Selain segmen konsumen, BJBR juga menyalurkan pinjaman ke segmen komersil, korporasi, mikro, dan kredit pemilikan rumah (KPR). Secara terperinci, kredit komersil naik 17,2% menjadi Rp10,8 triliun, segmen mikro tumbuh 6% menjadi Rp3,5 triliun, sedangkan divisi KPR naik 1,1% ke kisaran Rp4,6 triliun.

(3)

Mikro Loan Breakdown | Q1 2015—Q4 2016

Source: Company

NPL Ratio | 2014 - 2016

Source: Company, Bank Indonesia

Memacu Pertumbuhan Kredit Mikro sebesar 30%

Walaupun segmen mikro tidak mendominasi penyaluran kredit, pada 2017, BJBR tetap memperhatikan penyaluran kredit melalui segmen mikro. Pada 2016, BJBR membukukan pertumbuhan kredit di segmen mikro sebesar 6% yoy. Persentase pertumbuhan kredit meningkatkan penyaluran kredit mikro sebesar Rp3,5 triliun pada 2016 dibandingkan kredit mikro sebesar Rp3,3 triliun pada 2015.

Pada 2017, kami menargetkan bahwa kredit mikro tumbuh antara 29%-30%. Sebagai strategi untuk mencapai target tersebut BJBR akan

mengembangkan jaringan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan

mengutamakan penyaluran kredit ke daerah-daerah terpencil.

Penyaluran kredit melalui program jaringan dengan BPR terutama ditujukan kepada sektor-sektor produktif. Jenis fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur adalah kredit modal kerja dan kredit investasi. Khusus kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening koran, pembayaran cicilan BPR, dan Back to Back Loan.

Selain menjalin kemitraan dengan BPR, BJBR juga memberdayakan ekonomi masyarakat dengan program terpadu. Program ini digarap dengan membidik sejumlah klaster bisnis skala usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) yang dinamai Kredit Mikro Utama.

Sejak 2016, kami mengamati keseriusan BJBR menggarap segmen UKM

dengan menetapkan bunga kredit atas UKM sebesar 8,55%. Persentase

ini di bawah bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berada di level 9%. Oleh karena itu, kami memperkirakan bahwa suku bunga kredit atas UKM bisa mendorong dan membangkitkan kinerja penyaluran kredit BJBR di pedesaan.

Di sisi lain, kami mengamati bahwa pada 2017, BJBR akan membidik sejumlah daerah baru sebagai lokasi ekspansi kantor cabang yang memperkuat jaringan perusahaan di Indonesia. Manajemen juga menambahkan bahwa BJBR sudah menargetkan beberapa daerah di kawasan Indonesia Timur, seperti Samarinda.

NPL yang Mulai Stabil

Sisi positif lainnya, kenaikan kredit ini juga diiringi dengan perbaikan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan, “NPL”). NPL kotor BJBR tercatat susut dari 2,92% pada 2015 menjadi 1,72% pada 2016. Kami

memperkirakan bahwa NPL BJBR akan cenderung stabil di sekitar 1,8%-2,0%.

Bekerja Sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk Memicu Kredit Mikro.

Memberikan Lending Rate yang Rendah untuk Kredit Mikro.

(4)

Multiple Valuation

Forward P/E band | Last 3 years

Source: NHKS research

Dynamic Forward P/E band | Last 3 years

Source: NHKS research

Rating and Target Price Update

Target Price

Closing and Target Price

Source: NHKS research

Analyst Coverage Rating

Source: Bloomberg

Date Rating Target Price Last Price Consensus vs Last Price vs Consensus

4/4/2017 Sell 1550 2,030 1,578 -23.6% -1.8%

Source: NHKS research, Bloomberg

NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKS) stock ratings

1. Period: End of year target price

2. Rating system: Based on stock’s absolute return from the date of publication

 Strong Buy: high conviction Buy rated stock

 Buy: greater than 15%

 Hold: between -15% and +15%

(5)

Financial Summary

DISCLAIMER

This report and any electronic access hereto are restricted and intended only for the clients and related entity of PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. This report is only for information and recipient use. It is not reproduced, copied, or made available for others. Under no circumstances is it considered as a selling offer or solicitation of securities buying. Any recommendation contained herein may not suitable for all investors. Although the information here is obtained from reliable sources, it accuracy and completeness cannot be guaranteed. PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, respective employees, and agents disclaim any responsibility and liability for claims, proceedings, action, losses, expenses, damages, or costs filed against or suffered by any person as a result of acting pursuant to the contents hereof. Neither is PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, employees, nor agents liable for errors, omissions, misstatements, negligence, inaccuracy arising herefrom.

All rights reserved by PT NH Korindo Sekuritas Indonesia

BJBR Summary

Last Price (IDR) 2,030

Target Price (IDR) 1,550 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E

Rating: Sell ROA 1.6% 1.1% 1.2% 1.2%

ROE 17.8% 11.9% 11.8% 11.9%

NIM 6.3% 7.4% 7.2% 6.4%

BOPO 67.2% 77.7% 75.7% 72.9%

in IDR bn 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E EBITDA/Equi ty 23% 16% 15% 15%

Interest income 10,084 10,677 11,931 13,701 EBITDA/As s ets 2.0% 1.5% 1.5% 1.6%

Growth (% y/y) 14.7% 5.9% 11.7% 14.8% Ca s h Di vi dend (IDR bn) 694 822 693 826 Interes t expens e (5,101) (4,599) (5,446) (7,029) Di vi dend Yi el d (%) 9.5% 2.5% 3.4% 4.1%

Net interest income 4,983 6,078 6,484 6,672 Pa yout Ra ti o (%) 50.2% 71.2% 50.3% 51.9%

Other Opera ti ng Income 565 758 626 682 Ca s h Ra ti o 2.7% 2.2% 2.6% 2.7%

Net Revenue 5,548 6,837 7,111 7,354 Common Equi ty/Tota l As s ets 8.7% 9.5% 10.1% 10.4%

Gross Margin 55.0% 64.0% 59.6% 53.7% Book Va l ue per Sha re 800 997 1,206 1,381 Opera ti ng & Provi s i on Exp (3,731) (5,315) (5,382) (5,361) Provi s i ons for Loa n Los s es (137) (990) (705) (612)

Operating Profit 1,818 1,522 1,729 1,994 Ri s k Wei ghted As s et (IDR bn) 41,614 46,159 92,523 102,861

Operating Margin 18.0% 14.3% 14.5% 14.6% Non-Performi ng Loa ns 2.9% 1.7% 2.0% 1.8%

Non-Operating Income (50) (56) - - Loa ns to Depos i t Ra ti o 86% 86% 91% 97%

EBT 1,768 1,466 1,729 1,994 CASA 52% 47% 44% 43%

Income Ta x (387) (312) (353) (402) Ca pi ta l Adequa cy Ra ti o 16.2% 18.4% 11.0% 11.6% Non Control l i ng Interes ts - - - - Pa r Va l ue (IDR) 100 100 100 100

Net Profit 1,381 1,154 1,377 1,593 Tota l Sha res (bn) 9.7 9.7 9.7 9.7

Growth (% y/y) 23.3% -16.4% 19.3% 15.7% Sha re Pri ce (IDR) 755 3,390 2,070 2,070

Net Profit Margin 13.7% 10.8% 11.5% 11.6% Ma rket Ca p (IDR bn) 7,324 32,883 20,079 20,079

in IDR bn 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E

Cash & Near Cash Items 2,402 2,215 3,004 3,461 Pri ce /Ea rni ngs 5.3x 28.5x 14.6x 12.6x

Interbanking Assets 9,997 18,564 19,112 21,631 Pri ce /Book Va l ue 0.9x 3.4x 1.7x 1.5x

Investments 12,838 9,206 11,620 8,333 Pri ce/Revenue 0.7x 3.1x 1.7x 1.5x

Net Loans 54,107 62,479 71,685 84,583 PE/EPS Growth 0.2x -1.7x 0.8x 0.8x

Other & Fixed Assets 9,353 9,854 10,233 10,568 EV/EBITDA 12.7x 33.2x 24.4x 22.2x

Total Assets 88,697 102,318 115,653 128,577 EV/EBIT 13.1x 34.4x 24.4x 22.2x

Total Deposits 62,750 72,827 78,868 87,600 EV (IDR bn) 23,111 50,484 42,167 44,197

Demand Deposits 18,633 17,130 15,572 16,364 Revenue CAGR (3-Yr) 48.4% 31.3% 35.7% 35.9%

Saving Deposits 14,279 16,826 19,122 21,522 EPS CAGR (3-Yr) 15.8% -16.1% 22.9% 15.3%

Time Deposits 29,838 38,871 44,174 49,714 Ba s i c EPS (IDR) 142 119 142 164

ST & LT Borrowings 18,189 19,816 25,092 27,579 Di l uted EPS (IDR) 142 119 142 164

Total Liabilities 80,939 92,643 103,960 115,179 BVPS (IDR) 800 997 1,206 1,381

Retained Earnings 4,602 4,934 6,926 8,639 Revenue PS (IDR) 572 705 733 758

Total Equity 7,757 9,674 11,694 13,397 DPS (IDR) 72 85 71 85

in IDR bn 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E 2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E

Net Income 1,630 1,958 1,728 1,993 DCF (IDR bn)

Depreci a ti on (7,972) (8,108) (959) 70 NOPAT 2,216 1,846 2,082 2,396 Oth Non-Ca s h Adj 11,921 11,255 3,118 722 +Depr./Amor. (7,972) (8,108) (959) 70

CFO 5,579 5,105 3,887 2,785 -CAPEX (5,284) 3,776 1,134 397

Ca pex (54) (123) (64) (65) -Incr. (Decr.) i n Worki ng Ca p. 11,921 11,255 3,118 722 Inves tment (5,284) 3,776 1,134 397 (Unl evered) FCFF 881 8,769 5,375 3,585

CFI (5,338) 3,653 1,070 332 WACC

Di vi dends Pa i d (694) (822) (693) (826) Cos t of Debt (Ta x Adj.) 8.9% 7.3% 8.4% 8.4% Others (21) 400 (322) (5) Cos t of Equi ty (COE) 10.6% 11.9% 11.2% 11.6%

CFF (715) (422) (1,014) (831) WACC (%) 9.2% 9.4% 9.3% 9.3%

Net Changes in Cash (474) 8,336 3,943 2,286 RIM

Sprea d (FROE-COE) (%) 0.7% -3.6% -4.4% -3.7% Res i dua l Income (IDR) 85 (494) (871) (752) Equi ty Cha rge 1,296 1,648 2,248 2,344

By Geography % Shareholders % EVA

Unknown 71.7 Pemda Provi ns i Ja ba r 38.3 Inves ted Ca pi ta l (IDR bn) 25,946 29,490 36,786 40,977

Indonesia 22.3 Pemka b Ja ba r 17.7 ROIC-WACC (%) -0.7% -3.1% -3.6% -3.5%

Uni ted Sta tes 3.9 Pemkot Ja ba r 5.9 EVA (IDR bn) (182) (922) (1,334) (1,420)

VALUATION INDEX

CASH FLOW STATEMENT

DCF, RIM & EVA

OWNERSHIP

PROFITABILITY & STABILITY

April 4, 2017

Dec 2017 Analyst: Bima Setiaji

INCOME STATEMENT

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhan, pertumbuhan penjualan otomotif ASII pada 2017 akan didorong oleh beberapa katalis yaitu efek perbaikan harga komoditas, realisasi belanja

Kami mengestimasi bahwa pertumbuhan kredit BBNI pada 2017 akan tetap tinggi terutama kredit yang berasal dari proyek infrastruktur pemerintah.. Namun, kredit ke pemerintah

Proyek baru BSDE yang akan menambah kontribusi recurring income pada 2017 adalah proyek menara perkantoran Green Office Park dan proyek.. superblock, yaitu

Mal Tunjungan Plaza 6 akan menjadi pendorong recurring income PWON mulai 2017 serta menjaga kontribusi lini pendapatan ini diatas 50% dari total pendapatan.. Meskipun

Indonesia yang memiliki kapasitas produksi kelapa sawit sebesar 38,5 juta ton menjadikannya penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.. Malaysia menduduki peringkat ke dua

Sisa kerugian lainnya disebabkan oleh kerugian kurs yang berjumlah Rp116 miliar pada tahun buku 2016, beban tambahan; beban bunga yang berjumlah Rp38 miliar, atau naik

Kenaikan cukai rokok yang lebih rendah pada tahun 2017 memberikan ruang bagi GGRM untuk dapat meningkatkan harga jual yang berkontribusi langsung kepada pendapatan

Industri rokok mengalami penurunan yang disebabkan oleh perlambatan ekonomi dan kenaikan harga rokok sebagai akibat dari kenaikan pajak.. rokok yang berada diatas