1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang
merupakan salah satu pilar pendidikan yaitu
masyarakat, karena kegiatannya berlangsung di
lingkungan masyarakat dari masyarakat dan ditujukan
untuk kemajuan masyarakat. Oleh karena itu perlu
adanya manajemen pengelolaan sekolah sehingga input
sekolah dapat dikelola dengan proses yang benar untuk
menghasilkan output yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat itu sendiri. Lahirnya UU No.22 Tahun1999,
yang kemudian disempurnakan menjadi UU N0.32
Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah dimana
berakhirnya era pemerintahan yang sentralisasi dan
lahirnya pemerintahan yang menganut era
desentralisasi atau otonomi daerah. Penyelenggaraan
pendidikan menjadi wewenang pemerintahan
kabupaten/kota dimana sekolah berhak mengurus
dirinya sendiri. Pada tingkat satuan pendidikan yang
disebut Manjemen Berbasis Sekolah ( MBS ).
Hasbullah (2010; 56) menyebutkan bahwa
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah sistem
manajemen yang bertumpu pada situasi dan kondisi
2
Berbasis Sekolah (MBS) ini membawa implikasi bahwa
dalam pengelolaan sumber daya sekolah perlu
melibatkan pihak-pihak yang memiliki kepentingan
dengan sekolah. Dengan adanya pelaksanaan
Manajemen Berbasis Sekola (MBS) diharapkan sekolah
memiliki otonomi yang kuat serta mampu
meningkatkan peran serta masyarakat untuk kemajuan
sekolah.
Peran serta dari pihak-pihak yang
berkepentingan dengan pendidikan secara maksimal,
mendorong tujuan sekolah dapat tercapai. Keterlibatan
semua pihak tersebut diantaranya untuk perencanaan
dan pengawasan jalannya pendidikan yang ada di
sekolah, misalnya peran serta komite sekolah dalam
berbagai keputusan sekolah dalam kemajuan sekolah.
Dengan adanya keterlibatan komite sekolah tersebut
diharapkan komite sekolah lebih memahami serta ikut
mengawasi dan membantu sekolah dalam mengelola
kegiatan yang ada di sekolah termasuk kegiatan belajar
mengajar.
Dalam konsep Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS), sekolah harus mampu menterjemahkan dan
menangkap esensi kebijakan mikro pendidikan serta
memahami kondisi lingkungannya (kelebihan dan
kekurangan) untuk selanjutnya melalui proses
3 dalam kebijakan mikro dalam bentuk program-program
prioritas yang harus dilaksnakan dan dievaluasi oleh
sekolah yang bersangkutan sesuai dengan visi dan misi
sekolah masing-masing.
Dalam implementasinya, sekolah memiliki
tanggung jawab untuk mengelola dirinya berkaitan
dengan permasalahan administrasi, keuangan, dan
fungsi setiap personel sekolah di dalam kerangka arah
dan kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah.
Dengan demikian terdapat beberapa fungsi yang
didesentralisasikan dimana terdapat pergeseran atau
pengalihan kewenangan dari Dinas Pendidikan
Kabupaten ke tingkat sekolah.
Mulyana (2002; 24) Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) merupakan salah satu wujud dari reformasi
pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para
peserta didik. Manajemen Berbassis Sekolah
menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan
pendidikan yang lebih baik. Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) merupakan alternatif abaru dalam
manajemen pendidikan yang lebih menekankan pada
kemandirian dalam memenuhi segala kebutuhan serta
kemandirian dalam mengambil keputusan secara
partisipatif dengan melibatkan orang tua siswa. Model
ini akan menyerahkan fungsi kontrol yang berada pada
4
serta fungsi monitor tetap pada pemerintah. Hal ini
memungkinkan adanya kerjasama yang erat antara staf
sekolah, Kepala Sekolah, Guru, personal lain, dan
masyarakat dalam upaya pemerataaan, efisiensi,
efektivitas, dan peningkatan kualitas, secara
produktivitas pendidikan. Proses pengambilan
keputusan melibatkan seluruh warga sekolah sesuai
dengan peraturan perundangan – undangan pendidikan nasional yang berlaku.
Sekolah yang dikelola dengan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) memerlukan dukungan dan
partisipasi dari orang tua siswa dan masyarakat.
Dukungan yang diperlukan bukan dalam bentuk
bantuan keuangan saja akan tetapi melalui komite
sekolah dan dewan pendidikan ikut dalam
merumuskan program-program yang akan
dilaksanakan sekaligus mengontrol kegiatan tersebut
guna meningkatakan mutu sekolah. Bersama-sama
dengan orang tua dan masyaraka, sekolah harus
membuat keputusan, mengatur segala prioritas ke
dalam program-program sekolah.
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
di SD Negeri 1 Purwosari Kecamatan Patebon Kendal
cenderung masih mengalami beberapa kendala.
5 memiliki kesiapan untuk melaksanakan inovasi
pembaharuan yang akan mengubah pola dan sistem
manajemen sekolah tersebut. Selain itu peran serta
orang tua murid yang cenderung belum sepenuhnya
berperan aktif untuk ikut dalam perumusan program
sekolah. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) menuntut dukungan tenaga kerja yang terampil
dan berkualitas agar dapat membangkitkan motivasi
kerja yang lebih produktif untuk meningkatakan mutu
pendidikan. Kebijakan dan program – program sekolah yang seharusnya dirumuskan melalui komunikasi
terbuka dan pengambilan keputusan bersama
nampaknya cenderung masih diwarnai oleh pola
kebiasaan lama dimana pihak sekolah masih dominan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
di SD Negeri 1 Purwosari Kecamatan Patebon Kendal
menunjukkan bahwa para orang tua siswa
menyerahkan pendidikan putra putrinya sepenuhnya
kepada manajemen sekolah. Keterlibatan orang tua
siswa dalam kegiatan manajemen yang ada di sekolah
masih sangat minim. Hal itu dikarenakan orang tua
menganggap minimnya waktu yang dimiliki orang tua
siswa yang harus bekerja.beberapa keputusan sekolah
kurang mendapat respon oleh karena orang tua tidak
menghadiri rapat. Isu pendidikan gratis mengurangi
6
kebutuhan biaya pengembangan sekolah. BOS ternyata
belum dapat menutup biaya operasional di SD Negeri 1
Purwosari Kecamatan Patebon Kendal, padahal masih
banyak sarana prasarana yang belum terealisasi untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar.
Bedasarkan permasalahan yang dipaparkan di
atas, peneliti tertarik untuk mencoba meneliti tentang
“Evaluasi Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
di SD Negeri 1 Purwosari Kecamatan Patebon Kendal”.
1.2
Fokus Penelitian
Bedasarkan latar belakang masalah di atas,
masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah konteks evaluai program
Manajemen Berbasis Sekolah di SD Negeri 1
Purwosari Kecamatan Patebon Kendal ?
2. Bagaimanakah input evaluasi program
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD
Negeri 1 Purwosari Kecamatan Patebon Kendal
?
3. Bagaimanakah proses evaluasi program
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD
Negeri 1 Purwosari Kecamatan Patebon Kendal
?
7 Negeri 1 Purwosari Kecamatan Patebon Kendal
?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengevaluasi konteks program Manajemen
Berbasis Sekolah di SD Negeri 1 Purwosari
Kecamatan Patebon Kendal ?
2. Mengevaluasi input program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD Negeri 1
Purwosari Kecamatan Patebon Kendal ?
3. Mengevaluasi proses program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD Negeri 1
Purwosari Kecamatan Patebon Kendal ?
4. Mengevaluasi hasil program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SD Negeri 1
Purwosari Kecamatan Patebon Kendal ?
a.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis
maupun praktis.
1.
Manfaat Teoritis
a. Untuk memperkaya khasanah penelitian di
bidang pendidikan khususnya yang
berhubungan dengan Manajemen Berbasis
8
menyatakan Manajemen Berbasis Sekolah itu
penting untuk memberikan keterbukaan
kepada semua pemangku kepentingan dalam
memberikan saran dan masukan untuk
menentukan kebijakan-kebijakan penting
yang diperlukan oleh sekolah.
b. Sebagai bahan pembanding, pertimbangan dan pengembangan pada penelitian sejenis
untuk masa yang akan datang.
2.
Manfaat Praktis
a. Sekolah SD N 1 Purwosari; Hasil penelitian ini diharap dapat dijadikan masukan untuk lebih
mendorong keberhasilan program Manajemen
Berbasis Sekolah.
b. Guru SD N 1 Purwosari; Hasil penelitian ini
diharap dapat dijadikan masukan untuk lebih
mendorong keberhasilan program Manajemen
Berbasis Sekolah.dan memajukan sekolah
c. Komite SD N 1 Purwosari; Hasil penelitian ini
diharap dapat dijadikan masukan untuk lebih
mendorong keberhasilan program Manajemen
Berbasis Sekolah.dan memajukan sekolah
d. Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal dan
UPTD Pendidikan Kecamatan Patebon,
khususnya para pengawas Sekolah Dasar
9 penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran
dalam pengimplementasian program
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di masa