BAB IV
PROFIL KABUPATEN
ACEH TENGGARA
4.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ACEH TENGGARA
Secara geografis Kabupaten Aceh Tenggara terletak antara 3055’23” – 4016’37” Lintang Utara dan 96043’23’ – 98010’32” Bujur Timur dengan topografi yang bervariasi. Daerah Kabupaten Aceh Tenggara merupakan suatu dataran yang
dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan yang merupakan gugusan Bukit
Barisan. Sebagian kawasannya merupakan daerah suaka alam Taman Nasional
Gunung Leuser. Ketinggian tempat di Kabupaten Aceh Tenggara berkisar antara
50 m dpl – 400 m dpl (lihat Peta 4.1).
Kabupaten Aceh Tenggara memiliki wilayah seluas 4.231,41 km2 dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara : Berbatas dengan Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara;
Sebelah Selatan : Berbatas dengan Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Tanah Karo Provinsi Sumatera
Utara;
Sebelah Timur : Berbatas dengan Kabupaten Langkat dan Tanah Karo Provinsi Sumatera Utara; dan
Sebelah Barat : Berbatas dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Subulussalam.
Ibukota Kabupaten Aceh Tenggara terletak di Kota Kutacane yang berjarak sekitar
900 km dari Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh. Kabupaten Aceh
Tenggara secara administratif terdiri dari 16 kecamatan, 385 desa. Kecamatan
dengan luasan wilayah terbesar adalah Kecamatan Darul Hasanah yaitu seluas
Babussalam yaitu seluas 12,50 km2. Keterangan mengenai luas beserta jumlah
wilayah administrasi Kabupaten Aceh Tenggara secara lengkap disajikan dalam
Tabel 4.1 dan Peta 4.1.
Tabel 4.1.
Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No Kecamatan Desa Kelurahan
Luas
4.2. GAMBARAN DEMOGRAFI
A. Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data penduduk yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh Tenggara tahun 2013 diketahui bahwa total penduduk Kabupaten Aceh
Tenggara sampai pada akhir tahun 2013 mencapai jumlah ± 184.150 jiwa. Jika
dilihat menurut data per kecamatan, maka kecamatan dengan jumlah penduduk
terbesar adalah Kecamatan Babussalam yaitu sebesar ± 25.742 jiwa. Sementara
itu, kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Tanoh Alas
dengan jumlah ± 3.679 jiwa.
Bila dilihat dari tingkat kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Aceh
Tenggara tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah pada Kecamatan
Babussalam yaitu sebanyak ± 1.289 jiwa/Km2. Sedangkan daerah dengan tingkat
kepadatan penduduk terendah adalah pada Kecamatan Darul Hasanah dan
Kecamatan Babul Rahmah yaitu sebanyak ± 9 jiwa/Km2. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
B. Struktur Penduduk
a. Struktur Umur dan Jenis Kelamin Penduduk
Dari data struktur jenis kelamin penduduk terlihat bahwa jumlah penduduk
laki-laki pada tahun 2013 yang berjumlah 91.880 jiwa, sedikit lebih banyak
dari pada penduduk perempuan yang berjumlah 92.270 jiwa. Berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya angka tertinggi umumnya didominasi
oleh penduduk perempuan. Lebih jelasnya rasio jenis kelamin penduduk di
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tenggara Menurut Kecamatan Tahun 2013
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Aceh Tenggara, Tahun 2013
b. Struktur Penduduk Menurut Agama dan Suku Bangsa
Secara umum, agama yang dianut oleh masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara adalah Islam, Protestan dan Katolik. Mayoritas penduduknya
menganut agama Islam dengan persentase 58,22%, Protestan 37,75%
dan Katolik 4,03%. Penduduk di kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari
beberapa suku. Mayoritas penduduk Kabupaten Aceh Tenggara adalah
suku Alas dan yang lainnya adalah suku Gayo, Singkil, Jawa, Karo dan
c. Struktur Penduduk Menurut Pendidikan
Pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara mulai dari tingkat dasar,
menengah hingga tingkat atas dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu
Sekolah dan Madrasah. Menurut data yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Aceh Tenggara dan Kantor
Departemen Agama Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2013 diketahui
bahwa penduduk Kabupaten Aceh Tenggara yang sedang menjalani
masa pendidikan baik Sekolah maupun Madrasah, dari tingkat dasar
hingga tingkat atas mencapai jumlah ± 55.839 jiwa.
d. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Aceh Tenggara meliputi
berbagai sektor, seperti sektor pertanian, perdagangan, bangunan,
perhubungan, keuangan, listrik, gas dan air, pertambangan dan industri
pengolahan. Namun, secara garis besar mata pencaharian penduduk
kabupaten Aceh Tenggara terutama pada sektor pertanian (39,46%),
sektor bangunan dan jasa perdagangan yang masing-masing sebesar
Tabel 4.3.
Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No Kecamatan 2013
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Aceh Tenggara, Tahun 2013
4.3. GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Keadaan topografi yang berbukit dan bergunung mengakibatkan banyak sungai di
wilayah ini mempunyai aliran yang cukup deras. Hidrologi di Kabupaten Aceh
Tenggara dicirikan oleh sungai yang panjang, yaitu Sungai Lawe Alas dan
anak-anak sungai (ratusan jumlahnya) yang berhulu dari banyak gunung, diantaranya
Gunung Leuser, Gunung Kemiri, Gunung Bendahara dan Gunung Perkison.
Umumnya anak-anak sungai tersebut selalu berair sepanjang tahun. Kondisi
bukit dan lereng yang terjal terkadang dapat pula membentuk kantong-kantong air
kecil di perbukitan yang diakibatkan oleh penyumbatan pada aliran sungai.
Kawasan tangkapan air di Kabupaten Aceh Tenggara antara lain di Gunung
Perkison dan Gunung Bendahara yang merupakan sumber air bagi sungai-sungai
yang mengalir ke pantai Timur. Selain untuk pengairan dan fasilitas perhubungan,
sungai juga dipakai sebagai saluran pembuangan air kotor dan air hujan. Keadaan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut ini.
Tabel 4.4
Nama dan Keadaan Sungai Di Kawasan Kabupaten Aceh Tenggara
NO. NAMA SUNGAI HULU MUARA KETERANGAN
8. Lawe Bulan Gn. Perkison Terutung Payung
Lawe Alas
Sumber: Kantor Bupati Kabupaten Aceh Tenggara
4.4. GAMBARAN KEMIRINGAN LERENG DAN STRUKTUR TANAH
Kemiringan lereng di Kabupaten Aceh Tenggara bervariasi dari 0% hingga
kemiringan 40% atau lebih. Berdasarkan kelas kemiringan lereng, wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara dapat dibagi ke dalam 4 wilayah, yaitu:
Kelas kemiringan 0 - 8%
Kelas kemiringan 15 - 40%
Kelas kemiringan > 40%
Wilayah datar dengan kelas kemiringan 0 - 8% ini tersebar di wilayah Kuta Panjang,
Kutacane dan Bambel. Jenis tanah yang terdapat pada kelas lereng ini adalah
podsolik merah kuning dan litosol. Pada kelas kemiringan 8 – 15% ditandai dengan daerah yang bergelombang sampai agak berbukit. Wilayah ini tersebar di pinggir
Lembah Alas bagian selatan kabupaten. Jenis tanah di daerah ini adalah podsolik
merah kuning, komplek podsolik coklat, padsol dan litosol, komplek podsolik merah
kuning dan litosol. Wilayah agak berbukit dengan kemiringan 15 – 40% tersebar merata di wilayah kabupaten Aceh Tenggara, terutama di wilayah Kecamatan
Ketambe, Kecamatan Badar dan di sebelah selatan Kecamatan Lawe Alas. Jenis
tanah di wilayah ini adalah podsolik merah kuning, komplek podsolik coklat, podso
litosol serta andosol.
Untuk wilayah dengan kelas kemiringan lebih dari 40% ini hampir meliputi sebagian
besar wilayah Kabupaten Aceh Tenggara. Daerah ini ditandai dengan daerah yang
berbukit sampai bergunung. Jenis tanah di wilayah ini adalah podsolik merah
kuning, andosol dan komplek podsolik merah kuning. Untuk lebih jelas dapat dilihat
4.5. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI
4.5.1. Kependudukan
A. Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data penduduk yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh Tenggara tahun 2013 diketahui bahwa total penduduk Kabupaten Aceh
Tenggara sampai pada akhir tahun 2013 mencapai jumlah ± 179.010 jiwa. Jika
dilihat menurut data per kecamatan, maka kecamatan dengan jumlah penduduk
terbesar adalah Kecamatan Babussalam yaitu sebesar ± 25.023 jiwa. Sementara
itu, kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Tanoh Alas
dengan jumlah ± 3.576 jiwa.
Besar jumlah penduduk yang menempati suatu daerah tidak selalu
mengindikasikan padatnya atau tingginya tingkat kepadatan penduduk daerah
tersebut. Karena mungkin saja jumlah penduduk yang besar didukung dengan
luas areal yang besar pula. Dari data diatas, dengan membandingkan jumlah
penduduk dengan luas areal pada masing-masing kecamatan, didapat bahwa
daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah pada Kecamatan
Babussalam yaitu sebanyak ± 1.289 jiwa/Km2. Sedangkan daerah dengan tingkat
kepadatan penduduk terendah adalah pada Kecamatan Darul Hasanah dan
Kecamatan Babul Rahmah yaitu sebanyak ± 9 jiwa/Km2. Lebih jelasnya dapat
Tabel 4.5
Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tenggara Menurut Kecamatan Tahun 2013
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Aceh Tenggara, Tahun 2013
B. Struktur Penduduk
a. Struktur Umur dan Jenis Kelamin Penduduk
Dari data struktur jenis kelamin penduduk terlihat bahwa jumlah
penduduk laki-laki pada tahun 2013 yang berjumlah 91.880 jiwa, sedikit
lebih banyak dari pada penduduk perempuan yang berjumlah 92.270
jiwa. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya angka tertinggi
jenis kelamin penduduk di Kabupaten Aceh Tenggara dapat dilihat
pada Tabel 4.6.
b. Struktur Penduduk Menurut Agama dan Suku Bangsa
Secara umum, agama yang dianut oleh masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara adalah Islam, Protestan dan Katolik. Mayoritas penduduknya
menganut agama Islam dengan persentase 58,22%, Protestan 37,75%
dan Katolik 4,03%. Penduduk di kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari
beberapa suku.Mayoritas penduduk Kabupaten Aceh Tenggara adalah
suku Alas dan yang lainnya adalah suku Gayo, Singkil, Jawa, Karo dan
Batak.
c. Struktur Penduduk Menurut Pendidikan
Pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara mulai dari tingkat dasar,
menengah hingga tingkat atas dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu
Sekolah dan Madrasah. Menurut data yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Aceh Tenggara dan Kantor
Departemen Agama Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2013 diketahui
bahwa penduduk Kabupaten Aceh Tenggara yang sedang menjalani
masa pendidikan baik Sekolah maupun Madrasah, dari tingkat dasar
hingga tingkat atas mencapai jumlah ± 55.839 jiwa.
d. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Aceh Tenggara meliputi
berbagai sektor, seperti sektor pertanan, perdagangan, bangunan,
perhubungan, keuangan, listrik, gas dan air, pertambangan dan industri
pengolahan. Namun, secara garis besar mata pencaharian penduduk
kabupaten Aceh Tenggara terutama pada sektor pertanian (39,46%),
sektor bangunan dan jasa perdagangan yang masing-masing sebesar
Tabel 4.6
Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No Kecamatan 2013
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Aceh Tenggara, Tahun 2013
4.5.2. Fasilitas Layanan Umum
A. Fasilitas Sosial
a. Fasilitas Perumahan
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan
pertambahan luas ruang atau dengan kata lain kebutuhan akan
perumahan di Kabupaten Aceh Tenggara akan semakin meningkat.
Permasalahannya adalah bahwa kawasan perumahan yang tergolong
ke dalam kawasan budidaya, ketersediaannya hanya 18% dari luas
wilayah Kabupaten Aceh Tenggara. Sementara sisanya merupakan
kawasan lindung Taman Nasional Gunung Leuser. Dengan demikian,
diperlukan langkah yang bijaksana guna pemenuhan kebutuhan akan
areal perumahan yaitu dengan cara pemanfaatan lahan seefisien
b. Fasilitas Pendidikan
Pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara mulai dari tingkat dasar,
menengah hingga tingkat atas dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu
Sekolah dan Madrasah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Aceh Tenggara dan
Departemen Agama Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2013 terdapat
38 unit Taman Kanak-kanak (TK) Negeri dan swasta, 155 unit SD
(Negeri dan swasta), 49 Unit SLTP (negeri dan swasta), 32 unit
SLTA/SMK (negeri dan swasta), 27 unit Madrasah Ibtidaiyah (negeri
dan swasta), 18 unit Madrasah Tsanawiyah (negeri dan swasta), 12
unit Madrasah Aliyah (negeri dan swasta) dan 40 unit Pesantren. Lihat
Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Banyaknya fasilitas pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara
NO KECAMATAN TK SD SLTP SLTA MI MT MA Pesantren
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tenggara, Tahun 2013
c. Fasilitas Peribadatan
Fasilitas peribadatan yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara tediri dari
Mesjid, Meunasah, Gereja Protestan dan Gereja Katolik. Jumlah
128 unit, Gereja Protestan sebanyak 120 unit dan Gereja Katolik
sebanyak 8 unit. Lihat Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Banyaknya Rumah Ibadat Dirinci Menurut Jenis Dan Kecamatan Dalam Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
NO KECAMATAN MESJID MEUNASAH GEREJA
PROTESTAN
Sumber: Departemen Agama Kabupaten Aceh Tenggara, Tahun 2013
Fasilitas Mesjid dan Meunasah tersebar di 16 kecamatan seperti pada
Tabel 4.8 diatas. Demikian halnya dengan keberadaan fasilitas Gereja Protestan tersebar di 10 kecamatan dan fasilitas Gereja Katolik
tersebar di 6 kecamatan.
d. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kabupaten Aceh Tenggara terdiri atas Rumah
Sakit dan Puskesmas. Fasilitas Puskesmas yang dimaksud meliputi
Rumah Sakit berjumlah 1 unit, Pusekesmas berjumlah 18 unit,
Puskesmas Pembantu berjumlah 38 unit dan Pos Kesehatan Desa
berjumlah 106 unit. Detail data mengenai fasilitas kesehatan di
Tabel 4.9
Banyaknya Fasilitas Kesehatan Yang Ada Di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
N0. KECAMATAN
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara, 2013
e. Fasilitas Rekreasi dan Kepariwisataan
Dalam sektor kepariwisataan, kabupaten Aceh Tenggara dikenal
terutama pada wisata alamnya, yaitu kawasan Taman Nasional
Gunung Leuser, yang dikenal mempunyai keindahan alam dan
kekayaan flora dan fauna yang tergolong langka, dengan luas areal
mencapai 282.512 Ha yang meliputi 5 wilayah kecamatan yaitu
Kecamatan Lawe Alas, Kecamatan Babul Rahmah, Kecamatan Tanoh
Alas, Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Ketambe.
Menurut data dari Balai Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten
Aceh Tenggara, ada sebanyak 1.306 orang pengunjung yang datang
ke kawasan ini dari awal hingga akhir tahun 2013. Para pengunjung
tersebut umumnya adalah turis dan peneliti yang berasal baik dari
dalam ataupun dari luar negeri. Pengunjung ini jumlahnya didominasi
oleh pengunjung yang berasal dari dalam negeri, yaitu sebanyak 1.149
negeri berjumlah 715 orang pengunjung. Jumlah pengunjung ini
mengalami peningkatan pada bulan September dan Oktober,
khususnya untuk pengunjung yang berasal dari dalam negeri. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut.
Tabel 4.10
Banyaknya Pengunjung Taman Nasional Gunung Leuser Sepanjang Tahun 2013
No. BULAN WNA WNI Banyaknya
Pengunjung
Peneliti Tourist Peneliti Tourist
1. Januari 3 7 7 60 77
Utilitas untuk penyusunan tata ruang wilayah Kabupaten Aceh Tenggara terbagi
atas 4 bagian yaitu penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi dan pengelolaan
sampah dan limbah.
a. Penyediaan Air Bersih
Ada 3 sumber air yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara untuk memenuhi kebutuhannya akan air, antara lain air tanah
(sumur), sungai (Lawe Alas, Lawe Bulan, Lawe Kisam dan Lawe Kinga) dan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Tirta Agara). Berdasarkan data yang
diperoleh dari PDAM Tirta Agara tahun 2012, dari 16 kecamatan yang ada
baru 8 kecamatan yang telah terjangkau oleh PDAM Tirta Agara, yaitu
Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan Babul Makmur, Kecamatan
Semadam, Kecamatan Bukit Tusam, Kecamatan Lawe Sumur, Kecamatan
Deleng Pokhison dengan jumlah pelanggan sebanyak 4.429 unit pelanggan.
Data selengkapnya tersedia pada Tabel 4.11 berikut.
Hingga tahun 2013 PDAM Tirta Agara telah mengoperasikan 8 buah sumur
air yang mendukung daya produksinya yang bersumber dari Lawe Harum,
Lawe Sikap, Lawe Sigala-gala, Bambel/Lawe Dua, Berandang Simpang
Semadam, Lawe Desky dan Lawe Pakam. Kapasitas produksi air minum
PDAM Tirta Agara dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.11
Banyaknya Pelanggan (Rumah Tempat Tinggal) PDAM Tirta Agara Menurut Kecamatan dalam Wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No. KECAMATAN JUMLAH PELANGGAN
1. Lawe Alas -
Sumber: PDAM Tirta Agara Kabupaten Aceh Tenggara, 2013
Tabel 4.12
Kapasitas produksi air minum pada PDAM Tirta Agara
Menurut sumber air dalam wilayah Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2013
No SUMBER Kapasitas Produksi
(ltr/det)
1. SUMUR I INTAKE LAWE HARUM 40
2. SUMUR II INTAKE LAWE SIKAP 60
3. SUMUR III INTAKE LAWE SIGALA-GALA 20
4. SUMUR IV INTAKE BAMBEL 15
5. SUMUR V INTAKE SIMP. SEMADAM 10
6. SUMUR VI INTAKE LAWE DESKY 10
7. SUMUR VII INTAKE LAWE PAKAM 10
b. Listrik
Secara umum seluruh kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten
Aceh Tenggara telah mendapat pasokan arus listrik. Namun belum
semua warga di setiap kecamatan turut mengkonsumsi arus listrik dari
PLN. Masyarakat yang belum mengkonsumsi arus listrik dari PLN
umumnya menggunakan penerangan dengan petromak dan lampu
tempel. Banyaknya pelanggan PLN pada setiap kecamatan dapat
dilihat pada Tabel 4.13.
Hingga akhir tahun 2013 PT. PLN (Persero) ranting Kutacane telah
memproduksi 57.291.320 Kwh listrik. Banyaknya Kwh yang diproduksi
oleh PLN Ranting Kutacane dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4. 13
Pelanggan PLN berdasarkan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tenggara 2013
16. Deleng Pokhkisen 1.520
Jumlah 37.970
Tabel 4.14
Banyaknya KWH yang diproduksi dirinci Menurut jenis penggunaan dan bulan pemakaian
Pada PLN Ranting Kutacane tahun 2013
No Bulan Produksi (kwh)
Jenis Penggunaan (KWH)
Telekomunikasi merupakan sarana berpindahnya informasi yang
peranannya sangat berpengaruh dalam mendukung program
pengembangan daerah atau wilayah dalah hal ini Kabupaten Aceh
Tenggara. Di Kabupaten Aceh Tenggara sendiri telekomunikasi dibagi
dalam 2 bagian, yaitu PT. Telekomunikasi (Telkom) dan Kantor Pos.
Hingga tahun 2013 sambungan telepon di Kabupaten Aceh Tenggara
mencapai 288 sambungan telepon induk.
Kantor Pos sebagai salah satu pemegang fungsi telekomunikasi di
Kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari Kantor Pos dan Pos Keliling.
Tabel 4.15
Banyaknya Kantor Pos dan Pos Keliling Menurut Kecamatan dalam
Kabupaten Aceh Tenggara
No Kecamatan Kantor Pos Pos Keliling
1. Lawe Alas - 1
d. Pengelolaan Sampah dan Limbah
Pengelolaan sampah dan limbah di Kabupaten Aceh Tenggara
dilakukan oleh Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Kebakaran serta
Bapedalda. Secara khusus, masalah sampah dikelola oleh Kantor
Kebersihan, Pertamanan dan Kebakaran Kabupaten Aceh Tenggara.
Sementara masalah limbah dikelola oleh Bapedalda. Untuk
melaksanakan fungsinya, Kantor Kebersihan, Pertamanan dan
Kebakaran didukung oleh beberapa fasilitas berikut:
Mobil angkut sampah (5 unit), 4 dalam kodisi baik dan 1 rusak
Bak sampah (2 buah)
Kecamatan Bambel). Frekuensi angkutan sampah menuju TPA di
Desa Batu Mberong dilakukan setiap hari pada pagi hari (4 truk) dan
siang hari (4 truk). Sedangkan TPA yang ada di Desa Lawe Serke
melayani pembuangan sampah dari Kuning (Kecamatan Bambel),
Lawe Sigala-gala hingga Lawe Desky. Frekuensi pengangkutan
sampah menuju TPA ini seminggu sekali (1 truk). Total sampah yang
diangkut sekitar 53 m3/hari.
Namun, lokasi TPA di Desa Batu Mberong direncanakan akan diganti
dengan lokasi yang lain yang juga masih berada di kawasan Desa
Batu Mberong. Lokasi tersebut berada di sebelah Timur jalan Arah ke
Blangkejeren, sekitar 1 Km masuk dari perkampungan Batu Mberong.
Penggantian lokasi ini dikarenakan kondisi kelayakan TPA yang tidak
sesuai lagi. Lokasi TPA ini sangat berdekatan dengan Sungai Lawe
Alas. Sehingga saat hujan turun maka ada sampah yang terbawa oleh
air hujan masuk ke badan sungai.
Pengelolaan sampah di Kabupaten Aceh Tenggara masih terfokus
pada wilayah Kutacane, yang meliputi Kecamatan Babussalam, Lawe
Bulan, Badar dan Kecamatan Bambel. Untuk wilayah lain belum
dikelola oleh kantor ini. Berbeda dengan masalah limbah industri,
memang belum dilaksanakan dikarenakan tidak adanya industri
(terutama industri yang mengeluarkan limbah cair dan padat yang
berbahaya). Industri kecil pada umumnya adalah industri pengolahan
hasil pertanian, seperti tahu, tempe, gula aren, minyak nilam, anyaman
rotan, tiang antik, bubut kayu dan batu bara. Namun begitu,
pengelolaan limbah rumah tangga juga belum dilaksanakan dengan
baik karena pada umumnya limbah rumah tangga dibuang ke sungai
atau saluran pembuangan/selokan di sekitar pemukiman.
C. Fasilitas Transportasi
a. Jalan Raya
Berdasarkan data dalam Aceh Tenggara Dalam Angka Tahun 2013,
Km yang tediri dari 247,325 Km HOTMIX, 5,1 Km LAPEN, 205,85 Km
KERIKIL dan 106,65 Km TANAH. Daerah dengan ruas jalan terpanjang
adalah ruas jalan yang ada di Kecamatan Babussalam sepanjang 116,8
Km. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.16
b. Fasilitas Transportasi
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh
Tenggara hingga tahun 2013 telah tersedia 1 unit terminal tipe B di
Kecamatan Babussalam dan 1 unit terminal tipe C yang berada di
Kecamatan Lawe Bulan. Selain terminal, dari 16 kecamatan yang ada,
7 kecamatan diantaranya sudah memiliki fasilitas layanan naik turun
penumpang berupa halte, yaitu Kecamatan Lawe Alas, Tanoh Alas,
Lawe Sigala-Gala, Babul Makmur, Semadam, Bambel dan Darul
Hasanah.
Sampai dengan awal tahun 2013 jumlah kendaraan umum (angkutan
kota/pedesaan dan bus/L300) yang tersedia ada sebanyak 328 unit,
melayani 31 trayek dengan 17 perusahaan yang beroperasi. Kondisi
angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Aceh Tenggara dapat
Tabel 4.16
Panjang ruas jalan di Kabupaten Aceh Tengggara dirinci Menurut kecamatan tahun 2013
No Nama Ruas
Panjang Ruas (Km)
Hotmix (Km) Lapen (Km) Kerikil (Km) Tanah (Km)
Baik Sedang Rusak Baik Sedang Rusak Baik Sedang Rusak Baik Sedang Rusak
1. Lawe Alas 49,25 8,15 5,6 - - - - 20,7 2,4 - 6,4 - 6
2. Babul Rahman 53,9 3,5 - - - 40,4 2,5 - - - 7,5
3. Lawe Sigala -gala 32,1 3 12,6 - - - - 11,5 - - - - 5
4. Babul Makmur 38,3 - 17,5 - - - - 4,3 - - 2 - 14,5
5. Semadam 32,875 4,075 15,7 - - - - 13,1 - - - - -
6. Bukit Tusam 43,9 2,5 13,3 1,1 - - - 1,5 - 4,5 18 - 3
Bambel 77,85 16,55 14,5 3,5 - - - 20,3 - - 5,5 - 17,5
8. Babussalam 116,8 49,45 23,5 10,5 2,3 2 - 3,5 21,05 - - - 4,5
9. Lawe Bulan 19,1 11,2 7,9 - - - -
10. Badar 76,75 13,2 5 - - 0,8 - 41 - - - 2,75 14
11. Darul Hasanah 24,1 1 4 - - - - 19,1 - - - - -
JUMLAH 564,925 112,625 119,6 15,1 2,3 2,8 - 175,4 25,95 4,5 31,9 2,75 72
Tabel 4.17
Banyaknya Terminal Angkutan Antar Kota dalam Daerah
dan Antar Provinsi/Kabupaten di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No Kecamatan
Kondisi Angkutan Umum yang Beroperasi di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No Kecamatan Trayek
Kutacane - Tarutung Payung 4
5. CV. Sepakat Segenep Kutacane - Lawe Pakam 35
Kutacane - Engkeran 21
No Kecamatan Trayek
10. CV. Leuser Transport Kutacane - Blangkejeren 13
11. Kop. Galtra Kutacane - Blangkejeren 4
Untuk kendaraan angkutan barang terdapat 97 kendaraan yang beroperasi dan
terdata oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tenggara. Selain itu,
kendaraan umum yang sangat mendukung kondisi transportasi khususnya di kota
Kutacane yaitu angkutan becak motor (bentor) yang jumahnya mencapai 200 unit.
Sementara itu, untuk transportasi udara, telah tersedia sebuah bandar udara yang
berlokasi meliputi Kecamatan Semadam dan Kecamatan Bukit Tusam. Frekuensi
penerbangannya 2 kali seminggu dengan tujuan Banda Aceh dan Medan, yang
dilayani oleh 2 maskapai penerbangan dengan menggunakan pesawat twin otter