i
PROPOSAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UPAYA MENUMBUHKAN KESADARAN REMAJA DALAM MENJAGA LINGKUNGAN PARIWISATA
”MARILAH MENJADI WISATAWAN YANG RAMAH LINGKUNGAN”
TIM PELAKSANA
Rafika Hani S.Ikom, M.Si (Ketua) NIDN : 0313098503
Vera Oktarini Nafril, S.IP, M.IKom. (Anggota) NIDN : 0308107904
BIDANG ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
1. a. Judul Proposal PPM : Upaya Menumbuhkan Kesadaran Remaja Dalam Menjaga Lingkungan Pariwisata
b. Judul Penelitian Terdahulu : Strategi Event Public Relation Dalam Membangun Reputasi Sekolah Sunnah
2. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Rafika Hani , S.Ikom, M.Si
b. NIDN : 0313098503
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Fakultas/Program Studi : Ilmu Komunikasi / Public Relations
e. Nomor HP : 081906172701
f. Alamat surel (e-mail) : [email protected] dan [email protected] 3. Anggota Tim Pelaksana Dosen
a. Jumlah Anggota : Dosen 1 Orang
b. Nama/ NIDN Anggota I : Vera Oktarini Nafril, S.IP, M.IKom. / 0308107904 c. Nama / NIDN Anggota II : -
4. Mahasiswa
a. Jumlah Mahasiswa b. Nama/ NIM Mahasiswa I c. Nama/ NIM Mahasiswa II
: : :
Mahasiswa 2 Orang
Rifda Rihadatul Aisy / 44220010228 Pambayun Permana Putra / 44220010250 5. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah kegiatan (Desa/Kecamatan) : Marunda/ Cilincing
b. Kabupaten/Kota : Kecamatan Cilincing/ Jakarta Utara
c. Propinsi : DKI Jakarta
d. Jarak ke lokasi kegiatan (km) : 44 km
6. Nama Mitra : Pemkot Jakarta Utara
7. Luaran yang dihasilkan : - Publikasi ilmiah pada jurnal
- Penumbuhan kesadaran tentang menjaga lingkungan alam.
8. Jangka Waktu : November 2020 – Februari 2021
9. Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari PPM UMB : Rp. 4.000.000
b. Sumber Mitra (In Kind) : Rp. 800.000
Jumlah : Rp. 4.800.000
Jakarta , 24 November 2020 Mengetahui,
Ketua Kelompok PKM Ketua Pelaksana,
(Kurniawan Prasetyo, S.Ikom, M.Ikom) (Rafika Hani)
NIP/NIK 618920189 NIP/NIK 611850380
Menyetujui,
Dekan/Direktur Fakultas Kepala Pusat
Pengabdian Pada Masyarakat
(Ponco Budi Sulistyo, Ph. D) (Dr. Inge Hutagalung, M.Si)
NIP/NIK 101740251 NIP/NIK : 1 1359 0380
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL ... ii
DAFTAR ISI ………... iii
DAFTAR TABEL ………... iv
DAFTAR LAMPIRAN ……… v
RINGKASAN PROPOSAL ……….. vi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Analisis Situasi ... 1
1.2. Perumusan Masalah... 6
1.3. Tujuan Kegiatan ... 7
1.4. Manfaat Kegiatan ... 8
BAB II TARGET DAN LUARAN... 9
2.1 Target ……… 9
2.2 Luaran ……… 9
BAB III METODE PELAKSANAAN... 11
3.1. Tempat dan Waktu... 11
3.2. Khalayak Sasaran ... 11
3.3. Jenis Kegiatan... 11
3.4. Tehnik Kegiatan ... 12
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 13
4.1. Anggaran Biaya UMB ………. 13
4.2 Anggaran Biaya Mitra (In Kind) ………...… 13
4.3. Jadwal Kegiatan... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 15
iv
DAFTAR TABEL
TABEL 1 Rangkuman Pemberitaan Kerusakan Lingkungan Wisata di Media ……….. 3 TABEL 2 Rencana Target Pencapaian Luaran ... 10 TABEL 3 Format Ringkasan Anggaran Biaya PPM yang diajukan ke UMB ………... 13 TABEL 4 Format Ringkasan Anggaran Biaya PPM yang diajukan ke Mitra (In Kind) ….... 13
TABEL 5 Jadwal Kegiatan PPM ………..……….. 14
v
DAFTAR LAMPIRAN
Susunan Organisasi Tim Pengusul/Pelaksana ……… vii
Biodata Ketua Tim Pelaksana PPM ... viii
Biodata Anggota PPM ……… xi
Peta Lokasi ... xiv
vi
RINGKASAN PROPOSAL
Perkembangan sektor pariwisata mengalami peningkatan beberapa dekade belakangan ini. Seiring semakin beragamnya tempat wisata dan promosi perjalanan liburan yang ditawarkan , fenomena travelling menjadi gaya hidup di masyarakat. Salah satu hal terpenting dalam melakukan perjalanan adalah merekamnya untuk dijadikan sebagai tanda kenang- kenangan. Namun di balik fenomena swafoto atau pengambilan foto wisatawan tersebut ada hal yang menjadi perhatian khusus saat ini di berbagai kalangan khususnya pencinta lingkungan. Pasalnya banyak tempat wisata alam yang akhirnya menjadi rusak akibat korban dari para wisatawan yang berkunjung ingin berfoto namun tidak memperhatikan lingkungan sekitar wisata.
Permasalahan tentang sampah juga merupakan hal yang menjadi sorotan oleh media dan aktivis pencinta lingkungan. Banyaknya sampah yang ditimbulkan dari aktititas wisatawan seperti sampah botol minuman, plastik pembungkus makanan, dan sampah-sampah lainnya yang mencemari lingkungan wisata tersebut. Bahkan tindakan yang dianggap tidak menunjukkan kepedulian terhadap satwa sekitar tempat wisata menjadi fakta-fakta baru yang timbul akibat keegoan manusia yang tidak perduli kepada lingkungan.
Remaja saat ini juga melakukan wisata bersama teman-teman atau keluarga. Kebutuhan wisata pada usia remaja selain sebagai sarana refreshing, wisata juga sebagai ajang aktualisasi diri mereka, ditambah dengan menguploadnya ke media sosial. Oleh karena itu remaja perlu banyak dibekali dengan wawasan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, karena remaja merupakan generasi masa depan yang diharapkan dapat tetap menjaga keberlangsungan lingkungan hidup demi kehidupan ekosistem yang lebih baik.
Sosialisasi ini akan dilakukan pada siswa siswi SMKN 49 Jakarta Utara , wilayah Kelurahan Marunda , Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada bulan Januari 2021. Kegiatan ini meliputi pemberian materi berupa informasi-informasi, literasi, dan penanganan yang tepat kepada peserta terkait kegiatan wisata yang ramah lingkungan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan menumbuhkan kesadaran peserta akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan khususnya di daearah wisata-wisata , dan cara pencegahan dan penanganan terhadap kerusakan lingkungan yang banyak terjadi saat ini
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Perkembangan sektor pariwisata mengalami peningkatan beberapa dekade belakangan ini. Promosi berbagai tempat-tempat wisata juga sangat gencar diluncurkan oleh berbagai agen- agen perjalanan baik di dalam maupun luar negri. Kemunculan tempat-tempat wisata baru baik wisata alam maupun wisata buatan seperti taman rekreasi buatan atau wahana wisata lainnya menjadi daya tarik bagi masyarakat sebagai sarana berkumpul dan menghabiskan akhir pekan atau liburan panjang keluarga. Menurut Pitaya dalam Paradigma Historis Backpacking Travel Sebagai Perjalanan Wisata menyatakan bahwa Perkembangan sektor pariwisata di tingkat dunia saat ini memang mengalami pertumbuhan yang luar biasa, kalau di tahun 1950-an jumlah wisatawan internasional yang melakukan pergerakan lintas negara hanya berjumlah kurang dari 50 juta wisatawan per tahun maka pada tahun 2012 jumlah wisatawan internasional telah melebihi 1 milyar orang (UNWTO,' 2013).' (Pitaya, et all , 2019 : 35). Ini menandakan bahwa sektor pariwisata sudah mengalami perkembangan yang signifikan beberapa waktu belakangan ini. Meskipun beberapa belakangan terakhir sektor pariwisata mengalami kemerosotan yang tajam akibat adanya pandemi Covid 19, namun secara perlahan tempat-tempat wisata sudah mulai dikunjungi kembali oleh wisatawan domestik.
Sajian wisata baik dalam dan luar negri menjadi hal yang menarik minat masyarakat.
Tak kalah indahnya dengan alam di negara lain, Indonesia memiliki berbagai tempat-tempat wisata alami yang tidak terhitung oleh jari dan terkenal keindahannya hingga ke pelosok nusantara bahkan mancanegara. Taman nasional, pantai, hutan alami, pegunungan dan bukit- bukit menjadi destinasi wisata baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Didukung dengan kuliner yang memiliki ragam cita rasa, wisata di setiap daerah menjadi lebih bernilai dan memiliki keunikan tersendiri.
Seiring semakin beragamnya tempat wisata dan promosi perjalanan liburan yang ditawarkan , fenomena travelling menjadi gaya hidup di masyarakat. Menurut Hermawan dan Hendrastomo dalam Travelling Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa Yogyakarta, mengutip dari seorang travel blogger Windy Ariestanti, travel blogger terkemuka menyatakan berbagai macam daya tarik wisata di dalam maupun di luar negeri yang semakin terekspos melalui media televisi atau internet menumbuhkan aspirasi untuk dapat melakukan kegiatan perjalanan. (2017 : 3). Media juga berperan besar dalam menumbuhkan keinginan masyarakat untuk melakukan
2
perjalanan-perjalanan ke berbagai tempat wisata, karena melalui media juga tempat-tempat tersebut tereksplorasi keberadaanya.
Fenomena travelling ini membawa kepada sebuah kebiasaan baru di masyarakat, dimana travelling menjadi budaya yang berperan menunjukkan eksistensi seseorang sebagai sarana pemenuhan kebutuhan. Tak ayal travelling yang pada awalnya menjadi kebutuhan sekunder berubah menjadi kebutuhan primer di kalangan masyarakat. “Kebutuhan wisata yang mulanya kebutuhan sekunder telah mengalami perubahan menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang” (Hermawan dan Hendrastomo, 2017 : 3-4). Masyarakat menempatkan kebutuhan berwisata menjadi kebutuhan yang cukup penting di tengah kesibukan menjalankan aktifitas keseharian yang menguras pikiran dan tenaga. Berwisata dapat menjadi salah satu sarana melepaskan kepenatan dari aktifitas keseharian.
Salah satu hal terpenting dalam melakukan perjalanan adalah merekamnya untuk dijadikan sebagai tanda kenang-kenangan. Masyarakat tidak ingin meninggalkan momen berharga mereka pada saat berkunjung ke tempat wisata. Titik-titik tertentu di tempat wisata acapakali dijadikan spot berharga untuk merekam momen berharga tersebut dengan dilatarbelakangi suasana alam wisata sebagai objeknya. Yuniarso dalam Travel Selfie Dan Destination Image: Studi Kasus Taman Bunga Jalan Jalur Lingkar Selatan (JJLS) Yogyakarta menyatakan bahwa belakangan berwisata sembari berswafoto banyak digemari. Tidak sedikit pula kini spot-spot foto dengan latar yang menarik tersedia. karena terlihat indah banyak pengunjung yang datang untuk berswafoto. Foto-foto tentang kecantikan bunga ini pun beredar di media sosial beberapa hari terakhir. (Yuniarso, et all , 2018 : 94). Dengan kemajuan teknologi yang juga mendukung saat ini, masyarakat juga dimudahkan untuk memanfaatkan peralatan untuk merekam seperti kamera atau digital camera, smartphone, atau video recorder.
Perkembangan teknologi seperti adanya smartphone juga membantu para wisatawan untuk mengambil foto baik secara berkelompok atau perorangan. Apalagi saat ini hal yang sangat fenomena di masyarakat adalah kamera dengan mode selfie. Pengambilan gambar mode selfie ini menjadi sangat diminati oleh kaum wisatawan, khususnya wisatawan-wisatawan muda, seperti remaja. Usia remaja yang merupakan usia dimana mereka ingin merepresentasikan diri mereka kepada orang lain akan menunjukkan eksistensinya melalui foto selfie yang kemudian diupload ke media sosial untuk membentuk jaringan pertemanan. Seperti yang diungkapkan oleh Yuniarso yang dikutip dari Sorokowski, et al., 2015 tentang selfie :
“Selfie telah menjadi sangat populer dan hampir tidak mungkin untuk mengunjungi situs media sosial mana pun tanpa melihat wajah teman-teman kami dalam jarak dekat. Selfie adalah potret diri seseorang (atau diri sendiri dan
3
orang lain), yang diambil dengan kamera (ponsel) yang dipegang dengan lengan atau diarahkan ke cermin, yang biasanya dibagikan melalui media sosial.”
(Yuniarso, et all , 2018 : 95).
Remaja saat ini juga melakukan wisata bersama teman-teman atau keluarga. Kebutuhan wisata pada usia remaja selain sebagai sarana refreshing, wisata juga sebagai ajang aktualisasi diri mereka, ditambah dengan menguploadnya ke media sosial.
Mengabadikan momen berharga pada saat berwisata merupakan hal yang lumrah bahkan menjadi sebuah hal yang wajib jika berkunjung ke tempat wisata, namun di balik fenomena swafoto atau pengambilan foto wisatawan tersebut ada hal yang menjadi perhatian khusus saat ini di berbagai kalangan media dan pencinta lingkungan. Pasalnya banyak tempat wisata alam yang akhirnya menjadi rusak akibat dari para wisatawan yang berkunjung.
Kerusakan terjadi dalam berbagai hal, seperti wisatawan yang tidak memperhatikan batasan wilayah yang dapat dikunjungi atau tidak, sampai pada kerusakan yang diakibatkan keinginan wisatawan yang ingin mengambil foto namun tidak melihat lingkungan sekitar wisata.
Permasalahan lainnya yang juga timbul adalah tentang sampah dan merupakan hal yang paling disorot oleh media dan aktivis pencinta lingkungan. Banyaknya sampah yang ditimbulkan dari aktititas wisatawan seperti sampah botol minuman, plastik pembungkus makanan, dan sampah-sampah lainnya yang mencemari lingkungan wisata tersebut.
Pemberitaan di media-media massa online tentang kerusakan tempat wisatapun mulai banyak dinarasikan karena hal ini dianggap akan mengganggu stabilitas lingkungan daerah sekitar wisata tersebut. Berikut ini beberapa pemberitaan terkait kerusakan tempat wisata yang diakibatkan oleh wisatawan :
Tabel 1. Rangkuman Pemberitaan Kerusakan Lingkungan Wisata di Media
No. Judul Pemberitaan Ringkasan Isi Berita Media Pemberitaan 1. 1.
Tiga Obyek Wisata di Indonesia yang Rusak Karena Terlalu Banyak Turis
(Kamis 06 Desember 2018 15:38 WIB)
- Rusaknya destinasi wisata Taman Amaryllis yang berlokasi di Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta karena membludaknya jumlah wisatawan yang ingin mengambil foto selfie dengan latar belakang hamparan bunga amaryllis.
- Pantai Kuta Bali dan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Lombok yang dipenuhi sampah dari para pengunjung.
OKE TRAVEL dari Okezone.
https://travel.okezone.com/r ead/2018/12/06/406/19876 66/3-obyek-wisata-di- indonesia-yang-rusak- karena-terlalu-banyak-turis Diunggah pada 19 November 2020
4 2. 5 Tempat Wisata Cantik
yang Rusak akibat Fotonya Viral di Media Sosial
(05/03/2020, 19:02 WIB)
Rusaknya
Ranu Manduro, Mojokerto, Negri di Atas Awan Banten, Taman Amaryllis, Gunung Rinjani, Gilinawa NTT, dengan banyaknya sampah botol minum dan sampah plastik, kebakaran yang diduga dari puntung rokok, rusaknya taman akibat wisatawan yang ingin berfoto.
Kompas.com
https://travel.kompas.com/r ead/2020/03/05/190231427 /5-tempat-wisata-cantik- yang-rusak-akibat-fotonya- viral-di-media-
sosial?page=all.
Diunggah pada 19 November 2020
3. Tragis, Seratusan
Pengunjung Tercebur Saat Selfie Keren di Jembatan Gantung Hutan Kota Langsa
(Rabu, 6 Januari 2016)
Seratusan orang dilaporkan tercebur ke sungai tatkala jembatan gantung yang dijadikan spot selfie ambruk. Daya tampung jembatan hanya unutk 40 orang, namun yang berada di jembatan saat itu berjumla seratus orang.
Serambinews.com https://aceh.tribunnews.co m/2016/01/06/tragis- seratusan-pengunjung- tercebur-saat-selfie-keren- di-jembatan-gantung-hutan- kota-langsa?page=all.
Diunggah pada 19 November 2020
4. Duh Alayers Berulah Lagi.. Selfie Di Kebun Orang Hingga Rusak Parah, Ini Buktinya ! (9 Mei 2016 1:23 pm)
Terasering Argapura dikenal luas ketika banyak anak muda komunitas fotografi di Majalengka aktif mempromosikan keindahannya. Namun sayangnya saat ini keindahan Argapura mulai rusak oleh ulah wisatawan yang tidak bertanggung jawab, demi bisa eksis di media sosial, dengan berkunjung ke lokasi wisata baru, dan memajang foto mereka disana, seperti yang kini sedang menjadi tren di media sosial.
Suratkabar.id
https://www.suratkabar.id/1 2612/news/duh-alayers- berulah-lagi-selfie-di- kebun-orang-hingga-rusak- parah-ini-buktinya/2 Diunggah pada 19 November 2020
5. Sakiti Binatang di Taman Safari, Ulah Para ABG Ini Sangat Tidak Layak Ditiru
Viralnya video berawal dari pemilik akun Instagram @alyccaaa dan @philipbiondi membuat stories di Instagram. Dalam video uanggahan dari terlihat ada tiga orang yang duduk di bagian tengah mobil sembari memegang botol minuman keras dan dengan sengaja memberikan minuman tersebut pada hewan yang menghampiri kendaraan mereka.
Phinemo.com
https://phinemo.com/abg- beri-minuman-keras-di- taman-safari-indonesia/
Diunggah pada 19 November 2020
Berdasarkan beberapa pemberitaan di atas menjelaskan tentang kerusakan tempat wisata yang disebabkan oleh para pengunjung yang datang. Selain fenomena selfie dan foto yang berujung pada kerusakan lingkungan wisata, kerugian lain yang ditimbulkan adalah sampah pengunjung yang memenuhi area wisata dan perilaku yang buruk terhadap satwa-satwa di tempat wisata tersebut. Egoisme sebagian pengunjung yang tidak memperhatikan lingkungan dan aturan-aturan yang berlaku di tempat-tempat wisata berbasis alam menimbulkan kerusakan bagi ekosistem lingkungan wisata dan sekitarnya. Kurangnya kesadaran terhadap lingkungan menjadi pemicu para pengunjung untuk tidak memperdulikan keberadaan tumbuhan dan satwa yang justru merupakan bagian elemen terpenting dari tempat
5
wisata itu sendiri. Seperti diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya Kabupaten Seruyan Tunjarsyah yang menilai bahwa dari banyaknya sampah di sepanjang kawasan objek wisata itu menujukan bahwa tingkat kesadaran akan menjaga kebersihan di objek wisata oleh masyarakat masih kurang. (Dikutip dari pemberitaan Kesadaran Pengunjung Jaga Kebersihan Objek Dinilai Wisata masih Kurang di borneonews.co.id pada 31 Januari 2018 - 18:30 WIB diunggah pada 19 November 2020).
Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Buana dan Sunarta yang menyatakan tentang keadaan pantai sanur Bali dimana kurang adanya partisipasi mayrakat untuk lebih menjaga kebersihan pantai Sanur. Kesadaran wisatawan yang paling membuat para pedagang mengeluh, kesadaran wisatawan sangat kurang akan sampah yang mereka buang sembarangan di pasir pantai. (2015:43). Hal ini menunjukkan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku wisatawan yang memiliki tingkat kesadaran rendah terhadap lingkungan.
Upaya pembekalan pengetahuan kepada masyarakat akan bahaya sampah dan tetap menjaga kelestarian lingkungan wisata merupakan hal yang sangat penting yang harus ditingkatan. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan area wisata perlu mendapatkan porsi perhatian yang cukup besar dari berbagai pihak. Terlebih lagi remaja sebagai generasi muda penerus cita-cita dan tujuan kebaikan bangsa, diharapkan menjadi tauldan dan panutan sebagai garda terdepan dalam memperhatikan isu-isu yang terkait dengan lingkungan.
Jakarta Utara merupakan salah satu bagian dari kota administrati DKI Jakarta.
Berpemerintahan pusat di Koja, kota ini berada di paling ujung utara wilayah Jakarta. Dengan berbatasan langsung dengan Laut Jawa di bagian utaranya kota Jakarta Utara ini termasuk kota yang cukup ramai dengan aktifitas perdagangan karena berada dekat dengan pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu banyak juga daerah-daerah wisata kemaritiman yang berada di Jakarta Utara. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Administrasi_Jakarta_Utara, Diakses pada November 2019). Wilayah Jakarta Utara terbagi menjadi menjadi 6 kecamatan dan 32 kelurahan. Daerah Marunda merupakan salah satu kelurahan dari kecamatan Cilincing di Daerah Jakarta Utara. Di wilayah Marunda ini terdapat sekolah kejuruan yaitu SMKN 49 yang terletak di Jalan Bango No. 1 Marunda Jakarta Utara. Salah satu visi dari sekolah ini adalah menjadi SMK unggul yang berlandaskan iman dan taqwa berbasis kewiraushaan dan berwawasan lingkungan. Sedangkan misi dari sekolah ini di bidang lingkungan adalah meningkatkan penghijauan di lingkungan sekolah. (sumber : http://www.smkn49.sch.id/, diunggah pada 19 November 2020). Hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik bagi para siswa
6
dan siswi untuk diberikan pembekalan tentang peningkatan kesadaran terhadap lingkungan khususnya lingkungan tempat wisata. Berdasarkan hal tersebut maka dapat akan diadakan program bagi para siswa siswi di SMKN 49 di Marunda. Adapun bentuk kegiatan tersebut berjudul :
Upaya Menumbuhkan Kesadaran Remaja Dalam Menjaga Lingkungan Pariwisata
”Marilah Menjadi Wisatawan Yang Ramah Lingkungan”
Diharapkan dengan adanya salah satu bentuk kegiatan Pengabdian Masyarakat dari Universitas Mercu Buana yang diwakili oleh Fakultas Ilmu Komunikasi ini, dapat menjadi wujud kepedulian dan pengabdian Universitas kepada Masyarakat di Indonesia khususnya Kecamatan Cilincing , Kelurahan Marunda, Jakarta Utara.
1.2 Permasalahan Mitra
Permasalahan lingkungan menjadi hal yang sering menjadi perhatian besar di dunia global. Isu lingkungan selalu diangkat dan menjadi bahan perbincangan hangat baik di media massa, kepemerintahan, maupun aktivis-aktivis lingkungan. Pembahasan tentang lingkungan tak akan pernah habis karena lingkungan menyangkut tentang ekosistem kehidupan seluruh makhluk hidup di muka bumi. Tak ayal isu lingkungan juga menjadi isu yang sangat sensitif karena menyangkut ke berbagai sektor kehidupan, salah satunya sektor pariwisata. Sektor pariwisata yang beberapa dekade terakhir ini mengalami peningkatan yang signifikan. Konsep wisata alam baik pegunungan, antai, bukit , taman, atau landscape lainnya paling diminati oleh masyarakat karena alam memiliki pemandangan alami tersendiri yang tidak dapat diciptakan oleh manusia. Namun hal ini berbanding terbalik dengan pengetahuan dan kesadaran pengunjung yang masih minim tentang berwisata tanpa merusak lingkungan sekitar tempat pariwisata berada. Munculnya permasalahan lingkungan seperti tumpukan sampah makanan dan minuman, rusaknya alam tempat wisata, bahkan tindakan yang dianggap tidak menunjukkan kepedulian terhadap satwa sekitar tempat wisata menjadi fakta-fakta baru yang timbul akibat keegoan manusia yang tidak perduli kepada lingkungan.
Jakarta Utara khususnya daerah Cilincing Kelurahan Marunda memiliki letak geografis yang strategis khususunya untuk sektor pariwisata karena berada di wilayah dekat pesisir pantai utara dimana terdapat tempat-tempat wisata alam dan bangunan bersejarah yang indah.
Tentunya dengan melihat hal ini dapat menjadi perhatian bagi masyarakat sekitar untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan yang mendukung pariwisata yang ada. Di Marunda terdapat bangunan bersejarah budaya Betawi, yaitu Rumah Si Pitung, keindahan pantai Marunda,
7
kampung Marunda yang menawarkan suasana kampung yang tenang dan damai, wisata budaya Jakarta. Bisnis kuliner khas betawi juga mulai bermuculan di daerah ini. Selain itu, banyak juga wisata alam dan bangunan bersejarah yang terdapat di sekitaran daerah Jakarta Utara, seperti wisata di kawasan wilayah Taman Impian Jaya Ancol, hutan mangrove Angke Kapuk, taman suaka margasatwa Muara Angke, taman di kelapa gading, dan tempat-tempat wisata lainnya.
Hal ini merupakan daerah-daerah wisata yang cukup terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun tidak hanya tempat-tempat itu saja yang menjadi perhatian terhadap lingkungan wisata, tempat-tempat wisata lainnya di luar Jakarta dan wilayah Indonesia sangat banyak dan beragam. Semuanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan mempesona sebagai daya tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke sana.
Fenomena wisatwan muda menunjukkan bahwa minat wisata saat ini tidak mengenal batas usia, terlebih lagi remaja di usia nya yang masih mencari jati diri dan ingin menunjukkan eksistensi diri mereka di dunia pergaulannya. Dengan berwisata dan mengunjungi tempat- tempat yang menyuguhkan keindahan dapat menjadi latar belakang foto pribadi remaja yang menunujukkan kepribadianya melalui media sosial. Namun pembekalan pengetahuan akan berwisata yang ramah lingkungan harus diberikan untuk meningkatkan kesadaran akan kepedulian lingkungan tempt wisata tersebut. SMKN 49 merupakan salah satu sekolah yang memiliki visi dan misi dalam bidang kepedulian lingkungan. Hal ini menandakan bahwa seluruh entitas yang ada di lingkungan SMKN 49 memiliki kesadaran bahwa lingkungan adalah hal yang penting untuk dijaga dan dilestarikan. Dengan memberikan pembekalan kognitif tentang menjadi wisatawan yang ramah lingkungan terhadap siswa dan siswi SMKN 49 ini, diharapkan memberikan dampak yang baik terhadap perilaku remaja untuk lebih peduli terhadap lingkungan khususnya pada saat mengunjungi tempat-tempat wisata, sekaligus mendukung program SMKN 49 dalam mewujudkan visi misinya sebagai SMK unggul yang berlandaskan iman dan taqwa berbasis kewiraushaan dan berwawasan lingkungan.
1.3 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan PPM ini adalah :
1. Memberikan pemahaman akan bahaya kerusakan lingkungan khususnya di daerah wisata
2. Memberikan pengetahuan tentang cara berwisata yang aman dan ramah lingkungan 3. Memberikan pengarahan untuk dapat menjaga lingkungan sekitar dan tempat
pariwiwsata.
8
1.4 Manfaat Kegiatan
Pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk data dan informasi yang terkait dengan tingkat kerusakan lingkungan wisata yang banyak terjadi khususnya di kalangan wisatawan muda. Sehingga pemahaman yang didapatkan dari kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan tentang bagaimana pencegahan dan penanganan kerusakan lingkungan akibat aktifitas pariwisata di Indonesia.
9
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Target
Berdasarkan analisis situasi yang sudah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai bahaya kerusakan lingkungan pariwisata, maka dibuatlah sebuah program sosialisasi yang ditujukan kepada para remaja untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai lingkungan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan peserta akan menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan khususnya di daearah wisata-wisata , dan cara pencegahan dan penanganan terhadap kerusakan lingkungan yang banyak terjadi saat ini.
2.2 Luaran
Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan berupa sosialisasi kepada para remaja tentang bagaimana menjaga dan melestarikan tempat-tempat wisata alam yang potensial. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan materi-materi dan tata cara tentang menjaga lingkungan. Selain itu akan diadakan kuis-kuis kecil seputar materi untuk membangun minat dan semangat para peserta. Di akhir kegiatan peserta akan diberikan sertifikat sebagai tanda telah mengikuti serangkaian kegiatan yang telah diselenggarakan. Sertifikat tersebut diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi para peserta karena pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Universitas Mercu Buana dalam rangka program Pengabdian Masyarakat. Diharapakan setelah mengikuti kegiatan ini, kesadaran peserta akan tumbuh melalui pembekalan pengetahuan dan pemahaman terkait bahaya kerusakan lingkungan. Selain itu dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman terkait kerusakan lingkungan, peserta dapat lebih memahami bahaya apa yang ditimbulkan jika tidak menjaga dan melestarikan lingkungan dengan baik.
10
Tabel 2. Rencana Target Pencapaian Luaran
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding √
2. Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT Tidak ada 3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai
tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)
Tidak ada
4. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)
Tidak ada 5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,
keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan)
√
6. Publikasi di jurnal internasional Tidak ada
7. Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang Tidak ada
8. Inovasi baru TTG Tidak ada
9. Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu)
Tidak ada
10. Buku ber ISBN Tidak ada
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan dilaksanakan dengan konsep webinar melalui aplikasi virtual meeting (meeting room) yaitu google meet bersama dengan para siswa dan siswi SMKN 49, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Kegiatan ini akan dilakukan pada bulan Januari 2021.
3.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada kegiataan pengabdian masyarakat ini adalah siswa dan siswi SMKN 49 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Pemilihan remaja sebagai target khlayak adalah karena usia remaja merupakan usia dimana rasa ingin menunjukkan eksistensi dirinya terhadap orang lain dan teman sepergaulannya sangat besar, sehingga mengupload foto di tempat wisata dan menjadikan latar belakang wisata sebagai profil foto di media sosial dapat menunjukkan identitas diri mereka dalam mencari jaringan pertemanan. Menurut Rahma dalam Fenomena Self Potrait Di Kalangan Remaja Studi Presentasi Diri dan Self Accaptance Remaja Putri Di Jakarta menyatakan bahwa umumnya para remaja tersebut melakukan kegiatan selfie untuk menampilkan eksistensinya. Mereka melakukan aksi foto ini hampir sepanjang hari, saat mereka melakukan aktivitas.(2016 : 129). Namun hal ini menjadi masalah karena timbulnya permasalahan dimana fenomena selfie menyebabkan kerusakan lingkungan karena wisatwatan berfoto tetapi tidak memperhatikan lingkungan wisata yang ada. Tidak hanya itu, permasalahan sampah dari aktifitas wisatawan juga menjadi isu lingkungan yang menjadi perhatian besar.
Oleh karena itu, remaja masih perlu banyak dibekali dengan wawasan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan ,karena remaja merupakan generasi masa depan yang diharapkan dapat tetap menjaga keberlangsungan lingkungan hidup demi kehidupan ekosistem yang lebih baik.
3.3. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait sosialisasi tentang bagaimana menjaga lingkungan wisata dan menjadi wisatawan yang ramah lingkungan ini dilakukan dalam bentuk pemberian informasi-informasi, literasi, dan cara-cara atau tips-tips yang diberikan kepada
12
peserta terkait kegiatan wisata yang ramah lingkungan yang dilakukan melalui konsep webinar yang memanfaatkan aplikasi meeting conference / meeting room.
3.3 Tehnik Kegiatan
Tehnik yang dilakukan pada kegiatan ini yaitu dalam bentuk virtual meeting (meeting room). Bentuk virtual meeting ini yaitu melakukan sosialisai melalui aplikasi media virtual yang para pesertanya mendapatkan materi sosialisasi melalui penjelasan dari pemateri melalui layar perangkat komputer atau smartphone.
Peran peserta yaitu para remaja merupakan komponen sentra dari kegiatan sosialisasi ini.
Para remaja berperan penting sebagai pelaku inti dari kegiatan ini. Pada pelaksanaan kegiatan, para peserta akan melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut :
a. Tahap Pertama
Pada tahap ini peserta akan diberikan materi sosialiasi dan literasi-literasi tentang kerusakan lingkungan yang terjadi di tempat-tempat wisata. Dimulai dari fakta-fakta yang didapatkan tentang kerusakan yang terjadi terhadap sarana dan prasarana wisata, flora dan fauna yang terkena imbas kerusakan lingkungan wisata, dan tingkat kerusakan tempat wisata yang diperoleh dari berbagai sumber.
b. Tahap Kedua
Pada tahap kedua ini peserta akan diberikan edukasi dan wawasan tentang bagaimana menjaga lingkungan wisata dan memberikan informasi hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan pada saat mengunjungi tempat-tempat wisata. Pada tahap ini peserta akan ditingkatkan kesadarannya akan pentingnya menjadi wisatawan yang ramah demi keberlangsungan kehidupan ekosistem di tempat wisata sehingga tenpat wisata dapat tetap dapat dikunjungi hingga generasi-generasi berikutnya.
13
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya UMB
Anggaran biaya yang diperlukan dalam kegiatan sosialisasi ini dijelaskan dalam tabel berikut ini
Tabel 3. Format Ringkasan Anggaran Biaya PPM yang Diajukan ke UMB
No Komponen Biaya yang Diusulkan (Rp)
1 Pembuatan Modul Materi Rp. 300.000
2 Pembuatan Proposal Rp. 200.000
3 Pembuatan Setifikat Rp. 300.000
5 Konsumsi Rp. 1.200.000
6 Dokumentasi Rp. 200.000
7 Publikasi Rp. 800.000
8 ATK Rp. 200.000
9 Bahan ajar Rp. 500.000
10 Honor Penyelenggara Rp. 300.000
Total Biaya Rp. 4.000.000
4.2 Anggaran Biaya Mitra (In Kind)
Anggaran biaya yang diperlukan dalam kegiatan sosialisasi ini dijelaskan dalam tabel berikut ini
Tabel 4. Format Ringkasan Anggaran Biaya PPM yang Diajukan ke Mitra (In Kind)
No Komponen Biaya yang Diusulkan (Rp)
1 Fasilitas Rp. 200.000
2 Kuota Internet Peserta Rp. 600.000
Total Biaya Rp. 800.000
14
4.3 Jadwal Kegiatan
Tabel 5. Jadwal Kegiatan PPM
No Kegiatan Nov
2020
Des 2020
Jan 2021
Feb 2021
1 Pembuatan Proposal 2 Persiapan Kegiatan PPM 3 Pelaksanaan Kegiatan PPM 4 Monitoring dan Evaluasi 5 Pembuatan laporan
15
DAFTAR PUSTAKA
Ari Yuniarso, Tri Wiyana, Arif Zulkarnain, Iwan Khrisnanto . 2018. Travel Selfie Dan Destination Image: Studi Kasus Taman Bunga Jalan Jalur Lingkar Selatan (JJLS) Yogyakarta. National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic Development Universitas Bunda Mulia, Jakarta, 5-6 September 2018 e-ISSN No: 2622-7436
Dwi Wawan Wira Buana , I Nyoman Sunartaa. 2015. PERANAN SEKTOR INFORMAL DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI DAYA TARIK WISATA PANTAI SANUR. Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-881 Vol. 3 No 1, 2015
Heru Hermawan dan Grendi Hendrastomo. 2016. Travelling Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa Yogyakarta. E-Societas, 2017. Vol 6, No 2 (2017)
Pitaya, Muhammad Baiquni ,Marsono,Nopirin. 2019. Paradigma Historis Backpacking Travel Sebagai Perjalanan Wisata. Jurnal Pariwisata Terapan, Vol.3,No.1, 2019
Rika Yessica Rahma. 2016. Fenomena Self Potrait Di Kalangan Remaja Studi Presentasi Diri dan Self Accaptance Remaja Putri Di Jakarta. Jurnal Visi Komunikasi/Volume 15, No.01, Mei 2016: 127 -142
Sumber lain :
- Profil Kota Administrasi Jakarta Utara : www.wikipedia.org
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Administrasi_Jakarta_Utara, Diakses pada 19 November 2020)
- Profil SMKN 49 Jakarta Timur : http://www.smkn49.sch.id/. (Diunggah pada 19 November 2020)
- Tiga Obyek Wisata di Indonesia yang Rusak Karena Terlalu Banyak Turis . https://travel.okezone.com/read/2018/12/06/406/1987666/3-obyek-wisata-di-indonesia- yang-rusak-karena-terlalu-banyak-turis .(Diunggah pada 19 November 2020)
- 5 Tempat Wisata Cantik yang Rusak akibat Fotonya Viral di Media Sosial.
https://travel.kompas.com/read/2020/03/05/190231427/5-tempat-wisata-cantik-yang- rusak-akibat-fotonya-viral-di-media-sosial?page=all. (Diunggah pada 19 November 2020) - Tragis, Seratusan Pengunjung Tercebur Saat Selfie Keren di Jembatan Gantung Hutan
Kota Langsa. https://aceh.tribunnews.com/2016/01/06/tragis-seratusan-pengunjung- tercebur-saat-selfie-keren-di-jembatan-gantung-hutan-kota-langsa?page=all. (Diunggah pada 19 November 2020)
- Duh Alayers Berulah Lagi.. Selfie Di Kebun Orang Hingga Rusak Parah, Ini Buktinya !.
https://www.suratkabar.id/12612/news/duh-alayers-berulah-lagi-selfie-di-kebun-orang- hingga-rusak-parah-ini-buktinya/2. (Diunggah pada 19 November 2020)
- Sakiti Binatang di Taman Safari, Ulah Para ABG Ini Sangat Tidak Layak Ditiru.
https://phinemo.com/abg-beri-minuman-keras-di-taman-safari-indonesia/. (Diunggah pada 19 November 2020)
- Dikutip dari pemberitaan Kesadaran Pengunjung Jaga Kebersihan Objek Dinilai Wisata masih Kurang. https://www.borneonews.co.id/berita/85543-kesadaran-pengunjung-jaga- kebersihan-objek-dinilai-wisata-masih-kurang. (Diunggah pada 19 November 2020)
vii
Susunan Organisasi Tim Pengusul/Pelaksana
No Nama NIDN /NIM Instansi Asal Bidang Ilmu Uraian Tugas
1. Rafika Hani 0313098503 Mercu Buana Ilmu
Komunikasi
Ketua Tim
Pengusul 2. Vera Oktarini
Nafril
0308107904 Mercu Buana Ilmu
Komunikasi
Anggota (Dosen) 3. Rifda
Rihadatul Aisy
44220010228 Mercu Buana Ilmu
Komunikasi
Anggota (Mahasiswi) 4. Pambayun
Permana Putra
44220010250 Mercu Buana Ilmu
Komunikasi
Anggota (Mahasiswa)
viii
Biodata Ketua Tim Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rafika Hani, S.Ikom, M.Si.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli (AA) 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 611850380
5 NIDN 0313098503
6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta 13 September 1985
7 E-mail [email protected] /[email protected] 9 Nomor Telepon/HP O21-8402123 / 081906172701
10 Alamat Kantor Fakultas Ilmu Komunikasi Univeristas Mercu Buana 11 Nomor Telepon/Faks 021- 5840816 .
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = Belum ada orang; S-2 = Belum ada orang;
S-3 = Belum ada orang 13 Mata Kuliah Yang Diampu Investor Relations (2011)
Dasar – Dasar Manajemen dan Kepemimpinan (2020)
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Padjadjaran The London School of Public Relations (LSPR)
Bidang Ilmu Komunikasi/ Ilmu Hubungan Masyarakat
Komunikasi/ Corporate Communications
Tahun Masuk-Lulus 2003 – 2008 2008- 2010
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Komunikasi Interpersonal Dalam Kegiatan Konseling Pada Orang Penderita LUPUS (ODAPUS)
Potret Pergerakan Kaum Perempuan di Kancah Politik
Nama Pembimbing/Promotor Prof. Dr. H. Soleh Soemirat, Drs, M.Si
Iriana Bakti, Drs., M.Si.
Ari S. Widodo, Ph,D
C. Pengalaman Riset Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul RISET Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp) 1. 2019 Konstruksi Citra Sekolah Sunnah Menurtu ASESI Univ.Mercu
Buana
Rp. 4.200.000
ix 2. 2020 IMPLEMENTASI CYBER PR PADA KAMPANYE
HIJRAH DI MEDIA SOSIAL
Univ.Mercu Buana
Rp. 4.5000.000
3. 2020 STRATEGI EVENT PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN REPUTASI SEKOLAH SUNNAH
Univ.Mercu Buana
Rp. 4.5000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp) 1. 2019 Workshop Remaja CAKAP Bermedia Sosial Univ.Mercu
Buana
Rp. 3.500.000
2. 2020 WORKSHOP PEMANFAATAN MEDIA
PROMOSI WEBSITE DI SMKN 49 JAKARTA UTARA
Univ.Mercu Buana
Rp. 4.000.000
E Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun 1 Konstruksi Citra Sekolah Sunnah di Indonesia LONTAR
(Unsera)
Jurnal LONTAR VOL.7 NO.2 JULI- DESEMBER 2019
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 Pembicara di Basic Islamic
Leadership Academy (BILA) SMA Bintang Pelajar Islamic Boarding School
Remaja Pandai Public Speaking
Pelatihan Public Speaking untuk Remaja Muslimah Pada SMA Bintang Pelajar Islamic Boarding School
Bogor, 26 April 2019
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Belum Ada - - -
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Belum Ada - - -
x
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat KDN.
Jakarta, 24 November 2020 Pengusul,
Rafika Hani, M.Si 0313098503 No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya
yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
1 Belum Ada - - -
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
1 Salah satu peserta dengan nilai terbaik pada Perkuliahan Strategic Issues Management
Edith Cowan University , PERTH dan The London School Of Public Relations Jakarta
2009
xi
Biodata Anggota Tim Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Vera Oktarini Nafril, S.IP, M.IKom.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli (AA) 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 614790604
5 NIDN 0308107904
6 Tempat dan Tanggal Lahir Padang 08 Oktober 1979
7 E-mail [email protected] / [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 0813 8825 3779
10 Alamat Kantor Fakultas Ilmu Komunikasi Univeristas Mercu Buana 11 Nomor Telepon/Faks 021- 5840816 .
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = Belum ada orang; S-2 = Belum ada orang;
S-3 = Belum ada orang
13 Mata Kuliah Yang Dimampu Komunikasi Kreatif (2020) Kuliah Peduli Negeri (2020)
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Andalas Universitas Mercu Buana
Bidang Ilmu Ilmu Politik Ilmu Komunikasi
Tahun Masuk-Lulus 1998 – 2003 2007- 2011
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Pola Perkaderan Partai Amanat Nasional
(Dewan Pimpinan Wilayah Sumatera Barat)
Analisa Framing atas pemberitaan kasus Bank Century pada media cetak
Republika dan Media Indonesia
Nama Pembimbing/Promotor Prof. Bakarudin Rosyidi
DR. Asrinaldi.
Prof.Lelly Arieani DR. Budi Herianto
xii
C. Pengalaman Riset Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul RISET Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
4. Belum Ada - - -
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp) 1. 2020 Saat nya mengunjungi Marunda Cilincing Jakarta
Utara
Univ.Mercu Buana
Rp. 4.000.000
E Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1 Belum ada - -
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Belum Ada - -
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Belum Ada - - -
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Belum Ada - - -
II. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
1 Belum Ada - - -
xiii
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat KDN.
Jakarta, 24 November 2020 Anggota Pengusul,
Vera Oktarini Nafril, M.IKom 0308107904
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
1 Belum Ada - -
xiv
PETA LOKASI
xv