• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buy Dec 2017 TP (IDR) 85,550 Consensus Price (IDR) 77,068 TP to Consensus Price +11.0% vs. Last Price +22.0%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buy Dec 2017 TP (IDR) 85,550 Consensus Price (IDR) 77,068 TP to Consensus Price +11.0% vs. Last Price +22.0%"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Please see the last page for rating criteria & important disclaimer

NH Korindo Sekuritas Indonesia

Company Update 1Q 17 | May 18, 2017

Gudang Garam Tbk

(GGRM)

Berpacu Dalam Lomba SKM

Buy

Dec 2017 TP (IDR)

85,550

Consensus Price (IDR) 77,068 TP to Consensus Price +11.0%

vs. Last Price +22.0%

Shares data

Last Price (IDR) 70,100 Price date as of May 17, 2017 52 wk range (Hi/Lo) 77,500/60,000

Free float (%) 23.9

Outstanding sh.(mn) 1,924 Market Cap (IDR bn) 135,648 Market Cap (USD mn) 10,210 Avg. Trd Vol - 3M (mn) 0.82 Avg. Trd Val - 3M (bn) 54.32 Foreign Ownership 7.8% Consumer Goods Cigarettes Bloomberg GGRM IJ Reuters GGRM.JK

Joni Wintarja

+62 21 797 6202, ext:138 Joni.wintarja@nhsec.co.id Gudang Garam, Tbk | Summary (IDR bn)

2015/12A 2016/12A 2017/12E 2018/12E

Sales 70,366 76,274 84,481 93,434 Sales growth 7.9% 8.4% 10.8% 10.6% EBITDA 11,740 12,113 13,883 15,363 Net profit 6,436 6,677 8,143 9,228 EPS (IDR) 3,345 3,470 4,232 4,796 EPS growth 19.1% 3.8% 22.0% 13.3% BVPS (IDR) 19,754 20,563 22,165 24,361 EBITDA margin 16.7% 15.9% 16.4% 16.4% NPM 9.1% 8.8% 9.6% 9.9% ROE 18.1% 17.2% 19.8% 20.6% ROA 10.6% 10.6% 12.8% 14.2% ROIC 13.6% 12.7% 14.7% 16.0% P/E 17.5x 18.4x 16.7x 14.7x P/BV 3.0x 3.1x 3.2x 2.9x EV/EBITDA 11.1x 11.7x 10.9x 9.7x DPS (IDR) 800 2,600 2,600 2,600 Dividend yield 1.4% 4.1% 3.7% 3.7%

Source: Company Data, Bloomberg, NHKS Research

Share Price Performance

YTD 1M 3M 12M

Abs. Ret. 11.3% 9.1% 15.9% -3.5% Rel. Ret. 4.9% 8.4% 11.0% -22.2%

Rokok SKM Merajai Indonesia

Sekitar 72% perokok Indonesia memilih rokok tipe SKM (Sigaret Kretek Mesin). Hal ini sejalan dengan penjualan GGRM yang fokus pada rokok SKM. Sekitar 90% penjualan GGRM adalah rokok tipe SKM.

Saat ini perokok juga sedang mengalami perubahan tren dari rokok tipe SKT

(Sigaret Kretek Tangan) ke tipe SKM. Kecenderungan ini mengakibatkan

pangsa pasar SKM yang semakin besar. GGRM yang memiliki brand awareness yang kuat untuk rokok SKM akan memberikan keuntungan dibandingkan kompetitor.

Kenaikan Cukai Rokok Lebih Rendah di Tahun 2017

Kenaikan cukai di 2017 hanya sebesar 10%, lebih rendah dibandingkan kenaikan di 2016 sebesar 16%. Kami perkirakan laba perusahaan akan meningkat lebih besar karena memiliki ruang yang lebih besar dalam

menentukan strategi harga yang lebih tepat sesuai dengan kondisi

konsumsi rokok dan kompetisi yang ada.

Dengan kekuatan GGRM pada rokok tipe SKM yang semakin menguat dan kenaikan cukai rokok yang lebih rendah, kami perkirakan pendapatan

GGRM akan meningkat lebih tinggi dibandingkan 2016 sebesar 10.8%

dibandingkan 8.4% dan laba akan tumbuh lebih tinggi sebesar 22.0% dibandingkan 3.8%.

Target Harga Rp85.550

Kami menggunakan estimasi forward P/E sebesar 17.8x (1SD di atas rata-rata 3 tahun pada 16.0x) sebagai basis metode valuasi untuk memperoleh target harga. Target harga ini mengimplikasikan P/E 2017E sebesar 20.2x. Saat ini, GGRM diperdagangkan pada P/E 2017E sebesar 16.7x.

(2)

Source: Company, NHKS research GGRM Revenue Breakdown | FY 2017E

SKM Revenue (IDR bn)| FY 2014 - FY 2017E SKM-SKT Indonesia Market Share | FY 2014 - FY 2017E

Penjualan rokok SKM mencapai 90% terhadap total penjualan GGRM. Dominasi SKM pada portofolio GGRM memberikan kekuatan seiring dengan karakter perokok di Indonesia.

Konsumen rokok tipe SKM merupakan yang terbesar di Indonesia.

Rokok SKM terbagi 2 jenis yakni SKM Rendah Tar Nikotin (LTN) dan SKM Full Flavour (FF). Secara nasional, rokok SKM LTN mencapai 40% dari total volume penjualan rokok nasional sedangkan SKM FF mencapai 32%. Hal ini berarti sekitar 72% rokok yang dikonsumsi nasional adalah tipe SKM.

Fokus GGRM pada rokok tipe SKM sesuai dengan selera perokok Indonesia.

Perubahan tren perokok saat ini menguntungkan GGRM sebagai pemain yang fokus pada SKM

Pangsa pasar Indonesia sedang mengalami perubahan gaya konsumsi rokok di mana divisi SKT mulai mengalami penurunan market share, sedangkan divisi SKM mengalami peningkatan market share. Kami memperkirakan bahwa perubahan gaya konsumsi rokok ini disebabkan

oleh perokok usia muda lebih memilih rokok yang dilinting dengan rapi.

Fokus GGRM pada divisi SKM merupakan strategi yang tepat untuk

mengikuti trend. Sejak tahun 2014, divisi SKM diperkirakan secara konsisten tumbuh dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 8,9%.

(3)

Source: Ministry of Finance

SKM Tier 1 Excise Tax (IDR) | FY 2013 - FY 2017

Source: Company, NHKS research GGRM COGS Composition | FY 2017E

Source: Ministry of Finance

SKT Tier 1 Excise Tax (IDR) | FY 2013 - FY 2017

Pada tahun 2016, cukai rokok SKM meningkat dari Rp415 menjadi Rp480 per batang dan cukai rokok SKT meningkat dari Rp 220 menjadi Rp 245 per batang. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi selama 4 tahun terakhir. Meskipun hal ini membebani GGRM dalam menerapkan pricing strategy, namun laba GGRM masih dapat bertumbuh 3.8% didukung oleh kekuatan merek dan loyalitas perokok.

Pada tahun 2017, cukai rokok SKM hanya meningkat 10% menjadi Rp 530 per batang dan cukai rokok SKT meningkat 8% menjadi Rp 264 per batang. Peningkatan yang lebih rendah dibandingkan tahun 2016 akan memberikan ruang bagi GGRM memaksimalkan potensi keuntungan.

Pemerintah memutuskan kenaikan cukai rokok 2017 lebih rendah dibandingkan tahun 2016.

Cukai rokok menjadi komponen terbesar COGS (Cost of Goods Sold)

Beban Cukai terhadap Penjualan Rokok

Terdapat 3 jenis pajak yang dikenakan pada sebatang rokok, yakni cukai rokok, pajak pertambahan nilai, dan pajak rokok daerah. Besaran pajak rokok daerah bersifat tetap, yaitu 10% dari nilai cukai. Sementara itu besaran nilai cukai rokok dan pajak pertambahan nilai diatur oleh

(4)

Finished Good Cost for Promotion | FY 2012 - FY 2017E Source: NHKS research

Company Real Price/Stick vs Excise Tax | FY 2015 - FY 2017

Kenaikan cukai rokok yang lebih rendah pada tahun 2017 memberikan ruang bagi GGRM untuk dapat meningkatkan harga jual yang berkontribusi langsung kepada pendapatan langsung perusahaan setelah cukai. Pada tahun 2016, akibat dari kenaikan cukai rokok yang tinggi, GGRM hanya

memperoleh pertumbuhan pendapatan riil sebesar 3%.

Dengan kenaikan cukai tahun 2017 yang lebih rendah dibandingkan 2016, kami memperkirakan GGRM akan mampu meningkatan pendapatan riil perusahaan sebesar 10% sehingga laba perusahaan dapat tumbuh 22%.

Pita cukai lebih rendah memberikan ruang GGRM untuk peningkatan pendapatan riil yang lebih baik

Iklan kreatif untuk menghadapi pembatasan iklan rokok oleh pemerintah.

Iklan Untuk Meningkatkan Market Share

Sejak tahun 2013, pemerintah mulai memberlakukan peraturan iklan rokok yang semakin ketat, seperti pelarangan iklan rokok pada jam tayang tertentu di televisi. Hal ini mengakibatkan perusahaan rokok kesulitan

dalam memasarkan produk terbarunya dan menciptakan brand awareness terhadap merek tertentu.

Untuk mengatasi hal ini, GGRM menerapkan strategi marketing below the

line, melalui kegiatan acara outdoor dan program branding di lokasi

penjualan. Pada akhir tahun 2016 GGRM menguasai 20.8% market share rokok di Indonesia. Diharapkan dengan konsistensi iklan, pangsa pasar dapat meningkat di akhir tahun 2017.

(5)

Multiple Valuation

Forward P/E band | Last 3 years

Source: NHKS research

Dynamic Forward P/E band | Last 3 years

Source: NHKS research

Rating and target price update

Target Price Revision

Date Rating Target Price Last Price Consensus vs Last Price vs Consensus

01/12/2017 Buy 78,125 (Dec 2017) 63,150 77,998 +23.7% +0.2% 04/06/2017 Buy 79,450 (Dec 2017) 67,700 77,269 +18.6% +2.8% 05/18/2017 Buy 85,550 (Dec 2017) 70,100 77,068 +22.0% +11.0% Source: NHKS research, Bloomberg

Closing and Target Price

Source: NHKS research

Analyst Coverage Rating

Source: Bloomberg

NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKS) stock ratings

1. Period: End of year target price

2. Rating system: Based on a stock’s absolute return from the date of publication

 Strong Buy: high conviction Buy rated stocks

 Buy: greater than 15%

 Hold: between -15% and +15%

(6)

Summary of Financials

DISCLAIMER

This report and any electronic access hereto are restricted and intended only for the clients and related entity of PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. This report is only for information and recipient use. It is not reproduced, copied, or made available for others. Under no circumstances is it considered as a selling offer or solicitation of securities buying. Any recommendation contained herein may not suitable for all investors. Although the information here is obtained from reliable sources, it accuracy and completeness cannot be guaranteed. PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, respective employees, and agents disclaim any responsibility and liability for claims, proceedings, action, losses, expenses, damages, or costs filed against or suffered by any person

Referensi

Dokumen terkait

Standardized Estimates.. hubungan antara economic content dengan relationship commitment seperti tampak adalah sebesar 4.521 dengan nilai P sebesar 0.000.. 2) Hipotesis 2

Dengan menggunakan jurnal internasional yang berjudul An Analysis of Factors Affecting on Online Shopping Behavior of Consumers peneliti mengadaptasi beberapa faktor

Tujuan penelitian ini untuk melihat perbandingan pencapaian hasil belajar peserta didik terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi antara yang menggunakan model pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran Siklus I, maka peneliti bersama Teman sejawat dan berkat bimbingan dari teman sejawat, berusaha untuk memperbaiki

Telah diambil kesimpulan di atas bahwa tujuan literasi media ini sendiri sangat bermanfaat selain lebih teliti terhadap media apa yang kita pilih dan juga akan

Secara praktis, kegunaan dari penelitian yang dilakukan pada Bank BJB di Kota Bandung ini adalah memberikan gambaran serta informasi untuk Bank BJB untuk lebih memperhatikan

b) Jika Peraturan Daerah telah diubah lebih dari satu kali, Pasal I memuat, selain mengikuti ketentuan pada angka 4 huruf a), juga tahun dan nomor dari produk

Penilaian terhadap calon debitur pada dasarnya dilakukan tidak hanya terhadap calon debitur Asset Protection Lending Rationale (APLR) merupakan penilaian bank