47
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Gambaran Umum Desa SukadamaiUsaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Desa Sukadamai merupakan salah satu desa dari 10 desa yang terletak di Kecamatan Darmaga. Desa Sukadamai merupakan desa dengan wilayah kedua terkecil setelah desa Sinar Sari dengan luas wilayah yaitu sekitar 240,3 Ha. Walaupun desa ini relatif kecil, desa ini merupakan perbatasan antara Kecamatan Darmaga dan Kecamatan Ciomas. Desa Sukadamai sebagian besar wilayahnya dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian yang terdiri dari tanaman, perikanan dan ternak , pengrajin sepatu dan sebagian lagi untuk pemukiman masyarakat. Adapun batas administrasi Desa Sukadamai terdiri dari : a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukawening
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukajaya dan Kecamatan Ciomas c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Petir
d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukaharja
Desa Sukadamai terdiri dari 26 Rukun Tetanggan (RT) dan 6 Rukun Warga dengan jumlah penduduk sebanyak 8.400 jiwa.
5.2 Sejarah Perusahaan
Dian Layer Farm (DLF) merupakan suatu bentuk usaha perorangan ang bergerak dalam bidang agribisnis khususnya usaha ayam ras petelur. DLF didirikan oleh Bapak Dian Herman yang merupakan seorang karyawan swasta di Asia Bakrie. Ia bertempat tinggal di Jakarta tetapi memiliki lahan pertanian di Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga. DLF berdiri pada tahun 2008. Alasan beliau mendirikan usaha peternakan ayam petelur dikarenakan usaha peternakan di Indonesia masih rendah produktifitasnya dan populasi ternak masih kecil sedangkan permintaan produk hewani sangat tinggi. Dan dilihat dari daerah sekitar tempat beliau mendirikan peternakan tersebut masih jarang peternak yang mengusahakan ternak ayam ras petelur. Sehingga permintaan pasar masih tinggi dan tingkat pesaing cukup kecil. Pada awal berdirinya DLF memiliki kapasitas ternak sebanyak 5000 ekor ayam
48 petelur dengan dua kandang ayam baterai. Seiring dengan meningkatnya permintaan telur di daerah Darmaga, mendorong DLF melakukan perluasan usaha dengan mendirikan kandang dan menambah jumlah ternak.
5.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan tatanan suatu organisasi sehingga dengan adanya struktur organisasi yang baik maka akan semakin jelas pula setiap tanggung jawab dan wewenang pada masing-masing karyawan. Jadi struktur organisasi ini sangat diperlukan agar setiap karyawan dapat mengetahui posisinya masing-masing. Sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik karena setiap pekerjaan ataupun divisi sudah ada yang menanganinya dan bertanggung jawab.
Struktur organisasi yang dimiliki DLF masih tergolong sederhana. Walaupun sederhana peternakan ini memiliki job description yang cukup jelas akan tetapi dibeberapa bagian terdapat pekerja yang memiliki pekerjaan ganda. DLF didirikan oleh Bapak Dian Herman yang menempati posisi sebagai pemilik peternakan. Pembagian kerja di DLF terdiri dari bagian pengawas atau kepala kandang, administrasi , produksi, dan supir. Secara umum job descriptions yang ada di DLF adalah sebagai berikut:
a. Kepala Kandang
Bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap kegiatan proses produksi di peternakan. Mengawasi kegiatan pekerjaan dan aktivitas anak kandang serta melakukan koordinasi langsung terhadap pemilik.
b. Bagian Administrasi
Bertugas menangani berbagai aktivitas keuangan dan administrasi perusahaan. Bagian ini bertanggung jawab dalam pembuatan laporan laba rugi dan pencatatan arus kas.
c. Bagian Produksi
Bertugas mengurus kegiatan produksi, mengontrol kegiatan produksi dan bertanggung jawab atas laporan hasil produksi
49 Bertugas melakukan pemasaran serta bertanggung jawab atas kegiatan penjualan yang dihasilkan perusahaan
e. Bagian Pengadaan Bahan Baku
Bertanggung jawab atas ketersediaan dan kualitas bahan baku utama yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi. Pada bagian ini terdapat bagian gudang yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan bahan baku.
f. Supir
Bertugas untuk mengurus transportasi hasil peternakan serta pembelian bahan baku.
5.4 Sumberdaya Perusahaan
Sumberdaya perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Keberhasilan proses produksi dan pelaksanaan rencana pengembangan akan sangat bergantung kepada sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Sumberdaya yang dimiliki perusahaan berupa sumberdaya fisik, sumberdaya manusia dan sumberdaya modal.
5.4.1 Sumberdaya Fisik
Sumberdaya fisik yang dimiliki perusahaan terdiri dari tanah, bangunan, peralatan dan kendaraan. Luas bangunan kandang di DLF berbeda – beda antara kandang yang satu dengan kandang yang lainya. DLF memiliki 11 kandang dengan kapasitas ayam ras petelur yang berbeda-beda yaitu antara 500 hingga 1.080 ayam ras petelur. Saat ini DLF memiliki sekitar 13.000 ekor ayam ras petelur dan akan melakukan penambahan kapasitas ayam dengan menambah dua kandang layer baru dengan kapasitas 1.350 ekor ayam ras petelur.
Selain bangunan kandang terdapat juga bangunan gudang penyimpanan, kantor, mes karyawan dan bangunan pembuatan pakan. Kendaraan yang dimiliki perusahaan adalah sebanyak satu unit. Kendaraan tersebut digunakan untuk memasarkan telur, mengambil pakan, mengambil peti dan sekam. Untuk lebih lengkap, jenis peralatan dan kendaraan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 7.
50
Tabel 7. Sumberdaya Fisik Dian Layer Farm
NO Jenis Jumlah ( Unit )
1 Timbangan Digital 1
2 Timbangan Manual 1
3 Mesin Pengiling Pakan 1
4 Mesin Diesel 1
5 Pompa air 3
6 Mobil Colt Diesel 1
7 Tangki air 3
8 Selang 1
9 Tray Telur 1000
10 Kulkas 2
11 Tabung Gas 3 kilogram 12
12 Kompor Gas 1 tabung 4
Sumber : Dian Layer Farm, 2011
5.4.2 Sumberdaya Manusia
Tenaga kerja atau sumberdaya manusia merupakan aspek yang sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan karena dapat menentukan arah perusahaan kedepan. Jika perusahaan tersebut memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas maka perusahaan tersebut akan terus berkembang dan jika perusahaan tersebut memiliki sumber daya manusia yang tidak berkualitas atau dengan kata lain hanya mampu bekerja maka perusahaan tersebut tidak akan berkembang.
Tenaga kerja yang dibutuhkan di DLF ini berasal dari daerah sekitar perusahaan. Proses perekrutan tenaga kerja di DLF tidak begitu sulit, hanya dengan memenuhi syarat yaitu mau bekerja dengan baik sesuai dengan pekerjaan yang telah di tentukan oleh pengawas atau manajer dan mempunyai sifat ulet, disiplin, jujur, serta bertanggung jawab.
Tenaga kerja yang ada di DLF saat ini berjumlah 17 orang, yaitu terdiri dari satu bagian administrasi, produksi, pengemasan, distribusi, dan bangunan. Karyawan bekerja seminggu enam hari dengan jadwal kegiatan :
a) Jam kerja : 07.00 WIB - 16.00 WIB b) Istirahat : 12.00 WIB - 13.00 WIB
51
5.4.3 Sumberdaya Modal
Sumberdaya modal yang digunakan DLF berasal dari modal pribadi pemilik
yaitu Bapak Dian Herman pada awal mendirikan usaha peternakan ayam ras petelur. Dian Layer Farm tidak menggunakan dana dari lembaga keuangan manapun atau tidak menggunakan dana pinjaman.
5.5 Unit Usaha Ayam Ras Petelur 5.5.1 Proses Produksi
Proses produksi merupakan serangkaian dari proses penyiapan bahan baku (input) sampai dengan produk yang akan dihasilkan (output). Hal yang harus diperhatikan pertama kali dalam tahap proses produksi adalah bahan baku. Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting, dimana pengaturan bahan baku utama dan bahan baku pembantu untuk keperluan produksi harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
Pengadaan input sangat penting dilakukan oleh perusahaan yang akan dan yang sedang menjalankan suatu produksi. Peternakan Dian Layer Farm yang ada di Desa Sukadamai dalam proses pengadaan bahan baku yaitu anakan ayam atau DOC berasal dari PT.Sierat Produce Tbk. Sedangkan bahan baku lainnya seperti pakan diambil dari beberapa daerah yaitu jagung berasal dari Majalengka, kulit kerang dan ikan dari Tanjung Periuk, Dedak dari Cianjur, kedelai dari Bandung, konsentrat dan beberapa bahan baku pendukung lainnya dari pasar sekitar Bogor sedangkan obat-obatan dan vaksin berasal dari PT. SANBE Tbk yang melakukan kerja sama sdengan DLF. Proses produksi ayam ras petelur pada DLF dapat dilihat pada Gambar 2.
52
Gambar 3. Tahapan Proses Produksi Dian Layer Farm
Periode Starter Periode Grower Pemeliharaan Hingga Grower Pemberian Vaksin dan Obat-Obatan Persiapan DOC Pemeliharaan Pemeliharaan Hingga Layer Ayam masuk Kandang Baterai Periode Layer Ayam bertelur Pengemasan DOC Masuk Kandang
53 Proses produksi peternakan pada DLF ini dibagi ke dalam beberapa tahapan yaitu pembibitan ( Stater ), pertumbuhan ( Grower) dan produksi ( layer ). Tahapan – tahapan bagian budidaya peternakan ayam petelur di DLF adalah sebagai berikut :
a. Periode stater
Pada tahap stater, persiapan kandang liter merupakan hal pertama yang dilakukan dengan melaksanakan sanitasi kandang yang bertujuan untuk membersihkan kandang sehingga bebas dari hama penyakit. Kegiatan yang dilakukan berupa pencucian kandang serta peralatan menggunakan fumisid. Setelah kandang dibersihkan dan diberi kapur maka peralatan kandang dapat dipasang. Pemasangan kandang meliputi tempat pakan, tempat minum, sekatan dan pemanas.
Setelah kandang dipersiapkan sebaik mungkin, dilakukan perlakuan terhadap DOC masuk. DOC dihitung dan disortir dengan tujuan untuk mengetahui apakah adanya kematian selama pengangkutan. Kemudian DOC disebar dan diberi minum air gula. Tujuan pemberian air gula adalah untuk mengurangi stress DOC selama perjalanan. Pakan yang diberikan pada umur 1-20 hari berupa AL 1 sedangkan AL 2 untuk umur 21-60 hari. Pemberian vaksin harus disesuaikan dengan umur ayam. Untuk ayam usia lebih dari 12 minggu vaksin yang diberikan adalah AI, ND. ND-IB dan corryza. Pada fase layer vaksin yang diberikan adalah ND dan ND-IB yang diberikan melalui air minum. Vaksinisasi dilakukan sekali dalam satu setengah bulan dan diberikan secara bergantian.
b. Periode Grower
Pada masa grower, pakan yang diberikan masih berupa AL 2. Setelah ayam berusia 61-126 hari pakan yang diberikan berupa campuran pakan Cal 5, jagung, storbio, katul, dan grif kerang. Pada frase ini kandang litter tetap digunakan. Setelah memasuki fase layer ayam harus dipindahkan kekandang baterai agar ayam mulai dapat belajar berproduksi.
c. Periode Layer
Pada masa layer, ayam yang baru dipindahkan dari kandang litter harus diperlakukan sama seperti ketika ayam ada di kandang starter. Kandang dibersihkan dua minggu sebelum ayam dimasukkan. Sanitasi juga menggunakan fumisid yang
54 digunakan pada masa starter. Pakan diberikan sebanyak 120 gram per hari yang berupa campuran konsentrat, vitamin, jagung, dedak, ikan, kedelai dan grif kerang. Pada fase ini ayam diberikan vitamin yang dilakukan secara bergantian dua kali dalam sebulan. Tidak ada perbedaan dalam proses produksi pada saat kondisi pengembangan dilakukan di Dian Layer Farm. Proses produksi yang dijalankan sama dengan tahap awal keadaan perusahaan.
5.5.2 Produk
Produk yang dihasilkan DLF adalah telur sebagai produk utama dan beberapa produk sampingan seperti ayam afkir dan kotoran ayam. Telur yang dihasilkan biasanya dibersihkan dan dipilih antara telur yang retak atau kurang baik dan telur yang utuh. Hal ini bertujuan agar telur yang dijual kepada konsumen adalah telur yang berkualitas baik. Selain itu telur yang retak dapat dijual pada konsumen tertentu dengan harga yang lebih murah.
Telur utuh adalah telur yang baik dimana telur tersebut tidak retak, cangkang telur tidak putih dan memiliki cangkang atau kerabang telur yang utuh. Telur yang retak atau kurang baik adalah telur yang kerabang atau cangkangnya retak, kerabang telur berwarna putih dan telur yang tidak memiliki kerabang yang keras.
Dalam pengemasannya telur yang utuh dan telur yang retak dipisah. Selain untuk mempermudah penjualan, penyortiran ini juga bertujuan untuk melindungi telur yang utuh agar tidak terkontaminasi telur yang retak. telur yang retak apabila tidak laku dalam tiga hari akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan telur sudah tidak layak dikonsumsi.
5.5.3 Pelanggan
Perusahaan DLF memiliki pelanggan tetap dan tidak tetap. Pelanggan tersebut ada yang membeli dalam jumlah besar dan ada yang sedikit sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Pelanggan DLF membeli telur dalam kemasan peti setiap harinya. Daftar pelanggan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8.
55
Tabel 8. Pelanggan Dian Layer Farm
No Pelanggan Permintaan (Peti)
Realisasi Permintaan (Peti)
1 Pak Haji Agus 6 4
2 Pak Ikot 8 5 3 Pak Odoy 6 3 4 Pak Haji MM 7 4 5 Pak Udin 8 5 6 Pak Ibrahim 10 7 7 Pak Maman 8 5
8 Pelanggan Tidak tetap 6 2
TOTAL 59 35
Sumber : Dian Layer Farm, 2011
Dari tabel tersebut tampak bahwa jumlah permintaan telur yang belum terpenuhi oleh DLF masih cukup besar yaitu sebesar 24 peti perhari, atau sama dengan sekitar 6.120 butir telur. Hal ini menunjukkan tingginya peluang pasar untuk produk telur ayam ras pada DLF. DLF masih dapat mengembangkan usahanya.