• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) Tahun 2013"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Skema: Skema A,

Skema B, Skema C Jenis Laporan:

Tengah Tahunan, Tahunan

LAPORAN IMPLEMENTASI

PROGRAM HIBAH KOMPETISI

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER

(PHK PKPD)

Tahun 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN IMPLEMENTASI PHK-PKPD

Periode Anggaran Semester 1 Tahun 2013

1. Nama Perguruan Tinggi : Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

2. Fakultas : Kedokteran

3. Penanggung Jawab : Dr. Affandi, Sp.A.

4. Direktur Eksekutif

N a m a : Dr. Atik Sutisna, Sp.An.

Alamat : Jl. Terusan Pemuda 1

Telepon Kantor : 0231-483928

Telepon Cellular : 0811244511

Fax : 0231-488923

e-mail : [email protected]

5. Skema1 :

Skema A,

Skema B, Skema C

6. Jenis Laporan2

Tengah Tahunan, Tahunan

Cirebon, 9 September 2013

Menyetujui, Mengesahkan,

Dekan Fakultas Kedokteran Direktur Eksekutif PHK-PKPD

Universitas

Dr. H. Affandi, Sp.A Dr. Atik Sutisna, Sp.An

1 Berilah tanda untuk skema yang diajukan. 2 Berilah tanda untuk jenis proposal yang sesuai.

(3)

DAFTAR ISI

Lembar Pernyataan ... i

Daftar Isi ... ii

Ringkasan Eksekutif ... iii

Bab I Pendahuluan ... 1

Bab II Implementasi dan Pengelolaan Program ... 3

Bab III Hasil Yang Dicapai... 44

Bab IV Rencana Selanjutnya ... 46

Bab V Evaluasi Terhadap Desain dan Implementasi Aktivitas ... 48

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pencapaian Visi – Misi Universitas Swadaya Gunung Jati dilakukan dengan cara mem-breakdown Visi-Misi yang terdapat di statuta ke dalam Visi—Misi serta program 10 tahunan agar lebih operasional dan terukur hasilnya.

Sesuai dalam dokumen Statuta Universitas Swadaya Gunung Jati yang merupakan breakdown dari Visi-Misi, visi 2006-2010 Unswagati terbagi menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu; pertama, peningkatan kualitas dengan mengembangkan metode pembelajaran yang berbasis pada kebutuhan mahasiswa, serta research sebagai inkubator dalam pengembangan ekonomi-berbasis-pengetahuan. Pada segi financial, upaya mendorong stakeholders untuk berpartisipasi dalam investasi. Kedua, pemerataan melalui penyelenggaraan life-long-education, aktualisasi potensi intelektual dan emosional individu, dan siap bekerja serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Ketiga, otonomi dalam pengambilan keputusan yang lebih luas, berimbang dan akuntabilitas yang transparan, serta memiliki struktur legal, finansial dalam proses manajemen yang mendorong inovasi, efisiensi dan excellence.

Dari rancangan pengembangan institusi disinergikan dengan capaian pelaksanaan program PHK-PKPD di FK Unswagati tahun 2011 telah menunjukkan perubahan berikut peningkatan yang signifikan. Peningkatan kinerja program terlihat di beberapa capaian program antara lain pengembangan sistem informasi tata kelola perguruan tinggi, tata kelola perpustakaan, sistem manajemen pembelajaran melalui e-learning, dan manual mutu universitas. Peningkatan terhadap beberapa aspek mulai ditunjukkan oleh beberapa unit kerja yaitu; (1) Tersedianya blue print sistem informasi berikut komponen pendukungnya; (2) Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia melalui program pendidikan non gelar; (3) Pemanfaatan e-learning oleh beberapa dosen; (4) Aksesibilitas terhadap layanan literatur dan koleksi perpustakaan yang cepat dan akurat; dan (5) Inisiasi kerjasama untuk pengembangan alumni Universitas Swadaya Gunung Jati dan

(5)

2 terbangunnya sistem tracer study.

Berdasarkan atas capaian tersebut di atas maka pada tahun kedua (2012) pelaksanaan program PHK-PKPD, komitmen Universitas Swadaya Gunung Jati terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Fakultas Kedokteran melalui pembenahan sistem manajemen perguruan tinggi tetap menjadi salah satu fokus utama. Program diarahkan ke pengembangan – peningkatan – implementasi – perbaikan sistem secara terus menerus. Rencana pelaksanaan kegiatan pada tahun 2012 difokuskan kepada pengembangan hasil capaian program tahun 2011 yang dititikberatkan pada 2 (dua) Program yaitu; (1) Pengakuan Badan Akreditasi Perguruan Tinggi Nasional (BAN-PT); dan (2) Penguatan sistem informasi dalam pengelolaan manajemen Perguruan Tinggi.

Program di tahun ini diarahkan pada pengembangan Sumber Daya Manusia yang didukung dengan penguatan sistem pendukung untuk men support sistem utama diikuti oleh peningkatan keterandalan jaringan dan aksesibilitas terhadap sistem tersebut. Penguatan kapasitas sumberdaya manusia secara berkelanjutan juga menjadi agenda utama pada seluruh tahap/tahun implementasi program PHK-PKD ini. Jika diamati bahwa kedua program tersebut saling terkait erat yaitu peningkatan kulaitas layanan berstandar BAN-PT didukung oleh support sistem melalui penguatan dan pembenahan Teknologi Informasi (TI) dimulai dari infrastruktur dan tata kelola. Capaian akhir program tahun ini diharapkan dimilikinya akreditasi BAN-PT serta terbangunnya sistem pendukung bagi implementasi sistem tata kelola perguruan tinggi yang terintegrasi yang telah dibangun pada 2008.

(6)

3

BAB II

IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM

2.1. Implementasi Program Tahun 2013

Implementasi Program Tahun 2013 merupakan lanjutan dari Pelaksanaan Aktivitas Tahun 2012. Program Kegiatan Tahun 2013, terdiri dari 3 kegiatan utama. Selengkapnya seperti pada uraian berikut ;

2.1.1. Program Peningkatan Tata Pamong LatarBelakang

Sebagai institusi baru Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon baru saja dilakukan visitasi untuk proses akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi ( BAN PT). Dalam evaluasi visitasi akreditasi salah satu unsur penting dalam akreditasi tersebut adalah tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu. Tata pamong (governance ) mencakup sistem, struktur organisasi dan mekanisme yang menjamin pengelolaan institusi yang memenuhi kriteria tata pamong yang transparan, akuntabel, bertanggungjawab, mandiri dan adil. Fakultas kedokteran Unswagati harus memiliki struktur organisasi dengan tata kerja yang mendukung visi dan misi institusi dan job description dari masing-masing pimpinan unit. Sesuai dengan evaluasi diri pada proposal awal (halaman 11 dan 12) dimana secara keseluruhan disadari bahwa suatu tata pamong yang baik memerlukan kepemimpinan yang baik dan mampu menumbuhkan konsensus dan pemahaman disetiap unit dalam lingkungan fakultas tentang visi dan misi fakultas, menumbuhkan kesadaran terhadap mutu serta mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan (stakeholders). Kepemimpinan yang baik juga harus merefleksikan tumbuhnya suasana akademik yang menjamin kebebasan akademik, komunikasi, koordinasi dan interaksi yang efektif serta implementasi praktek-praktek yang baik (good practices) yang tumbuh dilingkungan fakultas. Sementara itu pelaksanaan sistem penjaminan mutu yang ada di struktur organisasi sampai saat ini masih belum berjalan dengan baik. Sesuai dengan borang program studi dan unit pengelola program studi (buku III BAN-PT,hal 4) dimana sistem tata

(7)

4

pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan tegaknya aturan, etika dosen, etika mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan dan sangsi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.

Rasional

Sesuai ketentuan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dalam visitasi pada saat akreditasi, FK Unswagati memerlukan standar : Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu yang mampu menjamin terlaksananya proses pendidikan secara baik dan benar. Kepemimpinan yang kuat didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.

Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan tersebut , maka diharapkan Fakultas Kedokteran Unswagati:

1. Memiliki Sisitem Kepemimpinan yang kuat dalam mewujudkan Visi, Misi Program Studi sesuai dengan standar akreditasi oleh BAN PT.

(8)

5

2. Mengimplementasikan dan mengevaluasi pelaksanaan Standar Tata Pamong,

Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu dengan kriteria baik sesuai dengan acuan yang ditetapkan oleh BAN-PT

3. Mengoptimalkan Unit Penjaminan Mutu di Fakultas Kedokteran Unswagati

yang menjamin standar kompetensi lulusan sarjana kedokteran Fakultas Kedokteran.

Mekanisme dan Rancangan

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka akan dilakukan tahap-tahap sebagai berikut :

Kegiatan 1 Meningkatkan Kapasitas Kepemimpinan

Peningkatan kapasitas Kepempimpinan dilakukan dengan melaksanakan Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan dan Manajerial untuk meningkatkan kinerja di Fakultas Kedokteran dengan urutan :

a. Sosialisasi leadership dan managerial bagi pemangku kepentingan dalam rangka menyonsong pembaharuan Fakultas Kedokteran Unswagati yang berkualitas.

b. Kajian diagnosa organisasi meliputi kapasitas penerapan fungsi kepemimpinan, kesiapan merespon dinamika perubahan, memantapkan proses manajemen organisasi, ketersediaan pendayagunaan sumber daya belajar.

c. Intervensi Dasar Pembelajaran dengan metode pelatihan d. Pemantuan untuk melihat kemajuan rencana kerja

pembaharauan.

e. Penilaian hasil pengembangan kapasitas kepemimpinan f. Menyusun hasil dalam bentuk program pengembangan

melalui workshop.

Kegiatan 2 Mengevaluasi pelaksanakan Standar Tata Pamong,

(9)

6

dengan kriteria baik sesuai dengan acuan yang ditetapkan oleh BAN-PT :

Pembentukan tim kecil yang akan bertugas melakukan evaluasi pada Tata Pamong.Dekanat mengadakan rapat internal dengan tujuan menentukan tim untuk melakukan evaluasi terhadap jalannya tata pamong yang ada di Fakultas Kedokteran Unswagati. Tim ini bertugas untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan tata pamong di Fakultas Kedokteran Unswagati berjalan dan melihat apakah sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi di Fakultas Kedokteran Unswagati maka akan dilaporkan ke dekan untuk dilakukan pembahasan oleh dekanat.

Sumber Daya Yang Dibutuhkan

Sub-aktivitas/ Mekanisme dan

Rancangan

Komponen dan sub komponen biaya

Estimasi biaya & sumber pendanaan (rupiah) WB DRK A. Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Jasa TA Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan 32,574,000 3,257,400 Pengembangan Sistem 450,000,000 45,000,000 Lokakarya peningkatan kapasitas kepemimpinan 20,430,000 2,043,000 B. Pengembangan pelaksanaan Standar Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu In house training Sistem Pengendalian Internal Pemerintah 24,100,000 2,410,000 Pengembangan sistem akademik dan keuangan 75,000,000 7,500,000 Pengembangan sistem penelitian dan pengabdian masyarakat 75,000,000 7,500,000 Total 677,104,000 67,710,400

(10)

7

Jadwal Pelaksanaan

Rencana Aktivitas Tahun 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pengembangan sistem PMB online

In house training pengenalan sistem PMB online TA perbaikan sistem PMB online Lokakarya perbaikan sistem PMB online

Meningkatkan Kapasitas Kepemimpinan

Jasa TA Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Lokakarya peningkatan kapasitas kepemimpinan

Mengevaluasi pelaksanakan Standar Tata Pamong,

Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu

In house training Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah

(11)

8

Indikator Keberhasilan Aktivitas

Indikator Utama keberhasilan aktivitas memiliki standar Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu dengan kriteria baik sesuai dengan acuan yang ditetapkan oleh BAN-PT pada tahun 2013 yaitu : a) Program studi memiliki standar tatapamong yang memungkinkan

terlaksananya secara konsisten prinsip tatapamong, dan menjamin

penyelenggaraan program studi yang memenuhi 4 dari 5 aspek berikut : kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.

b) Kepemimpinan program studi memiliki karakter kepemimpinan yang kuat dalam dua dari karakteristik berikut: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik

c) Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi dilakukan dengan cukup baik, sesuai dengan SOP, namun dokumen kurang lengkap.

d) Sistem penjaminan mutu berjalan sesuai dengan standar penjaminan mutu, umpan balik tersedia tetapi tidak ada tindak lanjut.

e) Umpan balik diperoleh dari dosen, mahasiswa, alumni dan pengguna serta ditindaklanjuti secara insidental.

f) Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi

Indikator Tambahan :

Indikator Kinerja Baseline Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Akhir Tahun 3

Standar Tata Pamong berdasarkan BAN-PT 50 % 70% 90% 100% Kelengkapan SOP 50% 75% 90% 100% Implementasi Penjaminan mutu di Program Studi 50% 75% 80% 100%

(12)

9

Keberlanjutan

Keberlanjutan program aktivitas ini akan dipersatukan (embedded) secara utuh dengan manajemen fakultas. Oleh karena itu pengembangan-pengembangan yang masih dianggap perlu akan dibiayai oleh institusi sebagai bagian tidak terpisahkan dari pelaksanaan manajemen fakultas.

Penanggungjawab aktivitas

dr.Catur Setiya Sulistiyana dr. Imam Syahkrudin dr. Yukke Nila dr Tyar

dr. Ana

2.1.2. Program Penguatan Kurikulum

1. Latar Belakang

Pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Unswagati menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yang dilaksanakan dalam blok yang terintegrasi. Dalam Laporan Evaluasi Diri Fakultas Kedokteran Unswagati menemukan pencapaian akademik mahasiswa mengalami penurunan. Hasil ujian tulis akhir blok 1 dan 2 didapatkan 9 orang (26,4 %) tidak lulus ujian tulis akhir blok. Pada blok 3 didapatkan 8 orang (23,5%) tidak lulus ujian tulis akhir blok. Sedangkan pada semester 1 pencapaian akademik mahasiswa lebih baik, dimana hasil akhir blok 1 ada 6 orang (17,6%) yang tidak lulus, pada blok 2 hanya 1 orang (3%) yang tidak lulus, pada blok 3 dan 4 semester 1 tidak ada mahasiswa yang mengulang. Akar permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon, sebagai berikut :

1. Struktur dan isi kurikulum kurang tersusun dengan baik sesuai KBK yang memuat keunggulan spesifik

(13)

10 tersusun dengan baik

3. personil yang berlatar belakang Ilmu Pendidikan Kedokteran dalam struktur organisasi MEU

Untuk mengatasi permasalahan tersebut FK Unswagati akan melaksanakan beberapa aktifitas pada tahun pertama yaitu menyusun kurikulum yang memuat keunggulan spesifik yaitu dengan mengintegrasikan konsep rumah sakit berbasis masyarakat serta Kegawatdaruratan dalam Pendidikan Dokter, menyusun modul yang terstandar semester ganjil meningkatkan kualitas staf pendidikan kedokteran, menyusun Standar operasional prosedur (SOP), dan meningkatkan kualitas staf. Pada Tahun kedua yaitu menguji coba dan evaluasi kurikulum, meningkatkan kualitas staf pendidikan kedokteran dan menyusun modul yang terstandar semester genap. Pada tahun ketiga yaitu mengimplementasikan kurikulum, meningkatkan kualitas staf, dan evaluasi modul terstandar

Pada tahun 2011 telah dilakukan aktifitas berupa pengembangan staf dan pendampingan tenaga ahli dan dilakukan perbaikan terhadap kurikulum dan modul pendukungnya yang meliputi segi struktur, konten, dan rancangan implementasinya. Melalui aktifitas tersebut didapatkan Kurikulum Fakultas Kedokteran yang telah sesuai Standar Kompetensi Dokter dan Standar Pendidikan Profesi Dokter dan memuat keunggulan spesifik, disertai dengan modul pendukung pelaksanaan blok yang telah terstandar. Pada tahun 2012 kurikulum yang telah dihasilkan telah diimplementasikan dan dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan, serta telah dilakukan penyetaraan modul sesuai standar. Kurikulum kepaniteraan klinik telah dikembangkan dan dilengkapi instrumen pendukungnya, termasuk buku panduan dan buku log aktifitas mahasiswa. Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum kepaniteraan klinik telah diadakan pelatihan instruktur klinik.

2. Rasional

Program 2 dirancang untuk meningkatkan proses pendidikan dokter di FK Unswagati, salah satunya dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi

(14)

11

(KBK) yang memuat keunggulan spesifik dengan pendekatan metode pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-Based Learning) untuk mencapai kompetensi dokter sesuai dengan yang diharapkan visi, misi FK Unswagati, karena kurikulum merupakan inti dari proses pendidikan dalam mencapai tujuan tertentu dari institusi.

FK Unswagati perlu memiliki keunggulan spesifik dibandingkan kurikulum yang dimiliki oleh FK lain sehingga lulusan FK Unswagati dapat menjadi tenaga-tenaga ahli yang menguasai Kegawatdaruratan dan Rumah Sakit Berbasis Masyarakat

Kurikulum yang baik diharapkan akan menghasilkan output yang baik berupa lulusan berkualitas dengan ditandai meningkatnya rata-rata IPK lulusan. Dalam mengembangkan kurikulum, tidak terlepas dari dukungan sumber daya staf yang memadai dan berkualitas.

Unit pendidikan kedokteran (MEU) FK-Unswagati telah ada, namun fungsi dan perannya belum optimal, sehingga melalui program hibah ini diharapkan terjadi peningkatan fungsi dan peran MEU. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan kurikulum secara berkala untuk menyesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam aktivitas ini sebagian besar akan dilakukan bersama dengan fakultas kedokteran mitra (FK Undip) dari skema A.

3. Tujuan

Tujuan aktivitas ini adalah untuk:

1. Tersusunnya kurikulum yang memuat keunggulan spesifik yaitu dengan

mengintegrasikan konsep rumah sakit berbasis masyarakat serta

Kegawatdaruratan dalam Pendidikan Dokter 2. Tersusunnya modul pembelajaran yang terstandar. 3. Tersusunnya kurikulum tahap pendidikan profesi dokter.

(15)

12

4. Mekanisme dan Rancangan

A. Pengembanan Perangkat Evaluasi Kurikulum

Berdasarkan hasil evaluasi makrokurikulum pada tahun pertama bersama tenaga ahli, kurikulum yang merupakan hasil pengembangan telah diimplementasikan dan dilakukan evaluasi untuk disempurnakan, setelah itu diadakan lokakarya untuk sosialisasi kurikulum tersebut. Seluruh kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada tahun kedua anggaran. Untuk selanjutnya akan dilakukan pengembangan perangkat untuk mengevaluasi kurikulum yang telah diimplementasikan, agar pelaksanaan kurikulum dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditentukan.

B. Penyusunan Modul Pembelajaran yang terstandar

Pada tahun pertama dan kedua telah dilakukan penetapan standar penyusunan modul pada tahun pertama dan dilanjutkan dengan penyetaraan pada modul – modul semester ganjil dan semester genap, serta pengembangan panduan penyusunan skripsi.

Dalam penyusunan modul terstandar dilakukan dengan melanjutkan hasil aktivitas sebelumnya dalam bentuk Hibah Pengajaran untuk pengembangan modul pembelajaran mahasiswa baik kurikulum inti maupun muatan lokal.

C. Pengembangan Kurikulum Tahap Pendidikan Profesi Dokter

Setelah pada tahun pertama dilakukan pengembangan kurikulum tahap pendidikan profesi secara garis besar, maka pada tahun kedua telah dilakukan evaluasi makrokurikulum pendidikan tahap profesi dan penyusunan buku panduan untuk mahasiswa dengan bantuan tenaga ahli. Pada tahun yang sama kurikulum tahap pendidikan profesi telah diimplementasikan, didukung dengan peningkatan kualitas staf pengajar untuk memenuhi kualifikasi sebagai pengajar tahap pendidikan profesi dokter.

Untuk memperbaiki implementasi dan capaian kompetensi, maka pada tahun ini akan dilakukan evaluasi terhadap buku panduan dan buku log

(16)

13

mahasiswa yang telah dikembangkan pada tahun sebelumnya. Hasil evaluasi dan penyempurnaan buku panduan dan buku log mahasiswa tersebut disosialisasikan kepada para pengajar tahap profesi dan dokter muda. Untuk memenuhi peningkatan jumlah dokter muda yang akan mengikuti pendidikan tahap profesi maka akan dilakukan peningkatan kualitas staf pengajar pendidikan tahap profesi.

5. Sumberdaya yang Dibutuhkan

Sub-aktivitas/ Mekanisme dan

Rancangan

Komponen dan sub komponen biaya

Estimasi biaya & sumber pendanaan (ribuan rupiah) WB DRK A. Implementasi dan Evaluasi Hasil Pengembangan Kurikulum TA Pengembangan KBK 2013 berdasarkan evaluasi 30,230,000 3,023,000 B. Penyusunan modul pembelajaran yang terstandar Barang 258,000,000 25,800,000 TA Pengembangan Community Oriented Med.Ed P3D 31,460,000 3,146,000 Lokakarya (K5) 22,750,000 2,275,000 Hibah Pengajaran 50,000,000 5,000,000 C. Pengembangan Kurikulum Tahap Pendidikan Profesi Dokter Barang 200,000,000 20,000,000 Pengembangan Staf (K3) 319,000,000 31,900,000 Pelatihan Perseptor

Klinik (inhouse training) 38,275,000

3,827,500 Lokakarya (K5) 20,410,000

2,041,000

(17)

14

6. Jadwal Pelaksanaan Aktivitas Rencana

Aktivitas

Tahun 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pengembangan Perangkat Evaluasi Kurikulum

TA Penyusunan perangkat evaluasi kurikulum

Penyusunan modul pembelajaran yang terstandar

Barang (beli buku buat pengembangan modul)

Hibah

Pengajaran

Pengembangan Kurikulum Tahap Pendidikan Profesi Dokter

Barang (buku dan alat lab dan pendukung)

Jasa TA untuk evaluasi buku panduan dan buku log tahap pendidikan profesi Pengembangan Staf (K3) Pelatihan Perseptor Klinik (inhouse training) Lokakarya (K5)

(18)

15

7. Indikator Kinerja Aktivitas Perbaikan dan Pengembangan Proses Pendidikan Dokter

Indikator keberhasilan aktivitas Baseline Target Akhir 2011 Capaian Akhir 2011 Target 2012 Capaian akhir 2012

Rerata IPK semester ≤

2,75 45% 30% >30%

Jumlah mahasiswa yang

lulus tiap blok 80% 85% 85% 90%

Struktur dan isi kurikulum sesuai dengan standar

Pendidikan Profesi dan Standar Kompetensi Dokter 50% 70% 100% 90% Kesesuaian substansi praktikum/kepaniteraan dengan standar pendidikan profesi dokter 50% 75% 100% 90%

Jumlah staf MEU sesuai

kompetensi 0% 20% 0% 40% 40%

Jumlah SOP MEU 50% 70% 70% 90% 100%

Jumlah modul sesuai

standar yang ditentukan 0% 50% 50% 100% 100%

8. Keberlanjutan

Kegiatan pengembangan kurikulum yang memuat keunggulan spesifik pada implementasi KBK, Pengembangan modul dan penguatan fungsi MEU akan terus dilanjutkan melalui pengembangan fakultas (dana

(19)

16

institusi), setelah berakhir program hibah akan menjadi tanggung jawab manajemen internal fakultas yang akan dituangkan dalam rencana strategis FK yang ditetapkan oleh senat FK. Perbaikan dan pengembangan proses pendidikan akan terus ditingkatkan melalui upaya-upaya yang melibatkan semua civitas akademika FK Unswagati termasuk pihak rektorat dan yayasan.

9. Penanggungjawab Aktivitas

dr. Tissa Octavira Permatasari dr. Frista Martha Rahayu dr. Indriyani, Sp.PK.M.Kes

dr. Kati Sriwiyati dr. Niklah

dr. Ign. Hapsoro, M.Si

2.3.3. Program Pengembangan Proses Pembelajaran Pendidikan Dokter

1. LatarBelakang

Pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Unswagati menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yang dilaksanakan dalam blok yang terintegrasi. Dalam Laporan Evaluasi Diri Fakultas Kedokteran Unswagati menemukan pencapaian akademik mahasiswa mengalami penurunan. Hasil ujian tulis akhir blok 1 dan 2 didapatkan 9 orang (26,4 %) tidak lulus ujian tulis akhir blok. Pada blok 3 didapatkan 8 orang (23,5%) tidak lulus ujian tulis akhir blok. Sedangkan pada semester 1 pencapaian akademik mahasiswa lebih baik, dimana hasil akhir blok 1 ada 6 orang (17,6%) yang tidak lulus, pada blok 2 hanya 1 orang (3%) yang tidak lulus, pada blok 3 dan 4 semester 1 tidak ada mahasiswa yang mengulang. Akar permasalahan yang berhasil diidentifikasi

oleh Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon, sebagai berikut :

(20)

17

perencanaan, penerapan maupun evaluasi pembelajaran.

2. Ketersediaan bahan ajar, sarana (alat) praktikum keterampilan klinis, sebagai sumber belajar masih terbatas, sehingga akan mempengaruhi pendalaman materi yang telah diajarkan waktu kuliah.

Sedangkan berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Dokter, institusi penyelenggara pendidikan kedokteran memiliki : kurikulum tahap sarjana dan tahap profesi, staf akademik setara Strata 2 (S2), 1 orang ahli bidang pendidikan kedokteran untuk membantu unit pendidikan kedokteran (MEU), memberikan kesempatan mahasiswa melakukan penelitian selama masa pendidikan di bawah bimbingan staf akademik, melakukan penilaian hasil belajar dan menyediakan fasilitas pembelajaran yang mendukung pencapaian kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

Pendidikan dokter yang baik dipengaruhi oleh kurikulum, metode pembelajaran dan evaluasi, ketiga proses ini sangat menentukan kualitas lulusan. Metode pembelajaran yang diajukan menggunakan PBL, dimana

peningkatan kualitas belajar melalui penguatan kegiatan tutorial,

keterampilan klinik, pengembangan layanan belajar berbasis IT serta evaluasinya, dan pengembangan staf yang mendukung kegiatan tersebut menjadi sangat krusial dilakukan. Demikian juga pengembangan sumber daya pendidikan berupa referensi kepustakaan. Dalam implementasi metode pembelajaran masih terdapat kekurangan-kekurangan yaitu belum semua tenaga pendidik baik di PPSK yang memiliki kompetensi sebagai pendidik dan pelatih (trainer)dan kurangnya tenaga pengajar. Oleh karena itu diperlukan program-program yang terencana untuk meminimalisasi kekurangan tersebut.Dilihat dari ketersediaan jumlah buku referensi maupun jurnal belum memadai sehingga perlu penambahan sarana perpustakaan dari segi kualitas maupun kuantitas. Ditambah dengan belum ada tenaga pustakawan yang profesional dalam melayani mahasiswa, selama ini yang bekerja di perpustakaan adalah tenaga laboran merangkap pengelola perpustakaan. Selama kurun waktu 3 tahun terakhir jumlah transaksi maupun kunjungan

(21)

18

mengalami peningkatan, hal ini perlu diimbangi dengan penguatan perpustakaan.

2. Rasional

Aktivitas dirancang untuk meningkatkan proses pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, salah satunya dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang memuat keunggulan spesifik dengan pendekatan metode pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-Based Learning) untuk mencapai kompetensi dokter sesuai dengan yang diharapkan visi, misi Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.

Metode pembelajaran yang baik diharapkan akan menghasilkan output yang baik berupa lulusan berkualitas dengan ditandai meningkatnya rata-rata IPK lulusan. Dalam mengembangkan metode pembelajaran, tidak terlepas dari dukungan sumber daya staf yang memadai dan berkualitas.

Agar proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan berbagai perangkat, baik yang utama seperti tenaga pengajar dan pelatih yang kompetenmaupun penunjang seperti sarana dan prasarana yang memadai.

Assessment dan evaluasi dalam suatu institusi pendidikan, khususnya proses pembelajaran, merupakan unsur yang utama dan mempunyai peranan penting. Sistem evaluasi akan sangat berkembang apabila pada akhirnya ditunjang dengan teknologi informasi dan managemen yang berbasis computerized. Sistem informasi akademik dan evaluasi yang baik akan membantu percepatan penyampaian informasi akademik dan evaluasi pada semua pihak yang terkait, sehingga proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan semakin dinamis. Mahasiswa juga bisa menilai dan mempersiapkan dengan lebih baik kegiatan belajarnya dengan melihat nilai akhir yang telah dicapainya selama ini melalui sistem informasi akademik dan evaluasi. Perkembangan ke arah computerized, juga akan sangat bermanfaat dalam menghadapi uji kompetensi dokter Indonesia yang akan beralih menjadi sistem CBT (computer-based testing).

(22)

19

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam aktivitas ini sebagian besar akan dilakukan bersama dengan fakultas kedokteran mitra (FK Undip) dari skema A.

3. Tujuan

Tujuan aktivitas ini adalah untuk:

1. Meningkatnya mutu proses belajar mengajar pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.

2. Meningkatnya kompetensi keterampilan klinik mahasiswa. 3. Memiliki sumber belajar berbasis IT.

4. Meningkatkan kualitas evaluasi hasil belajar.

4. Mekanisme dan Rancangan

1. Pengembangan Metode Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Dalam impelementasi metode pembelajaran menggunakan PBL akan dilakukan penguatan kegiatan tutorial mulai dari perancangan, kualifikasi staf sebagai fasilitator maupun sarana pendukung.Demikian juga pengembangan sumber daya pendidikan berupa referensi kepustakaan. Dilihat dari ketersediaan jumlah buku referensi maupun jurnal belum memadai sehingga perlu diimbangi dengan penguatan perpustakaan. Kompetensi staf pengajar sebagian masih belum memenuhi standar sebagai tenaga pendidik sehingga peningkatan kualifikasi staf pengajar akan sangat menunjang dalam implementasi pelaksanaan KBK.

2. Peningkatan Kompetensi Keterampilan Klinik Mahasiswa PPSK Untukpeningkatankompetensimahasiswamelaluipengembanganlaborat oriumketerampilanklinikakandilakukanmelaluimengembangkan modul skills lab yang akan jadi panduan dalam pelaksanaan pelatihan

keterampilan klinik yang akan ditunjang dengan peningkatan kualifikasi staf sebagai instruktur keterampilan klinik dan

pengembangan wahana pembelajaran terintegrasi melalui penguatan laboratorium keterampilan klinik.

(23)

20

3. Pengembangan Kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui

Peningkatan Layanan Berbasis IT.

Pengembangan kualitas proses belajar mengajar tentunya dipengaruhi oleh kemajuan dalam akses internet dan aplikasinya, baik dari pihak mahasiswa maupun staf pengajar. Institusi perlu mempersiapkan berbagai cara yang dapat memfasilitasi pada tahap ini, di antaranya dengan menggunakan proses belajar menggunakan fasilitas elektronik, dalam hal ini adalah e-learning.Sekaligus mengembangkan atmosfer akademik berbasis IT melalui web site fakultas. Untuk menunjang kegiatan tersebut diperlukan kualifikasi staf pengajar dan staf pendukung yang kompeten.

4. PengembanganSistemEvaluasiHasilPembelajaran

Program Pengembangan Proses Pembelajaran Pendidikan Dokter dipengaruhi juga oleh pengembangan unit evaluasi belajar yang memadai.Diperlukan suatu standarisasi format penilaian hasil belajar di Pendidikan Sarjana Kedokteran dan penyusunan dokumen perangkat Sistem Evaluasi Hasil Pembelajaran berbasis kompetensi. Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati akan meluluskan dokter pada tahun 2014, institusi bertanggung jawab untuk mempersiapkan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati menghadapi UKDI. Sehingga diperlukan persiapan yang mendukung ke arah tersebut diantaranya pembuatan soal yang sesuai dengan kaidah UKDI, sarana pendukung dalam computer based test, dan item bank administrator selaku pengelola.

(24)

21 5. Sumber Daya Yang diperlukan

Sub-aktivitas/ Mekanisme dan Rancangan Komponen dan sub komponen biaya

Estimasi biaya & sumber pendanaan (ribuan rupiah)

WB DRK A. Meningkatkan kompetensi instruktur dalam pelaksanaan keterampilan klinis TA Penilaian hasil belajar mhs menggunakan CBT 28,890,000 2,889,000 T A Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Keterampilan Klinis 28,740,000 2,874,000 TA Ujian OSCE Skills Lab 28,740,000 2,874,000 IHT Merancang dan Melakukan Penelitian Pedidikan 41,996,000 4,199,600 B. Meningkatkan kompetensi dosen IHT Pelaksanaan OSCE UKDI 55,156,000 5,515,600 C. Mengembangkan wahana pembelajaran terintegrasi melalui penguatan laboratorium keterampilan klinis Barang 1,335,449,304 133,544,930 TA Pengembangan Kurikulum Ketrampilan Klinis berdasarkan 28,890,000 2,889,000

Magang Skills lab 78,299,000 7,829,900 Pengadaan buku 668,732,000 66,873,200 Pengadaan barang laboratorium biomedik 317,203,000 31,720,300 Total 2,612,095,304 261,209,530

(25)

22 6. Jadual Aktivitas

Rencana Aktivitas Tahun 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A. Meningkatkan kompetensi instruktur dalam pelaksanaan keterampilan

klinis TA Ujian OSCE Lokakarya ujian OSCE

B. Meningkatkan kompetensi dosen

IHT Pelatihan AA

C. Mengembangkan wahana pembelajaran terintegrasi melalui penguatan

laboratorium keterampilan klinis Pengadaan barang

skillslab

Pengadaan buku

7. Indikator Kinerja Aktivitas PerbaikandanPengembangan Proses PendidikanDokter

Indikator keberhasilan aktivitas

Baseline Akhir Tahun 2011 Akhir Tahun 2012 Akhir Tahun 2013

Rerata IPK semester ≤ 2,75

45% 30% 20% 10%

Persentase dosen tetap

berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS

35% 45% 55% 65%

Struktur dan isi kurikulum sesuai dengan standar

Pendidkan Profesi dan Standar Kompetensi Dokter

50% 70% 90% 100%

Kelayakan sarana laboratorium biomedik sesuai dengan BAN-PT

(26)

23 Ketersediaan sarana

laboratorium ketrampilan klinik sesuai dengan Standar BAN-PT

50% 60% 80% 100%

Kualifikasi akademik dosen pembimbing Penelitian/Karya Tulis Ilmiah/TA/Skripsi.

40% 55% 60% 65%

Persentase soal yang sesuai

standar pada program PPSK 0 25% 50% 100%

Ketersediaan panduan pembimbingan

Penelitian/Karya Tulis Ilmiah/Tugas Akhir /Skripsi

0 50% 75% 90%

Kesesuaian pustaka dengan topik, keterkinian dan ketersediaan pustaka

50% 75% 90% 100%

Kesesuaian substansi

praktikum/kepaniteraan dengan standar pendidikan profesi dokter

50% 75% 90% 100%

Kelengkapan panduan atau modul dan log book, serta metode asesmen

50% 75% 90% 100%

Bank soal untuk ujian

program PPSK 300 soal 480 soal 680 soal 880 soal

Dosen yang memiliki Sertifikat

Pendidik 25% 60% 80% 100%

8. Keberlanjutan

Kegiatan pengembangan kurikulumyang memuat keunggulan spesifik pada implementasi KBK, Pengembangan modul dan perbaikan metode pembelajaran, peningkatan kompetensi keterampilan klinis mahasiswa Pendidikan Sarjana

Kedokteran dan P3D, peningkatan kompetensi mahasiswa melalui

pengembangan laboratorium biomedik yang terintegrasi, peningkatan layanan sumber pembelajaran berbasis IT, serta pengembangan sistem evaluasi hasil belajar akan terus dilanjutkan melalui pengembangan fakultas (dana institusi), setelah berakhir program hibah akan menjadi tanggung jawab manajemen internal fakultas. Perbaikan dan pengembangan proses pendidikan akan terus ditingkatkan melalui upaya-upaya yang melibatkan semua civitas akademika

(27)

24

Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati termasuk pihak rektorat dan yayasan. 9. Penanggungjawab Aktivitas dr. Vivi Meidianawati dr. Sri Indras dr Alinda dr.Melita dr. Riani W

Tabel 2.1 Rekapan Usulan Aktivitas Yang Melibatkan Institusi Mitra (FK-Undip)

No

Nama Aktivitas/Sub

aktivitas

Mekanisme dan Rancangan

Sumber daya mitra yang dibutuhkan Tahun anggaran 1 Peningkatan Kualitas input

1.2

Pengembangan Sistem Seleksi Yang

berkualitas

a. Identifikasi dan evaluasi sistem seleksi

b. Merancang mekanisme dan

content sistem seleksi

Sosialisasi dan implementasi c. Uji coba dan evaluasi sistem

seleksi dilaksanakan sejak tahun pertama (2011) -Tenaga Ahli -Tempat magang -Lokakarya 2011-2012 2011

2. Pengembangan dan Perbaikan proses Pendidikan dokter 2.1 Pengembangan Kuri kulum yang memuat keunggulan spesifik a. Melakukan need assessment/policy study untuk pengembangan kurikulum melalui kegiatan magang/non degree training b. Menganalisis dan

merancang perangkat evaluasi kurikulum dan modul pembelajaran kedokteran yang selama ini

Tempat magang Tenaga ahli Q1 (2011) Q2 dan Q4 (2011) Q1 (2012)

(28)

25 digunakan, dengan mendatangkan tenaga ahli dari FK Mitra

c. Merancang kurikulum pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati yang memuat keunggulan spesifik, dengan

mendatangkan tenaga ahli dari FK Mitra (FK Undip), FK Unissula, dan FK dari luar negeri yang memiliki keunggulan kesehatan masyarakat industri.

d. Melakukan transfer of knowledge melalui

disseminasi untuk staf akademis tentang dasar-dasar penyusunan dan pengembangan kurikulum yang memuat keunggulan spesifik melalui pelatihan/in

house training

e. Melakukan uji coba implementasi rancangan pengembangan kurikulum dan modul pembelajaran f. Evaluasi Kurikulum Tenaga ahli Narasumber Tenaga ahli (masuk ke mek no.c) Narasumber Q2 (2011) sdQ1 (2012) Q2 dan Q3 (2011) Q4 (2012) Q4 (2013) 2.2 Pengembangan modul dan metode pembelajaran a. Menyempurnakan & mengembangkan modul pembelajaran baik tahap Pendidikan Sarjana Kedokteran

b. Mengadakan pelatihan penyusunan modul pembelajaran

c. Meningkatkan kualitas staff akademik untuk menunjang proses belajar-mengajar dalam bidang

kedokteran&pendidikan kedokteran berupa studi lanjut gelar dan non gelar.

Tenaga ahli Termasuk mekanisme (a) Tempat studi lanjut Termasuk mekanisme (a) Termasuk mekanisme (a) Q1 (2011) sd Q3 (2012) 2011-2013

(29)

26

d. Melakukan pemetaan dan evaluasi modul yang digunakan

e. Melakukan revisi,

modifikasi, pengembangan konten dan yang

disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran 2.3 Peningkatan kompetensi ketrampilan klinis mahasiswa a. Peningkatan kemampuan staf dalam mengembangkan manual skills lab dan modul

clinical teachingyang akan

menunjang aktivitas pengembangan wahana pembelajaran

b. Peningkatan kemampuan staf untuk mencapai

kualifikasi advanced trainer untuk pelatihan clinical

trainer/instructor dan

pelatih standardized patient (SP) Narasumber Narasumber Q2 (2011) Q3 (2011-2012) 2.4 Peningkatan kompetensi mahasiswa melalui pengembangan lab biomedik terintegrasi Merancang strategi laboratorium terintegrasi melalui magang laboran di institusi mitra (FK-Undip)

Tempat magang Q4 (2011) 2.5 Pengembangan Kualitas PBM melalui Peningkatan layanan Berbasis IT a. Melakukan assessment pembelajaran laboratorium berbasis IT. b. Mengembangkan modul pembelajaran laboratorium berbasis IT c. Meningkatkan kemampuan fasilitator (staf dosen) dan operator dalam pembelajaran laboratorium berbasis IT Narasumber Narasumber Tempat magang Q1 (2011) Mei (2011-2013) Juni (2011) 2.6 Pengembangan a. Standarisasi format penilaian hasil belajar di

Narasumber Oktober (2011)

(30)

27 Sistem Evaluasi Hasil Pembelajaran Pendidikan Sarjana Kedokteran dan P3D melalui lokakarya b. Evaluasi Hasil Pembelajaran:

Identifikasi dan persiapan pelaksanaan penyusunan dokumen perangkat sistem evaluasi pembelajaran Pendidikan Sarjana Kedokteran dan P3D. Tenaga ahli Agustus (2012) Q2 (2011-2012)

Tabel 2.2 Rekapan Usulan Aktivitas Yang Melibatkan Institusi Mitra (FK-Undip)

No

Nama Aktivitas/Sub

aktivitas

Mekanisme dan Rancangan

Sumber daya mitra yang dibutuhkan Tahun anggaran 1 Peningkatan Kualitas input

1.2

Pengembangan Sistem Seleksi Yang

berkualitas

d. Identifikasi dan evaluasi sistem seleksi

e. Merancang mekanisme dan

content sistem seleksi

Sosialisasi dan implementasi f. Uji coba dan evaluasi sistem

seleksi dilaksanakan sejak tahun pertama (2011) -Tenaga Ahli -Tempat magang -Lokakarya 2011-2012 2011

2. Pengembangan dan Perbaikan proses Pendidikan dokter 2.1 Pengembangan Kuri kulum yang memuat keunggulan spesifik g. Melakukan need assessment/policy study untuk pengembangan kurikulum melalui kegiatan magang/non degree training h. Menganalisis dan

merancang perangkat evaluasi kurikulum dan modul pembelajaran kedokteran yang selama ini digunakan, dengan

mendatangkan tenaga ahli dari FK Mitra i. Merancang kurikulum pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Tempat magang Tenaga ahli Tenaga ahli Q1 (2011) Q2 dan Q4 (2011) Q1 (2012) Q2 (2011) sdQ1 (2012)

(31)

28

Swadaya Gunung Jati yang memuat keunggulan spesifik, dengan

mendatangkan tenaga ahli dari FK Mitra (FK Undip), FK Unissula, dan FK dari luar negeri yang memiliki keunggulan kesehatan masyarakat industri.

j. Melakukan transfer of knowledge melalui

disseminasi untuk staf akademis tentang dasar-dasar penyusunan dan pengembangan kurikulum yang memuat keunggulan spesifik melalui pelatihan/in

house training

k. Melakukan uji coba implementasi rancangan pengembangan kurikulum dan modul pembelajaran l. Evaluasi Kurikulum Narasumber Tenaga ahli (masuk ke mek no.c) Narasumber Q2 dan Q3 (2011) Q4 (2012) Q4 (2013) 2.2 Pengembangan modul dan metode pembelajaran f. Menyempurnakan & mengembangkan modul pembelajaran baik tahap Pendidikan Sarjana Kedokteran

g. Mengadakan pelatihan penyusunan modul pembelajaran

h. Meningkatkan kualitas staff akademik untuk menunjang proses belajar-mengajar dalam bidang kedokteran& pendidikan kedokteran berupa studi lanjut gelar dan non gelar.

i. Melakukan pemetaan dan evaluasi modul yang digunakan

j. Melakukan revisi,

modifikasi, pengembangan konten dan yang

Tenaga ahli Termasuk mekanisme (a) Tempat studi lanjut Termasuk mekanisme (a) Termasuk mekanisme (a) Q1 (2011) sd Q3 (2012) 2011-2013

(32)

29 disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran 2.3 Peningkatan kompetensi ketrampilan klinis mahasiswa c. Peningkatan kemampuan staf dalam mengembangkan manual skills lab dan modul

clinical teachingyang akan

menunjang aktivitas pengembangan wahana pembelajaran

d. Peningkatan kemampuan staf untuk mencapai

kualifikasi advanced trainer untuk pelatihan clinical

trainer/instructor dan

pelatih standardized patient (SP) Narasumber Narasumber Q2 (2011) Q3 (2011-2012) 2.4 Peningkatan kompetensi mahasiswa melalui pengembangan lab biomedik terintegrasi Merancang strategi laboratorium terintegrasi melalui magang laboran di institusi mitra (FK-Undip)

Tempat magang Q4 (2011) 2.5 Pengembangan Kualitas PBM melalui Peningkatan layanan Berbasis IT d. Melakukan assessment pembelajaran laboratorium berbasis IT. e. Mengembangkan modul pembelajaran laboratorium berbasis IT f. Meningkatkan kemampuan fasilitator (staf dosen) dan operator dalam pembelajaran laboratorium berbasis IT Narasumber Narasumber Tempat magang Q1 (2011) Mei (2011-2013) Juni (2011) 2.6 Pengembangan Sistem Evaluasi Hasil Pembelajaran c. Standarisasi format penilaian hasil belajar di Pendidikan Sarjana Kedokteran dan P3D melalui lokakarya d. Evaluasi Hasil Pembelajaran: Narasumber Tenaga ahli Oktober (2011) Agustus (2012) Q2 (2011-2012)

(33)

30

Identifikasi dan persiapan pelaksanaan penyusunan dokumen perangkat sistem evaluasi pembelajaran Pendidikan Sarjana Kedokteran dan P3D.

2.4. Organisasi Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pada tingkat institusi menjadi tanggungjawab langsung Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati yang dalam pelaksanaan manajemen dan pengawasan keseluruhan kegiatan dilaksanakan oleh Dekan Fakultas Kedokteran sebagai Direktur, dan Wakil Dekan 1 Bidang Akademik sebagai Direktur Eksekutif. Wakil Dekan 2 sebagai Bidang Keuangan dan Kepegawaian. Pelaksanaan kegiatan sehari-hari dilaksanatif dengan koordinasi Penjaminan Mutu (QA) tingkat fakultas. Secara umum, Susunan pelaksanaan PHK-PKPD Fakultas Kedokteran di Universitas Swadaya Gunung Jati adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Manajemen Organisasi Pelaksanaan PHK-PKPD Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Tahun 2012

1 Penangung Jawab Program : Rektor Unswagati 2. Penasehat Bidang Akademik : Wakil Rektor I

3. Penasehat Bidang Adm.

Dan Keuangan

: Wakil Rektor II

4. Direktur : Dr. H. Affandi, Sp.A

Dekan FK Unswagati

5. Direktur Eksekutif : Dr. H. Atik Sutisna, Sp.An

Wakil Dekan 1 FK

6. Direktur Keuangan : Dr, Adi Khuntoro, M.Kes

Wakil Dekan II FK

7. Sekretaris Eksekutif : Dr. Harwan Sutomo

8. Staf Sekretariat : Risnandya Primagara, S.Kom

Dudy Satyanugraha

9. Koordinator Adm Umum

dan Keuangan

: Aoliyah Firasanti, SE, MM.,

10. Staf : Eni Suhaeni, M.Kes

(34)

31

Arie Widyastuti, A.Md Nurdianah, A.Md

11. Koordinator Program : Dr. Catur Stiya Sulistiyana

12. PIC : Dr. Catur Stiya Sulistiyana

: Dr. Tissa Octavira Permatasari

: Dr. Vivi Meidianawaty

: H. Lukman Nurhakim, ST.

13.

Tim Monevin : Dr. Ricardi W. Alibasjah, Sp.OG

Anggota : Dr. Yandri Naldy

Sejalan dengan acuan yang telah ditetapkan, di dalam implementasi teknis program akan melibatkan unit internal yang relevan sesuai tugas dan tanggungjawabnya.

Tugas dan Tanggung Jawab:

Semua posisi inti pada PIU PHK-PKPD Fakultas Kedokteran dipegang pejabat struktural yang memiliki legal viability untuk menjamin akuntabilitas proyek. Penanggungjawab program adalah Rektor. Pejabat Pembuat Komitmen dan Ketua Pelaksana Program adalah Dekan Fakultas Kedokteran yang diberi kewenangan untuk menerbitkan keputusan berkaitan dengan; kepegawaian, ikatan/perjanjian/kontrak kepada pihak ketiga & pengangkatan Panitia pengadaan barang/jasa, dan surat perintah lain. Koordinator Pelaksana Proyek adalah Wakil Dekan I yang bertugas; a) memberikan petunjuk umum pada PIU dan PIC, b) menilai kemajuan (hasil pemantauan) & kualitas kegiatan secara berkala, c) melaksanakan tugas administrasi proyek, b) mengatur pelaksanaan pertemuan &hubungan koordinasi yang diperlukan, c) memberikan bimbingan & koordinasi pelaksanaan proyek, d) melakukan supervisi, pembinaan &bimbingan administrasi proyek, termasuk pengadaan barang & jasa, e) memastikan kelancaran proses perencanaan, pelaporan pelaksanaan kegiatan proyek serta penyerapandana, f) melakukan koordinasi antara Pusat & PIU untuk memastikan kebutuhan dana, g) melakukan koordinasi program dengan PIU, l) menyiapkan laporan reguler pelaksanaan program (triwulan, tengah tahunan & tahunan) bersama-sama dengan Penanggungjawab Kegiatan tiap Komponen dan Penanggung-jawab Monitoring &

(35)

32 Evaluating (Monev).

Sekretaris Eksekutif bertugas; a) membantu Direktur Eksekutif dalam pelaksanaan tugas, b) membantu mengatur pelaksanaan pertemuan & hubungan koordinasi, c)membantu memberikan bimbingan & koordinasi pelaksanaan proyek, d) membantu supervisi, pembinaan & bimbingan administrasi proyek, e)membantu memastikan kelancaran proses perencanaan & pelaporan, f)membantu Direktur Eksekutif dalam melakukan koordinasi antara Pusat dan PIU untuk memastikan kebutuhan dana yang diperlukan proyek telahtersedia dalam jumlah yang memadai, g)memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas sekretariat, h)

bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan tugas sekretariat,i)

mendokumentasikan hasil pelaksanaan program, j) mengatur penyaluran & pengendalian surat dan dokumen program, k)membantu melakukan koordinasi programyang dilaksanakan oleh PIU, l) menyiapkan laporan reguler pelaksanaan program (triwulan, tengahtahunan & tahunan) bersama penanggungjawab kegiatan tiap komponen & Monev. Sekretaris Eksekutif dibantu staf sekretariat. Wakil Direktur Pengadaan Barang & Jasa mempunyai tugas; a) menjabarkan kebijakan pengadaan barang & jasa sesuai rencana & peraturan yang berlaku, b)menerapkan peraturan yang ditetapkan Bank Dunia & Pemerintah Indonesia, c)memberikan

masukan atas perencanaan,pelaksanaan, penyusunan sasaran, tujuan,

penyelenggaraan & biaya pengadaan barang & jasa per tahun, d) menelaah Petunjuk Operasional Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang memuat rincian kegiatan dengan batas alokasi unit cost & target yang akan dicapai dalam bidangnya per tahun selama proyek berjalan, e) membuat laporan pengadaan barang & jasa secara berkala, f) melaporkan kesulitan teknis secara berkala & mengupayakan pemecahannya, g) bekerjasama dengan sekretariat &unit keuangan dalam melaporkan kegiatan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Wakil Direktur Pengadaan Barang & Jasa dibantu oleh staf bidang pengadaan barang dan jasa.Wakil Direktur Keuangaan mempunyai tugas; a)melaksanakan pengelolaan keuangan dari Bendahara Keuangan Universitas, menyimpan & mengeluarkan uang atas perintah & persetujuan Direktur Eksekutif, b) menyelenggarakan administrasi tata usaha keuangan, c) membuat pertanggungjawaban & laporan

(36)

33

keuangan sesuai ketentuan, d) membantu Direktur Eksekutif menyusun perencanaan anggaran tahunan & alokasi pada RAB per unit, e) memungut & menyetorkan pajak (PPH 21, 22, 23 & PPN) sesuai surat Sekjen Depdiknas No. 13775/A.3/B/1990 8 Maret 1990), f) bekerjasama dengan sekretariat, Pengadaan Barang & Jasa, dan Rektor dalam merencanakan pembiayaan kegiatan.Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Wakil Direktur Keuangan dibantu oleh staf keuangan. Penanggungjawab Kegiatan Monitoring & Evaluasi (Monev) memiliki deskripsi tugas sebagai berikut; a) bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan tugas monitoring & evaluasi kegiatan proyek, b)membantu Direktur Eksekutif untuk memastikan kelancaran proses perencanaan, pelaksanaan & pembuatan laporan monitoring & evaluasi kegiatan proyek, c)menyusun rencana koordinasi, d) membantu merancang & membangun sistem informasi & monitoring evaluasi

berkaitan dengan kemajuan pelaksanaan kegiatan, e)merancang &

mengkoordinasikan pelaksanaan sistem pemantauan & evaluasi kemajuan yang dicapai dalam memenuhi indikator utama & tambahan, melalui pemantauan secara regular, f)pemantauan & melaksanakan penilaian secara teratur guna mengukurkemajuan yang dicapai menuju pemenuhan sasaran hibah serta peningkatan kapasitas manajemen, g) membantu pelaksanaan & dokumentasi hasil audit (meliputi; manajemen keuangan, pengadaan barang & jasa, dan sistem penyimpanan, h) merancang & mengkordinasikan Evaluasi Dampak (impact evaluation), untuk menilai efektivitas berbagai alternatif skema pendanaan dalam mencapai tujuan mutu pendidikan, relevansi & efisiensi, i) mengevaluasi & mengkonsolidasikan hasil audit internal, j)membantu perencanaan pelaksanaan

Audit Keuangan Eksternal (ExternalFinancial Audit) oleh auditor

pemerintah(BPKP) & Irjen Depdiknas, k) melaksanakan Pengawasan Tetap (Regular Supervision) terhadap pelaksanaan hibah tiap 3 bulan melalui evaluasi terhadap dokumen(desk evaluation), laporan kemajuan fisik (tiap 3 bulan & setahun) serta merancang & mengkordinasikan kunjungan lapangan tiap tahun untuk validasi, l)melaksanakan pengelolaan pengaduan untuk mendukung penyelesaian keluhan/pengaduan melalui jalur penyelesaian yang benar.

(37)

34

2.5. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

Sebelum program berjalan dilakukan perencanaan teknis dengan melibatkan organisasi pelaksana di tingkat institusi, unit pelaksana aktivitas, dan unit kerja internal yang akan dilibatkan. Rapat perencanaan implementasi program ini akan dilakukan secara bertahap, tahap pertama perencanaan yang akan dilakukan antara organisasi pelaksana di tingkat institusi dan unit pelaksana aktivitas untuk mengkaji kembali logical framework program yang akan di rinci lagi ke dalam perencanaan teknis meliputi menyusun (1) breakdown operasional program yang akan dibagi dalam perencanan operasional 1 (satu) bulanan, 3 (tiga) bulanan, dan 6 (enam) bulanan; (2) Menyusun rencana kebijakan dan mekanisme pencairan anggaran biaya operasional, dan (3) Menyusun model koordinasi, monitoring dan evaluasi program.

Hasil perencanaan ini akan dibawa pada rapat perencanaan tahap kedua dengan melibatkan unit internal yang terkait dalam setiap aktivitas. Materi yang akan disampaikan dalam rapat koordinasi ini meliputi logical framework program, breakdown operasional program, koordinasi, dan monitoring evaluasi program.

Untuk menjamin program berjalan efektif dan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat maka model koordinasi adalah sebagai berikut; unit pelaksana aktivitas program akan melibatkan unit kerja internal lain yang relevan dengan aktivitas program. Proses pelaksanaan menjadi tanggung jawab dari unit pelaksana aktivitas termasuk kewenangan untuk mengambil inisiatif terhadap persoalan-persoalan teknis yang dihadapi, pilihan terhadap strategi yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan tersebut, sedangkan persoalan-persoalan yang terkait substansi program akan dikoordinasikan dengan organisasi pelaksana tingkat institusi (Wakil Rektor) sesuai dengan ruang lingkup persoalan yang dihadapi. Penetapan arah dan kebijakan program menjadi wewenang sepenuhnya dari pimpinan institusi berdasarkan hasil temuan-temuan di lapangan.

Demikian halnya model pelaporan dilakukan secara bertahap dan berjenjang yaitu 3 (tiga) bulanan berisi tentang capaian teknis pelaksanaan aktivitas program, laporan setiap 6 (enam) bulanan berisi tentang capaian kinerja aktivitas program,

(38)

35

dan laporan tahunan berisi tentang capaian kinerja program secara menyeluruh dari seluruh aktivitas berikut output dan outcome. Unit internal akan melaporkan aktivitas program kepada koordinator tingkat institusi dan koordinator institusi akan melaporkan kepada pimpinan universitas selaku penanggung jawab program. Dari pelaporan ini kemudian dapat di identifikasi persoalan-persoalan strategis dan siapa yang berkewenangan untuk menyelesaikan sesuai dengan proposi yang telah dibahas di atas.

2.6. Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Susunan, kelengkapan dan peristilahan dalam Model Dokumen Pengadaan Nasional dibuat berdasarkan petunjuk yang diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 Lampiran I Bab I huruf F tentang Penyusunan Dokumen Pengadan Barang/Jasa. Dalam Bab ini, struktur Dokumen Pengadaan dijelaskan melalui bagan-bagan dalam 2 (dua) subbab, yaitu subbab I-1 tentang struktur Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya, dan subbab I-2 tentang struktur Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi.

Tiap Dokumen Pengadaan secara umum terdiri dari materi kualifikasi dan Dokumen Pemilihan (untuk barang/jasa pemborongan/jasa lainnya) / Dokumen Seleksi (untuk jasa konsultansi). Materi kualifikasi secara umum memuat syarat dan ketentuan mengenai penyiapan formulir penilaian kualifikasi oleh peserta pengadaan dan bagaimana formulir tersebut dievaluasi oleh Panitia/Pejabat Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan sehingga kemudian dapat ditetapkan penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan administrasi serta kemampuan teknis dan finansial yang layak untuk berkompetisi dalam tahapan pemilihan/seleksi. Jika penilaian kualifikasi peserta pengadaan dilakukan di awal proses pemilihan (”prakualifikasi”) maka materi kualifikasi disiapkan terpisah dari Dokumen Pemilihan dan disebut sebagai Dokumen Prakualifikasi. Jika penilaian kualifikasi

peserta pengadaan dilakukan bersamaan dengan proses pemilihan

(”pascakualifikasi”) maka materi kualifikasi telah dicantumkan dalam Dokumen Pemilihan, dan oleh karena itu tidak perlu menyertakan Dokumen Prakualifikasi.

(39)

36

Adapun Dokumen Pemilihan/Dokumen Seleksi secara umum memuat syarat dan ketentuan mengenai penyiapan Dokumen Penawaran oleh peserta pengadaan dan bagaimana Dokumen Penawaran tersebut dievaluasi oleh Panitia/Pejabat Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan sehingga kemudian dapat dipilih atau diseleksi penyedia barang/jasa pemenang pengadaan.

Jenis-jenis dokumen yang menjadi bagian dari Dokumen Prakualifkasi diatur dalam Klausul 7 Instruksi kepada Peserta Prakualifikasi (IKPPra). Jenis-jenis dokumen yang menjadi bagian dari Dokumen Pemilihan/Dokumen Seleksi diatur dalam Klausul 8 Instruksi kepada Peserta Pengadaan (IKPP) atau Klausul 7 Rencana Kerja dan Syarat (RKS).

Kedua macam dokumen, yaitu Dokumen Prakualifikasi dan Dokumen Pemilihan/ Dokumen. Seleksi (jika pemilihan dengan prakualifikasi) atau Dokumen Pemilihan saja (jika pemilihan dengan pascakualifikasi) adalah dokumen pelaksanaan pemilihan yang harus dilengkapi oleh Panitia/Pejabat Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan untuk diberikan kepada para peserta pengadaan sebagai acuan dalam menyiapkan Dokumen Penawaran. Model Dokumen Pengadaan ini disusun dengan memaketkan keseluruhan dokumen berdasarkan proses pemilihan yang digunakan, yaitu ”Dokumen Pengadaan dengan Prakualifikasi” atau ”Dokumen Pengadaan dengan Pascakualifikasi”. Dengan teknik penyusunan tersebut di atas diharapkan Panitia/Pejabat Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan dapat langsung dan dengan mudah menjalankan proses pemilihan tanpa harus memilah dan memilih ketentuan-ketentuan yang relevan atau berlaku agar sesuai dengan macam penilaian kualifikasi yang digunakan.

(40)

37 Pelelangan Umum Model Dokumen Pengadaan Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemilihan Langsung Pelelangan Terbatas dengan Pascakualifikasi (gunakan “Dokumen Pengadaan dengan Pascakualifikasi”) dengan Prakualifikasi (gunakan “Dokumen Pengadaan dengan Prakualifikasi”) Dokumen Pemilihan

Satu Sampul (lihat

Bagan I-1.b)

Dokumen Prakualifikasi (lihat

Bagan I-1.c)

Dokumen Pemilihan

Satu Sampul (lihat

Bagan I-1.b)

(41)

38

Dokumen Pemilihan

Pemberitahuan kepada Penyedia Barang/Jasa

Pengumuman

(jika dengan Pascakualifikasi)

(Bab I)

Undangan Pemasukan Penawaran

(jika dengan Prakualifikasi)

(Bab I)

> Rp50.000.000,00 Syarat-Syarat Umum Kontrak

(SSUK) (Bab V) Lembar Data Pengadaan

(LDP) (Bab III)

Bentuk Dokumen Kontrak (Bab IX) Daftar Kuantitas dan Harga

(Bab VIII) Bentuk Dokumen Penawaran

(Bab IV) Instruksi kepada Peserta

Pengaadaan (IKPP) (Bab II)

Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)

(Bab VI)

Spesifikasi Teknis dan Gambar (Bab VII)

Adendum (jika ada) Rp5.000.000,00< x ≤ Rp 50.000.000,00 Surat Perintah Kerja (SPK) / Surat Pesanan (SP)

(Bab IX)

(42)

39 Dokumen Prakualifikasi

Instruksi kepada Peserta Prakualifikasi

(IKPPra) (Bab II)

Lembar Data Prakualifikasi (LDPra) Bab III Pengumuman (Bab I) Adendum (jika ada)

Formulir Penilaian Kualifikasi (Bab IV)

Gambar Susunan Dokumen Prakualifikasi Barang/Jasa Pemborongan/Jasa

(43)

40

Model Dokumen pengadaan

Seleksi Umum

Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Seleksi Terbatas

dengan Prakualifikasi

Seleksi Langsung

Dokumen Prakualifikasi (lihat Bagan I-2.b)

Dokumen Seleksi Dua Sampul (lihat Bagan I-2.c)

(44)

41

Dokumen Prakualifikasi

Pengumuman (Bab I)

Lembar Data Prakualifikasi (LDPra)

(Bab III)

Instruksi kepada Peserta Prakualifikasi

(IKPPra) (Bab II)

Lembar Lingkup Pekerjaan (Bab IV)

Formulir Penilaian Kualifikasi (Bab IV)

Adendum

(jika ada)

(45)

42

Dokumen Seleksi

Undangan Pemasukan penawaran (Bab I)

Lembar Data RKS (LRKS) (Bab III)

Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

(Bab II)

Kerangka Acuan Kerja (KAK) (Bab IV)

Bentuk Dokumen Penawaran (Bab IV)

> Rp50.000.000,00

Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) (Bab VI)

Bentuk Dokumen Kontrak (Bab VIII) Syarat-Syarat Khusus Kontrak

(SSUK) (Bab VII)

Adendum

(jika ada)

Rp5.000.000,00 < x ≤ Rp 50.000.000,00 Surat Perintah Kerja

(SPK) (Bab VIII)

(46)

43

2.7. Prosedur Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan

Sistem pengelolaan keuangan HPEQ mengacu pada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dimana bila terjadi perubahan/pembatalan peraturan pemerintah dalam daftar peraturan yang disajikan, maka yang berlaku adalah peraturan pengganti/terbaru. Mekanisme penganggaran & pencairan dana mengikuti manual prosedur yang berlaku di Universitas Swadaya Gunung Jati. Berikut ini adalah contoh alur mekanisme penganggaran sesuai manual UNSWAGATI; a) PIC bersama staf bagian keuangan menyusun Draf RAB disertai TOR kegiatan yang direncanakan tahun mendatang & diserahkan selambat-lambatnya bulan Maret, b) Direktur Eksekutif (Wakil Dekan I) bersama Koordinator Bagian Keuangan (Wakil Dekan II) di bawah koordinasi Dekan melakukan penyusunan RKA-KL dengan melakukan pengkajian & kompilasi Draf RAB & TOR untuk disampaikan pada Rektor pada April-Mei, c) Rektor melakukan pembahasan awal terhadap masukan RKA-KL program maupun Fakultas pada bulan Juli & memberikan masukan untuk perbaikan atau perubahan melalui Dekan pada bulan Juli-Agustus, d) Masukan & perubahan yang perlu dilakukan disampaikan kepada PIC melalui rapat koordinasi bersama anggota PIU tingkat Fakultas, e) PIC menyampaikan perubahan & perbaikan kepada Direktur Eksekutif pada Oktober, untuk dilanjutkan ke Rektor.

(47)

44

BAB III

HASIL YANG DICAPAI 3.1. Capaian Indikator Utama

Indikator utama terdiri dari :

INDIKATOR KINERJA Baseline (2009)

Akhir Tahun 1 (2011) Akhir Tahun 2 (2012) Akhir Tahun 3 (2013) 1. Prosentase proses KBM yang menerapkan pendekatan SPICES 50 % 60 % 70 % 80 %

2. Proporsi kelulusan Sarjana

Kedokteran 0 0 80 % 90 %

3. Nilai rata-rata IPK

lulusan 0 0

2.75 3.00

4. Akreditasi FK Unswagati

0 0 C C

Indikator Kinerja Tambahan

Indikator Kinerja Baseline Tahun 1 Akhir Tahun 2 Akhir Tahun 3 Akhir Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Calon Mahasiswa

Passing grade ujian

masuk FK 24,21 32,75 41,5 50,01

Rasio keketatan

seleksi 1:3 1: 4 1 : 5 1 : 6

Jumlah Mahasiswa berprestasi yang lulus seleksi melakukan Registrasi

80% 85% 90% 100%

Rata-rata IPK tahun

Gambar

Tabel 2.1 Rekapan Usulan Aktivitas Yang Melibatkan Institusi Mitra (FK- (FK-Undip)
Tabel 2.2 Rekapan Usulan Aktivitas Yang Melibatkan Institusi Mitra (FK-Undip)
Tabel 1. Manajemen Organisasi Pelaksanaan    PHK-PKPD    Fakultas Kedokteran  Universitas Swadaya Gunung Jati Tahun 2012
Gambar    Model Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya
+6

Referensi

Dokumen terkait

4) Pengusul yang proposalnya dinyatakan lulus untuk didanai, akan mengikat perjanjian atau kontrak dengan pengelola anggaran PHK-PKPD FKUB. Kontrak yang dilakukan juga

Pada tahun 2013, pekerjaan tim HPEQ adalah terutama untuk membuat segala program yang telah disusun oleh HPEQ dapat dilanjutkan oleh PSPD dan Fakultas dengan

Tabel 1 menunjukkan bahwa 60% target akhir tahun 2013 telah tercapai, pada indikator kinerja dilaksanakannya KBK akan tercapai sepenuhnya pada bulan Januari-Februari

Sampai dengan akhir tahun 2012 terdapat 109 indikator kinerja yang berhasil mencapai target yaitu persentase kelulusan UKDI, rerata nilai UKDI, peningkatan IPK

Sebagai gambaran adanya perubahan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pengelolaan data dan kegiatan akademik sebagai akibat positif dari adanya kegiatan HPEQ adalah bahwa

Untuk peserta S2, ada 2 orang peserta training yang telah memiliki surat penerimaan dari universitas tujuan, 1 peserta lagi telah mengikuti test masuk namun belum

Struktur tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan setiap penerima hibah, yang dapat menjalankan fungsi-fungsi pengelolaan program kegiatan, pengelolaan

Semua posisi inti pada PIU PHK-PKPD Fakultas Kedokteran dipegang pejabat struktural yang memiliki legal viability untuk menjamin akuntabilitas proyek.