• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/09/VII/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/09/VII/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN NOMOR HK.2010/09/VII/MP.11

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TERBAKARNYA KM. MITRA NUSANTARA

KM. MITRA NUSANTARA sandar di Dermaga Kalimas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Pada hari Sabtu, pukul 07.00 WIB, tanggal 25 Desember 2010, setelah melaksanakan pelayarannya dari Saumlaki Maluku, dan tanggal 26 Desember 2010, pukul 08.00 WIB melakukan kegiatan bongkar muatan, kegitan bongkar muatan selesai tanggal 29 Desember 2010.

KM. MITRA NUSANTARA mulai menaikan muatan dari tanggal 11 Januari sampai dengan tanggal 15 Januari 2011, jenis muatan barang campuran (Peti berisi beras, Aqua, Roti, Sabun, Coca Cola, Gula, Tepung, Kursi Plastik, Aspalt drum, Besi dan Mobil) dan kapal shifting mundur menunggu dokumen.

Pada hari senin, Tanggal 17 Januari 2011, pukul 01.00 WIB, api terlihat di atas bak truck di geladak kapal, Jurumudi Jaga dan ABK yang masih belum tidur berteriak sambil membangunkan yang sedang beristirahat, dan berusaha memadamkan dengan botol pemadam dan ABK yang lain menyemprot dengan air pakai pompa alkon dan dibantu oleh KM. MITRA SETIA tidak lama kemudian dinas Pemadam Kebakaran datang membantu tapi api masih belum bisa diatasi, pada saat kebakaran posisi kapal KM. MITRA NUSANTARA Kandas, oleh Syahbandar/Pandu kapal akan ditarik dengan bantuan TB. Wanara namun gagal, penyemprotan dilakukan terus sampai api padam pada pukul 20.00 WIB.

Dalam Kecelakaan Kapal terbakarnya KM. MITRA NUSANTARA tersebut, tidak ada korban jiwa dan muatan on deck atau dalam palka terbakar dan sebagian rusak akibat terendam air, kapal mengalami kerusakan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor GM.761//DN-11, tanggal 24 Pebruari 2011, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

(2)

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) tanggal 19 Januari 2011, dibuat oleh Nakhoda KM. MITRA NUSANTARA diketahui oleh Kepala Bidang Laik Layar dan Kepelautan Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya.

2. Berita Acara Kebakaran tanggal 18 Januari 2011 dibuat oleh Nakhoda KM. MITRA NUSANTARA.

3. Berita Acara Pendapat (resume) pada tanggal 1 Pebruari 2011, dibuat oleh Kepala Bidang Laik Layar dan Kepelautan Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya. 4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda dan Anak Buah Kapal, dibuat oleh

Tim Pemeriksa Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya dan diketahui oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya terhadap :

a. Nakhoda, Suprajitno; b. Mualim I, Sutaji; c. Mualim II, Arifin; d. KKM, Arif Indrianto; e. Masinis I, Suhadi;

f. Masinis II, Rahman Lukman; g. Jurumudi, Serfus Sina. 5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional 1969, Nomor 1719/Ka, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 28 Pebruari 2003, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya; b. Surat Laut, didaftarkan di Surabaya, tanda Pendaftaran 2003/Ka Nomor 3148/L, Tanda

Selar GT.660 Nomor 1719/Ka, diberikan di Jakarta, tanggal 22 Desember 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK. 650/09/II/AD.SBA.2010, diberikan di Surabaya, tanggal 1 Nopember 2010 berlaku sampai dengan tanggal 11 April 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.650/10/11/AD.SBA.2010, diberikan di Surabaya, tanggal 1 Nopember 2010 berlaku sampai dengan tanggal 11 April 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya;

e. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan (DOC) Nomor PK.690/2198/DOC/DK-09, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 22 Oktober 2009 berlaku sampai dengan tanggal 16 Oktober 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

f. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 09228 dikeluarkan di Jakarta tanggal 17 Mei 2010 berlaku sampai dengan tanggal 24 Maret 2015 oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

(3)

g. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 09228 dikeluarkan di Jakarta tanggal 17 Mei 2010 berlaku sampai dengan tanggal 24 Maret 2015 oleh Biro Klasifikasi Indonesia; h. Sertifikat Garis Muat Nomor 003920, dikeluarkan di Jakarta tanggal 17 Mei 2010 berlaku

sampai dengan tanggal 24 Maret 2015 oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

i. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK. 651/11/11/AD.SBA.2010, diterbitkan di Surabaya, tanggal 1 Nopember 2010 berlaku sampai dengan tanggal 11 April 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya;

j. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, Nomor PK.691/1051/IOPP/DK-09, diberikan di Jakarta, pada tanggal 17 September 2009, berlaku sampai dengan 31 Agustus 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

k. Suplemen Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, Nomor PK.691/1051/IOPP/DK-09, diberikan di Jakarta, pada tanggal 17 September 2009, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

l. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 5973/L/POSTEL/2010, berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, oleh Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio-Ditjenpostel; m. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.683/1/6/KPL.SKI-10, dikeluarkan di

Saumlaki, tanggal 19 Desember 2010, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Saumlaki;

n. Daftar Awak Kapal (Crew List) dibuat tanggal 19 Desember 2010 oleh Kepala Sub Cabang, diketahui oleh Nakhoda, disahkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan Saumlaki; o. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Nomor GM/76/23/XII/KPL.SKI-10, tanggal 19

Desember 2010, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Saumlaki;

p. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor AT551/90/18/12/11, tanggal 24 Pebruari 2011, dikeluarkan di Jakarta oleh Kasubdit Angkutan Lalu Lintas dan Angkutan Laut.

q. Re Inspection Certificate, Nomor 28/MU/2010, yang dikeluarkan oleh CV. Mitra Usaha di Surabaya, pada tanggal 15 April 2010, pemeriksaan berikutnya 15 April 2011, diketahui Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

r. Re Inspection Certificate, Nomor 73/MU/2010, yang dikeluarkan oleh CV. Mitra Usaha di Surabaya, pada tanggal 23 April 2010, pemeriksaan berikutnya 23 April 2011, diketahui Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya ;

s. Daftar Muatan Barang (Manifest)

(4)

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-IV Nomor 6201029966N40303, atas nama Suprajitno, diterbitkan di Jakarta, tanggal 24 Desember 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla; b. ANT-IV Nomor 6200074457N40510, atas nama Sutaji, diterbitkan di Jakarta, tanggal 22

Maret 2010, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. ANT-V Nomor 6200364526N50309, atas nama Arifin, diterbitkan di Jakarta, tanggal 23 April 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

d. ATT-IV Nomor 6201008823T40309, atas nama Arif Indrianto, diterbitkan di Jakarta, tanggal 2 Juni 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

e. ATT-V Nomor 6200469733T50306, atas nama Rahman Lukman, diterbitkan di Jakarta, tanggal 25 Agustus 2006, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

7. Selain berkas-berkas tersebut di atas, Mahkamah Pelayaran juga memperoleh keterangan dari Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, tanggal 28 Maret 2011, perihal analisis keadaan angin permukaan, arus, laut, cuaca, jarak penglihatan dan gelombang di Dermaga Gudang 604 B, Pelabuhan Kalimas Tanjung Perak Surabaya, pada tanggal 17 Januari 2011 pukul 01.00 WIB adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Barat dan 7 – 12 knots

Arah dan Kecepatan Arus : Timur - Tenggara dan 1,5 – 1,6 Cm/det

Cuaca : Berawan / Hujan

Arah/Tinggi Gelombang berkisar : Timur Laut dan 0,2 m – 0,4 m Visibility/Jarak Penglihatan : 3 – 5 mil

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal

Nama : Mitra Nusantara Eks. Myojin Maru No.11. Jenis : Kapal Barang

Bendera : Indonesia

Pembuatan : Tahun 1986 di Jepang

Kontruksi : Baja

Isi kotor : GT. 660

Isi bersih : NT. 229

Tanda Pendaftaran : 2003 Ka. No.3148/L

Tanda Selar : GT.660 No. 1719/Ka. Tenaga Penggerak Utama : Mesin

Tenaga Pendorong : 800 PK.

Ukuran Pokok

Panjang : 51,00 meter Lebar : 9,50 meter

Dalam : 5,20 meter

Pemilik : PT. Anugrah Abadi Permai, Surabaya.

Nakhoda : Suprajitno

Awak Kapal : 15 (Lima Belas) orang, termasuk Nakhoda

(5)

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 25 Desember 2010, KM. MITRA NUSANTARA tiba di Tanjung Perak Surabaya dan sandar di depan gudang 604B Dermaga kalimas, selanjutnya melaksanakan pembongkaran muatan dari Pelabuhan Saumlaki.

b. Selasa tanggal 11 Januari 2011, setelah pembongkaran muatan selesai dilaksanakan pemuatan terlebih dahulu dengan pengisian palka dan dilanjutkan dengan pemuatan diatas dek kapal. Pemuatan diatas dek selesai pada hari Sabtu tanggal 15 Januari 2011, kemudian dilakukan pengikatan/pelashingan terhadap muatan dek dan seluruh dari muatan dek tersebut ditutupi dengan terpal plastik, setelah selesai pemuatan kapal dipindahkan posisi sandarnya menjadi tender pada kapal, dengan haluan menghadap ke laut, lambung kanannya pada KM. MITRA SETIA sedang lambung kiri pada KM. KANNON dan KM. TRI HANDAL pada posisi tersebut diatas kapal tidak ada kegiatan kapal stand by untuk berlayar menunggu kondisi cuaca dilaut membaik dan persetujuan berlayar dari Syahbandar Tanjung Perak.

c. Senin tanggal 17 Januari 2011, pada pukul 01.00 WIB juru minyak melihat kobaran api didepan palka 1 (satu) dibawah lampu tiang depan segera memberi tahu seluruh awak kapal dan bersama-sama menuju ke lokasi kebakaran didepan palka 1 (satu) dengan membawa botol pemadam kapal. Usaha pemadaman yang dilakukan oleh anak buah kapal tidak berhasil, api yang berkobar bertambah besar, muatan atas dek di bagian depan yang terbakar menjalar ke muatan di belakangnya.

d. Usaha pemadaman selanjutnya dilakukan oleh 4 (empat) unti PMK dari arah dermaga, dari kapal lain yang berada disisi lambungnya yaitu dengan melakukan penyemprotan dengan air, sementara TB. WANARA mencoba untuk menarik keluar kapal KM. MITRA NUSANTARA namun tidak berhasil, berhubung kapal dalam kondisi duduk kandas, karena kebakaran telah memasuki isi palka, dibuat lubang dari lambung untuk penyemprotan ke dalam palka kapal.

e. Rabu tanggal 19 Januari 2011, pukul 04.00 WIB, kebakaran pada KM. MITRA NUSANTARA dapat ditanggulangi setelah palka kapal digenangi air kemudian pada pukul 08.00 WIB dilanjutkan dengan pembongkaran muatan kapal yang berada diatas dek dan yang berada didalam palka. Pada kejadian kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka. Muatan campuran diatas dek sebagian kondisi rusak dan basah termasuk muatan yang berada didalam palka.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Suprajitno b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Sutaji; 2) Mualim II, Arifin; 3) KKM, Arif Indrianto;

4) Masinis II, Rahman Lukman; 5) Jurumudi, Serfus Sina.

(6)

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal terbakarnya KM. MITRA NUSANTARA, tanggal 17 Januari 2011, di Dermaga Kalimas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna di dengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke I, di Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya, pada hari Rabu, tanggal 13 April 2011, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke II di Kantor Mahkamah Pelayaran, hari Rabu, tanggal 11 Mei 2011, keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Suprajitno, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal ke I maupun ke II, dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun keterangan-keterangan lain adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Kertoarjo

Tanggal : 15 Desember 1942 Agama : Islam

Alamat : Jalan Sentono Nomor 35 Tebel, Gedangan - Sidoarjo Pendidikan

Umum : SMP

Kepelautan: ANT IV, tahun 2003 Pengalaman berlayar :

1. Tahun 1993 sebagai Mualim II di KM. KLIMANGUN dan KM. PAHALA BARU; 2. Tahun 1996 sebagai Nakhoda di KM. BUNGA TERATAI;

3. Tahun 2000 sebagai Nakhoda di KM. SUKSES ABADI; 4. Tahun 2003 sebagai Nakhoda di KM. BUNGA TERATAI X; 5. Tahun 2009 sebagai Nakhoda di KM. MULTI NIAGA;

6. Tahun 2010 - kejadian sebagai Nakhoda di KM. MITRA NUSANTARA.

b. Tersangkut mengetahui terjadi kebakaran pada KM. MITRA NUSANTARA dari berita televisi, pada pukul 05.30 WIB, tanggal 17 Januari 2011, kemudian kembali tiba di kapal pada pukul 06.50 WIB. Pada hari yang sama.

c. Bahwa KM. MITRA NUSANTARA terbakar setelah selesai pemuatan, muatan dalam palka ditutup dengan pontoon dan muatan di dek telah dilashing dengan baik dan tertutup terpal plastik. Kapal siap berlayar untuk menunggu cuaca baik dan Surat Persetujuan Berlayar dari Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya.

d. Sebagai Nakhoda di atas kapal MITRA NUSANTARA, tidak pernah melaksanakan pelatihan keadaan darurat termasuk latihan penanggulangan kebakaran dan mengetahui pompa pemadam tidak berfungsi dengan baik, slang pemadam yang ada 1 (satu) buah dan pemadam jinjing.

e. Kebakaran pada KM. MITRA NUSANTARA dapat ditanggulangi sepenuhnya pada pukul 04.00 WIB, tanggal 19 Januari 2011 dengan akibat muatan di atas dek habis terbakar, muatan dalam palka sebagian rusak terbakar dan terendam air, dalam kejadian tidak terdapat korban jiwa.

(7)

2. Saksi Mualim I, Sutaji, berumur 47 Tahun, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Pasuruan Tanggal : 9 Oktober 1964 Agama : Islam

Alamat : Jalan Demak Timur 9/40, Rt.009/Rw.006 Surabaya Pendidikan

Umum : SMA

Kepelautan: ANT IV tahun 2010 Pengalaman berlayar :

1. Tahun 2006 sebagai Mualim di KMP. JOKO TOLE; 2. Tahun 2006 - 2007 sebagai Nakhoda TB. MAY 101; 3. Tahun 2007 - 2010 sebagai Nakhoda TB. MEDELIN ELOK;

4. Tahun 2010 - kejadian sebagai Mualim I di KM. MITRA NUSANTARA.

b. Pada tanggal 11 Januari sampai dengan 15 Januari 2011, melaksanakan kegiatan pemuatan, selesai pemuatan KM. MITRA NUSANTARA shifting dan tender KM. MITRA SETIA dan KM. TRI HANDAL di dermaga Gudang 604B, menunggu penyelesaian dokumen.

c. Pada tanggal 17 Januari 2011, pukul 01.00 WIB terjadi kebakaran di KM. MITRA NUSANTARA. Saksi mengetahui setelah mendengar teriakan dari Jurumudi Jaga dan saat itu Saksi sedang berada di dapur.

d. Saksi langsung berinisiatif mengambil langkah pemadaman dengan menggunakan botol pemadam dan dibantu dengan ABK lain menyemprot dengan air menggunakan pompa alkon serta oleh KM. MITRA NUSANTARA dan KM. KANNON yang sedang sandar di Pelabuhan Kalimas.

e. Tidak lama kemudian datang dinas PMK sebanyak 4 unit dari PT. Pelindo III Surabaya untuk membantu memadamkan api, dan api benar-benar padam pada keesokan harinya, tanggal 18 Januari 2011, pukul 05.00 WIB.

f. Adapun yang terbakar yaitu sofa, tangki air, kursi, plastik, cat tembok, kasur dan 2 (dua) unit mobil yang berada diatas dek, sedangkan muatan yang berada didalam palka tidak ada yang terbakar.

3. Saksi Mualim II, Arifin, berumur 54 Tahun, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Jember Tanggal : 15 April 1957 Agama : Islam

Alamat : Sulakdoro Rt.011/Rw.003, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan Pendidikan

Umum : SD

Kepelautan: ANT V tahun 2009

Pengalaman . . .

(8)

Pengalaman berlayar :

1. tahun 2007 s/d kejadian sebagai Mualim II di KM. MITRA NUSANTARA.

b. Pada tanggal 17 Januari 2011, pukul 01.00 WIB, Saksi bertugas sebagai Mualim Jaga dan mengetahui terjadi kebakaran diatas KM. MITRA NUSANTARA setelah dibangunkan oleh Jurumudi Jaga (Sdr. Serfus Sina) dari dalam kamar.

c. Setelah mendapat laporan tersebut, Saksi berusaha mengambil alkon dan menghidupkan pompa tersebut, namun api belum berhasil dipadamkan.

d. Tidak lama kemudian, datang bantuan dari PMK sebanyak 4 (empat) unit milik PT. Pelindo III Surabaya. Dalam kejadian tersebut, tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka, alat keselamatan yang ada diatas kapal terdiri dari 3 buah liferaft, 1 buah sekoci dan 20 baju renang.

4. Saksi KKM, Arif Indrianto, berumur 31 Tahun, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Kendal Tanggal : 22 Juni 1979 Agama : Islam

Alamat : Desa Sambung Sari Rt.1/Rw.2 Weleri - Kendal Pendidikan

Umum : SPM tahun 2000 Kepelautan: ATT IV tahun 2009 Pengalaman berlayar :

1. Tahun 2005-2006 sebagai Masinis I di KM. MITRA NUSANTARA; 2. Tahun 2006-2007 sebagai KKM. KM MITRA NUSANTARA; 3. Tahun 2007-2009 sebagai Masinis II KM. SINAR HARAPAN 78; 4. Tahun 2009-2010 sebagai KKM TB. SINDO PERKASA 8;

5. Tahun 2010-kejadian sebagai KKM. KM MITRA NUSANTARA.

b. Saksi bertugas sebagai KKM. MITRA NUSANTARA sejak 6 (enam) bulan yang lalu dan selama itu tidak pernah melakukan latihan pemadaman kebakaran maupun latihan penanggulangan darurat lainnya.

c. Bahwa awal mula api berada digeladak haluan pada muatan kursi sofa merembet dengan cepat menyambar mobil truk yang berada didekatnya dan diketahui oleh jurumudi jaga.

d. Pemadaman api terlambat karena alat-alat pemadaman fortable berada di kamar mesin dan usaha membawa ke haluan agak jauh ± 40 meter, sementara pipa air laut di depan kondisi rusak, kran hydrant rusak, yang ada hydrant belakang baik, tidak sampai kedepan sementara api sangat cepat membesarnya ± 10 menit.

e. Bahwa pemadaman api dilakukan dengan mengambil botol api foam, 3 (tiga) botol dikamar mesin dan berusaha meminta bantuan dari kapal lain yang berada didekatnya (KM. MITRA SETIA dan KM. KANNON) dan 5 menit pemadam kebakaran

(9)

dari darat untuk pemadaman di palka dengan melubangi bagian lambung agar air dapat disemprotkan kedalam palka.

f. Pada saat kejadian pompa pemadam kebakaran tidak jalan karena kran buka tutupnya patah dan sudah minta ke kantor dengan rencana perbaikan di dock ± 1 trip lagi.

g. bahwa saat kejadian Nakhoda tidak ada dikapal, yang ada diatas kapal garang (Mualim I, Mualim II, Jurumudi I, Jurumudi II, Jurumudi III, KKM, Masinis II, Oiler dan Oiler II); pukul 06.30 WIB Nakhoda baru tiba dikapal-Saksi sendiri tiba di lokasi kejadian ± 15 menit.

h. Tindakan Nakhoda setelah tahu ada kejadian melakukan evakuasi pembongkaran muatan dengan kondisi muatan diatas deck ± 70% rusak dan didalam palka ± 50% rusak terendam air.

i. Bahwa merk mesin induk Nigata Type 6LU, 800Hp 1 buah dan mesin bantu 2 buah merk Yanmar 32 PK, keadaan baik.

5. Saksi Masinis II, Rahman Lukman, berumur 37 Tahun, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Surabaya

Tanggal : 25 Desember 1973 Agama : Islam

Alamat : Jalan Teluk Nibung Gg.8 Tanjung Perak Surabaya Pendidikan

Umum : STM tahun 1994 Kepelautan: ATT V tahun 2006 Pengalaman berlayar :

1. Tahun 2005 - kejadian sebagai Masinis II di KM. MITRA NUSANTARA.

b. Saksi saat kejadian sedang menjalankan dinas jaga pelabuhan dan sedang beristirahat di kamar (tiduran).

c. Bahwa saat kejadian yang jalan motor bantu (penerangan listrik) dikamar mesin, ada 2 (dua) unit pompa GS berfungsi namun selang pemadam kebakaran dari belakang tidak sampai kedepan, sedang hydrant yang tersedia hanya dibelakang dan dikamar mesin sedangkan pemadam kebakaran darurat tidak ada diatas kapal. d. Bahwa di kapal tidak pernah ada latihan pemadam kebakaran, saat kejadian

pertama kali pemadaman dilakukan dengan 3 (tiga) botol pemadam serbuk yang diambil di kamar mesin, ketika saksi mengetahui ada kebakaran di deck depan yang terjadi pada tanggal 17 Januari 2011, pukul 01.00 WIB, ketika kapal sandar di dermaga kalimas gudang 604B dan pada tanggal 18 Januari 2011, pukul 05.00 WIB api dapat dipadamkan.

(10)

6. Saksi Jurumudi, Serfus Sina berumur 27 Tahun, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Maget Legar Tanggal : 16 Juni 1984 Agama : Katholik

Alamat : Nelle Lorang Rt.011/Rw.006 Desa Nelle Lorang, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka-NTT.

Pendidikan

Umum : SMP tahun 2005 Kepelautan: ANT-D tahun 2010 Pengalaman berlayar :

1. Tahun 2006 - 2007 sebagai Jurumudi KM. TIMUR MANDIRI; 2. Tahun 2007 - kejadian sebagai Jurumudi KM. MITRA NUSANTARA. b. Tugas Saksi sebagai Jurumudi pada waktu kapal di dermaga:

1) Mengontrol keadaan keseluruhan kapal. 2) Menyalakan dan mematikan penerangan. 3) Memperhatikan kapal dan muatan. 4) Membersihkan anjungan.

5) Membantu bosun untuk melakukan kerja harian.

c. Saksi sewaktu kejadian sedang melakukan tugas jaga di KM. MITRA NUSANTARA, mengetahui adanya kebakaran diatas deck kapal, Saksi langsung berteriak ada kebakaran dan berusaha memadamkan sumber api dengan mengambil tabung pemadam kebakaran dan dibantu dengan ABK yang lain.

d. Upaya pemadaman juga dibantu oleh KM. MITRA SETIA dan KM. KANNON yang sedang sandar di Pelabuhan Kalimas, namun belum berhasil dipadamkan. Kemudian, datang PMK sebanyak 4 unit milik PT. Pelindo III Surabaya untuk memadamkan api.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan Keterangan yang diberikan dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan terhadap perkara kecelakaan kapal terbakarnya KM. Mitra Nusantara tanggal 17 Januari 2011, berpendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal a. Kapal

KM. Mitra Nusantara (Ex. Myojin Maru No.11) adalah Kapal Barang, konstruksi baja, berbendera Indonesia, ukuran pokok 51,00 x 9,50 x 5,20 meter, isi kotor: GT. 660, Isi bersih NT 229, tanda selar GT 660 No 1719/Ka, tanda pendaftaran : 2003 Ka. No 3148/L. Kapal di bangun tahun 1986, di Jepang oleh Taihei Kogyo KK, yang digerakkan oleh 1 (satu) buah mesin Diesel Hanshin, 6 LU 28 G, 4 tak, kerja tunggal, tenaga efektif 800 HP, pada putaran 305 rpm, kapal di lengkapi mesin bantu 1 (satu) buah, merk Yanmar CHL-TN, 100 HP.

(11)

Kapal memiliki alat-alat keselamatan yang cukup dan berfungsi baik.

Kapal diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia, terdaftar dengan Nomor 009761, Nomor Register 09228, Nomor IMO : 88605179 dan bertanda klas : SM, untuk lambung, A 100  L.

b. Surat Kapal.

KM. MITRA NUSANTARA memiliki :

- Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 1719/Ka, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 28 Februari 2003, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya;

- Surat Laut, didaftarkan di Surabaya, tanda Pendaftaran 2003 Ka. No.3148/L, Tanda Selar GT.660.1719/Ka, di berikan di Jakarta, tanggal 12 Desember 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

- Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang, Nomor PK.650/09/11/AD.SBA.2010, diterbitkan di Surabaya, tanggal 01 Nopember 2010 berlaku sampai dengan 11 (sebelas) April 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya;

- Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.650/10/11/AD.SBA.2010, diterbitkan di Surabaya, tanggal 01 Nopember 2010 berlaku sampai dengan 11 (sebelas) April 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya;

- Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak (sementara) Nomor PK.691/1051/IOPP/DK-09, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 17 September 2009, berlaku sampai dengan 31 Agustus 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla ;

- Dokumen Penyesuaian Manajeman Keselamatan, Nomor PK.690/2198 /DOC/DK-09, diterbitkan di Jakarta, tanggal 22 Oktober 2009, berlaku sampai dengan 16 Oktober 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla; Sertifikat klas BKI;

- Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 09228, Nomor IMO 8605179, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 17 Mei 2010, berlaku sampai dengan 24 Maret 2015, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

- Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 09228, Nomor IMO 8605179, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 17 Mei 2010, berlaku sampai dengan 24 Maret 2015, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

- Sertifikat Garis Muat, Nomor 003920, diterbitkan di Jakarta, tanggal 17 Mei 2010, berlaku sampai dengan tanggal 24 Maret 2015, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

(12)

- Surat Ijin Pengoperasian Kapal Tramper Dalam Negeri Nomor AT.551/90/3/18/12/11, tanggal 24 Februari 2011, dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut ;

c. Awak Kapal.

Sesuai Surat Keterangan Nomor PK.683/1/6/KPL.SKI-10, yang dikeluarkan tanggal 19 Desember 2010, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Saumlaki, KM. MITRA NUSANTARA diawaki oleh 15 (Lima Belas) orang termasuk Nakhoda dengan Susunan Perwira sebagai berikut:

Bagian Dek Nakhoda : Suprajitno Mualim I : Sutaji Mualim II : Arifin Bagian Mesin K K M : Arif Indrianto Masinis I : Suhadi

Masinis II : Rahman Lukman

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa pada saat terjadinya kecelakaan Kapal terbakarnya KM. Mitra Nusantara, Konstruksi, Badan Kapal, Permesinan dan Perlengkapan Kapal kondisi baik. Surat-surat kapal, Sertifikat kapal lengkap dan masih berlaku serta kapal di awaki dengan awak kapal yang cukup dan sesuai Peraturan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 28 Maret 2011, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 17 Januari 2011, pukul 01.00 WIB, di wilayah tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan/Hujan

Arah dan Kecepatan Angin : Barat, 7 – 12 knot

Arah dan Kecepatan Arus : Timur - Tenggara, 1,5 – 1,6 cm/det Tinggi Gelombang : Timur Laut, 0,2 – 0,4 m

Jarak Penglihatan : 3 – 5 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dalam BAPP dan keterangan Saksi-saksi, dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal bahwa pada saat kejadian, cuaca

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan para Saksi dapat diterima.

(13)

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

Ukuran pokok kapal sesuai Surat Ukur Internasional, (Tonnage Measurement of Ship) 1969.

L x B x T = 51,00 x 9,50 x 5,20 meter

Lambung Timbul Tropik (LT) = 1.650 mm = 1,650 m Tebal plat geladak diperkirakan (t) = 9 mm = 0,009 m Sarat maksimal H = 5,200 m t = 0,009 m + 5,209 m LT = 1,650 m + Sarat maksimal = 6,859 m Displacement kapal (D) = 51,00 x 9,50 x 6,859 x 0,68 x 1,025 = 2316,2603 Ton

Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D

= 0,30 x 2316,2603

= 694,878 Ton

Kapasitas angkut (DWT) = D – W

= 2316,2603 - 694,878

= 1621,282 Ton

Waktu memuat sarat kapal depan (td) = 3,4 m; sarat kapal belakang (tb)= 4,2 m.

Sarat rata-rata = 3,4 + 4,2

2

= 3,8 m.

Muatan kapal = 51,00 x 9.50 x 3.80 x 0,68 x 1,025 = 1283,247 Ton

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. MITRA NUSANTARA mengangkut muatan tidak melebihi kapasitas muatan dan stabilitas cukup baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. Sabtu tanggal 25 Desember 2010, kapal memasuki dan sandar di depan gudang 604B dermaga kalimas Tanjung Perak Surabaya.

b. Saat kejadian terbakarnya kapal, pada lambung kanan terikat di KM. MITRA SETIA dan pada lambung kiri terikat pada KM. KANNON dan KM. TRI HANDAL.

c. Pada saat terbakar dengan TB. WANARA dicoba untuk ditarik keluar dermaga kalimas, namun tidak berhasil berhubung berhubung saat tersebut air sedang aurut dan lunas kapal dalam kondisi duduk kandas tidak dapat digerakkan.

(14)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. MITRA NUSANTARA saat kejadian tersebut sampai dengan padamnya kebakaran tidak sedang bernavigasi dan tidak melakukan olah gerak.

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

a. KM. MITRA NUSANTARA berada di dermaga Kalimas pada tanggal 25 Desember 2010 dan melakukan pembongkaran muatan kemudian hari selasa tanggal 11 Januari 2011 dilaksanakan pemuatan dalam palka, setelah terisi dilanjutkan pemuatan diatas dek.

b. Sabtu tanggal 15 Januari 2011 pemuatan selesai, selanjutnya kapal dipindahkan dari sisi dermaga ke posisi tender pada kapal lain, pada lambung kiri KM. KANNON dan KM. TRI HANDAL, lambung kanan pada KM. MITRA SETIA.

c. Pada waktu posisi tender muatan di dek dilashing dan selanjutnya seluruh muatan dek ditutup dengan terpal hijau (plastik), setelah penutupan muatan dek selesai, tidak ada kegiatan lain di atas dek, kapal akan berlayar menunggu cuaca baik/surat persetujuan berlayar belum diterbitkan, sebagian dari awak kapal termasuk nakhoda saat tersebut tidak berada diatas kapal.

d. Senin tanggal 17 Januari 2011, pukul 01.00 WIB, terjadi kebakaran diatas palka depan dan diduga berasal dari bara api yang keluar dari cerobong kapal lain yang berada disisi haluan kapal dan jatuh mengenai plastik penutup muatan dek (plastik penutup muatan dek bahan yang mudah terbakar) dan lelehan plastik yang terbakar menembus muatan yang ada di dek depan yaitu muatan kursi sofa (bahan yang mudah terbakar).

e. Kebakaran yang terjadi tidak dapat ditanggulangi dengan botol-botol pemadam yang ada dikapal dan system pemadam air dikapal dengan hydrant yang ada dihaluan tidak dapat difungsikan (dalam kondisi rusak).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terjadinya kebakaran diatas KM. MITRA NUSANTARA karena adanya:

1) Bara api yang berasal dari cerobong asap yang jatuh ke penutup muatan dek terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan kemudian lelehan plastik dan bara api mengenai muatan yang berada dibawahnya (muatan dek di haluan) yang mudah terbakar.

2) Pencegahan terjadinya kebakaran dikapal tersebut dilakukan dengan baik dan penanggulangan pemadaman kebakaran dikapal tidak terkoordinasi dengan baik dengan sarana pemadam jinjing dengan jumlah sangat terbatas yaitu 3 (tiga) botol pemadam foam dan pemadam dengan hydrant (air laut) berada di dek depan tidak berfungsi/ rusak, sehingga kebakaran bertambah meluas tidak dapat tertanggulangi oleh para awak kapal.

(15)

6. Tentang Upaya Penyelamatan

a. Pada tanggal 17 Januari 2011, pukul 01.00 WIB diketahui KM. MITRA NUSANTARA terjadi kebakaran pada haluan depan dibawah tiang lampu navigasi yang terdapat muat on deck kursi sofa, 2 unit mobil, cat tembok, kursi plastik dan closet yang tertutup terpal plastik.

b. Pada saat kejadian KM. MITRA NUSANTARA lagi sandar didepan gudang 604B dermaga kalimas dan haluannya tender pada buritan KM. MITRA SETIA sisi kanan, dilambung kiri ada KM. KANNON dan diburitannya tender KM. TRI HANDAL.

c. Jurumudi jaga Saudara Serfus dan ABK lainnya berteriak membangunkan yang sedang istirahat bahwa kapal terjadi kebakaran dibagian haluan, kemudian perintahkan ambil botol pemadam dikamar mesin dengan ABK lainnya 3 botol namun api tidak bisa dipadamkan dan bertambah besar.

d. Kemudian Mualim I menghubungi pemilik melalui adik pemilik serta memberi tahu Nakhoda dan tidak ada jawaban, serta meminta bantuan dari kapal yang berada didekatnya KM. MITRA SETIA dan KM. KANNON dan memberi tahu KPLP untuk menghubungi dinas PMK, Mualim II mengambil pompa alkon dan pada pukul 09.00 WIB kapal dilubangi pada bagian lambung untuk dapat menyemprotkan air kedalam palka dengan bantuan 4 mobil pemadam kebakaran milik pelindo, pada pukul 20.00 WIB dapat dipadamkan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan kapal yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. MITRA NUSANTARA dapat diterima namun kurang maksimal.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Berdasarkan atas hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap seluruh berkas dalam berita acara pemeriksaan pendahuluan tentang Terbakarnya KM. MITRA NUSANTARA, tanggal 17 Januari 2011 di Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda dapat dipersalahkan atas dasar: a. Tidak melakukan pelatihan-pelatihan keadaan darurat dikapal termasuk latihan

pemadaman kebakaran yang diharuskan dilaksanakan secara rutin dan terjadwal. b. Kondisi peralatan keselamatan dikapal khususnya alat pemadaman kebakaran tidak

cukup tersedia sesuai ketentuan dan alat pamadam air/ hydrant yang ada dikapal tidak berfungsi dengan baik.

c. Tidak memberikan perintah berjaga pelabuhan dengan baik untuk mengantisipasi kemungkinan yang buruk akibat tempat, kapal-kapal yang padat di dermaga kalimas sehingga meningkatkan resiko musibah, saat terjadinya kebakaran Nakhoda tidak berada diatas kapal.

Dengan demikian Tersangkut Nakhoda telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 KUHD dan Pasal 343 KUHD.

(16)

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 (a) KUHD dan Pasal 18 (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. MITRA NUSANTARA yang telah dipanggil secara patut dengan surat panggilan pertama nomor MP.101/41/03/MP.11, tanggal 30 Maret 2011, dan surat panggilan kedua nomor MP.101/53/04/MP.11, tanggal 25 April 2011 untuk menghadap sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal guna didengar keterangannya, namun yang bersangkutan telah tidak datang memenuhi panggilan tersebut.

II. Menyatakan bahwa sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal dan sidang putusan tentang Terbakarnya KM. MITRA NUSANTARA dilakukan tanpa hadirnya Tersangkut dan dilaksanakan secara in absentia.

III. Menyatakan bahwa Terbakarnya KM. MITRA NUSANTARA, tanggal 17 Januari 2011, pukul 01.00 WIB, di Dermaga Kalimas Tanjung Perak Surabaya, disebabkan oleh bara api yang berasal dari cerobong asap yang jatuh ke penutup muatan dek yang terbuat dari bahan mudah terbakar dan kemudian lelehan plastik dan bara api mengenai muatan yang berada dibawahnya (muatan dek di haluan) yang mudah terbakar.

IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. MITRA NUSANTARA, atas nama Suprajitno, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV Nomor 6201029966N40303, diterbitkan di Jakarta, tanggal 24 Desember 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 4 (empat) bulan.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(17)

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 6 Juli 2011, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. Drs. Rocky Achmad Suherman

Anggota : TTD Syafruddin

Anggota : TTD Didi A., M.Eng.

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, MM.

Anggota : TTD Tamzil Saleh, SH.

Referensi

Dokumen terkait

Karya lain yang juga bisa dikatakan sebagai kajian dari sudut sastra yang berupaya menelusuri karya-karya Chairil Anwar juga ditulis oleh Arif Budiman,

Untuk membuat label produk dari Klinik Dr.Titi Moertolo akan digunakan metode brand extension yang disesuaikan dengan identitas brand-nya yang baru dan lebih konsisten,

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk

Natasia Mandiri merupakan perusahaan pembesaran ikan kerapu yang terletak di Kepulauan Riau Dabo Singkep dan sudah berdiri sejak tahun 2001 namun Natasia

mengkomunikasikan kompetensi perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan untuk pengalaman berbelanja target pasar. Tipografi yang dibutuhkan oleh CV. Jasindo Elektronik adalah

Saran Dalam Tugas Akhir ini, saya ingin menyarankan agar di kemudian hari kelak, saya dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan topik pemilihan desain

Bungkus kertas jajanan dari Sumber Hidangan pada layout poster dimaksudkan untuk menerangkan bahwa toko Sumber Hidangan adalah tempat menjual aneka macam jajan, oleh

Jika terdapat departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki lebih banyak nilai A (tingkat hubungan pada