• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profesi, posisi jabatan, dan kebutuhan peningkatan kualitas SDM alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma : studi kasus alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan 2001 s.d 2003 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Profesi, posisi jabatan, dan kebutuhan peningkatan kualitas SDM alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma : studi kasus alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan 2001 s.d 2003 - USD Repository"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

PROFESI, POSISI JABATAN, DAN KEBUTUHAN PENINGKATAN KUALITAS SDM ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Studi kasus: Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Tahun Angkatan 2001 s.d 2003

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

YENTRI SUSANA WATI NIM : 021 324 010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PROFESI, POSISI JABATAN, DAN KEBUTUHAN PENINGKATAN KUALITAS SDM ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Studi kasus: Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Tahun Angkatan 2001 s.d 2003

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

YENTRI SUSANA WATI NIM : 021 324 010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vi

MOTTO

Ucapkanlah Basmallah sebelum kamu melakukan tindakan apapun,

Niscaya Allah SWT akan selalu meridhoinya

Semangat, doa, dan berusaha adalah motivasi hidup yang bijak

supaya kehidupan menjadi lebih baik

Ikhlas, sabar, dan selalu bersyukur sebagai wujud ketulusan kita

kepada Allah SWT agar kita selalu bertaqwa

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Allah SWT dan junjunganku Nabi Muhammad SAW

(8)

vii ABSTRAK

PROFESI, POSISI JABATAN, DAN KEBUTUHAN PENINGKATAN KUALITAS SDM ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Studi Kasus: Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Tahun Angkatan 2001 s.d 2003

Yentri Susana Wati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis profesi yang ditekuni oleh para alumni PE; (2) posisi jabatan yang dipegang oleh alumni PE dalam dunia kerja; dan (3) jenis kebutuhan yang diperlukan alumni PE untuk peningkatan kualitas SDM baik yang sudah maupun yang belum didapat di program studi PE untuk menunjang di dalam dunia kerja.

Populasi dalam penelitian ini adalah Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi USD angkatan 2001-2003 sebanyak 87 alumni. Sampel penelitian ini sebanyak 29 alumni. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah statistik deskriptif.

(9)

viii ABSTRACT

PROFESSION, OCCUPATIONAL, AND NECESSITIES TO INCREASE HUMAN RESOURSES QUALITY OF ALUMNUS

OF ECONOMY STUDY PROGRAM SANATA DHARMA UNIVERSITY

A Case Study: Alumnus of Economy Study Program Sanata Dharma University Academic Period of 2001 to 2003

Yentri Susana Wati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research intends to know: (1) type of profession done by the alumnus of economy study program; (2) occupation position held by alumnus of economy study program in working field; and (3) type of necessities needed by alumnus of economy study program to increase the quality of human resources whether those either who had not been gained or had been gained in economy study program to support in working field.

The population in this research was 87 Alumnus of Economy Study Program Sanata Dharma University in academic period of 2001-2003. The samples of this research were 29 alumnus. The techniques of data collection were questionnaire and documentation. The technique of data analysis was descriptive statistic.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Esa Allah SWT atas berkah rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Profesi, Posisi Jabatan, dan Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Studi Kasus: Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Tahun Angkatan 2001 s.d 2003”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengantar Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya suatu usaha yang maksimal, dukungan, bimbingan serta bantuan berupa moril, materiil, maupun pemberian kesempatan dari berbagai pihak.sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

(11)

x

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang senantiasa dengan penuh kerelaan, kesabaran, dan ketekunan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto. selaku dosen tamu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberikan masukan serta nasehat-nasehat kepada penulis.

7. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., yang telah memberikan pengalaman berharga dalam masa studi selama ini.

8. Mbak Titin selaku staff sekretariat Prodi PE yang telah banyak membantu serta memberikan informasi kepada penulis.

9. Para Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma tahun angkatan 2001-2003 yang membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kesediaanya mengisi data pada kuesioner.

(12)

xi

11.Kakakku Serda Kodar Muslim dan Mbak Etik Krismawati, A.Md. Terimakasih dukungan, bantuan materiil, dan doanya kepada adikmu ini dalam meraih cita.

12.Kakakku Mbak Nining Nurvitawati dan Mas Tri Wayudiono. Trimakasih dukungannya, dan doanya selama ini

13.Kepada adikku Siti Fatmawati, S.Pd., dan Ardittya Panca Saputra. Terimakasih atas doanya ya…”Khusus Dik Adit, belajar…. ya sayang…. biar lulus dengan NIM yang tinggi dan dapat lanjut ke sekolah yang lebih baik” 14.Kedua keponakanku Crisco Sa’ban Arya Negara dan Maridza Andine

Wahyudiono.Senyum kalian adalah semangat buat tante… I love U full… 15.Buat Mbah Arjo, matur nuwun doa dan dukunganipun..

16.My Honey Wijanarko Andreyanto, S.Pd., tercinta.Terimakasih ya Sayang atas motivasi, bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, juga atas kesabaran, perhatian, cinta kasih yang tulus, serta selalu menemani saat suka ataupun duka.” Bersama kita raih cita n kebahagian bersama… we can do it My Dear.. “. I love You Honey…

(13)

xii

18.Keluarga Jakal khususnya “Trah Boetek”, (Mas Agung, Nanang, Sigit, Mawan, Mas Rinto, Mas Gandung dan juga Mbak Tari) Matur nuwun sudah direpoti penulis.

19.Crezen, Heni, Kak Iie, Retno, Heri, Rita, Didik, dan semua mahasiswa PE angkatan 2002. Terimakasih atas semangat juga bantuan yang telah diberikan kepada penulis… Makasih banget ya teman-teman….

20.Polvo Community, Makasih sudah direpoti dalam penyelesaian skripsi ini. 21.Jupiter Z AB 3875 KW yang telah setia sekian lama membawa dan

menemaniku kesana-kesini dengan selamat dalam meraih cita-cita.

22.Semua pihak yang tidak tercantum namanya disini, namun telah banyak berjasa bagi penulis.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan saudara-saudari dengan berkatnya yang melimpah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini sangat kami harapkan. Ahirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, 15 Agustus 2009

Penulis

(14)

xiii DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA. ... v

MOTTO PERSEMBAHAN. ... vi

ABSTRAK. ... vii

ABSTRACT. ... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL. ... xv

DAFTAR GRAFIK. ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN. ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah . ... 6

C. Tujuan Penelitian. ... 6

D. Manfaat Penelitian. ... .. 7

(15)

xiv

5. Etika Jabatan. ... 21

D. Peneliti Terdahulu . ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian . ... 23

C. Subyek dan Obyek Penelitian . ... 24

D. Populasi dan Sampel Penelitian . ... 24

E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian. ... 25

F. Data yang Diperlukan … ... 26

G. Teknik Pengumpulan Data …... 26

H. Teknik Analisis Data …... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM A. FKIP Universitas Sanata Dharma . ... 28

B. Program Studi Pendidikan Ekonomi ... 34

C. Perkembangan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi . ... 37

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian . ... 43

B. Deskripsi Responden ... 44

C. Analisis Data . ... 50

D. Pembahasan ... 72

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan . ... 79

B. Keterbatasan Penelitian ... 81

C. Saran ... 82

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 4.1. Data Jumlah Mahasiswa Prodi PE Tahun 1999 s.d 2008 . ... 37

Tabel 4.2. Data Jumlah Mahasiswa Prodi PE Tahun 1999 s.d 2008 . .. 38

Tabel 4.3. Data Jumlah Kelulusan Mahasiswa Prodi PE Tahun 2000 s.d.2004 ... 40

Tabel 4.4 Prosentase Alumni Angkatan 2001s.d 2003 Yang Menjadi Responden.. ... ... 42

Tabel 5.1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . ... 44

Tabel 5.2. Profil Responden Berdasarkan Usia. ... 45

Tabel 5.3. Profil Responden Berdasarkan Lama Menempuh Kuliah... 46

Tabel 5.4 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 47

Tabel 5.5. Profil Responden Berdasarkan Tingkat IPK . ... 48

Tabel 5.6. Profil Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 49

Tabel 5.7. Lokasi Tempat Kerja Alumni... 51

Tabel 5.8 Lama Waktu Mencari Pekerjaan ... 52

Tabel 5.9. Sumber Informasi Lowongan Pekerjaan ... 54

Tabel 5.10. Waktu Mulai Mencari Pekerjaan. ... 56

Tabel 5.11. Instansi Tempat Kerja ... 57

Tabel 5.12 Profesi Kerja Alumni PE ... 58

Tabel 5.13. Posisi Jabatan Alumni Ditempat Kerja . ... 59

(17)

xvi

Tabel 5.15. Posisi Jabatan Dengan Bidang Studi Alumni PE... 61 Tabel 5.16. Fasilitas Yang Diterima Alumni Dari Tempat Kerja . ... 62 Tabel 5.17. Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Belum Diperoleh

Di Bidang Studi PE ... . 63 Tabel 5.18. Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Dalam Bekerja

Alumni ... 64 Tabel 5.19. Kesulitan dan Hambatan Alumni PE Dalam Mencari

Pekerjaan ... 66 Tabel 5.20. Kesulitan dan Hambatan Alumni PE Setelah Bekerja . ... 68

Tabel 5.21. Alasan Alumni Belum Bekerja ... 69 Tabel 5.22. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Gagal Mendapatkan

(18)

xvii

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 4.1. Data Jumlah Mahasiswa Prodi PE Tahun 1999 s.d 2008 . ... 39

Grafik 4.2. Data Jumlah Kelulusan Mahasiswa Prodi PE Tahun 2000 s.d.2004. ... 41

Grafik 5.1. Profil Responden Berdasarkan Lama Kuliah ... 46

Grafik 5.2. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua. ... 48

Grafik 5.3. Tingkat IPK Responden ... 49

Grafik 5.4 Status Pekerjaan Responden ... 50

Grafik 5.5. Lokasi Tempat Kerja Alumni... 51

Grafik 5.6. Lama Waktu Mencari Pekerjaan... 53

Grafik 5.7. Sumber Informasi Lowongan Pekerjaan... 55

Grafik 5.8 Waktu Mulai Mencari Pekerjaan ... 56

Grafik 5.9. Instansi Tempat Kerja . ... 57

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mempersiapkan SDM yang berkualitas, seluruh perguruan tinggi yang ideal akan selalu berupaya meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswanya, agar memiliki kemauan berpikir dan mampu memecahkan dan mencari jalan keluar dari berbagi masalah yang dihadapi oleh bangsanya maupun dirinya sendiri serta lingkungannya bahkan bangsa lainya. Sebab, sarjana atau produk dari sebuah perguruan tinggi yang tidak memiliki kemauan berfikir dan bekerja keras serta tidak memiliki kemampuan memecahkan dan mencari solusi berbagai masalah, meskipun berada di negara yang kaya sumber daya alamnya seperti Indonesia, tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Mereka hanya dapat berfungsi sebagai tenaga kerja semata, tidak mampu menciptakan lapangan kerja baru apalagi untuk meningkatkan produktivitas dirinya sendiri dan orang lain, bahkan tidak mustahil akan menimbulkan masalah baru dengan bertambahnya pengangguran tingkat tinggi atau pengangguran terdidik yang dapat terjerumus kepada permasalahan sosial, politik, dan ekonomi yang lebih kompleks dan rumit dalam kehidupan bermasyarakat.

(21)

bekerja sebagai pegawai swasta 16,22%, dan berwiraswasta 5,40%. Posisi jabatan alumni PE sebagian besar diposisikan sebagai guru bidang studi dengan prosentase 53,84%, sebagai guru kelas 11,33%, bidang pengembangan kurikulum 3,85%, dan seperti pemasaran, kasir, representif officer, custumer service, asisten manajer, dan administrasi dengan prosentase yang sama yaitu

3,85%. Berdasarkan penelitian yang mengenai kompetensi kerja alumni yang diperoleh selama studi di PE membantu alumni untuk bersaing di dunia kerja dengan prosentase jawaban 62,16%, mengenai kesesuaian antara posisi jabatan dengan kompetensi kerja alumni dengan prosentase 70,83%.

(22)

harapan ilmu yang didapatkan mahasiswa itu menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja. Apabila mahasiswa telah lulus, ilmu tersebut dapat diterapkan di dunia kerja yang digelutinya. Dengan kemampuan itu pula para alumni dapat memiliki profesi yang nantinya akan ditekuninya.

Setelah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dan lulus dengan gelar sarjana, alumni diharapkan pada tantangan dunia kerja yang menawarkan bermacam-macam profesi. Seperti lulusan atau alumni dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi PE akan diharapkan pada profesi sebagai seorang guru ekonomi. Tetapi penentuan profesi yang akan ditekuni tergantung dari orang itu sendiri. Berdasarkan kemampuan atau ilmu-ilmu yang telah diterima selama masa pendidikan. Apabila profesi yang dipilih sesuai dengan kemampuan yang ada, maka ilmu yang dipunyai dapat diterapkan dalam lingkungan kerja. Sehingga dapat dibandingkan antara teori-teori yang ada dengan kenyataan yang didapati di dunia kerja. Pada dasarnya profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk mencari nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi yang mendalam.

(23)

kedudukan di dalam kerja disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Posisi jabatan yang diampu dalam pekerjaan seseorang menunjang pengembangan kemampuan kerjanya.

Kemampuan kerja alumni di bidangnya, ditentukan dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh di bangku sekolah. Dengan bekal kompetensi yang ada, menjadi tolok ukur seseorang mampu atau tidak menjalani profesinya. Karena materi-materi yang diperlukan di bangku sekolah dari TK hingga Perguruan Tinggi bertujuan menyiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja. Seperti mahasiswa FKIP, disiapkan untuk menjadi seorang guru maka di dalam perkuliahan materi-materi yang diberikan sekiranya dapat menunjang mahasiswa untuk menjadi seseorang guru. Dengan menjadi guru, maka kompetensi yang dimilikinya dapat diterapkan.

Dari kenyataan diketahui bahwa, profesi yang digeluti para alumni dalam dunia kerja tidak selalu sesuai atau cocok dengan jalur pendidikan yang telah di jalani. Seperti mahasiswa FKIP yang diarahkan untuk menjadi tenaga pendidik, belum tentu nantinya bekerja di lingkungan sekolah sebagai guru. Alumni bebas memilih profesi apa yang mereka jalani untuk menjunjung hidupnya, sehingga profesi yang mereka pilih dapat berada di luar jalur pendidikan. Bebas dalam hal ini yaitu kekebasan yang terbatas sesuai dengan kesempatan kerja yang ada.

(24)

melancarkan pelaksanaan tugas. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi produktifitas kerja. Kualitas dan kemampuan kerja di pengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi, etos kerja, mental, dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan (Arfida, 2002:37). Untuk itu peningkatan sumber daya manusia dilakukan dengan cara sosialisasi, latihan, dan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri. Sosialisasi, latihan, dan pengembangan pegawai merupakan usaha organisasi yang sengaja dilakukan untuk meningkatkan kinerja sekarang dan yang akan datang dengan meningkatkan kemampuan. Secara khusus “sosialisasi” mengacu pada mengajarkan kebudayaan perusahaan dan filsafat mengenai bagaimana melakukan usaha, “melatih” mengacu kepada meningkatkan ketrampilan yang dibutuhkan sekarang ini atau yang segera muncul, dan “perkembangan” mengacu pada peningkatan ketrampilan dalam jangka panjang (Schuler, 1997:323).

(25)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja jenis profesi yang ditekuni oleh para alumni PE ?

2. Apa saja posisi jabatan yang dipegang oleh alumni PE dalam dunia kerja ? 3. Apa saja jenis kebutuhan yang diperlukan alumni PE untuk peningkatan

kualitas SDM baik yang sudah maupun yang belum didapat dari perkuliahan di program studi PE untuk menunjang di dalam dunia kerja ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisa jenis profesi yang ditekuni oleh para alumni PE.

2. Untuk menganalisa posisi jabatan yang dipegang oleh alumni PE dalam dunia kerja.

(26)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah referensi tentang profesi, posisi jabatan, dan kebutuhan peningkatan kualitas SDM yang dibutuhkan para alumni PE USD dalam dunia kerja

2. Bagi Prodi PE

Dapat memberikan informasi tentang profesi, posisi jabatan, dan kenutuhan peningkatan kualitas SDM alumni Prodi PE angkatan 2001-2003, sehingga dapat membantu Prodi PE untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.

3. Bagi mahasiswa PE

(27)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Fungsi Perguruan Tinggi Sebagai Lembaga Penyiapan SDM

Pendidikan pada umumnya, terutama di perguruan tinggi yaitu pendidikan tersier yang terutama dipicu oleh kemajuan teknologi, harus mampu menghasilkan pejuang-pejuang mahasiswa dan dosen yang menhasilkan karya-karya yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang penuh dengan perubahan. Dosen dan mahasiswa harus mampu berfikir jauh kedepan dan memperkirakan masa depan yang makin komplek. Bila gagal harus tidak boleh putus asa, bangkit kembali berbuat yang lebih baik (Wiranto, 1995, dalam Semiawan, 1999).

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 tahun 1990, pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah :

1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

(28)

sesuai tata cara hidup bangsa. Semua itu berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia yang dibentuk dan dibina dalam perguruan tinggi.

Sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir dan berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya, yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan manusia. Sumber daya manusia adalah tempat menyimpan daya. Yang dimaksud dengan daya dalam hal ini adalah daya pikir atau daya cipta manusia yang tersimpan dalam dirinya (Almasdi, 2006:17).

Paradigma baru dalam Pendidikan Tinggi seperti akuntanbilitas, kualitas pendidikan, otonomi dan evaluasi diri pendidikan tinggi yang berkenaan dengan kondisi yang dipersyaratkan oleh masa depan, menuntut aktualisasi keunggulan kemampuan manusia secara optimal. Akuntanbilitas dan otonomi pendidikan tinggi tidak bisa terlepas dari kualitas manusianya, yang harus dimiliki bukan saja pengetahuan yang benar dan latihan yang profesional melainkan juga memperoleh dengan cara yang tepat. Strategi pengembangannya dalam pendidikan tinggi harus terus menerus mengacu pada manusia berkualitas tinggi. Di sini fungsi perguruan tinggi adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

(29)

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Development / HRD).

HRD memfokuskan pada ketrampilan sikap dan kemampuan produktif ketenagakerjaan sehingga memperlakukan manusia sebagai sumber untuk dimanfaatkan dalam mencapai tujuan ekonomi terutaman dalam jangka pendek.

2. Pengembangan Kemampuan Manusia (Human Capacity Development / HCD).

HCD menunjuk pada konstelasi ketrampilan, sikap dan perilaku dalam melangsungkan hidup mencapai kemandirian, serta sekaligus memiliki daya saing tinggi dan daya tahan terhadap gejolak ekonomi dunia. Orientasi HCD terfokus pada brain power planning bukan terutama pada man power planning.

(30)

B. Dunia Usaha sebagai Stakeholder Perguruan Tinggi

Dewasa ini Pendidikan Tinggi Indonesia dalam rangka mewujudkan visi Indonesia 2020 masyarakat dan bangsa Indonesia mengalami beberapa tantangan. Salah satu tantangan yang berat ialah keinginan untuk maju. Dalam TAP MPR-RI No. VII/MPR/ 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan dijelaskan bahwa tantangan untuk maju adalah antara lain tersedianya sumber daya manusia yang bermutu.(Tilaar, 2003:297).

Sumber daya manusia yang bermutu hanya dapat dicapai melalui sistem pendidikan yang berkualitas yang mampu melahirkan sumber daya manusia yang andal dan berakhlak mulia, mampu bekerjasama dan bersaing di era globalisasi dengan tetap mencintai tanah air. Sumber daya manusia yang bermutu tersebut memiliki keimanan dan ketakwaan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja, dan mampu membangun budaya kerja yang produktif dan berkepribadian. Kualitas SDM yang diharapkan tersebut di atas masih jauh dari produk pendidikan tinggi kita. Di dalam berbagai penelitian internasional seperti yang dilaksanakan oleh majalah ASIAWEEK beberapa tahun lalu menunjukkan beberapa mutu pendidikan tinggi Indonesia di kawasan Asia/Pasifik tidak menggembirakan.

Dalam TAP MPR No. 7/2001 dikatakan bahwa visi Indonesia 2020, yaitu keinginan untuk maju diperlukan upaya-upaya sebagai berikut:

1. meningkatkan kemampuan bangsa dalam pergaulan antar bangsa.

(31)

3. meningkatkatnya kualitas pendidikan sehingga tenaga kerja yang berkompeten sesuai dengan standar nasional dan internasional.

4. meningkatkan disiplin dan etos kerja.

5. meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi serta pemberdayaannya dalam masyarakat.

6. teraktualisasinya keragaman budaya Indonesia.

Peran pendidikan dalam mewujudkan semangat untuk maju tersebut di atas perlu diprogramkan dalam tahap-tahap pengembangannya. Dalam rangka menghasilkan produk pendidikan tinggi yang bermutu, salah satu upayanya ialah melaksanakan prinsip-prinsip manajemen seperti Total Quality Manajement. Dalam konsep TQM tersebut dikemukakan lima prinsip penting

(32)

mendiskriminasikan antara PTN dan PTS. Dengan demikian, akuntanbilitas pendidikan tinggi nasional akan semakin baik, demikian pula relevansi pendidikan tinggi akan meningkatkan sejalan dengan meningkatkannya peran stakeholder pendidikan tinggi (Tilaar, 2003: 297-306).

Pengembangan sistem pendidikan tinggi nasional perlu direstrukturisasi. Perstoika sistem pendidikan tinggi ini meliputi berbagai aspek, antara lain keseimbangan program studi, peningkatan mutu, dan hubungan antara PTN dan PTS. Seperti telah diuraikan, sistem pendidikan nasional kita sebenarnya belum memadai memproduksi tenaga-tenaga sarjana secara kuantitatif. Peran PTS dalam kaitan ini akan sangat membantu, asal outputnya memperhitungkan program-program studi yang sangat diperlukan dalam pembangunan nasional. Khususnya program studi ilmu sosial dan keguruan perlu diatur agar outputnya sesuai dengan kebutuhan. Selain itu mutu pendidikan terus ditingkatkan, antara lain dengan meningkatkan kualifikasi tenaga dosen, sarana dan prasarana belajar yang memadai (Tilaar, 1993: 184).

(33)

yang kreatif pula. Untuk itu pengajaran harus mampu membuat peserta didik mengembangkan pemikiran dan tindakan kreatif.

Pengajaran yang berkualitas adalah pengajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa. Mahasiswa diajak untuk menentukan, membandingkan, menyimpulkan, menganalisis, membedakan, dan lain-lain. Dalam proses pengajaran, proses belajar memegang peranan yang vital. Sehingga penting sekali memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar mahasiswa, agar didapat bimbingan dan lingkungan belajar yang tepat.

Community engagement atau pelibatan diri warga universitas dalam

upaya mengatasi aneka problem sosial masyarakat disekitarnya bisa berupa : (1) aneka bentuk layanan profesional (professional community service); (2) penyelenggaraan aneka program pembelajaran jarak jauh (distance education); (3) penyelenggaraan penelitian dengan melibatkan warga

masyarakat sebagai subjek yang diteliti (research site); (4) penyelenggaraan penelitian partisipatik yang bermanfaat bagi masyarakat sesuai kebutuhan yang dirasakan sendiri oleh masyarakat (participatory action research); (5) penyelenggaraan pembelajaran dalam pelayanan (service learning) yang melibatkan pembelajar dalam karya pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat yang dilayani atau diajak bermitra

(34)

implementasi yang relevan adalah konsep Service Learning (SL) atau “pembelajaran dalam pelayanan”. Model pembelajaran ini mampu mengintegrasikan semua bentuk scholarship di perguruan tinggi, khususnya Tri Dharma perguruan tinggi, lewat pelibatan pembelajaran dalam mengatasi suatu problem nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Service Learning menunjukan pada pelibatan secara aktif pembelajaran dalam upaya mengatasi problem yang dihadapi oleh masyarakat.

Lembaga pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk memperoleh, meningkatkan dan mempertahankan kemampuan individu. Dalam kegiatan belajar aspek kognisi (pengetahuan), afeksi (rasa, sikap), konasi (perbuatan, ketrampilan) perlu mendapat perhatian secara cukup, agar dengan demikian mahasiswa mengalami perkembangan menuju terbentuknya pribadi yang bulat, utuh seimbang. Untuk itu agar proses belajar mengajar memperoleh hasil yang optimal, maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganisasi dengan baik.

(35)

dengan organisasi atau dunia kerja; (3) memformulasikan kurikulum lembaga pendidikan tinggi. Ketiga pilihan cara tersebut memberikan petunjuk adanya keinginan dipihak pengguna lulusan perguruan tinggi atau dunia kerja agar lembaga pendidikan tinggi tidak hanya mementingkan program-program akademik yang memberikan tekanan pada teori, terapi juga kepada hal-hal yang praktis yang langsung menyangkut dunia kerja.

Kualitas sumber daya manusia itu menyangkut banyak aspek, seperti aspek sikap mental atau perilaku, aspek kemampuan, aspek inteligensi, aspek agama, aspek hukum, dan aspek kesehatan (Almasdi, 2006;19). Kualitas adalah suatu inovasi ilmiah yang digunakan dalam berbagai bidang pengetahuan. Menurut kamus dan ensiklopedi kualitas menunjukkan pada suatu produk sesuai standar tertentu (Darvis, 1983, dalam Semiawan, 1999:66). Jadi kualitas adalah sistem tentang pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan nilai pada tingkat tertentu yang paramaternya ditentukan oleh masyarakat ilmiah tertentu.

C. Profesi dan Posisi Jabatan Alumni Perguruan Tinggi 1. Pengertian profesi

(36)

terklasifikasi dan istilah yang umum, serta memerlukan tolok-ukur praktek dan kode etik yang ditetapkan oleh suatu badan yang diakui (Allen, 1989:87).

Dengan demikian orang profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan ini dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaan itu. Dengan kata lain, orang profesional adalah orang yang melakukan pekerjaan karena ahli di bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut (Keraf, 1998:35-36).

2. Ciri-Ciri Profesi

Pertama, adanya keahlian dan ketrampilan khusus. Profesi selalu

mengandaikan adanya suatu keahlian dan ketrampilan khusus tertentu yang dimiliki oleh sekelompok orang yang profesional untuk bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik. Keahlian dan ketrampilan khusus ini umumnya dimiliki dengan kadar, lingkup, dan tingkat yang melebihi keahlian dan ketrampilan orang kebanyakan lainnya. Keahlian dan ketrampilan ini biasanya dimilikinya berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang diperolehnya selama bertahun-tahun. Bahkan pendidikan dan pelatihan itu (formal maupun informal) di jalaninya dengan tingkat seleksi yang sangat ketat dan keras.

Kedua, adanya komitmen yang tinggi. Komitmen moral ini

(37)

aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengemban profesi yang bersangkutan. Biasanya kode etik ini berisi tuntutan keahlian dan komitmen moral yang berada diatas tingkat rata-rata tuntutan bagi orang kebanyakan dan sekaligus merupakan tuntutan minimal yang harus diperolehi dan tidak dilanggar. Kode etik ini ikut menentukan identitas dan perilaku, khususnya perilaku moral dari para profesional.

Ketiga, biasanya orang yang profesional adalah orang yang hidup

dari profesinya, artinya ia hidup sepenuhnya dari profesinya tersebut dan profesi telah membentuk identitas orang tersebut.

Keempat, adalah pengabdian kepada masyarakat. Adanya

komitmen moral yang tertuang dalam kode etik profesi ataupun sumpah jabatan menyiratkan bahwa orang-orang yang mengemban profesi tertentu, khususnya profesi luhur, lebih mendahulukan dan mengutamakan kepentingan masyarakat daripada pribadinya. Orang yang profesional akan melayani, mengabdi, dan membantu masyarakat dengan keahlian dan ketrampilannya sampai tuntas, yaitu sampai ada hasil yang memuaskan, baik bagi orang yang dilayani maupun bagi orang profesional itu sendiri.

Kelima, pada profesi luhur biasanya ada izin khusus untuk

(38)

yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak itu diperlukan izin khusus.

Keenam, kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu

organisasi profesi. Tujuan anggota profesi ini terutama adalah untuk menjaga dan melindungi keluhuran profesi tersebut. Tugas pokoknya adalah menjaga agar standar keahlian dan ketrampilan tidak dilanggar, kode etik tidak dilanggar, dan berarti menjaga agar kepentingan masyarakat tidak dirugikan oleh pelaksanaan profesi tersebut oleh anggota manapun (Keraf, 1998:39-43).

3. Prinsip-prinsip Etika Profesi

a. Prinsip tanggung jawab artinya bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya serta bertanggung jawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain.

b. Prinsip keadilan artinya orang profesional agar dalam menjalankan profesinya tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu. Demikian pula, prinsip ini menuntut agar dalam menjalankan profesinya orang yang profesional tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap siapapun, jadi tidak boleh membeda-bedakan pelayanannya dan kadar mutu pelayanan itu.

(39)

dan kreasi tertentu yang kiranya berguna bagi perkembangan profesi itu dan kepentingan masyarakat luas. Prinsip otonomi punya batasan-batasan. Pertama, prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmen profesional (keahlian dan moral) atas kemajuan profesi tersebut serta dampaknya pada kepentingan masyarakat. Kedua, otonomi hanya berlaku sejauh pelaksanaan profesi tidak sampai merugikan kepentingan bersama.

d. Prinsip integritas moral. Prinsip ini merupakan tuntutan kaum profesional atas dirinya sendiri bahwa dalam menjalankan tugas profesionalnya ia tidak akan sampai merusak nama baiknya serta citra dan martabat profesinya. Ia sendiri akan menuntut dirinya sendiri untuk bertanggung jawab atas profesinya serta tidak melecehkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan diperjuangkan profesinya (Keraf, 1998: 44-46).

4. Pengertian Jabatan

(40)

5. Etika Jabatan

Etika jabatan adalah kebiasaan yang baik atau peraturan-peraturan yang diterima dan ditaati oleh pegawai-pegawai dan kemudian mengendap menjadi normatif (Simorangkir, 1978:80). Dalam pelaksanaan etika jabatan, tidak bisa memisahkan diri dari moral pancasila. Tindak tanduk kita sehari-hari dalam pekerjaan di kantor ataupun perusahaan juga harus berpedoman pada kelima sila dari pancasila. Justru dengan melakukan etika jabatan akan tercapai sistem jabatan yang sehat di negara kita. Sistem jabatan yang sehat dan bermoral merupakan suatu keharusan, jika suatu negara ingin membangun untuk menaikkan derajat hidup bangsanya di bidang materiil.

D. Peneliti Terdahulu

Judul :Profesi, Posisi Jabatan, dan Kompetensi Kerja Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Peneliti : Anna Eka Mardiastari

Desain Penelitian : Deskriptif, studi kasus (dari 3 angkatan saja) Tehnik Analisis Data : Statistik Deskriptif.

Hasil Penelitian :

(41)
(42)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2003:309).

Jenis penelitian deskriptif yang digunakan peneliti adalah Survei, yaitu jenis penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tujuan untuk mendeskripsikan keadaan saat ini, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang, dan menentukan hubungan sesuatu di antara kejadian spesifik (Sukardi, 2002:193).

B. Lokasi dan Waktu penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Indonesia, karena disesuaikan dengan keadaan alumni, yang diperkirakan tersebar di propinsi-propinsi yang ada di Indonesia.

2. Waktu penelitian

(43)

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan 2001-2003. Alasan memilih Alumni angkatan 2001-2003 adalah untuk memberi batasan dari jumlah alumni yang ada, tahun kelulusan Alumni yang belum terlalu lama memungkinkan bagi penulis untuk dapat melacak keberadaan Alumni agar dapat dihubungi untuk dijadikan responden, dan juga dari data yang diperlukan dari BAPSI USD tahun 2007 jumlah kelulusan mahasiswa PE angkatan 2001-2003 cukup besar.

2.Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah profesi, posisi jabatan, dan kebutuhan peningkatan kualitas SDM para alumni program studi PE USD angkatan 2001-2003.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki suatu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama (Dajan, 1984:110). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh Alumni Program Studi PE USD. 2. Sampel Penelitian

(44)

USD angkatan 2001-2003. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara mendatangi responden dalam hal ini para alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Selain dengan cara langsung juga dilakukan dengan cara memberikan kuesioner melalui surat apabila tempat tinggal responden tidak dapat dijangkau peneliti. Mengingat tempat responden yeng tersebar diseluruh Indonesia

E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati (Sugiono, 2003:2).

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah: 1. Profesi Alumni

Profesi alumni adalah suatu jenis pekerjaan yang digeluti alumni PE yang saat ini di dunia kerja, yang menjadi sumber mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Posisi jabatan

Posisi jabatan adalah kedudukan, tugas, tanggung jawab serta kewajiban yang dipegang alumni dalam dunia kerja.

3. Kebutuhan peningkatan kualitas SDM

(45)

F. Data Yang Diperlukan

Data yang diperlukan atau dicari oleh peneliti, antara lain :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner.

a. data responden yang berhubungan dengan identitas responden

b. data responden tentang profesi, posisi jabatan, dan kebutuhan peningkatan kualitas SDM.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperlukan dari data yang sudah ada di Prodi PE USD, meliputi jumlah lulusan dari mahasiswa angkatan 2001-2003.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data-data yang sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan penelitian dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. Angket atau kuesioner

Kuesioner adalah daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tentang suatu hal atau sesuatu. Dengan demikian daftar pertanyaan dimaksud untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden.

2. Dokumentasi

(46)

H. Teknik Analisis Data

(47)

28 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. FKIP Universitas Sanata Dharma 1. Sejarah Singkat FKIP

Menurut Buku Pedoman 2001 FKIP USD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang sekarang ini merupakan salah satu Fakultas dari Universitas Sanata Dharma, dulu populer dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, pada mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri awal pada tanggal 17 Desember 1955 ( 2001: 7).

Gagasan mendirikan PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik terhadap tawaran Mendikbud saat itu, Muhammad Yamin, mengenai perlunya mendirikan suatu lembaga pendidikan guru untuk SLTP dan SLTA. Lembaga tersebut kemudian dinamakan PTPG.

PTPG Sanata Dharma benar-benar dapat berdiri. Hal itu tidak dapat dilepaskan dari jerih payah Pater H. Loeff, S.J. (B 1 Ilmu Mendidik di Yogyakarta), Pater W.J. Van der Meulen, S.J. (B 1 Ilmu Sajarah di Semarang ), serta Pater H. Bastiaanse, S.J. (B1 Bahasa Inggris di Semarang).

(48)

S.J.), Jurusan Ilmu Mendidik (Kajur. Pater H. Loeff, S.J.), dan Jurusan Ilmu Pasti dan Alam (Kajur Suster Dra. Bernardia, C.B.). Adapun yang mendapat kehormatan menjadi dekan yang pertama adalah, Prof. Dr. N. Driyarkara, S.J.

Dalam perkembangan, PTPG Sanata Dharma (yang mulai November 1958 berganti nama menjadi FKIP Sanata Dharma) menambah 3 jurusan lagi, sehingga menjadi 7 jurusan. Tambahan 3 jurusan itu adalah Jurusan Ilmu Ekonomi (tahun 1957, dengan Kajur Pater Dr. A.M. Kuylaars, S.J.); Jurusan Filsafat dan Seminari Tinggi (bergabung pada tanggal 15 Juli 1961); dan Jurusan Bahasa Indonesia (10 September 1963, dengan Kajur Pater Th. Koendjono, S.J).

Mulai tahun 1979, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mempercayakan kepada IKIP Sanata Dharma mengelola Program Diploma 1 (SO-1) untuk bidang Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Pada tahun berikutnya, menyusul pembukaan program SO-1 bidang IPS dan PMP. Dibuka pula SO-2 untuk bidang Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PMP, dan IPA. Selanjutnya diselenggarakan pula program SO-3 untuk bidang studi Matematika, Bahasa Inggris, PMP, dan IPA. Selanjutnya diselenggarakan pula program SO-3 untuk bidang studi Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, dan Bimbingan dan Konseling.

(49)

Perlu pula dicatat di sini bahwa mulai tahun 1973, IKIP Sanata Darma juga membuka pendidikan non gelar, yakni Extension Course Bahasa Inggris. Program yang terakhir ini masih berlangsung hingga sekarang.

2. Dari PTPG ke Universitas

Mulai bulan November tahun 1958, pemerintah mengubah nama PTPG menjadi FKIP, dengan alasan PTPG bukanlah nama suatu instansi perguruan tinggi. Berkaitan dengan hal itu, nama PTPG Sanata Dharma berganti FKIP Sanata Dharma. Namun, muncul persoalan,”Mana Universitasnya?” Guna mengatasi persoalan itu, muncul gagasan untuk membentuk Universitas Katolik Indonesia guna “melindungi” FKIP Sanata Dharma. Namun akhirnya Universitas tersebut tidak pernah terwujud. FKIP Sanata Dharma tetap berjalan.

(50)

Akhirnya, seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, memulai SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma menjadi sebuah Universitas, Universitas Sanata Dharma (USD). Dengan demikian, IKIP yang dulu merupakan lembaga yang berdiri sendiri, sekarang merupakan sebuah fakultas dari USD. Pada Tahun 1998, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katolik (FIPA) menggabung dengan FKIP menjadi Prodi IPPAK, Jurusan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 1999 PGSD Swadana dibuka.

3. Status Jurusan

Sesuai dengan Keputusan Menteri ITIP No. 1/1961, tertanggal 6 Mei 1961 junto No. 77/1962, tertanggal 11 Juli 1962, dari tujuh jurusan yang ada, lima di antaranya telah disamakan sejak tahun 1961, yaitu Jurusan Ilmu Mendidik, Bahasa dan Sastra Inggris, Ilmu Ekonomi, Sejarah, dan Ilmu Pasti dan Alam. Sedangkan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Filsafat dan Teologi disamakan untuk tingkat sarjana muda berdasarkan SK Mendikbud No. 0105/U/1972 tertanggal 22 Juli 1972.

(51)

Setelah Sanata Dharma menjadi Universitas, jurusan dan program studi yang berada di dalam FKIP tetap berstatus disamakan sesuai dengan SK Dirjen Dikti No. 266/ Dikti/ Kep/1993, tertanggal 10 Mei 1993. Selanjutnya, berdasarkan peraturan baru, semua program studidi lingkungan FKIP USD tetap terakreditasi sesuai dengan SK Mendikbud No.78/D/O/1997, tertanggal 17 November 1997. (Buku Pedoman 2001 FKIP Sanata Dharma, 2001:7-9).

4. Visi dan Misi FKIP Universitas Sanata Dharma

Berdasarkan visi dan misi USD, FKIP USD merumuskan secara khusus visi dan misinya sebagai berikut:

Visi:

a. Pendidikan yang bersuasanakan cinta kasih dan bercorak humanistis, yang menghargai martabat manusia, akan meningkatkan pribadi manusia secara utuh.

b. Hubungan antara pendidikan dan subjek didik yang ideal adalah hubungan dialogis, ketika mereka saling menghargai dan membantu untuk mewujudkan kemanusiaan mereka.

c. Penegakan keadilan dan pelayanan terhadap mereka yang lemah dalam dunia pendidikan perlu mendapat tekanan.

(52)

Misi:

1. Menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional, yang bercirikan hal-hal berikut:

a) Berkemampuan tinggi, bermutu, berwawasan luas, dan kritis;

b) Menguasai bidang studi tertentu sehingga mampu memanfaatkannya dalam lembaga pendidikan sekolah, luar sekolah, dan lembaga lain yang terkait;

c) Menguasai bidang kependidikan, dan dapat menggunakannya dalam praktek kependidikan yang relevan secara tepat;

d) Mampu mengaktualisasikan diri sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab;

e) Bermoral,sosial, adil, dan penuh pengabdian pada subjek didik. 2. Menyiapkan tenaga kependidikan yang humanistik, yang menghargai

nilai martabat manusia, terutama subjek didik.

3. Menyiapkan tenaga kependidikan yang merupakan semangat dialogis dalam pelaksanaan pendidikan.

(53)

B. Program Studi Pendidikan Ekonomi 1. Profil Singkat Pendidikan Ekonomi

Program Pendidikan Ekonomi berdiri pada tahun 1958 dengan menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Pada tanggal 11 Juli 1962 Jurusan Ilmu Ekonomi memperoleh status “disamakan”. Selanjutnya penetapan status “disamakan” kembali

ditetapkan pada tahun 1981. Pada tanggal 28 Januari 1985 berdasarkan keputusan Mendikbud RI Jurusan Ilmu Ekonomi diganti dengan Jurusan Pendidikan Dunia Usaha. (PDU), yang memiliki 2 (dua) jalur yaitu Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Program Studi Pendidikan Akuntansi (PAK) dengan status “disamakan”. Selanjutnya nama PDU sendiri lebih lekat pada PEK dan menjadi populer di lingkungan intern kampus. Berdasarkan Keputusan mendikbud No 036/0/1986 Status disamakan diberikan untuk kedua program studi baik PEK dan PAK pada tanggal 14 Mei 1986.

(54)

Tahun 1999, berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/DIKTI/Kep/1999 tentang Penataan Prodi nama Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi diganti dengan nama Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE) Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (BKK-PEK) dan BKK Pendidikan Akuntansi (PAK). Pada tahun 2002 Kopertis Wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap kelayakan penyelenggaraan Prodi PE BKK-PEK dan BKK-PAK. Pada tahun 2004 Prodi PEK mendapatkan status terakreditasi dengan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI dalam Surat Keputusan No.042/BAN-PT/Ak-VII/S1/X/2004 tertanggal 15 Oktober 2004. sejak tanggal 26 Desember 2006 Prodi PEK berganti nama menjadi Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE) sesuai Surat Dirjen Dikti No. 2582/D2.2/2006 (Pedoman Prodi PE, 2008:1).

2. Visi dan Misi Pendidikan Ekonomi

Berdasarkan visi dan misi universitas, diturunkan visi, misi, sasaran, dan tujuan Program Studi Pendidikan Ekonomi sebagai berikut.

Visi :

(55)

Misi:

1. Mendidik calon guru ekonomi yang profesional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berciri humanis, dialogis, dan reflektif.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.

4. Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan dan ekonomi demi pengembangan martabat manusia.

Tujuan:

1. Menghasilkan calon guru ekonomi yang memiliki kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional.

2. Menghasilkan lulusan yang sesuai tepat waktu. 3. Meningkatkan IPK mahasiswa.

4. Mewujudkan proses pembelajaran yang berciri reflektif dan dialogis. 5. Menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan dan kepedulian sosial. 6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat. 7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di bidang pendidikan

(56)

C. Perkembangan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

1. Perkembangan Jumlah Mahasiswa dan Jumah Lulusan Prodi PE Perkembangan jumlah mahasiswa yang masuk program studi PE dan jumlah kelulusan mahasiswa dari 10 tahun terakhir dapat dilihat dari daftar tabel berikut ini:

Tabel 4.I

Data Mahasiswa Dari Prodi PE Tahun 1999 s.d. 2008

Angkatan Aktif Lulus DO Total 1999 0 42 17 59 2000 2 58 18 78 2001 3 42 12 57 2002 10 21 9 40 2003 14 24 4 42 2004 17 13 8 38 2005 25 0 1 26 2006 14 0 1 15 2007 31 0 0 31 2008 61 0 0 61 Sumber: Bapsi USD, 2008

(57)

2. Perkembangan Jumlah Mahasiswa Prodi PE

Dalam 10 tahun terakhir yaitu dari tahun 1999 s.d. 2008, jumlah mahasiswa yang diterima di PE mengalami kenaikan maupun penurunan dalam setiap tahunnya. Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh BAPSI USD di peroleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Jumlah Mahasiswa Prodi PE Tahun 1999 s.d. 2008 Tahun Angkatan Jumlah Mahasiswa

(58)

Grafik 4.1

Data Jumlah Mahasiswa Prodi PE Tahun 1999 s.d. 2008

0

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 1999 jumlah mahasiswa yang diterima di Prodi PE berjumlah 64 mahasiswa, lalu pada tahun 2000 mengalami kenaikan lebih dari 25% yaitu 84 mahasiswa yang diterima. Kemudian pada tahun 2001 terjadi penurunan yang sangat drastis sekitar lebih dari 25% yaitu 58 mahasiswa. Dari sepuluh tahun terakhir tahun 2000 merupakan tahun terbanyak mahasiswa yang masuk Prodi PE.

(59)

yaitu berjumlah 32 mahasiswa. Dari sepuluh tahun terakhir tahun 2008 merupakan jumlah kenaikan yang paling banyak dari tahun sebelumnya yaitu kurang lebih 40% dengan jumlah 61 mahasiswa.

3. Perkembangan Jumlah Lulusan Mahasiswa Prodi PE

Data jumlah kelulusan mahasiswa dapat dilihat dari tahun 2000 s.d. 2004. Dari total jumlah mahasiswa yang masuk dari tahun 2000 s.d. 2004 jumlah kelulusan dapat dilihat dalam tampilan tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Data Jumlah Kelulusan Mahasiswa Prodi PE Tahun 2000 s.d 2004

Tahun Angkatan Jumlah Angkatan

2000 58 2001 42 2002 21 2003 24 2004 13 Sumber: Bapsi USD, 2008

(60)

diterima berjumlah 40 orang mahasiswa, yang dinyatakan lulus berjumlah 21 orang mahasiswa, 9 DO, dan 10 orang mahasiswa dinyatakan masih aktif/regristrasi. Pada tahun angkatan 2003 jumlah mahasiswa 45 orang mahasiswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 24 orang mahasiswa, 4 orang DO, 14 orang yang aktif/regristrasi dan 3 orang yang tidak melakukan regristrasi. Sedangkan pada tahun angkatan 2004 jumlah mahasiswa berjumlah 53 orang mahasiswa, yang sudah dinyatakan lulus sebanyak 13 orang mahasiswa, yang dinyatakan masih aktif/regristrasi sebanyak 17 orang, mahasiswa yang tidak melakukan regristrasi 15 orang dan yang dinyatakan DO 8 orang

Tingkat kelulusan mahasiswa Podi PE dapat dilihat dari grafik dibawah ini :

Grafik 4.2

Data Jumlah Kelulusan Mahasiswa Prodi PE Tahun 2000 s.d 2004

0 10 20 30 40 50 60

(61)

Dari data jumlah kelulusan alumni PE tahun angkatan 2001 s.d 2003 di atas dapat diketahui prosentase alumni dari tiap angkatan yang masih bisa dihubungi untuk dijadikan responden dalam penelitian. Dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Prosentase Alumni Angkatan 2001-2003 Yang Menjadi Responden Tahun Jumlah

Alumni

Alumni yang Menjadi Responden

Prosentase

2001 42 6 14,28%

2002 21 15 71,42%

2003 24 8 33,33%

Sumber: Bapsi USD, 2008

(62)

43 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dimulai pada bulan Mei sampai bulan Juli 2008. untuk memperoleh data, penulis menyebarkan kuesioner sebanyak 40 buah kuesioner, 14 orang alumni yang didatangi, 8 orang yang menggunakan e-mail, 10 orang yang menggunakan sms dan telepon. Tetapi, 3 orang yang menggunakan e-mail tidak mengirim balasan, serta jumlah kuesioner yang dikirim tidak kembali kepada penulis. Hal ini disebabkan, responden yang menjadi sampel dalam penelitian adalah alumni dari Prodi PE yang keberadaannya tersebar di berbagai propinsi-propinsi yang ada di Indonesia.

Untuk pengumpulan data, penulis mengambil 29 orang sebagai sample dari 87 lulusan tahun angkatan 2001-2003. Sampel diambil menggunakan teknik deskriptif (Penelitian Laporan Diri (self-report research)), dan Penelitian Survei (angket dan telepon) kepada calon responden yaitu orang-orang yang telah menjadi alumni Prodi PE USD tahun angkatan 2001-2003.

(63)

alumni yang sudah bekerja dan bagian keempat berisi daftar pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan bagi alumni yang belum berkerja.

Proses pengumpulan data primer dilakukan penulis dengan cara

Pertama , dengan cara bertemu langsung dengan alumni sebagai responden.

Dan yang kedua, penulis tidak bertemu langsung dengan responden, data diperoleh responden dengan menggunakan sistem surat menyurat yaitu kuesioner dikirim melalui internet ke e-mail para alumni dan alumni tersebut membalas surat yang berisi kuesioner tersebut untuk dikirim kembali pada penulis.

B. Deskripsi Responden

Berdasarkan pengisian kuesioner oleh 29 orang responden, berikut ini dapat dijelaskan profil responden dalam penelitian ini yaitu:

1. Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

1 Laki-laki 13 44,83%

2 Perempuan 16 55,27%

Total 29 100%

Sumber: Data primer, 2008

(64)

55,27% sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki memiliki prosentase sebesar 44,83%.

2. Usia Responden

Tabel 5.2

Profil Responden Berdasar Usia

No Rentang Usia Jumlah Prosentase

1 20 - 21 0 0%

2 22 - 23 11 38%

3 24 - 25 16 55%

4 26 - 27 2 7%

5 28 - 29 0 0%

6 > 30 0 0%

Total 29 100%

Sumber: Data primer, 2008

(65)

3. Lama Waktu Dalam Menempuh Kuliah Tabel 5.3

Profil Responden Berdasarkan Lama Waktu Menempuh Kuliah

No Rentang Waktu Jumlah Prosentase

1 <4 tahun 0 0%

2 4 tahun 10 34,48%

3 5 tahun 15 51,72%

4 >5 tahun 4 13,90%

Total 29 100%

Sumber: Data primer, 2008

Dari tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa lama waktu alumni yang menjadi responden dalam penelitian ini untuk menyelesaikan kuliah di Prodi PE, sebagian besar membutuhkan waktu 5 tahun dengan prosentase 51,72%. Diurutan kedua, membutuhkan waktu lebih dari 4 tahun dengan prosentase 34,48%. Kemudian diurutan ketiga memerlukan waktu lebih dari 5 tahun dengan prosentase 13,90%.

(66)

4. Tingkat Pendidikan Orang Tua Tabel 5.4

Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua No Pendidikan

Sumber: Data primer, 2008

(67)

Grafik 5.2

Tingkat Pendidikan Orang Tua Responden

0

SD SMA/SMK/STM Diploma Tidah tahu

Ayah Ibu

5. Tingkat IPK Responden

Tabel 5.5

Profil Responden Berdasarkan Tingkat IPK

No Rentang IPK Jumlah %

Sumber: Data primer, 2008

(68)

IPK antara 2,76-3,00 dan 3,26-3,50 dengan prosentase 13,80%. Diurutan terakhir, rentang IPK 2,50-2,75 dan 3,76-4,00 dengan prosentase 3,44%.

Grafik 5.3

Tingkat IPK Responden

0 2 4 6 8 10

2,50-2,75 2,76-3,00 3,01-3,25 3,26-3,50 3,51-3,75 3,76-4,00

6. Status Pekerjaan Responden

Tabel 5.6

Profil Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Jenis Kelamin

Status Pekerjaan

Perempuan Laki-laki

Jumlah %

Belum bekerja 6 3 9 31,04%

Sudah bekerja 10 10 20 68,96%

Total 29 100%

Sumber: Data primer, 2008

(69)

Grafik 5.4

1. Profesi Kerja Alumni Prodi PE

Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama tentang profesi kerja Alumni Prodi PE tahun angkatan 2001 s.d 2003, digunakan teknik statistik desriptif yaitu distribusi frekuensi. Dari 29 orang responden yang dijadikan sanpel, diketahui 20 orang responden yang sudah bekerja.

(70)

Tabel 5.7

Lokasi Tempat Kerja Alumni

No Lokasi Tempat Kerja Jumlah %

Sumber: Data primer, 2008

Dari tabel 5.7 dapat dijelaskan bahwa responden yang bekerja di daerah Jawa Tengah berjumlah 6 orang dengan prosentase 30% dan yang bekerja di Jawa Timur dan Jawa Barat berjumlah 8 orang masing-masing 4 orang dengan prosentase masing-masing 20%. Kemudian responden yang bekerja di DIY dan DKI berjumlah 6 orang masing-masing 3 orang dengan prosentase 15%.

Grafik 5.5

Lokasi Tempat Kerja Alumni

(71)

Mengenai lama waktu yang diperlukan responden untuk mencari pekerjaan bervariasi yaitu: 1 minggu dengan prosentase 5%, 2 bulan dengan prosentase 30%, 3 bulan dengan prosentase 20%, 4 bulan dengan prosentase 10%, 5 bulan dengan prosentase 15%, 6 bulan dengan prosentase 10% dan 1 tahun dengan prosentase 10%.

Tabel 5.8

Lama Waktu Mencari Pekerjaan

No Rentang waktu Jumlah %

1 1 minggu 1 5%

2 2 bulan 6 30%

3 3 bulan 4 20%

4 4 bulan 2 10%

5 5 bulan 3 15%

6 6 bulan 2 10%

7 1 tahun 2 10%

Total 20 100%

(72)

Grafik 5.6

Lama Waktu Mencari Kerja

0 1 2 3 4 5 6

1 mggu 2 bln 3 bln 4 bln 5 bln 6 bln 1 th

(73)

Tabel 5.9

Sumber Informasi Lowongan Pekerjaan

No Informasi Kerja Jumlah %

1 Teman 8 19,04%

2 Dosen 3 7,15%

3 Internet 10 23,80%

4 Membaca koran 8 19,04%

5 Membaca lowongan di kampus 3 7,15%

6 Relasi / Saudara 3 7,15%

7 Langganan surat kabar 1 2.38%

8 Referensi 1 2,38%

9 Website kampus 1 2,38%

10 Mendatangi lembaga yang bersangkutan

1 2,38%

11 Media masa 1 2,38%

12 Elektronik 1 2,38%

13 Informasi secara personal 1 2,38%

Total 42 100%

(74)

Grafik 5.7

Sumber Informasi Lowongan Kerja

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

teman Saudara media masa

(75)

Tabel 5.10

Waktu Mulai Mencari Kerja

No Mulai Cari Kerja Jumlah %

Sumber: Data primer, 2008

Grafik 5.8

Waktu Mulai Mencari Kerja

0

(76)

Tabel 5.11 Instansi Tempat Kerja

No Instansi Tempat Kerja Jumlah %

1 Sekolah Swasta 12 60%

2 Sekolah Negeri 1 5%

3 Perguruan Tinggi Swasta 1 5%

4 Perusahaan Swasta 6 30%

Total 20 100%

Sumber: Data primer, 2008

Grafik 5.9

(77)

Tabel 5.12

Profesi Kerja Alumni PE

No Profesi Jumlah %

Sumber: Data primer, 2008

Grafik 5.10

Profesi Kerja Alumni PE

0

2. Posisi Jabatan Alumni PE Dalam Lingkungan Tempat Kerja

(78)

Tabel 5.13

Posisi Jabatan Alumni Di Tempat Kerja

No Posisi Jabatan Jumlah %

8 Kredit Marketing Officer/ Surfeyor 1 5%

9 Salesman Konsumen 1 5%

10 Humas 1 5%

Total 20 100%

Sumber: Data primer, 2008

Dari tabel 5.13 tersebut dapat diketahui bahwa posisi jabatan yang sebagian besar dipegang alumni di tempat kerja adalah sebagai guru bidang studi dengan prosentase (40%), sebagai guru kelas sebesar (20%), kemudian dengan prosentase yang sama yaitu, guru honor, dosen, administrasi staff, wakil manajer, penyusun LKS, kredit marketing, sales konsumen, humas dengan prosentase masing-masing (5%).

(79)

kerjanya sebesar Rp 1.500.000- Rp 2.000.000 dengan prosentase (45%), dan yang terakhir 2 orang dengan gaji di atas Rp 2.000.000 dengan prosentase (10%). Berikut ini dapat di lihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 5.14

Rata-rata Tingkat Pendapatan Per Bulan Yang Di Terima Alumni Dari Tempat Kerja

No Rentang Gaji (Rp) Jumlah %

1 500.000-1.000.000 4 20%

2 1.000.000-1500.000 5 25%

3 1.500.000-2.000.000 9 45%

4 2.000.000-2.500.000 2 10%

Total 20 100%

Sumber: Data primer, 2008

(80)

Tabel 5.15

Posisi Jabatan Dengan Bidang Studi Alumni PE

No Kategori Jumlah Prosentase

1 Sesuai 13 65%

2 Belum sesuai 1 5%

3 Tidak sesuai 2 10%

4 Tidak diisi 4 20%

Total 20 100%

Sumber: Data primer, 2008

Dari tabel 5.15 tersebut dapat diketahui bahwa, menurut responden antara posisi jabatan dan bidang studi Alumni PE yang dimiliki responden sesuai atau cocok dengan prosentase (65%). Responden yang belum sesuai menyatakan (5%), tidak sesuai sebanyak 10 % dan tidak diisi sebanyak (20%).

(81)

Tabel 5.16

Fasilitas Yang Diterima Alumni Dari Tempat Kerja

No Fasilitas Frekuensi

1 Gaji tetap 13

2 Gaji uang transport 4

3 Uang makan 5

4 Makan siang 7

5 Tunjangan pendidikan 1

6 Tunjangan kesehatan 2

7 Tenpat kerja yang nyaman dan kondusif 1

8 Kesejahteraan karyawan 1

9 Jamsostek 2

10 Karier yang jelas 1

11 Fasilitas mengajar 5

12 Diberikan seminar-seminar 2

13 Internet gratis 3

14 Media belajar mengajar 2

15 Kesempatan studi lanjut 1

Sumber: Data primer, 2008

3. Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Yang Diperoleh Oleh Alumni PE Di Dalam Lingkungan Dunia Kerja

(82)

saja yang guna untuk peningkatan kualitas SDM Alumni PE agar mampu bersaing di dunia kerja.

Tabel 5.17

Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Belum Diperoleh di Bidang Studi PE No Kebutuhan Peningkatan SDM Yang Belum Diperoleh Frekuensi

1 Praktek komputer akuntansi yang lebih komplek 1

2 Kemampuan dalam berbahasa Inggris 2

3 Pengadaan kegiatan-kegiatan yang mempunyai relevansi dengan jurusan Pendidikan Ekonomi

2

4 Training tentang metode mengajar yang up to date 1 5 PPL dengan sistem blok pada semester 3,5,7 agar

mahasiswa siap masuk dunia kerja

1

6 Mata kuliah yang bukan hanya teori saja tetapi aplikatif 1

7 Ketrampilan komputer akuntansi 1

8 Praktik komputer akuntansi lebih di perbanyak 1

9 Ketrampilan berwirausaha 1

10 Menghadapi tekanan pekerjaan 1

11 Ketrampilan 1

12 Kecakapan dalam berkomunikasi 2

13 Motivasi kerja 1

14 Praktik DDA dengan menggunakan software 1 15 Presentasi di kelas dengan menggunakan power point 1

16 Beasiswa untuk studi lanjut 1

17 Diklat atau pelatihan untuk pengembangan diri 1 18 Strategi-strategi kerja yang mendukung di dunia kerja 1

19 Komputerisasi akuntansi (myob) 2

20 Sarana belajar/ alat pembelajaran terbatas 1 21 Kurangnya pengalaman belajar langsung dari kenyataan 1

(83)

No Kebutuhan Peningkatan SDM Yang Belum Diperoleh Frekuensi

23 Komputer 1

24 Pelatihan kepemimpinan 1

25 Praktek teori 1

Sumber: Data primer, 2008

Kebutuhan-kebutuhan yang ada di dalam tabel 5.17 adalah kebutuhan yang belum didapat oleh responden selama studi di Pendidikan Ekonomi. Karena kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat penting dalam peningkatan kualitas SDM di dalam dunia kerja. Dalam dunia kerja banyak kebutuhan-kebutuhan untuk peningkatan kualitas SDM alumni, maka alumni menjawab dengan sangat beraneka ragam dan dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 5.18

Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Dalam Bekerja Alumni No Kebutuhan Guna Meningkatkan SDM Dalam

Bekerja Alumni

Frekuensi

1 Disiplin dalam bekerja 2

2 Tepat waktu dalam mengerjakan tugas 2 3 Konsultasi dan belajar bersama senior 1

4 Kursus dan studi lanjut 1

5 Membuka wawasan dengan menjaring rekan dan mitra kerja seluas-luasnya

1

6 Mencari informasi pengembangan diri lewat intenet dan buku berkualitas

1

7 Belajar dari pengalaman orang yang sukses 1

(84)

No Kebutuhan Guna Meningkatkan SDM Dalam Bekerja Alumni

Frekuensi

9 Penguasaan materi 2

10 Kebutuhan seminar-seminar 1

11 Pelatihan 3

12 Belajar 1

13 Fasilitas sekolah yang memadai 1

14 Sikap disiplin 1

15 Pengetahuan yang lebih luas 1

16 Kemampuan dalam bersosialisasi dengan lingkungan kerja

1

17 Ketrampilan berbahasa asing 1

18 Kemampuan dalam menggunakan bahasa 1 19 Peningkatan mentalitas, motivasi, dan etos kerja 1 20 Fasilitas pendukung, workshop dan pelatihan-pelatihan 1 21 Lingkungan kerja yang kondusif, team work yang solid 1

22 Profesi developing 1

23 Training 1

30 Tunjangan kebutuhan hidup 1

31 Penguasaan dalam komputer 1

32 Teknologi 1

33 Kesehatan 1

34 Standar gaji yang memadai 1

(85)

No Kebutuhan Guna Meningkatkan SDM Dalam Bekerja Alumni

Frekuensi

36 Disiplin waktu 1

37 Penguasaan program komputer 1

Sumber: Data primer, 2008

Kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam tabel 5.18 adalah kebutuhan yang guna meningkatkan kualitas alumni di dalam lingkungan kerja. Dari berbagai macam kebutuhan alumni di dalam bekerja, frekuensi paling banyak dalam bekerja alumni adalah ketrampilan dan pelatihan. Frekuensi kedua adalah mengenai penguasaan materi, kemampuan mengajar, kepribadian, disiplin dalam bekerja, dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas.

Mengenai kesulitan-kesulitan atau hambatan yang dialami alumni Prodi PE di dalam mencari pekerjaan dapat didistribusikan bahwa lapangan tempat kerja yang sangat terbatas dan ketidak sesuaian dengan studi ilmu disiplin merupakan kesulitan dan hambatan yang paling banyak di alami oleh alumni PE. Hal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 5.19

Kesulitan dan Hambatan Alumni PE Dalam Mencari Pekerjaan No Hambatan/ Kesulitan Mencari Kerja Frekuensi

1 Lapangan pekerjaan sangat terbatas dan tidak sesuai dengan disiplin ilmu studi

3

2 Saingan yang banyak 1

3 Lokasi test yang berada diluar kota sehingga membutuhkan biaya yang banyak

1

Gambar

Tabel 5.15.  Posisi Jabatan Dengan Bidang Studi Alumni PE..................
Tabel 4.I Data Mahasiswa Dari Prodi PE Tahun 1999  s.d. 2008
Grafik 4.1
Tabel 4.3 Data Jumlah Kelulusan Mahasiswa Prodi PE
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan minat siswa SMA Negeri dan SMA Swasta Jurusan IPS mendaftar ke Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK

Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. 2) Faktor

Tugas Konselor Sekolah adalah membantu individu atau siswa mengembangan diri secara optimal dalam bidang Pribadi, Sosial, Akademik dan Karir. Bimbingan Pribadi dan sosial

Dengan dipergunakannya berbagai variasi metode pengajaran oleh dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma maka taraf keberhasilan belajar

Penanda ketidaksantunan pragmatik dapat dilihat berdasarkan konteks tuturan yang berupa penutur dan mitra tutur, situasi dan suasana, tindak verbal, tindak perlokusi, dan

Dengan Sistem Kredit Semester (SKS) diharapkan mahasiswa telah dapat mandiri dalam belajar karena proses belajar mahasiswa harus dilaksanakan secara aktif, aktif

Menurut saya memahami karakteristi peserta didik dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar Saya tidak mengadakan evaluasi tentang materi yang baru selesai dipelajari Saya

Hal ini penting untuk dikaji lebih dalam karena setiap mahasiswa tidak lepas dari kegiatan ekonomi, dimana kegiatan ekonomi menuntut mahasiswa untuk dapat mengelola keuangan